1
SINDROMA DIARE
PADA ANAK
2
Pendahuluan
•Penyebab kematian dan kesakitan bayi
•1000 episode diare / tahun balita < 5 tahun
•5 juta kematian / tahun
•80 % usia sampai 2 tahun
Buku Ajar Diare
3
Distribution of 10.5 million deaths among
children under 5 years old in all developing
countries, 1999
* Approximately 70%
of all childhood
deaths are associated
with one or more of
these 5 conditions
Diarrhoea
15%
Measles
8%
Malaria
7%
HIV/AIDs
3%
Others
49%
Pneumoni
a
18%
Malnutrition*
54%
4
Distribution of deaths of children
less than 5 Years, by cause, the
world, 1990 and projected for 2020
The 5 main killers of
children:
ARI, diarrhoea,
measles, malaria
and malnutrition
Other
communicable
diseases
Perinatal
conditions
Non-communicable
diseases
Injuries
1990
55%
19%
12%
9%
5%
2020
52%
18%
11%
11%
7%
5
Department of Health Systems and Community Health [CHS]
CHILD DEATH IN SEAR
SEAR
40%
11.6 millian death among
children less than 5 years old
in all developing countries
WHO / SEARO, New Delhi
9 out of 10 deaths occur
in six countries :
1. Bangladesh
2. Bhutan
3. India
4. Indonesia
5. Myanmar
6. Nepal
6
Data Ruang Gastroenterologi Anak
RSUD Dr. SoetomoTahun 1999
 726 kasus diare akut
 537 kasus usia bayi ( 14 orang meninggal )
 189 kasus usia 1 - 5 tahun
 Survey Kesehatan Rumah Tangga 1995 :
penyebab kematian balita ( 35 % )
7
Diarrhea
Acute Prolonged Chronic
Factors influence the course of diarrhea
8
Diarrhea
Epidemiology Etiology
Pathogenesis
Pathology
Pathophysiology
Complication
Dehydration
Electrolytes
Acid base
Mucosal injury
Vitamins
Micronutrient
Treatment
Fluid, electrolytes
Antidiarrhea
Antibiotic
Nutritional
Prevention
Hygiene
Sanitation
Immunization
Accompanying
disease Clinical sign
and symptoms
9
Diare
Defisit cairan
Defisit /gangguan
elektrolit
Gangguan
Asam basa
Kerusakan
Mukosa usus
intoleransi
Translokasi
bakteri
Gangguan mikro
Ekosistem mikro
biota
Higiene/sanitasi
Lingkungan/orang
Pencegahan
imunisasi
10
SEBARAN PASIEN DIARE
N %
DA 500 48,6
DA + Komplikasi 262 25,5
DA + Penyerta 176 17,1
DA + jadi kronik 16 1,6
DA pada bedah usus 26 2,5
Lain - lain 48 4,7
Kelompok Diare Akut
1992
Suharyono, 1992
11
Sebaran Penyakit Penyerta Pada Diare
Akut
Penyakit Penyerta N %
Observasi Kejang 36 21,0
Bronkopnemoni 32 18,2
Sepsis 12 6,8
PEM 28 15,9
Ensefalitis 10 5,7
Anemia 44 25,0
Ikterus 11 6,3
Suharyono,1992
12
Sebaran Komplikasi Utama
Pada Diare Akut
1992
Jenis N %
Asidosis Metabolik 194 74,0
Hipokalemi 61 23,3
Renjatan 7 2,7
Suharyono,1992
13
Diarrhea
Osmotic
Lactase def.
Lactose intol.
