Dokumen ini membahas sejarah domestikasi sapi perah dan prospek pengembangannya di masa depan. Sapi perah awalnya digunakan secara multiguna untuk daging, susu, dan tenaga. Saat ini, peternakan sapi perah semakin modern dan berskala besar untuk meningkatkan efisiensi. Di masa depan, teknologi otomatisasi, robotika, dan rekayasa genetik akan memajukan peternakan sapi perah.
Dokumen tersebut memberikan panduan asas tentang penternakan kambing. Ia menjelaskan tiga sistem penternakan kambing (intensif, semi intensif dan ekstensif) serta parameter penting untuk merancang projek penternakan kambing termasuk jenis kandang yang sesuai. Dokumen ini juga menyentuh aspek penting seperti makanan, pengurusan dan pemasaran ternakan.
Kambing banyak dipelihara di pedesaan Indonesia karena pemeliharaannya mudah. Kambing PE adalah kambing berasal dari persilangan antara kambing lokal dengan kambing Etawa dari India yang digemari karena mampu menghasilkan susu dan daging. Pemeliharaan kambing PE memerlukan perhatian terhadap pakan, kesehatan, dan tata kelola untuk meningkatkan produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai bibit ternak ruminansia pedaging di Indonesia, termasuk sapi, kambing, domba dan kerbau. Topik utama adalah jenis-jenis bibit ternak pedaging di Indonesia, ciri bibit ternak pedaging yang baik, dan perkembangan teknologi dalam menghasilkan bibit ruminansia pedaging."
Dokumen tersebut memberikan panduan asas tentang penternakan kambing. Ia menjelaskan tiga sistem penternakan kambing (intensif, semi intensif dan ekstensif) serta parameter penting untuk merancang projek penternakan kambing termasuk jenis kandang yang sesuai. Dokumen ini juga menyentuh aspek penting seperti makanan, pengurusan dan pemasaran ternakan.
Kambing banyak dipelihara di pedesaan Indonesia karena pemeliharaannya mudah. Kambing PE adalah kambing berasal dari persilangan antara kambing lokal dengan kambing Etawa dari India yang digemari karena mampu menghasilkan susu dan daging. Pemeliharaan kambing PE memerlukan perhatian terhadap pakan, kesehatan, dan tata kelola untuk meningkatkan produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai bibit ternak ruminansia pedaging di Indonesia, termasuk sapi, kambing, domba dan kerbau. Topik utama adalah jenis-jenis bibit ternak pedaging di Indonesia, ciri bibit ternak pedaging yang baik, dan perkembangan teknologi dalam menghasilkan bibit ruminansia pedaging."
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis dan bangsa kambing potong yang umumnya dikembangkan, antara lain kambing kacang, ettawa, jamnapari, boer, dan jawarandu. Jenis-jenis tersebut berasal dari berbagai daerah dan memiliki ciri khas masing-masing yang menentukan kegunaannya untuk daging, susu, atau kulit. Dokumen juga menjelaskan karakteristik setiap jenis kambing potong terse
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sapi potong, mencakup sejarah, jenis, dan teknis budidaya sapi potong. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sapi potong yang dibudidayakan di Indonesia antara lain sapi Bali dan sapi Ongole, persyaratan penting dalam budidaya adalah penyediaan pakan dan kandang yang bersih, serta pemeliharaan kesehatan ternak.
1. Dokumen ini membahas model integrasi ternak sapi dan kambing dengan perkebunan kelapa sawit dan kakao di Kalimantan Barat.
2. Biomassa dari perkebunan sawit dan limbah kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Integrasi ternak dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani dan manfaat lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Dokumen ini membahas budidaya ternak kambing peranakan Etawa yang memiliki keuntungan seperti dagingnya yang empuk dan gurih serta pertumbuhan berat badan dan daya reproduksinya yang cepat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi kandang, jenis pakan yang disukai kambing, jumlah pemberian pakan berdasarkan kondisi pertumbuhan, penyakit yang sering menyerang, deteksinya birahi, dan kelebihan inse
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemeliharaan ayam kampung dan itik di Desa Wansugi, kendala yang dihadapi peternak, serta tujuan pemeliharaan dan pemasarannya. Juga membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ayam kampung dan bebek, termasuk bibit, pakan, perandangan, manajemen pemeliharaan, pengendalian penyakit, pasca panen dan pemasaran.
