Bab 1 membahas pengertian inovasi, hubungannya dengan pembangunan bangsa, dimensi dan contoh inovasi. Bab 2 membahas evolusi inovasi menurut Rothwell yang terbagi menjadi generasi pertama hingga kelima. Bab 3 membahas cara mencapai organisasi yang inovatif melalui iklim dan budaya serta contoh rationalist dan incrementalist innovation.
Compilation Project of Managing Growing BusinessErly Viwajayati
Berikut adalah kompilasi dari materi yang telah saya pelajari dalam mata kuliah Managing Growing Business selama satu semester ini (semester 5) di Binus University.
Semoga karya tulis saya dapat membantu berbagai pihak yang membutuhkan informasi mengenai managing growing business.
Compilation Project of Managing Growing BusinessErly Viwajayati
Berikut adalah kompilasi dari materi yang telah saya pelajari dalam mata kuliah Managing Growing Business selama satu semester ini (semester 5) di Binus University.
Semoga karya tulis saya dapat membantu berbagai pihak yang membutuhkan informasi mengenai managing growing business.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Compilation Managing Growing Business
1. Compilation Project
Managing Growing Business
Disusun Oleh:
Adine Esther Mutiha Boetar Boetar
2001581274
Managing Growing Business
Bina Nusantara University
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkatNya saya dapat menyelesaikan compilation dari tugas-tugas dan kuis-kuis selama satu
semester ini.
Compliation ini dibuat dengan tujuan sebagai tanggungjawab saya sebagai mahasiswa
terhadap tugas yang diberikan terkait tugas akhir semester 5 dari mata kuliah Managing
Growing Business.
Selama proses pembuatan compilation ini tentu saya dibantu dan didukung oleh
beberapa pihak. Maka dari itu saya ingin berterima kasih kepada Bapak Dr. Febrizal Rahmana,
MM sebagai dosen Managing Growing Business, teman-teman, dan tentu saja keluarga yang
senantiasa mendukung, mendoakan, dan menginspirasi saya agar selalu semangat untuk
menyelesaikan compilation ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan compilation ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat mmbangun terutama dari dosen mata kuliah terkait sebagai acuan
bekal yang lebih baik bagi saya kedepannya.
Tangerang, 25 Desember 2018
Adine Esther Mutiha Boetar Boetar
3. iii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB 1 INNOVATION – WHAT IS AND WHY ITS MATTERS...................................................1
1.1 Pengertian Inovasi ...................................................................................................................1
1.2 Hubungan Inovasi dengan Pembangunan Suatu Bangsa ..........................................................1
1.3 Dimensi Inovasi........................................................................................................................2
1.4 Contoh Inovasi ......................................................................................................................3
1.5 Aspek-Aspek Inovasi.............................................................................................................4
BAB 2 INNOVATION AS A CORE BUSINESS PROCESS……………………………….……...7
2.1 Evolusi Inovasi Oleh Rothwell………………………………………………..……………………...7
2.2 9 Core Abilities Managing Innovation………………………………….…………………………..8
2.3 Skema Rutinitas Manajemen Bagi Suksesnya Inovasi……………………………………………9
BAB 3 ...................................................................................................................................................11
3.1 Mencapai Organisasi yang Inovatif…………………..……………………………….…………11
3.2 Climate & Culture………………………...…………………………...………………………….12
3.3 Cara Climate Mengantisipasi Culture Demi Inovasi Dijalankan…………………..………...13
3.4 Rationalist and Incrementalist Innovation……………………………………………………..14
3.5 Contoh dari Rationalist & Incrementalist Innovation……………………………………...…15
BAB 4 ...................................................................................................................................................17
4.1 Langkah Forecasting Innovation dan Karakteristik Inovasi………………..……………...17
4.2 VUCA…………………………….……………..……………………………………………...18
4.3 Funnel Innovation……………………………………………………………………………...20
BAB 5 ...................................................................................................................................................22
5.1 New Product Development……………………………….…………………………………22
5.2 Matriks Teknologi dan Pasar Pada New Product Development…………………………24
5.3 Respon Perusahaan Terhadap Inovasi……………………………………………………..27
5.4 Strategi Open Innovation……………………………………………………………………30
5.5 Siklus Hidup Produk……………...…………………………………………………………32
Referensi……………………………………………………………………………………………...34
4. 1
BAB 1
INNOVATION – WHAT IS AND WHY ITS MATTERS
1.1 Pengertian Inovasi
Menurut Van de Ven dan Andrew H, inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu
melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Sedangkan menurut UU No. 18 tahun 2002 pengertian dari inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke
dalam produk atau proses produksi. Dapat dirangkum bahwa inovasi berarti
memberikan hal-hal baru dan fresh pada suatu produk maupun proses pembuatannya
sehingga produk ini menjadi lebih baik dan dapat semakin memenuhi kebutuhan dan
permintaan manusia.
Inovasi yang paling dekat dengan kita masyarakat Indonesia sekarang adalah
dengan hadirnya ojek online dimana ojek merupakan kendaraan umum yang sudah ada
sejak dulu di Indonesia dan digunakan oleh hampir seluruh masyarakat untuk
pemenuhan kebutuhan transportasi, namun pada ojek biasa masih terdapat beberapa
kekurangan seperti sulitnya mencari ojek dipinggir jalan, tarif yang tidak menentu, dll.
Namun dengan hadirnya ojek online, sekarang dimanapun orang berada dapat dengan
mudah mencari ojek bahkan dijemput langsung ke tempat dimana kita berada. Tidak
hanya itu, tarifnya juga sudah ditetapkan sehingga sesuai dengan jarak yang ditempuh.
1.2 Hubungan Inovasi dengan Pembangunan Suatu Bangsa
Inovasi sangan dibutuhkan karena perkembangan dunia yang sangat cepat
dengan adanya globalisasi dimana permintaan dan kebutuhan manusia semakin
beragam dan berubah-ubah. Demi memenuhi kebutuhan manusia pun kita sebagai
entrepreneur harus bisa mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik.
Begitu juga bagi bangsa dan negara dimana bangsa-bangsa besar lainnya tergiur untuk
menjadi lebih baik, kita sebagai generasi muda pun juga harus berinovasi agar negara
5. 2
kita tidak tertingtgal dan menjadikan Indonesia negara yang berpengaruh bagi dunia
dalam hal yang positif. Tidak hanya itu, inovasi-inovasi juga harus diciptakan agar
kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin merata.
Dalam waktu 4 tahun ini, terdapat beberapa hal yang ditingkatkan kualitasnya
dengan cara mengembangkan inovasi seperti mendukung ketahanan pangan. Riset-riset
yang dilakukan difokuskan pada pencarian bibit unggul tanaman pangan, sehingga
tumbuhan yang tumbuh merupakan tumbuhan yang subur dan baik tidak hanya itu
lahan yang digunakan pun akan dipilih sebaik mungkin khusus untuk jenis
tumbuhannya. Selainnya itu pada bidang kesehatan, akan dibangun Pusat Genomik
Indonesia dimana bertujuan untuk mengembangkan dan melakukan penelitian penyakit
tropis untuk menghasilkan vaksin penyakit HIV, vaksin demam berdarah, obat penyakit
TBC, dan lainnya.
