SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
DIGITAL NE WS PA PER

ALIEN

KIRiM MANUSIA
KE BUMI
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

SURABAYA, SURYA-Penggunaan
medan magnet untuk mengubah
aktivitas otak kemungkinan
dapat membantu beberapa
orang berhenti merokok, sebuah
studi awal menunjukkan.
Para peneliti mengatakan
mereka menggunakan apa
yang disebut dengan stimulasi
magnetik transkranial (TMS)
untuk “membatalkan” pengaruh kecanduan nikotin yang
terjadi di otak.
Mereka mengatakan TMS
dapat merangsang neuron untuk mengubah fungsi otak dan
telah digunakan pada beberapa
pasien penderita depresi.
Tim peneliti di Universitas
Ben Gurion di Israel menargetkan medan magnet di dua
daerah otak yang berhubungan
dengan kecanduan nikotin korteks prefrontal dan korteks
insula.
Sedikitnya 115 perokok yang
ambil bagian dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga
kelompok dan selama 13 hari
mereka diberi TMS frekuensi
tinggi, TMS frekuensi rendah
dan tanpa pengobatan sama
sekali.
Mereka mendapatkan para
relawan yang diberikan TMS
frekuensi tinggi lebih cenderung
berhenti merokok pada akhir
studi selama enam bulan ini.
Keberhasilan tertinggi datang
ketika peserta juga ditunjukkan
gambar-gambar rokok yang

surya.co.id

2

| SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Medan
Magnet Hentikan
Kecanduan Rokok

menyala sementara memiliki
terapi magnet - ketiga telah
berhenti setelah enam bulan.
Para peneliti berpendapat
terapi dapat mengubah respon
yang tertanam otak terkait
rokok.
Perlu penelitian lanjutan
Temuan itu dipresentasikan
pada konferensi Neuroscience
2013, dan teknik ini dikatakan
bisa membantu orang mengu-

join facebook.com/suryaonline

rangi merokok atau berhenti
sama sekali.
Meski demikian, percobaan
lebih lanjut masih tetap perlu
dilakukan sebelum teknik ini
bisa direkomendasikan sebagai
terapi.
Dr Abraham Zangen, dari Ben
Gurion University, mengatakan:
“Penelitian kami menunjukkan bahwa kita sebenarnya
mungkin dapat membatalkan

beberapa perubahan pada otak
yang disebabkan oleh merokok
kronis.
“Kita tahu bahwa banyak
perokok ingin berhenti atau
mengurangi dan ini bisa
membantu.”
Sementara Dr Chris Chambers yang mengkhususkan diri
dalam TMS di Cardiff University
mengatakan kepada BBC : “Ini
adalah penelitian yang rapi,

terkendali dengan baik.”
“Kontribusi utamanya adalah
untuk menambah semakin
banyak bukti bahwa stimulasi
otak, bila diterapkan pada
bagian-bagian tertentu dari
lobus frontal, dapat meningkatkan kemampuan kita untuk
mengatasi kecanduan.”
“Ini menarik dan memiliki
segudang aplikasi dalam
psikiatri.” (BBC)
follow @portalsurya
2

SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Ikan Spesies
Baru
Ditemukan
di NTT

Manusia Dikirim ke
Bumi oleh Alien
SURABAYA, SURYA - Seorang pakar ekologi dari Amerika Serikat, Dr Ellis Silver,
mempunyai teori yang sangat provokatif.
Ia mengatakan, manusia bukan berasal
dan berevolusi di Bumi, melainkan
berasal dari planet lain dan dikirim ke
Bumi oleh alien.
Silver menuliskan gagasan itu dalam
buku terbarunya, Humans are Not from
Earth: A Scientific Evaluation of the
Evidence. Ia mengakui tujuan peluncuran
bukunya adalah untuk memicu debat sehingga publik akan datang untuk menggali
bukti-bukti lain.
Seperti diberitakan Daily Mail, dalam
bukunya tersebut, Silver menguraikan
bahwa ada beberapa fenomena fisik dan
fisiologis (kimia tubuh) yang mendukung
gagasannya bahwa manusia bukan
makhluk asli Bumi.
Salah satu buktinya adalah seringnya
manusia mengalami sakit pada punggung
bagian bawah. Menurut Silver, hal itu
terjadi karena manusia merupakan
makhluk yang sebenarnya terbiasa hidup
di wilayah gravitasi rendah.
Fenomena lain yang, menurut Silver,
mendukung gagasannya adalah manusia
yang mengalami kulit terbakar. Silver
mengungkapkan, hal itu terjadi karena
manusia bukan makhluk yang terbiasa
hidup di panas Matahari yang terik.
Manusia juga sering sakit. Mengutip
hasil penelitian dari para ilmuwan yang
mendalami tentang tidur manusia, Silver
menuturkan bahwa manusia sebenarnya
berasal dari lingkungan di mana satu hari
sama dengan 25 jam.
Silver mengatakan, bukti tambahan lain
join facebook.com/suryaonline

