SlideShare a Scribd company logo
Dermatitis Atopik
dr. Rina Purnama Sari
SUPERVISOR :
dr. Priyanti Kisworini, M.Kes, Sp.A(K)
DEFINISI
• Dermatitis atopik (DA) adalah inflamasi kullit yang bersifat
kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat
predileksi tertentu, dan berhubungan dengan penyakit atopi
lainnya.
• Penyakit ini bersifat kronik residif. Bila residif biasanya
disertai infeksi, akibat alergi, faktor psikogenik, atau akibat
bahan kimia atau iritan.
• Kejadian dermatitis atopik meningkat dari 3 – 10 %.
• Sebanyak 60% anak dengan dermatitis atopik manifestasi klinis
terjadi pada tahun pertama kehidupan, 90% pada anak usia 5
tahun
• Sekitar 50% anak menunjukkan gejala pada 1 tahun pertama
kehidupannya, bermula pada masa infant.
• Pada 80% anak dengan dermatitis atopic, akan berkembang
menjadi penyakit alergi lainnya seperti asma dan rhinitis alergi.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
stress
Debu, serbuk bunga
Sabun, detergen,
desinfektan
Temperatur ekstrim,
kelembaban
Jamur, bakteri, virus Makanan
Kecemasan
Iritan
Alergen Iklim
Microorganism Lain-lain
• Anak dengan dermatitis atopik memiliki hyperirritable skin, dimana
dapat kambuh maupun memberat karena faktor pencetus.
MANIFESTASI KLINIS
INFANT
• Dermatitis akut
eksudatif,
• Predileksi wajah
(pipi) dan ekstensor
ekstremitas
• Muncul s.d 2 tahun
• Vesikel & papul 
digaruk
menimbulkan krusta
& infeksi sekunder
CHILDREN
• Lanjutan dari bentuk
infantil, walau
sebelumnya remisi
• Tanda : kulit kering
(xerosis) kronik
• Predileksi di fleksura
antekubiti, poplitea
tangan, kaki, dan
periorbita
ADOLESCENT
• Predileksi : Lipatan
wajah, leher, bagian
badan attas, dan
ekstremitas
• Tanda : dermatitis
kronik dengan
likenifikasi &
skuamasi
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
KRITERIA DIAGNOSIS
● Pruritus
● Morfologi dan distribusi
khas
● Remaja : likenifikasi
fleksura
● Bayi & anak : muka dan
ekstensor
● Kronik residif
● Riwayat atopi pada
pasien/ keluarga
● Xerosis
● Iktiosis/
pertambahan
garis palmar
● Reaktivasi uji
kulit tipe cepat
● Pe> kadar IgE
● Rentan infeksi
kulit
● Konjungtivitis
berulang
● Lipatan leher
ant
● Gatal jika
berkeringat
● White
dermographism
KRITERIA MAYOR KRITERIA MINOR
● Dermatitis areola
● Keilitis
● Dennie-Morgan
● Keratokonus
● Katarak
subskapular ant
● Hiperpigmentasi
orbita
● Pucat/eritem
daerah muka
● Pitiriasis alba
● Intoleransi wol &
lipid solvent
● Intoleransi
makanan
● Penyakit
dipengaruhi
lingkungan/ emosi
Diagnosis Dermatitis atopi bila
ditemukan minimal 3 gejala mayor dan
3 gejala minor
KRITERIA DIAGNOSIS
Imunoglobulin → Kadar IgE meningkat pada 80-90% penderita
DA dan akan normal 6-12 bulan setelah remisi
Leukosit → limfosit (pada DA berat sel T menurun dan sel B
meningkat), eosinofil (meningkat seiring IgE), leukosit pmn
(normal), komplemen (normal atau sedikit meningkat)
Bakteriologi → biasanya mengandung bakteri patogen walau
tanpa klinis ➢ Uji kulit dan provokasi
Tidak ada pemeriksaan penunjajng yang menunjukkan dermatitis
atopik secara spesifik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
• Derajat keparahan DA menggunakan skala perhitungan yang
diajukan oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu indeks Scoring
for Atopic Dermatitis (SCORAD)
• SCORAD dapat menilai derajat keparahan inflamasi
dermatitis atopik dengan menilai (A) luas lesi, (B) tanda-
