Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh peradangan dan pembengkakan kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh timbulnya bilur-bilur pembengkakan sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Penatalaksanaannya meliputi menghilangkan faktor pemicu, men
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh inflamasi dan pembentukan bilur-bilur pembengkakan. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh munculnya bilur-bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau obat-obatan. Penatalaksanaannya meliputi mengh
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis dermatitis, termasuk definisi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Jenis-jenis dermatitis yang dijelaskan antara lain dermatitis numularis, dermatitis kontak alergika, neurodermatitis, dishidrosis, dermatitis atopi, dan dermatitis kontak iritan.
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh peradangan dan pembengkakan kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh timbulnya bilur-bilur pembengkakan sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Penatalaksanaannya meliputi menghilangkan faktor pemicu, men
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh inflamasi dan pembentukan bilur-bilur pembengkakan. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh munculnya bilur-bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau obat-obatan. Penatalaksanaannya meliputi mengh
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis dermatitis, termasuk definisi, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Jenis-jenis dermatitis yang dijelaskan antara lain dermatitis numularis, dermatitis kontak alergika, neurodermatitis, dishidrosis, dermatitis atopi, dan dermatitis kontak iritan.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis atopik, termasuk epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, sasaran dan strategi terapi, tata laksana terapi, terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan gejala gatal dan berbagai macam efloresensi kulit seperti eritema, edema, vesikel, dan skuama. Penyebabnya dapat berasal dari faktor luar seperti bahan kimia dan fisik, maupun faktor dalam seperti dermatitis atopik. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin meski jumlah penderita dermatitis alergik lebih sed
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis kontak iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang tanpa memandang usia, ras, dan jenis kelamin meskipun jumlah pastinya sulit ditentukan. Jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Dokumen ini juga menyinggung sedikit tentang epidemiologi dermatitis di masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, suatu penyakit kulit yang ditandai dengan gatal dan meradang. Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan seperti zat kimia, protein, bakteri atau jamur. Gejalanya berupa kemerahan, bengkak, dan gatal pada kulit. Ada beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, dan neurodermatitis. Penanganannya meliputi hindari menggaruk, pakai pe
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dan jumlah penderitanya diperkirakan cukup banyak meskipun sulit untuk ditentukan secara pasti. Dermatitis kontak alergik lebih jarang karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Informasi mengenai prevalensi kedua jenis dermatitis ini masih sangat terbatas.
Makalah ini membahas dermatitis kontak iritan, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Dermatitis kontak iritan adalah reaksi peradangan akibat paparan zat kimia yang dapat menyebabkan lesi pada kulit."
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis atopik, termasuk epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, sasaran dan strategi terapi, tata laksana terapi, terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan gejala gatal dan berbagai macam efloresensi kulit seperti eritema, edema, vesikel, dan skuama. Penyebabnya dapat berasal dari faktor luar seperti bahan kimia dan fisik, maupun faktor dalam seperti dermatitis atopik. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin meski jumlah penderita dermatitis alergik lebih sed
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis kontak iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang tanpa memandang usia, ras, dan jenis kelamin meskipun jumlah pastinya sulit ditentukan. Jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Dokumen ini juga menyinggung sedikit tentang epidemiologi dermatitis di masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, suatu penyakit kulit yang ditandai dengan gatal dan meradang. Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan seperti zat kimia, protein, bakteri atau jamur. Gejalanya berupa kemerahan, bengkak, dan gatal pada kulit. Ada beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, dan neurodermatitis. Penanganannya meliputi hindari menggaruk, pakai pe
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dan jumlah penderitanya diperkirakan cukup banyak meskipun sulit untuk ditentukan secara pasti. Dermatitis kontak alergik lebih jarang karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Informasi mengenai prevalensi kedua jenis dermatitis ini masih sangat terbatas.
Makalah ini membahas dermatitis kontak iritan, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Dermatitis kontak iritan adalah reaksi peradangan akibat paparan zat kimia yang dapat menyebabkan lesi pada kulit."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. DEFINISI
• Dermatitis atopik (DA) adalah inflamasi kullit yang bersifat
kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat
predileksi tertentu, dan berhubungan dengan penyakit atopi
lainnya.
• Penyakit ini bersifat kronik residif. Bila residif biasanya
disertai infeksi, akibat alergi, faktor psikogenik, atau akibat
bahan kimia atau iritan.
3. • Kejadian dermatitis atopik meningkat dari 3 – 10 %.
• Sebanyak 60% anak dengan dermatitis atopik manifestasi klinis
terjadi pada tahun pertama kehidupan, 90% pada anak usia 5
tahun
• Sekitar 50% anak menunjukkan gejala pada 1 tahun pertama
kehidupannya, bermula pada masa infant.
• Pada 80% anak dengan dermatitis atopic, akan berkembang
menjadi penyakit alergi lainnya seperti asma dan rhinitis alergi.
EPIDEMIOLOGI
4. ETIOLOGI
stress
Debu, serbuk bunga
Sabun, detergen,
desinfektan
Temperatur ekstrim,
kelembaban
Jamur, bakteri, virus Makanan
Kecemasan
Iritan
Alergen Iklim
Microorganism Lain-lain
• Anak dengan dermatitis atopik memiliki hyperirritable skin, dimana
dapat kambuh maupun memberat karena faktor pencetus.
