“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah ruang baru yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).
Leksikal, syntaksis and semantik analisisVisnu Candra
Dokumen ini membahas analisis leksikal, sintaksis, dan semantik pada bahasa pemrograman. Terdapat penjelasan mengenai proses scanning untuk menghasilkan token, analisis pola pembentukan kalimat, serta pengecekan struktur akhir program. Diberikan pula contoh kode untuk konversi satuan panjang yang melakukan perhitungan berdasarkan pilihan input dan output yang dipilih.
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah ruang baru yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).
Leksikal, syntaksis and semantik analisisVisnu Candra
Dokumen ini membahas analisis leksikal, sintaksis, dan semantik pada bahasa pemrograman. Terdapat penjelasan mengenai proses scanning untuk menghasilkan token, analisis pola pembentukan kalimat, serta pengecekan struktur akhir program. Diberikan pula contoh kode untuk konversi satuan panjang yang melakukan perhitungan berdasarkan pilihan input dan output yang dipilih.
Radikalisme agama didefinisikan sebagai perilaku keagamaan yang menyalahi syariat dan mengambil sikap keras antar pihak yang bertikai. Ciri-ciri kaum radikal meliputi fanatisme, sikap keras yang tidak tepat, dan menuduh orang lain. Sejarah radikalisme meliputi aliran Khawarij pada masa awal Islam dan gerakan Wahhabi abad ke-12 M yang melakukan pembantaian. Radikalisme di Indonesia ditandai dengan aksi ke
Al-Imam Izzuddin Abdul Aziz bin Abdissalam sebagai berikut:
اَلْبِدْعَةُ فِعْلُ مَا لَمْ يُعْهَدْ فِيْ عَصْرِ رَسُوْلِ اللهِ . (الإمام عزالدين بن عبد السلام، قواعد الأحكام، 2/172).
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
Dokumen tersebut membahas berbagai tradisi yang berkaitan dengan kematian dalam Islam dan pandangan ulama tentang hal tersebut, khususnya tradisi selamatan tujuh hari. Beberapa tradisi tersebut dipandang sebagai bid'ah oleh madzhab Syafi'i sementara madzhab lain memberikan keringanan asalkan tidak bertentangan dengan agama.
أَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah])
Menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, bacaan di atas adalah benar dan tidak syirik.
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 H.), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
Membaca al-Qur’an di kuburan ketika pemakaman dan ziarah kubur, dianjurkan berdasarkan:
Membaca al-Qur’an di atas kuburan dianjurkan karena dalil-dalil al-Qur’an dan hadits sangat banyak tentang keutamaan membaca al-Qur’an, bersifat umum, mutlak dan tanpa membatasi dengan tempat dan waktu
Ada dalil-dalil khusus, spesifik yang menunjukkan membaca al-Qur’an di kuburan
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Rasulullah : “Ingatlah wahai manusia, sesungguhnya aku hanyalah rahmat Allah yang dipersembahkan buat kamu.”
Tabaruk diambil dari kata berkah, yang substansinya adalah bertambah dan berkembang.
Tabaruk adalah mencari tambahan dan perkembangan dari sesuatu yang menjadi sarana tabaruk.
Kehidupan alam barzakh ( Alam Keamatian )Visnu Candra
Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan para nabi dan orang-orang shalih setelah kematian di alam barzakh berdasarkan beberapa dalil. Dalil-dalil tersebut antara lain hadis-hadis Nabi yang menunjukkan bahwa para nabi hidup di makam mereka dan menunaikan shalat, serta kisah-kisah ulama salaf yang mendengar jawaban salam dari makam para nabi atau orang-orang saleh. Dokumen ini juga menyebutkan
Mayoritas ulama salaf dan Imam madzhab yang tiga (Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hanbal), berpendapat bahwa pahala bacaan al-Qur’an bisa sampai kepada mayit.
Menangisi Orang Mati
Mengharumkan Jenazah dengan Membakar Dupa
Mengiringi Jenazah dengan Bacaaan Tahlil
Hukum Melakukan Talqin Mayit
Talqin Saat Sakarat al-Maut
Talqin Setelah Pemakaman Jenazah
Adzan setelah Jenazah Diletakkan di Kuburan
Jamuan Makan kepada Para Pentakziyah
Hukum Selamatan 7 Hari Kematian
Membaca al-Qur’an di Kuburan
Tradisi Tahlilan
Tahlil Fida’ (Tebusan)
Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Mati
Qadha Puasa untuk Orang yang Sudah Mati
MANUSIA SEBELUM NABI ADAM ALAIHISSALAM Visnu Candra
Apakah ada kehidupan (manusia) sebelum Nabi Adam As diciptakan?
