SlideShare a Scribd company logo
Seberapa Penting UU Perubahan Iklim?
Beberapa Catatan untuk Dialog
Farhan Helmy
Sekretaris Kelompok Kerja Mitigasi, DNPI
1Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
Outline
• Dimensi Persoalan
• Sains Perubahan Iklim, Dampak dan Potensi
• Evolusi Kelembagaan: Nasional dan Internasional
• Dua Jawaban: Apa yang perlu diatur dalam legislasi
perubahan iklim?
• Annex: Pengalaman beberapa negara.
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 2
DIMENSI PERSOALAN
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 3
Dimensi Persoalan
• Dimensi jangka panjang (dampak, adaptasi, mitigasi) yang memerlukan
penyelesaian komprehensif dan sistemik dengan konsistensi tahapan yang koheren
yang didukung oleh kelembagaan yang kokoh (teknologi, kapasitas kelembagaan
dan sumber daya pendanaan).
• Transformasi ekonomi menuju green economy yang didasarkan kepada
pertimbangan jejak karbon yang rendah dengan nilai tambah ekonomi yang tinggi.
• Engagement para pihak kunci termasuk publik diberbagai tingkat tata kelola baik
nasional maupun sub-nasional.
Seberapa Pentingkah UU Perubahan
Iklim
4
• Target kebijakan dan implementasinya didasarkan kepada proses yang transparan
dan berbasis sains.
• Kebijakan green economy yang terintegrasi dan terinternalisasi dalam setiap sektor
pembangunan.
• Proses pencapaian aksi yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi (MRV) untuk
menaksir pencapaian target yang ditetapkan.
Seberapa Pentingkah Pengaturan Jangka Panjang?
• Adanya ketidakpastian proses dan keputusan politik masa kini dan masa depan
akan mempengaruhi komitmen, misal: proses politik nasional, propinsi dan
kabupaten berdurasi maksimum 10 tahun.
• Cara yang memungkinkan untuk integrasi dan koherensi yang lebih baik yang
memberikan suatu signal pada komitmen jangka panjang yang mampu
memobilisasi sumber daya ke arah transformasi menuju green economy.
• Dinamika proses kelembagaan multilateral mengarah kepada penetapan target
jangka panjang serta kewajiban dalam satu rezim perubahan iklim yang mengikat
yang didasarkan kepada prinsip CBDR (Common But Differentiated Responsibility)
dan RC (Respective Capabilities).
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 5
SAINS PERUBAHAN IKLIM, DAMPAK DAN POTENSI
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 6
Sains Perubahan Iklim, Dampak dan Potensi
• CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, merupakan gas rumah
kaca yang bersumber dari kegiatan manusia
(anthropogenic) melalui berbagai kegiatan (energi,
transportasi, pertanian, dan berbagai macam industri
dan manufaktur maupun konsumsi rumah tangga).
• Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir terus
meningkat: 275 ~ 285 ppm pada pra-industri menjadi
400 ppm per tahun di 2012 (IPCC 4th Assessment
Report, 2006)
• Profil emisi global dan moda produksi masa lalu
Laporan UNEP tentang “Emissions Gap Tahun 2012
menyebutkan bahwa emisi GRK tahun 2020 bisa mencapai
8 - 13 milyard tons di di atas angka yang dapat ditoleransi
dapat menjaga kenaikan temperatur > 2 degrees Celsius.
• Skenario pembangunan rendah emisi karbon (low
emission development scenarios/LEDs) dan
transisinya
• Berbagai pilihan jalan telah diidentifikasi: (1) Stern
review 2009, (2) UNEP Emission Gap Report 2011-2013.
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 7
Sumber: UNEP Emssion Gap Report 2012
Tantangan
• Menterjemahkan kesepakatan global ke tingkat
nasional/sub-nasional dan sebaliknya: nasional
(2012-2014), international (2012-2015)
• Knowledge management “lesson learnt” secara
sistematik
• “Proof of Concept” di berbagai sektor potensial
• Pengembangan policy measures strategik dan
pembangunan kapasitas untuk merespon dinamika
institusi yang terjadi saat ini
• Stakeholder engagement i.e public-private scheme?
8Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
EVOLUSI KELEMBAGAAN: NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 9
Beyond Business as Usual
• Proses politik dan kelembagaan sedang berlangsung dalam merumuskan
aksi, tatakelola dan mekanisme yang terintegrasi, koheren dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan
dinamika yang terjadi baik global, nasional dan sub-nasional:
– AKSI: low carbon development skenario yang efektif dan efisien  RAN-GRK,
Perpres 61/2011; RAD-GRK
– TATAKELOLA: sistem pemantauan dan evaluasi melalui MRV system yang
kokoh, melibatkan pemangku kepentingan secara inklusif  Sistem Inventaris
GHG Nasional(SIGN), Perpres 71/2011
– MEKANISME: mekanisme climate financing and investment yang yang efektif
dan efisien yang didukung oleh kelembagaan yang kokoh) yang dimobilisasi
melalui mekanisme nasional, global/multilateral, bilateral.
• Adanya kebutuhan untuk merespon dinamika kelembagaan yang sedang
