SlideShare a Scribd company logo
BAHANKULIAH
ETIKAPROFESIVETERINER
PENGERTIANETIKAVETERINER
DAN
LEGISLASI VETERINER
DEFINISI DANTUJUANNYA
Etika pada dasarnya adalah tentang nilai – nilai dan berkaitan
dengan moral
Etika berasal dari kata “ ethikos” (Yunani kuno) yang menekankan
sifat/karakter perorangan/ individu dan “ethos” yang berarti
“yang baik, yang layak”.
Etika adalah segala nilai yang dianggap baik dan buruk untuk
sebuah profesi yang berlaku di dunia dan menjadi batasan-batasan
bagi para anggota profesi tersebut dalam hal tindakan, prilaku dan
sikapnya dalam menjalankan profesinya.
Sedangkan moral berasal dari bahasa latin “mores” yang berarti
aturan – aturan yang berlaku pada sekelompok orang atau
masyarakat luas.
• Profesi adalah sebuah pekerjaan atau keahlian yang khusus yang
bila tidak dilaksanakan secara profesional dapat mengancam
keselamatan dan atau kesejahteraan manusia, baik langsung maupun
tidak langsung, sehingga memerlukan pengangkatan sumpah dan atau
kode etik dan lisensi (izin khusus) yang diperoleh dari pengujian-
pengujian dan latihan-latihan yang bersertifikat serta mempunyai
kekuatan hukum misalnya : hakim, apoteker, dokter, pengacara,
jaksa, dan lain-lain. (Profesi berasal dari kata profesio yang berarti
Pengakuan)
• Hukum adalah segala aturan-aturan tertulis dan tidak tertulis yang
dimaksudkan untuk menertibkan manusia dan masyarakat agar tidak
merugikan satu dengan yang lain dan bilamana dilanggar akan dikenai
hukuman atau sangsi-sangsi
DEFINISI DANTUJUANNYA
• Kode adalah salah satu bentuk hukum (yang lainnya adalah UU,
Piagam, dll) yang memuat aturan-aturan yang disepakati untuk
dipatuhi (sama dengan perjanjian) oleh anggota-anggota dari
sebuah organisasi atau kalangan tertentu
• Profesional adalah bilamana tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang menjalankan pekerjaannya memenuhi stándar dan
kaidah-kaidah keilmuan yang mempunyai kekuatan hukum dan
dinyatakan dengan sertifikasi dan lisensi
• Veteriner adalah profesi yang mengurus hewan-hewan ternak
dan atau yang sudah dijinakan (didomestikasi) dan penyakit-
penyakitnya.
DEFINISI DANTUJUANNYA
ETIKAVETERINER
Ada 4 pemahaman Etika Veteriner yaitu :
1. Etika Veteriner Deskriptif
(Descriptive Veterinary Ethics)
2. Etika Veteriner yang ditetapkan sebagai Standard Etika
Organisasi Profesi Veteriner/Dokter Hewan
(Official Veterinary Ethics)
3. Etika Veteriner yang tercakup di dalam aturan – aturan
pemerintah
(Administrative Veterinary Ethics)
4. Etika Veteriner yang normatif
(Normative Veterinary Ethics)
Membandingkan Etik dan Hukum
Persamaan :
1. Berfungsi untuk mengatur tertib masyarakat
2. Obyeknya adalah tingkah laku manusia
3. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakatnya
4. Menggugah kesadaran untuk bermoral dan bersikap
manusiawi
5. Sumbernya adalah hasil-hasil pemikiran dan pengalaman
para pakar dan anggota senior
Membandingkan Etik dan Hukum
profesi
Etik
1. Berlaku untuk lingkungan
2. Etik disusun berdasarkan
kesepakatan anggota profesi
3. Etik tidak seluruhnya tertulis
4. Sanksi terhadap pelanggaran
etik dapat berupa tuntunan dan
bisa semacam hukuman
5. Pelanggaran etik diselesaikan
oleh Majelis yang dibentuk oleh
organisasi profesi
6. Penyelesaian pelanggaran etik
tidak selalu dengan bukti-bukti
fisik
Hukum
pemerintah
dalam Kitab Undang-Undang
1. Hukum berlaku untuk umum
2. Hukum disusun oleh badan
3. Hukum tercantum secara terinci
4. Sanksi terhadap hukum yang
dilanggar berupa tuntutan yang
dapat berakhir dengan hukuman
5. Pelanggaran hukum diselesaikan
oleh pengadilan
6. Pelanggaran hukum
mensyaratkan bukti-bukti fisik
Perbedaan