Pertanyaan ini masuk dalam katagori pertanyaan tentang hal-hal ghaib. Ghaib dalam arti sesuatu yang ada di luar waktu kita saat ini dan diluar sejarah kehidupan manusia,yang kita tau awal kehidupan manusia saat ini dimulai dari Adam as, yang kisahnya ada sebagian yang diceritakan dalam al Quran , dan sebagian diceritakan secara ringkas,dan memang hampir keseluruhanya baik itu alQur'an maupun hadits itu tidak di ceritakan secara gamblang bahkan hanya saja sedikit menyinggung yang kesemuanya itu perlu di tafsiri atau di simpulkan seperti halnya yang terdapat dalam surah al-baqarah ayat 30
memaparkan apa itu tawasul,pendapat ulama tentang tawasul serta pendapat madzhab syafi'i, hambali, maliki, serta doa-doa yang di maksud dalam i'anah serta kisah tentang orang buta yang bertawasul kepada nabi muhammad SAW dan kisah-kisaah menarik lainya.
Bab II membahas bangunan dan fasilitas penunjang di masjid seperti minbar, mihrab, menara, kubah, dan toilet. Ada perbedaan pendapat ulama tentang hukum keberadaan beberapa fasilitas tersebut di masjid, namun sebagian besar dihukumi boleh atau sunnah.
8. Mendoakan Janin
• Bab tentang riwayat doa Nabi Muhammad Saw
dengan keberkahan untuk kehamilan Ummu Sulaim
dari Abu Thalhah… Abu Thalhah bersetubuh
dengannya, Kemudian Nabi Saw mendoakan:
“Semoga Allah memberkati kalian berdua di malam
kalian”. Ummu Sulaim melahirkan anak untuk Abu
Thalhah, bernama Abdullah. Mereka menyebutkan
bahwa Abdullah adalah termasuk orang terbaik di
masanya” (HR Al-Baihaqi dalam Dalail an-
Nubuwwah, 6/406)
14. Membaca Surat Yasin Untuk Orang Mati
•يّ بِ نّ الَ نّ أَ هُ نْ عَ اُ يَ ضِ رَ رٍ ساَ يَ نِ بْ لِ قِ عْ مَ نْ عَ
لىَ عَ ؤواُ رَ قْ ا لَ قاَ مَ لّ سَ وَ هِ يْ لَ عَ اُ لىّ صَ
يّ ئِ ساَ نّ والَ دَ وُ داَ بوُ أَ هُ واَ رَ يس مْ كُ تاَ وْ مَ
نَ باّ حِ نُ بْ ا هُ حَ حّ صَ وَ
• "Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: 'Bacalah
surat Yasin di dekat orang-orang yang meninggal.' Ibnu Hajar
berkata: Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan
disahihkan oleh Ibnu Hibban"(Hadis ini juga diriwayatkan oleh
Imam Ahmad No 20316, Abu Dawud No 3121, Ibnu Majah
No 1448, al-Thabrani No 510, al-Hakim No 2074, al-Baihaqi
No 6392, al-Thayalisi No 931, Ibnu Abi Syaibah No 10853 dan
al-Nasa'i dalam al-Sunan al-Kubra No 10913)
15. • Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar juga menilai riwayat amaliyah
ulama salaf membaca Yasin saat Ghudlaif akan wafat sebagai dalil
penguat (syahid) dari hadis riwayat Ma'qil bin Yasar
•دَ نْ عِ ىّ بِ حاَ صَ ييفْ ضَ غُ وَ دِ يياينَ يسْ لِ اْ ييينُ يسَ حَ قوفُ وْ مَ ذاَ هَ
واْ مّ سَ يييُيمْ لييَ يمْ هُ نْ عييَ يلَ قَ نييَ ينَ يْ ذِ لّ ايي يةُ خَ يْ شِ مَ لْ واَ رِ وْ هُ مْ جُ لْ ا
لُ قاَ يُ لَ هُ لُ ثْ مِ وَ رٍ يْ بِ كَ ىّ عِ بِ تاَ وَ ىّ بِ حاَ صَ نَ يْ بَ ماَ مْ هُ نّ كِ لَ
عُ فْ رّ ال مُ كْ حُ هُ لَ فَ ىِ أْ رّ بالِابن للحافظ المحدثين )روضة
حجر10/266(
• "Riwayat sahabat ini sanadnya adalah hasan. Ghudlaif adalah
seorang sahabat menurut mayoritas ulama. Sementara 'para guru'
yang dikutip oleh Imam Ahmad tidak disebut namanya, namun
mereka ini tidak lain antara sahabat dan tabi'in senior. Hal ini
bukanlah pendapat perseorangan, tetapi berstatus sebagai hadis
yang disandarkan pada Rasulullah (marfu')" (Raudlah al-
Muhadditsin X/266)
16. Surat ar-Ra’d
