SlideShare a Scribd company logo
1
EVAPORASI
2
I. PENDAHULUAN
Definisi: Evaporasi, salah satu metoda yang digunakan untuk
pengentalan larutan, dengan pelepasan air dari larutan tersebut melalui
pendidihan di dalam suatu bejana, evaporator serta mengeluarkan hasil
uapnya.
Manfaat utama evaporasi di dalam industri pangan :
a. Pengentalan awal cairan sebelum proses lanjut
b. Pengurangan volume cairan
c Untuk menurunkan aktivitas air
Cara kerja
Evaporasi dilakukan dengan menambahkan kalor pada larutan untuk
menguapkan bahan pelarut. Secara prinsip kalor dipasok untuk kalor
laten penguapan.
Syarat Perancangan:
Desain suatu unit evaporasi memerlukan aplikasi praktis data
perpindahan kalor pada cairan yang sedang mendidih, bersama dengan
realisasi apa yang terjadi terhadap cairan selama pengentalan
3
1.1 Konstruksi Dasar Evaporator
Sistem evaporator industri pada umumnya terdiri atas :
Sebuah penukar kalor untuk memasok kalor sensibel dan kalor laten
penguapan pada umpan. Di dalam industri bahan pangan, uap ( steam )
jenuh dipergunakan sebagai medium pemanas.
Sebuah separator yang di dalamnya uap dipisahkan dari fasa cair
kentalnya.
Sebuah kondensor untuk penghasil kondensasi uap dan pembuangan
dari sistem . Ini dapat dihilangkan jika sistem bekerja pada kondisi
atmosfir.
Di dalam industi bahan pangan, resiko kerusakan karena panas pada
cairan yang dikentalkan kadangkala meningkat jika evaporasi
dilakukan pada tekanan atmosfir sehingga biasanya penguapan
dilakukan pada tekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir.
4
1.2 Perpindahan Kalor di dalam Evaporator
1.2.1 Koefisien Perpindahan Kalor
Persamaan perpindahan kalor mempunyai bentuk :
Q= U A ΔT
dimana Q adalah perpindahan kalor per satu satuan waktu, U koefisien
perpindahan kalor keseluruhan, A luas permukaan perpindahan kalor dan
ΔT beda suhu antara dua arus.
1.2.2 Tahanan terhadap perpindahan kalor
a. Koefisien perpindahan kalor lapis film kondensasi pada sisi steam dari
penukar kalor .
b. Koefisien lapis film cairan yang sedang mendidih pada sisi cairan dari
penukar kalor.
c. Faktor karat atau fouling factors pada kedua dinding dalam dan luar
pembatas permukan perpindahan kalor .
d. Tahanan panas bahan dinding. The thermal resistance of the wall
material.
5
1.2.3 Kenaikan Titik Didih
a. Kenaikan titik didih larutan
Kenaikan titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut
murni pada tekanan yang sama . Semakin kental larutan,
semakin tinggi titik didih.
b. Metode sederhana untuk memperkirakan kenaikan titik
didih adalah dengan menggunakan hukum Dühring, yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara suhu
didih larutan dan suhu didih air pada tekanan yang sama.
Kaitan linier tersebut tidak berlaku pada jangkaua suhu yang
lebar, hanya pada jangkaua yang dapat diterima saja.
6
1.3 Pengaruh sifat-sifat larutan umpan terhadap evaporasi
Dasar pemilihan tipe evaporator :
Kekentalan
Fouling
Entrainment dan Foaming
Kepekaan suhu
Kehilangan Aroma
1.4 Neraca Masssa
Neraca massa menyatakan bahwa :
input = output
7
II . Peralatan Yang Digunakan Untuk Evaporasi
Tipe-tipe evaporator tersedia sebagai berikut :
• Evaporator Sirkulasi Natural
• Evaporator pan terbuka
• Tabung horizontal pendek
• Tabung vertical pendek
• Evaporator sirkulasi natural dengan kalandria luar
2.2 Forced Circulation Evaporators
2.3 Long Tube Evaporators
8
Skema evaporator :
dimana :
m : massa (kg)
T : suhu (0C)
H : enthalpi (kJ/kg)
x : kadar (%)
y : kadar (%)
W: berat ( N)
subkrip:
f : umpan
u : uap air
s : steam
L : larutan
i : inlet
o : outlet
9
Umpan
drips
Cairan
kental
Steam
mengembun di luar
tabung
Aliran sirkulasi
cairan
Diagram penampang melintang evaporator standar tabung vertikal
dengan sirkulasi natural
Pendidihan di
dalam tabung
Uap
Steam
10
Umpan
Uap
Steam
Cairan kental
Kondensat
Berkas tabung
Diagram penampang melintang evaporator tabung horizontal
11
Diagram penampang melintang evaporator tabung
vertikal dengan sirkulasi paksa
Uap
drips
Baffle untuk pemisah
cairan dan uap
Pendidihan di dalam
tabung
Resirkulasi
Cairan kental keluar
Steam ( mengembun
di luar tabung)
Ruang pemisah
entrainment
12
Contoh
Evaporator Efek Tunggal
Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk mengentalkan 7 kg/s
larutan dari 10 menjadi 50% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m2 dan
evaporasi berlangsung pada 13.5 kN/m2. Jika koefisien perpindahan kalor
keseluruhan 3 kW/m2.K, hitunglah pemukaan pemanasan yang diperlukan
serta jumlah steam yang digunakan jika umpan ke evaporator berada
pada 294 K dan kondensat keluar dari ruang pemanasan pada 352.7 K.
diketahui kalor spesifik larutan 10% = 3.76 kJ/kg.K; kalor spesifik larutan
50% = 3.14 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada kenaikan titik didih.
Solusi:
Dari tabel uap, dengan asumsi steam kering dan jenuh pada 205 kN/m2,
suhu steam = 394 K dan enthalpi total= 2538 kJ.kg-1.
Pada 13.5 kN/m2 air mendidih pada 325 K. Selama tidak ada kenaikan titik
didih, akan dipakai sebagai suhu evaporasi. Enthalpi total steam pada 325
K adalah 2594 kJ/kg.
Umpan yang mengandung 10 % padatan dipanaskan dari 294 K sampai
325 K yang merupakan suhu operasi evaporasi berlangsung.
13
Neraca massa
Padatan Air Total
kg/s kg/s kg/s
Umpan 10% 0.7 6.3 7
Produk 50% 0.7 0.7 1.4
Evaporasi 5.6 5.6
Dengan menggunakan suhu acuan 273 K:
Kalor masuk bersama umpan= (7.0 ´ 3.76) (294 - 273) = 552.7 kW
Kalor keluar bersama produk = (1.4 ´ 3.14) (325 - 273) = 228.6 kW
Kalor keluar bersama air teruapkan = (5.6 ´ 2594) = 14 526 kW
kalor terpindah dari steam = (14 526 - 228.6) - 552.7 = 14 202 kW
Steam mengembun keluar pada 352.7 K, dengan enthalpi = 4.18 (352.7 -
273) = 333.2 kJ/kg
kalor terpindah dari 1 kg steam = (2538 - 333.2) = 2204.8 kJ/kg
maka steam yang dibutuhkan = 14202 kW/ (2204.8 kJ /kg)= 6.44 kg/s
14
Beda antara suhu steam yang mengembun dan suhu air yang menguap sebagai
pemanasan pendahuluan larutan yaitu
DT = (394 - 325) = 69 K
Jadi
A , luas permukaan pemanasan ruang evaporator = 68,6 m2
T
U
Q
A