CIRI – CIRI PEKERJAANPROFESI
• Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional
• Pekerjaannya berlandaskan etik profesi
• Mengutamakan panggilan kemanusiaan dari pada keuntungan
• Pekerjaannya legal melalui perizinan
• Anggota – anggotanya belajar sepanjang hayat
• Anggota – anggotanya bergabung dalam sebuah organisasi profesi.
LANDASANETIKKEDOKTERAN
1. Sumpah Hippokrates (460 – 377 SM)
2. Deklarasi Genewa (1948) yaitu Sumpah Dokter
3. International Code of Medical Ethics (1949)
Untuk Kedokteran Hewan ditambahkan
4. Deklarasi Internasional tentang Kesejahteraan Hewan
(Animal Welfare)
U
UKESEHATANHEW
AN
(REVISINYA)VSU
UKESEHATAN
Lihat UU Peternakan dan Kesehatan Hewan
Untuk dibandingkan dengan
UU Kesehatan
KODEETIKDOKTERHEWAN
BABI. KEWAJIBANU
M
U
M
Pasal 1
Dokter Hewan merupakan Warga Negara yang baik yang
memanifestasikan dirinya dalam cara berfikir, bertindak dan
menampilkan diri dalam sikap dan budi pekerti luhur dan penuh sopan
santun.
Pasal 2
Dokter Hewan diharapkan menjunjung tinggi Sumpah/Janji Kode Etik
Dokter Hewan.
Pasal 3
Dokter hewan tidak akan menggunakan profesinya bertentangan
dengan perikemanusiaan dan usaha pelestarian sumber daya alam.
Pasal 4
Dokter Hewan tidak mencantumkan gelar yang tdak ada relevansinya
dengan profesi yang dijalankannya.
BABI. KEWAJIBANU
M
U
M
Pasal 5
Dokter Hewan wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang
berlaku.
Pasal 6
Dokter Hewan wajib berhati – hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan teknik therapi atau obat baru yang belum
teruji kebenarannya.
Pasal 7
Dokter Hewan menerima imbalan sesuai dengan jasa yang diberikan
kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan kehendak klien sendiri.
Pasal 8
Dokter Hewan dalam menjalankan profesinya wajib mematuhi persyaratan
umum dan khusus yang berlaku sehingga citra profesi dan korsa
terpelihara karenanya.
Pasal 9
Dokter Hewan wajib selalu mempertajam pengetahuan, keterampilan dan
meningkatkan perilakunya dengan cara mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Kedokteran Hewan.
Pasal 10
Dokter Hewan yang melakukan praktek hendaknya memasang papan nama
sebagai informasi praktek yang tidak berlebihan.
BABII. KEW
AJIBANTERHADAPPROFESI
Pasal 11
Pemasangan iklan dalam media masa hanya dalam rangka pemberitahuan
mulai dibuka, pindah atau penutupan prakteknya.
Pasal 12
Dokter Hewan dianjurkan menulis artikel dalam media masa mengenai
Kedokteran Hewan dalam rangka kesejahteraan hewan dan pemiliknya.
Pasal 13
Dokter Hewan tidak membantu atau mendorong adanya praktek illegal
bahkan wajib melaporkan bilamana mengetahui adanya praktek illegal
itu.
Pasal 14
Seorang yang bukan Dokter Hewan tidak diperbolehkan menggantikan
praktek Dokter Hewan.
BABII. KEW
AJIBANTERHADAPPROFESI
Pasal 15
Dokter Hewan memperlakukan pasien dengan penuh perhatian dan kasih
sayang sebagaimana arti tersebut bagi pemiliknya, dan menggunakan segala
pengetahuannya, ketrampilannya dan pengalamannya untuk kepentingan
pasiennya.
Pasal 16
Dokter Hewan siap menolong pasien dalam keadaan darurat dan atau
memberikan jalan keluarnya apabila tidak mampu dengan menunjuk ke sejawat
lainnya yang mampu melakukannya.
Pasal 17
Pasien yang selesai dikonsultasikan oleh seorang sejawat wajib dikembalikan
kepada sejawat yang meminta konsultasi.
Pasal 18
Dokter Hewan dengan persetujuan kliennya dapat melakukan Euthanasia
(mercy sleeping), karena diyakininya tindakan itulah yang terbaik sebagai
jalan keluar bagi pasien dan kliennya
BABIII. KEW
AJIBANTERHADAPPASIEN
Pasal 19
Dokter Hewan menghargai klien untuk memilih Dokter Hewan yang
diminatinya.
Pasal 20