adalah perasaan manusia yang sering merasa bahwa Bumi bukan rumahnya. “Ini
menunjukkan bahwa manusia mungkin
berevolusi di planet lain dan dibawa ke
Bumi sebagai spesies yang telah berkembang,” katanya.
“Tesis saya, manusia tidak berevolusi
dari kehidupan tertentu, tetapi berevolusi
di tempat lain dan dikirim ke Bumi sebagai
Homo sapiens antara 60.000 hingga 200.000
tahun yang lalu,” ungkap Silver.
Pandangan lain yang lebih mengejutkan, spesies seperti Homo erectus kawin
silang dengan spesies lain dari Alpha
Centauri, sistem keplanetan terdekat
dari Tata Surya, yang berjarak 4,37 tahun
cahaya dari Matahari.
Menanggapi gagasan Silver, Chris
McKay, astrobiolog Badan Penerbangan
dan Antariksa Amerika Serikat (NASA),
mengatakan bahwa Silver melompat
terlalu jauh. Kehidupan mungkin memang
berasal dari antariksa, tetapi tak bisa
dikatakan bahwa manusia langsung
dikirim dari antariksa.
Tak usah jauh-jauh mencari bukti
keberadaan alien di Bulan, Mars, atau
eksoplanet di luar Tata Surya. Sebab
menurut para ilmuwan dari Kazakhstan,
ada DNA alien di kode genetik manusia.
Boleh percaya atau tidak, para ilmuwan
yakin benar, DNA manusia dikode dengan
sinyal ekstraterresterial oleh peradaban
alien di masa lalu.
Mereka menyebutnya sebagai “biologi
SETI”. Para peneliti juga mengklaim kode
matematika dalam DNA manusia tak bisa
dijelaskan dengan teori evolusi.
Singkatnya, kita hidup dan bernafas seba-

gai sebuah “alat” bagi sejumlah pesan alien
-- yang lebih mudah digunakan ketimbang
alat canggih semisal transmisi radio.
Kode Genetik Alien

“Setelah diperbaiki, kode tersebut
mungkin tak berubah selama rentang
waktu kosmologis. Faktanya, ia adalah
konstruksi paling tahan lama yang pernah
diketahui sampai saat ini,” demikian tulis
para ilmuwan di jurnal ilmiah Icarus,
seperti dimuat situs sains Discovery, yang
dilansir kembali oleh News.com.au.
“Sekali genom yang tepat ditulis ulang,
kode baru dengan tanda tangan alien
akan membeku dalam sel dan turunannya, yang mungkin dikirim melalui ruang
dan waktu.”
Para ilmuwan juga mengklaim bahwa
DNA manusia diperintahkan sedemikian
tepat yang mengungkap “ansambel pola
aritmatika dan ideografik bahasa simbolis”.
Hasil penelitian para ahli Kazakhstan
mendukung hipotesis sejumlah ilmuwan
sebelumnya, yang menyimpulkan bahwa
manusia diciptakan “di luar tata surya,
beberapa miliar tahun yang lalu”.
Juga mendukung hipotesis bahwa Bumi
adalah hasil turunan dari bentuk kehidupan antar-bintang yang didistribusikan oleh
meteor dan komet.
Namun, teori ini mengandung banyak
kelemahan.
Pertanyaannya, jika manusia hanya alat
untuk komunikasi alien, pesan rahasia
macam apa yang kita bawa dalam DNA kita?
Dan jika kita adalah hasil kreasi
alien, siapa yang menciptakan mereka?
(kpsrr/*)