•رِ بِ جاَ ءِ ثاَ عْ شّ ال بىِ أَ قِ يْ رِ طَ نْ مِ ةَ بَ يْ شَ بىِ أَ نُ بْ ا جَ رَ خْ أَ وَ
تِ يّ مَ لْ ا دَ نْ عِ أُ رَ قْ يَ هُ نّ أَ نَ يْ عِ بِ تاّ ال تِ قاَ ثِ نْ مِ وَ هُ وَ دٍ يْ زَ نِ بْ
يحْ حِ صَ هُ دُ نَ سَ وَ دِ عْ رّ ال ةَ رَ وْ سُللحافظ المحدثين )روضة
حجر ابن10/266(
• "Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari jalur Jabir
bin Zaid, ia termasuk Tabi'in yang terpercaya,
bahwa ia membaca surat al-Ra'd di dekat orang
yang akan meninggal. Dan Sanadnya adalah
sahih!" (Raudlat al-Muhadditsin X/226)
17. Perintah Sayidina Umar
•: قال عمر عن الحسن عن يونس عن المحمر خالد أبي عن
مْ إ هُْم نَُه يُْم عْ إ أَُه واْ إ ضُْم مُِض غْ إ أَُه وَُه هللاُْم لّ إُِض هَُه لَُه إُِض لَُه مْ إ هُْم وْ إ مُْم زُِض لْ إ أَُه فَُه مْ إ كُْم تَُه واَُه مْ إ أَُه واْ إ رُْم ضُْم محْ إ ا
واْ إ تُْم ماَُه ذاَُه إُِضننَُه رنآْ إ قُْم لْ إ ا منُْم هُْم دَُه نْ إ عُِض واْ إ ؤُْم رَُه قْ إ واَُهالرزاق عبد أخرجنه )
)3/386رقنم ،6043) شيبنة أنبى وابنن ، (2/448رقم ،
10882(
• Diriwayatkan dari Khalid, dari Yunus, dari al-Hasan dari
Umar, ia berkata: Datangilah orang yang meninggal,
tuntunlah dengan kalimat Lailaaha illa Allah, pejamkan
matanya jika telah mati, dan bacakanlah al-Quran di
dekatnya (Riwayat Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 3/386
No 6043 dan Ibnu Syaibah 2/448 No 0882, juga
diriwayatkan oleh Said bin Manshur)
18. Posisi Imam Janazah
•مَُه قاَُه فَُه لٍ ف جُْم رَُه ةُِض زَُه ناَُه جَُه لىَُه عَُه كٍ ف لُِض ماَُه نُِض بْ إ سُِض نَُه أَُه عَُه مَُه تُْم يْ إ لّ صَُه لَُه قاَُه بٍ ف لُِض غاَُه بىُِض أَُه نْ إ عَُه
لِّ صَُه ةَُه زَُه مْ إ محَُه باَُه أَُه ياَُه لواُْم قاَُه فَُه شٍ ف يْ إ رَُه قُْم نْ إ مُِض ةٍ ف أَُه رَُه مْ إ ا ةُِض زَُه ناَُه جَُه بُِض ءواُْم جاَُه مّ ثُْم هُِض سُِض أْ إ رَُه لَُه ياَُه محُِض
تَُه يْ إ أَُه رَُه ذاَُه كَُه هَُه دٍ ف ياَُه زُِض نُْم بْ إ ءُْم الَُه عَُه لْ إ ا هُْم لَُه لَُه قاَُه ف . رُِض ريُِض سّ ال طُِض سَُه وَُه لَُه ياَُه محُِض مَُه قاَُه فَُه . هاَُه يْ إ لَُه عَُه
لُِض جُْم رّ ال نَُه مُِض وَُه هاَُه نْ إ مُِض كَُه مَُه قاَُه مُْم ةُِض زَُه ناَُه جَُه لْ إ ا لىَُه عَُه مَُه قاَُه -وسلم عليه هللا -صلى ىّ بُِض نّ ال
ج - الترمذي )سنن . ظواُْم فَُه محْ إ ا لَُه قاَُه غَُه رَُه فَُه ماّ لَُه فَُه . مْ إ عَُه نَُه لَُه قاَُه هُْم نْ إ مُِض كَُه مَُه قاَُه مُْم3/
ص352(
• ”Abu Ghalib berkata: Saya salat janazah laki-laki bersama
Anas bin Malik, kemudian ia berdiri lurus dengan kepala
mayit. Lalu mereka mendatangkan janazah wanita dari
Quraisy, mereka berkata: Wahai Abu Hamzah (kunyah / nama
sebutan Anas), salatkanlah janazah wanita ini! Kemudian Anas
berdiri lurus di tengah-tengah tempat janazah. Ala’ bin Ziyad
bertanya: Seperti inikah engkau melihat Rasulullah Saw
berdiri di depan janazah sebagaimana kamu berdiri di depan
janazah laki-laki dan perempuan? Anas menjawab: Ya. Selesai
salat Anas berkata: Jagalah oleh kalian” (HR Turmudzi, ia
berkata hadis ini hasan. Asy-Syaukani berkata: Perawi
20. • “Ibnu Abbas berkata: Ketika janazah Umar diletakkan di atas
keranda, maka orang-orang mengerumuninya,
mendoakannya dan mensalatinya. Atau Ibnu Abbas berkata:
Mereka memujinya dan mendoakan rahmat untuknya,
sebelum janazahnya diangkat (ke kuburan), dan saya
diantara kerumunan mereka. Saya tidak merasakan apa-apa
kecuali seseorang yang berdesakan kepada saya dan
memegang pundak saya, saya menoleh ternyata Ali bin Abi
Thalib. Ali kemudian mendoakannya. Ia berkata: Saya tidak