Inovasi-inovasi yang hendak dilakukan akan menjadi berguna bagi kemajuan
bangsa apabila menjadi jalan penyelesaiian permasalah yang ada. Oleh karena itu harus
adanya kerjasama antar pelaku dalam koridor triple helix yaiu perguruan tinggi,
pemerintah, dan industry. Mereka harus bekerjasama dengan baik karena mereka
adalah pondasi utama untuk melahirkan orang-orang yang inovatif. Dimana peran
perguruan tinggi adalah menjadi wadah pembelajaran yang baik bagi generasi penerus,
sedangkan itu peran sector industry adalah sebagai jembatan antara masyarakat yang
menuntut kebutuhannya dipenuhi dengan generasi-generasi yang dibentuk agar inovatif
karena sector industry sendiri dapat bersentuhan langsung dengan pasar sehingga lebih
mengerti apa yang masyarakat butuhkan. Selain itu peran bagi pemerintah adslah dalam
pengembangan inovasi yang sudah dibuat dan dipastikan sesuai dengan peraturan
negara.
1.3 Dimensi Inovasi
a) Dimensi Insani (SDM), perubahannya terdiri dari:
• Sikap dan persepsi
• Peguasaan dan pengintegrasian pengetahuan
6. 3
• Perluasan dan penghalusan pengetahuan
• Penggunaan pengetahuan secara bermakna
• Kebiasaan-kebiasaan berpikir dan berbuat produktif
b) Dimensi Struktur
• Penataaan kembali pola pengorganisasian
c) Dimensi Tugas
• Penataan beban tugas, wewenang, dan tanggung jawab
• Penataan dalam pengajaran / implementasi kurikulum
• Penataan dalam supervise
• Tata laksana kantor
• Pelayanan lainnya
d) Dimensi Teknologi
• Rekayasa alatdan media belajar
• Penataan kembali sarana prasarana
• Rekayasa prosedur, metode, dan teknik kerja
1.4 Contoh Inovasi
Terdapat beberapa contoh inovasi yang mengubang wajah dunia, antara lain:
• Internet: Jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer
yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui
telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan
komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi
(mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati
bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu
Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai
TCP/IP.
• Agricultural drones: Merupakan semacam pesawat remote control kecil tanpa awak.
Dengan biaya yang cukup murah, Agricultural Drones memiliki kemampuan
pencitraan dan sensor yang canggih sehingga dapat memberikan cara baru bagi petani
untuk dapat meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi kerusakan tanaman. Tiga
7. 4
jenis bantuan yang sangat berfaedah, Pertama, melihat hasil panen dari udara dapat
mengungkapkan pola yang mengekspos segala sesuatu mulai dari masalah irigasi
hingga variasi tanah dan bahkan mencegah serangan hama dan jamur yang terkadang
tidak tampak. Kedua, kamera udara dapat mengambil gambar multispektral,
menangkap data dari spektrum inframerah dan visual, yang dapat dikombinasikan
untuk menciptakan tampilan tanaman yang menyoroti perbedaan antara tumbuhan
sehat dan tertekan dengan cara yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang Terakhir,
pesawat tak berawak bisa melakukan survei panen setiap minggu, setiap hari, atau
bahkan setiap jamnya. citra itu dapat menunjukkan perubahan pada tanaman,
menunjukkan titik-titik masalah atau peluang pengelolaan tanaman yang lebih baik
kedepanya.
• Microscale 3D Printing: Baru-baru ini, hasil kolaborasi peneliti dari Harvard,
Princeton, dan Cambridge berhasil menciptakan hasil cetak tiga dimensi, bukan hanya
sekedar perpaduan warna akan tetapi juga replika bentuk. Dalam sebuah laboratorium
bawah tanah, ketiga ilmuwan telah mengujicobakan sebuah mesin cetak tiga dimensi
yang dilengkapi dengan mikroskop sehingga dapat mencetak fitur sekecil satu
mikrometer. Alat ini dapat digunakan untuk mencetak sel darah merah manusia yang
memiliki ukuran diameter sebesar sepuluh mikrometer. Mesin cetak lain yang terdapat
di laboratorium tersebut mampu mencetak benda yang memiliki struktur mikro dengan
hasil cetak yang mengalami perbesaran menjadi beberapa meter hanya dalam beberapa
menit.
1.5 Aspek-Aspek Inovasi
Terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam inovasi, antara lain:
• Degree of Novelty: Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang baru
harus disesuaikan dengan tempat dimana inovasi akan diterapkan. Perbedaan
ini harus dibedakan karena adanya 2 macam inovasi yaitu incremental dan
radical. Karena cara mengatur dan menyampaikannya berbeda.
• Platform and Families of Innovation: Platform dari inovasi adalah cara
membuat keberagaman, kelenturan, dan space yang ada disekitar inovasi
tersebut tergantung dengan targetnya.
8. 5
• Discontinuous Innovation: Inovasi umumnya mengubah peraturan dan
framework yang sudah ada. Dengan adanya inovasi yang diskontinutas dapat
membuat dan memnata ulang model bisnis dan aturannya agar lebih baik.
• Level of Innovation: Inovasi adalah penggabungan dari ilmu-ilmu yang berbeda
untuk mengisi kemungkinan yang ada. Maka itu inovasi harus diatur
sedemikian rupa agar memperoleh hasil dan komponen yang baik sesuai dengan
ilmu yang digunakan.
Selain dari 4 aspek diatas, terdapat aspek lainnya yang lebih umum, yaitu:
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya perkembangan ilmu
pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
. dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar
pendidikan yang kokoh dan pengusaan kemampuan yang terus-menerus.
• Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk yang cukup pesat menuntut
adanya pembaharuan sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan yang secara kualitatif yang menuntut tersedianyan
sarana pendidikan yang memadai.
9. 6
• Meningkatnya animo mansyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik. Dengan kemajuan iptek, akan mempengaruhi aspirasi masyarakat, potensi
dan persaingan yang sangat ketat.
• Menurunnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang dirasakan makin
menurun dan belum mampu mengikuti perkembangan Iptek. Situasi ini
menuntut adanya inovasi inovasi dan perubahan. Bila tidak demikian jelas akan
berakibat pada perkembangan dan tertinggalnya kita di bidang Iptek.
• Adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Dalam era
modern sekarang ini masyrakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang
benasr-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali skill
dan ketrampilan yang diperlukan.
