SlideShare a Scribd company logo
VIRGA RISTYA
PUTRI
FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN DESIGN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disingkat Limbah
B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang
karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup,
dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain.
Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang
mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan
limbah B3.
DEFINISI (PP 18/1999)
TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Mencegah dan menanggulangi
pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh limbah B3
serta melakukan pemulihan kualitas
lingkungan yang sudah tercemar sehingga
sesuai dengan fungsinya kembali.
PELAKU PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PP 18/1999)
 Penghasil (pasal 9 s/d 11)
 Pengumpul (pasal 12 s/d 14)
 Pengangkut (pasal 15 s/d 17)
 Pemanfaat (pasal 18 s/d 22)
 Pengolah (pasal 23 s/d 24)
 Penimbun (pasal 25 s/d 26)
GAS
(PP 41/1999)
PENANGKAP
DEBU
DEBU /
PARTIKEL
PROSES
PRODUKSI
AIR
LIMBAH
AIR LIMBAH
(PP 82/2001)
PRODUK
LIMBAH PADAT
LIMBAH CAIR
LIMBAH B3 (PP 18/1999 Jo. PP 85/1999
Belum
diolah
sesudah
diolah
Sesuai baku
mutu emisi
Sesuai baku
mutu air limbah
BAHAN
BAKU
(PP 74/2001)
IPAL
SLUDGE
LIMBAH
DEBU
SUMBER LIMBAH B3
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Mencocokan limbah dengan daftar jenis limbah
B3 sebagaimana Lampiran I (Tabel 1, 2 & 3) PP
No. 85 tahun 1999.
Apabila tidak cocok dengan daftar jenis limbah
B3 sebagaimana Lampiran I, diperiksa apakah
limbah tersebut memiliki karakteristik : mudah
terbakar, mudah meledak, bersifat reaktif,
bersifat korosif, infeksius, beracun.
Apabila kedua tahapan tersebut diatas telah di
lakukan dan tidak memenuhi ketentuan Limbah
B3 dilakukan uji toksikologi.
Wajib ijin dari KLH untuk penyimpanan, pengumpulan,
pemanfaatan, pengolahan, penimbunan, ijin operasi alat
(incenerator, tank cleaning)
Rekomendasi KLH untuk :
- Pengangkutan (ijin dari Dephub)
- Pemanfaatan sebagai kegiatan utama (ijin dari
instansi berwenang)
- Lokasi pengolahan/penimbunan (ijin dari BPN)
Tata cara permohonan ijin (SK Ka. Bapedal No. 68/1994)
Wajib AMDAL (kegiatan utama, komersil) kecuali
pengumpul minyak pelumas bekas dan slop oil (cukup
UKL & UPL)
Keputusan ijin selama 45 hari sejak permohonan diterima.
PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Jenis Perizinan/Rekomendasi yang
diberikan kepada Badan Usaha adalah
sebagai berikut:
 Izin penyimpanan sementara
 Izin pengumpulan (oli bekas)
 Izin pengolahan
 Izin penimbunan
 Izin pemanfaatan
 Rekomendasi Pengangkutan
 Rekomendasi dan izin Pemanfaatan
PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 LANJUTAN :
PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
LANJUTAN :
• Penyimpanan, pengumpulan, pengolahan dan penimbunan
limbah B3 wajib memiliki Ijin Operasi dari KLH
• Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan, Penimbunan limbah
B3 sebagai KEGIATAN UTAMA wajib dibuatkan AMDAL
• Pengangkut Limbah B3 wajib memiliki izin pengangkutan dari
Menteri Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari KLH
• Pemanfaatan limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki
izin pemanfaatan dari Instansi teknis setelah mendapat
rekomendasi dari KLH
• Pengolahan Limbah B3 yang terintegrasi dengan kegiatan pokok
wajib memiliki Izin Operasional pengolah limbah B3
• Izin lokasi pengolahan dan pembuangan limbah B3 dari Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya setelah mendapat
rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup.
Keputusan Ka. Bapedal no. 68/Bapedal 105/1994
tentang Tata Cara Memperoleh Izin
Persyaratan untuk memperoleh izin adalah sebagai berikut :
Memiliki akte pendirian
Nama dan alamat Badan Usaha
kegiatan yang akan dilakukan
lokasi tempat kegiatan
nama dan alamat penaggung jawab kegiatan
bahan baku dan proses kegiatan yang digunakan
spesifikasi alat pengelolaan limbah
jumlah dan karakteristik limbah B3
tata letak saluran limbah dan tempat penampungan sementara limbah
B3 sebelum diolah dan tempat penimbunan setelah diolah
alat pencegah untuk limbah cair, emisi dan pengolah limbah B3
PROSEDUR PEMBERIAN IZIN
BADANG USAHA
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP
cq. DEPUTI IV KLH
MEMENUHI
PERSYARATAN
YA
EVALUASI
PENELITIAN LAPANGAN
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
PROSES DITOLAK
DIKELUARKAN IZIN
MENGAJUKAN PERMOHONAN TERTULIS WAKTU 10 HARI
UNTUK
MELENGKAPI
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Penyimpanan bersifat sementara
Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung)
Kemasan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- kondisi baik