menggantikan seseorang yang paling saya cintai untuk
bertemu dengan Allah yang seperti amalmu. Demi Allah saya
menyangka Allah akan menjadikanmu bersama kedua
sahabatmu (Rasulullah dan Abu Bakar). Saya sering
mendengar Rasulullah Saw bersabda: Saya akan berangkat
bersama Abu Bakar dan Umar. Saya akan masuk bersama
Abu Bakar dan Umar. Dan Saya akan keluar bersama Abu
Bakar dan Umar. Saya menyangka Allah akan menjadikanmu
bersama kedua sahabatmu (Ibnu Majah 103)
21. Kesaksian
• معْن هُض نَّاأَ ع عنَ ع يْننَِعدْن ألَ ع اْن هعَِع نَِعراَ ع يْنجَِع نعْن مَِع تعٍ و ايَ عبْنأَ ع علَِع هْن أَ ع عةُض عَ ع بَ عرْن أَ ع عهُض لَ ع عدُضهَ ع شْن يَ ع تعُض لوْن مُض يَ ع معٍ لَِعسْن مُض نعْن مَِع و اعمَ ع
العَ ع و اعمَ ع هعُض لَ ع عتُض رْن فَ عغَ ع وَ ع هعَِع يْنفَِع معْن كُض مَ ع لْنعَِع تعُض لْنبَِعقَ ع دعْن قَ ع هللعُض لع اَ ع و اقَ ع العَّا إَِع عراً ا يْنخَ ع العَّا إَِع عهُض نْنمَِع نعَ ع لوْن مُض لَ ععْن يَ ع العَ ع
نعَ ع لوْن مُض لَ ععْن تَ عرقم أحمد )أخرجه13565رجال رجاله الهيثمى قال
(الصحيح
• “Tak seorang muslim pun yang mati yang disaksikan
oleh 4 tetangga rumah terdekatnya bahwa mereka
tidak mengetahui kecuali kebaikan si mayit,
melainkan Allah berfirman: Aku terima (kesaksian)
yang kalian ketahui tentang dia, dan Aku ampuni
yang tak kalian ketahui" (HR Ahmad No 13565.
Disahihkan oleh al-Hafidz al-Haitsami, Majma'
az-Zawaid III/4)
22. Mengantar Janazah
•وَُه هُْم وَُه هللاُِض لُِض وْ إ سُْم رَُه نْ إ مُِض عُْم مَُه سْ إ يُْم نْ إ كُْم يَُه مْ إ لَُه لَُه قاَُه رَُه مَُه عُْم نُِض ا نُِض عَُه
ياً ا دُِض بْ إ مُْم هللاُْم لّ اُِض هَُه لَُه اُِض لَُه لُْم وْ إ قَُه لّ إُِض ةُِض زَُه ناَُه جَُه لْ إ ا فَُه لْ إ خَُه شيُِض مْ إ يَُه
عاً ا جُِض راَُه وَُه
• “Tidak didengar dari Rasulullah Saw yang
mengiringi janazah kecuali ucapan La ilaha illa
Allah, baik ketika berangkat atau pulang”
• Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu 'Adi dalam
kitab al Kamil sebanyak dua kali (I/271 dan
IV/299).
23. Adzan di Kuburan
• عع ،عَِع روُض صْن مَ ع لْنواَ ع مع ،عَِعملوُض هْن مَ ع لْنواَ ع دع ،عَِعللوُضلوْن مَ ع لْننع اَِع ذاَ عف يع آَِع و اعمَ ع كَ ع ةعَِعلَ ع صَّا رع الَِع يْنغَ ع لَِع عنُض ذاَ عألْنَ ع نع اُّو سَ ع يُض دعْن قَ ع
دعَ عنْنعَِع وَ ع شعَِع يْنجَ ع لْنمع اَِعحَ ع دَ عزْن مُض دعَ عنْنعَِع وَ ع ةعٍ مَ ع هيَِع بَ ع وعْن أَ ع ع، نعٍ و اسَ ع نْننع إْن مَِع هعُض قُضلُضخُض ءعَ ع و اسَ ع نعْن مَ ع وَ ع نعَِع و ابَ عضْن غَ ع لْنواَ ع
ف يعَِع دتهعْن دَ عرَ ع نعْن كَِع لَ ع عو ايَ عنْندُّوللَِع عهَِع جَِع روُض خُض لعَِع وَّا أَ ع عل ىَ ععَ ع و اعسً ا و ايَ عقَِع هعَِعرَِع بْنقَ علَِع عتَِع يِّىمَ ع لْنلع اَِع زاَ ع نْندع إَ عنْنعَِع وَ ع لعَ ع قيَِع قعَِع ريَِع حَ ع لْنا
لوع ،عَ ع هُض وَ ع هع ،عَِع فيَِع حعٍ حيَِع صَ ع رعٍ بَ عخَ ع لَِع عنِّى جَِع لْندع اَِعرُّو مَ ع تَ ع يعْن أَ ع عنَِع لَ ع غيَِع لْنلع اَِع لوُّو غَ ع تَ ع دعَ عنْنعَِع وَ ع بعَِع و ابَ ععُض لْنحع اَِع رْن شَ ع
و اجع ع -ع جعهو اجع ف يع شرحع المنترع )تحفةع المحَِع فَِعو اسَ ع مُض لْنفع اَ ع لْنخَ ع ةعُض مَ ع و اقَ علْنَِع واَ ع5 ع /ع صع51(
• “Terkadang adzan disunahkan untuk selain salat, seperti
adzan di telinga anak yang lahir, orang yang kesusahan, orang
yang pingsan, orang yang marah, orang yang buruk etikanya
baik manusia maupun hewan, saat pasukan berperang, ketika
kebakaran, dikatakan juga ketika menurunkan mayit ke
kubur, dikiaskan terhadap saat pertama datang ke dunia.
