SlideShare a Scribd company logo
1
CRITICAL REVIEW:
THE EFFECT OF STRATEGY AND ORGANIZATIONAL STRUCTURE
ON THE ADOPTION AND IMPLEMENTATION
OF ACTIVITY-BASED COSTING
(Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah Metodologi Penelitian Positif)
Oleh:
1. Citra (146020300111006)
2. Rendy Mirwan Aspirandi (146020300111007)
3. Mohamad Anwar Thalib (146020300111008)
4. Sri Apriyanti Husain (146020300111009)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
1
THE EFFECT OF STRATEGY AND ORGANIZATIONAL STRUCTURE ON THE
ADOPTION AND IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING
Tulisan ini merupakan critical review terhadap artikel yang berjudul The Effect of Strategy
and Organizational Structure on the Adoption and Implementation of Activity-Based
Costing atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Pengaruh Strategi dan
Struktur Organisasi Terhadap Pengadopsian dan Pengimplementasian Activity Based
Costing. Artikel ini ditulis oleh Maurice Gosselin dan merupakan terbitan dari Accounting,
Organizations and Society, Vol. 22, No. 2, Tahun 1997, halaman 105-122.
PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun terakhir, penetapan biaya berdasarkan aktivitas atau Activity
Based Costing (ABC) menjadi hal yang menarik untuk para akademisi dan akuntan
manajemen. Namun, survei dari National Association of Accountants (1991); Institute of
Managemen Accountants (1993); Armitrage dan Nicholson (1993); Innes dan Mitchelle
(1991 dan 1995); Cobb dkk (1992); dan Lukka (1994) menunjukkan bahwa penerapan ABC
belum dilakukan secara intens. Terbukti, dari beberapa perusahaan yang sudah menerapkan
ABC memutuskan untuk menghentikan penerapannya (Horngren, 1990; Innes dan Mitchell,
1991; Nanni dkk, 1992; Madison dan Power, 1993). Hal inilah yang menjadi inti dari
paradoks ABC, sebab ketika ABC menunjukkan kegunaannya, lebih banyak perusahaan yang
memilih untuk tidak menerapkannya. Oleh karena itu, artikel ini memberikan penjelasan
tambahan dengan meneliti sejauh mana faktor-faktor kontekstual seperti strategi dan struktur
organisasi mempengaruhi adopsi dan pengimplementasian ABC sehingga akan memberikan
pemahaman lebih mengenai paradoks ABC.
Inovasi dalam sistem akuntansi manajerial dipengaruhi oleh kecenderungan organisasi
untuk berinovasi dan kemampuannya dalam melaksanakan inovasi tersebut. Strategi
mempengaruhi kebutuhan organisasi untuk inovasi akuntansi manajemen. Simons (1987,
1988, 1990) menunjukkan bahwa Strategy Business Unit (SBU) yang mengikuti strategi
prospektor (Miles dan Snow, 1978) menyesuaikan sistem manajemen biaya untuk kebutuhan
pengguna pada tingkat yang lebih besar daripada SBU dengan strategi bertahan. Struktur
organisasi akan mendorong atau membatasi kegiatan pelaksanaan inovasi. Teori inovasi
organisasi ini telah dikembangkan dan diuji secara empiris di banyak organisasi yang
berbeda, terutama pada sektor non profit dan publik (Hage dan Aiken, 1967; Aiken dan Hage,
2
1971; Baldridge dan Bumham, 1975; Daft, 1978; Aikenet dkk, 1980; Kimberly dan Evanisko,
1981; serta Damanpour, 1987). Namun, sangat sedikit teori tersebut diuji di lingkungan
manufaktur (Burns dan Stalker, 1961; Hull dan Hage, 1982; Ettlie dkk, 1984; Dewar dan
Dutton, 1986). Sehingga, penelitian ini difokuskan pada inovasi teknis bukan pada inovasi
administrasi (Damanpour, 1991). Dengan demikian, artikel ini akan berkontribusi terhadap
literatur ABC dan inovasi untuk meneliti paradoks ABC dari perspektif inovasi.
Adapun sistematika penulisan artikel ini selanjutnya akan menjelaskan pendekatan
yang berbeda dari AM. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan strategi, struktur
organisasi dan dampaknya terhadap inovasi dalam sistem manajemen biaya. Lalu dilanjutkan
lagi dengan metodologi penelitian dan analisis data. Terakhir, dilakukan pembahasan dan
kontribusi serta keterbatasan artikel ini.
KEGIATAN MANAJEMEN: SEBUAH INOVASI DENGAN MULTIPLE LEVEL
- Manajemen Kegiatan (AM) adalah organisasi yang efektif dan konsisten kegiatan SBU
dalam rangka untuk menggunakan sumber daya dalam cara yang terbaik untuk
mencapai tujuannya (Brimson, 1991).
- Manajemen Kegiatan (AM) dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: analisis aktivitas (AA),
analisis biaya aktivitas (ACA) dan ABC.
- Analisis aktivitas (AA), yang pertama dan paling sederhana tingkat, terdiri dari
mengidentifikasi kegiatan dan prosedur yang dilakukan untuk mengubah bahan, tenaga
kerja dan sumber daya lainnya menjadi output (Brimson, 1991).
- Analisis biaya aktivitas (ACA) adalah tingkat berikutnya dalam proses AM. ACA
memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi biaya setiap aktivitas dan faktor-
faktor yang menyebabkan mereka bervariasi. ACA dapat dicapai tanpa menerapkan
sistem perhitungan biaya produk yang mengalokasikan biaya overhead berdasarkan
driver ini.
- ABC menelusuri biaya ke produk dan layanan di dua tingkat yang berbeda. Pertama,
biaya overhead diidentifikasi dengan homogen kolam biaya berdasarkan aktivitas.
Kedua, biaya dikumpulkan diterapkan untuk produk yang menggunakan langkah-
langkah kegiatan yang dikonsumsi.
- Dalam penelitian ini, AM dianggap sebagai inovasi bertingkat.
- Inovasi biasanya digambarkan sebagai terdiri dari empat tahap yang dilakukan (Hage,
1980; Get-win, I988): adopsi, persiapan, pelaksanaan dan rutinisasi.
3
- Jika organisasi telah mengadopsi pendekatan AM, beberapa tindakan-tindakan utama
harus diselesaikan. Pertama, manajer dan akuntan akan dilatih, sebuah perusahaan
konsultan, jika perlu, akan dipilih dan perangkat lunak komputer akan dibeli atau
dikembangkan di dalam rumah. Kedua, akuntan dan manajer harus mengidentifikasi
kegiatan, menentukan kumpulan di mana biaya aktivitas harus dikumpulkan dan dipilih
driver biaya yang akan digunakan untuk mengalokasikan biaya aktivitas ke objek biaya
tertentu.
- Selama proses persiapan, organisasi memiliki kesempatan untuk menguji kembali
keputusan yang dibuat selama tahap adopsi (Rogers, 1983; Leonard-Barton, 1988).
- Perspektif inovasi, organisasi-organisasi ini mungkin telah memutuskan untuk
menemukan kembali ABC dan membatasi diri dengan AA dan tingkat ACA.
- Tahap implementasi terdiri dari memperkenalkan inovasi dan mengevaluasi
dampaknya.
STRATEGI BISNIS DAN PROSES DIFUSI UNTUK INOVASI
- Miles dan Snow (1978), (1994) mengidentifikasi empat jenis strategis organisasi sesuai
dengan tingkat dimana mereka mengubah produk mereka dan pasar: prospector,
defender, analyzer dan reactor.
- Prospectors ditandai dengan dinamika mereka dalam mencari peluang pasar,
kemampuan mereka untuk mengembangkan dan memproduksi produk-produk baru
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, investasi mereka dalam jumlah besar sumber
daya keuangan yang terkait dengan penelitian dan pengembangan, serta peningkatan
kerja sama tim mereka.
- Defender beroperasi dalam domain produk-pasar yang sempit ditandai dengan volume
produksi yang tinggi dan keragaman produk yang rendah. Defender bersaing secara
agresif pada harga, kualitas dan layanan pelanggan.
- Analyzer berdiri di antara dua kategori tersebut, berbagi karakteristik dari kedua
prospector dan defender.
- Reactor tidak mengikuti sebuah strategi sadar.
- Prospectors adalah organisasi yang menghadapi lingkungan yang lebih terduga dan
tidak pasti dari organisasi berikut strategi defender (Slocum et al, 1985). Govindarajan,
1986). Simons menunjukkan bahwa prospectors cenderung menyesuaikan sistem
4
manajemen biaya untuk kebutuhan pengguna untuk tingkat yang lebih besar daripada
pembela (Simons, 1987, 1988). Sehingga:
Hipotesis 1 (Hl): Sebuah strategi prospektor secara positif terkait dengan pengadopsian
tingkat AM.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES DIFUSI UNTUK INOVASI
- Teori inovasi organisasi telah muncul berdasarkan mekanistik/kontinum organik yang
dikembangkan oleh Burns dan Stalker (1961).
- Struktur organisasi mempengaruhi kemampuan organisasi untuk berhasil mengadopsi
dan menerapkan inovasi (Damanpour, 1991).
- Menurut model dual-core, karakteristik mekanistik memfasilitasi adopsi dan
Pelaksanaan inovasi administrasi. Jika kita mempertimbangkan AA dan ACA sebagai
inovasi teknis dan ABC sebagai administrasi, model dual-core menunjukkan bahwa
organisasi dengan karakteristik organik akan lebih mudah mengadopsi AA dan ACA
sementara organisasi mekanistik akan memutuskan untuk mengejar ABC. Sehingga:
Hipotesis 2 (H2): Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur
mekanistik secara positif terkait dengan organisasi yang mengadopsi ABC.
- Model ambidextrous didasarkan pada perbedaan antara inisiasi dan implementasi tahap
inovasi (Duncan, 1976). Tahap inisiasi sangat mirip dengan tahap adopsi dijelaskan
sebelumnya. Ini terdiri dari semua tindakan yang mengarah ke keputusan untuk
mengadopsi inovasi seperti persepsi masalah, pengumpulan informasi, pembentukan
sikap dan evaluasi sumber daya dan pencapaian (Damanpour, 1991). Tahap
implementasi terdiri dari semua kegiatan antara adopsi dan rutinisasi inovasi (Rogers,
1983). Zmud (1982) dalam studi tentang pengaruh sentralisasi dan formalisasi pada
difusi praktek perangkat lunak modern, menemukan bahwa proposisi model
ambidextrous yang akurat untuk inovasi teknis tetapi tidak untuk inovasi administratif.
Sehingga:
Hipotesis 3 (H3): Diantara organisasi-organisasi yang mengadopsi ABC, struktur
mekanistik secara positif terkait dengan organisasi yang menerapkan ABC.
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode atau pendekatan survey.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang di kirimkan melalui pos email, terdapat dua
5
alasan peneliti menggunakan pos email. Pertama, peneliti menggunakan pos email karena
dengan menggunakan pos email mengungkinkan bagi peneliti untuk melakukan survey
dengan polulasi yang beasr dan sampel random dengan biaya yang relative murah. Kedua,
dipilih email disebabakan oleh peneliti ingin mengurangi tekanan kepada responden, tekanan