Non absorbable
substance
Osmotic effect
Water retained
Large volume
diarrhea
Excessive secretion
of fluid and electrolyte
Induced by e.toxin,
hormone produced by
tumor
Large volume diarrhea
Excessive motility
Decrease
transit T
surface mucosal
contact
absorption
Large volume
diarrhea
Secretoric Motile
14
Penyebab
•75 % virus
•25 % organisme patogen
•Rota virus ( 50 % )
•Enterotoxigenic E.coli ( 25 % )
•Tidak teridentifikasi 25 %
•Shigella 5 - 10 %
•Campylobacter 5 - 15 %
•Vibrio cholera 5 - 10 %
•Salmonella Non Typhoid 10 %
Buku Ajar Diare
15
Terapi rasional
• Tepat indikasi
• Tepat obat
• Tepat dosis
• Tepat penderita
• Waspada efek samping
16
Prinsip Penanganan Diare Akut
1. Rehidrasi
2. Makanan diteruskan
3. Penyuluhan kesehatan orang tua
17
Dehidrasi ringan – sedang
Tahap rehidrasi
• Pemberian per oral atau NGT
• Dehidrasi ringan
5% : 50 ml/kg 4-6 jam pada bayi
3% : 30 ml/kg 4-6 jam pada anak besar
• Dehidrasi sedang
5-10% : 50-100 ml/kg 4-6 jam pada bayi
6% : 60 ml/kg 4-6 jam pd anak besar
Tahap rumatan
• Mengganti cairan yang normal hilang
• Mengganti ongoing looses
18
Tabel 1. Kebutuhan Rumatan Kalori dan air
per kesatuan berat badan.
BERAT BADAN
Rumatan
Kcal/kg/24jam ml air/kg/24jam
10 kg pertama
10 kg kedua
Setiap kg
penambahan BB
100
50
20
100
50
20
(Lustig JV, 1993 ; Barkin RM, 1990)
19
Tabel 2. Perubahan & kebutuhan rumatan
( ongoing abnormal losses )
Faktor Perubahan dari kebutuhan
Panas
Hiperventilasi
Keringat
Diare
12% per oC
10-60 ml/100 Kcal
10-25 ml/100 Kcal
10-25 ml/100 Kcal
(Lustig JV, 1993 dengan modifikasi)
20
Usia
Dehidrasi ringan 3
jam pertama
(defisit 50 ml/kg)
Tanpa dehidrasi –
jam berikutnya
ongoing losses
10-25 ml/kg setiap
diare
by-1th
1th-5th
>5th
1,5 gelas
3 gelas
6 gelas
0,5 gelas
1 gelas
2 gelas
(Pedoman Diagnosis & Terapi Lab./SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya)
1. Upaya Rehidrasi Oral
21
2. Terapi cairan standar (Iso-Hiponatremi)
Derajat
dehidrasi
Kebutuhan
cairan
Jenis
cairan
Cara/lama
pemberian
Berat
(10%)
+30ml/kg/
jam
NaCl 0,9%
RL
i.v / 1 jam
Sedang
(6-9%)
+70ml/kg/
jam
NaCl 0,9%
RL
½ Darrow
i.v / 3 jam
I.G / 3 jam
(oralit)
Ringan
(5%)
+50ml/kg/
jam
½ Darrow
Oralit
i.v / 3 jam
I.G / oralit
Tanpa
dehidrasi
10-20 ml/kg
setiap diare
Oralit /
cairan RT
Oral
(Pedoman Diagnosis & Terapi Lab./SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya)
22
Untuk neonatus ( < 3 bulan )
30 ml/kg/2jam ( D10% NaCL 0,18% )
70 ml/kg/6jam ( D10% NaCL 0,18% )
Untuk diare dengan penyakit penyerta
30 ml/kg/2jam ( ½ Darrow )
70 ml/kg/6jam ( ½ Darrow )
Untuk dehidrasi hipernatremi
( Kadar Na > 150 mEq/l )
Defisit (70ml ) + rumatan ( 100ml ) x 2 +
2 hari ongoing losses :
+ 320 ml/kg dalam waktu 48 jam
23
Dehidrasi berat
Dehidrasi >10% untuk bayi & anak
Menunjukkan gangguan tanda vital tubuh 
perlu cairan elektrolit parenteral  3 tahap
Tahap 1 : Terapi awal
• untuk memperbaiki dinamik sirkulasi dan
fungsi ginjal
• dianjurkan larutan elektrolit dengan kadar Na
sama dengan darah
• perlu penambahan glukosa & basa untuk
koreksi asidosis
24
Tahap 2 : Terapi lanjutan
• untuk mengkoreksi secara menyeluruh sisa
defisit air dan Na, mengganti kehilangan
abnormal dari cairan yang sedang berjalan