 
69
3
14202


A
15
LATIHAN
Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk
mengentalkan 350 kg/menit larutan dari 15 menjadi
57% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m2 dan
evaporasi berlangsung pada 0.15 atm. Jika koefisien
perpindahan kalor keseluruhan 975 W/m2.K,
hitunglah pemukaan pemanasan yang diperlukan serta
jumlah steam yang digunakan jika umpan ke
evaporator berada pada 304 K dan kondensat keluar
dari ruang pemanasan pada 367.5 K. diketahui kalor
spesifik larutan 15% = 3.68 kJ/kg.K; kalor spesifik
larutan 57% = 3.01 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada
kenaikan titik didih.
16

More Related Content

Similar to EVAPORASI - NEW.ppt

termo
termotermo
BAB II .pdf
BAB II .pdfBAB II .pdf
BAB II .pdf
EmirMirza1
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
Hendriansyah Zainal
 
Perpindahan Panas 2.pptx
Perpindahan Panas 2.pptxPerpindahan Panas 2.pptx
Perpindahan Panas 2.pptx
arifyuhdiyanto
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
MuhammadAliIdris
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
irwankurniawan45
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
khurrymuamala
 
Kp3 evaporasi
Kp3 evaporasiKp3 evaporasi
Kp3 evaporasi
Muhammad Luthfan
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
habibyahyaa
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
khurrymuamala
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
distributor boiler
 
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
sumadhijono
 
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptxKelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
MalikLamendo1
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Pipi Haqiqi
 
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikTugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikHartika Rafih Wondah
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
Dewi Izza
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
YouMe81
 

Similar to EVAPORASI - NEW.ppt (20)

termo
termotermo
termo
 
BAB II .pdf
BAB II .pdfBAB II .pdf
BAB II .pdf
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Perpindahan Panas 2.pptx
Perpindahan Panas 2.pptxPerpindahan Panas 2.pptx
Perpindahan Panas 2.pptx
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Kp3 evaporasi
Kp3 evaporasiKp3 evaporasi
Kp3 evaporasi
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
 
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...
 
