4. Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi
yang berjalan antara tahun 1959 sampai dengan tahun
1966, dimana dalam sistem demokrasi ini seluruh
keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin
negara yang kala itu dipegang oleh Presiden Soekarno.
5. Munculnya demokrasi terpimpin karena Pada masa
Demokrasi Liberal (1950-1959), kehidupan sosial politik di
Indonesia belum mencapai kestabilan secara nasional.
Penyebabnya karena kabinet yang sering mengganti program
kerja sehingga tidak bisa dijalankan dengan maksimal dan
sebagai usaha untuk mencari jalan dari kemacetan politik
melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat.
6. • Lembaga-lembaga negara mempunya inti Nasionalisme Agama Komunis
(Nasakom)
• Prosedur pembentukan MPRS.
• Prosedur pembentukan DPAS.
• Prosedur pembentukan DPRGR.
• Penetapan Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai GBHN.
• Pengangkatan presiden seumur hidup
• Pembentukan MPRS
7. Pada masa Demokrasi Terpimpin, parlemen sudah
tidak mempunyai kekuatan yang nyata. Sementara
itu partai lainnya dihimpun Soekarno
menggunakan suatu ikatan kerja sama yang
didominasi ideologi.
8. Kondisi ekonomi kala itu menjadi salah satu kondisi terburuk dalam catatan
sejarah Indonesia. Beberapa masalah yang dihadapi yakni:
Ekspor dan invesasi merosot
Menipisnya cadangan devisa
Inflasi mencapai ratusan persen
Harga kebutuhan pokok mahal
Adapun penyebabnya antara lain:
Indonesia baru merdeka
Pemberontakan dan gejolak politik terjadi berulang kali
Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara barat
Anggaran negara dihamburkan untuk proyek politik Presiden Soekarno
Kebijakan yang dikeluarkan gagal untuk menyelamatkan perekonomian
9. 1. Sentralisasi kekuasaan: Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno memiliki kontrol yang
kuat atas kebijakan nasional, termasuk dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
2. Nasionalisasi industri: Pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap sejumlah besar industri, termasuk
perusahaan-perusahaan asing, dengan tujuan untuk mencapai kemandirian ekonomi.
3. Pengaruh PKI: Partai Komunis Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Pengaruh PKI ini memunculkan ketegangan politik dengan pihak-pihak yang anti-komunis.
4. Mobilisasi massa: Untuk mendukung kebijakan-kebijakannya, baik melalui organisasi buruh, mahasiswa, atau
organisasi masyarakat lainnya.
5. Ketegangan politik: Kehidupan masyarakat pada masa demokrasi terpimpin ditandai oleh
ketegangan politik antara kelompok-kelompok politik yang berbeda, termasuk antara PKI dengan
pihak-pihak anti-komunis. Kehidupan masyarakat pada masa demokrasi terpimpin ditandai oleh
ketegangan politik antara kelompok-kelompok politik yang berbeda, termasuk antara PKI dengan
pihak-pihak anti-komunis.