SURABAYA, SURYA-Ikan baru
spesies “wrasse” dengan warna
oranye menyala dan bentuk sirip bulat ditemukan di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Para peneliti Conservation
International Indonesia dan Pusat Penelitian Keanekaragaman
Hayati Indonesia menemukan
ikan spesies baru tersebut di
NTT. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal sains internasional
ikhtilogi Aqua.
Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia adalah
inisiatif kolaborasi Universitas
Udayana di Bali, Universitas
Negeri Papua di Manokwari,
Universitas Diponegoro di
Semarang, dan Universitas
California di Los Angeles.
Conservation International
mengatakan, spesies baru
itu diberi nama Paracheilinus
rennyae sebagai pengakuan
atas kontribusi ilmiah pakar
ikhtilogi Renny Kurnia Hadiaty
dari LIPI Cibinong.
Ikan ini hanya bisa dijumpai
di terumbu karang dekat pulau
Flores dan Taman Nasional
Komodo. Walau Paracheilinus
rennyae adalah jenis ikan
“flasherwrasse” dengan warna
elektrik ke-17 yang diketahui,
keunikan warna dan khususnya
bentuk bulat sirip dan ekor,
menjadikannya berbeda dari
ikan “flasher wrasse” lain di
kawasan Segitiga Terumbu
Karang.
Flasher wrasse disukai oleh
penyelam dan fotografer
bawah air karena warna biru
elektrik dengan corak merah
yang hanya terlihat satu jam
sebelum matahari terbenam
sebagai bagian dari ritual
kawin harian.
Saat itu, ikan jantan yang
biasanya berwarna coklat
menuju ke lapisan atas kolom
air laut dan “memancarkan”
warna spektakuler sambil
menaikkan sirip dan berenang
secara cepat dalam upaya
menarik perhatian ikan betina.
(DW.DE)
follow @portalsurya

More Related Content

Viewers also liked

Publicidad Impresa e Interactiva
Publicidad Impresa e InteractivaPublicidad Impresa e Interactiva
Publicidad Impresa e Interactiva
Isabel Acevedo
 
3 estrategias de_posicionamiento_web
3 estrategias de_posicionamiento_web3 estrategias de_posicionamiento_web
3 estrategias de_posicionamiento_web
Yulian Bedoya
 

Viewers also liked (16)

Viral disease pungky
Viral disease pungkyViral disease pungky
Viral disease pungky
 
Un discipulo y comprometido con la evangelizacion
Un discipulo y comprometido con la evangelizacionUn discipulo y comprometido con la evangelizacion
Un discipulo y comprometido con la evangelizacion
 
Play uk ps4 reveal special (issue 229, 2013)
Play uk   ps4 reveal special (issue 229, 2013)Play uk   ps4 reveal special (issue 229, 2013)
Play uk ps4 reveal special (issue 229, 2013)
 
Psychosexual Development by Sigmund Freud
Psychosexual Development by Sigmund FreudPsychosexual Development by Sigmund Freud
Psychosexual Development by Sigmund Freud
 
SoftSite Pronta Entrega
SoftSite Pronta EntregaSoftSite Pronta Entrega
SoftSite Pronta Entrega
 
SoftSite Integrador
SoftSite IntegradorSoftSite Integrador
SoftSite Integrador
 
El ensayo
El ensayoEl ensayo
El ensayo
 
Anexo III do PCCTAE: características e possibilidade de melhoria
Anexo III do PCCTAE: características e possibilidade de melhoriaAnexo III do PCCTAE: características e possibilidade de melhoria
Anexo III do PCCTAE: características e possibilidade de melhoria
 
Publicidad Impresa e Interactiva
Publicidad Impresa e InteractivaPublicidad Impresa e Interactiva
Publicidad Impresa e Interactiva
 
A EMPRESA E VOCÊ - rev 01
A EMPRESA E VOCÊ - rev 01A EMPRESA E VOCÊ - rev 01
A EMPRESA E VOCÊ - rev 01
 
3 estrategias de_posicionamiento_web
3 estrategias de_posicionamiento_web3 estrategias de_posicionamiento_web
3 estrategias de_posicionamiento_web
 