terjadi berdasarkan kepada ilmu pengetahuan yang kokoh, yang akan
menuju kepada investasi dan inisiatif Green (Green Investment and
Initiatives).
• Dengan mengambil ketiga bidang strategis dari ilmu pengetahuan,
kebijakan dan investasi sebagai pertimbangan, pemerintah/DNPI
bertujuan untuk melihat kepada:
– Ilmu Pengetahuan untuk membangun skenario masa yang tepat dalam
memahami dinamika perubahan iklim
– Kebijakan untuk memfasilitasi dialog yang inklusif berdasarkan sains
– Investasi untuk mendorong green investment
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 10
RAN : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK
RAD: Rencana Aksi Daerah
NAMAs: National Appropiate Mitigation Actions
Natcom: National Comminications
BUR: Bieneal Update Report
ICA: International Consultation and Analysis
Kronologis Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan
• Perpres 46/2008, Pendirian DNPI
• DNPI (2010), Abatement Cost Curve and Low Carbon Growth Strategy (LCGS).
Mengidentifikasi lebih dari 150 potensi aksi mitigasi dan rangking serta uji coba dalam
melakukan strategi low carbon growth di 3 propinsi (Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah
dan Jambi).
• MoE(2010), 2nd National communications(Natcom) dan GHG Inventory.
Proyeksi emisi sampai dengan 2020 sebesar 2.95 Gt CO2 dibawah BAU dari sektor energi,
perkebunan dan kehutanan, limbah industri dan lahan gambut.
• Bappenas (2011), Rencana Aksi Penurunan Emisi (RAN/RAD GRK).
Terdiri dari 70 program yang terdistribusi dalam banyak sektor (land based, energi dan
lain-lain), dikategorikan secara umum kedalam kegiatan inti dan pendukung.
• MoE (2011), Sistem Inventarisasi GRK Nasional (SIGN).
Mengkombinasikan pendekatan top-down dan bottom-up dalam pengembangan sistem
inventarisasi GHG and using to
• Munculnya Mekanisme Kelembagaan Baru:
– REDD+
– Joint Credit Mechanism (Indonesia-Japan)
11Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
Rencana Aksi Nasianal. Emisi GRK Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 1.72 to 2.95
GtCO2e (2000-2020). Rencana Aksi Penurunan GRK (RAN-GRK) mencakup lebih dari 70 kegiatan
yang didistribusikan ke berbagai sektor.
Sektor
Rencana Aksi
(Giga ton CO2e) K/L
26% 15%
(total 41%)
Kehutanan dan Gambut
Limbah
Pertanian
Industri
Energi dan Transportasi
0.672
0.048
0.008
0.001
0.038
0,367
0.030
0.003
0.004
0.018
Kementerian Kehutanan, KLH,
Kementerian PU, Kementerian
Pertanian, KLH
Kementrian PU, KLH
Kementerian Pertanian, KLH
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perhubungan,
ESDM, Kementerian PU
0.767 0.422
12Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
Tantangan 26/41. Respon terhadap tantangan perubahan iklim harus diselesaikan dengan suatu
spektrum yang luas melalui framing dialog yang komprehensif. Konsensus dan engagement para
pihak dan dan MRV sebagai instrumen tatakelola.
NAMAs – National Appropriate Mitigation Actions
Framing Dialog
• Menetapkan baseline Business as Usual (BAU)
sebagai basis aksi mitigasi nasional: domestik
(26%), dukungan internasional (41%) and credited
NAMAs
• Memilih aksi mitigasi yang efektif dan efisien (least
abatement cost) melalui proses yang terintegrasi
dan inklusif pada tingkat nasional maupun sub-
nasional.
• Membangun skema pendanaan yang efektif dan
efisien : publik, public-private, market/non-market
• “Proof of Concept” dalam kerangka pembangunan
rendah emisi karbon (low emission
development(LCE)/sustainable development)
Konsensus dan Engagement dalam kebijakan dan
berbagi isu teknis
• Kementrian/Lembaga, industri, LSM, dll.
Tata Kelola (governance)
• MRV sebagai alat untuk mengukur komitmen dan
kinerja
• MRV sebagai alat fasilitasi koordinasi dan
perencanaan
Seberapa Pentingkah UU
Perubahan IklimStatus dan Tantangan Kebijakan dan Program Perubahan Iklim
Tantangan: Data Peatland
14Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 14
Peta Kemampuan di berbagai K/L
Source: Satgas REDD+(2010)
15Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
DUA JAWABAN: APA YANG PERLU DIATUR DALAM LEGISLASI
PERUBAHAN IKLIM.
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 16
Dua Jalan Kelembagaan
Non UU melalui mekanisme dan
instrumen yang ada:
• Instrumen dan mekanisme yang ada
bisa menjadi modalitas tetapi tidak
cukup dan dapat menjawab
ketidakpastian terhadap komitmen
jangka panjang .
Legislasi UU Perubahan Iklim:
• Memberikan signal jangka panjang
mengenai arah kebijakan,
komitmen maupun engagement
baik sektor publik maupun privat.
• Kepastian investasi dalam
mendorong green economy.
• Ketahanan nasional jangka panjang.
• Menciptakan peluang baru yang
memiliki nilai tambah yang tinggi
dan peluang lapangan pekerjaan
yang luas (green jobs, green
industry, green consumerism, dll).
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 17
 