(ongoing losses) dan kehilangan obligatorik
(kebutuhan rumatan)
• pada tahap ini perlu diketahui nilai elektrolit
serum, sehingga terapi cairan dapat dimodifikasi
sesuai kadar Na yang ada (iso/hipo/hiper-
natremi)
25
Tahap 3 : Terapi akhir / terapi nutrisi
• untuk pencegahan & terapi defisiensi nutrisi
• diusahakan penderita cepat mendapatkan
makanan / minuman sebagai mana biasanya
• pada dehidrasi ringan – sedang, yang tidak
memerlukan terapi cairan parenteral 
makan dan minum tetap dapat dilanjutkan
26
Kolera :
Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 2 hari )
Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 3 hari )
Shigella : Trimetoprim 5-10mg/kg/hari
Sulfametoksasol 25-50mg/kg/hari
Dibagi 2 dosis ( 5 hari )
Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hr , 4 dosis (5 hr )
Amebiasis : Metronidasol 30mg/kg/hr, 4 dosis ( 5-10 hari)
Untuk kasus berat :
Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg ( maks 90mg )
( im ) s/d 5 hari tergantung reaksi ( untuk semua umur )
Giardiasis : Metronidasol 15mg/kg/hr, 4 dosis ( 5 hari )
Obat antimikroba / parasit untuk diare
27
Obat antisekretorik – antidiare
• Racecadotril ( acetorphan, Thiorphan)
Suatu obat baru yang ideal untuk diare
dapat menghentikan diare tanpa kembung
• Loperamide
Obat anti diare yang masih banyak dipakai
cukup efektif tapi menyebabkan kembung
28
Akibat pemberian obat anti diare
29
Nasehat Kepada Ibu
• Cara mencampur Oralit
• Cara memberi Oralit
• Cairan rumah tangga lain
• ASI diteruskan
• Praktek penyapihan
• Makanan selama dan sesudah diare
• Kapan harus kembali
• Kebersihan perorangan dan rumah
• Imunisasi
Buku Ajar Diare

DIARE PADA ANAK.pptx askep anak dengan diare

  • 1.
  • 2.
    2 Pendahuluan •Penyebab kematian dankesakitan bayi •1000 episode diare / tahun balita < 5 tahun •5 juta kematian / tahun •80 % usia sampai 2 tahun Buku Ajar Diare
  • 3.
    3 Distribution of 10.5million deaths among children under 5 years old in all developing countries, 1999 * Approximately 70% of all childhood deaths are associated with one or more of these 5 conditions Diarrhoea 15% Measles 8% Malaria 7% HIV/AIDs 3% Others 49% Pneumoni a 18% Malnutrition* 54%
  • 4.
    4 Distribution of deathsof children less than 5 Years, by cause, the world, 1990 and projected for 2020 The 5 main killers of children: ARI, diarrhoea, measles, malaria and malnutrition Other communicable diseases Perinatal conditions Non-communicable diseases Injuries 1990 55% 19% 12% 9% 5% 2020 52% 18% 11% 11% 7%
  • 5.
    5 Department of HealthSystems and Community Health [CHS] CHILD DEATH IN SEAR SEAR 40% 11.6 millian death among children less than 5 years old in all developing countries WHO / SEARO, New Delhi 9 out of 10 deaths occur in six countries : 1. Bangladesh 2. Bhutan 3. India 4. Indonesia 5. Myanmar 6. Nepal
  • 6.
    6 Data Ruang GastroenterologiAnak RSUD Dr. SoetomoTahun 1999  726 kasus diare akut  537 kasus usia bayi ( 14 orang meninggal )  189 kasus usia 1 - 5 tahun  Survey Kesehatan Rumah Tangga 1995 : penyebab kematian balita ( 35 % )
  • 7.
    7 Diarrhea Acute Prolonged Chronic Factorsinfluence the course of diarrhea
  • 8.
