1. Penelitian ini mengkaji pengaruh dukungan keluarga terhadap kunjungan antenatal pertama kali (K1) murni di wilayah kerja Puskesmas Pamandegan tahun 2021.
2. Hasilnya menunjukkan mayoritas ibu hamil berkunjung K1 murni dan dukungan keluarga sebagian besar kurang baik.
3. Ada pengaruh signifikan dukungan keluarga terhadap cakupan K1 murni.
Dokumen tersebut membahas latar belakang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang untuk meningkatkan mutu pelayanan. Variabel yang diteliti adalah kenyamanan, keandalan petugas, ketanggapan petugas, jaminan keamanan, dan empati petugas. Has
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asinikenwahyu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah kecukupan ASI di BPM Eny Handayani Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, di mana terdapat keluhan dari ibu mengenai produksi ASI yang kurang dan memberikan makanan tambahan pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan ASI di temp
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh dukungan keluarga terhadap kunjungan antenatal pertama kali (K1) murni di wilayah kerja Puskesmas Pamandegan tahun 2021.
2. Hasilnya menunjukkan mayoritas ibu hamil berkunjung K1 murni dan dukungan keluarga sebagian besar kurang baik.
3. Ada pengaruh signifikan dukungan keluarga terhadap cakupan K1 murni.
Dokumen tersebut membahas latar belakang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang untuk meningkatkan mutu pelayanan. Variabel yang diteliti adalah kenyamanan, keandalan petugas, ketanggapan petugas, jaminan keamanan, dan empati petugas. Has
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asinikenwahyu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah kecukupan ASI di BPM Eny Handayani Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, di mana terdapat keluhan dari ibu mengenai produksi ASI yang kurang dan memberikan makanan tambahan pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan ASI di temp
Bab 3 merangkum metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk kerangka konsep, variabel penelitian, hipotesis, jenis dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, dan metode pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan sekunder untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek kesehatan ibu hamil.
1. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih kompleks dan perlu kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
2. Tantangan utama termasuk terbatasnya akses dan ketersediaan tenaga kesehatan serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu hamil dan kontrasepsi.
3. Upaya perbaikan yang dibutuhkan meliputi
Modul 5 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan ibu di Indonesia yang kompleks dan perlu penanganan lintas sektor. Dibahas pula upaya penurunan angka kematian ibu melalui peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, pelayanan antenatal, pemakaian kontrasepsi, serta tantangan yang dihadapi seperti akses pelayanan kesehatan yang terbatas di daerah tertinggal dan ketersediaan tenaga kesehatan."
Skripsi ini membahas pengaruh penyuluhan pijat bayi terhadap pengetahuan ibu di Posyandu Desa Panggungrejo. Penelitian ini menemukan bahwa sebelum penyuluhan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan cukup, namun setelah penyuluhan hampir semua ibu memiliki pengetahuan baik. Analisis statistik menunjukkan pengaruh signifikan antara penyuluhan dengan pengetahuan ibu.
Teks tersebut membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pelayanan antenatal trimester pertama oleh bidan desa di Kabupaten Temanggung. Penelitian menemukan bahwa beban kerja, pengetahuan, dan supervisi berhubungan signifikan dengan kualitas pelayanan, sementara dana, SOP, dan sarana tidak berhubungan. Disarankan fokus pada tugas utama bidan desa dan peningkatan pengetahuan secara berkelanj
Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Turus. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal, meliputi identifikasi kasus yang perlu dirujuk seperti berat badan lahir rendah, gangguan pernafasan, infeksi, dan kelainan bawaan. Dokumen juga menjelaskan prinsip rujukan dan transportasi bayi baru lahir yang aman dan tepat sasaran dengan memperhatikan sistem regionalisasi rujukan perinatal."
Kinerja bidan di desa dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kabupaten Aceh Selatan masih rendah (56,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan yang baik adalah tidak adanya pesaing kesehatan lain, mendapat pembinaan dari puskesmas, memiliki motivasi dan pengetahuan yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi latar belakang masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia, filosofi asuhan kehamilan, tujuan, prinsip, dan isi refocusing asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan fokus pada persiapan persalinan normal maupun menghadapi komplikasi serta mendeteksi dini kondisi yang membut
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Remaja di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo memiliki tingkat pengetahuan mengenai menarche yang cukup namun tingkat kecemasannya tergolong sedang. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche. Pengetahuan yang baik dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja.
Karya tulis ilmiah ini membahas hubungan antara letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang dan mengambil 71 responden secara acak. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara letak sungsang dengan ketuban pecah dini.