Namun saya membantahnya di dalam kitab Syarah al-Ubab.
Juga disunahkan saat kerasukan jin, berdasarkan hadis sahih,
begitu pula adzan dan iqamah saat melakukan perjalanan”
(Tuhfat al-Muhtaj 5/51)
24. Al-Hafidz al-Hamawi
• و اع مدةع سنلواتع بدمشقع منعهو اع أنزلع ف يع قبرهع عملع المؤذنلونع ببدعتهع الت يع ابتدعمول
و اهمع أنع األذانع عندع دفنع الميتع سنةع وهلوع قلولع ضعيفع ذهبع إليهع بعضعيو ادتهع إفا
و ابع وغيرهع فأذنلواع عل ىع قبرهع )خلصةع األثرع ف يعبالمتأخرينع وردهع ابنع حجرع ف يع الع
و اديع عشرع –ع جعحو انع القرنع اليأع3 ع /ع صع32(
• Ketika janazahnya diturunkan ke kubur, para muadzin
melakukan bid’ah yang mereka lakukan selama beberapa
tahun di Damaskus, yang diampaikan oleh beliau (Syaikh
Muhammad bin Muhammad bin Yusuf) kepada mereka
bahwa ‘adzan ketika pemakaman adalah sunah’. Ini adalah
pendapat lemah yang dipilih oleh sebagian ulama generasi
akhir. Pendapat ini ditolak oleh Ibnu Hajar dalam kitab al-
Ubab dan lainnya, maka mereka melakukan adzan di
kuburnya” (Khulashat al-Atsar 3/32)
25. Baca al-Quran Di Kuburan
•نُِض بننْ إ نءُِض الَُه عَُه لْ إ انن ننُْم بننْ إ ننُِض مَُه محْ إ رّ ال دُْم بْ إ عَُه ننيُِض ثَُه دّ محَُه لَُه يْ إ عُِض ننانمَُه نسْ إ إننُِضننُْم بْ إ رُْم شِّ بَُه مُْم نناَُه ثَُه دّ محَُه
ذاَُه إُِض فَُه نيُِض دْ إ حُِض لْ إ أَُه فَُه تّ مُْم ناَُه أَُه ذاَُه إُِض يّ نُِض بَُه ياَُه بيُِض أَُه ليُِض لَُه قاَُه لَُه قاَُه هُِض يْ إ بُِض أَُه نْ إ عَُه جُِض الَُه جْ إ لّ ال
نّ سُِض مّ ثُْم هللاُِض لُِض وْ إ سُْم رَُه ةُِض لّ مُِض لىَُه عَُه وَُه هللاُِض مُِض سْ إ بُِض لْ إ قُْم فَُه ديُِض حْ إ لَُه فيُِض نيُِض تَُه عْ إ ضَُه وَُه
يْ إ نِّ إُِض فَُه هاَُه تُِض مَُه تُِض خاَُه وَُه ةُِض رَُه قَُه بَُه لْ إ ا ةُِض حَُه تُِض فاَُه بُِض سيُِض أْ إ رَُه دَُه نْ إ عُِض أْ إ رَُه قْ إ ا مّ ثُْم ناّ سُِض رىَُه ثّ ال يّ لَُه عَُه
كَُه لُِض ذَُه لُْم وْ إ قُْم يَُه مَُه لّ سَُه وَُه هُِض يْ إ لَُه عَُه هللاُْم لىّ صَُه هللاُِض لَُه وْ إ سُْم رَُه تُْم عْ إ مُِض سَُهالطبراني )رواه
رقم الكبير في15833(
• "Dari Abdurrahman bin 'Ala' dari bapaknya, bahwa: Bapakku berkata
kepadaku: Jika aku mati, maka buatkan liang lahat untukku. Setelah
engkau masukkan aku ke liang lahat, bacalah: Dengan nama Allah dan
atas agama Rasulullah. Kemudian ratakanlah tanah kubur perlahan,
lalu bacalah di dekat kepalaku permulaan dan penutup surat al-
Baqarah. Sebab aku mendengar Rasulullah bersabda demikian" (HR al-
Thabrani dalam al-Kabir No 15833)
• Al-Hafidz al-Haitsami berkata:"Perawinya dinilai sebagai orang-orang
terpercaya" (Majma' al-Zawaid III/66)
26. •ةُِض ءَُه راَُه قُِض الْ إ نُِض عَُه يّ عُِض فُِض شاّ ال تُْم لْ إ أَُه سَُه نيُِض راَُه فَُه عْ إ زّ ال حُْم باّ صّ ال نُْم بْ إ نُْم سَُه حَُه لْ إ ا لَُه قاَُه وَُه