yang dimaksud di sini adalah tenakan waktu yang mengharuskan responden mengirimkan
kuisioner dengan cepat, maka dengan menggunakan email memudahkan pengumpulan data
yang menggunakan waktu yang singkat. Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan peneliti
mengenai kelemahan dan cara mengatasi kelemahan dari pengiriman kuisioner dengan
bentuk email pertama respon yang rendah cara mengatasi respon yang rendah adalah
dijelaskan dengam metode total desain yang dikutip dari (DIlman, 1978). Kedua, non
response bias. Cara untuk meminimalisis non respon bias ini digunakan analisis tertentu
untuk menilai non response.
Kuisioner Dan Populasi Yang Disurvei
Salah satu yang menjadi bagian penting dari sub artikel ini peneliti menjelaskan
bagaimana langkah-langkah agar kuisioner tersebut bisa mendapat tingkat penggembaian
yang tinggi, diantaranya adalah pertama surat lamaran ditujukan kepada controller atau wakil
presiden organisasi, kemudian sebuah pos pengingat itu diteruskan ke masing-masing
responden pada tiga minggu kemudian setelah email pertama dikirimkan.
Pengukuran
Tiga variabel kategori yang digunakan untuk mengklasifikasikan strategy bisnis unit
(SBU). Pertama. Variabel I pengadopsi AM organisasi dikelompokan menjadi dua kelompok
dengan kriteria apakah mereka telah mengadopsi pendekatan AN atau tidak . Kedua, Variabel
II ABCDO untuk organisasi yang mengadopsi AM dibagi menadi dua kelompok kelompok
pertama yang mengadopsi ABC dan kelompok kedua yang mengadopsi AA atau ACA.
Ketiga, Variabel III di beri label ABCIM, organisasi yang telah mengadipsi ABC dibagi lagi
menjadi dua kelompok, kelompok terdiri semua organisasi yang mengimplementasikan ABC
dan kelompok yang mengimplementasikan AA atau ACA atau tidak melaksanakan ABC.
Jenis Strategi
Beberapa metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan organisasi sesuai dengan
jenis strategi mereka adalah pertama responden yang organsiasinya dikalsifikasikan sebagai
organisasi prospector, defender dan analyzer, untuk mengkalsifikasika jenis strategi
responden diminta untuk memilih deskripsi yang paling mendekati sesuai dengan organisasi
6
mereka. Kedua, validitas dari klasifikasi itu dikroscek. Sentralisasi, diferensiasi, vertika dan
formalisasi untuk mengoperasionalkan struktur organisasi dan mekanistik
Sentralisasi merupakan konsentrasi pengambilan keputusan pada tingkat tertentu dalam
hirarti. Nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sentralisasi diambil
dari Pugh et Al (1968), Kandwahallah (1972), Gordin dan Narayanan (1984) dan hull dan
Hage (1982), pengukuran sentralisasi menggunakan seri dari dua belas keputusan standard an
mengidentifikasi lima poin, mulai dari garis pengawas kepala manajer kantor, tingkat dimana
keputusan dibuat.
Diferensiasi Vertikal mengacu kepada kedalaman struktur, hal ini mencerminkan
jumlah tingkat hirarti di bawah petugas kepala eksekutif. Diferensiasi vertical diukur sebagai
jumlah tingkat hirarkis antara bisnis strategis CEO unit, jenis pengukuran telah digunakan
dalam berbagai penelitian dalam litelatur organisasi.
Formalisasi mewakili tingkat pekerjaan dalam sebuah organsiasi yang distandarisasi.
Empat pertanyaan tentang sejauh mana aturan, prosedur dan kebijakan standar memberikan
pengukuran tingkat formalisasi. Dan instrument ini diadaptasi dari Erom Robbins (1983),
sebuah analisis factor dari empat factor dilakukan untuk menghasilkan salah satu factor
menyumbang 98, 4% dari variasi.
HASIL
Informasi Umum dan Statistic Deskripsi
Kuisioner yang diberikan sebanyak 415 yang dikirimkan di Kanada dan dari 415
kuisioner 162 SBU yang mengembalikan yang mana 161 lengkap dan dapat digunakan. Ini
disimpulkan tingkat tanggapan 39%. Langkah-langkah yang digunakan agar survey ini tidak
bias yaitu sebagai berikut. Pertama, perbandingan profil responden terhadap karekteristik
yang diketahui (bahasa, industry dan ukuran). Kedua, analisis perbandingan tanggapan
berdasarkan tanggal penelrimaan juga dilakukan, perbandingan seperti ini didasarkan pada
tanggapan bahwa responden yang terlambat mungkin wakil dari non responden. Hasil analisis
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok responden.
Pendekatan AM yang Diadopsi dan Diimplementasikan
Mayoritas responden mengadopsi AM 122 SBU mewakili 75,8% dari responden.
Delapan belas SBU (6 telah mengadopsi ABC dan 12 telah memutuskan untuk mengikuti AA
atau ACA) yang memutuskan untuk mengikuti pendekatan AM, tidak menerapkannya. Pada
bagian kedua kuisioner responden diminta untuk menunjukan jenis pendekatan AM yang
7
akhirnya mereka malksanakan 45 SBU yang mengadopsi AA dan ACA tidak selalu
menerapkan tingkat yang dipilih.
Determinan Strategi dan Organisasi
Pada bagian ketiga respinden diminta untuk memilih profil strategis, dari tiga yang
diciptakan oleh Snow dan Hrebiniak (1980), 60 SBU diklasifikasikan sebagai Prospector
mewakili 37% dari responden, 54 analizerz 34% dan 47 defenders 29%. Dan hal ini sesuai
dengan Miles dan Snow (1978) yang memperkirakan bahwa pespectors, defenders dan
anlyzers akan merata tersebar di setiap industry. Bagian keempat kuisioner memasukan
instrument yang digunakan untuk mengukur sentralisasi, diferensiasi, vertikal dan formaliras.
Hipotesis Pengujian
Dalam artikel ini, regresi logistic digunakan untuk menguji hipotesis disebabkan karena
test lebih kuat dari analisis korelasi dan Chi-Square.
Adopsi Pendekatan Manajemen Aktivitas
Hipotesis 1 menyatakan bahwa strategi prospector secara positif terkait dengan
keputusan untuk mengadopsi pendekatan AM hasil dari pengujian data dipereloleh bahwa
terdapat adalah positif dan signifikan. Dengan demikian, hipotesis ini diterima.
Hipotesis Tentang Jenis Pendekatan AM yang Diadopsi
Untuk menguji hipotesis 2.122 SBU yang mengadopsi pendekatan AM dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 45 organisasi yang memutuskan untuk
mengikuti AA atau ACA. Kelompok kedua terdiri dari 77 SBU yang mengadopsi ABC. Hasil
pengolahan data menunjukan bahwa hanya satu penentu organisasi, diverensial vertikal
tenyata memiliki dampak signifikan terhadap keuasan untuk mengadopsi ABC. Dengan
demikian, hipotesis ini diterima.
Pelaksanaan AA dan ACA atau ABC antar SBU yang Mengadopsi ABC
Untuk menguji hipotesis ketiga ini, 77 organisasi yang mengadopsi ABC dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama termasuk 28 organisasi yang telah memutuskan
melanjutkan ABC tapi itu akhirnya melaksanakan hanya AA atau ACA atau tidak
mengimplementasikan pendekatan AM. Kelompok kedua terdiri dari 49 SBU yang
mengadopsi dan mengimplementasikan ABC. Hipotesis ketiga, setelah dilakukan analissi
data maka hipotesis ke tiga didukung, karena organisasi terpusat dan format mengadopsi
ABC lebih mungkin untuk menerapkan ABC dari organisasi terdesentralisasi dan informal.
8
DISKUSI
Strategi dan struktur organisasi berpengaruh terhadap keputusan untuk mengadopsi dan
menerapkan pendekatan AM. Strategi bersaing menetapkan kebutuhan informasi manajemen
biaya. Organisasi yang bersaing melalui inovasi dan pengembangan produk dan pasar
cenderung lebih terbuka terhadap teknik-teknik baru yang memungkinkan para manajer untuk
meningkatkan proses dan informasi. Ini menjelaskan mengapa, dalam penelitian ini, strategi
prospector dikaitkan dengan penerapan pendekatan AM. Prospector biasanya organisasi yang
lebih fleksibel. Dengan demikian, kita dapat berharap bahwa mereka akan lebih memilih AA
dan ACA sejak dua tingkat ini membutuhkan waktu dan usaha lebih sedikit dan lebih sedikit
kendala daripada ABC resmi. Namun, hasil studi ini menunjukkan bahwa, di antara SBU
yang mengadopsi pendekatan AM, jenis pendekatan AM tidak berbeda untuk prospectors,
defenders dan analyzers. Sehingga, strategi bersaing mempengaruhi adopsi inovasi tetapi
tidak dengan sifat dari inovasi yang diadopsi.
Struktur organisasi juga merupakan faktor penting dalam difusi proses inovasi. Ini
mempengaruhi jenis pendekatan AM yang dipilih sebuah SBU. Organisasi mekanistik lebih
mementingkan sistem formal sementara organisasi organik mendukung sistem informal. AA
dan ACA pada dasarnya terdiri dari analisis kegiatan dan biaya yang terkait. Keduanya
bukanlah sistem akuntansi formal. ABC jauh lebih formal. Oleh karena itu, organisasi
mekanistik diharapkan untuk memilih ABC sementara organisasi organik akan cenderung
memilih AA atau ACA. Hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk alasan ini.
Tingkat diferensiasi vertikal secara positif berhubungan dengan adopsi ABC dalam sampel
SBU digunakan di sini. Tingginya tingkat diferensiasi vertikal secara khas terkait dengan
struktur organisasi mekanistik. Dengan demikian, organisasi mekanistik cenderung
mengadopsi ABC, sementara organisasi organik cenderung mengadopsi AA atau ACA.
Struktur organisasi juga muncul untuk mempengaruhi proses implementasi. Sebuah
inovasi administrasi seperti ABC akan lebih mudah untuk diterapkan dalam organisasi
mekanistik. Pelaksanaan inovasi teknis seperti AA dan ACA dapat difasilitasi dalam
organisasi organik. Pernyataan-pernyataan ini konsisten dengan model ambidextrous
(Duncan, 1976). Menurut teori inovasi, pada organisasi mekanistik, ketika manajer puncak
telah memutuskan untuk berkomitmen pada sistem baru, mereka mengerahkankan semua
sumber daya yang tersedia untuk memastikan bahwa pelaksanaan akan sukses dan melakukan
kontrol atas proses implementasi. Hasil dalam penelitian ini mengkonfirmasi interpretasi ini.
Mereka menunjukkan bahwa, di antara SBU yang mengadopsi ABC, SBU yang lebih
9
terpusat dan lebih formal cenderung menerapkan ABC sementara yang lain lebih memilih
tingkat AA dan ACA.
KESIMPULAN
Penelitian ini mengkaji pemahaman mengenai paradoks ABC, terutama faktor-faktor
yang mungkin mempengaruhi keputusan manajer untuk mengadopsi dan
mengimplementasikan ABC. Adapun hasil penelitiannya, dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Strategi prospector berhubungan dengan keputusan manajer dalam mengadopsi
pendekatan AM.