Dokter Hewan menghargai klien untuk setuju/tidak setuju dengan prosedur
dan tindakan medik yang hendak dilakukan Dokter Hewan setelah diberi
penjelasan akan alasan – alasannya sesuai dengan ilmu Kedokteran Hewan.
Pasal 21
Dokter Hewan tidak menanggapi keluhan (complain) versi klien mengenai
sejawat lainnya.
Pasal 22
Dokter Hewan melakukan klien education dan memberikan penjelasan
mengenai penyakit yang sedang diderita atau yang mungkin dapat diderita
(preventive medicine) hewannya dan kemungkinan yang dapat terjadi. Dalam
beberapa hal yang dianggap perlu DOkter Hewan bertindak transparan.
BABIV
. KEW
AJIBANTERHADAPKLIEN
Pasal 23
Dokter Hewan memperlakukan sejawat lainnya seperti dia ingin
diperlakukan seperti terhadap dirinya sendiri
Pasal 24
Dokter Hewan tidak akan mencemarkan nama baik sejawat Dokter Hewan
lainnya.
Pasal 25
Dokter Hewan wajib menjawab konsultasi yang diminta sejawatnya
menurut pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang diyakininya benar.
Pasal 26
Dokter Hewan tidak merebut pasien dan atau menyarankan kepada klien
berpindah dari Dokter Hewan sejawatnya.
BABV
. KEW
AJIBANTERHADAP
SEJA
W
A
TDOKTERHEW
AN
Pasal 27
Dokter Hewan wajib memelihara bahkan meningkatkan kondisi dirinya
sehingga selalu berpenampilan prima dalam menjalankan profesinya.
Pasal 28
Dokter Hewan tidak mengiklankan kelebihan dirinya secara berlebihan
BAB VII. PENUTUP
Pasal 29.
Dokter hewan harus berusaha dengan sungguh – sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Dokter Hewan dalam pekerjaan profesinya sehari –
hari, demi untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
BABVI.
KEW
AJIBANTERHADAPDIRISEN
DIRI
ETIKAMEDISVETERINER
REKA
MM
EDISDANIN
FORMEDCONSENT
Di dunia kedokteran manusia rekam medis merupakan keharusan
yang ditetapkan dengan SK Menteri Kesehatan dan Fatwa dari
IDI, yang diatur bersamaan dengan aturan – aturan kerumah –
sakitan/klinik.
Di kedokteran hewan Indonesia pemaksaan secara hukum belum
ada, masih dalam bentuk anjuran yang tidak dikenakan sanksi.
Akibatnya format baku untuk hal ini kurang di ajarkan secara baku.
INFORMEDCON
SENT
(PERSETUJUANTIN
DAKANM
EDIS)
Hewan dimiliki oleh manusia karena 2 alasan :
1. Karena mempunyai nilai ekonomi
2. Karena memberikan kenikmatan bathin.
Posisi hewan terhadap hubungan dokter dan pemilik hewan adalah sebagai
benda bisnis, sehingga bilamana kedua belah pihak tidak bersepakat
mengenai hal – hal yang akan dilakukan terhadap benda bisnis tersebut
serta tidak ada kejelasan harga, maka dapat timbul persengketaan hukum.
Kedudukan hewan adalah kepemilikan atas benda.
Jasa dokter hewan adalah layanan pengurusan terhadap benda dan layanan
tindakan terhadap benda.
Bilamana terbukti terjadi “salah urus” dan atau “salah tindakan” dapat
terjadi tuntutan ganti rugi. Oleh karenanya rencana pengurusan, rencana
tindakan dan besarnya biaya jasa layanan dokter hewan harus secara
tertulis disepakati kedua belah pihak dalam bentuk formulir – formulir
persetujuan (informed consent)
SURATKETERANGANDOKTER
Merupakan satu kewenangan dari profesi medis yang sering kali
disyaratkan di perdagangan nasional dan internasional. Di dunia
kedokteran hewan kewenangan ini tidak dinyatakan secara tegas
dalam aturan hukum yang ada (legal authority). Yang ada hanyalah
bersifat legitimasi (diakui kewenangannya secara lisan).
Hal inilah yang menimbulkan kerancuan di Indonesia yang berimbas
kepada perdagangan internasional.
Malpraktek
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Ada Tiga bentuk :
– Wrong Doing
– Improper treatment of patient by medical standard.
– Illegal action for owns benefit while in position of trust
etika-profesi-veteriner.pptx

