2. SISTEM IRIGASI GENANGAN
BOROS AIR, HANYA TERPAKAI TANAMAN 50-60%,
SISANYA HILANG 40-50%
BOROS TENAGA KERJA KARENA TENAGA PENGAIRAN
DAN TENAGA PUPUK TERPISAH
PUPUK DAN LAPISAN TANAH SUBUR HANYUT DAN
TERBUANG
SEMUA LAHAN IKUT BASAH SEHINGGA GULMA
TUMBUH DIMANA-MANA
JIKAADA PENYAKIT TULAR TANAH AKAN MUDAH
MENYEBAR TERBAWA AIR
SISTEM IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION)
HEMAT AIR, YANG TERPAKAI TANAMAN MENCAPAI 90%
HILANG HANYA 10%
HEMAT TENAGA KARENA TENAGA PENGAIRAN DAN TENAGA
PUPUK JADI SATU (PEMUPUKAN DISUNTIKKAN DALAM
SELANG IRIGASI TETES)
PUPUK DAN LAPISAN TANAH SUBUR TIDAK HANYUT DAN
TERBUANG
HANYA AREA PERAKARAN YANG BASAH SEHINGGA GULMA
TIDAK TUMBUH DIMANA-MANA
JIKAADA PENYAKIT TULAR TANAH TIDAK MUDAH MENYEBAR
PRODUKTIVITAS TANAMAN RATA-RATA NAIK 20-30 %
PERBANDINGAN SISTEM IRIGASI
3. TEHNOLOGI SELANG IRIGASI TETES (PC dan NON-PC)
Selang irigasi tetes berbahan plastic PE (Poly Ethylene)
Tebal 0,2 – 1,0 mm, diameter 16mm
Jarak lubang ada 20, 30,40 dan 50cm (20 cm dapat digunakan untuk semua jarak tanam)
Kapasitas tetesan 1,0 – 2,0 liter/jam/lubang pada tekanan 0,5 – 1.0 Bar (Non-PC) atau tekanan 0,5 – 3 Bar (PC)
Khusus jenis PC aliran tetesan air lebih seragam dalam kondisi lahan berbukit-bukit dan panjang bedengan > 100m
Harus menggunakan Filter mesh#120 (lubang 130 micron) sebelum selang irigasi tetes untuk mencegah kebuntuan
4. POLA PEMBASAHAN IRIGASI TETES SESUAI TEXTURE TANAH
PADA JENIS TANAH : LIAT – LEMPUNG/GELUH – PASIR
5. PRINSIP PEMBERIAN AIR UNTUK TANAMAN
(IRIGASI TANAMAN)
CURAH HUJAN
ATAU IRIGASI
PENGUAPAN
AIR TANAH &
PEMAKAIAN AIR
TANAMAN
PRINSIP IRIGASI TANAMAN ADALAH
MENGGANTIKAN KEHILANGAN AIR
AKIBAT EVAPORASI DAN TRANSPIRASI TANAMAN
6. KAPASITAS KOLAM TERPAL DIAMATER 5M = 20 M³
KAPASITAS SUPPLY SELANG IRIGASI = 14 M³ / JAM / PER O,2 HA
KEBUTUHAN IRIGASI JAGUNG = 12 M³ / PENYIRAMAN PER 0,2 HA
DURASI POMPA IRIGASI = 50 – 60 MENIT / PENYIRAMAN PER 0,2 HA
PENYIRAMAN SETELAH BENIH TUMBUH = 1-2 X SEMINGGU
TERGANTUNG CUACA DAN JENIS TANAH SETEMPAT, MISALNYA
TANAH LIAT 1X SEMINGGU
TANAH BERPASIR 2X SEMINGGU
(KHUSUS AWAL TANAM BENIH, PENYIRAMAN PADA LUBANG
TANAM HARUS BASAH TOTAL HINGGA KEDALAMAN 10CM
SELAMA 3 HARI )
FREKUENSI INJEKSI PUPUK CAIR 1 X SEMINGGU
KOMPOSISI PUPUK NPK 3-1-2 TERDIRI DARI :
UMUR 2 MINGGU – 6 MINGGU (MENJELANG BUNGA)
UREA 1,5 KG / DRUM 200 LITER
ULTRA DAP 0,5 KG / DRUM 200 LITER
KCL : 1 KG / DRUM 200 LITER
UMUR 7 MINGGU – 14 MINGGU
UREA 3 KG / DRUM 200 LITER
ULTRA DAP 1 KG / DRUM 200 LITER
KCL : 2 KG / DRUM 200 LITER
7. MATERIAL PUPUK HARUS LARUT 100% DALAM AIR
MENGANDUNG NUTRISI LENGKAP , MINIMAL UNSUR NPK JIKA MEDIA TANAM TANAH
DOSIS PUPUK DAN RASIO NPK DALAM PUPUK HARUS DISESUAIKAN KEBUTUHAN TANAMAN
KUALITAS TDS SUMBER AIR < 500 ppm
CONTOH PUPUK LARUT DALAM AIR :
UREA putih = kandungan N : 46%
ZA = kandungan N : 20%
ZK (Potasium Sulfat) = kandungan K2O : 50%
KCL putih (Potasium Klorida) = kandungan K2O : 60%
KNO3 putih (Potasium Nitrat) = kandungan K2O : 46%, N : 13%
MAP (Mono Amonium Phospat) = kandungan N : 11% dan P2O5 : 23%
RASIO NPK FASE PEMBIBITAN = 1 : 1 : 1 ATAU 1 : 2 : 1
RASIO NPK FASE VEGETATIP (PERTUMBUHAN DAUN DAN BATANG) = 2 : 1 : 1 ATAU 3 : 1 :2
RASIO NPK FASE GENERATIP (BERBUNGA – BERBUAH) = 2 : 1 : 3 ATAU 3 : 1 : 4 ATAU 3 : 1 : 5
KEKENTALAN LARUTAN PUPUK = EC : 1.000 – 2.000 μS/cm atau 1,0 – 2,0 mS/cm untuk media tanah
pH LARUTAN PUPUK = 5,5 – 6,8
PERSYARATAN PEMUPUKAN LEWAT SELANG IRIGASI TETES
(FERTIGASI = FERTIlisasi yaitu pemupukan + iriGASI yaitu pengairan)
8. KOMPONEN UTAMA SISTEM IRIGASI TETES
TANAH DATAR – SUMBER AIR DANGKAL
FILTER Y-MODEL
2” ATAU 3” UNTUK 1 POMPA
(MENGIKUTI UKURAN LUBANG POMPA)
POMPA DORONG SENTRIFUGAL
DIAMATER LUBANG 2” / DAYA 1KW (1,35 HP) UNTUK LUASAN 0,25 HA
DIAMATER LUBANG 3” / DAYA 1,5 KW (2,0 HP) UNTUK LUASAN 0,5 HA
SELANG LAY FLAT PVC 2” UNTUK 0,25 HA
SELANG LAYFLAT PVC 3” UNTUK 0,5 HA
SELANG IRIGASI TETES 16mm + KONEKTOR SELANG
JARAK LUBANG 20 CM, KAPASITAS 1 – 1,6 LITER/JAM
3000 METER UNTUK 0,25 HA LAHAN JAGUNG
6000 METER 0,5 HA LAHAN JAGUNG
(TERGANTUNG JARAK TANAM DAN JENIS TANAMAN)