b) Struktur organisasi memainkan peran penting dalam pemilihan jenis pendekatan AM.
Ditemukan bahwa organisasi dengan tingkat diferensiasi vertikal yang lebih tinggi
cenderung lebih mengadopsi ABC daripada organisasi dengan tingkat diferensiasi
vertikal yang lebih rendah. Dengan demikian, organisasi mekanistik lebih memilih
untuk mengadopsi ABC yang inovasinya lebih formal dan lebih administratif daripada
AA dan ACA. Hasil ini konsisten dengan model dualcore.
c) Diantara organisasi yang mengadopsi ABC, ditemukan bahwa organisasi yang lebih
tersentralisasi dan lebih formal lebih berkaitan dengan pengimplementasian ABC
dibanding organisasi yang terdesentralisasi dan kurang formal.
Sementara keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, meskipun
tingkat respon cukup tinggi yaitu pada tingkat 39%, namun terdapat bias nonresponse yang
bersifat potensial. Kedua, operasionalisasi strategi bersaing dan struktur organisasi mungkin
telah menyebabkan beberapa masalah walau penggunaan self-typing untuk mengidentifikasi
kelompok strategis merupakan praktek yang diterima dalam penelitian strategi (Ginsberg,
1984, Hambrick, 1989, Snow dan Hambrick, 1980). Hal ini disebabkan oleh kemungkinan
responden salah paham tentang karakter strategi yang sedang dipelajari.
Ketiga, nilai untuk sentralisasi, diferensiasi vertikal, dan formalisasi mungkin
berhubungan erat dengan industri masing-masing SBU sehingga skor untuk sentralisasi,
diferensiasi vertikal, dan formalisasi dapat dipengaruhi oleh industri SBU. Tes dengan
menggunakan model yang dijalankan dengan variabel dummy ini menunjukkan bahwa
industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengadopsian pendekatan AM,
pengadopsian ABC dan pengimplementasian ABC. Keempat, meskipun semua model
memiliki Chi-Square yang signifikan, Somer’s D tertinggi adalah 0,54 dimana dianggap
cukup rendah menurut Agresti (1990). Kelima, meskipun SBU diidentifikasi dengan hati-hati,
10
dalam beberapa kasus, kuesioner dikirim ke penanggungjawab kantor pusat atau wakil
presiden. Tanggapan dari para manajer mungkin berbeda dari manajer SBU karena persepsi
mereka tentang sistem manajemen biaya yang mungkin berbeda.
Selain keterbatasan, penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman
proses difusi inovasi akuntansi manajemen seperti ABC. Temuan penting dari penelitian ini
adalah hubungan antara strategi bersaing dengan kecenderungan untuk berinovasi di bidang
akuntansi manajerial. Inovator seperti prospectors lebih cenderung mengadopsi pendekatan
AM daripada defenders. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan hubungan antara faktor-
faktor penentu organisasi dan pengadopsian serta pengimplementasian ABC. Penelitian ini
juga memperkaya literatur tentang ABC (umumnya hanya terbatas pada kisah sukses
implementasi ABC) dan inovasi serta objek penelitian yaitu lingkungan manufaktur yang
jarang diteliti.
Critical Review
1. Abstrak yang ideal terdiri dari tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan
implikasi penelitian, serta key word. Abstrak dalam penelitian ini sudah disajikan secara
lengkap baik dari segi tujuan penelitian, metode, hasil, dan implikasi penelitian.
Namun, abstrak penelitian ini tidak mencantumkan key words atau kata kunci, dimana
kata kunci ini merupakan konsep pokok yang dibahas dalam artikel. Penggunaan kata
kunci pada abstrak ini dapat berfungsi sebagai pedoman penelusuran oleh pencari
informasi.
2. Sebuah latar belakang yang ideal harus menyajikan fenomena atau permasalahan,
penelitian terdahulu, riset gap, alasan dilakukannya sebuah penelitian, perbedaan
dengan penelitian terdahulu, tujuan penelitian, dan objek penelitian. Bagian
pendahuluan atau latar belakang penelitian ini sudah disajikan secara lengkap atau
mencakup unsur-unsur di atas. Namun, penyajian kalimat dalam paragrafnya tidak
memiliki kesinambungan atau keterkaitan. Seperti pada paragraf kedua, peneliti
menjelaskan tingkat activity management kemudian dilanjutkan dengan kalimat inovasi
dalam sistem akuntansi manajerial dan seterusnya. Tentu hal ini tidak memiliki
keterkaitan sehingga akan membingungkan pembacanya. Akan tetapi, kelebihan dari
artikel ini adalah menyebutkan sistematika penulisan sehingga akan memudahkan
pembaca untuk memahami alur penulisan artikel tersebut.
11
3. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah strategi prospektor secara
positif terkait dengan pengadopsian tingkat AM. Jika dikaitkan dengan tujuan
penelitian yang selaras dengan judul penelitian yaitu meneliti sejauh mana faktor-faktor
kontekstual seperti strategi dan struktur organisasi mempengaruhi adopsi dan
pengimplementasian ABC, maka tentu saja hipotesis yang diajukan tidak selaras
dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai sebab yang diajukan dalam hipotesis
penelitian tersebut adalah tingkat penerapan AM dan bukan ABC. Selain itu, ketika
ingin menguji pengaruh strategi bisnis maka sudah seharusnya hipotesis penelitian yang
diajukan harus meliputi prospector, defender, dan analyzer terhadap ABC, bukan hanya
prospector saja yang diangkat dalam hipotesis penelitian tersebut, sebab pada hasil
penelitian terdapat hasil pengujian defender dan analyzer walau tidak dicantumkan
pada hipotesis penelitian yang diajukan.
4. Hipotesis kedua dan ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menitikbertakan pada
struktur mekanistik dari sebuah organisasi. Sementara pada hasil penelitian, peneliti
juga menguji struktur organik, sehingga tentu saja hal ini tidak konsisten dengan
hipotesis yang diajukan.
5. Penelitian ini sangat baik menurut pendapat kelompok kami, karena peniliti telah
menjelaskan berbagai istilah yang ada di dalam penelitian ini. Sehingga pembaca akan
lebih memahami istilah yang digunakan dalam hipotesis penelitian.
6. Karena penelitian ini menggunakan metode survey, maka peneliti menjelaskan
kelebihan dan kekurangan metode survey, serta strategi untuk menutupi kekurangan
metode tersebut. Akan tetapi, peneliti tidak menjelaskan lebih lanjut terkait peningkatan
pengembalian kuesioner yang dikirm sehingga pembaca jurnal belum begitu paham.
Oleh sebab itu, kami mengusulkan cara agar kuesioner yang dikirimkan dapat mencapai
tingkat pengembalian yang tinggi berdasarkan metode penelitian yang digunakan oleh
Baridwan (2012) pada disertasinya. Pertama, sebelum kuisioner disebakan, sebaiknya
kita berkonsultasi dengan pihak Bursa Efek Indonesia untuk menanyakan cara
mengirim kuisioner dan kontak person yang bisa dihubungi di perusahaan terbuka.
Kedua, peneliti mengirimkan kuisioner melalui pos (kirim balik) dan juga email kepada
corporate sekretaris perusahaan terbuka yang menjadi sampel dan meminta pengiriman
kembali kuisioner melalui pos bebas biaya dengan amplop yang telah disediakan atau
melalui email, jadi sebaiknya tidak untuk meningkatkan tingkat pengembalian kita
melakukan dua pengiriman yaitu melalui email dan melalui pos. Ketiga, melakukan
12
tindak lanjut yang pertama yaitu mengirim email pengingat/atau kontak corporate
langsung melalui telepon kepada sampel yang belum memberikan. Ketiga langkah yang
dilakukan oleh Baridwan (2012) sama halnya dengan langkah-langkah yang dilakukan
oleh Gosselin (1997).
7. Karena pada penelitian ini menggunakan metode survei dimana kuesionernya
dikirimkan melalui e-mail yang lebih memiliki kelebihan dibandingkan kuesioner yang
dikirimkan melalui pos, maka kami menambahkan salah satu kelebihan tersebut adalah
peneliti dapat menghindari bias yang disebabkan oleh arahan atau intervensi peneliti
secara langsung. Biasnya ini biasanya terjadi ketika melakukan interview secara
langsung.
8. Salah cara yang dapat digunakan untuk mengurangi bias selain yang disebutkan oleh
peneliti adalah pada kuesioner sebaiknya dilampirkan penjelasan singkat mengenai
definisi umum dari strategi dan struktur organisasi serta AA, ACA, dan ABC.
9. Penyajian kesimpulan yang ideal terdiri dari pencapaian tujuan penelitian, hasil
penelitian, kontribusi dan keterbatasan penelitian. Pada bagian kesimpulan dalam
artikel ini sudah disajikan secara seksama mencakup unsur-unsur di atas.
REDISIGN
1. Judul penelitian harus diubah dari judul sebelumnya yaitu The Effect of Strategy and
Organizational Structure on the Adoption and Implementation of Activity-Based
Costing menjadi The Effect of Strategy and Organizational Structure on the Adoption
and Implementation of Activity Management. Hal ini disebabkan oleh pembahasan dari
keseluruhan penelitian lebih mengeksplorasi Activity Management sehingga
hipotesisnya dapat dikembangkan menjadi sebagai berikut.
(a) H1 : Strategi prospektor berpengaruh positif terhadap tingkat pengadopsian AM.
(b) H2 : Strategi defender berpengaruh positif terhadap tingkat pengadopsian AM.
(c) H3 : Startegi analyzer berpengaruh positig terhadap tingkat pengadopsian AM.
(d) H4 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik
berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi AA.
(e) H5 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik
berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi ACA.
(f) H6 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik
berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi ABC.
13
2. Berdasarkan pernyataan dari peneliti yang terdapat pada bagian pendahuluan, yaitu
teori inovasi organisasi telah dikembangkan dan diuji secara empiris di banyak
organisasi yang berbeda, terutama pada sektor non profit dan publik namun sangat
sedikit teori ini diuji di lingkungan manufaktur, sehingga menurut kami studi ini lebih
tepat menggunakan metode eksploratif dibandingkan metode survey. Hal ini
disebabkan oleh desain ekslporatif dapat dilakukan jika tidak terdapat banyak informasi
mengenai isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu (Goselin, 1997; dan
Sekaran, 2011). Selain itu, peneliti juga harus melakukan wawancara dan observasi
lebih mendalam tentang masalah yang terkait sebelum merumuskan kuesioner yang
tepat.

