3. PENGERTIAN
Dalam fisika, dualisme partikel gelombang menyatakan
bahwa setiap partikel dalam kondisi-kondisi tertentu
dapat menunjukkan sifat gelombang, dan sebaliknya
setiap gelombang dalam konsisi tertentu dapat
menunjukkan sifat partikel. Gejala dualisme diawali dari
sebuah fenomena efek fotolistrik.
4. HIPOTESIS DE BROGLIE
Hipotesis de Broglie berbunyi
“setiap partikel materi yang memiliki
momentum linear dapat berperilaku
sebagai gelombang”.
5. Bagaimana panjang gelombang de Broglie partikel?
Untuk mendukung hipotesisnya tersebut, de Broglie
menciptakan persamaan panjang gelombang melalui
penggabungan persamaan energi dalam relativitas khusus
Einstein (E = mC²) dan persaman kuantisasi energi Max
Planck (E = hv).
HIPOTESIS DE BROGLIE
6. HIPOTESIS DE BROGLIE
Broglie mempercayai bahwa gelombang dapat
berperilaku sebagai partikel dan partikel dapat
berperilaku sebagai gelombang. Ada hubungan
simetris di antara keduanya, sehingg energinya
akan sama satu sama lain.
mC²=hv
7. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, karena
partikel nyata tidak bergerak dengan kecepatan
cahaya, de Broglie mengganti kecepatan cahaya
(C) dengan kecepatan partikel (v).
HIPOTESIS DE BROGLIE
mv²=hv
8. Adapun, de Broglie mensubtitusikan v dengan v/λ. Sehingga
persamaannya menjadi:
Sehingga, didapatkan bahwa panjang gelombang materi atau
partikel berbanding terbalik dengan besarnya momentum linear.
mv²=hv/λ
λ=hv/mv²=h/mv
λ=h/p
λ: panjang gelombang
de Broglie
h: konstanta Planck
(6,62607 x 10^-34 Js)
p: momentum partikel
HIPOTESIS DE BROGLIE
9. EFEK FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron pada permukaan logam
karena menyerap radiasi gelombang elektromagnetik.
Dari gambar di samping terlihat bahwa,
saat atom-atom pada logam menyerap
radiasi foton dari gelombang
elektromagnetik, sebagian elektron di
dalam atom akan terlepas.
10. Rumusan Efek Fotolistrik oleh Einstein
Pada tahun 1905, Albert Einstein mampu menyempurnakan fakta-fakta Lenard
tentang fenomena efek fotolistrik.
1. Radiasi gelombang elektromagnetik membawa paket-paket energi dalam
bentuk foton. Besarnya energi foton sebanding dengan frekuensinya. Itu artinya,
energi foton tidak dipengaruhi oleh intensitas radiasinya.
2. Besarnya energi kinetik yang dihasilkan oleh elektron sebandingan dengan
selisih energi foton dan fungsi kerja atau energi ambang logam.
EFEK FOTOLISTRIK
11. EFEK FOTOLISTRIK
Secara matematis, rumus energi kinetik elektron
dinyatakan sebagai berikut.
Ekmaks = energi kinetik maksimum elektron (J)
h = tetapan Planck (6,6 × 10-34 J.s)
f = frekuensi foton (Hz)
f0 = frekuensi ambang batas logam (Hz)
12. Fenomena efek fotolistrik ini ternyata bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
pada peralatan kelistrikan seperti berikut.
Kalkulator
EFEK FOTOLISTRIK
PemindaiBatang(Barcode)
LampuLED
13. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Sed viverra at ligula eu facilisis.
EFEK COMPTON
Efek Compton adalah peristiwa menghamburnya foton akibat
tumbukan foton dan elektron. Secara sederhana efek Compton
memiliki cara kerja yang berkebalikan dengan efek fotolistrik. Namun
baik efek fotolistrik maupun efek Compton membuktikan bahwa
cahaya merupakan partikel. Ketika foton menumbuk elektron, foton
akan memiliki momentum foton sebesar:
14. EFEK COMTON
Pada efek Compton energi foton dan
panjang gelombang foton bertambah
sedangkan frekuensi foton berkurang.
Akibatnya terjadi Pergeseran Compton,
yakni perubahan panjang gelombang yang
terjadi akibat tumbukan foton dengan
elektron.
15. EFEK COMPTON
Dimana:
Δλ = pergeseran compton (m)
h = tetapan planck (6,6 x 10-34 Js)
mo= massa elektron (9,1 x 10-31 Js)
α = θ = sudut pembelokan terhadap arah awal