10. 7
BAB 2
INNOVATION AS A CORE BUSINESS PROCESS
2.1 Evolusi Inovasi Oleh Rothwell
Pada tahun 1994, Rothwell menjelaskan bahwa evolusi pada inovasi terbagi
menjadi beberapa generasi dengan perilaku yang berbeda-beda, antaranya:
• Generasi Pertama: Inovasi menggunakan technology push dimana area industry
yang difokuskan adalah dari pondasi revolusi industry. Inovasi-inovasi yang
muncul disertai dengan teknologi yang baru untuk mengembangkan produk dan
produksi
• Generasi Kedua: Inovasi menggunakan need pull yang berbasis pada faktor pasa
dan konsumen dimana mereka menekankan kebutuhan dan respon secara
teknologi pada permintaan pasar. Pemasaran yang dilakukan memnentukan
peran dari munculnya ide-ide baru.
• Generasi Ketiga: Area focus inovasi adalah model pengelompokan sehingga
generasi ketiga dikenal dengan coupling model. Setiap saatnyapemasaran
membutuhkan ide baru namun dengan adanya teknologi, membantu untuk
memberikan solusi. Alternatifnya adalah R7D mengembangkan ide baru bagi
pemasaran dan mendapatkan feedback dari pasar, kemudian dengan feedback
tersebut mencari inovasi yang sesuai.
• Generasi Keempat: Generasi inovasi ini adalah integrated business processes
atau proses bisnis yang terintegrasi/tersegmentasi. Pada generasi ini, Rothwell
menekankan sistem kerja yang paralel antara R&D (Resource and
Development) dengan pemasaran (Marketing). Melakukan segmentasi ini
bertujuan karena adanya problem pengaturan waktu yang kurang efisien
sehingga muncul pendapat menurut Rothwell dimana agar proses peenyediaan
dan pengontrolan mulai dari barang mentah, distribusi, dan produk jadi itu lebih
efisien. Dan yang menjadi fokus dalam generasi ini adalah sistem operation
yang paralel dan terintegrasi, struktur kerja yang baik, hubungan dengan
supplier yang dibina sedini dan seefektif mungkin, dan juga membangun
hubungan yang baik dengan customer.
Contoh: Elven Digital
11. 8
• Generasi kelima: Dikenal dengan system integration and networking model.
Model inovasi ini dikembangkan dengan mengintegrasikan strategi mitra
dengan supplier dan konsumen.
2.2 9 Core Abilities Managing Innovation
Pada proses inovasi terdapat beberapa kemampuan dasar dimana setiap
kemampuan memiliki kontribusi terhadap inovasi, berikut penjelasan singkatnya:
• Recognizing: Mencari keadaan ataupun daerah yang secara teknis dan
ekonomis memberikan tanda sehingga memancing proses berpikir untuk
berubah secara inovatif.
• Aligning: Memastikn bahwa strategi bisnis yang ada secara keseluruhan dan
rencana utnuk perubahan sesuai dan sejalan.
• Acquiring: Menyadari keterbatasan teknologi suatu perusahaan sehingga
mencari sumber dari luar (e.g. outsource) supaya sumber pengetahuan,
informasi, peralatan, dan lainnya dapat dilengkapi.
• Generating: Memiliki kemampuan untuk membuat aspek-aspek yang baru
secara teknologi bagi perusahaan melalui R7D, internal engineering groups,
dan lainnya.
• Choosing: mengeksplor dan memilih respon yang paling sesuai dengan
lingkungan perusahaan dan juga strategi perusahaan bagi inovasi ini. Tidak
hanya itu, sumber secara internal dan juga koneksi dengan sumber dari luar juga
harus dipastikan.
• Executing: Mengatur perkembangan suatu proyek untuk produk yang baru atau
proses mulai dari pencarian ide yang sesuai dengan kebutuhan pasar hingga
launching produk, serta memonitor dan mengontrol proyek-proyek yang ada
agar tidak terjadi penurunan.
• Implementing: Memperkenalkan dan memastikan organisasi /perusahaan untuk
siap menerima perubahan atau inovasi baik secara teknikal maupun yang
lainnya. Supaya ketika inovasi diterapkan pada organisasi/perusahaan, tidak
terjadi culture shock.
• Learning: Melakukan evaluasi setelah diterapkannya inovasi pada
organisasi/perusahaan dan melihat refleksi dari proses perubahan tersebut apa
12. 9
yang menjadi kekurangan dan apa yang menjadi hal baik terkait inovasi pada
perusahaan. Selain itu, mengidentifikasi apa saja yang dapat menjadi dasar bagi.
• Developing the Organization: Menjalankan rutinitas yang efektif secara
struktur, proses, maupun perilaku yang dapa mendukung pola yang inovatif.
2.3 Skema Rutinitas Menejemen Bagi Suksesnya Inovasi
Untuk mencari opportunity dalam inovasi, menurut saya
suatu company harus melakukan market research secara
berkala agar tau apa yang diinginkan dan dibutuhkan pasar
kemudian dari situlah kita menciptakan inovasi-inovasi
untuk mempermudah customer.
Setelah mendapatkan beberapa alternatives inovasi,
company menentukan alternative mana yang paling tepat
bagi kebutuhan pasar. Dalam menentukan alternative ini
company bisa menganalisa terlebih dahulu menggunakan
SWOT Analysis dan melihat mana yang paling
memungkinkan untuk dijalankan.
Setelah memilih dan mempersiapkan alternative tersebut,
saatnya untuk diimplementasikan. Sebelumnya harus
dilakukan testing menggunakan prototype untuk
meyakinkan bahwa inovasi ini siap dipakai.
13. 10
Setelah menjual produk ke pasar, company dapat
mengambil keuntungan dari produk ini dengan cara
mematenkan kepemilikan produk/inovasi, mengambil
keuntungan dari hasil penjualan, mendapatkan pengakuan
dari customer, dan banyak lagi benefits yang bisa kita
dapatkan.
14. 11
BAB 3
INNOVATIVE ORGANIZATION, INNOVATION STRATEGY, AND
SOURCE OF INNOVATION
3.1 Mencapai Organisasi yang Inovatif
Inovasi dapat dipacu melalui beberapa cara, antara lain:
• Knowledge Push: Salah satu sumber inovasi yang paling jelas muncul dari penelitian
yang scientific. Cara seperti ini mendorong organisasi dengan dibentuk oleh
pengetahuan manusia untuk menyelesaikan permasalahan, mengisi gap, serta
menggunakan kesempatan yang ada di pasar pada situasi itu.
• Need pull: Ilmu pengetahuan mendorong adanya kesempatan untuk berinovasi. Inovasi
sering sekali merespon pada kebutuhan nyata untuk berubah. Organisasi yang terbentuk
dengan cara membuat sesuatu yang baru dan mencari tau cara lain untuk memenuhi
permintaan dan kebutuhan pasar, biasanya yang tercipta adalah differentiation dan
elaboration.
• Users as innovator: Organisasi tersebut terbentuk bersadarkan terdapatnya kebutuhan
pasar yang sudah diidentifikasikan dan dicari barang pelengkapnya, kemudian
customer yang sudah menggunakan produk tersebut terlebih dahulu menjadi inovator
bagi company kita untuk membuat solusi yg lebih inovatif yang sesuai dengan keadaan
saat itu. Salah satu cara data research didapatkam adalah melalui history customer
mengenai produk kita.
