Dokumen ini membahas latar belakang penyakit kulit sebagai masalah kesehatan di Indonesia. Ia menjelaskan prevalensi dan jenis penyakit kulit umum seperti akne dan dermatitis kontak alergi. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi dan kesesuaian terapi penyakit kulit di Rumah Sakit Wirosaban Yogyakarta.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor risiko kejadian dermatitis atopik pada balita di Puskesmas Pauh Padang.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara genetik, alergen, lingkungan dan higiene dengan kejadian dermatitis atopik pada balita.
3. Kepedulian ibu dalam memberikan makanan dan lingkungan yang bersih dapat menurunkan risiko dermatitis atop
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan mencuci tangan di rumah sakit Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan mencuci tangan perawat untuk mencegah penularan infeksi.
Kegiatan monitoring resistensi obat HIV dan AIDS di Indonesia meliputi survey ambang batas untuk melihat
prevalensi resistensi primer, survey monitoring untuk melihat efektivitas pengobatan ARV, dan indikator
kewaspadaan dini untuk melihat indikator di setiap tempat pelayanan ARV. Kegiatan ini bertujuan untuk
memantau dampak pengobatan massal HIV dan AIDS serta mengoptimalkan program pengendalian.
1. Dokumen membahas tentang dermatitis kontak, termasuk epidemiologi, fisiologi, etiologi, dan penatalaksanaannya.
2. Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh iritan maupun alergen, dan manifestasinya berupa eritema, edema, papula, vesikel, dan krusta.
3. Prevalensi dermatitis kontak di Indonesia antara 4-40%, terbanyak di kalangan petugas kehutanan, nelayan, dan polisi lalu lintas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor risiko kejadian dermatitis atopik pada balita di Puskesmas Pauh Padang.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara genetik, alergen, lingkungan dan higiene dengan kejadian dermatitis atopik pada balita.
3. Kepedulian ibu dalam memberikan makanan dan lingkungan yang bersih dapat menurunkan risiko dermatitis atop
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan mencuci tangan di rumah sakit Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan mencuci tangan perawat untuk mencegah penularan infeksi.
Kegiatan monitoring resistensi obat HIV dan AIDS di Indonesia meliputi survey ambang batas untuk melihat
prevalensi resistensi primer, survey monitoring untuk melihat efektivitas pengobatan ARV, dan indikator
kewaspadaan dini untuk melihat indikator di setiap tempat pelayanan ARV. Kegiatan ini bertujuan untuk
memantau dampak pengobatan massal HIV dan AIDS serta mengoptimalkan program pengendalian.
1. Dokumen membahas tentang dermatitis kontak, termasuk epidemiologi, fisiologi, etiologi, dan penatalaksanaannya.
2. Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh iritan maupun alergen, dan manifestasinya berupa eritema, edema, papula, vesikel, dan krusta.
3. Prevalensi dermatitis kontak di Indonesia antara 4-40%, terbanyak di kalangan petugas kehutanan, nelayan, dan polisi lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Jumlah kasus tuberkulosis paru di Indonesia masih sangat tinggi dan menjadi penyumbang kasus ketiga terbesar di dunia.
Teks ini membahas tentang pengetahuan pasien terhadap tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien dengan kejadian tuberkulosis berulang pada balita.
Proposal penelitian ini membahas hubungan sanitasi rumah secara fisik terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Oesapa tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor lingkungan rumah seperti pencahayaan, ventilasi, kualitas udara, dan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA pada balita."
Buku saku ini membahas tentang penanganan penyakit tuberculosis secara
komprehensif, mulai dari pengenalan penyakit, diagnosis, terapi, obat, masalah
terapi, dan peran apoteker dalam penanganannya.
Tinjauan ini membahas dermatitis kontak pada pasien geriatri. Dermatitis kontak merupakan penyebab umum kelainan kulit dan pruritus pada populasi geriatri yang disebabkan oleh kontak dengan iritan atau alergen. Risiko dermatitis kontak iritan meningkat pada geriatri karena perubahan struktur dan fungsi kulit yang melambat, sementara risiko dermatitis kontak alergen meningkat akibat riwayat paparan alergen yang lebih lama sepan
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Pembahasan meliputi konsep dasar HIV/AIDS, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, serta asuhan keperawatan pada pasien tersebut. HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih dan menurunkan kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan AIDS. Asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS meliputi pendidikan kesehatan, dukungan psik
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Prevalensi kasus malaria di Indonesia masih tinggi terutama di wilayah Indonesia Timur.
2) Kepulauan Seribu telah dinyatakan bebas malaria setelah berhasil mengendalikan kejadian luar biasa malaria pada tahun 2001.
3) Dokumen juga membahas konsep epidemiologi penyakit menular seperti sporadik, endemik, epidemik dan pandemik.
Dokumen tersebut membahas tentang malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang menyerang 350-500 juta orang setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Dokumen ini juga membahas tentang gejala klinis malaria seperti demam, anemia, splenomegali, dan ikterus serta daur hidup parasit malaria.
