415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
JARINGAN KOMPUTER
1. JARINGAN KOMPUTER
1. KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
1.1 Pendahuluan Teknologi jaringan komputer mengalami perkembangan yang pesat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini. Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel. Definisi Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan tersebut terdiri dari hubungan Antara beberapa komputer untuk saling berbagi pakai, contohnya sebagai berikut :
Membagi sumber daya : berbagi pemakaian printer, internet, folder, desktop.
Komunikasi : surat elektronik, chatting, VOIP (Voice over Internet Protocol).
Akses informasi : web browsing.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari jaringan komputer, Antara lain :
Resource Sharing, dapat menggunakan sumber daya secara bersamaan. Misalnya seorang pengguna yang berada jauh hingga lebih 1000 KM jauhnya dari suatu data, tidak akan mendapatkan kesulitan untuk pengaksesan data tersebut dan seolah-olah data tersebut berada dekat dengannya. Sehingga hal ini sering di artikan bahwa jaringan komputer mengatasi dalam hal jarak.
High Realibility, dengan adanya sumber-sumber alternatif yang tersedia, sehingga apabila pada 1 komputer sibuk atau rusak maka komputer yang lainnya dapat melayani permintaan.
Saving Money, komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lebih kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetapi harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasi harga/kinerja inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer- komputer pribadi.
2. 1.3 Topologi Jaringan Pengertian topologi jaringan adalah suatu tehnik untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan, dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan. Ada bermacam macam topologi jaringan komputer yang banyak di gunakan saat ini antara lain adalah : Topologi Bus Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan T- Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi sehingga dapat mengirimkan data lebih baik.
Kelebihan Topologi Bus :
1. Mudah untuk di kembangkan.
2. Tidak memerlukan kabel yang banyak.
3. Hemat biaya pemasangan.
Kelemahan Topologi Bus :
1. Tidak stabil
2. Tingkat deteksi kesalaan sangat kecil
3. Sulit mencari gangguan pada jaringan
4. Sering terjadi antrian data karena tingkat lalu lintas tinggi
5. Untuk jarak jauh diperlukan repeater
Topologi Ring seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token, Token berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya. seluruh komputer akan menerima setiap signal
3. informasi yang mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan alamat yang dituju, dan signal informasi akan diabaikan jika bukan merupakan alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan berlanjut terus hingga sinyal data diterima ditujuan.
Kelebihannya :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Mudah instalasi
4. Tidak akan terjadi tabrakan data
5. Mudah di rancang
Kelemahannya :
1. Peka terhadap kesalahan jaringan
2. Sulit untuk di kembangkan
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data terganggu.
Topologi star Setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi.
4. Kelebihannya :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan stasiun mudah di lakukan
3. Mudah melakukan control
4. Tingkat keamanan tinggi
5. Paling fleksibel
Kelemahannya :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Kemungkinan terjadi tabrak data sehingga komunikasi data lambat
3. Jaringannya sangat bergantung pada terminal pusat
4. Memakan biaya tinggi
Topologi Tree Topologi tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan 1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral. Kelebihannya : 1. Deteksi kesalahannya mudah dilakukan 2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan karena tidak mengganggu jaringan 3. Mudah melakukan control Kekurangannya : 1. Menggunakan banyak kabel 2. Sering terjadi tabrak data 3. Cara kerjanya lambat
5. 1.4 Perangkat Keras Jaringan
Terdapat 2 klasifikasi terpenting pada perangkat keras Jaringan yaitu :
Teknologi Transmisi
a) Jaringan Broadcast
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang di pakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan, pengiriman antarmesin berbentuk packet, field address pada sebuah packet yang isinya keterangan tentang kepada siapa pesan tersebut ditujukan, kemudian mesin akan mengecek field address pada packet tersebut. Jika di tujukan pada dirinya maka akan di respon, jika tidak akan diabaikan.
b) Jaringan Point-To-Point
Kondisi sebaliknya dari jaringan Broadcast, jaringan ini terdiri dari beberapa hubungan pasangan individu dari mesin-mesin, di perlukannya route karena untuk pergi ke tujuan membutuhkan mungkin banyak dan berbeda-beda jaraknya, karena algoritma routing berperan penting pada kondisi ini.