5. MANIFESTASI KLINIS
INFANT
• Dermatitis akut
eksudatif,
• Predileksi wajah
(pipi) dan ekstensor
ekstremitas
• Muncul s.d 2 tahun
• Vesikel & papul
digaruk
menimbulkan krusta
& infeksi sekunder
CHILDREN
• Lanjutan dari bentuk
infantil, walau
sebelumnya remisi
• Tanda : kulit kering
(xerosis) kronik
• Predileksi di fleksura
antekubiti, poplitea
tangan, kaki, dan
periorbita
ADOLESCENT
• Predileksi : Lipatan
wajah, leher, bagian
badan attas, dan
ekstremitas
• Tanda : dermatitis
kronik dengan
likenifikasi &
skuamasi
10. KRITERIA DIAGNOSIS
● Pruritus
● Morfologi dan distribusi
khas
● Remaja : likenifikasi
fleksura
● Bayi & anak : muka dan
ekstensor
● Kronik residif
● Riwayat atopi pada
pasien/ keluarga
● Xerosis
● Iktiosis/
pertambahan
garis palmar
● Reaktivasi uji
kulit tipe cepat
● Pe> kadar IgE
● Rentan infeksi
kulit
● Konjungtivitis
berulang
● Lipatan leher
ant
● Gatal jika
berkeringat
● White
dermographism
KRITERIA MAYOR KRITERIA MINOR
● Dermatitis areola
● Keilitis
● Dennie-Morgan
● Keratokonus
● Katarak
subskapular ant
● Hiperpigmentasi
orbita
● Pucat/eritem
daerah muka
● Pitiriasis alba
● Intoleransi wol &
lipid solvent
● Intoleransi
makanan
● Penyakit
dipengaruhi
lingkungan/ emosi
Diagnosis Dermatitis atopi bila
ditemukan minimal 3 gejala mayor dan
3 gejala minor
12. Imunoglobulin → Kadar IgE meningkat pada 80-90% penderita
DA dan akan normal 6-12 bulan setelah remisi
Leukosit → limfosit (pada DA berat sel T menurun dan sel B
meningkat), eosinofil (meningkat seiring IgE), leukosit pmn
(normal), komplemen (normal atau sedikit meningkat)
Bakteriologi → biasanya mengandung bakteri patogen walau
tanpa klinis ➢ Uji kulit dan provokasi
Tidak ada pemeriksaan penunjajng yang menunjukkan dermatitis
atopik secara spesifik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13. DIAGNOSIS
• Derajat keparahan DA menggunakan skala perhitungan yang
diajukan oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu indeks Scoring
for Atopic Dermatitis (SCORAD)
• SCORAD dapat menilai derajat keparahan inflamasi
dermatitis atopik dengan menilai (A) luas lesi, (B) tanda-
tanda inflamasi, dan (C) keluhan gatal dan gangguan tidur.
Tanda inflamasi yaitu eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, dan
likenifikasi
16. TATALAKSANA
LIMA PILAR TATALAKSANA DERMATITIS ATOPIK
1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers
2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan /
modifikasi gaya hidup
3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang
optimal
4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi
5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk
17. TATALAKSANA
1. Edukasi dan empowerment pasien serta caregivers
• Mandi secara rutin, menggunakan air hangat kuku (36-37C),
menggunakan sabun dengan kandungan pelembab
• Mengenakan pakaian yang ringan, lembut, menyerap
keringat
• Hindari bahan iritan, allergen, suhu ekstrim, makanan
pencetus, stress
• Cara & indikasi pemberian terapi
18. TATALAKSANA
2. Menghindari & memodifikasi factor pencetus lingkungan /
modifikasi gaya hidup
• Berdasarkan Riwayat, manifestasi klinis, dan hasil tes alergi
19. TATALAKSANA
3. Memperkuat dan mempertahankan funggsi sawar kulit yang
optimal
• Kepentingan penggunaan pelembab secara rutin merupakan
pengobatan lini pertama pada dermatitis atopik
• Contoh pelembab yang direkomendasikan :
- Pelembab dengan bahan antiinflamasi & antipruritus
- Pelembab dengan bahan fisiologis (lipid, ceramide)
• Penggunaan 3 menit setelah mandi, 2-3x/hari atau saat kulit
terasa kering
• Jumlah yang cukup 100-200gr/minggu untuk anak
20. TATALAKSANA
4. Menghilangkan penyakit kulit inflamasi (1)
1. Kortikosteroid topikal (KST) dimulai dari potensi paling
rendah. Dapat dikombinasikan dengan antibiotik asam
fusidat/mupirosin atau dengan antimikotik (miconazole,
ketoconazole)
2. Inhibitor kalsineurin topkal (IKT) pimecrolimus (untuk lesi
inflamasi ringan-sedang) & tacrolimus (untuk lesi inflamasi
sedang-berat), diberikan pada anak >2 tahun
3. Kompres basah kassa steril 3-5 lapis + NaCl 0,9%
22. TATALAKSANA
5. Mengendalikan & mengeliminasi siklus gatal-garuk
• Pemberian antihistamin dapat diberikan generasi 1 maupun
generasi 2
• Diberikan secara intermiten atau jangka pendek
23.
24.
25. EVALUASI TERAPI
• Bila tidak membaik :
- Pertimbangkan infeksi sekunde/ DK
- Pertimbangkan leukotriene inhibitor
- Antihistamin rutin
- Perawatan harian rutin
- Naikkan potensi kortikosteroid topical
- Rujuk ke ahli alergi imunologi / dermatologi
• Bila membaik :
- Lanjutkan perawatan harian
- Turunkan potensi KST
26. 1. Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain
dikemudian hari
2. Kecenderungan mudah mendapat infeksi virus maupun
bakteri (impetigo, folikulitis, abses, dan herpes)
3. Apabila DA berkembang menjadi infeksi → memberikan
respon buruk terhadap pengobatan topikal
PROGNOSIS