More Related Content

What's hot

Pendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural pptPendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural ppt
Faizatur Rokhmah
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Sosialisasi pkm 2022 polisma
Sosialisasi pkm 2022 polismaSosialisasi pkm 2022 polisma
Sosialisasi pkm 2022 polisma
SERVERPOLISMA
 
Presentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeniPresentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeni
yeni_yuliani
 
Tugas strategi pemasaran_nike_inc
Tugas strategi pemasaran_nike_incTugas strategi pemasaran_nike_inc
Tugas strategi pemasaran_nike_inc
Jerry Dwi Oktavian
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
www.didiarsandi.com
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Togar Simatupang
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
10MThoriqShihab
 
PT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-IndonesiaPT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-Indonesia
astraruther
 
Group 9 csr
Group 9 csr Group 9 csr
Group 9 csr
Heri Nugroho
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diri
nielgogie
 
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
ESQ Business School
 
Training traditional method
Training traditional methodTraining traditional method
Training traditional method
Mercu Buana University
 
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
RESTRUKTURISASI ORGANISASIRESTRUKTURISASI ORGANISASI
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
DavidNehemia1
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
Rapul anwar
 

What's hot (20)

Pendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural pptPendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural ppt
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 
Sosialisasi pkm 2022 polisma
Sosialisasi pkm 2022 polismaSosialisasi pkm 2022 polisma
Sosialisasi pkm 2022 polisma
 
Presentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeniPresentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeni
 
Tugas strategi pemasaran_nike_inc
Tugas strategi pemasaran_nike_incTugas strategi pemasaran_nike_inc
Tugas strategi pemasaran_nike_inc
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
PT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-IndonesiaPT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-Indonesia
 
Group 9 csr
Group 9 csr Group 9 csr
Group 9 csr
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diri
 
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
 
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
 
Training traditional method
Training traditional methodTraining traditional method
Training traditional method
 
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
RESTRUKTURISASI ORGANISASIRESTRUKTURISASI ORGANISASI
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 