هاَُه بُِض سَُه أْ إ بَُه لَُه لَُه قاَُه فَُه رُِض بْ إ قَُه لْ إ ا دَُه نْ إ عُِضالقيم لبن )الروح1/11(
• "Al-Za'farani (perawi Imam Syafii dalam Qaul Qadim) bertanya
kepada Imam Syafii tentang membaca al-Quran di kuburan. Beliau
menjawab: Tidak apa-apa" (al-Ruh, Ibnu Qoyyim, I/11)
• Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:
•مُِض يْ إ دُِض قَُه لْ إ ناننةُِض واَُه رننُْم ننْ إ مُِض ننيُِض راَُه فَُه عْ إ زّ والَُه نننيعُِض فُِض شاّ اننلننُِض عَُه ينبْ إ رُِض غننننَُهنصّ نَُه ذاَُه هَُه وَُه
وَُه هُْم فَُه مُِض يْ إ دُِض قَُه لْ إ ا صَُه وْ إ صُْم نْ إ مَُه فُْم لُِض خاَُه يُْم ماَُه دُِض يْ إ دُِض جَُه لْ إ ا فيُِض دْ إ رُِض يَُه مْ إ لَُه ذاَُه إُِض وَُه قةَُه ثُِض وَُه هُْم وَُه
ثواب بوصول قائال عيالشاف يكون أن لك ذ من يلزم هُِض بُِض ولْ إ مُْم عْ إ مَُه
الذكر أشرف القرنآن لن القرنآنالعسقالني محجر بن للحافظ )المتاع1
/85(
• "Ini penjelasan yang asing dari al-Syafi'i. Al-Za'farani adalah perawi
Qaul Qadim, ia orang terpercaya. Dan jika dalam Qaul Jadid tidak ada
yang bertentangan dengan penjelasan Qaul Qadim, maka Qaul Qadim
inilah yang diamalkan. Dengan begitu asy-Syafii mengatakan
sampainya pahala al-Quran, sebab Quran adalah dzikir yang paling
mulia (yaitu boleh membaca al-Quran di kuburan)" (al-Imta', Ibnu
Hajar, I/11)
27. Tahlil 7 Hari
•( )نَُه وْ إ نُْم تَُه فْ إ يُْم تىَُه وْ إ مَُه لْ إ ا نّ إُِض وسْ إ وُْم طاَُه لَُه قاَُه لَُه قاَُه يّ رُِض وْ إ ثّ ال نَُه ياَُه فْ إ سُْم نْ إ عَُه
كَُه لْ إ تُِض مْ إ هُْم نْ إ عَُه مَُه عَُه طْ إ يُْم نْ إ أْ إ نَُه وْ إ بّ حُِض تَُه سْ إ يَُه واْ إ نُْم كاَُه فَُه عاً ا بْ إ سَُه مْ إ هُِض رُِض وْ إ بُْم قُْم فيُِض
مَُه ياّ لَُه اْ إمحجر ابن للحافظ العلية )المطالب5/330والنهاية والبداية
كثير لبن9/270بطال لبن البخارى صحيح وشرح3/271وعمدة
للعيني البخارى صحيح شرح القاري12/277(
• "Imam Ahmad mengutip pernyataan Thawus: Sesungguhnya
orang-orang yang mati mendapatkan ujian di kubur mereka
selama 7 hari. Maka para sahabat senang untuk memberi sedekah
pada 7 hari tersebut" (Ibnu Hajar dalam al-Mathalib al-Aliyah
V/330, Abu Nuaim dalam Hilyat al-Auliya' IV/11, Ibnu al-Jauzi
dalam Shifat al-Shafwah I/20, Ibnu Katsir (murid Ibnu
Taimiyah, ahli Tafsir) dalam al-Bidayah wa al-Nihayah IX/270,
Ibnu Baththal dalam Syarah al-Bukhari III/271 dan al-Aini
dalam Umdat al-Qari Syarah Sahih al-Bukhari XII/277)
28. •ةُِض يَُه لْ إ حُِض لْ إ ا فيُِض مٍ ف يْ إ عَُه نُْم وْ إ بُْم أَُه وَُه دُِض هْ إ زّ ال فيُِض لَُه بَُه نْ إ محَُه نُْم بْ إ دُْم مَُه محْ إ أَُه وىَُه رَُه دةَُه ئُِض فاَُه
واْ إ نُْم كاَُه فَُه عاً ا بْ إ سَُه مْ إ هُِض رُِض وْ إ بُْم قُْم فيُِض نَُه وْ إ نُْم تَُه فْ إ يُْم تىَُه وْ إ مَُه لْ إ ا نّ أَُه سٍ ف وُْم طاَُه نْ إ عَُه