Karya tulis ilmiah ini membahas hubungan antara letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang dan mengambil 71 responden secara acak. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara letak sungsang dengan ketuban pecah dini.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Bab 3 merangkum metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk kerangka konsep, variabel penelitian, hipotesis, jenis dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, dan metode pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan sekunder untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek kesehatan ibu hamil.
1. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih kompleks dan perlu kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
2. Tantangan utama termasuk terbatasnya akses dan ketersediaan tenaga kesehatan serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu hamil dan kontrasepsi.
3. Upaya perbaikan yang dibutuhkan meliputi
Modul 5 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan ibu di Indonesia yang kompleks dan perlu penanganan lintas sektor. Dibahas pula upaya penurunan angka kematian ibu melalui peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, pelayanan antenatal, pemakaian kontrasepsi, serta tantangan yang dihadapi seperti akses pelayanan kesehatan yang terbatas di daerah tertinggal dan ketersediaan tenaga kesehatan."
Skripsi ini membahas pengaruh penyuluhan pijat bayi terhadap pengetahuan ibu di Posyandu Desa Panggungrejo. Penelitian ini menemukan bahwa sebelum penyuluhan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan cukup, namun setelah penyuluhan hampir semua ibu memiliki pengetahuan baik. Analisis statistik menunjukkan pengaruh signifikan antara penyuluhan dengan pengetahuan ibu.
Teks tersebut membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pelayanan antenatal trimester pertama oleh bidan desa di Kabupaten Temanggung. Penelitian menemukan bahwa beban kerja, pengetahuan, dan supervisi berhubungan signifikan dengan kualitas pelayanan, sementara dana, SOP, dan sarana tidak berhubungan. Disarankan fokus pada tugas utama bidan desa dan peningkatan pengetahuan secara berkelanj
Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Turus. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal, meliputi identifikasi kasus yang perlu dirujuk seperti berat badan lahir rendah, gangguan pernafasan, infeksi, dan kelainan bawaan. Dokumen juga menjelaskan prinsip rujukan dan transportasi bayi baru lahir yang aman dan tepat sasaran dengan memperhatikan sistem regionalisasi rujukan perinatal."
Kinerja bidan di desa dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kabupaten Aceh Selatan masih rendah (56,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan yang baik adalah tidak adanya pesaing kesehatan lain, mendapat pembinaan dari puskesmas, memiliki motivasi dan pengetahuan yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi latar belakang masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia, filosofi asuhan kehamilan, tujuan, prinsip, dan isi refocusing asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan fokus pada persiapan persalinan normal maupun menghadapi komplikasi serta mendeteksi dini kondisi yang membut
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Remaja di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo memiliki tingkat pengetahuan mengenai menarche yang cukup namun tingkat kecemasannya tergolong sedang. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche. Pengetahuan yang baik dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja.
Karya tulis ilmiah ini membahas hubungan antara letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang dan mengambil 71 responden secara acak. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara letak sungsang dengan ketuban pecah dini.
Karya tulis ilmiah ini membahas hubungan antara letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang dan mengambil 71 responden secara acak. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara letak sungsang dengan ketuban pecah dini.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong persalinan
1. USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG
PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN GESER PERIODE
TAHUN 2021
Oleh
Wa Una
NIM. 2141A0337
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2022
2. LATAR BELAKANG
Salah satu paradigma baru kesehatan reproduksi adalah hak dan peran perempuan
terhadap pemilihan tempat bersalin. Ibu bersalin yang memilih tenaga kesehatan sebagai
penolong persalinan dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB).
Target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada 2030 mengurangi Angka
Kematian Ibu hingga dibawah 70 per 100.000 Kelahiran Hidup dan mengakhiri kematian
bayi dan balita yang dapat dicegah dengan menurunkan Angka Kematian Neonatal hingga
12 per 1000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1000 Kelahiran Hidup.
Laporan World Bank tahun 2017, dalam sehari ada empat ibu di Indonesia yang meninggal
akibat melahirkan, dengan kata lain ada satu ibu di Indonesia yang meninggal setiap enam
jam.
3. LATAR BELAKANG
Cakupan persalinan di wilayah kerja puskesmas
perawatan geser mengalami perubahan yang
signifikan sejak tahun 2019 hingga tahun 2021.
Cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatani
tahun 2019 sebesar 34%, di tahun 2020 meningkat
menjadi 53,1% dan di tahun 2021 meningkat menjadi
73%.