- simbol & label (Kepka No. 05/1995)
Rancang bangun tempat penyimpanan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
Memiliki Emergency Response System (ERS)
Memiliki Izin penyimpanan sementara
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Persyaratan Alat Angkut Limbah B3 :
- sesuai dengan karakteristik limbah B3
- kondisi baik
- simbol & label (Kepka No. 05/1995)
Memiliki operator yang memiliki pengetahuan tentang
limbah B3
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
- bongkar muat
- route
- jadwal
Memiliki Emergency Response System (ERS)
Memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3
PENGOLAHAN LIMBAH B3
( Keputusan Kepala Bapedal No: 03/1995 )
 Tujuan :
“Mengurangi, memisahkan, mengisolasi dan/atau
menghancurkan sifat/kontaminan yg berbahaya”
 Macam Pengolahan
- Pengolahan Fisika-Kimia (redoks, elektrolisa,
netralisasi, pengendapan, pembersihan gas,
pemisahan cairan)
- Pengolahan Biologis
- Solidifikasi/stabilisasi (mengurangi potensi racun
dan kandungan limbah b3)
PERSYARATAN PENIMBUN LIMBAH
B3
Penimbun limbah B3 harus
merupakan suatu badan usaha
Mendapatkan ijin penimbun dari
KLH.
Melaporkan kegiatan penimbunan
limbah B3
PERSYARATAN LIMBAH YANG
DITIMBUN
Merupakan alternatif terakhir
Memenuhi baku mutu TCLP (The Toxicity
Characteristic Leaching Procedure)
Telah melalui proses stabilisasi/solidifikasi,
insenerasi, pengolahan lainnya.
Tidak bersifat flammable, explosive,
reactive, infectious.
Tidak mengandung zat organik > 10%.
Tidak mengandung dioksin
Tidak mengandung radioaktif.
Tidak berbentuk cair/lumpur (kandungan air)
Persyaratan landfill limbah B3
 Pemilihan lokasi landfill (bebas banjir, bukan daerah
resapan air tanah, permeabilitas tanah 10-9 m/detik)
 Persyaratan rancang bangun/design landfill limbah B3
landfill (kategori I, II dan III)
 Persyaratan konstruksi dan instalasi komponen landfill
 Persyaratan peralatan dan perlengkapan fasilitas landfill
(kantor ADM, gudang, peralatan P3K, tempat parkir dll)
 Persyaratan untuk sistem pengelolaan lindi
 Persyaratan untuk sistem pemantauan air tanah dan air
permukaan
 Persyaratan lokasi bekas pengolahan landfill
Sistem pelapisan landfill
Standar yang digunakan oleh pemerintah Indonesia melalui
Keputusan Kepala BAPEDAL No.04/BAPEDAL/1995.
1. Sistem pelapisan dasar yang digunakan adalah sbb:
o Sub-base untuk landfill terbuat dari tanah liat yang dipadatkan
dengan konduktivitas hidrolika jenuh maksimum 1 x 10-9 m/det.
Ketebalan lapisan ini paling kurang 1 m
o Secondary Geomembrane adalah berupa lapisan High Density
Polyethylene (HDPE) dengan ketebalan 1,5 mm . Lapisan ini
dirancang untuk menahan segala instalasi, operasi dan
penutupan akhir landfill.
o Primary Soil Liner adalah terdiri dari lapisaan tanah liat
geosintesis (geosynthetic clay liner, GCL). GCL ini tebuat dari
lempung bentonit yang diapit oleh lapisan geotekstil. Dalam
keadaan basah jika terjadi kebocoran, lempung ini mengembag
dan kemudian menyumbat kebocoran lapisan atasnya.
o Primary Geomembrane adalah lapisan yang mempunyai
ketebalan 1,5 mm. Hal ini dirancang untuk menahan segala
tekanan sewaktu instalasi, konstruksi,operasi dan penutupan
akhir landfill.
2. Sistem pelapisan penutup akhir
landfill
Dilaksanakan sebagai berikut:
 Intermediate Soil Cover akan ditempatkan diatas timbunan limbah
setelah lapisan terakhir limbah terbentuk. Lapisan ini terbuat dari
tanah setempat dengan ketebalan paling sedikit 25 cm.
 Cap soil Barrier adalah lapisan yang ternbentuk dari lempung yang
dipadatkan seperti yang terpasang pada pelapisan dasar landfill.
 Cap geomembrane adalah lapisan HDPE dengan ketebalan 1,0 mm.
 Cap drainage layer ditempatkan diatas cap geomembrane. Cap
drainage ini terbuat dari HDPE geonet dengan transmissivitas planar
paling rendah 30 cm, dan granular soil dengan konduktivitas
hidrolika minimum 1 x 10-4 m/det. Komponen paling atas dari cap
geomembrane adalah geotekstil yang dirancang untuk meminimisasi
penyumbatan.
 Vegetative layer adalah lapisan tanah setempat dengan ketebalan
60 cm yang ditempatkan diatas cap drainege layer.
 Vegetation adalah lapisan penutup landfill
Kesimpulan
Dalam menentukan desain pengelolaan limbah b3
itu harus mengetahui jumlah limbah yang dihasilkan
setiap harinya, karena untuk menentukan jenis
penyimpanan selama 90 hari kedepannya,
mengidentifikasi terhadap jenis limbahnya dan
karakteristik limbahB3 yang akan di olah, dan juga
menentukan lokasi untuk tempat pengelolaan limbah
B3 tersebut dan menentukan fasilitas
pengelolaannya agar saat pengelolaan tetap terjaga
keamanannya, Memiliki Standar Operasional
Prosedur (SOP), Memiliki Emergency Response
System (ERS), dan Memiliki Izin penyimpanan
sementara.
SEKIAN, TERIMAKASIH
 SEMOGA BERMANFAAT 