Similar to Critical jurnal pertemuan kedua

Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
davidfirdha
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
kairunnisa
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
cutzurnali
 
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
Mahdi
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Nasiatul Salim
 
fintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptxfintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptx
ssusere61925
 
Makalah operation research
Makalah operation researchMakalah operation research
Makalah operation researchSyahthazryan
 
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptxPPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
frengky22
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
andinisoraya23
 
Cio#3 teknik evaluasi investasi ti
Cio#3 teknik evaluasi investasi tiCio#3 teknik evaluasi investasi ti
Cio#3 teknik evaluasi investasi tiidrissss dddd
 
rancangan akper.pptx
rancangan akper.pptxrancangan akper.pptx
rancangan akper.pptx
SyahrirChalir
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
Sri Apriyanti Husain
 
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
WijayaKesuma3
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
PutriaRahmadani2
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
Sri Apriyanti Husain
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Nasiatul Salim
 
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto Dasoeki
 

Similar to Critical jurnal pertemuan kedua (20)

Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, conceptual framework, universi...
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
 
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
Akuntansi keperilakuan pertemuan 1
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
fintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptxfintech kelompok 6.pptx
fintech kelompok 6.pptx
 
856 842-1-pb
856 842-1-pb856 842-1-pb
856 842-1-pb
 
Sinda
SindaSinda
Sinda
 
Makalah operation research
Makalah operation researchMakalah operation research
Makalah operation research
 
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptxPPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 
Cio#3 teknik evaluasi investasi ti
Cio#3 teknik evaluasi investasi tiCio#3 teknik evaluasi investasi ti
Cio#3 teknik evaluasi investasi ti
 
rancangan akper.pptx
rancangan akper.pptxrancangan akper.pptx
rancangan akper.pptx
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
 
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
Artikel literature review manajemen proyek analisis sistem perusahaan,sistem ...
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
 
80764721 makalah
80764721 makalah80764721 makalah
80764721 makalah
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
 
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
 

More from Sri Apriyanti Husain

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
Sri Apriyanti Husain
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
Sri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
Sri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
Sri Apriyanti Husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Sri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Sri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Sri Apriyanti Husain
 
Tugas regresi berganda
Tugas regresi bergandaTugas regresi berganda
Tugas regresi berganda
Sri Apriyanti Husain
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
Sri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Sri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Sri Apriyanti Husain
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Sri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
Sri Apriyanti Husain
 
Review disertasi full
Review disertasi fullReview disertasi full
Review disertasi full
Sri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Sri Apriyanti Husain
 

More from Sri Apriyanti Husain (20)

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Tugas regresi berganda
Tugas regresi bergandaTugas regresi berganda
Tugas regresi berganda
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
Alfamart
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Review disertasi full
Review disertasi fullReview disertasi full
Review disertasi full
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 

Recently uploaded

PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (19)

PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Critical jurnal pertemuan kedua