Teks tersebut membahas industri peternakan kelinci di Indonesia. Ia menjelaskan jenis kelinci yang dibudidayakan secara komersial untuk daging dan hasil ikutannya, serta faktor-faktor yang mendorong perkembangan industri ini seperti potensi ekonomi yang tinggi dan kelinci sebagai sumber protein alternatif. Teks tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi industri ini.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pelestarian ternak lokal Indonesia serta dasar teori dan hukum yang mendukungnya. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya melestarikan plasma nutfah ternak lokal, penjelasan mengenai ternak asli, murni, dan lokal, serta peraturan pemerintah tentang sumber daya genetik hewan yang mendukung pelestarian ternak lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan kesmavet dalam rantai penyediaan susu. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang (1) pengenalan susu dan syarat-syarat susu yang baik, (2) kondisi dan masalah mutu serta keamanan susu segar, dan (3) pengembangan sistem mutu dan keamanan pangan susu.
More Related Content
Similar to domestikasi dan prospek sapi perah.pptx
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis dan bangsa kambing potong yang umumnya dikembangkan, antara lain kambing kacang, ettawa, jamnapari, boer, dan jawarandu. Jenis-jenis tersebut berasal dari berbagai daerah dan memiliki ciri khas masing-masing yang menentukan kegunaannya untuk daging, susu, atau kulit. Dokumen juga menjelaskan karakteristik setiap jenis kambing potong terse
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sapi potong, mencakup sejarah, jenis, dan teknis budidaya sapi potong. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sapi potong yang dibudidayakan di Indonesia antara lain sapi Bali dan sapi Ongole, persyaratan penting dalam budidaya adalah penyediaan pakan dan kandang yang bersih, serta pemeliharaan kesehatan ternak.
1. Dokumen ini membahas model integrasi ternak sapi dan kambing dengan perkebunan kelapa sawit dan kakao di Kalimantan Barat.
2. Biomassa dari perkebunan sawit dan limbah kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Integrasi ternak dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani dan manfaat lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Dokumen ini membahas budidaya ternak kambing peranakan Etawa yang memiliki keuntungan seperti dagingnya yang empuk dan gurih serta pertumbuhan berat badan dan daya reproduksinya yang cepat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi kandang, jenis pakan yang disukai kambing, jumlah pemberian pakan berdasarkan kondisi pertumbuhan, penyakit yang sering menyerang, deteksinya birahi, dan kelebihan inse
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemeliharaan ayam kampung dan itik di Desa Wansugi, kendala yang dihadapi peternak, serta tujuan pemeliharaan dan pemasarannya. Juga membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ayam kampung dan bebek, termasuk bibit, pakan, perandangan, manajemen pemeliharaan, pengendalian penyakit, pasca panen dan pemasaran.
Teks tersebut membahas industri peternakan kelinci di Indonesia. Ia menjelaskan jenis kelinci yang dibudidayakan secara komersial untuk daging dan hasil ikutannya, serta faktor-faktor yang mendorong perkembangan industri ini seperti potensi ekonomi yang tinggi dan kelinci sebagai sumber protein alternatif. Teks tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi industri ini.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pelestarian ternak lokal Indonesia serta dasar teori dan hukum yang mendukungnya. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya melestarikan plasma nutfah ternak lokal, penjelasan mengenai ternak asli, murni, dan lokal, serta peraturan pemerintah tentang sumber daya genetik hewan yang mendukung pelestarian ternak lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan kesmavet dalam rantai penyediaan susu. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang (1) pengenalan susu dan syarat-syarat susu yang baik, (2) kondisi dan masalah mutu serta keamanan susu segar, dan (3) pengembangan sistem mutu dan keamanan pangan susu.
