1. Dokumen tersebut merangkum filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mendasarkan pendidikan pada kodrat alami anak untuk menuntunnya menjadi manusia merdeka dan bermartabat.
2. Prinsip-prinsip utama filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah menghargai kodrat alami anak, memfasilitasi pertumbuhan anak secara alami, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
3. D
Teks tersebut membahas tiga asas pendidikan utama di Indonesia, yaitu Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas tersebut dianggap sangat relevan dengan upaya pendidikan masa kini dan masa depan. Setiap tenaga kependidikan harus memahami asas-asas ini dengan baik agar dapat menerapkannya dengan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pergerakan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Budi Utomo didirikan pada 1908 sebagai organisasi nasional pertama yang fokus pada pendidikan, kebudayaan, dan pengajaran. R.A. Kartini berperan dalam pendidikan perempuan dengan konsep pendidikan budi pekerti dan mendirikan sekolah perempuan. Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada 1922 sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi pendidikan k
Indonesisch Nederlansche School KAYU TANAM, MOHAMMAD SJAFEI.docxErfa7
Mohammad Sjafei adalah seorang tokoh pejuang pergerakan dan pendidikan Indonesia. Ia merupakan pendiri INS Kayutanam, sebuah lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus di Kayutanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. INS Kayutanam didirikan pada tanggal 31 Oktober 1926 oleh Mohammad Sjafei, yang juga dikenal sebagai Engku Mohammad Sjafei. Sekolah ini terkenal karena filosofi dan pendekatan pendidikan yang unik, yang bertujuan untuk membentuk identitas bangsa Indonesia.
Aliran-aliran pendidikan klasik meliputi empirisme, nativisme, dan naturalisme. Gerakan baru pendidikan meliputi pengajaran alam sekitar, pusat minat, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Tonggak pemikiran pendidikan di Indonesia diantaranya Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara dan INS Kayu Tanam yang didirikan Mohammad Sjafei.
Teks tersebut membahas tiga asas pendidikan utama di Indonesia, yaitu Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas tersebut dianggap sangat relevan dengan upaya pendidikan masa kini dan masa depan. Setiap tenaga kependidikan harus memahami asas-asas ini dengan baik agar dapat menerapkannya dengan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pergerakan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Budi Utomo didirikan pada 1908 sebagai organisasi nasional pertama yang fokus pada pendidikan, kebudayaan, dan pengajaran. R.A. Kartini berperan dalam pendidikan perempuan dengan konsep pendidikan budi pekerti dan mendirikan sekolah perempuan. Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada 1922 sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi pendidikan k
Indonesisch Nederlansche School KAYU TANAM, MOHAMMAD SJAFEI.docxErfa7
Mohammad Sjafei adalah seorang tokoh pejuang pergerakan dan pendidikan Indonesia. Ia merupakan pendiri INS Kayutanam, sebuah lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus di Kayutanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. INS Kayutanam didirikan pada tanggal 31 Oktober 1926 oleh Mohammad Sjafei, yang juga dikenal sebagai Engku Mohammad Sjafei. Sekolah ini terkenal karena filosofi dan pendekatan pendidikan yang unik, yang bertujuan untuk membentuk identitas bangsa Indonesia.
Aliran-aliran pendidikan klasik meliputi empirisme, nativisme, dan naturalisme. Gerakan baru pendidikan meliputi pengajaran alam sekitar, pusat minat, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Tonggak pemikiran pendidikan di Indonesia diantaranya Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara dan INS Kayu Tanam yang didirikan Mohammad Sjafei.
Ini adalah dokumen aksi nyata yang telah di validasi dan memperoleh sertifikat di aplikasi PMM, saya berharap semoga ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai upaya melatih nilai-nilai kemanusiaan siswa agar dapat tumbuh menjadi anggota masyarakat yang beradab. Pendidikan bertujuan menuntun potensi alami siswa secara bijaksana, seperti petani menanam biji-bijian, agar dapat mencapai kebahagiaan dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Karakter siswa dipandang penting untuk d
Dokumen tersebut membahas konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan seharusnya memberdayakan potensi murid sesuai kodrat alam dan zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Dokumen tersebut juga membahas lima modul pembelajaran yang mencakup mengenali diri sebagai pendidik, mendidik secara menyeluruh, mendampingi murid secara utuh, membina kecer
Tulisan ini membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang sejalan dengan pendekatan konstruktivisme. Ki Hadjar menekankan pentingnya peran siswa dalam proses belajar dan mengajar serta melibatkan keluarga sebagai bagian penting dalam pendidikan. Pemikirannya ini sesuai dengan konsep konstruktivisme bahwa pengetahuan dibangun secara mandiri melalui pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tentang himne guru, definisi pendidikan menurut berbagai sumber, dan konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang mencakup sistem among, tutwuri handayani, dan tringa (ngerti, ngrasa, nglakoni).