  • 1. 1 CRITICAL REVIEW: THE EFFECT OF STRATEGY AND ORGANIZATIONAL STRUCTURE ON THE ADOPTION AND IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING (Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah Metodologi Penelitian Positif) Oleh: 1. Citra (146020300111006) 2. Rendy Mirwan Aspirandi (146020300111007) 3. Mohamad Anwar Thalib (146020300111008) 4. Sri Apriyanti Husain (146020300111009) PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
  • 2. 1 THE EFFECT OF STRATEGY AND ORGANIZATIONAL STRUCTURE ON THE ADOPTION AND IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING Tulisan ini merupakan critical review terhadap artikel yang berjudul The Effect of Strategy and Organizational Structure on the Adoption and Implementation of Activity-Based Costing atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Pengaruh Strategi dan Struktur Organisasi Terhadap Pengadopsian dan Pengimplementasian Activity Based Costing. Artikel ini ditulis oleh Maurice Gosselin dan merupakan terbitan dari Accounting, Organizations and Society, Vol. 22, No. 2, Tahun 1997, halaman 105-122. PENDAHULUAN Selama beberapa tahun terakhir, penetapan biaya berdasarkan aktivitas atau Activity Based Costing (ABC) menjadi hal yang menarik untuk para akademisi dan akuntan manajemen. Namun, survei dari National Association of Accountants (1991); Institute of Managemen Accountants (1993); Armitrage dan Nicholson (1993); Innes dan Mitchelle (1991 dan 1995); Cobb dkk (1992); dan Lukka (1994) menunjukkan bahwa penerapan ABC belum dilakukan secara intens. Terbukti, dari beberapa perusahaan yang sudah menerapkan ABC memutuskan untuk menghentikan penerapannya (Horngren, 1990; Innes dan Mitchell, 1991; Nanni dkk, 1992; Madison dan Power, 1993). Hal inilah yang menjadi inti dari paradoks ABC, sebab ketika ABC menunjukkan kegunaannya, lebih banyak perusahaan yang memilih untuk tidak menerapkannya. Oleh karena itu, artikel ini memberikan penjelasan tambahan dengan meneliti sejauh mana faktor-faktor kontekstual seperti strategi dan struktur organisasi mempengaruhi adopsi dan pengimplementasian ABC sehingga akan memberikan pemahaman lebih mengenai paradoks ABC. Inovasi dalam sistem akuntansi manajerial dipengaruhi oleh kecenderungan organisasi untuk berinovasi dan kemampuannya dalam melaksanakan inovasi tersebut. Strategi mempengaruhi kebutuhan organisasi untuk inovasi akuntansi manajemen. Simons (1987, 1988, 1990) menunjukkan bahwa Strategy Business Unit (SBU) yang mengikuti strategi prospektor (Miles dan Snow, 1978) menyesuaikan sistem manajemen biaya untuk kebutuhan pengguna pada tingkat yang lebih besar daripada SBU dengan strategi bertahan. Struktur organisasi akan mendorong atau membatasi kegiatan pelaksanaan inovasi. Teori inovasi organisasi ini telah dikembangkan dan diuji secara empiris di banyak organisasi yang berbeda, terutama pada sektor non profit dan publik (Hage dan Aiken, 1967; Aiken dan Hage,
  • 3. 2 1971; Baldridge dan Bumham, 1975; Daft, 1978; Aikenet dkk, 1980; Kimberly dan Evanisko, 1981; serta Damanpour, 1987). Namun, sangat sedikit teori tersebut diuji di lingkungan manufaktur (Burns dan Stalker, 1961; Hull dan Hage, 1982; Ettlie dkk, 1984; Dewar dan Dutton, 1986). Sehingga, penelitian ini difokuskan pada inovasi teknis bukan pada inovasi administrasi (Damanpour, 1991). Dengan demikian, artikel ini akan berkontribusi terhadap literatur ABC dan inovasi untuk meneliti paradoks ABC dari perspektif inovasi. Adapun sistematika penulisan artikel ini selanjutnya akan menjelaskan pendekatan yang berbeda dari AM. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan strategi, struktur organisasi dan dampaknya terhadap inovasi dalam sistem manajemen biaya. Lalu dilanjutkan lagi dengan metodologi penelitian dan analisis data. Terakhir, dilakukan pembahasan dan kontribusi serta keterbatasan artikel ini. KEGIATAN MANAJEMEN: SEBUAH INOVASI DENGAN MULTIPLE LEVEL - Manajemen Kegiatan (AM) adalah organisasi yang efektif dan konsisten kegiatan SBU dalam rangka untuk menggunakan sumber daya dalam cara yang terbaik untuk mencapai tujuannya (Brimson, 1991). - Manajemen Kegiatan (AM) dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: analisis aktivitas (AA), analisis biaya aktivitas (ACA) dan ABC. - Analisis aktivitas (AA), yang pertama dan paling sederhana tingkat, terdiri dari mengidentifikasi kegiatan dan prosedur yang dilakukan untuk mengubah bahan, tenaga kerja dan sumber daya lainnya menjadi output (Brimson, 1991). - Analisis biaya aktivitas (ACA) adalah tingkat berikutnya dalam proses AM. ACA memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi biaya setiap aktivitas dan faktor- faktor yang menyebabkan mereka bervariasi. ACA dapat dicapai tanpa menerapkan sistem perhitungan biaya produk yang mengalokasikan biaya overhead berdasarkan driver ini. - ABC menelusuri biaya ke produk dan layanan di dua tingkat yang berbeda. Pertama, biaya overhead diidentifikasi dengan homogen kolam biaya berdasarkan aktivitas. Kedua, biaya dikumpulkan diterapkan untuk produk yang menggunakan langkah- langkah kegiatan yang dikonsumsi. - Dalam penelitian ini, AM dianggap sebagai inovasi bertingkat. - Inovasi biasanya digambarkan sebagai terdiri dari empat tahap yang dilakukan (Hage, 1980; Get-win, I988): adopsi, persiapan, pelaksanaan dan rutinisasi.
  • 4. 3 - Jika organisasi telah mengadopsi pendekatan AM, beberapa tindakan-tindakan utama harus diselesaikan. Pertama, manajer dan akuntan akan dilatih, sebuah perusahaan konsultan, jika perlu, akan dipilih dan perangkat lunak komputer akan dibeli atau dikembangkan di dalam rumah. Kedua, akuntan dan manajer harus mengidentifikasi kegiatan, menentukan kumpulan di mana biaya aktivitas harus dikumpulkan dan dipilih driver biaya yang akan digunakan untuk mengalokasikan biaya aktivitas ke objek biaya tertentu. - Selama proses persiapan, organisasi memiliki kesempatan untuk menguji kembali keputusan yang dibuat selama tahap adopsi (Rogers, 1983; Leonard-Barton, 1988). - Perspektif inovasi, organisasi-organisasi ini mungkin telah memutuskan untuk menemukan kembali ABC dan membatasi diri dengan AA dan tingkat ACA. - Tahap implementasi terdiri dari memperkenalkan inovasi dan mengevaluasi dampaknya. STRATEGI BISNIS DAN PROSES DIFUSI UNTUK INOVASI - Miles dan Snow (1978), (1994) mengidentifikasi empat jenis strategis organisasi sesuai dengan tingkat dimana mereka mengubah produk mereka dan pasar: prospector, defender, analyzer dan reactor. - Prospectors ditandai dengan dinamika mereka dalam mencari peluang pasar, kemampuan mereka untuk mengembangkan dan memproduksi produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, investasi mereka dalam jumlah besar sumber daya keuangan yang terkait dengan penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kerja sama tim mereka. - Defender beroperasi dalam domain produk-pasar yang sempit ditandai dengan volume produksi yang tinggi dan keragaman produk yang rendah. Defender bersaing secara agresif pada harga, kualitas dan layanan pelanggan. - Analyzer berdiri di antara dua kategori tersebut, berbagi karakteristik dari kedua prospector dan defender. - Reactor tidak mengikuti sebuah strategi sadar. - Prospectors adalah organisasi yang menghadapi lingkungan yang lebih terduga dan tidak pasti dari organisasi berikut strategi defender (Slocum et al, 1985). Govindarajan, 1986). Simons menunjukkan bahwa prospectors cenderung menyesuaikan sistem
  • 5. 4 manajemen biaya untuk kebutuhan pengguna untuk tingkat yang lebih besar daripada pembela (Simons, 1987, 1988). Sehingga: Hipotesis 1 (Hl): Sebuah strategi prospektor secara positif terkait dengan pengadopsian tingkat AM. STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES DIFUSI UNTUK INOVASI - Teori inovasi organisasi telah muncul berdasarkan mekanistik/kontinum organik yang dikembangkan oleh Burns dan Stalker (1961). - Struktur organisasi mempengaruhi kemampuan organisasi untuk berhasil mengadopsi dan menerapkan inovasi (Damanpour, 1991). - Menurut model dual-core, karakteristik mekanistik memfasilitasi adopsi dan Pelaksanaan inovasi administrasi. Jika kita mempertimbangkan AA dan ACA sebagai inovasi teknis dan ABC sebagai administrasi, model dual-core menunjukkan bahwa organisasi dengan karakteristik organik akan lebih mudah mengadopsi AA dan ACA sementara organisasi mekanistik akan memutuskan untuk mengejar ABC. Sehingga: Hipotesis 2 (H2): Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik secara positif terkait dengan organisasi yang mengadopsi ABC. - Model ambidextrous didasarkan pada perbedaan antara inisiasi dan implementasi tahap inovasi (Duncan, 1976). Tahap inisiasi sangat mirip dengan tahap adopsi dijelaskan sebelumnya. Ini terdiri dari semua tindakan yang mengarah ke keputusan untuk mengadopsi inovasi seperti persepsi masalah, pengumpulan informasi, pembentukan sikap dan evaluasi sumber daya dan pencapaian (Damanpour, 1991). Tahap implementasi terdiri dari semua kegiatan antara adopsi dan rutinisasi inovasi (Rogers, 1983). Zmud (1982) dalam studi tentang pengaruh sentralisasi dan formalisasi pada difusi praktek perangkat lunak modern, menemukan bahwa proposisi model ambidextrous yang akurat untuk inovasi teknis tetapi tidak untuk inovasi administratif. Sehingga: Hipotesis 3 (H3): Diantara organisasi-organisasi yang mengadopsi ABC, struktur mekanistik secara positif terkait dengan organisasi yang menerapkan ABC. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode atau pendekatan survey. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang di kirimkan melalui pos email, terdapat dua