Similar to domestikasi dan prospek sapi perah.pptx (20)
1. SEJARAH DOMESTIKASI DAN PROSPEK
PENGEMBANGAN SAPI PERAH
Dipresentasikan oleh:
Ahmad Masykur S661908001
Hutama Puranto A S661908004
Program Studi Peternakan, Program Magister Pascasarjana
2. Asal usul sapi perah
• Diduga spesies yang menjadi tetua awal dari sapi adalah
Auroch Eurasia (Bos primigenius primigenius), sejenis
ungulata berukuran besar yang kini telah punah.
• Auroch dahulu tersebar luas di padang rumput dan hutan-
hutan Eropa-Asia (Eurasia) hingga Afrika Utara.
• Selain Auroch, beberapa hewan pemakan rumput dari
marga Bos juga berhasil dijinakkan di Asia.
4. Proses domestikasi dan kawin silang
• Di masa-masa awal domestikasi, Sapi termasuk tipe ternak
multiguna seperti: daging, susu, kulit atau dimanfaatkan
sebagai ternak pekerja.
• Untuk meningkatkan produktivitas, Sapi-sapi terbaik dari
ras berbeda dikawinsilangkan untuk mendapatkan jenis
Sapi baru dengan sifat yang lebih unggul.
• Sapi FH ini berasal dari kawin silang antara Sapi suku
Hesse berwarna hitam pekat dan sapi suku Frisi berwarna
putih bersih sekitar tahun 100 SM.
5. Distribusi sapi perah
• Pada 1917 pemerintah Hindia Belanda mengimpor sapi
Ongole secara besar-besaran dari India.
• Untuk menghasilkan sapi unggul, pada 1936 pemerintah
Hindia Belanda mengharuskan semua sapi jantan Jawa
dikebiri, sedangkan sapi betinanya harus dikawinsilangkan
dengan sapi Ongole yang telah diimpor.
• Sejak awal dekade 1950-an, mulai membangun stasiun
inseminasi buatan.
9. a. Modernisasi peternakan sapi perah
• Peternakan sapi perah dengan modernisasi akan
mengarah ke pelaksanaan kualitas standar sanitasi dan
penerapan standar peralatan yang dipakai seperti
kontainer stainless-steel.
• Perusahaan pengolahan susu yang besar, lebih khusus
memberlakukan persyaratan pada produsen susu untuk
meningkatkan kualitas dan volume.
10. b. Skala dan organisasi peternakan sapi perah
• Perusahaan peternakan sapi perah akan terus meningkat
dalam skala untuk mengoptimalkan efisiensi dan biaya
yang lebih rendah memproduksi susu (MacDonald dan
Newton, 2014).
• Perusahaan susu akan bergerak menuju spesialisasi
dalam perumahan dan mengelola berbagai kelompok
ternak yang bisa disebut sebagai integrasi lateral, di mana
petani berbagi sumber daya dan mengkhususkan diri
dalam mengelola unit hewan tertentu.
11. c. Automatisasi dan robotisasi
• Pertanian masa depan akan memanfaatkan remote sensor,
robotika, dan otomatisasi untuk meningkatkan manajemen
ternak dan mengurangi dampak lingkungan.
• Kemajuan pesat akan terjadi di area ini sebagai umpan
balik dari sensor, robot, dan sistem otomatis diintegrasikan
melalui perangkat lunak yang mempelajari dan
meningkatkan prediksi atau akurasi diagnostik
12. d. Perubahan genetik sapi perah
• Interval generasi untuk sapi perah akan terus menurun
melalui penggunaan gabungan seleksi genomik, fertilisasi
in vitro (IVF), dan teknologi reproduksi canggih lainnya.
• Di masa depan, mempercepat kemajuan genetik untuk
meningkatkan kesehatan hewan dan kesejahteraan,
efisiensi pakan dan ekskresi polutan seperti metana
13. Kesimpulan
Sapi perah merupakan ternak yang
memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan
manusia. Awal perkembangannya digunakan secara
multiguna, baik daging, susu maupun tenaganya.
Seiring perkembangan zaman, berkembangannya
teknologi yang semakin capat, peternakan sapi perah
telah beralih ke skala industri yang lebih modern dan
pastinya akan lebih berkembang di masa yang akan
datang.