• Extreme users: Organisasi terbentuk berawal dari adanya pengguna-pengguna yang
ekstrem dari produk kita/produk sejenis dmana mereka menggunkannya secara terus
menerut degan kuantiti yang banyak/besar dan melalui merekalah muncul inovasi-
inovasi baru.
• Watching others: Company terbentuk karena mengimitasi atau mengembangkan apa
yang sudah dikerjakan orang lain terlebih dahulu. Produk atau service yang dimiliki
perusahaan atau organisasi lain dijadikan ide dasar dimana setelah itu mereka akan
mengembangkan ide tersebut agar dapat melengkapi kebutuhan pasar lebih lagi.
• Recombination innovation: Inovasi muncul ketika digabungkannya 2 perusahaan atau
lebih yang sudah ada demi mencapai keinginan yang paling maksimal. Cara ini
15. 12
ditemukan oleh Andrew Hargadon dimana terkadang suatu perusahaan memilliki ide
inovasi yang sangat baik namun kurang memiliki sumber daya atau sebaliknya,
memiliki sumber daya yang berlimpah tapi kurangnya ide-ide inovatif. Maka itu
digabungkanlah beberapa perusahaan ata organisasi untuk mengekploitasi kesempatan
yang ada.
• Design led innovation: Menambahkan nilai dari suatu produk sehingga tidak hanya
memenuhi kebutuhan customer secara psikologis dan faktor budaya namun juga
memperhatikan nilai-nilai personal customer terhadap produk tersebut. Cara ini
ditemukan oleh Roberto Verganti dimana bertujuan agar produk lebih personal dan
melekat pada konsumen.
• Regulation: Company yang terbentuk karena adanya regulasi di suatu wilayah sehingga
gap tersebut diisi dengan bisnis untuk menyeimbangkan kebutuhan pasar dengan
tersedianya sesuatu yang dibutuhkan.
• Future and forecasting: Inovasi ini muncul ketika kita sedang mengimajinasikan dan
mengeksplor alternatif yang dibutuhkan untuk jangka panjang.
• Accidents: Inovasi tidak selalu muncul ketika situasi sedang kondusif, melainkan juga
bisa ketika hal-hal yang tidak terduga muncul ke hadapan kita dan kita tidak dapat
menghindarinya. Selain itu, kecelakaan atau kesusahan yang kita rasakan juga dapat
memancing ide-ide inovatif agar kita tidak mengalami hal yang sama dua kali. Henry
Chesbrough menyebut proses ini sebagai “Managing False Negative Process”
3.2 Climate & Culture
Climate adalah suatu kualitas lingkungan internal organisasi atau perusahaan
yang dialami langsung oleh anggotanya dan mempengaruhi perilaku orang-orang yang
ada di dalamnya serta dapat dideskripsikan dengan nilai-nilai karakteristik organisasi
atau perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan A adalah perusahaan yang bergerak di
bidang aplikasi. Aplikasi ini adalah aplikasi yang memberikan jasa design dalam bentuk
fitur-fitur yang dapat digunakan oleh penggunanya. Dikarenakan para pegawai disini
dituntut agar kreatif, maka suasana kantor pun dibuat senyaman mungkin dan kegiatan
kerja sehari-harinya pun dibuat se-fleksibel mungkin namun efektif. Mereka akan
membahas bahan diskusi di ruang rapat yang terbuka dengan santai (tanpa ada rasa
kaku seperti rapat pada umumnya) dan sangat terbuka antara satu sama.
16. 13
Sedangkan culture merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan mengintrepetasi lingkungan dan
pengalamannya serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan
merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang
penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisan kepada generasi berikutnya
dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang
terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak. Sebagai contoh, pada
sebuah perusahaan terdapat orang yang bersal dari Yogyakarta, Bandung, dan Aceh.
Orang yang dari Yogyakarta ini dikenal halus dalam berbicara di kantornya, apabila
sedang menegur yang salah, maka orang ini akan cenderung untuk mengatakannya
secara halus. Orang yang dari Bandung ini dikenal sopan dalam berbicara, ia benar-
benar menghromati yang lebih tua walaupun orang itu adalah anak buahnya. Orang
yang ketiga ini berasal dari Aceh, ia dikenal sebagai pribadi yang tegas dalam bertindak,
dan tidak segan untuk menegur langsung apabila ada orang yang membuat kesalahan.
Orang-orang ini memiliki karakter seperti itu dikarenakan berasal dari daerah yang
berbeda dan memiliki yang berbeda pula.
3.3 Cara Climate Mengantisipasi Culture Demi Inovasi Dijalankan
Budaya dalam suatu organisasi terbentuk dari nilai yang ada, kepercayaan, dan
persetujuan atas norma-norma yang dectuskan. Dengan kata lain, budaya dalam suatu
organisasi adalah bagaimana kita melakukan sesuatu disekitar organisasi. Sedangkan
iklim adalah karakteristik yang terbentuk di dalam suatu organisasi. Namun budaya
yang kurang baik dapat menghambat tumbuhnya lingkungan yang inovatif di dalam
sutau organisasi, maka itu terdapat 6 dimensi dimana iklim mengantisipasi budaya demi
tetap menjalankan inovasi.
• Trust and openness: Dengan saling terbuka, maka tingkat kepercayaan antar
satu sama lain akan menguat, sehingga orang-orang akan lebih berani dalam
mengemukakan pendapat/ide.
• Challenge and involvement: Dengan adanya tantangan dan kontribusi yang
besar dari orang-orang di organisasi, maka hal ini dapat memotivasi mereka
untuk lebih produktif lagi mengeluarkan ide ( karena akan merasa tertantang,
jadi secara tidak langsung mendorong untuk lebih kreatif )
17. 14
• Support and spaces for ideas: Waktu dan ruang yang dimiliki untuk
menghasilkan dan membahas ide-ide inovatif.
• Conflict and debates: Konflik yang muncul di organisasi adalah hal yang
wajar, walaupun terkesan negatif, tapi hal ini juga memiliki nilai positif yaitu
dapat melibatkan orang-orang untuk bertemu dan membahas konflik yang ada
sehingga timbulah berbagai pendapat dari perspektif dan sudut pandang yang
berbeda-beda.
• Risk taking: Jika dalam perusahaan memiliki kecenderungan untuk mengambil
resiko, maka akan muncul inisiatif-inisiatif yang berani untuk menghadapi
kemungkinan resiko ini.
• Freedom: Apabila di organsasi diberikan kebebasan ( pada tingkat yang
benar ), maka orang2 di organisasi akan lebih fleksibel dan dapat lebih memiliki
leluasa untuk bertindak sesuai pendapatnya masing2, sehingga kreatifitas
mereka tidak akan terhambat oleh aturan yang strict karena mereka diberi
kebebasan yang cukup.