Walaupun demikian, dengan berbagai upaya yang
telah dilakukan Presentasi yang ditolong oleh dukun
masih cukup tinggi sebesar 27% untuk tahun 2021
oleh pihak puskesmas untuk meningkatkan cakupan
tersebut di antaranya, persalinan gratis bagi yang
tidak memiliki jaminan sosial, dukun diberi reward
jika membawa ibu bersalin di puskesmas,
peningkatan dan kenyamanan sarana persalinan.
4. • Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan rumusan
masalah adalah “Faktor-faktor Apa Saja Yang Memengaruhi
Ibu Dalam Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Perawatan Geser di Tahun 2021?
Rumusan Masalah
5. Tujuan
Umum:
Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih penlong
persalinan di wilayah kerja puskesmas perawatan geser tahun 2021.
Tujuan
Khusus:
Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu di wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Geser pada tahun 2021.
Diketahuinya gambaran peran suami/keluarga terhadap keputusan
pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja puskesmas perawatan geser
tahun 2021.
Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dan peran suami/keluarga
dengan keputusan pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Perawatan Geser pada Tahun 2021.
Tujuan Penelitian
6. KERANGKA TEORI
Faktor predisposisi
• Pengetahuan
Faktor pendukung:
• Peran suami/keluarga
Keputusan memilih penolong
persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Perawatan Geser
7. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah yang
dihadapi dan perlu diuji kebenarannya dengan data yang lebih
lengkap dan menunjang. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih
penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Geser.
Berikut ini perumusan hipotesis dari penelitian ini:
• Ada hubungan antara faktor pengetahuan, dengan pemilihan penolong persalinan
di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Perawatan Geser di Tahun 2021.
• Ada hubungan antara faktor pendukung (peran suami/keluarga,) dengan pemilihan
penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Perawatan Geser di
Tahun 2021.
8. METODE PENELITIAN
JENIS
PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. dengan desain potong
lintang (cross-sectional), dimana data variabel dependen dan variabel
independen diambil pada waktu yang bersamaan.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin pada bulan
Januari sampai dengan Desember tahun 2021 yang ada di wilayah kerja (6
desa) Puskesmas Perawatan Geser.
Sampel Dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 84 ibu bersalin dengan
populasi berjumlah 111 ibu bersalin berdasarkan tabel krejcie untuk taraf
signifikansi 0.05, jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai tingkat
kepercayaan 95% terhadap populasi.
Tehnik
pengambilan
sampel
Sampel diambil dengan cara teknik Simple random sampling pada seluruh
ibu bersalin pada bulan Januari s/d Desember 2021 yang ada di wilayah
Puskesmas Perawatan Geser.
9. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi operasional Parameter / indicator Alat ukur
Skala
data
Kategori
Variabel Independen
Dukungan suami/ keluarga
Pernyataan Responden tentang
ada tidaknya dukungan dari
suami pada saat hamil dan
dalam rangka memilih
penolong persalinan.
“Ya” bila menjawab ≥ 2 pertanyaan
dengan ya dan “Tidak” bila hanya
menjawab 1 pertanyaan dengan ya.
Kuisioner Nominal
0 = tidak
1 = ya
Pengetahuan ibu
Segala sesuatu yang diketahui
oleh responden tentang
kehamilan, persalinan dan
nifas. Penilaian dengan
pemberian skor dari pertanyaan
yang diajukan.
Penilaian dengan pemberian skor
dari pertanyaan yang diajukan. Skor
1 bila menjawab benar dan skor 0
bila menjawab salah. Skor
kemudian dijumlahkan. Skor
tertinggi adalah 12
dan terrendah 0. Sebagai patokan
digunakan nilai median,
dikategorikan “Pengetahuan
Rendah” bila skor < median dan
“Pengetahuan Tinggi” bila skor ≥
median.
Kuisioner Nominal
0=
pengetahuan
rendah
1=pengetahuan
tinggi
Variabel Dependent
Penolong persalinan
Pernyataan responden tentang
orang yang dipilih untuk
menolongnya saat melahirkan
anak terakhir.
"Dukun" bila pasien memilih di
tolong dukun
Kuisioner Nominal
0 = dukun
"Nakes" bila pasien memilih di
tolong nakes
1 = nakes
10. • Bahan dan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Instrumen penelitian berupa
kuesioner
• Waktu penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022
• Lokasi Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan diWilayah kerja
Puskesmas Perawatan Geser yang terdiri dari 6 desa, yaitu Desa
Geser, desa kilfura, desa kilwaru, Desa Kiltay, Desa Keffing dan Desa
Kellu.
Pengumpulan dan Pengolahan Data