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Ini adalah dokumen aksi nyata yang telah di validasi dan memperoleh sertifikat di aplikasi PMM, saya berharap semoga ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai upaya melatih nilai-nilai kemanusiaan siswa agar dapat tumbuh menjadi anggota masyarakat yang beradab. Pendidikan bertujuan menuntun potensi alami siswa secara bijaksana, seperti petani menanam biji-bijian, agar dapat mencapai kebahagiaan dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Karakter siswa dipandang penting untuk d
Dokumen tersebut membahas konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan seharusnya memberdayakan potensi murid sesuai kodrat alam dan zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Dokumen tersebut juga membahas lima modul pembelajaran yang mencakup mengenali diri sebagai pendidik, mendidik secara menyeluruh, mendampingi murid secara utuh, membina kecer
Tulisan ini membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang sejalan dengan pendekatan konstruktivisme. Ki Hadjar menekankan pentingnya peran siswa dalam proses belajar dan mengajar serta melibatkan keluarga sebagai bagian penting dalam pendidikan. Pemikirannya ini sesuai dengan konsep konstruktivisme bahwa pengetahuan dibangun secara mandiri melalui pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tentang himne guru, definisi pendidikan menurut berbagai sumber, dan konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang mencakup sistem among, tutwuri handayani, dan tringa (ngerti, ngrasa, nglakoni).
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
5. TUJUAN
PELATIHAN
1. Peserta dapat memahami
Pendidikan yang
Memerdekakan
2. Peserta dapat memahami
Prinsip dalam menjalankan
praktik Pendidikan yang
Memerdekakan
3. Peserta dapat memahami
penerapan prinsip
pembelajaran yang
memerdekakan di praktik
belajar mengajar yang terjadi
di madrasah
6. Ceritaka
n dengan
singkat
Pengalaman belajar di masa tertentu dan
alasan menjadi pendidik
Prinsip yang diyakini dan dijalankan
sebagai pendidik
Latar belakang/ pengalaman/ prinsip yang
mempengaruhi tujuan bergabung dalam
Program PKB menjadi seorang Fasprov /
Fasda
7.
8. 1. Dasar
Pendidika
n KHD -
menuntu
n
“Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat”
(KHD, 1936, Dasar-Dasar
Pendidikan, hal.1, paragraph 4)
9. 2. Dasar
Pendidikan
KHD –
Kodrat
anak -
merdeka
Manusia merdeka adalah manusia yang
hidupnya lahir atau batin tidak
tergantung kepada orang lain, akan
tetapi bersandar atas kekuatan sendiri
Maksud pengajaran dan pendidikan yang
berguna untuk perikehidupan bersama
ialah memerdekakan manusia sebagai
bagian dari persatuan (rakyat)
(KHD – Pendidikan dan Pengajaran
Nasional, Desember 1928)
10. 2. Dasar Pendidikan
KHD – Kodrat anak -
merdeka
“Pengaruh pengajaran itu
umumnya memerdekakan
manusia atas hidupnya lahir,
• Merdeka batin - Pendidikan
• Merdeka lahir – Pengajaran
sedang merdekanya hidup
batin itu terdapat dari
pendidikan.”
[KHD, Prasaran #5 Kongres PPPKI
ke-1, Surabaya, 31 Agustus
1928]
11.
12. 2. dasar Pendidikan
KHD – Kodrat anak -
bermain
Bermain adalah salah satu kodrat anak
Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-Rasa-Karsa/Karya-Pekerti) sudah
ada pada diri anak
Permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah
13. 3.