1.5 Perangkat Lunak Jaringan
1.6 Workgroup
Jaringan ini terdiri dari beberapa unit komputer yang di hubungan dengan LAN card yang pada umumnya menggunakan kabel UTP untuk media transmisi. Pada jaringan ini bila terhubung dapat mengakses data dari komputer lain bahkan dapat melakukan pencetakan pada printer yang terhubung dengan komputer lainnya, jaringan ini biasanya di gunakan pada Laboratorium komputer, dan warnet. Jaringan ini tidak terdapat server.
1.7 LAN (Local Area Network)
Pada umumnya sama dengan sistem workgroup, tetapi pada jaringan ini terdapat perbedaannya yaitu terdapatnya server, keuntungan dari adanya server dapat terkontrolnya file data yang keluar dan masuk, dari mana sumbernya dan kemana data tersebut di kirim dan seberapa besar data tersebut dikirim. Jaringan ini biasanya di gunakan untuk jarak yang relative jauh.
1.8 WAN (Wide Area Network)
Kumpulan dari LAN dan workgroup yang di hubungkan dengan menggunakan alat komunikasi, umumnya menggunakan modem untuk membentuk hubungan dari kantor pusat ke kantor cabang maupun antar kantor cabang.
1.9 Internetworking
Gabungan sistem LAN dengan LAN lainnya untuk menciptakan jaringan WAN dengan WAN lainnya sehingga menghasilkan jaringan WAN yang sangat besar. Internetworking dapat sangat kompleks sebab secara umum melibatkan jaringan yang menggunakan protocol yang berbeda, internetworking terbentuk dengan adanya peralatan router, bridge, dan gateway.
1.10 Intranet
sebuah jaringan pribadi (private network) yang menggunakan protokol- protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk
6. kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah "versi pribadi dari jaringan Internet", atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
2. KONSEP DASAR PROTOKOL
2.1 Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh si pengirim (transmitter) dan si penerima (receiver) agar komunikasi data dapat berlangsung dengan benar.
2.2 TCP (Transmission Control Protocol) Suatu protokol yang berada dilapisan transport (lapisan ke empat dari model OSI) yang berorientasi sambungan (connection – oriented) dan dapat diandalkan (reliable). Komputer- komputer yang terhubung dengan atau ke internet, berkomunikasi menggunakan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer ataupun perbedaan Sistem Operasi tidak menjadikan masalah. TCP mempunyai prinsip kerja yang lebihmementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data .Dalam hal ini, TCPmengatur bagaimana cara membukahubungan komunikasi, jenis aplikasi apayang akan dilakukan dalam komunikasitersebut (misalnya mengirim e-mail, transferfile dsb.) Di samping itu, juga mendeteksidan mengoreksi jika ada kesalahan data (intinya memberikan pelayanan).
2.3 IP (Internet Protocol) Protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork ( internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunsi di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakan adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi.
2.4 TCP/IP
Sebuah perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu sistem dan memungkinkan komputer satu dengan komputer lainnya dapat mentransfer data dalam satu grup jaringan. Fungsi TCP/IP itu sendiri umunya digunakan untuk pengiriman file dalam satu jaringan, juga sering di manfaatkan untuk keperluan “Remote Login”, komputer mail, telnet, dll.
7. 2.5 Model OSI
Model OSI menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model ini secara konseptual terbagi kedala 7 lapisan dimana masinga-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuag proposal yang di buat oleh ISO ( International Standars Organization) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Pada protocol model OSI standar, protocol di bagi menjadi 7 lapisan, itu :
APLIKASI
PRESENTASI
SESSION
TRANSPORT
NETWORK
DATA LINK
FISIK
OSI Layer Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Prinsip model OSI pada tujuh lapisan yang dimilikinya adalah sebagai berikut :
Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan protokol berstandar internasional.
Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layerdiluar keperluannya.
Penjelasan masing-masing lapisan pada Model OSI : Lapisan Fisik, berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM. Lapisan Data Link, berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
Upper Layer
Lower Layer
8. pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Lapisan Network, berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket- paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch. Lapisan Transport, berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Lapisan Session, berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Lapisan Presentasi, berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP). Lapisan Aplikasi, spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
2.6 IPv4 (Internet Protocol version 4)
Merupakan suatu komponen vital yang sangat penting dalam dunia internet, karena alamat IP dapat di katakan sebagai identitas diri dari pemakai internet itu sendiri, sehingga Antara satu alamat dengan alamat lain tidak boleh sama. IPv4 itu sendiri penggunaannya masih dirasakan sampai sekarang, yang akan tetapi IPv6 sudah ada beberapa yang menggunakan. Pembagian Kelas pada IPv4 terbagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
Kelas A IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Kelas B IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang lumayan besar.