3.4 Rationalist and Incremental Innovation
Strategi inovasi yang rasionalis dimulai ketika pengalaman secara militer
dimana strategi ini mengandung beberapa step yaitu mendeskripsikan, memahami
lingkungan, menganalisa lingkungan, menentukan aksi, dan membawa aksi yang sudah
18. 15
ditentukan untuk dibawa keluar. Semua step ini berhubungan secara linier. Pendekatan
seperti ini membantu perusahaan untuk menyadari tren yang ada pada pasar yang
persaingannya kian meningkat mempersiapkan diri akan perubahan yang mungkin akan
terjadi, memastikan bahwa organisasi atau perusahaan fokus pada perencanaan jangka
Panjang, dan juga memastikan adanya aksi yang sesuai bagi target pasar. Intinya adalah
inovasi secara rasional ini merupakan inovasi yang benar-benar baru serta bergerak
secara besar dan eksponen.
Sedangkan strategi inovasi incremental hanya menyadari kekurangan atau
ketidaksempurnaan pengetahuan akan lingkungan, kekuatan organisasi atau
perusahaan, kelemahannya, sehingga mereka menambahkan nilai-nilai baru pada
sesuatu yan sudah ada. Biasanya pada inovasi yang incremental, terdapat prosedur yang
cukup efektif seperti menentukan langkah perubahan yang sesuai dengan tujuan,
menghitung dan mengevaluasi efek yang akan terjadi karena perubahan tersebut, juga
menyesuaikan tujuan sesuai dengan lingkungan dan menentukan langkah-langkah pada
jangka panjang.
3.5 Contoh dari Rationalist & Incremental Innovation
a. Rationalist Innovation
• GOJEK
GOJEK memahami bahwa masyarakat memiliki kesulitan dalam menemukan
kendaraan umum yang dapat mengantarkan mereka kemanapun dan kapanpun
(karena sebelum adanya gojek, untuk dapat menaiki kendaraan umum kita harus
datang ke suatu halte atau harus mengethaui tempat-tempat yang dilewati
kendaraan umum). Oleh karena itu, GOJEK membuat produk dimana orang-
orang dapat mendapatkan transportasi dimanapun mereka berada.
• GOOGLE
Sebelum adanya google, orang-orang hanya dapat mencari informasi melalui
buku-buku/jurnal-jurnal yang ada. Melihat kesusahan orang-orang dalam
mencari informasi tersebut, GOOGLE akhirnya membuat sebuah search
engine untuk memudahkan orang-orang dalam memperoleh informasi dari
berbagai sumber yang ada di internet.
19. 16
b. Incremental Innovation
• Baso Boedjangan
Baso Boedjangan adalah restoran baso yang cukup terkenal, alasan terkenalnya
Baso Boedjangan ini diantara ratusan restoran baso lainnya adalah karena menu
basonya yang bervariasi dan berbeda dari biasanya. Baso pada umumnya
memiliki rasa yang sama dengan tambahan makanan yang sama pula, namun
Baso Boedjangan ini memvariasikan baso ini dengan berbagai rasa. Baso
Boedjangan mengubah isi dari baso dan mengubah pula kuah dari basonya,
sehingga memiliki berbagai varian.
• GOJEK
GOJEK selain menerapkan Rationale Innovation dalam pembuatannya, ia pun
menerapkan Incremental Innovatin dalam mengembangkan produk-produknya.
Sleian fitur untuk transportasi, GOJEK berkembang dengan menciptakan
berbagai macam fitur yang menyelesaikan masalah orang-orang pula. Seperti
GO-FOOD, GO-MASSAGE, GO-CLEAN, dll. Berbagai macam GO lain itu
adalah pengembangan dri fitur awalnya yang hanya sebagai sarana transportasi
bagi orang-orang.
20. 17
BAB 4
BUILDING INNOVATION CASE AND DECISION MAKING UNDER
UNCERTAINTY
4.1 Langkah Forecasting Innovation dan Karakteristik Inovasi
Peramalan digunakan agar invasi ayng dicetuskan dan dibuat kurang lebih sesuai
dengan keadaan dimasa mendatang dan dalam jangka panjang. Supaya tepat, terdapat
beberapa langkah dalam menentukan forecasting innovation menurut Martiningyas
(2004), antara lain:
• Menganalisis data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa
yang lalu. Analisis ini dilakukan dengan cara membuat tabel dari data yang lalu
sehingga dapat diketahui pola dari data tersebut.
• Menentukan metode yang dipergunakan, masing-masing metode akan memberikan
hasil peramalan yang berbeda, metode peramalan yang baik adalah metode yang
memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi
(penyimpangan yang paling kecil).
• Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan
dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan, seperti kebijakan-
kebijakan yang mungkin terjadi, perkembangan potensi masyarakat,
perkembangan teknologi.
Pada inovasi juga terdapat beberapa karakteristik seperti:
• Relative advantage: Derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau unggul
dibandingkan dengan yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa faktor,
seperti faktor ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan. Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat
diadopsi
• Compatibility: Derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-
nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai
contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma
21. 18
yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya
inovasi yang sesuai (compatible)
• Complexity: Derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat
dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin
mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi
dapat diadopsi.
• Trialability: Derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu
inovasi yang dapat diujicobakan dalam setting sesungguhnya umumnya akan lebih
cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu
mengemukakan keunggulannya
• Observability: derajat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain.
Semakin mudah seseorang melihat suatu inovasi, semakin besar kemungkinan
orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Semakin besar keunggulan
relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk
diamati serta semakin kecil kerumitannya semakin cepat diadopsi.
4.2 VUCA (Volatility, Uncertainty, Ambiguity, and Complexity)
22. 19
• Volatility: Sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai hal seperti
sosial, ekonomi, dan politik. Perkembangan teknologi yang berputar dengan sangat
cepat menyebabkan perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
tersebut. Salah satu contoh perkembangan teknologi nya adalah adanya IoT ( Internet
of Things ) . Sekarang ini sudah terjadi di sekitar kita adalah sebuah toko, yang dulunya
hanya offline store, lalu seiring perkembangan teknologi, usaha-usaha mulai berjualan
secara online menggunakan website, dan selalu berkembang lagi hingga akhirnya ada
media sosial dan aplikasi-aplikasi.
• Uncertainty: Sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang akan terjadi. Kondisi ini
sangat umum dan mau tidak mau kita harus terbiasa dengan keadaan yang tidak pasti.
Contohnya antara lain kondisi kompetisi yang tidak pasti pada industri
perhotelan. Saat banyak hotel melakukan investasi besar – besaran dengan cara
menambah jumlah cabang dan memberikan training untuk
para frontliner, aplikasi online marketplace untuk mencari tempat tinggal mulai
bermunculan. Aplikasi ini berhasil mencuri perhatian pasar dengan memberikan
kemudahan bagi para pemilik apartemen, kamar sewa, maupun kos untuk disewakan
pada orang lain, sehingga makin mudah bagi orang-orang untuk mencari tempat
tinggal selain hotel. Namun di sisi lain, aplikasi ini pun membantu industri perhotelan
untuk mendapatkan banyak customer.