Pendidika
n yang
berpihak
pada
anak
“Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati
mendekati sang anak, bukan untuk meminta
sesuatu hak, melainkan untuk berhamba pada
sang anak.” (Ki Hajar Dewantara, 1922)” [Asas Taman
Siswa ke-7, diparafrasakan Profesor Sardjito, Rektor
Universitas Gajah Mada di penganugrahan Doktor
Honoris Causa kepada Ki Hajar Dewantara di bidang
Ilmu Kebudayaan, Desember 1956.]
Blog Pak Iwan Syahril:
https://www.kompasiana.com/iwansyahril/5ae9d7281
6835f7afb296792/menuju-sistem-pendidikan-yang-
berhamba-pada-sang-anak?page=all
14. 3. Pendidikan yang berpihak pada
anak
• Pemikiran tentang berhamba pada anak itu tercetus dari suatu penyesalan yang pernah
dirasakan oleh Soewardi ketika menghadapi setumpuk pekerjaan yang belum terselesaikan.
Tangis Asti yang tiada henti-hentinya dirasakan sebagai suatu hambatan yang mengganggu
tugasnya. Lalu dengan serta merta diseretnya anak itu keluar, dan tanpa berpikir panjang,
dibiarkannya Asti kecil menangis di balik hempasan pintu rumah. Salju yang berjatuhan di
jendela tiba-tiba menyadarkan kekalutan pikirannya. Dia lari secepatnya, lalu dibukanya pintu .
. . dan Asti sudah tampak biru, menggigil kedinginan. Soewardi menyesal, sangat menyesal.
Sambil memeluk anaknya yang sedang tersengal-sengal berurai air mata itu, terucaplah kata
kasih sepenuh hati: “Kowe bakale dak mulya ake selawase” Arinya: “Selamanya engkau akan
aku muliakan.” Tuhan mendengar kata umat-Nya. Apa yang akan terjadi, terjadilah. Asti tidak
pernah dapat mengurus dirinya sendiri hingga sekarang; seluruh keluarga selalu berusaha
untuk dapat melayani keperluannya. Pengalaman Soerwardi menjadi salah satu teori Pendidikan
dalam perguruan yang dicita-citakan. (Irna H.N. Hadi Soewita, Soewardi Soerjaningrat dalam
Pengasingan, 2019, hal.95-96)
15.
16. 4. Dasar Pendidikan khd – bukan
tabula rasa
“Anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang
dewasa”
Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Tujuan
Pendidikan adalah menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk
menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya untuk
menjadi manusia seutuhnya. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan)
Pertanyaannya: bagaimana menebalkannya?
17. 5. dasar
Pendidika
n khd –
Budi
pekerti
Budi pekerti, watak, karakter adalah
bersatunya (perpaduan harmonis) antara
gerak, pikiran, perasaan, dan kehendak
atau kemauan sehingga menimbulkan
tenaga/semangat” (KHD, 1936, Dasar-
Dasar Pendidikan, hal.6, paragraph 3)
Budi: pikiran-perasaan-
kehendak/kemauan
Pekerti: tenaga
Cipta + Rasa + Karsa/Karya + Pekerti
(tenaga) Keseimbangan (keselarasan)
Hidup
18.
19. 6. Dasar
Pendidika
n khd –
petani
• . . .seorang petani (dalam hakikatnya
sama kewajibannya dengan seorang
pendidik) yang menanam jagung
misalnya, hanya dapat menuntun
tumbuhnya jagung, ia dapat
memperbaiki kondisi tanah,
memelihara tanaman jagung,
memberi pupuk dan air, membasmi
ulat-ulat atau jamur-jamur yang
mengganggu hidup tanaman padi dan
lain sebagainya. (KHD, 1936, Dasar-
Dasar Pendidikan, hal.2, paragraph
1)
20. REFLEKSI
• Prinsip apa yang pernah saya lakukan dalam
pembelajaran?
• Prinsip apa yang paling menarik bagi saya?
Mengapa menurut saya menarik?
• Prinsip apa yang akan saya terapkan dalam
pembelajaran?
Setelah
mempelajari filosofi
Pendidikan yang
memerdekakan
KHD:
21. REFERENSI
• MODUL 1.1 CGP PROGRAM GURU PENGGERAK
• MODUL 1 CPP PROGRAM GURU PENGGERAK
• SUMBER LAINNYA YANG RELEVAN