9. Kelas C IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet. NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
DHCP adalah utilitas perangkat lunak yang digunakan untuk secara dinamis memberikan alamat IP ke perangkat jaringan lainna. Proses dinamis menghilangkan kebutuhan untuk menetapkan alamat IP secara manual. Sebuah server DHCP dapat diatur dan host juga dapat diatur untuk secara otomatis jaringan kebawah mendapatkan alamat IP.
2.7 IPv6 (Internet Protocol version 6)
IPv6 sama halnya seperti IPv4, tetapi ada yang melatarbelakangi adanya IPv6 karena pengalamatan pada IPv4 hanya memiliki panjang 32bit yang hanya dapat dicapai 4 miliar alamat yang kemungkinan pada jangka panjang tidak dapat ditangani seluruh pengguna internet yang sangat pesat sampai saat ini, oleh karena itu adanya IPv6 karena diyakini dapat mengatasi masalah jangka panjang pada IPv4 karena pada IPv6 memiliki panjang 128bit.
2.8 Interkoneksi IPv6 dengan IPv4
Format alamat IPv6 dengan IPv4 berbeda, sehingga secara langsung IPv4 tidak bisa melakukan interkoneksi dengan IPv6. Solusi dalam masalah implementasi IPv6 yaitu diperlukan suatu mekanisme Transisi IPv6, tujuannya supaya paket IPv6 dapat dilewatkan pada jaringan IPv4. Mekanisme transisi ini menggunakan mekanisme automatic Tunneling yang berfungsi untuk melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 tanpa mengubah infrastruktur IPv4, mekanisme ini memiliki prinsip kerja Enkapsulasi paket IPv6 ke IPv4 . Enkapsulasi adalah sebuah proses melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Sedangkan Dekapsulasi adalah kebalikan dari enkapsulasi. Enkapsulasi menjalankan proses pembungkusan paket data sementara dekapsulasi memproses atau membuka paket data tersebut.
3. PENGALAMATAN INTERNET PROTOKOL
3.1 IPv4
10. IPv4 ini menggunakan penomoran 32-bit dan terdiri dari 4 oktet desimal yang dibuat pada tahun 1983 dan masih digunakan sampai pada saat ini. Pada pengalamatan IPv4 ini bahwa dalam IPv4 di bagi menjadi 3 kelas yaitu :
Kelas A : 1 – 126
Pada kelas A memiliki rentang alamat : 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255, subnetmask default pada kelas A adalah 255.0.0.0, default maksimal host pada kelas A 16.777.214 host secara default pada alamat IP kelas A, 8-bit pertama digunakan untuk alamat network dan 24-bit berikutnya digunakan untuk alamat host.
Kelas B : 128 – 191
Pada kelas B memiliki rentang alamat : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255, subnetmask defaultnya adalah 255.255.0.0, default maksimal host pada kelas B adalah 65.534 host. Secara default pada alamat IP kelas B, 16 bit pertama digunakan untuk alamat network dan 16 bit berikutnya untuk alamat host.
Kelas C : 192 – 223
Pada kelas C memiliki rentang alamat : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255, subnetmask defaultnya adalah 255.255.255.0, default maksimal host pada kelas C adalah 256 host. Secara default pada alamat IP kelas C, 24 bit pertama digunakan untuk alamat network dan 8 bit berikutnya untuk alamat host.
Kelas D : 224 – 239
Pada kelas D memiliki rentang alamat : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255, 4 bit pertama alamat kelas D selalu diset ke nilai biner 1110, kelas D digunakan sebagai alamat multicasting yaitu alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket ke banyak penerima.
Kelas E : 240 – 255
Pada kelas E memiliki rentang alamat : 240.0.0.0 s/d 255.255.255.255, 4 bit pertama alamat kelas E selalu diset ke nilai biner 1111, alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
3.2 IPv6
IPv6 ini menggunakan penomoran 128-bit, dalam alamat IPv6, alamat 128 bit ini akan dibagikan dalam blok berukuran 16 bit, yang akan dikonfersikan ke dalam bilangan heksadesinal berukuran 4 digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan diisahkan dengan tanda (:)titik dua, contoh pengalamatan IPv6 : 21DA:00D3:2F3B:0000:0000:FE28:9C5A:C800 atau juga bisa dengan menggunakan metode kompresi nol dengan digantikan satu double colons (::), sehingga alamat IPv6 itu menjadi 21DA:00D3:2F3B::F328:9C54:C800.