More Related Content

What's hot

HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)
ibadil haqqi
 
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracunPp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
Ulfah Hanum
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Rizki Darmawan
 
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaanlimbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
namakuguten
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
Rindi Sulistyani
 
Perizinan lb3
Perizinan lb3Perizinan lb3
Perizinan lb3
Herry Prakoso
 
Pp nomor 101 tahun 2014
Pp nomor 101 tahun 2014Pp nomor 101 tahun 2014
Pp nomor 101 tahun 2014
Ardi Yanson
 
Waste management
Waste managementWaste management
Waste management
Universitas Indonesia
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Instansi
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Rizki Darmawan
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
Chaerul Anwar
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Dianora Didi
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
infosanitasi
 
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
Penataan Ruang
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
infosanitasi
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
Nur Chawhytz
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Joy Irman
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Muhammad Luthfan
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
Muhammad Luthfan
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
Joy Irman
 

What's hot (20)

HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)
 
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracunPp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
Pp no 101_2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaanlimbah b3 dan prinsip pengelolaan
limbah b3 dan prinsip pengelolaan
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
 
Perizinan lb3
Perizinan lb3Perizinan lb3
Perizinan lb3
 
Pp nomor 101 tahun 2014
Pp nomor 101 tahun 2014Pp nomor 101 tahun 2014
Pp nomor 101 tahun 2014
 
Waste management
Waste managementWaste management
Waste management
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 

Similar to faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3

Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdf
FirmanSubekti3
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
meitaprtwii
 