مُِض ياّ لَُه اْ إ كَُه لْ إ تُِض مْ إ هُْم نْ إ عَُه واْ إ مُْم عُِض طْ إ يُْم نْ إ أَُه نَُه وْ إ بّ حُِض تَُه سْ إ يَُههُْم لَُه وَُه يحْ إ حُِض صَُه هُْم دُْم ناَُه سْ إ إُِض
عُِض فْ إ رّ ال مُْم كْ إ محُْمرٍ ف يْ إ مُِض عَُه نُِض بْ إ دُِض يْ إ بَُه عُْم نْ إ عَُه هُِض فُِض نّ صَُه مُْم فيُِض جٍ ف يْ إ رَُه جُْم نُْم بْ إ ا رَُه كَُه ذَُه وَُه
هُْم دُْم نَُه سَُه وَُه محاً ا ننانبَُه صنَُه ننَُه يْ إ عُِض بَُه رْ إ نننأَُه نقَُه فُِض ناَُه مُْم لْ إ واَُه عاً ا نننبْ إ سنَُه ننُْم تَُه فْ إ يننُْم ننَُه مُِض ؤْ إ مُْم لْ إ انن ننّ أَُه
نّ أَُه دٍ ف هُِض جاَُه مننُْم ننْ إ عَُه رُِض وْ إ بُْم قُْم الْ إ ننيننفُِضنبَُه جَُه رننَُه ننُْم بْ إ ا رَُه كَُه ذَُه وَُه ناننضً ا يْ إ أَُه يحْ إ نننحُِض نصَُه
هُْم قُْم رُِض فاَُه تُْم لَُه نُِض فْ إ دّ ال مُِض وْ إ يَُه نْ إ مُِض مٍ ف ياّ أَُه ةَُه عَُه بْ إ سَُه رُِض وْ إ بُْم قُْم لْ إ ا لىَُه عَُه حَُه واَُه رْ إ لَُه اْ إ
هُِض دُِض نَُه سَُه لىَُه عَُه فْ إ قُِض أَُه مْ إ لَُه وَُهجالل للحافظ الحجاج بن مسلم على )الديباج
السيوطي الدين2/490(
• "Ahmad meriwayatkan dalam kitab Zuhud dan Abu Nuaim dalam al-Hilyah
dari Thawus bahwa 'sesungguhnya orang-orang yang mati mendapatkan ujian
di kubur mereka selama 7 hari. Maka para sahabat senang untuk memberi
sedekah pada 7 hari tersebut'. Sanad riwayat ini sahih dan berstatus hadis
marfu'. Ibnu Juraij menyebutkan dalam kitab al-Mushannaf dari Ubaid bin
Amir bahwa 'orang mukmin mendapatkan ujian (di kubur) selama 7 hari, dan
orang munafik selama 40 hari'. Sanadnya juga sahih. Ibnu Rajab
menyebutkan dalam kitab al-Kubur dari Mujahid bahwa 'arwah berada dalam
kubur selama 7 hari sejak dimakamkan dan tidak berpisah'. Tetapi saya tidak
29. •لىَُه إ رةّ مُِض تَُه سْ إ مُْم هاَُه نّ أَُه نيُِض غَُه لَُه بَُه مٍ ف ياّ أَُه ةَُه عَُه بْ إ سَُه مُِض عاَُه طْ إ الْ إ ةَُه نّ سُْم نّ إُِض
دُِض هْ إ عَُه نْ إ مُِض كْ إ رَُه تْ إ تُْم مْ إ لَُه هاَُه نّ أَُه رُْم هُِض ظاّ فالَُه ةُِض نَُه يْ إ دُِض مَُه لْ إ واَُه ةَُه كّ مَُه بُِض نَُه اآلْ إ
لىَُه إ فٍ ف لَُه سَُه نْ إ عَُه فاً ا لَُه خَُه هاَُه وْ إ ذُْم خَُه أَُه مْ إ هُْم نّ إُِض وَُه نَُه اآلْ إ لىَُه إُِض ةُِض بَُه حاَُه صّ ال
لُِض وّ لَُه اْ إ رُِض دْ إ صّ الج - للسيوطي للفتاوي )الحاوي3ص /
288(
• Al-Hafidz As-Suyuthi berkata: “Anjuran
memberi makanan 7 hari, telah sampai kepada
saya bahwa hal itu berlangsung hingga sekarang
di Makah dan Madinah. Secara Dzahir hal itu
tidak pernah ditinggalkan sejak masa sahabat
hingga sekarang, dan mereka meneruskannya
secara turun temurun dari masa Awal” (al-
30. Subtansi Haul Ulama
•هُِض مُِض عاَُه طَُه بُِض ماً ا وْ إ يَُه هُْم نْ إ عَُه هللاُْم يَُه ضُِض رَُه فٍ ف وْ إ عَُه نُْم بْ إ نُِض مَُه محْ إ رّ ال دُْم بْ إ عَُه يَُه تُِض أُْم لَُه قاَُه دٍ ف عْ إ سَُه نْ إ عَُه