More Related Content

What's hot

SOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
SOP 1-006 Manajemen Penunjang MedisSOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
SOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
Gaindo
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
Viliansyah Viliansyah
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
Lap. parasitologi ii nyamuk
Lap. parasitologi ii nyamukLap. parasitologi ii nyamuk
Lap. parasitologi ii nyamuk
Arini Utami
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Phiea Elizabeth
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
Ade Rahman
 
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Nindi Yulianti
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
Diana Laiboys
 
Power point malpraktek
Power point malpraktekPower point malpraktek
Power point malpraktekIki KuduSukses
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Rony Kapida
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
IrwanBudiana2
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
Riskymessyana99
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
zzikok pratama
 
Bahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat KesehatanBahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat Kesehatan
Sainal Edi Kamal
 
Askep anemia.doc
Askep anemia.docAskep anemia.doc
Askep anemia.doc
Sumadin1112
 

What's hot (20)

SOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
SOP 1-006 Manajemen Penunjang MedisSOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
SOP 1-006 Manajemen Penunjang Medis
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Lap ndv adz
Lap ndv adzLap ndv adz
Lap ndv adz
 
Lap. parasitologi ii nyamuk
Lap. parasitologi ii nyamukLap. parasitologi ii nyamuk
Lap. parasitologi ii nyamuk
 
5. entomologi
5. entomologi5. entomologi
5. entomologi
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
Power point malpraktek
Power point malpraktekPower point malpraktek
Power point malpraktek
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 
Bahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat KesehatanBahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat Kesehatan
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Askep anemia.doc
Askep anemia.docAskep anemia.doc
Askep anemia.doc
 

Similar to etika-profesi-veteriner.pptx

PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERANPERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
Suharti Wairagya
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
Etika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum KedokteranEtika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum KedokteranAprinsya Panjaitan
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Charlie Windri
 
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
fikri asyura
 
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptxMATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
YantoAgussupri
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptxKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
hadi922186
 
etika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptxetika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptx
AdidharmaHimawan1
 
Etika dan Hukum Kesehatan
Etika dan Hukum KesehatanEtika dan Hukum Kesehatan
Etika dan Hukum Kesehatan
bayuekakurniawan
 
Kode etik
Kode etikKode etik
Kode etik
tiansa
 
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Tata Naipospos
 
Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatOkta-Shi Sama
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
Letitia Kale
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
iyandri tiluk wahyono
 
Makalah juli
Makalah juliMakalah juli
Makalah juli
Septian Muna Barakati
 
Ppt. mall praktek
Ppt. mall praktekPpt. mall praktek
Ppt. mall praktek
Melda RD
 

Similar to etika-profesi-veteriner.pptx (20)

PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERANPERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatan
 
Etika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum KedokteranEtika dan Hukum Kedokteran
Etika dan Hukum Kedokteran
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
 
62500039 kodeki
62500039 kodeki62500039 kodeki
62500039 kodeki
 
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
Kodeki (modul etika, profesional dan humaniora)
 
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptxMATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
MATERI ETIK ANASTESI-2023.pptx
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptxKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI).pptx
 
etika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptxetika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptx
 
Etika dan Hukum Kesehatan
Etika dan Hukum KesehatanEtika dan Hukum Kesehatan
Etika dan Hukum Kesehatan
 
Kode etik
Kode etikKode etik
Kode etik
 
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
 
Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawat
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
 
Makalah juli
Makalah juliMakalah juli
Makalah juli
 
Ppt. mall praktek
Ppt. mall praktekPpt. mall praktek
Ppt. mall praktek
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 