4. DNS (Domain Name System)
4.1 Pengenalan DNS
11. Sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam betuk basis data di dalam jaringan komputer, DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat yang menerima surel untuk setiap domain. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk internet karena ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), cenderung karena manusia lebih memilik untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. DNS bisa dianggap sebagai buku telepon internet dimana saat pengguna misalnya mengetikan www.reza2812.com di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat 192.168.100.1, alamat DNS tersebut telah diimplementasikan oleh saya pada Linux dan misalnya mengetikan www.indosat.net.id maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.82.92.144. untuk membuat sistem basisdata yang terdistribusi, hal pertama adalah pengaturan format data dari informasi alamat IP dan nama host harus di kemas sedemikian rupa sehingga cocok digunakan untuk sistem yang terdistribusi. Format penamaan host di internet memiliki hirarki yaitu :
Root-Level Domain, merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
Top-Level Domain, merupakan akhiran pada suatu nama domain yang mengindikasikan pemilik tingkat tertinggi dan jenis domain tersebut, domain seperti ini terbatas, berikut beberapa contohnya adalah .gov (pemerintahan), .edu(institusi pendidikan), .org (organisasi), .mil (militer), .com (organisasi profit/komersil), .net (jaringan organisasi), .tv (televisi), dll. Begitu pula juga dengan suatu Negara yaitu .id (indonesia), .uk (United Kingdom/inggris), dll.
Second-Level Domain, nama domain yang terdaftarkan, misalkan reza2812.com. bisa dipastikan bahwa reza2812 adalah second level domain.
Third-Level Domain, nama sebelum second level domain, misalnya blog.reza2812.com dan nama blog adalah third level domain.
4.2 Komponen DNS
Komponen DNS dibagi kedalam 4 bagian, yaitu :
DNS Server, sebuah komputer yang bertugas untuk menjalankan dari sever DNS, seperti service DNS server atau BIND (Berkeley Internet Name Domain), BIND menampung database nama-nama DNS perihal informasi struktur pohon atau pengertian nama. DNS ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
o Cache, jenis ini tidak mempunyai data-data nama host dari domain tertentu melainkan ia hanya mencari jawaban dari beberapa klien server da menyimpan hasil di dalam cache-nya untuk keperluan mendatang.
o Primary (Master), DNS server yang memegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya, contohnya admin.wordpress.com memegang otoritas penuh atas domain wordpress.com
o Secondary (slave), backup dari primary server, apabila primary server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah domain. Sama halnya seperti primary.
12. sebuah contoh kasus, misalnya seorang pengguna yang berada dalam jaringan atau network tertentu, dengan menggunakan browser Internet Explorer atau browser lain mengakses situs http://www.reza2812.wordpress.com Maka hal yang terjadi adalah: Browser pertama sekali akan bertanya kepada resolver di komputer tersebut berapa IP address dari www.reza2812.wordpress.com, Resolvers akan mencari jawaban dengan melihat isi dari cache (mungkin situs tersebut pernah diakses sebelumnya). Apabila situs tersebut pernah diakses sebelumnya, maka informasi mengenai alamat IP telah ada dalam cache dan resolver akan segera memberitahu jawabannya ke browser. Namun bila jawabannya belum ada dalam cache, maka resolver akan mengontak DNS server lokal yang menjadi defaultnya (DNS Server Amikom) dan memberi jawabannya ke browser, untuk segera menampilkan informasi yang tersedia.
DNS Zone, penampung bagian dari buah penamaan untuk server yang berhak atasnya.
DNS Resolver, sebuah pelayanan yang menggunakan protokol DNS untuk meminta informasi dari DNS server.
Resource Record, arah masuknya database DNS yang digunakan untu menjawab permintaan klien.
4.3 Resolver
Resolver adalah bagian aplikasi klien yang mengakses nama server. Semua program yang membutuhkan DNS memakai resolver, resolver yang biasa digunakan untuk mencari informasi tentang DNS yaitu nslookup. Proses resolving meliputi :
Pengajuan permintaan terhadap nama server.