Berdasarkan tabel, grafik dan diagram, terjadi fluktuasi tingkat keberadaan jentik nyamuk antara tahun 2013-2018. Tingkat jentik nyamuk tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan presentase 80,1% sedangkan yang terendah pada tahun 2014 dengan presentase 24,1%.
Makalah ini membahas tentang data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia antara tahun 2000-2014 berdasarkan jenis kelamin. Data menunjukkan jumlah kematian tertinggi pada laki-laki dibanding perempuan atau yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Hal ini diduga karena laki-laki lebih rentan terpapar melalui hubungan seks bebas atau penggunaan narkoba suntik.
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...DetriPutri
Makalah ini membahas tentang data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia antara tahun 2000-2014 berdasarkan jenis kelamin. Data menunjukkan jumlah kematian tertinggi pada laki-laki dibanding perempuan atau yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Hal ini diduga karena laki-laki lebih rentan terpapar melalui hubungan seks bebas atau penggunaan narkoba suntik.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Jumlah kasus tuberkulosis paru di Indonesia masih sangat tinggi dan menjadi penyumbang kasus ketiga terbesar di dunia.
Teks ini membahas tentang pengetahuan pasien terhadap tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien dengan kejadian tuberkulosis berulang pada balita.
Proposal penelitian ini membahas hubungan sanitasi rumah secara fisik terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Oesapa tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor lingkungan rumah seperti pencahayaan, ventilasi, kualitas udara, dan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA pada balita."
Buku saku ini membahas tentang penanganan penyakit tuberculosis secara
komprehensif, mulai dari pengenalan penyakit, diagnosis, terapi, obat, masalah
terapi, dan peran apoteker dalam penanganannya.
Tinjauan ini membahas dermatitis kontak pada pasien geriatri. Dermatitis kontak merupakan penyebab umum kelainan kulit dan pruritus pada populasi geriatri yang disebabkan oleh kontak dengan iritan atau alergen. Risiko dermatitis kontak iritan meningkat pada geriatri karena perubahan struktur dan fungsi kulit yang melambat, sementara risiko dermatitis kontak alergen meningkat akibat riwayat paparan alergen yang lebih lama sepan
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Pembahasan meliputi konsep dasar HIV/AIDS, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, serta asuhan keperawatan pada pasien tersebut. HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih dan menurunkan kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan AIDS. Asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS meliputi pendidikan kesehatan, dukungan psik
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Prevalensi kasus malaria di Indonesia masih tinggi terutama di wilayah Indonesia Timur.
2) Kepulauan Seribu telah dinyatakan bebas malaria setelah berhasil mengendalikan kejadian luar biasa malaria pada tahun 2001.
3) Dokumen juga membahas konsep epidemiologi penyakit menular seperti sporadik, endemik, epidemik dan pandemik.
Dokumen tersebut membahas tentang malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang menyerang 350-500 juta orang setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Dokumen ini juga membahas tentang gejala klinis malaria seperti demam, anemia, splenomegali, dan ikterus serta daur hidup parasit malaria.
Berdasarkan tabel, grafik dan diagram, terjadi fluktuasi tingkat keberadaan jentik nyamuk antara tahun 2013-2018. Tingkat jentik nyamuk tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan presentase 80,1% sedangkan yang terendah pada tahun 2014 dengan presentase 24,1%.
Makalah ini membahas tentang data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia antara tahun 2000-2014 berdasarkan jenis kelamin. Data menunjukkan jumlah kematian tertinggi pada laki-laki dibanding perempuan atau yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Hal ini diduga karena laki-laki lebih rentan terpapar melalui hubungan seks bebas atau penggunaan narkoba suntik.
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...DetriPutri
Makalah ini membahas tentang data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia antara tahun 2000-2014 berdasarkan jenis kelamin. Data menunjukkan jumlah kematian tertinggi pada laki-laki dibanding perempuan atau yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Hal ini diduga karena laki-laki lebih rentan terpapar melalui hubungan seks bebas atau penggunaan narkoba suntik.
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
contoh makalah.pdf
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai
pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada negara
berkembang dapat berkisar antara 20% – 80% (Hay R, dkk, 2017). Hal ini
disebabkan karena negara tropis keadaan suhu dan kelembaban udara berubah-
ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang tahun sangat cocok
bagi berkembangnya penyakit kulit seperti penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur, bakteri dan parasit (Putra I, 2008).
Data Profil Kesehatan Indonesia 2010 menunjukkan bahwa penyakit kulit
menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
dirumah sakit se-Indonesia. Kejadian penyakit kulit di Indonesia masih tergolong
tinggi dan menjadi permasalahan yang cukup berarti. Hal tersebut karena
kurangnya kesadaran dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungasekitar
yang menyebabkan penularan penyakit kulit sangat cepat (Kementerian
Kesehatan Indonesia, 2010).