Apa yang Perlu Diatur: Perspektif Ekonomi-Politik
• Secara ekonomi-politik dinamika kebijakan publik
perubahan iklim dapat digambarkan sebagai interaksi
dinamik perilaku aktor yang dipengaruhi oleh informasi
(information), gagasan(ideas) dan kepentingan(interest)
dalam suatu bingkai kelembagaan (institutions) (4I) yang
beroperasi secara dinamik di tingkat nasional/sub-nasional
maupun internasional.
• Perubahan transformasional dari Bussiness as Usual (BAU)
merupakan suatu dinamika institusi yang melibatkan
restrukturisasi insentif (incentives), diskursus(discourse) dan
relasi kekuasaan (power relations)
• Kebijakan publik dan tatakelola lingkungan pada dasarnya
adalah proses politik yang perlu menghasilkan komitmen
jangka panjang.
Sumber:Brouckhaus, M. and Angelsen, Arild(2012), Seeing
REDD+ through 4Is: A Political Economy Framework, CIFOR.
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 18
• Sebagai fondasi yang bisa dijadikan kerangka pengaturan
penetapan target jangka panjang dan implementasinya secara
sistemik jangka pendek (adaptasi mitigasi) dan perangkat
pelaksananya termasuk transisi menuju green economy
• Tata kelola untuk pelembagaan mekanisme yang terukur
terlaporkan dan terverifikasi (MRV)
• Engagament para pihak kunci termasuk publik untuk
memobilisasi potensi sumber daya dalam dan luar negeri
Beberapa Inspirasi
• Accelerating change, abundance and singularity yang tidak lepas
dari proses politik (Jaron Lanier, Who Own the Future, 2013)
• Dinamika peradaban yang memerlukan aksi kolektif karena
peradaban dipengaruhi dan didorong oleh interaksi virtual dan
fisik (Erich Smidt and Jared Cohen, The New Digital Age:
Reshaping the Future of People, Nations and Bussiness, 2013)
• Reduksi hirarki dan kontrol yang secara sistemik memberi
previlege pada sekelompok kepentingan sampai pada tingkat
minimum (Deric Shannon, et.al, The Accumulation Freedom:
Writings on Anarchists Economics, 2012)
• 6 Pengerak Perubahan global: interkoneksi ekonomi global baru,
ICT, kesetimbangan politik baru, pertumbuhan tidak
berkelanjutan yang cepat, perkembangan teknologi (biologi,
biokimia, genetik dan sains material), relasi baru peradaban
dengan sistem ekologis (Al Gore, The Future, 2013).
• Reduksi fragility atau memperkuat anti-fragility (Nasim Nicholas
Tayeb, Anti Fragile, 2012)
• Memahami dinamika dan simtom krisis ekonomi:(1). Nouriel
Roubini, Crises Economics: A Crash Course in the Future of
Finance, 2011 (2). Carmen M. Reinhart and Kenneth S. Rogoff,
This Time is Different: Eight Centuries of Financial Folly, 2009)
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 19
PENGALAMAN BEBERAPA NEGARA
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 20
Annex: Pengalaman beberapa negara
Negara Undang - undang Deskripsi Lembaga yang mengatur
Inggris The Climate Change Act 2008
(c 27)
Act of the Parliament of the United Kingdom. The
Act makes it the duty of the Secretary of State to
ensure that the net UK carbon account for all six
Kyoto greenhouse gases for the year 2050 is at
least 80% lower than the 1990 baseline, toward
avoiding dangerous climate change. The Act aims
to enable the United Kingdom to become a low-
carbon economy and gives ministers powers to
introduce the measures necessary to achieve a
range of greenhouse gas reduction targets.
An independent Committee on
Climate Change has been
created under the Act to provide
advice to UK Government on
these targets and related
policies. In the act Secretary of
State refers to the Secretary of
State for Energy and Climate
Change.
New Zealand Climate Change Response Act
2002
Legal framework for New Zealand to ratify the
Kyoto Protocol and to meet obligations under the
UNFCCC. It sets out powers for the Minister of
Finance to manage New Zealand’s holdings of
Assigned amount units and to trade Kyoto-
compliant emission units (carbon credits) on the
international market. It establishes a registry to
record holdings and transfers of emission units. It
establishes a national inventory agency to record
and report greenhouse gas emissions.
Minister of Finance, and Chief
Executive
Phillipines Republic act no. 9729 :
“climate change act of 2009”.
Act mainstreaming climate change into
government policy formulations, establishing the
framework strategy and program on climate
change, creating for this purpose the climate
change commission, and for other purposes
Enacted by the Senate and
House of Representatives of the
Philippines in Congress and the
Creation of the Climate Change
Commission
Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 21
TERIMA KASIH!
22Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim

More Related Content

Similar to Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013

Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa CatatanStatus NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
Farhan Helmy
 
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
Farhan Helmy
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Green Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
Green Growth and Sustainability Implementation in IndonesiaGreen Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
Green Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
Dicky Edwin Hindarto
 
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan BerkelanjutanMateri- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
AbdRahman652438
 
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
Farhan Helmy
 
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
Farhan Helmy
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
black511229
 
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa CatatanGreen Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
Farhan Helmy
 
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdfProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
cacapermana2
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
musyaffazaim
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
musyaffazaim
 
Skema Karbon Nusantara (info umum)
Skema Karbon Nusantara (info umum)Skema Karbon Nusantara (info umum)
Skema Karbon Nusantara (info umum)
Andi Samyanugraha
 
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
SubhanRiski
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
Sampe Purba
 
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptxPPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
IlhamFajar14
 
Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Rini Sucahyo
 

Similar to Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013 (20)

Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa CatatanStatus NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
Status NAMAs dan NAMAs Registry: Beberapa Catatan
 
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
Memahami Krisis Iklim dan Potensi Solusinya berdarkan En-ROADS Simulation
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
 
Green Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
Green Growth and Sustainability Implementation in IndonesiaGreen Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
Green Growth and Sustainability Implementation in Indonesia
 
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan BerkelanjutanMateri- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
 
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
Sesi -1: Memahami Krisis iklim secara Sistem (Understanding Climate Crisis: A...
 
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
Krisis Iklim: perubahan sosial, inovasi dan tata kelola (Climate Crisis: soci...
 
75571068 pembangunan-berkelanjutan
75571068 pembangunan-berkelanjutan75571068 pembangunan-berkelanjutan
75571068 pembangunan-berkelanjutan
 
75571068 pembangunan-berkelanjutan
75571068 pembangunan-berkelanjutan75571068 pembangunan-berkelanjutan
75571068 pembangunan-berkelanjutan
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
 
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa CatatanGreen Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
Green Recovery, Teknologi dan UUCK: Beberapa Catatan
 
Sde tm11
Sde tm11Sde tm11
Sde tm11
 
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdfProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
ProKlim Sebagai Kegiatan Kemasyarakatan.pdf
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
 
Skema Karbon Nusantara (info umum)
Skema Karbon Nusantara (info umum)Skema Karbon Nusantara (info umum)
Skema Karbon Nusantara (info umum)
 
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
 
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptxPPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
PPT GREEN ECONOMY BAHAN.pptx
 
Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1
 

More from Farhan Helmy

Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan PolitisiEtika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Farhan Helmy
 
Green investment magazine vol 01 01/2013
Green investment magazine vol 01 01/2013Green investment magazine vol 01 01/2013
Green investment magazine vol 01 01/2013
Farhan Helmy
 
Green investment magazine vol 02 06/2013
Green investment magazine vol 02 06/2013Green investment magazine vol 02 06/2013
Green investment magazine vol 02 06/2013
Farhan Helmy
 
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
Farhan Helmy
 
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
Farhan Helmy
 
Sesi-2 Pengantar En-ROADS (Introduction to En-ROADS)
Sesi-2 Pengantar En-ROADS  (Introduction to En-ROADS)Sesi-2 Pengantar En-ROADS  (Introduction to En-ROADS)
Sesi-2 Pengantar En-ROADS (Introduction to En-ROADS)
Farhan Helmy
 
EOfactory: from pixel to intelligence
EOfactory: from pixel to intelligenceEOfactory: from pixel to intelligence
EOfactory: from pixel to intelligence
Farhan Helmy
 
Change Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
Change Detection in Kalimantan using EOfactory PlatformChange Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
Change Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
Farhan Helmy
 