• Complexity : Adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi setiap organisasi,
bisa juga disebut masalah berkepanjangan yang terjadi di sebuah perusahaan. Seperti
beberapa dekade lalu, perusahaan cukup berfokus untuk hanya mengejar profit atas
bisnis yang dijalankan. Namun saat ini, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan
untuk membuat perusahaan tetap sustain dalam menghadapi derasnya persaingan
industri. Faktor - faktor internal seperti mission statement, penetapan action plan,
manajemen risiko, dan skill set yang dimiliki oleh karyawan adalah hal yang patut
untuk dipikirkan. Selain faktor internal, faktor eksternal juga memiliki andil, misalnya
faktor customer engagement, stakeholder relations, CSR, dan kepatuhan regulasi.
Untuk itu, kemampuan ecological thinking dari sebuah perusahaan sangat diperlukan
dalam mengatasi kerumitan ini.
23. 20
• Ambiguity: Suatu keadaan yang penuh dengan ketidakpastian dikarenakan kurang
mengetahuinya keadaan sekarang serta dampak nya kedepan. Di era sekarang, banyak
pemain bisnis baru yang kehadirannya tidak dapat diduga. Pemain bisnis lama yang
semula tidak bersinggungan dengan area bisnis kita, dapat mengekspansi area
bisnisnya dan mengambil “makanan” yang sama, sehingga dapat dikategorikan
sebagai kompetitor. Contoh konkret dari sekat – sekat bisnis yang mengabur adalah
ekspansi bisnis yang dilakukan oleh provider ojek online di Indonesia. Sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa bisnis yang dijalankan ojek online, awalnya bersaing
dengan ojek pangkalan. Namun, seiring bertambahnya
waktu, provider ojek online menambah layanan lain, misalnya layanan untuk
mengantar barang yang perlahan menggerogoti pangsa pasar penyedia jasa kurir dan
ekspedisi. Ditambah lagi layanan terapis pijat yang perlahan menggerogoti penyedia
jasa pijat, spa dan reflexology. Pemain bisnis lama pun harus melakukan inovasi dan
perubahan strategi bisnis jika ingin usahanya tetap bertahan.
4.3 Funnel Innovation
Diagram diatas menunjukan proses dari ide-ide yang sudah diusulkan hingga menjadi suatu
produk.
24. 21
Berikut penjelasan pada setiap step:
• Assessment Gate: Ide – ide yang sudah dikeluarkan diumpulkan untuk dinilai manakah
ide yang baik untuk diimplementasikan.
• Development Gate: Ide yang sudah dinilai dan evalusasi akan dipilih, sampai akhirnya
dikembangan hingga mencapai hasil yang sesuai.
• Test Gate: Pada tahap ini, ide yang sudah dipilih dan dikembangkan akan dilakukan
uji terlebih dahulu untuk memastikan calon produk diproduksi dengan baik.
• Launch: Setelah ide yang sudah dipilih dikembangan dan dilakukan uji coba, ide
tersebut siap untuk dijadikan produk dan diluncurkan ke pasar
25. 22
BAB 5
CREATING NEW PRODUCT & SERVICE AND EXPLOITING
INNOVATION AND COLLABORATION
5.1 New Product Development
Mengelola new development product/service adalah tindakan untuk
menyeimbangkan antara biasa untuk melanjutkan proyek yang ada dimana terdapat
kemungkinan sukses maupun gagal dengan resiko yang ada pada industri tersebut
kedepannya. Keputusan yang akan diambil akan dibuat secara adhocracy namun
pengalaman yang ada serta penelitian yang telah dilakukan juga akan menunjukkan
seberapa efektif development pada produk/service tersebut. Selain itu ada beberapa hal
yang juga dapat mendukung pengembangan suatu produk yaitu adanya dukungan dari
top management, teknologi yang tersedia, tim khusus untuk pengembangan produk,
knowledge management, market orientation, new product development process,dan
new product development speed.
26. 23
a. Stage 1 – Idea Generation
Proses untuk mendapatkan ide untuk membuat produk baru dari beberapa sumber ide
yang ada dan beberapa faktor penentu ide tersebut seperti tujuannya, sumber daya yang
ada, kebutuhannya, dan lain – lain.
b. Stage 2 – Idea Screening
Melakukan penilaian terhadap ide – ide yang dikeluarkan untuk memilih ide mana yang
cocok untuk dipilih dan ide mana yang seharusnya tidak digunakan. Proses pemilihan
idenya adalah dengan membuat suatu standar dari faktor – faktor yang sudah ditentukan
sebagai penentu dipilihnya suatu ide.
c. Stage 3 – Concept Development and Testing
Ide yang sudah dipilih akan dibahas lebih dalam lagi untuk dibuat konsep dari ide
tersebut (jadi ide tersebut lebih dikembangkan lagi agar lebih sesuai dengan kebutuhkan
konsumen dan tujuan perusahaan). Setelah dikembangkan hingga terbentuk suatu
konsep dari ide tersebut, dilakukanlah testing untuk mencoba apakah produk tersebut
sudah berjalan dengan baik atau belum.
d. Stage 4 – Marketing Strategy and Development
Setelah produk tersebut di uji dan menghasilkan hasil yang meguntungkan, maka
sekarang saatnya untuk merumuskan strategi marketing yang tepat untuk produk baru
ini. Berdasarkan target customer dari produk baru ini, bagaimana cara untuk
memasarkannya, hal apa saja yang harus dilakukan bagian marketing di perusahaan
untuk dapat memasarkan produk ini agar dapat diterima dipasar, dimana perysahaan
harus melakukan keggiatan marketing untuk memasarkan produk baru baru ini, dan hal
– hal berhubungan dengan pemasaran lainnya.
e. Stage 5 – Business Analysis
Pada tahap ini, produk akan dinilai seberapa menarik bisnis ini dan sejauh mana produk
baru ini layak secara ekonomi. Pada tahap ini produk juga diukur kemampuannya untuk
mencapai tujuan perusahaan (memenuhi kapasitas dan profibilitas).
f. Stage 6 – Product Development
27. 24
Ketika tahap Business Analysis menghasilkan hasil yang baik, maka produk siap untuk
lebih dikembangkan lagi dalam hal desain, prorotype, dan diuji coba kembali. Ini adalah
tahap ketika ide produk baru dapat disebut sebagai produk yang layak secara teknis dan
komersial.
g. Stage 7 – Test Marketing
Setelah prototype sudah memenuhi semua ekspektasi dan produk tersebut sudah siap
untuk diluncurkan ke pasar, disarankan untuk melakukan test marketing. Salah satu
tujuannya adalah untuk mengukur reaksi konsumen dan dealer dalam menangani,
menggunakan, dan membeli kembali produk. Pada tahap ini, perusahaan hanya
memproduksi produk baru tersebut (karena tujuannya untuk melakukan uji pemasaran).
h. Stage 8 - Commercialisation
Setelah uji pemasaran menghasilkan hasil yang memuaskan, maka sekarang saatnya
bagi perusahan untuk memproduksi produk baru tersebut secara masal dan melakukan
kegiatan pemasaran secara penuh.