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptxKelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
Kelompok 3 (Pupuk Urea).pptx
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
 
Brine cooling
Brine coolingBrine cooling
Brine cooling
 
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikTugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
 
Pt evaporasi
Pt evaporasiPt evaporasi
Pt evaporasi
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 

Recently uploaded

617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
Tiaellyrosyita
 
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
DindaYuliaSafira
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
MiftaJohanDaehanJo
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
RayAhmed5
 
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr utpembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
sarahamalia26
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
AGUSABDULROHIM
 
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdfPedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
sigitpurwanto62
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
MuhammadAmin350497
 
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D
 

Recently uploaded (9)

617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
 
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
sertifikat pesert terbaik. siswa siswi sdn 134
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
 
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr utpembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
pembelajaran kelas rangkap model pembelajaran 221 pkr ut
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
 
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdfPedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari Ini
 

EVAPORASI - NEW.ppt

  • 2. 2 I. PENDAHULUAN Definisi: Evaporasi, salah satu metoda yang digunakan untuk pengentalan larutan, dengan pelepasan air dari larutan tersebut melalui pendidihan di dalam suatu bejana, evaporator serta mengeluarkan hasil uapnya. Manfaat utama evaporasi di dalam industri pangan : a. Pengentalan awal cairan sebelum proses lanjut b. Pengurangan volume cairan c Untuk menurunkan aktivitas air Cara kerja Evaporasi dilakukan dengan menambahkan kalor pada larutan untuk menguapkan bahan pelarut. Secara prinsip kalor dipasok untuk kalor laten penguapan. Syarat Perancangan: Desain suatu unit evaporasi memerlukan aplikasi praktis data perpindahan kalor pada cairan yang sedang mendidih, bersama dengan realisasi apa yang terjadi terhadap cairan selama pengentalan
  • 3. 3 1.1 Konstruksi Dasar Evaporator Sistem evaporator industri pada umumnya terdiri atas : Sebuah penukar kalor untuk memasok kalor sensibel dan kalor laten penguapan pada umpan. Di dalam industri bahan pangan, uap ( steam ) jenuh dipergunakan sebagai medium pemanas. Sebuah separator yang di dalamnya uap dipisahkan dari fasa cair kentalnya. Sebuah kondensor untuk penghasil kondensasi uap dan pembuangan dari sistem . Ini dapat dihilangkan jika sistem bekerja pada kondisi atmosfir. Di dalam industi bahan pangan, resiko kerusakan karena panas pada cairan yang dikentalkan kadangkala meningkat jika evaporasi dilakukan pada tekanan atmosfir sehingga biasanya penguapan dilakukan pada tekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir.
  • 4. 4 1.2 Perpindahan Kalor di dalam Evaporator 1.2.1 Koefisien Perpindahan Kalor Persamaan perpindahan kalor mempunyai bentuk : Q= U A ΔT dimana Q adalah perpindahan kalor per satu satuan waktu, U koefisien perpindahan kalor keseluruhan, A luas permukaan perpindahan kalor dan ΔT beda suhu antara dua arus. 1.2.2 Tahanan terhadap perpindahan kalor a. Koefisien perpindahan kalor lapis film kondensasi pada sisi steam dari penukar kalor . b. Koefisien lapis film cairan yang sedang mendidih pada sisi cairan dari penukar kalor. c. Faktor karat atau fouling factors pada kedua dinding dalam dan luar pembatas permukan perpindahan kalor . d. Tahanan panas bahan dinding. The thermal resistance of the wall material.