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic EngagementCrowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
Farhan Helmy
 
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory PlatformCivic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
Farhan Helmy
 
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and OpportunitiesASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
Farhan Helmy
 
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into RealityPromoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
Farhan Helmy
 
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
Farhan Helmy
 
Flood and Water Scarcity in Jakarta
Flood and Water Scarcity in JakartaFlood and Water Scarcity in Jakarta
Flood and Water Scarcity in Jakarta
Farhan Helmy
 
Green Investment Magazine Volume 1/2013
Green Investment Magazine Volume 1/2013Green Investment Magazine Volume 1/2013
Green Investment Magazine Volume 1/2013
Farhan Helmy
 
Ghg assessment from forest fires - indonesia case study
Ghg assessment from forest fires  - indonesia case studyGhg assessment from forest fires  - indonesia case study
Ghg assessment from forest fires - indonesia case study
Farhan Helmy
 
Cases of NAMAs and Registry: Indonesia
Cases of NAMAs and Registry: IndonesiaCases of NAMAs and Registry: Indonesia
Cases of NAMAs and Registry: Indonesia
Farhan Helmy
 
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: IndonesiaNational Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
Farhan Helmy
 
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: IndonesiaNational Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
Farhan Helmy
 
GHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
GHG Emission from Forest and Land Fires CalculationGHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
GHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
Farhan Helmy
 

More from Farhan Helmy (20)

Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan PolitisiEtika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi
 
Green investment magazine vol 01 01/2013
Green investment magazine vol 01 01/2013Green investment magazine vol 01 01/2013
Green investment magazine vol 01 01/2013
 
Green investment magazine vol 02 06/2013
Green investment magazine vol 02 06/2013Green investment magazine vol 02 06/2013
Green investment magazine vol 02 06/2013
 
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
Sesi 4 - Simulasi En-ROADS: Tata Guna Lahan dan Kehutanan (En-ROADS Simulatio...
 
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
Sesi 3 - Simulasi En-ROADS: Energi dan Carbon Pricing (En-ROADS Simulation: E...
 
Sesi-2 Pengantar En-ROADS (Introduction to En-ROADS)
Sesi-2 Pengantar En-ROADS  (Introduction to En-ROADS)Sesi-2 Pengantar En-ROADS  (Introduction to En-ROADS)
Sesi-2 Pengantar En-ROADS (Introduction to En-ROADS)
 
EOfactory: from pixel to intelligence
EOfactory: from pixel to intelligenceEOfactory: from pixel to intelligence
EOfactory: from pixel to intelligence
 
Change Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
Change Detection in Kalimantan using EOfactory PlatformChange Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
Change Detection in Kalimantan using EOfactory Platform
 
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic EngagementCrowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
Crowd based Geospatial Technology: State of the Art of Civic Engagement
 
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory PlatformCivic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
Civic Engagement via En-ROADS Simulation/Game and EOfactory Platform
 
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and OpportunitiesASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
ASEAN and Climate Change Issues: Challenges and Opportunities
 
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into RealityPromoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
Promoting Sustainability Agenda at Micro Level: Translating Ideas into Reality
 
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
Green Investment, Innovation and Productivity Vol. 2/2014
 
Flood and Water Scarcity in Jakarta
Flood and Water Scarcity in JakartaFlood and Water Scarcity in Jakarta
Flood and Water Scarcity in Jakarta
 
Green Investment Magazine Volume 1/2013
Green Investment Magazine Volume 1/2013Green Investment Magazine Volume 1/2013
Green Investment Magazine Volume 1/2013
 
Ghg assessment from forest fires - indonesia case study
Ghg assessment from forest fires  - indonesia case studyGhg assessment from forest fires  - indonesia case study
Ghg assessment from forest fires - indonesia case study
 
Cases of NAMAs and Registry: Indonesia
Cases of NAMAs and Registry: IndonesiaCases of NAMAs and Registry: Indonesia
Cases of NAMAs and Registry: Indonesia
 
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: IndonesiaNational Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
 
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: IndonesiaNational Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
National Context and Arrangement for Implementation of NAMAs: Indonesia
 
GHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
GHG Emission from Forest and Land Fires CalculationGHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
GHG Emission from Forest and Land Fires Calculation
 

Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013

  • 1. Seberapa Penting UU Perubahan Iklim? Beberapa Catatan untuk Dialog Farhan Helmy Sekretaris Kelompok Kerja Mitigasi, DNPI 1Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
  • 2. Outline • Dimensi Persoalan • Sains Perubahan Iklim, Dampak dan Potensi • Evolusi Kelembagaan: Nasional dan Internasional • Dua Jawaban: Apa yang perlu diatur dalam legislasi perubahan iklim? • Annex: Pengalaman beberapa negara. Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 2
  • 4. Dimensi Persoalan • Dimensi jangka panjang (dampak, adaptasi, mitigasi) yang memerlukan penyelesaian komprehensif dan sistemik dengan konsistensi tahapan yang koheren yang didukung oleh kelembagaan yang kokoh (teknologi, kapasitas kelembagaan dan sumber daya pendanaan). • Transformasi ekonomi menuju green economy yang didasarkan kepada pertimbangan jejak karbon yang rendah dengan nilai tambah ekonomi yang tinggi. • Engagement para pihak kunci termasuk publik diberbagai tingkat tata kelola baik nasional maupun sub-nasional. Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 4 • Target kebijakan dan implementasinya didasarkan kepada proses yang transparan dan berbasis sains. • Kebijakan green economy yang terintegrasi dan terinternalisasi dalam setiap sektor pembangunan. • Proses pencapaian aksi yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi (MRV) untuk menaksir pencapaian target yang ditetapkan.
  • 5. Seberapa Pentingkah Pengaturan Jangka Panjang? • Adanya ketidakpastian proses dan keputusan politik masa kini dan masa depan akan mempengaruhi komitmen, misal: proses politik nasional, propinsi dan kabupaten berdurasi maksimum 10 tahun. • Cara yang memungkinkan untuk integrasi dan koherensi yang lebih baik yang memberikan suatu signal pada komitmen jangka panjang yang mampu memobilisasi sumber daya ke arah transformasi menuju green economy. • Dinamika proses kelembagaan multilateral mengarah kepada penetapan target jangka panjang serta kewajiban dalam satu rezim perubahan iklim yang mengikat yang didasarkan kepada prinsip CBDR (Common But Differentiated Responsibility) dan RC (Respective Capabilities). Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 5
  • 6. SAINS PERUBAHAN IKLIM, DAMPAK DAN POTENSI Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 6
  • 7. Sains Perubahan Iklim, Dampak dan Potensi • CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, merupakan gas rumah kaca yang bersumber dari kegiatan manusia (anthropogenic) melalui berbagai kegiatan (energi, transportasi, pertanian, dan berbagai macam industri dan manufaktur maupun konsumsi rumah tangga). • Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir terus meningkat: 275 ~ 285 ppm pada pra-industri menjadi 400 ppm per tahun di 2012 (IPCC 4th Assessment Report, 2006) • Profil emisi global dan moda produksi masa lalu Laporan UNEP tentang “Emissions Gap Tahun 2012 menyebutkan bahwa emisi GRK tahun 2020 bisa mencapai 8 - 13 milyard tons di di atas angka yang dapat ditoleransi dapat menjaga kenaikan temperatur > 2 degrees Celsius. • Skenario pembangunan rendah emisi karbon (low emission development scenarios/LEDs) dan transisinya • Berbagai pilihan jalan telah diidentifikasi: (1) Stern review 2009, (2) UNEP Emission Gap Report 2011-2013. Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 7 Sumber: UNEP Emssion Gap Report 2012
  • 8. Tantangan • Menterjemahkan kesepakatan global ke tingkat nasional/sub-nasional dan sebaliknya: nasional (2012-2014), international (2012-2015) • Knowledge management “lesson learnt” secara sistematik • “Proof of Concept” di berbagai sektor potensial • Pengembangan policy measures strategik dan pembangunan kapasitas untuk merespon dinamika institusi yang terjadi saat ini • Stakeholder engagement i.e public-private scheme? 8Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
  • 9. EVOLUSI KELEMBAGAAN: NASIONAL DAN INTERNASIONAL Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 9
  • 10. Beyond Business as Usual • Proses politik dan kelembagaan sedang berlangsung dalam merumuskan aksi, tatakelola dan mekanisme yang terintegrasi, koheren dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi baik global, nasional dan sub-nasional: – AKSI: low carbon development skenario yang efektif dan efisien  RAN-GRK, Perpres 61/2011; RAD-GRK – TATAKELOLA: sistem pemantauan dan evaluasi melalui MRV system yang kokoh, melibatkan pemangku kepentingan secara inklusif  Sistem Inventaris GHG Nasional(SIGN), Perpres 71/2011 – MEKANISME: mekanisme climate financing and investment yang yang efektif dan efisien yang didukung oleh kelembagaan yang kokoh) yang dimobilisasi melalui mekanisme nasional, global/multilateral, bilateral. • Adanya