هُِض فيُِض نُْم فّ كَُه يُْم ماَُه هُْم لَُه دْ إ جَُه يوُْم مْ إ لَُه فَُه نيِّ مُِض راً ا يْ إ خَُه نَُه كاَُه وَُه رٍ ف يْ إ مَُه عُْم نُْم بْ إ بُْم عَُه صْ إ مُْم لَُه تُِض قُْم لَُه قاَُه فَُه
هُِض فيُِض نُْم فّ كَُه يُْم ماَُه هُْم لَُه دْ إ جَُه يوُْم مْ إ لَُه فَُه نيِّ مُِض يرْ إ خَُه رُْم خَُه نآ جلُْم رَُه وْ إ أَُه ةُْم زَُه مْ إ محَُه لَُه تُِض قُْم وَُه دةَُه رْ إ بُْم لّ إُِض
مّ ثُْم ياَُه نْ إ دّ ال ناَُه تُِض ياَُه محَُه فيُِض ناَُه تُْم باَُه يِّ طَُه ناَُه لَُه تْ إ لَُه جِّ عُْم دْ إ قَُه نَُه كوُْم يَُه نْ إ أَُه تُْم يْ إ شُِض خَُه دْ إ قَُه لَُه دةَُه رْ إ بُْم لّ إُِض
رقم البخاري )رواه كيُِض بْ إ يَُه لَُه عَُه جَُه1195(
• "Diriwayatkan dari Sa'd bahwa Abdurrahman bin Auf suatu hari
disuguhi makanan. Ia berkata: "Mush'ab bin Umair telah
terbunuh, ia lebih baik dariku, tak ada yang dapat dibuat kafan
untuknya kecuali kain selimut. Hamzah juga telah terbunuh, ia
lebih baik dariku, tak ada yang dapat dibuat kafan untuknya
kecuali kain selimut. Sungguh saya kuatir amal kebaikan-
kebaikan kami segera diberikan di kehidupan dunia ini".
Kemudian Abdurrahman bin Auf menangis" (Riwayat Bukhari
No 1195)
31. •ياَُه نْ إ دّ ال فيُِض مْ إ هُِض لُِض لّ قَُه تَُه وَُه نَُه يْ إ حُِض لُِض صاّ ال رُِض يَُه سُِض رُْم كْ إ ذُِض غيُِض بَُه نْ إ يَُه هُْم نّ أَُه هُِض يْ إ فُِض وَُه لٍ ف طاّ بَُه نُْم بْ إ ا لَُه قاَُه
محجر لبن الباري )فتح هاَُه يْ إ فُِض هُْم تُْم بَُه غْ إ رَُه لّ قُِض تَُه لُِض7/354(
• "Ibnu Baththal telah berkata: Dalam riwayat ini dianjurkan menyebut
kisah-kisah orang saleh dan kesederhanannya terhadap duniawi.
Tujuannya agar tidak cinta dunia" (Fathul Bari 7/354)
•هاَُه بُِض هللاُْم تُْم بِّ ثَُه يُْم هللاُِض دُِض وْ إ نُْم جُْم نْ إ مُِض ندْ إ جُْم نَُه يْ إ حُِض لُِض صاّ ال رُْم يَُه سُِض ) : هللاُْم هُْم مَُه محُِض رَُه كُِض رَُه باَُه مُْم لْ إ ا نُْم بْ إ ا لَُه قاَُه
كَُه يْ إ لَُه عَُه صّ قُْم نَُه الّ كُْم وَُه }ن :لىَُه عاَُه تَُه هللاُِض لُْم وْ إ قَُه نُِض رنآْ إ قُْم الْ إ نَُه مُِض كَُه لُِض ذَُه قُْم داَُه صْ إ مُِض وَُه (هُِض دُِض باَُه عُِض بَُه وْ إ لُْم قُْم
رىَُه كْ إ ذُِض وَُه ظةَُه عُِض وْ إ مَُه وَُه قّ حَُه لْ إ ا هُِض ذُِض هَُه فيُِض كَُه ءَُه جاَُه وَُه كَُه دَُه ؤاَُه فُْم هُِض بُِض تُْم بِّ ثَُه نُْم ماَُه لُِض سُْم رّ ال ءُِض باَُه نْ إ أَُه نْ إ مُِض
الشنقيطي الددو الحسن محمد للشيخ )دروس ن {نَُه نيُِض مُِض ؤْ إ مُْم لْ إ لُِض5/28(
• Abdullah bin Mubarak berkata: "Sejarah orang-orang shaleh adalah
salah satu pasukan Allah, yang dapat mengokohkan hati hamba-hamba
Allah. Sebagaimana dalam firman Allah: Dan semua kisah dari rasul-
rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya
Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman [Hud: 120]… " (Syaikh Hasan asy-Syanqithi)