Recently uploaded

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

etika-profesi-veteriner.pptx

  • 3. DEFINISI DANTUJUANNYA Etika pada dasarnya adalah tentang nilai – nilai dan berkaitan dengan moral Etika berasal dari kata “ ethikos” (Yunani kuno) yang menekankan sifat/karakter perorangan/ individu dan “ethos” yang berarti “yang baik, yang layak”. Etika adalah segala nilai yang dianggap baik dan buruk untuk sebuah profesi yang berlaku di dunia dan menjadi batasan-batasan bagi para anggota profesi tersebut dalam hal tindakan, prilaku dan sikapnya dalam menjalankan profesinya. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin “mores” yang berarti aturan – aturan yang berlaku pada sekelompok orang atau masyarakat luas.
  • 4. • Profesi adalah sebuah pekerjaan atau keahlian yang khusus yang bila tidak dilaksanakan secara profesional dapat mengancam keselamatan dan atau kesejahteraan manusia, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga memerlukan pengangkatan sumpah dan atau kode etik dan lisensi (izin khusus) yang diperoleh dari pengujian- pengujian dan latihan-latihan yang bersertifikat serta mempunyai kekuatan hukum misalnya : hakim, apoteker, dokter, pengacara, jaksa, dan lain-lain. (Profesi berasal dari kata profesio yang berarti Pengakuan) • Hukum adalah segala aturan-aturan tertulis dan tidak tertulis yang dimaksudkan untuk menertibkan manusia dan masyarakat agar tidak merugikan satu dengan yang lain dan bilamana dilanggar akan dikenai hukuman atau sangsi-sangsi DEFINISI DANTUJUANNYA
  • 5. • Kode adalah salah satu bentuk hukum (yang lainnya adalah UU, Piagam, dll) yang memuat aturan-aturan yang disepakati untuk dipatuhi (sama dengan perjanjian) oleh anggota-anggota dari sebuah organisasi atau kalangan tertentu • Profesional adalah bilamana tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menjalankan pekerjaannya memenuhi stándar dan kaidah-kaidah keilmuan yang mempunyai kekuatan hukum dan dinyatakan dengan sertifikasi dan lisensi • Veteriner adalah profesi yang mengurus hewan-hewan ternak dan atau yang sudah dijinakan (didomestikasi) dan penyakit- penyakitnya. DEFINISI DANTUJUANNYA
  • 6. ETIKAVETERINER Ada 4 pemahaman Etika Veteriner yaitu : 1. Etika Veteriner Deskriptif (Descriptive Veterinary Ethics) 2. Etika Veteriner yang ditetapkan sebagai Standard Etika Organisasi Profesi Veteriner/Dokter Hewan (Official Veterinary Ethics) 3. Etika Veteriner yang tercakup di dalam aturan – aturan pemerintah (Administrative Veterinary Ethics) 4. Etika Veteriner yang normatif (Normative Veterinary Ethics)
  • 7. Membandingkan Etik dan Hukum Persamaan : 1. Berfungsi untuk mengatur tertib masyarakat 2. Obyeknya adalah tingkah laku manusia 3. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakatnya 4. Menggugah kesadaran untuk bermoral dan bersikap manusiawi 5. Sumbernya adalah hasil-hasil pemikiran dan pengalaman para pakar dan anggota senior
  • 8. Membandingkan Etik dan Hukum profesi Etik 1. Berlaku untuk lingkungan 2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi 3. Etik tidak seluruhnya tertulis 4. Sanksi terhadap pelanggaran etik dapat berupa tuntunan dan bisa semacam hukuman 5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis yang dibentuk oleh organisasi profesi 6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu dengan bukti-bukti fisik Hukum pemerintah dalam Kitab Undang-Undang 1. Hukum berlaku untuk umum 2. Hukum disusun oleh badan 3. Hukum tercantum secara terinci 4. Sanksi terhadap hukum yang dilanggar berupa tuntutan yang dapat berakhir dengan hukuman 5. Pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan 6. Pelanggaran hukum mensyaratkan bukti-bukti fisik Perbedaan