Menginterpresentasikan permintaan (resolve) dari pengguna, kemudian memberikan response.
Mengembalikan informasi kepada program yang dimintanya.
Pengesetan arahan DNS pada perangkat pada sistem jaringan adalah melakukan setting fungsi resolver, fungsi tersebut adalah sebagai perantara untuk menanyakan ke server DNS. Fungsi tersebut sebaiknya dilakukan disetiap perangkat server yang ada, karena pada umumnya tidak perlu semua mesin server memiliki nama, tetapi server mempunyai fugsi meneruskan.
5. Routing
5.1 Pendahuluan Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda.
13. Jenis-jenis routing adalah : Routing Statis, Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Routing Default, digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. Routing Dinamis, ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan Dapat dicontohkan proses Routing IP yaitu sebagai berikut : Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut). Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN lokal. Penting untuk memahami bahwa Host_A, agar dapat berkomunikasi dengan Host_B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC dari default gateway di jaringan lokal.
5.2 ARP ARP (Address Resolution Protocol) adalah protocol yang digunakan khususnya oleh IPv4. ARP digunakan untuk memetakan internet protocol alamat IP jaringan ke alamat hardware yang digunakan oleh protocol data link. Router dapat mengirimkan data melintasi jalur logic, yang terdiri dari bermacam data link (LAN/Network), dengan cara membaca dan memproses IP address pada paket. Paket-paket dikirimkan melintasi masing-masing data link dengan cara mengenkapsulasi paket kedalam frame, yang menggunakan pengenal data link agar frame dapat dikirimkan dari sumber ke tujuan didalam link (network). Perangkat-perangkat dalam data link membutuhkan metode untuk menemukan pengenal data link tetangganya agar frame yang akan di transmisikan dapat mencapai tujuan yang tepat. IP beroprasi pada lapisan jaringan dan tidak perduli dengan alamt link dari setiap node yang akan digunakan. ARP akan digunakan untuk menterjemahkan antara dua jenis alamat. ARP klien dan server akan beroprasi pada semua computer yang menggunakan IP melalui Ethernet. Proses biasanya dilakukan sebagai bagian dari perangkat lunak driver bahwa drive dengan kartu jaringan.
5.3 Routing langsung dan tidak langsung
5.4 Tabel Routing
5.5 Firewall
6. Web dan Mail Server
6.1 Web Server
14. Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPSdari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Macam-macam web server Antara lain :
Apache Tomcat
Microsoft Windows Server 2003 Internet Information Service (IIS)
Lighttpd
Sun Java System Web Server
Xitami Web Server
Zeus Web Server
Tetapi web server yang terkenal dan lebih sering digunakan yaitu Apache Tomcat dan Microsoft Windows Server 2003 Internet Information Service (IIS). Adapun cara kerja dari web server itu sendiri, yaitu : Web server merupakan mesin dimana tempat aplikasi atau software beroperasi dalam medistribusikan web page ke user, tentu saja sesuai dengan permintaan user. Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan gabungan atau jaringan Komputer yg ada di seluruh dunia. Setelah terhubung secara fisik, Protocol TCP/IP (networking protocol) yg memungkinkan semua komputer dapat berkomunikasi satu dengan yg lainnya. Pada saat browser meminta data web page ke server maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut di kemas di dalam TCP yg merupakan protocol transport dan dikirim ke alamat yg dalam hal ini merupakan protocol berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). HTTP ini merupakan protocol yg digunakan dalam World Wide Web (WWW) antar komputer yg terhubung dalam jaringan di dunia ini. Untuk mengenal protocol ini jelas sangan mudah sekali dimana setiap kali anda mengetik http://… anda telah menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yg di passing dari browser ke Web server disebut sebagai HTTP request yg meminta web page dan kemudian web server akan mencari data HTML yg ada dan di kemas dalam TCP protocol dan di kirim kembali ke browser. Data yg dikirim dari server ke browser disebut sebagai HTTP response. Jika data yg diminta oleh browser tidak ditemukan oleh si Web server maka akan meninbulkan error yg sering terlihat di web page yaitu Error : 404 Page Not Found. Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap- tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.