ArvoreesculpidaemmoçAmbique
ArvoreesculpidaemmoçAmbiqueArvoreesculpidaemmoçAmbique
ArvoreesculpidaemmoçAmbique
 
Sinodo obispos y pastoral de la salud
Sinodo obispos y pastoral de la saludSinodo obispos y pastoral de la salud
Sinodo obispos y pastoral de la salud
 
Gestion Publica: Un Plan Estrategico mas serio y profesional
Gestion Publica: Un Plan Estrategico mas serio y profesionalGestion Publica: Un Plan Estrategico mas serio y profesional
Gestion Publica: Un Plan Estrategico mas serio y profesional
 
fotos
fotosfotos
fotos
 
Curso Android Slide 3 Configurando Emulador - Wellington Pinto de Oliveira
Curso Android Slide 3 Configurando Emulador - Wellington Pinto de OliveiraCurso Android Slide 3 Configurando Emulador - Wellington Pinto de Oliveira
Curso Android Slide 3 Configurando Emulador - Wellington Pinto de Oliveira
 

Similar to Digital surya 18 november 2013

Syarifudin, teknologi mata dan telinga
Syarifudin, teknologi mata dan telingaSyarifudin, teknologi mata dan telinga
Syarifudin, teknologi mata dan telinga
Syarifudin Amq
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
trianaN
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
anggutbawah
 

Similar to Digital surya 18 november 2013 (20)

IASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptxIASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Syarifudin, teknologi mata dan telinga
Syarifudin, teknologi mata dan telingaSyarifudin, teknologi mata dan telinga
Syarifudin, teknologi mata dan telinga
 
astrologi
astrologiastrologi
astrologi
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
 
1. Ilmuwan Penemu.pptx
1. Ilmuwan Penemu.pptx1. Ilmuwan Penemu.pptx
1. Ilmuwan Penemu.pptx
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
teori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agamateori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agama
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ppt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznilPpt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznil
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
 
Ilmuwan menjadi muslim karena risetnya
Ilmuwan menjadi muslim karena risetnyaIlmuwan menjadi muslim karena risetnya
Ilmuwan menjadi muslim karena risetnya
 
Ppt sains dasar kel.8
Ppt sains dasar kel.8Ppt sains dasar kel.8
Ppt sains dasar kel.8
 
Memperluas alam semesta
Memperluas alam semestaMemperluas alam semesta
Memperluas alam semesta
 
UFO: Sebuah Analisa dan Implikasi
UFO: Sebuah Analisa dan ImplikasiUFO: Sebuah Analisa dan Implikasi
UFO: Sebuah Analisa dan Implikasi
 
Ppt sains dasar kel 8
Ppt sains dasar kel 8Ppt sains dasar kel 8
Ppt sains dasar kel 8
 
Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 18 november 2013

  • 1. DIGITAL NE WS PA PER ALIEN KIRiM MANUSIA KE BUMI hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com SURABAYA, SURYA-Penggunaan medan magnet untuk mengubah aktivitas otak kemungkinan dapat membantu beberapa orang berhenti merokok, sebuah studi awal menunjukkan. Para peneliti mengatakan mereka menggunakan apa yang disebut dengan stimulasi magnetik transkranial (TMS) untuk “membatalkan” pengaruh kecanduan nikotin yang terjadi di otak. Mereka mengatakan TMS dapat merangsang neuron untuk mengubah fungsi otak dan telah digunakan pada beberapa pasien penderita depresi. Tim peneliti di Universitas Ben Gurion di Israel menargetkan medan magnet di dua daerah otak yang berhubungan dengan kecanduan nikotin korteks prefrontal dan korteks insula. Sedikitnya 115 perokok yang ambil bagian dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga kelompok dan selama 13 hari mereka diberi TMS frekuensi tinggi, TMS frekuensi rendah dan tanpa pengobatan sama sekali. Mereka mendapatkan para relawan yang diberikan TMS frekuensi tinggi lebih cenderung berhenti merokok pada akhir studi selama enam bulan ini. Keberhasilan tertinggi datang ketika peserta juga ditunjukkan gambar-gambar rokok yang surya.co.id 2 | SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Medan Magnet Hentikan Kecanduan Rokok menyala sementara memiliki terapi magnet - ketiga telah berhenti setelah enam bulan. Para peneliti berpendapat terapi dapat mengubah respon yang tertanam otak terkait rokok. Perlu penelitian lanjutan Temuan itu dipresentasikan pada konferensi Neuroscience 2013, dan teknik ini dikatakan bisa membantu orang mengu- join facebook.com/suryaonline rangi merokok atau berhenti sama sekali. Meski demikian, percobaan lebih lanjut masih tetap perlu dilakukan sebelum teknik ini bisa direkomendasikan sebagai terapi. Dr Abraham Zangen, dari Ben Gurion University, mengatakan: “Penelitian kami menunjukkan bahwa kita sebenarnya mungkin dapat membatalkan beberapa perubahan pada otak yang disebabkan oleh merokok kronis. “Kita tahu bahwa banyak perokok ingin berhenti atau mengurangi dan ini bisa membantu.” Sementara Dr Chris Chambers yang mengkhususkan diri dalam TMS di Cardiff University mengatakan kepada BBC : “Ini adalah penelitian yang rapi, terkendali dengan baik.” “Kontribusi utamanya adalah untuk menambah semakin banyak bukti bahwa stimulasi otak, bila diterapkan pada bagian-bagian tertentu dari lobus frontal, dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengatasi kecanduan.” “Ini menarik dan memiliki segudang aplikasi dalam psikiatri.” (BBC) follow @portalsurya
  • 2. 2 SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Ikan Spesies Baru Ditemukan di NTT Manusia Dikirim ke Bumi oleh Alien SURABAYA, SURYA - Seorang pakar ekologi dari Amerika Serikat, Dr Ellis Silver, mempunyai teori yang sangat provokatif. Ia mengatakan, manusia bukan berasal dan berevolusi di Bumi, melainkan berasal dari planet lain dan dikirim ke Bumi oleh alien. Silver menuliskan gagasan itu dalam buku terbarunya, Humans are Not from Earth: A Scientific Evaluation of the Evidence. Ia mengakui tujuan peluncuran bukunya adalah untuk memicu debat sehingga publik akan datang untuk menggali bukti-bukti lain. Seperti diberitakan Daily Mail, dalam bukunya tersebut, Silver menguraikan bahwa ada beberapa fenomena fisik dan fisiologis (kimia tubuh) yang mendukung gagasannya bahwa manusia bukan makhluk asli Bumi. Salah satu buktinya adalah seringnya manusia mengalami sakit pada punggung bagian bawah. Menurut Silver, hal itu terjadi karena manusia merupakan makhluk yang sebenarnya terbiasa hidup di wilayah gravitasi rendah. Fenomena lain yang, menurut Silver, mendukung gagasannya adalah manusia yang mengalami kulit terbakar. Silver mengungkapkan, hal itu terjadi karena manusia bukan makhluk yang terbiasa hidup di panas Matahari yang terik. Manusia juga sering sakit. Mengutip hasil penelitian dari para ilmuwan yang mendalami tentang tidur manusia, Silver menuturkan bahwa manusia sebenarnya berasal dari lingkungan di mana satu hari sama dengan 25 jam. Silver mengatakan, bukti tambahan lain join facebook.com/suryaonline adalah perasaan manusia yang sering merasa bahwa Bumi bukan rumahnya. “Ini