kebutuhan untuk merespon dinamika kelembagaan yang sedang terjadi berdasarkan kepada ilmu pengetahuan yang kokoh, yang akan menuju kepada investasi dan inisiatif Green (Green Investment and Initiatives). • Dengan mengambil ketiga bidang strategis dari ilmu pengetahuan, kebijakan dan investasi sebagai pertimbangan, pemerintah/DNPI bertujuan untuk melihat kepada: – Ilmu Pengetahuan untuk membangun skenario masa yang tepat dalam memahami dinamika perubahan iklim – Kebijakan untuk memfasilitasi dialog yang inklusif berdasarkan sains – Investasi untuk mendorong green investment Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 10 RAN : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK RAD: Rencana Aksi Daerah NAMAs: National Appropiate Mitigation Actions Natcom: National Comminications BUR: Bieneal Update Report ICA: International Consultation and Analysis
  • 11. Kronologis Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan • Perpres 46/2008, Pendirian DNPI • DNPI (2010), Abatement Cost Curve and Low Carbon Growth Strategy (LCGS). Mengidentifikasi lebih dari 150 potensi aksi mitigasi dan rangking serta uji coba dalam melakukan strategi low carbon growth di 3 propinsi (Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Jambi). • MoE(2010), 2nd National communications(Natcom) dan GHG Inventory. Proyeksi emisi sampai dengan 2020 sebesar 2.95 Gt CO2 dibawah BAU dari sektor energi, perkebunan dan kehutanan, limbah industri dan lahan gambut. • Bappenas (2011), Rencana Aksi Penurunan Emisi (RAN/RAD GRK). Terdiri dari 70 program yang terdistribusi dalam banyak sektor (land based, energi dan lain-lain), dikategorikan secara umum kedalam kegiatan inti dan pendukung. • MoE (2011), Sistem Inventarisasi GRK Nasional (SIGN). Mengkombinasikan pendekatan top-down dan bottom-up dalam pengembangan sistem inventarisasi GHG and using to • Munculnya Mekanisme Kelembagaan Baru: – REDD+ – Joint Credit Mechanism (Indonesia-Japan) 11Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
  • 12. Rencana Aksi Nasianal. Emisi GRK Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 1.72 to 2.95 GtCO2e (2000-2020). Rencana Aksi Penurunan GRK (RAN-GRK) mencakup lebih dari 70 kegiatan yang didistribusikan ke berbagai sektor. Sektor Rencana Aksi (Giga ton CO2e) K/L 26% 15% (total 41%) Kehutanan dan Gambut Limbah Pertanian Industri Energi dan Transportasi 0.672 0.048 0.008 0.001 0.038 0,367 0.030 0.003 0.004 0.018 Kementerian Kehutanan, KLH, Kementerian PU, Kementerian Pertanian, KLH Kementrian PU, KLH Kementerian Pertanian, KLH Kementerian Perindustrian Kementerian Perhubungan, ESDM, Kementerian PU 0.767 0.422 12Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
  • 13. Tantangan 26/41. Respon terhadap tantangan perubahan iklim harus diselesaikan dengan suatu spektrum yang luas melalui framing dialog yang komprehensif. Konsensus dan engagement para pihak dan dan MRV sebagai instrumen tatakelola. NAMAs – National Appropriate Mitigation Actions Framing Dialog • Menetapkan baseline Business as Usual (BAU) sebagai basis aksi mitigasi nasional: domestik (26%), dukungan internasional (41%) and credited NAMAs • Memilih aksi mitigasi yang efektif dan efisien (least abatement cost) melalui proses yang terintegrasi dan inklusif pada tingkat nasional maupun sub- nasional. • Membangun skema pendanaan yang efektif dan efisien : publik, public-private, market/non-market • “Proof of Concept” dalam kerangka pembangunan rendah emisi karbon (low emission development(LCE)/sustainable development) Konsensus dan Engagement dalam kebijakan dan berbagi isu teknis • Kementrian/Lembaga, industri, LSM, dll. Tata Kelola (governance) • MRV sebagai alat untuk mengukur komitmen dan kinerja • MRV sebagai alat fasilitasi koordinasi dan perencanaan Seberapa Pentingkah UU Perubahan IklimStatus dan Tantangan Kebijakan dan Program Perubahan Iklim
  • 14. Tantangan: Data Peatland 14Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 14
  • 15. Peta Kemampuan di berbagai K/L Source: Satgas REDD+(2010) 15Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim
  • 16. DUA JAWABAN: APA YANG PERLU DIATUR DALAM LEGISLASI PERUBAHAN IKLIM. Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 16
  • 17. Dua Jalan Kelembagaan Non UU melalui mekanisme dan instrumen yang ada: • Instrumen dan mekanisme yang ada bisa menjadi modalitas tetapi tidak cukup dan dapat menjawab ketidakpastian terhadap komitmen jangka panjang . Legislasi UU Perubahan Iklim: • Memberikan signal jangka panjang mengenai arah kebijakan, komitmen maupun engagement baik sektor publik maupun privat. • Kepastian investasi dalam mendorong green economy. • Ketahanan nasional jangka panjang. • Menciptakan peluang baru yang memiliki nilai tambah yang tinggi dan peluang lapangan pekerjaan yang luas (green jobs, green industry, green consumerism, dll). Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 17  