    8 Diarrhea Epidemiology Etiology Pathogenesis Pathology Pathophysiology Complication Dehydration Electrolytes Acid base Mucosalinjury Vitamins Micronutrient Treatment Fluid, electrolytes Antidiarrhea Antibiotic Nutritional Prevention Hygiene Sanitation Immunization Accompanying disease Clinical sign and symptoms
  • 9.
    9 Diare Defisit cairan Defisit /gangguan elektrolit Gangguan Asambasa Kerusakan Mukosa usus intoleransi Translokasi bakteri Gangguan mikro Ekosistem mikro biota Higiene/sanitasi Lingkungan/orang Pencegahan imunisasi
  • 10.
    10 SEBARAN PASIEN DIARE N% DA 500 48,6 DA + Komplikasi 262 25,5 DA + Penyerta 176 17,1 DA + jadi kronik 16 1,6 DA pada bedah usus 26 2,5 Lain - lain 48 4,7 Kelompok Diare Akut 1992 Suharyono, 1992
  • 11.
    11 Sebaran Penyakit PenyertaPada Diare Akut Penyakit Penyerta N % Observasi Kejang 36 21,0 Bronkopnemoni 32 18,2 Sepsis 12 6,8 PEM 28 15,9 Ensefalitis 10 5,7 Anemia 44 25,0 Ikterus 11 6,3 Suharyono,1992
  • 12.
    12 Sebaran Komplikasi Utama PadaDiare Akut 1992 Jenis N % Asidosis Metabolik 194 74,0 Hipokalemi 61 23,3 Renjatan 7 2,7 Suharyono,1992
  • 13.
    13 Diarrhea Osmotic Lactase def. Lactose intol. Nonabsorbable substance Osmotic effect Water retained Large volume diarrhea Excessive secretion of fluid and electrolyte Induced by e.toxin, hormone produced by tumor Large volume diarrhea Excessive motility Decrease transit T surface mucosal contact absorption Large volume diarrhea Secretoric Motile
  • 14.
    14 Penyebab •75 % virus •25% organisme patogen •Rota virus ( 50 % ) •Enterotoxigenic E.coli ( 25 % ) •Tidak teridentifikasi 25 % •Shigella 5 - 10 % •Campylobacter 5 - 15 % •Vibrio cholera 5 - 10 % •Salmonella Non Typhoid 10 % Buku Ajar Diare
  • 15.
    15 Terapi rasional • Tepatindikasi • Tepat obat • Tepat dosis • Tepat penderita • Waspada efek samping
  • 16.
    16 Prinsip Penanganan DiareAkut 1. Rehidrasi 2. Makanan diteruskan 3. Penyuluhan kesehatan orang tua
  • 17.
    17 Dehidrasi ringan –sedang Tahap rehidrasi • Pemberian per oral atau NGT • Dehidrasi ringan 5% : 50 ml/kg 4-6 jam pada bayi 3% : 30 ml/kg 4-6 jam pada anak besar • Dehidrasi sedang 5-10% : 50-100 ml/kg 4-6 jam pada bayi 6% : 60 ml/kg 4-6 jam pd anak besar Tahap rumatan • Mengganti cairan yang normal hilang • Mengganti ongoing looses
  • 18.
    18 Tabel 1. KebutuhanRumatan Kalori dan air per kesatuan berat badan. BERAT BADAN Rumatan Kcal/kg/24jam ml air/kg/24jam 10 kg pertama 10 kg kedua Setiap kg penambahan BB 100 50 20 100 50 20 (Lustig JV, 1993 ; Barkin RM, 1990)
  • 19.
    19 Tabel 2. Perubahan& kebutuhan rumatan ( ongoing abnormal losses ) Faktor Perubahan dari kebutuhan Panas Hiperventilasi Keringat Diare 12% per oC 10-60 ml/100 Kcal 10-25 ml/100 Kcal 10-25 ml/100 Kcal (Lustig JV, 1993 dengan modifikasi)
  • 20.
    20 Usia Dehidrasi ringan 3 jampertama (defisit 50 ml/kg) Tanpa dehidrasi – jam berikutnya ongoing losses 10-25 ml/kg setiap diare by-1th 1th-5th >5th 1,5 gelas 3 gelas 6 gelas 0,5 gelas 1 gelas 2 gelas (Pedoman Diagnosis & Terapi Lab./SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya) 1. Upaya Rehidrasi Oral
  • 21.