menunjukkan bahwa manusia mungkin berevolusi di planet lain dan dibawa ke Bumi sebagai spesies yang telah berkembang,” katanya. “Tesis saya, manusia tidak berevolusi dari kehidupan tertentu, tetapi berevolusi di tempat lain dan dikirim ke Bumi sebagai Homo sapiens antara 60.000 hingga 200.000 tahun yang lalu,” ungkap Silver. Pandangan lain yang lebih mengejutkan, spesies seperti Homo erectus kawin silang dengan spesies lain dari Alpha Centauri, sistem keplanetan terdekat dari Tata Surya, yang berjarak 4,37 tahun cahaya dari Matahari. Menanggapi gagasan Silver, Chris McKay, astrobiolog Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mengatakan bahwa Silver melompat terlalu jauh. Kehidupan mungkin memang berasal dari antariksa, tetapi tak bisa dikatakan bahwa manusia langsung dikirim dari antariksa. Tak usah jauh-jauh mencari bukti keberadaan alien di Bulan, Mars, atau eksoplanet di luar Tata Surya. Sebab menurut para ilmuwan dari Kazakhstan, ada DNA alien di kode genetik manusia. Boleh percaya atau tidak, para ilmuwan yakin benar, DNA manusia dikode dengan sinyal ekstraterresterial oleh peradaban alien di masa lalu. Mereka menyebutnya sebagai “biologi SETI”. Para peneliti juga mengklaim kode matematika dalam DNA manusia tak bisa dijelaskan dengan teori evolusi. Singkatnya, kita hidup dan bernafas seba- gai sebuah “alat” bagi sejumlah pesan alien -- yang lebih mudah digunakan ketimbang alat canggih semisal transmisi radio. Kode Genetik Alien “Setelah diperbaiki, kode tersebut mungkin tak berubah selama rentang waktu kosmologis. Faktanya, ia adalah konstruksi paling tahan lama yang pernah diketahui sampai saat ini,” demikian tulis para ilmuwan di jurnal ilmiah Icarus, seperti dimuat situs sains Discovery, yang dilansir kembali oleh News.com.au. “Sekali genom yang tepat ditulis ulang, kode baru dengan tanda tangan alien akan membeku dalam sel dan turunannya, yang mungkin dikirim melalui ruang dan waktu.” Para ilmuwan juga mengklaim bahwa DNA manusia diperintahkan sedemikian tepat yang mengungkap “ansambel pola aritmatika dan ideografik bahasa simbolis”. Hasil penelitian para ahli Kazakhstan mendukung hipotesis sejumlah ilmuwan sebelumnya, yang menyimpulkan bahwa manusia diciptakan “di luar tata surya, beberapa miliar tahun yang lalu”. Juga mendukung hipotesis bahwa Bumi adalah hasil turunan dari bentuk kehidupan antar-bintang yang didistribusikan oleh meteor dan komet. Namun, teori ini mengandung banyak kelemahan. Pertanyaannya, jika manusia hanya alat untuk komunikasi alien, pesan rahasia macam apa yang kita bawa dalam DNA kita? Dan jika kita adalah hasil kreasi alien, siapa yang menciptakan mereka? (kpsrr/*) SURABAYA, SURYA-Ikan baru spesies “wrasse” dengan warna oranye menyala dan bentuk sirip bulat ditemukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Para peneliti Conservation International Indonesia dan Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia menemukan ikan spesies baru tersebut di NTT. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal sains internasional ikhtilogi Aqua. Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia adalah inisiatif kolaborasi Universitas Udayana di Bali, Universitas Negeri Papua di Manokwari, Universitas Diponegoro di Semarang, dan Universitas California di Los Angeles. Conservation International mengatakan, spesies baru itu diberi nama Paracheilinus rennyae sebagai pengakuan atas kontribusi ilmiah pakar ikhtilogi Renny Kurnia Hadiaty dari LIPI Cibinong. Ikan ini hanya bisa dijumpai di terumbu karang dekat pulau Flores dan Taman Nasional Komodo. Walau Paracheilinus rennyae adalah jenis ikan “flasherwrasse” dengan warna elektrik ke-17 yang diketahui, keunikan warna dan khususnya bentuk bulat sirip dan ekor, menjadikannya berbeda dari ikan “flasher wrasse” lain di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Flasher wrasse disukai oleh penyelam dan fotografer bawah air karena warna biru elektrik dengan corak merah yang hanya terlihat satu jam sebelum matahari terbenam sebagai bagian dari ritual kawin harian. Saat itu, ikan jantan yang biasanya berwarna coklat menuju ke lapisan atas kolom air laut dan “memancarkan” warna spektakuler sambil menaikkan sirip dan berenang secara cepat dalam upaya menarik perhatian ikan betina. (DW.DE) follow @portalsurya