5.2 Matriks Teknologi dan Pasar Pada New Product Development
28. 25
Matriks diatas menjelaskan hubungan pengembangan produk atau service yang
baru antara kebaruan teknologi dengan pasar. Berikut penjelasan pada setiap kuadran:
•Technological
- New solutions to existing problems –
Solusi yang dibuat untuk masalah yang sudah lama diketahui sebelumnya. Produk
ini biasanya mirip dengan solusi yang sudah ada sebelumnya, namun dengan
menggunakan teknologi yang lebih canggih.
Contoh: Go – Food.
Keinginan konsumen untuk dapat membeli makan tanpa harus keluar rumah sudah
dipenuhi sebenarnya oleh layanan delivery dari berbagai macam restoran, namun
solusi untuk masalah ini ada lagi yang lebih terbaru dan lebih mudah yaitu dengan
menggunakan jasa dari Go – Food. Layanan Go – Food sebenarnya mirip dengan
layanan delivery dari berbagai restoran, namun dengan menggunakan Go – Food,
pemesan bisa langsung melihat gambar dari menu yang ingin dipesan dan dapat
langsung melihat harganya tanpa harus menelfon restoran terlebih dahulu untuk
menanyakan menu dan harga – harga dari masing – masing menu. Go – Food pun
menggunakan teknologi yang lebih canggih yaitu dengan internet dan aplikasi,
sedangkan layanan delivery hanya menggunakan telefon.
•Complex
- Technology and market co-evolve –
Pada bagian ini, teknologi baru yang ada belum memiliki manfaat yang jelas dan
pasar yang jelas, namun seiring berjalannya waktu, orang-orang terus
mengembangkan teknologi tersebut dan lama kelamaan pasarnya pun terbentuk.
Contoh: Aplikasi GOJEK
29. 26
Dulu GOJEK adalah suatu metode bisnis yang baru dengan menggunakan
teknologi, dimana kebutuhan masyarakat akan transportasi digabungkan dengan
smartphone yang pasti dibawa kemanapun dan kapanpun sehingga GOJEK mengisi
kebutuhan masyarakat dan semakin menarik dengan tarif yang sangat terjangkau.
Awalnya tidak semua orang mau menggunakan ojek online, namun dengan
berjalannya waktu, sekarang masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dengan
kehadiran GOJEK dalam aktivitas sehari-hari mereka sehingga pasar ojek online
semakin luas.
•Differentiated
- Compete on quality and features –
Teknologi sudah lama ada dan pasarnya pun memang sudah ada, sehingga
dibutuhkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Perbedaan tersebut dapat
dibuat dengan membedakan dalam hal packaging ataupun harga.
Contoh: Mango King
Mango King adalah brand yang menjual jus mangga namun dengan topping yang
lebih banyak, seperti menggunakan krim dan mangga asli. Alat – alat yang
digunakan sama saja seperti penjual jus pada umunya, pembelinya pun sama, yaitu
orang – orang yang memang menyukai jus mangga, namun Mango King melakukan
suatu pembeda yaitu dengan packagingnya yang besar sehingga terlihat menarik
dan toppingnya yang lebih banyak sehingga semakin menarik pelanggan juga.
•Architectural
- Novel combination of existing technologies –
Teknologi yang sudah ada digunakan untuk menghasilkan suatu produk / jasa yang
baru.
Contoh: Blender khusus rempah – rempah
Teknologi blender sebenarnya sudah lama ada, namun bertujuan untuk
menghancurkan buah agar bisa dibuat mejadi jus. Namuns ekarang ini, blender
30. 27
terebut banyak yang sedikit diubah bentuknya menjadi lebih kecil namun tujuannya
untuk fungsi yang berbeda, yaitu untuk menghancurkan rempah – rempah seperti
bawang merah, bawang putih, cabai, dan lain – lain untuk membuat suatu bumbu
masakan.
5.3 Respon Perusahaan Terhadap Inovasi
A. Closed Innovation
Pada perusahaan yang closed innovation, mereka hanya
mengembangkan dan mengiklankan ide mereka sendri yang lebih mengarah
kepada aspek internal. Padahal seharusnya sudah bukan waktunya lagi hanya
melihat aspek-aspek yang dimiliki perusahaan tanpa berusaha
mengembangkan sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Ciri-ciri dari perusahaan yang masih closed innovation adalah:
• Terlalu fokus dengan internal
• Banyak melakukan internal research dan observasi
• Tidak memperhatikan faktor eksternal
• Tidak terbuka terhadap perubahan yang ada
31. 28
Seperti pada gambar diatas, perusahaan yang menerapkan closed innovation
memiliki pembatas yang jelas antara faktor internal dan eksternal, faktor yang
perusahaan gunakan pun faktor interal, sehingga faktor eksternal tidak dapat
masuk andil dalam proses pengembangan suatu produk dari perusahaan tersebut.
Contohnya seperti Nokia. Dalam proses pengembangan Nokia, Nokia terlalu
focus terhadap kekuatan yang dia miliki tanpa memperhatikan opportunity dan
threats yang ada diluar, sehingga dampaknya adalaah Nokia tidak dapat
berkembang seperti produk – produk lainnya yang berkembang dengan sangat
pesat.
B. Open Innovation
Model inovasi yang baru ini mulai munucl pada abad ke-20, dimana
perusahaan mengiklankan dan memasarkan kepada pihak internal dan juga
eksternal dimana ide-ide terhadap inoasi produ maupun service juga diarahkan
kepada seluruh jenis masyarakat.
Ciri-ciri dari perusahaan yang sudah open innovation adalah:
• Terbuka terhadap perkembangan yang ada
• Fokus pada internal maupun eksternal
• Dalam melakukan research dan observasi, perusahaan tersebut
melakukannya pada internal perusahaan serta eksternal
32. 29
Seperti gambar diatas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang menerapkan
open innovation memiliki batasan yang sedikit antara ekternal dan internal,
sehingga faktor eksternal yang ada dapat masuk dan ikut andil dalam proses
perusahaan dalam mengembangkan dan menghasilkan suatu produk.
Sehingga, research yang dilakukan secara internal dapat dicocokan dengan
keadaan yang sebenarnya yang berada di eksternal perusahaan. Contohnya
antara lain Oppo. Seperti yang kita tau, Oppo mulai terkenal setelah produknya
yang Selfie Expert muncul di pasaran. Hal ini menunjukan bahwa Oppo sangat
Open Innovation dikarenakan Oppo terbuka terhadap hal yang terjadi di pasar,
yaitu orang – orang semakin menyukai selfie. Hal tersebut dilihat oleh Oppo
sebagai kesempatan untuk memberikan nilai plus dari produk yang akan
diluncurkannya, yaitu suatu smartphone dengan keunggulan utamanya adalah
kamera yang sangat baik.
