pelatihan atau training merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
pelatihan atau training merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
More Related Content
Similar to Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan final.pptx
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
Modul ini kami buat dengan teknis ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) . Modul ini sudah diterapkan oleh sekolah kami pada pelaksanaan P5 di kelas 5 semester 1 Tahun Ajaran 2023/2024.
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
2. Lorem ipsum Lorem ipsum Lorem ipsum
DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini membekali Peserta dengan
kemampuan menjelaskan proses evaluasi program
pelatihan melalui pembelajaran konsep evaluasi,
model evaluasi, obyek dan metode evaluasi,
perencanaan evaluasi, perancangan instrumen
evaluasi dan pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data dari suatu pelatihan.
3. Indikator Hasil Belajar
01
02
03
04
Setelah selesai pembelajaran Peserta dapat:
Menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip dan standar
evaluasi program pelatihan dengan baik dan benar
Menerangkan model, metode dan obyek evaluasi
program pelatihan dengan baik dan benar
Menjelaskan cara penentuan tujuan dan perancangan
evaluasi program pelatihan
Mengembangkan instrumen evaluasi dengan benar
05
06
Menjelaskan cara melakukan pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data
Menjelaskan pelaksanaan evaluasi program pelatihan,
penyusunan laporan dan tindak lanjut
4. Pengertian Evaluasi
Proses penerapan prosedur ilmiah
untuk mengumpulkan informasi
yang valid dan reliabel untuk
membuat keputusan tentang
program pelatihan
5. Tujuan Evaluasi
Memahami Sesuatu
Pengelola Pelatihan membutuhkan
berbagai informasi tentang sesuatu
agar Pelatihan yang akan
dilakukannya nanti akan berjalan
secara optimal.
Membuat Keputusan
Hasil evaluasi bisa digunakan untuk membuat
masukan dalam membuat keputusan .
Meningkatkan Kualitas Pelatihan
Sebagian atau seluruh hasil evaluasi biasanya
digunakan sebagai bahan renungan,
pemikiran untuk memperbaiki program
Pelatihan berikutnya
6. Prinsip Dan Standar Evaluasi
Prinsip
1. Evaluasi merupakan proses belajar dari
pengalaman, karena pengalaman adalah
guru yang terbaik.
2. Spirit utama evaluasi adalah formatif,
yaitu untuk menyediakan informasi
balikan bagi pengembangan suatu
organisasi, lembaga, program, atau
kegiatan.
3. Evaluasi dilakukan secara
berkesinambungan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk
menjamin dan meningkatkan mutu
kegiatan dan hasilnya (quality assurance
and quality improvement).
4. Manfaat hasil evaluasi (terutama untuk
pengembangan) akan optimal manakala
dikomunikasikan secara tepat dan timely
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
1. Propriety Standards
Menuntut agar evaluasi dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum (aturan) dan etika, serta
menghargai dan mempertimbangkan hak pribadi
subyek dan klien.
2. Utility Standards
Ditujukan agar evaluasi itu dapat menghasilkan
sesuatu yang informatif, timely, dan influental.
3. Feasibility Standards
Dimaksudkan agar evaluasi dilakukan secara efisien.
Mudah digunakan, dan tidak menghadapi kesulitan
yang berarti secara sosial, politik, kebijakan
pemerintah, dan keuangan.
4. Accuracy Standars
Menuntut agar evaluasi didasarkan pada data dan
informasi yang meyakinkan secara ilmiah (valid/ sahih).
Evaluasi harus menyingkap dan menyampaikan
informasi yang memadai secara teknis
Standar
7. Model Evaluasi
1. Model CIPP
Memberikan gambaran tentang komponen-komponen
pelatihan yang perlu dipahami.
Evaluasi digambarkan sebagai berikut:
Konteks (Contex)
Evaluasi program pelatihan harus dipahami dalam konteks
sosial politik termasuk konstrain kebijakan dan budaya
lingkungan setempat yang berkembang.