  • 6. 5 alasan peneliti menggunakan pos email. Pertama, peneliti menggunakan pos email karena dengan menggunakan pos email mengungkinkan bagi peneliti untuk melakukan survey dengan polulasi yang beasr dan sampel random dengan biaya yang relative murah. Kedua, dipilih email disebabakan oleh peneliti ingin mengurangi tekanan kepada responden, tekanan yang dimaksud di sini adalah tenakan waktu yang mengharuskan responden mengirimkan kuisioner dengan cepat, maka dengan menggunakan email memudahkan pengumpulan data yang menggunakan waktu yang singkat. Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan peneliti mengenai kelemahan dan cara mengatasi kelemahan dari pengiriman kuisioner dengan bentuk email pertama respon yang rendah cara mengatasi respon yang rendah adalah dijelaskan dengam metode total desain yang dikutip dari (DIlman, 1978). Kedua, non response bias. Cara untuk meminimalisis non respon bias ini digunakan analisis tertentu untuk menilai non response. Kuisioner Dan Populasi Yang Disurvei Salah satu yang menjadi bagian penting dari sub artikel ini peneliti menjelaskan bagaimana langkah-langkah agar kuisioner tersebut bisa mendapat tingkat penggembaian yang tinggi, diantaranya adalah pertama surat lamaran ditujukan kepada controller atau wakil presiden organisasi, kemudian sebuah pos pengingat itu diteruskan ke masing-masing responden pada tiga minggu kemudian setelah email pertama dikirimkan. Pengukuran Tiga variabel kategori yang digunakan untuk mengklasifikasikan strategy bisnis unit (SBU). Pertama. Variabel I pengadopsi AM organisasi dikelompokan menjadi dua kelompok dengan kriteria apakah mereka telah mengadopsi pendekatan AN atau tidak . Kedua, Variabel II ABCDO untuk organisasi yang mengadopsi AM dibagi menadi dua kelompok kelompok pertama yang mengadopsi ABC dan kelompok kedua yang mengadopsi AA atau ACA. Ketiga, Variabel III di beri label ABCIM, organisasi yang telah mengadipsi ABC dibagi lagi menjadi dua kelompok, kelompok terdiri semua organisasi yang mengimplementasikan ABC dan kelompok yang mengimplementasikan AA atau ACA atau tidak melaksanakan ABC. Jenis Strategi Beberapa metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan organisasi sesuai dengan jenis strategi mereka adalah pertama responden yang organsiasinya dikalsifikasikan sebagai organisasi prospector, defender dan analyzer, untuk mengkalsifikasika jenis strategi responden diminta untuk memilih deskripsi yang paling mendekati sesuai dengan organisasi
  • 7. 6 mereka. Kedua, validitas dari klasifikasi itu dikroscek. Sentralisasi, diferensiasi, vertika dan formalisasi untuk mengoperasionalkan struktur organisasi dan mekanistik Sentralisasi merupakan konsentrasi pengambilan keputusan pada tingkat tertentu dalam hirarti. Nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sentralisasi diambil dari Pugh et Al (1968), Kandwahallah (1972), Gordin dan Narayanan (1984) dan hull dan Hage (1982), pengukuran sentralisasi menggunakan seri dari dua belas keputusan standard an mengidentifikasi lima poin, mulai dari garis pengawas kepala manajer kantor, tingkat dimana keputusan dibuat. Diferensiasi Vertikal mengacu kepada kedalaman struktur, hal ini mencerminkan jumlah tingkat hirarti di bawah petugas kepala eksekutif. Diferensiasi vertical diukur sebagai jumlah tingkat hirarkis antara bisnis strategis CEO unit, jenis pengukuran telah digunakan dalam berbagai penelitian dalam litelatur organisasi. Formalisasi mewakili tingkat pekerjaan dalam sebuah organsiasi yang distandarisasi. Empat pertanyaan tentang sejauh mana aturan, prosedur dan kebijakan standar memberikan pengukuran tingkat formalisasi. Dan instrument ini diadaptasi dari Erom Robbins (1983), sebuah analisis factor dari empat factor dilakukan untuk menghasilkan salah satu factor menyumbang 98, 4% dari variasi. HASIL Informasi Umum dan Statistic Deskripsi Kuisioner yang diberikan sebanyak 415 yang dikirimkan di Kanada dan dari 415 kuisioner 162 SBU yang mengembalikan yang mana 161 lengkap dan dapat digunakan. Ini disimpulkan tingkat tanggapan 39%. Langkah-langkah yang digunakan agar survey ini tidak bias yaitu sebagai berikut. Pertama, perbandingan profil responden terhadap karekteristik yang diketahui (bahasa, industry dan ukuran). Kedua, analisis perbandingan tanggapan berdasarkan tanggal penelrimaan juga dilakukan, perbandingan seperti ini didasarkan pada tanggapan bahwa responden yang terlambat mungkin wakil dari non responden. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok responden. Pendekatan AM yang Diadopsi dan Diimplementasikan Mayoritas responden mengadopsi AM 122 SBU mewakili 75,8% dari responden. Delapan belas SBU (6 telah mengadopsi ABC dan 12 telah memutuskan untuk mengikuti AA atau ACA) yang memutuskan untuk mengikuti pendekatan AM, tidak menerapkannya. Pada bagian kedua kuisioner responden diminta untuk menunjukan jenis pendekatan AM yang
  • 8. 7 akhirnya mereka malksanakan 45 SBU yang mengadopsi AA dan ACA tidak selalu menerapkan tingkat yang dipilih. Determinan Strategi dan Organisasi Pada bagian ketiga respinden diminta untuk memilih profil strategis, dari tiga yang diciptakan oleh Snow dan Hrebiniak (1980), 60 SBU diklasifikasikan sebagai Prospector mewakili 37% dari responden, 54 analizerz 34% dan 47 defenders 29%. Dan hal ini sesuai dengan Miles dan Snow (1978) yang memperkirakan bahwa pespectors, defenders dan anlyzers akan merata tersebar di setiap industry. Bagian keempat kuisioner memasukan instrument yang digunakan untuk mengukur sentralisasi, diferensiasi, vertikal dan formaliras. Hipotesis Pengujian Dalam artikel ini, regresi logistic digunakan untuk menguji hipotesis disebabkan karena test lebih kuat dari analisis korelasi dan Chi-Square. Adopsi Pendekatan Manajemen Aktivitas Hipotesis 1 menyatakan bahwa strategi prospector secara positif terkait dengan keputusan untuk mengadopsi pendekatan AM hasil dari pengujian data dipereloleh bahwa terdapat adalah positif dan signifikan. Dengan demikian, hipotesis ini diterima. Hipotesis Tentang Jenis Pendekatan AM yang Diadopsi Untuk menguji hipotesis 2.122 SBU yang mengadopsi pendekatan AM dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 45 organisasi yang memutuskan untuk mengikuti AA atau ACA. Kelompok kedua terdiri dari 77 SBU yang mengadopsi ABC. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa hanya satu penentu organisasi, diverensial vertikal tenyata memiliki dampak signifikan terhadap keuasan untuk mengadopsi ABC. Dengan demikian, hipotesis ini diterima. Pelaksanaan AA dan ACA atau ABC antar SBU yang Mengadopsi ABC Untuk menguji hipotesis ketiga ini, 77 organisasi yang mengadopsi ABC dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama termasuk 28 organisasi yang telah memutuskan melanjutkan ABC tapi itu akhirnya melaksanakan hanya AA atau ACA atau tidak mengimplementasikan pendekatan AM. Kelompok kedua terdiri dari 49 SBU yang mengadopsi dan mengimplementasikan ABC. Hipotesis ketiga, setelah dilakukan analissi data maka hipotesis ke tiga didukung, karena organisasi terpusat dan format mengadopsi ABC lebih mungkin untuk menerapkan ABC dari organisasi terdesentralisasi dan informal.
  • 9. 8 DISKUSI Strategi dan struktur organisasi berpengaruh terhadap keputusan untuk mengadopsi dan menerapkan pendekatan AM. Strategi bersaing menetapkan kebutuhan informasi manajemen biaya. Organisasi yang bersaing melalui inovasi dan pengembangan produk dan pasar cenderung lebih terbuka terhadap teknik-teknik baru yang memungkinkan para manajer untuk meningkatkan proses dan informasi. Ini menjelaskan mengapa, dalam penelitian ini, strategi prospector dikaitkan dengan penerapan pendekatan AM. Prospector biasanya organisasi yang lebih fleksibel. Dengan demikian, kita dapat berharap bahwa mereka akan lebih memilih AA dan ACA sejak dua tingkat ini membutuhkan waktu dan usaha lebih sedikit dan lebih sedikit kendala daripada ABC resmi. Namun, hasil studi ini menunjukkan bahwa, di antara SBU yang mengadopsi pendekatan AM, jenis pendekatan AM tidak berbeda untuk prospectors, defenders dan analyzers. Sehingga, strategi bersaing mempengaruhi adopsi inovasi tetapi tidak dengan sifat dari inovasi yang diadopsi. Struktur organisasi juga merupakan faktor penting dalam difusi proses inovasi. Ini mempengaruhi jenis pendekatan AM yang dipilih sebuah SBU. Organisasi mekanistik lebih mementingkan sistem formal sementara organisasi organik mendukung sistem informal. AA dan ACA pada dasarnya terdiri dari analisis kegiatan dan biaya yang terkait. Keduanya bukanlah sistem akuntansi formal. ABC jauh lebih formal. Oleh karena itu, organisasi mekanistik diharapkan untuk memilih ABC sementara organisasi organik akan cenderung memilih AA atau ACA. Hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk alasan ini. Tingkat diferensiasi vertikal secara positif berhubungan dengan adopsi ABC dalam sampel SBU digunakan di sini. Tingginya tingkat diferensiasi vertikal secara khas terkait dengan struktur organisasi mekanistik. Dengan demikian, organisasi mekanistik cenderung mengadopsi ABC, sementara organisasi organik cenderung mengadopsi AA atau ACA. Struktur organisasi juga muncul untuk mempengaruhi proses implementasi. Sebuah inovasi administrasi seperti ABC akan lebih mudah untuk diterapkan dalam organisasi mekanistik. Pelaksanaan inovasi teknis seperti AA dan ACA dapat difasilitasi dalam organisasi organik. Pernyataan-pernyataan ini konsisten dengan model ambidextrous (Duncan, 1976). Menurut teori inovasi, pada organisasi mekanistik, ketika manajer puncak telah memutuskan untuk berkomitmen pada sistem baru, mereka mengerahkankan semua sumber daya yang tersedia untuk memastikan bahwa pelaksanaan akan sukses dan melakukan kontrol atas proses implementasi. Hasil dalam penelitian ini mengkonfirmasi interpretasi ini. Mereka menunjukkan bahwa, di antara SBU yang mengadopsi ABC, SBU yang lebih