tanda inflamasi, dan (C) keluhan gatal dan gangguan tidur.
Tanda inflamasi yaitu eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, dan
likenifikasi
DIAGNOSIS
- Dermatitis Atopik ringan
skor SCORAD <25
- Dermatitis Atopik sedang
skor SCORAD 25-40
- Dermatitis Atopik berat
skor SCORAD >40
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
LIMA PILAR TATALAKSANA DERMATITIS ATOPIK
1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers
2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan /
modifikasi gaya hidup
3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang
optimal
4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi
5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk
TATALAKSANA
1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers
• Mandi secara rutin, menggunakan air hangat kuku (36-37C),
menggunakan sabun dengan kandungan pelembab
• Mengenakan pakaian yang ringan, lembut, menyerap
keringat
• Hindari bahan iritan, allergen, suhu ekstrim, makanan
pencetus, stress
• Cara & indikasi pemberian terapi
TATALAKSANA
2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan /
modifikasi gaya hidup
• Berdasarkan Riwayat, manifestasi klinis, dan hasil tes alergi
TATALAKSANA
3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang
optimal
• Kepentingan penggunaan pelembab secara rutin merupakan
pengobatan lini pertama pada dermatitis atopik
• Contoh pelembab yang direkomendasikan :
- Pelembab dengan bahan antiinflamasi & antipruritus
- Pelembab dengan bahan fisiologis (lipid, ceramide)
• Penggunaan 3 menit setelah mandi, 2-3x/hari atau saat kulit
terasa kering
• Jumlah yang cukup  100-200gr/minggu untuk anak
TATALAKSANA
4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi (1)
1. Kortikosteroid topikal (KST)  dimulai dari potensi paling
rendah. Dapat dikombinasikan dengan antibiotik asam
fusidat/mupirosin atau dengan antimikotik (miconazole,
ketoconazole)
2. Inhibitor kalsineurin topkal (IKT)  pimecrolimus (untuk lesi
inflamasi ringan-sedang) & tacrolimus (untuk lesi inflamasi
sedang-berat), diberikan pada anak >2 tahun
3. Kompres basah  kassa steril 3-5 lapis + NaCl 0,9%
TATALAKSANA
4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi (2)
4. Terapi antibiotik sistemik Lini ke-1 : amoksisilin-klavulanat/
sefaleksin/ erythromycin. Lini ke-2 : eritromysin, sefalosporin
generasi II, azithromycin, clindamycin
5. Anti-inflamasi/ imunosupresan sistemik  prednisolone,
methylprednisolone, triamsinolon / siklosporin, metrotreksat)
TATALAKSANA
5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk
• Pemberian antihistamin  dapat diberikan generasi 1 maupun
generasi 2
• Diberikan secara intermiten atau jangka pendek
EVALUASI TERAPI
• Bila tidak membaik :
- Pertimbangkan infeksi sekunde/ DK
- Pertimbangkan leukotriene inhibitor
- Antihistamin rutin
- Perawatan harian rutin
- Naikkan potensi kortikosteroid topical
- Rujuk ke ahli alergi imunologi / dermatologi
• Bila membaik :
- Lanjutkan perawatan harian
- Turunkan potensi KST
1. Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain
dikemudian hari
2. Kecenderungan mudah mendapat infeksi virus maupun
bakteri (impetigo, folikulitis, abses, dan herpes)
3. Apabila DA berkembang menjadi infeksi → memberikan
respon buruk terhadap pengobatan topikal
PROGNOSIS
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to DERMATITIS ATOPI PRESENTASI RINA PURNAMA SARI

Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
Eva Apriliyana Rizki
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
SelvitriRahayu
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
NengAnnisFathia
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
endrawani martono
 
Ilmu Penyakit - Dermatitis
Ilmu Penyakit - DermatitisIlmu Penyakit - Dermatitis
Ilmu Penyakit - Dermatitis
Encepal Cere
 
Makalah demartitis
Makalah demartitisMakalah demartitis
Makalah demartitisMJM Networks
 
Obat eksim salep
Obat eksim salepObat eksim salep
Obat eksim salep
wididenatur
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Sulai Sulaiman
 
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikAsuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikTeye Onti
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
stikes kesosi
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
Rindang Abas
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
Septian Muna Barakati
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
Pututtht Aggeshta
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
Warnet Raha
 
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
William Tasidjawa
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Verar Oka
 

Similar to DERMATITIS ATOPI PRESENTASI RINA PURNAMA SARI (20)

Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Ilmu Penyakit - Dermatitis
Ilmu Penyakit - DermatitisIlmu Penyakit - Dermatitis
Ilmu Penyakit - Dermatitis
 
Makalah demartitis
Makalah demartitisMakalah demartitis
Makalah demartitis
 
Obat eksim salep
Obat eksim salepObat eksim salep
Obat eksim salep
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopikAsuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
Asuhan keperawatan-anak-dengan-dermatitis-atopik
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Gggggggggg AKPER PEMKAB MUNA
Gggggggggg AKPER PEMKAB MUNAGggggggggg AKPER PEMKAB MUNA
Gggggggggg AKPER PEMKAB MUNA
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
 
Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
 
Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
 

Recently uploaded

PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 

Recently uploaded (17)

PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 

DERMATITIS ATOPI PRESENTASI RINA PURNAMA SARI

  • 1. Dermatitis Atopik dr. Rina Purnama Sari SUPERVISOR : dr. Priyanti Kisworini, M.Kes, Sp.A(K)
  • 2. DEFINISI • Dermatitis atopik (DA) adalah inflamasi kullit yang bersifat kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat predileksi tertentu, dan berhubungan dengan penyakit atopi lainnya. • Penyakit ini bersifat kronik residif. Bila residif biasanya disertai infeksi, akibat alergi, faktor psikogenik, atau akibat bahan kimia atau iritan.
  • 3. • Kejadian dermatitis atopik meningkat dari 3 – 10 %. • Sebanyak 60% anak dengan dermatitis atopik manifestasi klinis terjadi pada tahun pertama kehidupan, 90% pada anak usia 5 tahun • Sekitar 50% anak menunjukkan gejala pada 1 tahun pertama kehidupannya, bermula pada masa infant. • Pada 80% anak dengan dermatitis atopic, akan berkembang menjadi penyakit alergi lainnya seperti asma dan rhinitis alergi. EPIDEMIOLOGI
  • 4. ETIOLOGI stress Debu, serbuk bunga Sabun, detergen, desinfektan Temperatur ekstrim, kelembaban Jamur, bakteri, virus Makanan Kecemasan Iritan Alergen Iklim Microorganism Lain-lain • Anak dengan dermatitis atopik memiliki hyperirritable skin, dimana dapat kambuh maupun memberat karena faktor pencetus.
  • 5. MANIFESTASI KLINIS INFANT • Dermatitis akut eksudatif, • Predileksi wajah (pipi) dan ekstensor ekstremitas • Muncul s.d 2 tahun • Vesikel & papul  digaruk menimbulkan krusta & infeksi sekunder CHILDREN • Lanjutan dari bentuk infantil, walau sebelumnya remisi • Tanda : kulit kering (xerosis) kronik • Predileksi di fleksura antekubiti, poplitea tangan, kaki, dan periorbita ADOLESCENT • Predileksi : Lipatan wajah, leher, bagian badan attas, dan ekstremitas • Tanda : dermatitis kronik dengan likenifikasi & skuamasi
  • 10. KRITERIA DIAGNOSIS ● Pruritus ● Morfologi dan distribusi khas ● Remaja : likenifikasi fleksura ● Bayi & anak : muka dan ekstensor ● Kronik residif ● Riwayat atopi pada pasien/ keluarga ● Xerosis ● Iktiosis/ pertambahan garis palmar ● Reaktivasi uji kulit tipe cepat ● Pe> kadar IgE ● Rentan infeksi kulit ● Konjungtivitis berulang ● Lipatan leher ant ● Gatal jika berkeringat ● White dermographism KRITERIA MAYOR KRITERIA MINOR ● Dermatitis areola ● Keilitis ● Dennie-Morgan ● Keratokonus ● Katarak subskapular ant ● Hiperpigmentasi orbita ● Pucat/eritem daerah muka ● Pitiriasis alba ● Intoleransi wol & lipid solvent ● Intoleransi makanan ● Penyakit dipengaruhi lingkungan/ emosi Diagnosis Dermatitis atopi bila ditemukan minimal 3 gejala mayor dan 3 gejala minor
  • 12. Imunoglobulin → Kadar IgE meningkat pada 80-90% penderita DA dan akan normal 6-12 bulan setelah remisi Leukosit → limfosit (pada DA berat sel T menurun dan sel B meningkat), eosinofil (meningkat seiring IgE), leukosit pmn (normal), komplemen (normal atau sedikit meningkat) Bakteriologi → biasanya mengandung bakteri patogen walau tanpa klinis ➢ Uji kulit dan provokasi Tidak ada pemeriksaan penunjajng yang menunjukkan dermatitis atopik secara spesifik PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 13. DIAGNOSIS • Derajat keparahan DA menggunakan skala perhitungan yang diajukan oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu indeks Scoring for Atopic Dermatitis (SCORAD) • SCORAD dapat menilai derajat keparahan inflamasi dermatitis atopik dengan menilai (A) luas lesi, (B) tanda- tanda inflamasi, dan (C) keluhan gatal dan gangguan tidur. Tanda inflamasi yaitu eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, dan likenifikasi
  • 14. DIAGNOSIS - Dermatitis Atopik ringan skor SCORAD <25 - Dermatitis Atopik sedang skor SCORAD 25-40 - Dermatitis Atopik berat skor SCORAD >40
  • 16. TATALAKSANA LIMA PILAR TATALAKSANA DERMATITIS ATOPIK 1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers 2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan / modifikasi gaya hidup 3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang optimal 4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi 5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk
  • 17. TATALAKSANA 1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers • Mandi secara rutin, menggunakan air hangat kuku (36-37C), menggunakan sabun dengan kandungan pelembab • Mengenakan pakaian yang ringan, lembut, menyerap keringat • Hindari bahan iritan, allergen, suhu ekstrim, makanan pencetus, stress • Cara & indikasi pemberian terapi
  • 18. TATALAKSANA 2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan / modifikasi gaya hidup • Berdasarkan Riwayat, manifestasi klinis, dan hasil tes alergi
  • 19. TATALAKSANA 3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang optimal • Kepentingan penggunaan pelembab secara rutin merupakan pengobatan lini pertama pada dermatitis atopik • Contoh pelembab yang direkomendasikan : - Pelembab dengan bahan antiinflamasi & antipruritus - Pelembab dengan bahan fisiologis (lipid, ceramide) • Penggunaan 3 menit setelah mandi, 2-3x/hari atau saat kulit terasa kering • Jumlah yang cukup  100-200gr/minggu untuk anak
  • 20. TATALAKSANA 4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi (1) 1. Kortikosteroid topikal (KST)  dimulai dari potensi paling rendah. Dapat dikombinasikan dengan antibiotik asam fusidat/mupirosin atau dengan antimikotik (miconazole, ketoconazole) 2. Inhibitor kalsineurin topkal (IKT)  pimecrolimus (untuk lesi inflamasi ringan-sedang) & tacrolimus (untuk lesi inflamasi sedang-berat), diberikan pada anak >2 tahun 3. Kompres basah  kassa steril 3-5 lapis + NaCl 0,9%
  • 21. TATALAKSANA 4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi (2) 4. Terapi antibiotik sistemik Lini ke-1 : amoksisilin-klavulanat/ sefaleksin/ erythromycin. Lini ke-2 : eritromysin, sefalosporin generasi II, azithromycin, clindamycin 5. Anti-inflamasi/ imunosupresan sistemik  prednisolone, methylprednisolone, triamsinolon / siklosporin, metrotreksat)
  • 22. TATALAKSANA 5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk • Pemberian antihistamin  dapat diberikan generasi 1 maupun generasi 2 • Diberikan secara intermiten atau jangka pendek
  • 23.
  • 24.
  • 25. EVALUASI TERAPI • Bila tidak membaik : - Pertimbangkan infeksi sekunde/ DK - Pertimbangkan leukotriene inhibitor - Antihistamin rutin - Perawatan harian rutin - Naikkan potensi kortikosteroid topical - Rujuk ke ahli alergi imunologi / dermatologi • Bila membaik : - Lanjutkan perawatan harian - Turunkan potensi KST
  • 26. 1. Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain dikemudian hari 2. Kecenderungan mudah mendapat infeksi virus maupun bakteri (impetigo, folikulitis, abses, dan herpes) 3. Apabila DA berkembang menjadi infeksi → memberikan respon buruk terhadap pengobatan topikal PROGNOSIS