  • 9. CIRI – CIRI PEKERJAANPROFESI • Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional • Pekerjaannya berlandaskan etik profesi • Mengutamakan panggilan kemanusiaan dari pada keuntungan • Pekerjaannya legal melalui perizinan • Anggota – anggotanya belajar sepanjang hayat • Anggota – anggotanya bergabung dalam sebuah organisasi profesi.
  • 10. LANDASANETIKKEDOKTERAN 1. Sumpah Hippokrates (460 – 377 SM) 2. Deklarasi Genewa (1948) yaitu Sumpah Dokter 3. International Code of Medical Ethics (1949) Untuk Kedokteran Hewan ditambahkan 4. Deklarasi Internasional tentang Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)
  • 11. U UKESEHATANHEW AN (REVISINYA)VSU UKESEHATAN Lihat UU Peternakan dan Kesehatan Hewan Untuk dibandingkan dengan UU Kesehatan
  • 13. BABI. KEWAJIBANU M U M Pasal 1 Dokter Hewan merupakan Warga Negara yang baik yang memanifestasikan dirinya dalam cara berfikir, bertindak dan menampilkan diri dalam sikap dan budi pekerti luhur dan penuh sopan santun. Pasal 2 Dokter Hewan diharapkan menjunjung tinggi Sumpah/Janji Kode Etik Dokter Hewan. Pasal 3 Dokter hewan tidak akan menggunakan profesinya bertentangan dengan perikemanusiaan dan usaha pelestarian sumber daya alam. Pasal 4 Dokter Hewan tidak mencantumkan gelar yang tdak ada relevansinya dengan profesi yang dijalankannya.
  • 14. BABI. KEWAJIBANU M U M Pasal 5 Dokter Hewan wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang berlaku. Pasal 6 Dokter Hewan wajib berhati – hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik therapi atau obat baru yang belum teruji kebenarannya. Pasal 7 Dokter Hewan menerima imbalan sesuai dengan jasa yang diberikan kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan kehendak klien sendiri.
  • 15. Pasal 8 Dokter Hewan dalam menjalankan profesinya wajib mematuhi persyaratan umum dan khusus yang berlaku sehingga citra profesi dan korsa terpelihara karenanya. Pasal 9 Dokter Hewan wajib selalu mempertajam pengetahuan, keterampilan dan meningkatkan perilakunya dengan cara mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kedokteran Hewan. Pasal 10 Dokter Hewan yang melakukan praktek hendaknya memasang papan nama sebagai informasi praktek yang tidak berlebihan. BABII. KEW AJIBANTERHADAPPROFESI
  • 16. Pasal 11 Pemasangan iklan dalam media masa hanya dalam rangka pemberitahuan mulai dibuka, pindah atau penutupan prakteknya. Pasal 12 Dokter Hewan dianjurkan menulis artikel dalam media masa mengenai Kedokteran Hewan dalam rangka kesejahteraan hewan dan pemiliknya. Pasal 13 Dokter Hewan tidak membantu atau mendorong adanya praktek illegal bahkan wajib melaporkan bilamana mengetahui adanya praktek illegal itu. Pasal 14 Seorang yang bukan Dokter Hewan tidak diperbolehkan menggantikan praktek Dokter Hewan. BABII. KEW AJIBANTERHADAPPROFESI
  • 17. Pasal 15 Dokter Hewan memperlakukan pasien dengan penuh perhatian dan kasih sayang sebagaimana arti tersebut bagi pemiliknya, dan menggunakan segala pengetahuannya, ketrampilannya dan pengalamannya untuk kepentingan pasiennya. Pasal 16 Dokter Hewan siap menolong pasien dalam keadaan darurat dan atau memberikan jalan keluarnya apabila tidak mampu dengan menunjuk ke sejawat lainnya yang mampu melakukannya. Pasal 17 Pasien yang selesai dikonsultasikan oleh seorang sejawat wajib dikembalikan kepada sejawat yang meminta konsultasi. Pasal 18 Dokter Hewan dengan persetujuan kliennya dapat melakukan Euthanasia (mercy sleeping), karena diyakininya tindakan itulah yang terbaik sebagai jalan keluar bagi pasien dan kliennya BABIII. KEW AJIBANTERHADAPPASIEN
