Elastisitas adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi
Pengertian Elastisitas, Perilaku konsumen dan produksi
Elastisitas permintaan dan penawaran
Teori Kardinal dan Ordinal
Dimensi Jangka pendek dan jangka panjang
Model Produksi dengan satu faktor produksi variabel
Model Produksi Dua faktor produksi variabel
Elastisitas permintaan (elasticity of demand)msahuleka
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengambil kebijakan harga adalah elastisitas permintaan. Tapi apakah elastisitas permintaan itu sendiri? Silahkan lihat pada slide materi ini! Selamat belajar dan sukses.
Anggota (member) :
1. Anggella Angraini (1222200150)
2. Kristiana Greta Calosa (1222200151)
3. Della Widyasari (1222200152)
Kumpulan PPT pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pembimbing Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
This power point contains a collection of study materials about microeconomics that we learned during 1 semester of lectures guided by our lecturer Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
I hope this knowledge is useful and adds insight to all of us. I apologize because this power point only uses Indonesian.
Pengertian Elastisitas, Perilaku konsumen dan produksi
Elastisitas permintaan dan penawaran
Teori Kardinal dan Ordinal
Dimensi Jangka pendek dan jangka panjang
Model Produksi dengan satu faktor produksi variabel
Model Produksi Dua faktor produksi variabel
Elastisitas permintaan (elasticity of demand)msahuleka
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengambil kebijakan harga adalah elastisitas permintaan. Tapi apakah elastisitas permintaan itu sendiri? Silahkan lihat pada slide materi ini! Selamat belajar dan sukses.
Anggota (member) :
1. Anggella Angraini (1222200150)
2. Kristiana Greta Calosa (1222200151)
3. Della Widyasari (1222200152)
Kumpulan PPT pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pembimbing Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
This power point contains a collection of study materials about microeconomics that we learned during 1 semester of lectures guided by our lecturer Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
I hope this knowledge is useful and adds insight to all of us. I apologize because this power point only uses Indonesian.
Kumpulan PPT pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pembimbing Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
This power point contains a collection of material about microeconomics that we learned during 1 semester of lectures guided by our lecturer Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
I hope this knowledge is useful and adds insight to all of us. I apologize because this power point only uses Indonesian.
PPT ( Power Point ) ini disusun sesuai dengan materi yang berasal dari buku dengan judul "Ekonomi Mikro Teori Dan Aplikasi " karya Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Ekonomi Mikro PPT (Power Point) ini disusun melalui materi yang berasal dari buku yang berjudul "Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi" karya Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kelompok 11 kelas J
Prodi Akuntansi
Universitas 17 Agustus Surabaya
1. Aprilia Tri Kurniawati (1222200184)
2. Ade Putri Indri Rahmawati (1222200185)
3. Muhammad Nur Rohman Syah (1222200186)
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxkholishfahmi14
Microeconomics plays a very important role in the business world, so learn the basics of doing business with microeconomics.
Studying microeconomics is very important in predicting and designing a company's future strategy. Microeconomics will make it easier for a company to understand consumer behavior, desires and needs.
Microeconomic theory discusses price theory, production theory, and market theory. Meanwhile, macroeconomic theory discusses fiscal and monetary policy, as well as the relationship between the economy and other factors such as political, social and environmental.
Power point pengantar ekonomi mikro oleh kelompok 9 kelas J program studi akuntansi, universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Dosen pengampu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Elastisitas
1. Kelompok 2:
Arina (126.151.0.1702)
Ari Bramastagiri (126.151.0.1710)
Dian Adi Nugraha (126.151.0.1712)
Prasetya (126.151.0.17
Ekonomi Manajerial
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pendamping:
Dr. Sigit Sardjono, M. Ec
2. “suatu konsep yang digunakan untuk
mengukur derajat kepekaan perubahan
jumlah kualitas barang yang dibeli
sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi”
3. Arc vs Poin Elasticity
Arc Elasticity memperbandingkan
prosentase perubahan harga dengan
prosentase perubahan yang diminta atau
yang ditawarkan.
Digunakan untuk mengukur respon
(kepekaan) perubahan jumlah barang yang
diminta karena adanya perubahan harga.
Dua cara perhitungan permintaan: (1) Point
Elasticity, dan (2) Arc Elasticity
7. The Price Elasticity of Demand
Dua kasus EKSTRIM:
(1) ketika Ep = 0, maka
nilai elastisitas permintaan
adalah elastisitas sem-
purna,
(2) ketika Ep = ∞, maka
Perusahaan akan ke-
hilangan seluruh pen-
jualannya karena harga di
atas harga pasar.
8. The Price Elasticity of Demand
Kurva permintaan
tidak selalu di-
gambarkan dengan
garis lurus.
Dalam kasus ini TR
akan seiring dengan
perubahan yang
terjadi pada harga
produk.
9. Price Elasticity of Demand
and Total Revenue
Perusahaan akan dapat segera
mengetahui apakah Total Revenue-nya
akan berubah ke arah positif atau ke arah
negatif.
Jika permintaan Ineslastis dengan harga
rendah, maka TR akan berkurang ini terjadi
karena jumlah permintaan tidak akan naik
karena harga rendah dari barang tersebut.
sebaliknya, ketika harga naik, TR
mengalami kenaikan.
10. Price Elasticity of Demand
and Total Revenue
Di sisi lain, jika permintaan adalah nilai
elastis dan harga rendah, TR akan naik –
suatu kebalikan yang diperoleh ketika
permintaan adalah elastis.
11. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
Hubungan antara Ep,
pendapatan rata-rata,
dan pendapatan
Marginal ditunjukan
pada gambar di
samping ini.
12. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
|Ep|>1, Pendapatan marjinal adalah positif
karena penurunan kenaikan harga total
pendapatan mana |Ep|=1, pendapatan marjinal
adalah nol, karena penurunan harga tidak akan
berubah total revenue, akhirnya jika |Ep|<1,
pendapatan marjinal adalah negative karena
decrease harga akan menurun total pendapatan
13. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
Hubungan lain antara Ep, Penerimaan Marginal,
dan harga dapat digambarkan sebagai berikut:
TR=P . Q ,
MR=DTR/DQ=P+Q DP/DP, OR
MR=P(1+Q/P.DP/DQ).
Sama dengan Q/P.DP/DQ sama dengan 1/Ep
Jadi MR = P(1+1/Ep)
14. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
jika kurva permintaan adalah garis horizontal harga sama
dengan penerimaan marjinal jika sekarang dapat membuktikan
pernyataan ini dengan menggunakan hubungan dikembangkan
diatas karena kita tahu bahwa Ep=-∞ jika kurva permintaan
horizontal maka dalam hal ini.
MR=P(1+1|--00)=P(1+0)=P.
If—00 <Ep<0,
MR=P{1+some negative number}
So MR,P, as already discussed in this chapter finnalyy,if Ep=0,
MR=P{1+1|0}=00
15. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
Grafik ini menggambarkan
hubungan antara total
pendapatan (TR) pene-
rimaan, marjinal (MR) rata
pendapatan (AR) dan
elastisitas harga permintaan
ketika MR ketika
MR=0,MR,besar besaran
maksimal dan |Ep|=1,ketika
MR adalah negative ,TR jatuh
dan |Ep| < 1.
16. Income Elasticity of Demand
Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur
respons relative kuantitas yang diminta dari produk
perubahan income rumus busur untuk elastisitas
pendapatan dari permintaan dari qx telah
dinyatakan sebelumnya dalam micro waveoven
ketika Px=$4000. Py=$500,Ew=$0.000.000 I=$10.000
dan A=$50.000,Maka Qx sama dengan Rp30.000 ketika
semua variable independen diatas kecuali penghasilan
(I)Tetap konstan dan saya meningkatkan menjadi
$12.000 kemudian Q meningkatkan menjadi 35,200
sehingga Ei antara I=$10.000 dan I=$12,000 diberikan
oleh 18,
Ei=5200/2,000.22000/65.200=88
17. Price Elasticity of Demand, Averange
Revenue, and Marginal Revenue
Barang produk yang kuantitas yang diminta
meningkat dengan meningkatnya pendapatan
(dan sebaliknya), jika,Ei>ii maka produk adalah
barang normal yang juga merupakan barang
superior nilai tersebut untuk Ei berarti bahwa
kuantitas yang diminta barang superior nilai
tersebut meningkat lebih dari proporsional
dengan persentase kenaikan pendapatan, jika Ei
negative itu berarti bahwa kuantitas yang diminta
dari Q menurun dan kita sebut produk barang
inferior.
18. The Cross Price Elasticity of Demand
The Cross Price Elasticity of Demand / Elastisitas
Silang dari permintaan suatu produk X dikaitkan
dengan harga produk Y merupakan suatu bentuk
pengukuran untuk membandingkan respon
mengenai jumlah permintaan dari produk X menjadi
produk Y.
19. Jika e(xy) mempunyai nilai positif berarti bahwa
peningkatan Py akan menghasilkan peningkatan
Qx (dan sebaliknya), yang menunjukkan bahwa
peningkatan Py menyebabkan beberapa
pelanggan untuk membeli merek X bukan merek
Y (dan sebaliknya). Jika exy negatif,
menunjukkan bahwa peningkatan harga barang Y
akan mengurangi kuantitas yang dibeli dari
barang X. Dalam hal ini barang X dan barang Y
dikatakan barang komplementer.
The Cross Price Elasticity of Demand
20. Barang komplementer adalah, secara umum,
barang-barang tersebut yang memiliki lebih dari
satu (setidaknya untuk satu point) untuk
meningkatkan kepuasan konsumen dari barang
yang telah ada sebelumnya
The Cross Price Elasticity of Demand
21. Informasi Elastisitas Silang dapat berguna untuk
perusahaan dalam beberapa cara. Jika
perusahaan memproduksi dua barang atau jasa
terkait, itu bermanfaat untuk dapat memperkirakan
berapa perubahan harga akan mempengaruhi
kuantitas yang diminta dari yang lain
Situasi kedua di mana informasi Elastisitas Silang
yang membantu terjadi ketika perusahaan lain
menjual produk yang berkaitan telah berubah, atau
diharapkan untuk berubah, baik dari segi harga
barang atau layanan
The Cross Price Elasticity of Demand
22. The Cross Price Elasticity of Demand
situasi ketiga di mana Informasi Elastisitas Silang
bisa sangat penting untuk perusahaan ketika
perusahaan membela dirinya dalam kasus
penurunan “Antitrust” dengan menunjukkan. 1.
Bahwa produknya memiliki hubungan Elastisitas
Silang yang positif dengan produk lainnya, oleh
karena itu, 2. Mereka dikenal sebagai pengganti
dari produk tersebut, dan 3. Bahwa yang demikian
itu tidak akan bisa untuk memonopoli barang
tersebut.
23. Elasitas lainnya dari Konsep
Permintaan
Ketika konsep elastisitas (permintaan)
diperkenalkan, kita bisa menggunakan koefisien
elastisitas untuk menunjukkan respon relatif dari
jumlah yang diminta dari produk untuk perubahan
variabel apapun yang dapat mempengaruhi hal itu.
Perusahaan yang bijaksana akan mencoba untuk
menemukan nilai-nilai elastisitas mereka yang
dimana “kepercayaan” merupakan faktor penting
yang mempengaruhi pendapatan.