Masukan (Input)
Masukan merupakan faktor yang turut menentukan
kelancaran proses dan mutu hasil Pelatihan.
Proses (Process)
Mencakup penyelenggaraan, implementasi kegiatan belajar
mengajar, aktifitas peserta, dan penggunaan sarana dan
media.
Produk (Output)
Produk Pelatihan berupa lulusan yang diharapkan dapat
menunjukkan kinerja di tempat kerja masing-masing.
8. 2. Model Kirckpatrick
a. Evaluasi level 1 : Reaksi (Reaction Evaluating).
Mengevaluasi terhadap reaksi peserta pembelajaran berarti
mengukur kepuasan peserta. Pembelajaran dianggap efektif apabila
proses pembelajaran dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi
peserta sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk belajar dan
berlatih.
b. Evaluasi level 2 : Evaluasi Belajar (Learning Evaluating).
Terdapat tiga hal yang dapat fasilitator ajarkan dalam pelaksanaan
program pembelajaran, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Peserta dikatakan telah belajar apabila pada dirinya
telah mengalami perubahan sikap, perbaikan pengetahuan maupun
peningkatan keterampilan.
c. Evaluasi Level 3 : Tingkah Laku (Behavior Evaluating).
Penilaian tingkah laku difokuskan pada perubahan tingkah laku
peserta setelah selesai mengikuti pembelajaran.
d. Evaluasi tahap 4 : Evaluasi Hasil (Result Evaluating).
Difokuskan pada hasil akhir (final result) yang terjadi karena peserta
telah mengikuti suatu program pembelajaran.
9. Metode Evaluasi
Studi Kasus
Tes
Survei
Eksperimen
Untuk menggali informasi dari responden
dengan harapan informasi tersebut dapat
digunakan untuk memahami sesuatu yang
masih baru (sebelumnya belum pernah
diteliti) • untuk mengevaluasi suatu objek secara
intensif dan mendalam.
• Instrumen yang biasa dipakai dalam
metode ini adalah "kuesioner",
"observasi" dan "wawancara
mendalam
Dipergunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi hasil belajar
Untuk mengkaji kelebihan atau kekurangan
suatu metode pelatihan, atau cara belajar.
Banyak macam strategi dan teknik yang
digunakan dalam metode eksperimen ini.
Biasanya dengan membandingkan dua atau
lebih hal dengan cara menggunakan hal-
hal yang dibandingkan itu konteks yang
relatif sama.
10. Perancangan Evaluasi
Penentuan metode evaluasi
Membantu dalam mengerjakan
langkah-langkah selanjutnya secara
cermat dan terarah
Penentuan Instrumen
Instrumen bisa digunakan antara lain
kuesioner, wawancara, observasi, tes
dan review dokumen
Penentuan evaluator dan
personel pendukung
Penentuan
jadwal evaluasi
Penentuan responden/
sumber informasi lain
Perkiraan biaya
11. Pengembangan Instrumen
Validitas dan Reliabilitas
• Validitas adalah: keabsahan instrumen
dalam mengukur apa yang seharusnya
diukur.
• Reliabilitas mengandung dua konsep yaitu
keajegan dan konsistensi intemal,
menunjukkan bahwa instrumen jika
digunakan beberapa kali hasilnya stabil
• instrumen tersebut terdiri atas satu set
butir pertanyaan yang satu sama lain saling
terkait, dengan kata lain disebut konsistensi
internal.
Standardisasi
• Instrumen yang distandarisasi memiliki
karakteristik umum: item tersusun
sistematis dan terstruktur.
• Petunjuk khusus pengisian dan
pengolahan diberikan dengan jelas.
• Instrumen tersebut disertai pula
petunjuk tentang bagaimana
kerahasiaan informasi dijaga.