  • 18. Pasal 19 Dokter Hewan menghargai klien untuk memilih Dokter Hewan yang diminatinya. Pasal 20 Dokter Hewan menghargai klien untuk setuju/tidak setuju dengan prosedur dan tindakan medik yang hendak dilakukan Dokter Hewan setelah diberi penjelasan akan alasan – alasannya sesuai dengan ilmu Kedokteran Hewan. Pasal 21 Dokter Hewan tidak menanggapi keluhan (complain) versi klien mengenai sejawat lainnya. Pasal 22 Dokter Hewan melakukan klien education dan memberikan penjelasan mengenai penyakit yang sedang diderita atau yang mungkin dapat diderita (preventive medicine) hewannya dan kemungkinan yang dapat terjadi. Dalam beberapa hal yang dianggap perlu DOkter Hewan bertindak transparan. BABIV . KEW AJIBANTERHADAPKLIEN
  • 19. Pasal 23 Dokter Hewan memperlakukan sejawat lainnya seperti dia ingin diperlakukan seperti terhadap dirinya sendiri Pasal 24 Dokter Hewan tidak akan mencemarkan nama baik sejawat Dokter Hewan lainnya. Pasal 25 Dokter Hewan wajib menjawab konsultasi yang diminta sejawatnya menurut pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang diyakininya benar. Pasal 26 Dokter Hewan tidak merebut pasien dan atau menyarankan kepada klien berpindah dari Dokter Hewan sejawatnya. BABV . KEW AJIBANTERHADAP SEJA W A TDOKTERHEW AN
  • 20. Pasal 27 Dokter Hewan wajib memelihara bahkan meningkatkan kondisi dirinya sehingga selalu berpenampilan prima dalam menjalankan profesinya. Pasal 28 Dokter Hewan tidak mengiklankan kelebihan dirinya secara berlebihan BAB VII. PENUTUP Pasal 29. Dokter hewan harus berusaha dengan sungguh – sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik Dokter Hewan dalam pekerjaan profesinya sehari – hari, demi untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. BABVI. KEW AJIBANTERHADAPDIRISEN DIRI
  • 22. REKA MM EDISDANIN FORMEDCONSENT Di dunia kedokteran manusia rekam medis merupakan keharusan yang ditetapkan dengan SK Menteri Kesehatan dan Fatwa dari IDI, yang diatur bersamaan dengan aturan – aturan kerumah – sakitan/klinik. Di kedokteran hewan Indonesia pemaksaan secara hukum belum ada, masih dalam bentuk anjuran yang tidak dikenakan sanksi. Akibatnya format baku untuk hal ini kurang di ajarkan secara baku.
  • 23. INFORMEDCON SENT (PERSETUJUANTIN DAKANM EDIS) Hewan dimiliki oleh manusia karena 2 alasan : 1. Karena mempunyai nilai ekonomi 2. Karena memberikan kenikmatan bathin. Posisi hewan terhadap hubungan dokter dan pemilik hewan adalah sebagai benda bisnis, sehingga bilamana kedua belah pihak tidak bersepakat mengenai hal – hal yang akan dilakukan terhadap benda bisnis tersebut serta tidak ada kejelasan harga, maka dapat timbul persengketaan hukum. Kedudukan hewan adalah kepemilikan atas benda. Jasa dokter hewan adalah layanan pengurusan terhadap benda dan layanan tindakan terhadap benda. Bilamana terbukti terjadi “salah urus” dan atau “salah tindakan” dapat terjadi tuntutan ganti rugi. Oleh karenanya rencana pengurusan, rencana tindakan dan besarnya biaya jasa layanan dokter hewan harus secara tertulis disepakati kedua belah pihak dalam bentuk formulir – formulir persetujuan (informed consent)
  • 24. SURATKETERANGANDOKTER Merupakan satu kewenangan dari profesi medis yang sering kali disyaratkan di perdagangan nasional dan internasional. Di dunia kedokteran hewan kewenangan ini tidak dinyatakan secara tegas dalam aturan hukum yang ada (legal authority). Yang ada hanyalah bersifat legitimasi (diakui kewenangannya secara lisan). Hal inilah yang menimbulkan kerancuan di Indonesia yang berimbas kepada perdagangan internasional.
  • 25. Malpraktek Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Ada Tiga bentuk : – Wrong Doing – Improper treatment of patient by medical standard. – Illegal action for owns benefit while in position of trust