Mata kuliah Ushul Fiqh membahas metodologi hukum Islam. Mempelajari ushul fiqh penting agar mahasiswa dapat memahami bagaimana hukum Islam dibentuk dan diaplikasikan, serta mampu menjawab masalah baru. Mata kuliah ini membahas sumber-sumber hukum Islam, metode penemuan hukum, kaidah-kaidah ushul fiqh, dan ijtihad. Mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi, ujian tengah semester,
islamic worldview 15 feb upload slideshareSri Suwanti
Islamic Worldview adalah visi tentang realitas dan kebenaran, berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik, yang berperan sebagai asas yang tidak tampak (non observable) bagi semua perilaku manu-sia, termasuk aktivitas ilmiah dan tek-nologi.
Pada awalnya ilmu takhrij hadis tidak diperlukan oleh ulama namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan terhadap penunjukan hadis terhadab sumber aslinya maka memunculkan berbagai kitab-kitab takhrij, menjelaskan metodenya, dan menentukan kualitas hadis sesuai kedudukanya.
Takhrij adalah menunjukkan hadits pada rujukan pokok ( asli ) yang sudah dikeluarkan lalu disebutkan pula kedudukan hadits tersebut pada saat yang diperlukan. Ilmu takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang harus mendapat perhatian serius karena di dalamnya dibicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui sumber hadis itu berasal. Disamping itu, didalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh, khususnya dalam menentukan kualitas sanad hadis. suatu hadis merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Dalam makalah takhrij hadis kali ini akan dibahas mengenai: Pengertian takhrij hadis, tujuan dan manfa‟at takhrij hadis, kitab-kitab yang diperlukan dalam mentakhrij, cara pelaksanaan dan metode takhrij
islamic worldview 15 feb upload slideshareSri Suwanti
Islamic Worldview adalah visi tentang realitas dan kebenaran, berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik, yang berperan sebagai asas yang tidak tampak (non observable) bagi semua perilaku manu-sia, termasuk aktivitas ilmiah dan tek-nologi.
Pada awalnya ilmu takhrij hadis tidak diperlukan oleh ulama namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan terhadap penunjukan hadis terhadab sumber aslinya maka memunculkan berbagai kitab-kitab takhrij, menjelaskan metodenya, dan menentukan kualitas hadis sesuai kedudukanya.
Takhrij adalah menunjukkan hadits pada rujukan pokok ( asli ) yang sudah dikeluarkan lalu disebutkan pula kedudukan hadits tersebut pada saat yang diperlukan. Ilmu takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang harus mendapat perhatian serius karena di dalamnya dibicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui sumber hadis itu berasal. Disamping itu, didalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh, khususnya dalam menentukan kualitas sanad hadis. suatu hadis merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Dalam makalah takhrij hadis kali ini akan dibahas mengenai: Pengertian takhrij hadis, tujuan dan manfa‟at takhrij hadis, kitab-kitab yang diperlukan dalam mentakhrij, cara pelaksanaan dan metode takhrij
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Sejak masa Sahabat, kegiatan ijtihad dapat dikategorikan dalam dua aliran, yaitu aliran rasional (ahlu al-ra’yi) dan tradisional (ahlu al-hadits). Akan tetapi secara institusional, kedua aliran ini terbentuk pada masa Tabi’in, di mana aliran rasional (ahlu al-ra’yi) berkembang di Irak, sedangkan aliran tradisional (ahlu al-hadits) berkembang di Hijaz Makkah dan Madinah Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya ulama tradisionalis (ahlu al-hadits) di Irak dan ulama rasionalis (ahlu al-ra’yi) di kawasan Hijaz.
Secara umum, yang dimaksud dengan aliran rasional (ahlu al-ra’yi) adalah aliran ijtihad yang berpandangan bahwa hukum syara’ merupakan sesuatu yang dapat ditelaah esensi-esensi yang mendasari ketentuan-ketentuan doktrinnya yang mengacu pada kemaslahatan kehidupan manusia. Dalam hal ini, para mujtahid rasionalis mengkaji illat untuk setiap norma hukum dengan melihat pada sisi yang memungkinkannya untuk memperoleh illat sebanyak-banyaknya, sehingga mereka dapat leluasa melakukan kajian analogis dengan memelihara kepentingan kehidupan manusia dan masyarakat secara keseluruhan.
Studi Hukum Islam tak henti hentinya di kaji dan menarik untuk dijadikan wacana dan penelitian dalam segala aspek yang melingkupi perjalanan dinamika keislaman. kiranya gairah umat islam yang besar untuk melakukan kajian bisa atersalur lewat forum ilmiyah, forum online dan yang lainnya.
1. SILABUS
Mata Kuliah : Ushul Fiqh
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Program : S1
Bobot : 2 Sks
Pengampu : Hj. Titim Fatimah, M.Ag
Sani Insan Muhamadi, M.Pd.
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mengerti fikihbelumsempurnajikabelummengenaldanmemahami ushul fiqh,karenaushulfiqhadalah
metodologi, dasar dan pondasi dari fikih.
Ushul Fiqh sebagaimana diketahui adalah ilmu yang membahas materi yang mencakup sumber-sumber
hukum(dalil),hukum,kaidahdanijtihadyangbersumberdari al-Qur’andanSunnah.Olehsebabitu,ushul
fiqh merupakan instrumen utama di dalam pembentukan dan pengembangan hukum Islam.