  • 18. Apa yang Perlu Diatur: Perspektif Ekonomi-Politik • Secara ekonomi-politik dinamika kebijakan publik perubahan iklim dapat digambarkan sebagai interaksi dinamik perilaku aktor yang dipengaruhi oleh informasi (information), gagasan(ideas) dan kepentingan(interest) dalam suatu bingkai kelembagaan (institutions) (4I) yang beroperasi secara dinamik di tingkat nasional/sub-nasional maupun internasional. • Perubahan transformasional dari Bussiness as Usual (BAU) merupakan suatu dinamika institusi yang melibatkan restrukturisasi insentif (incentives), diskursus(discourse) dan relasi kekuasaan (power relations) • Kebijakan publik dan tatakelola lingkungan pada dasarnya adalah proses politik yang perlu menghasilkan komitmen jangka panjang. Sumber:Brouckhaus, M. and Angelsen, Arild(2012), Seeing REDD+ through 4Is: A Political Economy Framework, CIFOR. Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 18 • Sebagai fondasi yang bisa dijadikan kerangka pengaturan penetapan target jangka panjang dan implementasinya secara sistemik jangka pendek (adaptasi mitigasi) dan perangkat pelaksananya termasuk transisi menuju green economy • Tata kelola untuk pelembagaan mekanisme yang terukur terlaporkan dan terverifikasi (MRV) • Engagament para pihak kunci termasuk publik untuk memobilisasi potensi sumber daya dalam dan luar negeri
  • 19. Beberapa Inspirasi • Accelerating change, abundance and singularity yang tidak lepas dari proses politik (Jaron Lanier, Who Own the Future, 2013) • Dinamika peradaban yang memerlukan aksi kolektif karena peradaban dipengaruhi dan didorong oleh interaksi virtual dan fisik (Erich Smidt and Jared Cohen, The New Digital Age: Reshaping the Future of People, Nations and Bussiness, 2013) • Reduksi hirarki dan kontrol yang secara sistemik memberi previlege pada sekelompok kepentingan sampai pada tingkat minimum (Deric Shannon, et.al, The Accumulation Freedom: Writings on Anarchists Economics, 2012) • 6 Pengerak Perubahan global: interkoneksi ekonomi global baru, ICT, kesetimbangan politik baru, pertumbuhan tidak berkelanjutan yang cepat, perkembangan teknologi (biologi, biokimia, genetik dan sains material), relasi baru peradaban dengan sistem ekologis (Al Gore, The Future, 2013). • Reduksi fragility atau memperkuat anti-fragility (Nasim Nicholas Tayeb, Anti Fragile, 2012) • Memahami dinamika dan simtom krisis ekonomi:(1). Nouriel Roubini, Crises Economics: A Crash Course in the Future of Finance, 2011 (2). Carmen M. Reinhart and Kenneth S. Rogoff, This Time is Different: Eight Centuries of Financial Folly, 2009) Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 19
  • 20. PENGALAMAN BEBERAPA NEGARA Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 20
  • 21. Annex: Pengalaman beberapa negara Negara Undang - undang Deskripsi Lembaga yang mengatur Inggris The Climate Change Act 2008 (c 27) Act of the Parliament of the United Kingdom. The Act makes it the duty of the Secretary of State to ensure that the net UK carbon account for all six Kyoto greenhouse gases for the year 2050 is at least 80% lower than the 1990 baseline, toward avoiding dangerous climate change. The Act aims to enable the United Kingdom to become a low- carbon economy and gives ministers powers to introduce the measures necessary to achieve a range of greenhouse gas reduction targets. An independent Committee on Climate Change has been created under the Act to provide advice to UK Government on these targets and related policies. In the act Secretary of State refers to the Secretary of State for Energy and Climate Change. New Zealand Climate Change Response Act 2002 Legal framework for New Zealand to ratify the Kyoto Protocol and to meet obligations under the UNFCCC. It sets out powers for the Minister of Finance to manage New Zealand’s holdings of Assigned amount units and to trade Kyoto- compliant emission units (carbon credits) on the international market. It establishes a registry to record holdings and transfers of emission units. It establishes a national inventory agency to record and report greenhouse gas emissions. Minister of Finance, and Chief Executive Phillipines Republic act no. 9729 : “climate change act of 2009”. Act mainstreaming climate change into government policy formulations, establishing the framework strategy and program on climate change, creating for this purpose the climate change commission, and for other purposes Enacted by the Senate and House of Representatives of the Philippines in Congress and the Creation of the Climate Change Commission Seberapa Pentingkah UU Perubahan Iklim 21