  • 10. 9 terpusat dan lebih formal cenderung menerapkan ABC sementara yang lain lebih memilih tingkat AA dan ACA. KESIMPULAN Penelitian ini mengkaji pemahaman mengenai paradoks ABC, terutama faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan manajer untuk mengadopsi dan mengimplementasikan ABC. Adapun hasil penelitiannya, dapat diuraikan sebagai berikut. a) Strategi prospector berhubungan dengan keputusan manajer dalam mengadopsi pendekatan AM. b) Struktur organisasi memainkan peran penting dalam pemilihan jenis pendekatan AM. Ditemukan bahwa organisasi dengan tingkat diferensiasi vertikal yang lebih tinggi cenderung lebih mengadopsi ABC daripada organisasi dengan tingkat diferensiasi vertikal yang lebih rendah. Dengan demikian, organisasi mekanistik lebih memilih untuk mengadopsi ABC yang inovasinya lebih formal dan lebih administratif daripada AA dan ACA. Hasil ini konsisten dengan model dualcore. c) Diantara organisasi yang mengadopsi ABC, ditemukan bahwa organisasi yang lebih tersentralisasi dan lebih formal lebih berkaitan dengan pengimplementasian ABC dibanding organisasi yang terdesentralisasi dan kurang formal. Sementara keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, meskipun tingkat respon cukup tinggi yaitu pada tingkat 39%, namun terdapat bias nonresponse yang bersifat potensial. Kedua, operasionalisasi strategi bersaing dan struktur organisasi mungkin telah menyebabkan beberapa masalah walau penggunaan self-typing untuk mengidentifikasi kelompok strategis merupakan praktek yang diterima dalam penelitian strategi (Ginsberg, 1984, Hambrick, 1989, Snow dan Hambrick, 1980). Hal ini disebabkan oleh kemungkinan responden salah paham tentang karakter strategi yang sedang dipelajari. Ketiga, nilai untuk sentralisasi, diferensiasi vertikal, dan formalisasi mungkin berhubungan erat dengan industri masing-masing SBU sehingga skor untuk sentralisasi, diferensiasi vertikal, dan formalisasi dapat dipengaruhi oleh industri SBU. Tes dengan menggunakan model yang dijalankan dengan variabel dummy ini menunjukkan bahwa industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengadopsian pendekatan AM, pengadopsian ABC dan pengimplementasian ABC. Keempat, meskipun semua model memiliki Chi-Square yang signifikan, Somer’s D tertinggi adalah 0,54 dimana dianggap cukup rendah menurut Agresti (1990). Kelima, meskipun SBU diidentifikasi dengan hati-hati,
  • 11. 10 dalam beberapa kasus, kuesioner dikirim ke penanggungjawab kantor pusat atau wakil presiden. Tanggapan dari para manajer mungkin berbeda dari manajer SBU karena persepsi mereka tentang sistem manajemen biaya yang mungkin berbeda. Selain keterbatasan, penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman proses difusi inovasi akuntansi manajemen seperti ABC. Temuan penting dari penelitian ini adalah hubungan antara strategi bersaing dengan kecenderungan untuk berinovasi di bidang akuntansi manajerial. Inovator seperti prospectors lebih cenderung mengadopsi pendekatan AM daripada defenders. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan hubungan antara faktor- faktor penentu organisasi dan pengadopsian serta pengimplementasian ABC. Penelitian ini juga memperkaya literatur tentang ABC (umumnya hanya terbatas pada kisah sukses implementasi ABC) dan inovasi serta objek penelitian yaitu lingkungan manufaktur yang jarang diteliti. Critical Review 1. Abstrak yang ideal terdiri dari tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan implikasi penelitian, serta key word. Abstrak dalam penelitian ini sudah disajikan secara lengkap baik dari segi tujuan penelitian, metode, hasil, dan implikasi penelitian. Namun, abstrak penelitian ini tidak mencantumkan key words atau kata kunci, dimana kata kunci ini merupakan konsep pokok yang dibahas dalam artikel. Penggunaan kata kunci pada abstrak ini dapat berfungsi sebagai pedoman penelusuran oleh pencari informasi. 2. Sebuah latar belakang yang ideal harus menyajikan fenomena atau permasalahan, penelitian terdahulu, riset gap, alasan dilakukannya sebuah penelitian, perbedaan dengan penelitian terdahulu, tujuan penelitian, dan objek penelitian. Bagian pendahuluan atau latar belakang penelitian ini sudah disajikan secara lengkap atau mencakup unsur-unsur di atas. Namun, penyajian kalimat dalam paragrafnya tidak memiliki kesinambungan atau keterkaitan. Seperti pada paragraf kedua, peneliti menjelaskan tingkat activity management kemudian dilanjutkan dengan kalimat inovasi dalam sistem akuntansi manajerial dan seterusnya. Tentu hal ini tidak memiliki keterkaitan sehingga akan membingungkan pembacanya. Akan tetapi, kelebihan dari artikel ini adalah menyebutkan sistematika penulisan sehingga akan memudahkan pembaca untuk memahami alur penulisan artikel tersebut.
  • 12. 11 3. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah strategi prospektor secara positif terkait dengan pengadopsian tingkat AM. Jika dikaitkan dengan tujuan penelitian yang selaras dengan judul penelitian yaitu meneliti sejauh mana faktor-faktor kontekstual seperti strategi dan struktur organisasi mempengaruhi adopsi dan pengimplementasian ABC, maka tentu saja hipotesis yang diajukan tidak selaras dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai sebab yang diajukan dalam hipotesis penelitian tersebut adalah tingkat penerapan AM dan bukan ABC. Selain itu, ketika ingin menguji pengaruh strategi bisnis maka sudah seharusnya hipotesis penelitian yang diajukan harus meliputi prospector, defender, dan analyzer terhadap ABC, bukan hanya prospector saja yang diangkat dalam hipotesis penelitian tersebut, sebab pada hasil penelitian terdapat hasil pengujian defender dan analyzer walau tidak dicantumkan pada hipotesis penelitian yang diajukan. 4. Hipotesis kedua dan ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menitikbertakan pada struktur mekanistik dari sebuah organisasi. Sementara pada hasil penelitian, peneliti juga menguji struktur organik, sehingga tentu saja hal ini tidak konsisten dengan hipotesis yang diajukan. 5. Penelitian ini sangat baik menurut pendapat kelompok kami, karena peniliti telah menjelaskan berbagai istilah yang ada di dalam penelitian ini. Sehingga pembaca akan lebih memahami istilah yang digunakan dalam hipotesis penelitian. 6. Karena penelitian ini menggunakan metode survey, maka peneliti menjelaskan kelebihan dan kekurangan metode survey, serta strategi untuk menutupi kekurangan metode tersebut. Akan tetapi, peneliti tidak menjelaskan lebih lanjut terkait peningkatan pengembalian kuesioner yang dikirm sehingga pembaca jurnal belum begitu paham. Oleh sebab itu, kami mengusulkan cara agar kuesioner yang dikirimkan dapat mencapai tingkat pengembalian yang tinggi berdasarkan metode penelitian yang digunakan oleh Baridwan (2012) pada disertasinya. Pertama, sebelum kuisioner disebakan, sebaiknya kita berkonsultasi dengan pihak Bursa Efek Indonesia untuk menanyakan cara mengirim kuisioner dan kontak person yang bisa dihubungi di perusahaan terbuka. Kedua, peneliti mengirimkan kuisioner melalui pos (kirim balik) dan juga email kepada corporate sekretaris perusahaan terbuka yang menjadi sampel dan meminta pengiriman kembali kuisioner melalui pos bebas biaya dengan amplop yang telah disediakan atau melalui email, jadi sebaiknya tidak untuk meningkatkan tingkat pengembalian kita melakukan dua pengiriman yaitu melalui email dan melalui pos. Ketiga, melakukan
  • 13. 12 tindak lanjut yang pertama yaitu mengirim email pengingat/atau kontak corporate langsung melalui telepon kepada sampel yang belum memberikan. Ketiga langkah yang dilakukan oleh Baridwan (2012) sama halnya dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh Gosselin (1997). 7. Karena pada penelitian ini menggunakan metode survei dimana kuesionernya dikirimkan melalui e-mail yang lebih memiliki kelebihan dibandingkan kuesioner yang dikirimkan melalui pos, maka kami menambahkan salah satu kelebihan tersebut adalah peneliti dapat menghindari bias yang disebabkan oleh arahan atau intervensi peneliti secara langsung. Biasnya ini biasanya terjadi ketika melakukan interview secara langsung. 8. Salah cara yang dapat digunakan untuk mengurangi bias selain yang disebutkan oleh peneliti adalah pada kuesioner sebaiknya dilampirkan penjelasan singkat mengenai definisi umum dari strategi dan struktur organisasi serta AA, ACA, dan ABC. 9. Penyajian kesimpulan yang ideal terdiri dari pencapaian tujuan penelitian, hasil penelitian, kontribusi dan keterbatasan penelitian. Pada bagian kesimpulan dalam artikel ini sudah disajikan secara seksama mencakup unsur-unsur di atas. REDISIGN 1. Judul penelitian harus diubah dari judul sebelumnya yaitu The Effect of Strategy and Organizational Structure on the Adoption and Implementation of Activity-Based Costing menjadi The Effect of Strategy and Organizational Structure on the Adoption and Implementation of Activity Management. Hal ini disebabkan oleh pembahasan dari keseluruhan penelitian lebih mengeksplorasi Activity Management sehingga hipotesisnya dapat dikembangkan menjadi sebagai berikut. (a) H1 : Strategi prospektor berpengaruh positif terhadap tingkat pengadopsian AM. (b) H2 : Strategi defender berpengaruh positif terhadap tingkat pengadopsian AM. (c) H3 : Startegi analyzer berpengaruh positig terhadap tingkat pengadopsian AM. (d) H4 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi AA. (e) H5 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi ACA. (f) H6 : Diantara organisasi yang mengadopsi pendekatan AM, struktur mekanistik berpengaruh positif terhadao organisasi yang mengadopsi ABC.
  • 14. 13 2. Berdasarkan pernyataan dari peneliti yang terdapat pada bagian pendahuluan, yaitu teori inovasi organisasi telah dikembangkan dan diuji secara empiris di banyak organisasi yang berbeda, terutama pada sektor non profit dan publik namun sangat sedikit teori ini diuji di lingkungan manufaktur, sehingga menurut kami studi ini lebih tepat menggunakan metode eksploratif dibandingkan metode survey. Hal ini disebabkan oleh desain ekslporatif dapat dilakukan jika tidak terdapat banyak informasi mengenai isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu (Goselin, 1997; dan Sekaran, 2011). Selain itu, peneliti juga harus melakukan wawancara dan observasi lebih mendalam tentang masalah yang terkait sebelum merumuskan kuesioner yang tepat.