C. Perbedaan Prinsip Closed Innovation dan Open Innovation
Closed Innovation Principles Open Innovation Principles
Orang penting di perusahaan bekerja untuk
kita
Tidak semua orang pintar bekerja untuk kita,
sehingga kita harus memaksimalkan
pengetahuan dan kemampuan orang pintar
yang ada di perusahan untuk memajukan
perusahaan
Untuk mendapatkan keuntungan dari R&D,
kita harus menemukan, mengembangkan,
dan melakukannya sendiri
External R&D dapat menghasilkan nilai
yang baik, Interal R&D juga penting untuk
memaksimalkan hasil R&D tersebut
Jika kita menemukan suatu penemuan, kita
akanmenjadi yang pertama di pasar
Kita tidak harus melakukan penelitian
duluan untuk mendapatkan keuntungan
33. 30
Jika kita yang pertama
mengkomersialisasikan suatu produk, maka
kita akan menang
Membangun business model yang baik lebih
baik daripada masuk ke pasar duluan
Jika kita membangun ide terbaik di pasar,
kita kaan menang
Apabila kita menggunakan ide internal dan
eksternal sebaik baiknya, maka kita aka
menang
Kita harus mengontrol Intellectual Properti
kita gaar competitor tidak mendapatkan
keuntungan dari ide kita
Kita harus mengambil keuntungan dari
orang lain yang menggunaka IP kita, dan
membeli IP lain kapanpun hal tersebut dapat
mengembangkan business model
perusahaan.
5.4 Strategi Open Innovation
a. Funding Innovation
Pada funding innovation terdapat 2 jenis organisasi yaitu innovation investor yang
dulunya adalah perusahaan kecil bergerak pada R&D namun sekarang menjadi
lebih luas seperti perusahaan venture capitalist, angel investors, corporate VC
entities, dll. Sedangkan innovation benefactors menyediakan sumber pendanaan
yang baru. Tidak seperti investor biasa, benefactors terfokus untuk penemuan-
penemuan yang masi pada tahap awal, seperti National Science Foundation (NSF).
b. Generating Innovation
Terdapat 4 jenis organisasi yang terfokus pada mengembangkan inovasi:
• Innovation explorers: mengkhususkan diri dalam melakukan fungsi penelitian
penemuan yang sebelumnya terjadi terutama di laboratorium R&D
perusahaan.
• Innovation merchants: berinovasi tetapi hanya dengan tujuan komersial
tertentu dalam pikiran, sedangkan penjelajah cenderung berinovasi demi
inovasi.
• Innovation architects: untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, mereka
mengembangkan arsitektur yang praktis, memungkinkan banyak perusahaan
34. 31
lain untuk menyediakan potongan-potongan sistem, semuanya sambil
memastikan bahwa bagian-bagian tersebut saling bersatu dalam cara yang
koheren
• Innovation missionaries: berisikan orang-orang yang membuat teknologi yang
advance untuk menyelesaikan masalah yang ada. Namun mereka tidak
mencari keuntungan pada pekerjaannya.
c. Commercializing Innovation
Terfokus pada membawa inovasi pada market, terbagi menjadi 2 yaitu:
• Innovation marketers: fokus dalam mengembangkan pemahaman terhadap
potensi yang dibutuhkan oleh pasar dan membantu mereka mengidentifikasi
ide-ide yang harus dibawa ke organisasi.
• Innovation one-stop centers: menyediakan produk dan service yang
komprehensif, mengambil ide terbaik dan menyampaikannya ke konsumen
dengan harga yang kompetitif.
35. 32
5.5 Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah konsep yang memberikan pemahaman tentang
dinamika dalam kehidupan kompetitif suatu produk/service (perusahaan). Pada siklus
ini, terdapa 4 fase yang diawali dengan fase pengenalan produk hingga ditarik dari
pasar. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt pada tahun 1978.
Berikut penjelasan dari setiap fase yang ada:
• Introduction (Tahap Pengenalan)
Pada tahap ini penjualan produk masih rendah dan masih berkembang secara
lambat di pasaran. Produk belum bisa bersaing ke pasar yang lebih besar dan
juga masih pada tingkat kegagalan yang relative tinggi. Pada fase ini juga
produk masih akan sering mengalami modifikasi untuk mencari inti produk
yang paling sesuai dan tepat sesuai pasar.
• Growth (Tahap Pertumbuhan)
Seperti Namanya, pasa fase ini penjualan serta laba mulai meningkat
disebabkan permintaan yang juga meningkat pada pasar karena sudah mulai
dikenal. Maka itu usaha pemasarannya sudah mulai mereda tidak seperti pada
36. 33
fase introduction. Pada tahap ini produk bisa dijual dengan promo-promo untuk
menarik perhatian dibandingkan pesaing lainnya.
• Maturity (Tahap Kedewasaan)
Tahap ini ditandai dengan dimana produk mencapai titik yang tertinggi dalam
pernjualan perusahan. Biasanya perusahaan menghabiskan waktu cukup lama
pada fase ini. Pada tahap ini juga perusahaan dapat melakukan hal-hal yang
lebih invatif baik secara pemasaran maupun produksi yang disebut dengan
innovative maturity untuk memperpanjang umur daur hidupnya. Biasanya pada
tahap kedewasaan terdapat 3 tingkatan fase yaitu tingkat growth maturity, stable
maturity, dan decaying maturity.
• Decline (Tahap Penurunan)
Setelah menghabiskan waktu cukup lama, biasanya penjualan produk bergerak
kearah penurunan dan ini disebut gejala tahap decline. Penurunan ini
disebabkan oleh peruahan pada selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap
produk, atau adanya barang pengganti. Terdapat beberapa alternatif untuk
menanggulani fase ini, anatara lain terus melakukan inovasi agar kembali ke
fase introduction atau re-birth.
37. 34
Pengertian Dan 4 Ciri Inovasi Menurut Para Ahli Terlengkap.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-4-ciri-inovasi-menurut-para-ahli-terlengkap/.
Agustus, 28 2018
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa.
https://www.slideshare.net/DadangSolihin/pengembangan-inovasi-dalam-mendukung-pembangunan-
bangsa-40451215. Oktober, 18 2014
Pengertian Internet atau Definisi Internet. https://budinugroho24.wordpress.com/about/pengertian-
internet-atau-definisi-internet-2/.
Inilah Penyebab Pertanian di Indonesia Menjadi Modern dengan Hadirnya Agricultural Drone.
http://buaya-instrument.com/blog-buaya-instrument/Pertanian-Modern-di-Indonesia-dengan-Hadirnya-
Drone%20-agricultural. Mei, 18 2018
Microscale 3-D Printing Inks made from different types of materialsm precisely applied, are greatly
expanding the kinds of things that can be printed.
https://www.technologyreview.com/s/526521/microscale-3-d-printing/.
Sifat, Langkah-langkah dan Proses Peramalan (Forecasting).
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/sifat-langkah-langkah-dan-proses-peramalan-forecasting.html.
November, 16 2017
Social Media: 5 Characteristics of Innovation. https://anchovyinc.com/blog/social-media-5-
characteristics-of-innovation/. Februari, 19 2016
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). https://kuliahmarket.wordpress.com/2015/08/28/siklus-
hidup-produk-product-life-cycle/. Agustus, 28 2015