  • 5. 5 1.2.3 Kenaikan Titik Didih a. Kenaikan titik didih larutan Kenaikan titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut murni pada tekanan yang sama . Semakin kental larutan, semakin tinggi titik didih. b. Metode sederhana untuk memperkirakan kenaikan titik didih adalah dengan menggunakan hukum Dühring, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara suhu didih larutan dan suhu didih air pada tekanan yang sama. Kaitan linier tersebut tidak berlaku pada jangkaua suhu yang lebar, hanya pada jangkaua yang dapat diterima saja.
  • 6. 6 1.3 Pengaruh sifat-sifat larutan umpan terhadap evaporasi Dasar pemilihan tipe evaporator : Kekentalan Fouling Entrainment dan Foaming Kepekaan suhu Kehilangan Aroma 1.4 Neraca Masssa Neraca massa menyatakan bahwa : input = output
  • 7. 7 II . Peralatan Yang Digunakan Untuk Evaporasi Tipe-tipe evaporator tersedia sebagai berikut : • Evaporator Sirkulasi Natural • Evaporator pan terbuka • Tabung horizontal pendek • Tabung vertical pendek • Evaporator sirkulasi natural dengan kalandria luar 2.2 Forced Circulation Evaporators 2.3 Long Tube Evaporators
  • 8. 8 Skema evaporator : dimana : m : massa (kg) T : suhu (0C) H : enthalpi (kJ/kg) x : kadar (%) y : kadar (%) W: berat ( N) subkrip: f : umpan u : uap air s : steam L : larutan i : inlet o : outlet
  • 9. 9 Umpan drips Cairan kental Steam mengembun di luar tabung Aliran sirkulasi cairan Diagram penampang melintang evaporator standar tabung vertikal dengan sirkulasi natural Pendidihan di dalam tabung Uap Steam
  • 10. 10 Umpan Uap Steam Cairan kental Kondensat Berkas tabung Diagram penampang melintang evaporator tabung horizontal
  • 11. 11 Diagram penampang melintang evaporator tabung vertikal dengan sirkulasi paksa Uap drips Baffle untuk pemisah cairan dan uap Pendidihan di dalam tabung Resirkulasi Cairan kental keluar Steam ( mengembun di luar tabung) Ruang pemisah entrainment
  • 12. 12 Contoh Evaporator Efek Tunggal Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk mengentalkan 7 kg/s larutan dari 10 menjadi 50% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m2 dan evaporasi berlangsung pada 13.5 kN/m2. Jika koefisien perpindahan kalor keseluruhan 3 kW/m2.K, hitunglah pemukaan pemanasan yang diperlukan serta jumlah steam yang digunakan jika umpan ke evaporator berada pada 294 K dan kondensat keluar dari ruang pemanasan pada 352.7 K. diketahui kalor spesifik larutan 10% = 3.76 kJ/kg.K; kalor spesifik larutan 50% = 3.14 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada kenaikan titik didih. Solusi: Dari tabel uap, dengan asumsi steam kering dan jenuh pada 205 kN/m2, suhu steam = 394 K dan enthalpi total= 2538 kJ.kg-1. Pada 13.5 kN/m2 air mendidih pada 325 K. Selama tidak ada kenaikan titik didih, akan dipakai sebagai suhu evaporasi. Enthalpi total steam pada 325 K adalah 2594 kJ/kg. Umpan yang mengandung 10 % padatan dipanaskan dari 294 K sampai 325 K yang merupakan suhu operasi evaporasi berlangsung.
  • 13. 13 Neraca massa Padatan Air Total kg/s kg/s kg/s Umpan 10% 0.7 6.3 7 Produk 50% 0.7 0.7 1.4 Evaporasi 5.6 5.6 Dengan menggunakan suhu acuan 273 K: Kalor masuk bersama umpan= (7.0 ´ 3.76) (294 - 273) = 552.7 kW Kalor keluar bersama produk = (1.4 ´ 3.14) (325 - 273) = 228.6 kW Kalor keluar bersama air teruapkan = (5.6 ´ 2594) = 14 526 kW kalor terpindah dari steam = (14 526 - 228.6) - 552.7 = 14 202 kW Steam mengembun keluar pada 352.7 K, dengan enthalpi = 4.18 (352.7 - 273) = 333.2 kJ/kg kalor terpindah dari 1 kg steam = (2538 - 333.2) = 2204.8 kJ/kg maka steam yang dibutuhkan = 14202 kW/ (2204.8 kJ /kg)= 6.44 kg/s
  • 14. 14 Beda antara suhu steam yang mengembun dan suhu air yang menguap sebagai pemanasan pendahuluan larutan yaitu DT = (394 - 325) = 69 K Jadi A , luas permukaan pemanasan ruang evaporator = 68,6 m2 T U Q A     69 3 14202   A
  • 15. 15 LATIHAN Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk mengentalkan 350 kg/menit larutan dari 15 menjadi 57% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m2 dan evaporasi berlangsung pada 0.15 atm. Jika koefisien perpindahan kalor keseluruhan 975 W/m2.K, hitunglah pemukaan pemanasan yang diperlukan serta jumlah steam yang digunakan jika umpan ke evaporator berada pada 304 K dan kondensat keluar dari ruang pemanasan pada 367.5 K. diketahui kalor spesifik larutan 15% = 3.68 kJ/kg.K; kalor spesifik larutan 57% = 3.01 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada kenaikan titik didih.
  • 16. 16