Kasus penyakit kulit akibat kerja diseluruh dunia sekitar 40% dan 80% -
90% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi
(Azhar dan Hananto, 2011). Penyakit kulit akibat kerja dan berdampak serius
serta meningkatkan biaya kesehatan dan menurunkan kualitas hidup (Afifah,
2012).
Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan, insiden dan tingkat
prevalensi dermatitis kontak alergi dipengaruhi oleh alergen – alergen tertentu.
Dalam data terakhir, lebih banyak perempuan (18,8%) ditemukan memiliki
dermatitis kontak alergi dibandingkan laki-laki (11,5%). Tidak ada data yang
cukup tentang epidemiologi dermatitis kontak alergi di Indonesia, namun
berdasarkan penelitian pada penata rias di Denpasar, sekitar 27,6 % memiliki
efek samping kosmetik, dimana 25,4 % dari angka itu menderita dermatitis
kontak alergi (Fransisca SK dan Kurniawan DS, 2012).
2. 2
Tidak hanya dermatitis kontak alergi, penyakit kulit yang paling dominan
terjadi di Indonesia adalah akne vulgaris. Berdasarkan Kelompok Studi
Dermatologi Kosmetik Indonesia PERDOSKI di Indonesia akne vulgaris
menempati urutan ketiga penyakit terbanyak dari jumlah pengunjung Departemen
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit maupun Klinik Kulit.
Prevalensi penderita akne vulgaris 80% –85% pada remaja dengan puncak
insidens usia 15 –18 tahun. Gambaran khas adalah timbul pada remaja, seringkali
yang sedang mengalami tanda-tanda awal pubertas.Catatan kelompok studi
dermatologi kosmetika Indonesia menunjukkan terdapat 60% penderita akne
vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Tahir, 2010).
Berdasarkan data unit rekam medis profil penggunaan obat di Poliklinik
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu pada tahun 2012 hingga 2014 terjadi
peningkatan jumlah kasus penyakit kulit setiap tahun yaitu 669 kasus, 700 kasus,
hingga 738 kasus. Kasus penyakit kulit tersebut meliputi skabies, akne vulgaris,
dermatitis seboroik, dermatitis kontak alergi (DKA), neurodermatitis
sirkumskripta, tinea kruris, urtikaria, tinea korporis, furunkel dan dermatitis
numularis (Oktaviani, 2015).
Pada umumnya penyakit kulit bukan merupakan penyakit mematikan,
sehingga keberadaannya seringkali diabaikan oleh penderita dan tidak dianggap
serius. Namun jika diabaikan tanpa terapi yang tepat, penyakit kulit menyebabkan
ketidak nyamanan dan dapat menurunkan kualitas hidup penderita (Hay R et al.,
2017). Pengobatan penyakit kulit sangat kompleks dan tidak menghasilkan 100%
hasil terapi yang sesuai. Sehingga dalam mengatasi masalah tersebut
membutuhkan ketepatan dalam pemilihan pengobatan pasien penyakit kulit agar
dapat menerima peresepan obat kulit yang sesuai (Walker dan Whittlesea, 2012).
Dalam penggunaan obat kulit harus dievaluasi secara berkala untuk tetap
menjaga ketepatan pengobatan dan menjaga mutu pelayanan kefarmasian. SKAI
(Standard Kompetensi Apoteker Indonesia) menyebutkan bahwa salah satu
kompetensi seorang apoteker adalah melakukan evaluasi penggunaan obat untuk
mengetahui gambaran tingkat penggunaan obat, kualitas pola penggunaan obat,
dan kerasionalan pengobatan dalam populasi (IAI, 2011).
3. 3
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Wirosaban didapatkan hasil bahwa penyakit kulit dengan jumlah terbesar
pada tahun 2017 adalah akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi. Oleh karena
itu melihat semakin bertambahnya angka kejadian pada penyakit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) dan kurangnya kesadaran terhadap terapi
pengobatan yang benar mendasari penulis untuk melakukan penelitian terkait
evaluasi kesesuaian terapi penyakit kulit di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persentase jumlah penyakit kulit akne vulgaris, dermatitis
kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan manifestasi klinik di
Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta?
2. Bagaimana profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta?
3. Bagaimana persentase kesesuaian terapi utama yang diberikan pada
penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di
Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta berdasarkan SPM
Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mampu mengetahui berapa banyak persentase penyakit kulit akne
vulgaris, dermatitis kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan
manifestasi klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta
2. Mampu mengetahui profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne
vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum
Daerah Wirosaban Yogyakarta
4. 4
3. Mampu mengetahui berapa persentase kesesuaian terapi utama yang
diberikan pada penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi
(DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta dengan
berdasarkan SPM Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang prevalensi penyakit kulit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta
2. Memberikan informasi kesesuaian terapi utama yang diberikan pada
penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA)
berdasarkan SPM RSUD Wirosaban Yogyakarta dan PERDOSKI