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
Mawar 99
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
AnggiesClara
 
Paparan LB3.pptx
Paparan LB3.pptxPaparan LB3.pptx
Paparan LB3.pptx
PerlinLimbong
 
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
VideoIslami
 
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
Ishak523878
 
Lingkungan saja ind ii pres kd
Lingkungan saja ind ii pres  kdLingkungan saja ind ii pres  kd
Lingkungan saja ind ii pres kd
Indonesia Infrastructure Initiative
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
LilisPurnama5
 
kelola limbah.pdf
kelola limbah.pdfkelola limbah.pdf
kelola limbah.pdf
ssuser8cafc5
 
1. Peraturan LB3.pptx
1. Peraturan LB3.pptx1. Peraturan LB3.pptx
1. Peraturan LB3.pptx
rusdisuryana
 
LB3.pptx
LB3.pptxLB3.pptx
LB3.pptx
munir991833
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Joy Irman
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
NatashaNugraha1
 
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptxMateri Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
ssuser8a9432
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
DeniAhmad9
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
ssuser4219cb
 
PERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptxPERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptx
FreeMason2
 
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_1501  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
Instansi
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
Mawar 99
 

Similar to faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3 (20)

Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdf
 
Bapedal031995
Bapedal031995Bapedal031995
Bapedal031995
 
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
 
Paparan LB3.pptx
Paparan LB3.pptxPaparan LB3.pptx
Paparan LB3.pptx
 
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
 
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
567135433a94d9999e9b96b51049f4b9.pdf
 
Lingkungan saja ind ii pres kd
Lingkungan saja ind ii pres  kdLingkungan saja ind ii pres  kd
Lingkungan saja ind ii pres kd
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 
kelola limbah.pdf
kelola limbah.pdfkelola limbah.pdf
kelola limbah.pdf
 
1. Peraturan LB3.pptx
1. Peraturan LB3.pptx1. Peraturan LB3.pptx
1. Peraturan LB3.pptx
 
LB3.pptx
LB3.pptxLB3.pptx
LB3.pptx
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
 
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptxMateri Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
 
PERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptxPERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptx
 
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_1501  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 

Recently uploaded

DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 

Recently uploaded (8)

DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 

faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3

  • 1. VIRGA RISTYA PUTRI FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN DESIGN PENGELOLAAN LIMBAH B3
  • 2. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disingkat Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3. DEFINISI (PP 18/1999)
  • 3. TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 Mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
  • 4. PELAKU PENGELOLAAN LIMBAH B3 (PP 18/1999)  Penghasil (pasal 9 s/d 11)  Pengumpul (pasal 12 s/d 14)  Pengangkut (pasal 15 s/d 17)  Pemanfaat (pasal 18 s/d 22)  Pengolah (pasal 23 s/d 24)  Penimbun (pasal 25 s/d 26)
  • 5. GAS (PP 41/1999) PENANGKAP DEBU DEBU / PARTIKEL PROSES PRODUKSI AIR LIMBAH AIR LIMBAH (PP 82/2001) PRODUK LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR LIMBAH B3 (PP 18/1999 Jo. PP 85/1999 Belum diolah sesudah diolah Sesuai baku mutu emisi Sesuai baku mutu air limbah BAHAN BAKU (PP 74/2001) IPAL SLUDGE LIMBAH DEBU SUMBER LIMBAH B3
  • 6. IDENTIFIKASI LIMBAH B3 Mencocokan limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana Lampiran I (Tabel 1, 2 & 3) PP No. 85 tahun 1999. Apabila tidak cocok dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana Lampiran I, diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik : mudah terbakar, mudah meledak, bersifat reaktif, bersifat korosif, infeksius, beracun. Apabila kedua tahapan tersebut diatas telah di lakukan dan tidak memenuhi ketentuan Limbah B3 dilakukan uji toksikologi.
  • 7.
  • 8. Wajib ijin dari KLH untuk penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan, penimbunan, ijin operasi alat (incenerator, tank cleaning) Rekomendasi KLH untuk : - Pengangkutan (ijin dari Dephub) - Pemanfaatan sebagai kegiatan utama (ijin dari instansi berwenang) - Lokasi pengolahan/penimbunan (ijin dari BPN) Tata cara permohonan ijin (SK Ka. Bapedal No. 68/1994) Wajib AMDAL (kegiatan utama, komersil) kecuali pengumpul minyak pelumas bekas dan slop oil (cukup UKL & UPL) Keputusan ijin selama 45 hari sejak permohonan diterima. PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
  • 9. Jenis Perizinan/Rekomendasi yang diberikan kepada Badan Usaha adalah sebagai berikut:  Izin penyimpanan sementara  Izin pengumpulan (oli bekas)  Izin pengolahan  Izin penimbunan  Izin pemanfaatan  Rekomendasi Pengangkutan  Rekomendasi dan izin Pemanfaatan PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 LANJUTAN :
  • 10. PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 LANJUTAN : • Penyimpanan, pengumpulan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 wajib memiliki Ijin Operasi dari KLH • Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan, Penimbunan limbah B3 sebagai KEGIATAN UTAMA wajib dibuatkan AMDAL • Pengangkut Limbah B3 wajib memiliki izin pengangkutan dari Menteri Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari KLH • Pemanfaatan limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki izin pemanfaatan dari Instansi teknis setelah mendapat rekomendasi dari KLH • Pengolahan Limbah B3 yang terintegrasi dengan kegiatan pokok wajib memiliki Izin Operasional pengolah limbah B3 • Izin lokasi pengolahan dan pembuangan limbah B3 dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya setelah mendapat rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup.
  • 11. Keputusan Ka. Bapedal no. 68/Bapedal 105/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Persyaratan untuk memperoleh izin adalah sebagai berikut : Memiliki akte pendirian Nama dan alamat Badan Usaha kegiatan yang akan dilakukan lokasi tempat kegiatan nama dan alamat penaggung jawab kegiatan bahan baku dan proses kegiatan yang digunakan spesifikasi alat pengelolaan limbah jumlah dan karakteristik limbah B3 tata letak saluran limbah dan tempat penampungan sementara limbah B3 sebelum diolah dan tempat penimbunan setelah diolah alat pencegah untuk limbah cair, emisi dan pengolah limbah B3
  • 12. PROSEDUR PEMBERIAN IZIN BADANG USAHA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP cq. DEPUTI IV KLH MEMENUHI PERSYARATAN YA EVALUASI PENELITIAN LAPANGAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN PROSES DITOLAK DIKELUARKAN IZIN MENGAJUKAN PERMOHONAN TERTULIS WAKTU 10 HARI UNTUK MELENGKAPI
  • 13. PENYIMPANAN LIMBAH B3 Penyimpanan bersifat sementara Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung) Kemasan - sesuai dengan karakteristik limbah - kondisi baik - simbol & label (Kepka No. 05/1995) Rancang bangun tempat penyimpanan - sesuai dengan karakteristik limbah - lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul - minimisasi potensi leachate (atap) - ventilasi memadai - pit pengumpul Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3 Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) Memiliki Emergency Response System (ERS) Memiliki Izin penyimpanan sementara