12. DATA
Data Kuantitatif
Data Kualitatif
Data Judgemental
Data Deskriptif
Jenis Data
Data yang berbentuk angka seperti
berat badan, umur, nilai ujian
Data yang berbentuk uraian kata seperti
deskripsi pendapat, hasil wawancara, kutipan
penjelasan, dll
Data objektif yang bebas dari penafsiran seperti
isi materi, dokumen, tarif biaya, peraturan-
peraturan tertulis
Data yang berupa pendapat dari orang
seperti pendapat peserta tentang program
Pelatihan, persepsi Widyaiswara dll
13. Langkah Pengembangan
Instrumen
•Menentukan jenis instrumen
•Memformulasikan butir
pertanyaan
•Merakit instrumen
Kriteria Pertanyaan
• Sederhana dan jelas
• Konsistensi dengan indikator,
variabel, dan tujuan evaluasi
• Sesuai dengan instrumen
• Mempertimbangkan karakteristik
responden
14. 01
03
Pengumpulan Data
Sebelum
• Menggandakan instrumen
• Memberi kode instrumen
• Mengelompokkan instrumen
• Menyerahkan instrumen kepada
petugas lapangan
• Mempersiapkan tempat, fasilitas,
responden, dan petugas lapangan
Selama pengumpulan
• Mengelola lokasi
• Mempersiapkan responden
• Mengumpulkan data
Setelah
• Mengumpulkan instrumen yang sudah
diisi
• Mengelola instrumen
15. Evaluasi akhir setiap mata pelatihan
Evaluasi pada akhir seluruh pelatihan
Evaluasi selama proses pelatihan
Evaluasi sebelum pelatihan
Pelaksanaan Evaluasi
Pengelola melakukan persiapan
pelaksanaan evaluasi dari mulai penentuan
tujuan sampai dengan penyiapan instrumen
serta penunjukan personel yang akan
terlibat dalam pelaksanaan evaluasi
program pelatihan
Pengelola selanjutnya melaksanakan apa
yang sudah dipersiapkan pada tahap
pertama tadi yaitu tahap perencanaan
• mengetahui apakah tujuan
pembelajaran dalam setiap materi
pokok tercapai setelah diadakan
evaluasi baik oleh pengelola ataupun
oleh fasilitator.
• untuk mengetahui kemanfaatan dan
konsistensi kegunaan dari modul setiap
mata pelatihan.
Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur
secara umum penyelenggaraan pelatihan
16. Laporan Evaluasi
Fungsi Laporan
• Sebagai alat penyampaian pertanggungjawaban bawahan kepada
atasan secara tepat waktu mengenai tugas yang diberikan kepadanya.
Di samping itu, laporan juga merupakan bentuk penyampaian berita
atau keterangan baik secara lisan maupun tertulis.
• Sebagai alat pengendalian pelaksanaan operasional kegiatan,
sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
pembetulan, bila ternyata terjadi kesalahan atau penyimpangan dari
rencana.
• Sebagai alat peninjauan kembali program dan kebijakan yang
dilaksanakan untuk kemudian memutuskan, apakah hal tersebut
perlu diteruskan, dikembangkan atau dihentikan, dan kemudian
diganti dengan kebijakan yang lain.
• Sebagai alat untuk memutuskan pengambilan tindakan-tindakan
segera, jika ternyata timbul masalah-masalah yang perlu segera diatasi.
• Sebagai bahan untuk membuat rencana tidak lanjut evaluasi program
pelatihan.
17. Materi Evaluasi
Kurikulum dan silabus Peserta pelatihan
Widyaiswara
Administrasi pelatihan
Sarana dan peralatan
Bahan ajar
18. Tindak Lanjut Evaluasi
Mengevaluasi ulang seiuruh
program pelatihan dan evaluasi
Mengulangi pelatihan
(dengan peserta dan
waktu yang berbeda)
Menghentikan program
Pelatihan
Memikirkan kemungkinan
relokasi pegawai dan
pembenahan manajemen
Melanjutkan program Pelatihan
ke taraf yang lebih lanjut
(advanced)