Mata kuliah ushul fiqh sangat penting diberikan kepada mahasiswa sebagai bekal ketika terjun di
masyarakat kelak, karena mempelajari ushul fiqh, di samping secara teoritis mampu mengetahui
bagaimana terbentuknya hukum Islam, juga dapat digunakan sebagai metode ijtihad dalam upaya
menjawab masalah-masalah baru yang belum ada rumusan hukumnya.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian, obyek, tujuan serta sejarah perkembangan ushul fiqh.
2. Mahasiswamemahami sumberdandalil hukumIslam, mengenal metodologi penemuanhukumIslam,
baik dengan pendekatan linguistik maupun maqasid as-syariah, serta mengenal metodologi penemuan
hukum Islam kontemporer.
3. Mahasiswa mendapat gambaran mengenai hukum-hukum syari’ah, baik taklifi maupun wadh’i, serta
mengenal beberapa kaidah-kaidah ushul fiqh.
4. Mahasiswamemiliki pengetahuanmengenaikonsepijtihadsertaaspek-aspeksertaruanglingkupnya.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
Ceramah
Project
Diskusi dan dialog
2. Penugasan
D. EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi dilakukandidasarkanpadapresensi, keaktifandi kelas,penulisandanpresentasi makalah,serta
hasil ujian tengah semester dan ujian akhir yang dilakukan secara tertulis.
E. TOPIK/SUB TOPIK
NO TOPIK PERTEMUAN KE
1 Pengantar Perkuliahan 1
2 Pengertian Ushul Fiqh Dan
Hubungannya Dengan Fiqh, Ruang
Lingkup Kajiannya, Serta Tujuan
Mempelajarinya
2
3 Hukum Syara dan Pembagiannya 3H
4 Hakim, Mahkum FIih, dan Mahkum
‘Alaih
4
5 Al-Quran sebagai Sumber Hukum
Islam
5
6 Kedudukan As-Sunnah sebagai
Sumber Hukum
6
7 Ijma`dan Fatwa Sahabat 7
3. 8 UTS 8
9 Kedudukan Qiyas Sebagai Sumber
Hukum
9
10 Kedudukan Istihsan, Istishab, dan
Dzari’ah
10
11 Maslahah Mursalah, Urf, dan Syar’un
Man Qablana
11
12 Kaidah-Kaidah Kebahasaan 12
13 Kaidah Maknawiyah 13
14 Ijtihad, Ittiba`, Taqlid, Sunnah, dan
Bid’ah
14
15 Maqashid Syari’ah 15
16 UAS 16
F. REFERENSI
Abdul Wahab Khalaf, ‘Ilmu Ushul Fiqh, (Kuwait: Dar al-Qalam, 1978).
Abdul Hamid Hakim, As-Sulam, (Jakarta: Maktabah as-Sa’diyah Putra, t.t).
Abdul WahhabIbrahim Sulaiman, al-Fikr al-Ushuli, Cet. I, (t.tp : Dar asy-Syarq, 1983)
Ahmed Hasan, The Early Development of Islamic Jurisprudence, (India : Adam Publisher, 1994)
Asmawi, Perbandingan Ushul Fiqh, Cet. I, (Jakarta : Amzah, 2011)
4. Asmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah; Metodologi dan Aplikasi Cet. I, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2002.
Faturrahman Djamil, Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah, Cet. I, Jakarta : Logos, 1995.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad, al-Mustashfa min ilm Usul, Baerut : Dar al-Fikr, tt.
Hasby Ash-Shiddiqy, Pokok-pokokPegangan ImamMazhab, cet.I, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1992.
————————-, Pengantar Hukum Islam, cet. I, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1992.
Ibn Qayyim al-Jauziyah, I’lam al-Muwaqqi’in ‘an Rabb al-‘Alamin, Cet II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1977.
Imran Ahsan Khan Nyazee, Islamic Jurisprudence, ( Selangor : The Other Press, 2003)
——————————–,Theoriesof IslamicLaw;TheMethodology of Ijtihad,( Selangor:The OtherPress,
2002)
Jaih Mubarok, Metodologi Ijtihad Hukum Islam, Cet I, (Yogyakarta : UII Press, 2000)
Muhtar Yahya & Fatchurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, Cet. X, ( Bandung : al-Ma’arif,
1993)
Musthafa Sa’id al-Khinn, Atsar al-Ikhtilaf fi al-Qawa’id al-Ushuliyyah fi Ikhtilaf al-Fuqaha`,Cet. V, (t.tp :
Muassasah ar-Risalah,1995)
Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, (Beirut: Dar al-Fikr al-Araby, 1968).
Wahbah az-Zuhaily, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1986).
Muhammad Hashim Kamali, Prinsip dan Teori-teori Hukum Islam: Usul al-Fiqh, (terj.), (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996).
M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).
Wael B. Hallaq, Sejarah Teori Hukum Islam: Pengantar Untuk Usul Fiqh Madzhab Sunni (terj.), (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2001).
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, jilid. 1-2, (Jakarta: Logos Pustaka Ilmu, 2000).
dll.
Al Khudhari Bik, Muhammad, Ushul Fiqih (terj: Faiz Muttaqien), Jakarta; Pustaka Amami, 2007
Effendi, Satria, Ushul Fiqih, Jakarta; Kencana, 2005
Harun, Nasrun, Ushul Fiqih 1-2, Ciputat; PT Logos Wacana Ilmu,1997
Syafe’I, Rachmat, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung; Pustaka Setia, 2010
Sya’banMuhammadIsma’il, Ushulal-Fiqh Tarikhuhu wa Rijaluhu, Cet. II, ( Makkah: Dar as-Salam, 1998)