  • 14. PENGANGKUTAN LIMBAH B3 Persyaratan Alat Angkut Limbah B3 : - sesuai dengan karakteristik limbah B3 - kondisi baik - simbol & label (Kepka No. 05/1995) Memiliki operator yang memiliki pengetahuan tentang limbah B3 Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) - bongkar muat - route - jadwal Memiliki Emergency Response System (ERS) Memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3
  • 15. PENGOLAHAN LIMBAH B3 ( Keputusan Kepala Bapedal No: 03/1995 )  Tujuan : “Mengurangi, memisahkan, mengisolasi dan/atau menghancurkan sifat/kontaminan yg berbahaya”  Macam Pengolahan - Pengolahan Fisika-Kimia (redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, pembersihan gas, pemisahan cairan) - Pengolahan Biologis - Solidifikasi/stabilisasi (mengurangi potensi racun dan kandungan limbah b3)
  • 16. PERSYARATAN PENIMBUN LIMBAH B3 Penimbun limbah B3 harus merupakan suatu badan usaha Mendapatkan ijin penimbun dari KLH. Melaporkan kegiatan penimbunan limbah B3
  • 17. PERSYARATAN LIMBAH YANG DITIMBUN Merupakan alternatif terakhir Memenuhi baku mutu TCLP (The Toxicity Characteristic Leaching Procedure) Telah melalui proses stabilisasi/solidifikasi, insenerasi, pengolahan lainnya. Tidak bersifat flammable, explosive, reactive, infectious. Tidak mengandung zat organik > 10%. Tidak mengandung dioksin Tidak mengandung radioaktif. Tidak berbentuk cair/lumpur (kandungan air)
  • 18. Persyaratan landfill limbah B3  Pemilihan lokasi landfill (bebas banjir, bukan daerah resapan air tanah, permeabilitas tanah 10-9 m/detik)  Persyaratan rancang bangun/design landfill limbah B3 landfill (kategori I, II dan III)  Persyaratan konstruksi dan instalasi komponen landfill  Persyaratan peralatan dan perlengkapan fasilitas landfill (kantor ADM, gudang, peralatan P3K, tempat parkir dll)  Persyaratan untuk sistem pengelolaan lindi  Persyaratan untuk sistem pemantauan air tanah dan air permukaan  Persyaratan lokasi bekas pengolahan landfill
  • 19. Sistem pelapisan landfill Standar yang digunakan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Kepala BAPEDAL No.04/BAPEDAL/1995. 1. Sistem pelapisan dasar yang digunakan adalah sbb: o Sub-base untuk landfill terbuat dari tanah liat yang dipadatkan dengan konduktivitas hidrolika jenuh maksimum 1 x 10-9 m/det. Ketebalan lapisan ini paling kurang 1 m o Secondary Geomembrane adalah berupa lapisan High Density Polyethylene (HDPE) dengan ketebalan 1,5 mm . Lapisan ini dirancang untuk menahan segala instalasi, operasi dan penutupan akhir landfill. o Primary Soil Liner adalah terdiri dari lapisaan tanah liat geosintesis (geosynthetic clay liner, GCL). GCL ini tebuat dari lempung bentonit yang diapit oleh lapisan geotekstil. Dalam keadaan basah jika terjadi kebocoran, lempung ini mengembag dan kemudian menyumbat kebocoran lapisan atasnya. o Primary Geomembrane adalah lapisan yang mempunyai ketebalan 1,5 mm. Hal ini dirancang untuk menahan segala tekanan sewaktu instalasi, konstruksi,operasi dan penutupan akhir landfill.
  • 20. 2. Sistem pelapisan penutup akhir landfill Dilaksanakan sebagai berikut:  Intermediate Soil Cover akan ditempatkan diatas timbunan limbah setelah lapisan terakhir limbah terbentuk. Lapisan ini terbuat dari tanah setempat dengan ketebalan paling sedikit 25 cm.  Cap soil Barrier adalah lapisan yang ternbentuk dari lempung yang dipadatkan seperti yang terpasang pada pelapisan dasar landfill.  Cap geomembrane adalah lapisan HDPE dengan ketebalan 1,0 mm.  Cap drainage layer ditempatkan diatas cap geomembrane. Cap drainage ini terbuat dari HDPE geonet dengan transmissivitas planar paling rendah 30 cm, dan granular soil dengan konduktivitas hidrolika minimum 1 x 10-4 m/det. Komponen paling atas dari cap geomembrane adalah geotekstil yang dirancang untuk meminimisasi penyumbatan.  Vegetative layer adalah lapisan tanah setempat dengan ketebalan 60 cm yang ditempatkan diatas cap drainege layer.  Vegetation adalah lapisan penutup landfill
  • 21.
  • 22. Kesimpulan Dalam menentukan desain pengelolaan limbah b3 itu harus mengetahui jumlah limbah yang dihasilkan setiap harinya, karena untuk menentukan jenis penyimpanan selama 90 hari kedepannya, mengidentifikasi terhadap jenis limbahnya dan karakteristik limbahB3 yang akan di olah, dan juga menentukan lokasi untuk tempat pengelolaan limbah B3 tersebut dan menentukan fasilitas pengelolaannya agar saat pengelolaan tetap terjaga keamanannya, Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP), Memiliki Emergency Response System (ERS), dan Memiliki Izin penyimpanan sementara.