6.2 Mail Server
Suatu entitas yang berupa komputer yang bertindak sebagai sebuah server atau penyedia layanan dalam jaringan komputer sendiri atau jaringan global (internet). Fungsi mail server itu meliputi :untuk
15. melakukan penyimpanan, pengiriman, penjaluran, dan penerimaan e-mail (surat elektronik). Mail server memiliki komponen penting yang menyusunnya, yaitu : MTA (Mail Transfer Agent) yang bertugas mengatur pengiriman dan penerimaan e-mail, MDA (Mail Delivery Agent) yang bertugas mengatur pengiriman e-mail ke alamat yang sesuai pada jaringan local, dan MUA (Mail User Agent) yang betugas menjadi antarmuka yang menghubungkan user dengan mail server.
KONFIGURASI UNTUK ROUTER YANG TELAH DIPELAJARI PADA REDHAT9
Setting Sudoers
1. Masuk ke Terminal. Ketikkan perintah su dengan password 123456 untuk hak akses sebagai root.
2. Setelah itu masukkan perintah visudo
3. Maka akan muncul Sudoers File. Lalu hapus tanda pagar (#) pada baris %wheel ALL=(ALL) NOPASSWD: ALL. Jangan lupa untuk menyimpan file tsb dengan perintah esc :x!
16. 4. Ketik sudo vi /etc/group pada Terminal
5. Maka akan muncul file, tambahkan ,superadmin pada baris wheel.
17. 6. Masukkan perintah exit
7. Untuk melihat apakah konfigurasi sudoers yang telah kita lakukan, masukkan perintah sudo vipw . Jika berhasil, pada bagian paling bawah file akan terdapat tulisan superadmin.
18. Konfigurasi Alternatif-2
1. Setelah kita menjadi sudoers, maka kita akan masuk pada tahap selanjutnya.
2. Masih pada Terminal, masukkan perintah sudo vi /etc/rc.d/rc.local untuk kebutuhan forward IP dan setting firewall.
3. Isi file seperti pada gambar di bawah ini!
19. 4. Setelah memasukkan data seperti diatas, restart RedHat9 kita, lalu masuk ke Terminal kembali.
5. Setelah selesai melakukan proses Restart, untuk melihat konfigurasi forward IP dan Firewall berhasil atau tidak, masukkan perintah cat /proc/sys/net/ipv4/conf/all/forwarding . Jika hasilnya menunjukkan hasil 1, maka konfigurasi yang kita lakukan sudah berhasil.
Setting DNS (Untuk lebih detail, lihat halaman 155)
1. Setelah kita melakukan konfigurasi Alternatif-2, langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi DNS.
2. Masukkan perintah sudo vi /etc/named.conf
3. Maka akan muncul file seperti gambar dibawah. Pada bagian awal file tambahkan forwarders {192.168.2.2 ; }; tepat dibawah baris //query-source address * port 53;
20. 4. Lalu kita scroll ke bagian bawah file, tambahkan seperti gambar dibawah. Dalam kasus ini, nama web yang akan dipakai adalah reza2812.com . Jangan lupa untuk menyimpan file nya.
21. 5. Setelah langkah diatas, kita akan membuat file pada zone. Masukkan perintah sudo vi /var/named/reza2812.com.zone, seperti gambar dibawah ini!
6. Maka akan muncul file kosong, lalu isikan seperti data dibawah ini. Perhatikan tata letak penulisan, spasi dan jarak nya. Pastikan bahwa data sudah betul lalu simpan.
7. Masukkan perintah sudo vi /etc/resolv.conf
8. Setelah masuk pada filenya, tambahkan tanda titik koma (;) untuk memberi komentar sampai baris ke-3. Pada baris ke-4, ubah IP Address menjadi 192.168.100.1
22. 9. Setelah itu kita masukkan perintah dig reza2812.com untuk melihat Answer nya. Jika Answer menunjukkan angka 1, maka sampai tahap ini sudah berhasil melakukan konfigurasi. Tentunya dengan melakukan named start terlebih dahulu.
23. 10. Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi dhcpd. Masukkan perintah sudo vi /etc/dhcpd.conf
11. Maka akan muncul file kosong, dan kita isikan data seperti dibawah ini. (lihat halaman 236) Pastikan data yang diisi sudah benar.
12. Lalu kita start dhcpd nya. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd start . Jika berhasil maka akan muncul tulisan OK.
13. Setelah dhcpd nya kita start, masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd status . Jika berhasil, maka tampilannya seperti dibawah ini.
24. 14. Kemudian Cek IP pada properties LAN komputer client, setelah terdaftar, maka langkah tersebut sudah berhasil.