    21 2. Terapi cairanstandar (Iso-Hiponatremi) Derajat dehidrasi Kebutuhan cairan Jenis cairan Cara/lama pemberian Berat (10%) +30ml/kg/ jam NaCl 0,9% RL i.v / 1 jam Sedang (6-9%) +70ml/kg/ jam NaCl 0,9% RL ½ Darrow i.v / 3 jam I.G / 3 jam (oralit) Ringan (5%) +50ml/kg/ jam ½ Darrow Oralit i.v / 3 jam I.G / oralit Tanpa dehidrasi 10-20 ml/kg setiap diare Oralit / cairan RT Oral (Pedoman Diagnosis & Terapi Lab./SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya)
  • 22.
    22 Untuk neonatus (< 3 bulan ) 30 ml/kg/2jam ( D10% NaCL 0,18% ) 70 ml/kg/6jam ( D10% NaCL 0,18% ) Untuk diare dengan penyakit penyerta 30 ml/kg/2jam ( ½ Darrow ) 70 ml/kg/6jam ( ½ Darrow ) Untuk dehidrasi hipernatremi ( Kadar Na > 150 mEq/l ) Defisit (70ml ) + rumatan ( 100ml ) x 2 + 2 hari ongoing losses : + 320 ml/kg dalam waktu 48 jam
  • 23.
    23 Dehidrasi berat Dehidrasi >10%untuk bayi & anak Menunjukkan gangguan tanda vital tubuh  perlu cairan elektrolit parenteral  3 tahap Tahap 1 : Terapi awal • untuk memperbaiki dinamik sirkulasi dan fungsi ginjal • dianjurkan larutan elektrolit dengan kadar Na sama dengan darah • perlu penambahan glukosa & basa untuk koreksi asidosis
  • 24.
    24 Tahap 2 :Terapi lanjutan • untuk mengkoreksi secara menyeluruh sisa defisit air dan Na, mengganti kehilangan abnormal dari cairan yang sedang berjalan (ongoing losses) dan kehilangan obligatorik (kebutuhan rumatan) • pada tahap ini perlu diketahui nilai elektrolit serum, sehingga terapi cairan dapat dimodifikasi sesuai kadar Na yang ada (iso/hipo/hiper- natremi)
  • 25.
    25 Tahap 3 :Terapi akhir / terapi nutrisi • untuk pencegahan & terapi defisiensi nutrisi • diusahakan penderita cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai mana biasanya • pada dehidrasi ringan – sedang, yang tidak memerlukan terapi cairan parenteral  makan dan minum tetap dapat dilanjutkan
  • 26.
    26 Kolera : Tetrasiklin 50mg/kg/haridibagi 4 dosis ( 2 hari ) Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 3 hari ) Shigella : Trimetoprim 5-10mg/kg/hari Sulfametoksasol 25-50mg/kg/hari Dibagi 2 dosis ( 5 hari ) Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hr , 4 dosis (5 hr ) Amebiasis : Metronidasol 30mg/kg/hr, 4 dosis ( 5-10 hari) Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg ( maks 90mg ) ( im ) s/d 5 hari tergantung reaksi ( untuk semua umur ) Giardiasis : Metronidasol 15mg/kg/hr, 4 dosis ( 5 hari ) Obat antimikroba / parasit untuk diare
  • 27.
    27 Obat antisekretorik –antidiare • Racecadotril ( acetorphan, Thiorphan) Suatu obat baru yang ideal untuk diare dapat menghentikan diare tanpa kembung • Loperamide Obat anti diare yang masih banyak dipakai cukup efektif tapi menyebabkan kembung
  • 28.
  • 29.
    29 Nasehat Kepada Ibu •Cara mencampur Oralit • Cara memberi Oralit • Cairan rumah tangga lain • ASI diteruskan • Praktek penyapihan • Makanan selama dan sesudah diare • Kapan harus kembali • Kebersihan perorangan dan rumah • Imunisasi Buku Ajar Diare