Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di rumah sakit, termasuk definisi B3, klasifikasi bahaya B3, potensi kecelakaan akibat paparan B3, dan standar pengelolaan limbah B3 berdasarkan peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan kerja dan bahan berbahaya dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), mencakup objek pengawasan lingkungan kerja dan bahan berbahaya, peraturan perundang-undangan terkait, serta norma-norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya dalam penerapan SMK3.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di rumah sakit, termasuk definisi B3, klasifikasi bahaya B3, potensi kecelakaan akibat paparan B3, dan standar pengelolaan limbah B3 berdasarkan peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan kerja dan bahan berbahaya dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), mencakup objek pengawasan lingkungan kerja dan bahan berbahaya, peraturan perundang-undangan terkait, serta norma-norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya dalam penerapan SMK3.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi air, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan lainnya. Dokumen ini menjelaskan persyaratan dan tata cara pengelolaan lingkungan kerja agar terhindar dari gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota bertugas memantau pelaksanaannya.
Modul ini membahas konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dan dasar hukum K3 di Indonesia serta berbagai sumber bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Modul ini juga menjelaskan berbagai model penyebab insiden atau kecelakaan kerja seperti model Frank Bird dan model penyebab kerugian Heinrich.
Pedoman CPOB 2018 memperkenalkan perubahan paradigma dalam sistem mutu industri farmasi dengan menekankan pentingnya manajemen mutu, validasi proses, dan dokumentasi yang memadai untuk memastikan produk obat yang aman, bermutu, dan efektif.
ADKL digunakan untuk mengkaji dan memprediksi potensi risiko kesehatan dari suatu rencana kegiatan pembangunan. Tujuannya adalah mengkaji dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat dalam AMDAL maupun pengelolaan lingkungan hidup. Pendekatan ADKL menggunakan teori simpul pengamatan untuk menilai hubungan antara sumber, media pemajanan, dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
- Supervisor Produksi
- Supervisor Laboratorium
- Supervisor Umum
Pelaksana:
- Teknisi Produksi
- Teknisi Laboratorium
- Teknisi Umum
- Tukang Kebersihan
Pemantauan Lingkungan:
- Tim Teknis Lingkungan
- Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kerjasama dengan:
- Dinas Lingkungan Hidup
- Dinas Kesehatan
- Lembaga Sertifikasi
- Masyarakat Sekitar
Evaluasi Berkala:
- Audit Internal
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut bertujuan mencegah gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kimia. Ringkasannya adalah:
1) K3 Kimia adalah upaya pencegahan bahaya akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja seperti racun, ledakan, kebakaran.
2) Peraturan K3 Kimia meliputi UU No. 1/1970 dan No. 13/2003 serta Permenaker No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
3
sosialisasi PMK 2 2023. Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah. Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah.Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah.Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi air, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan lainnya. Dokumen ini menjelaskan persyaratan dan tata cara pengelolaan lingkungan kerja agar terhindar dari gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota bertugas memantau pelaksanaannya.
Modul ini membahas konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dan dasar hukum K3 di Indonesia serta berbagai sumber bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Modul ini juga menjelaskan berbagai model penyebab insiden atau kecelakaan kerja seperti model Frank Bird dan model penyebab kerugian Heinrich.
Pedoman CPOB 2018 memperkenalkan perubahan paradigma dalam sistem mutu industri farmasi dengan menekankan pentingnya manajemen mutu, validasi proses, dan dokumentasi yang memadai untuk memastikan produk obat yang aman, bermutu, dan efektif.
ADKL digunakan untuk mengkaji dan memprediksi potensi risiko kesehatan dari suatu rencana kegiatan pembangunan. Tujuannya adalah mengkaji dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat dalam AMDAL maupun pengelolaan lingkungan hidup. Pendekatan ADKL menggunakan teori simpul pengamatan untuk menilai hubungan antara sumber, media pemajanan, dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
- Supervisor Produksi
- Supervisor Laboratorium
- Supervisor Umum
Pelaksana:
- Teknisi Produksi
- Teknisi Laboratorium
- Teknisi Umum
- Tukang Kebersihan
Pemantauan Lingkungan:
- Tim Teknis Lingkungan
- Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kerjasama dengan:
- Dinas Lingkungan Hidup
- Dinas Kesehatan
- Lembaga Sertifikasi
- Masyarakat Sekitar
Evaluasi Berkala:
- Audit Internal
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut bertujuan mencegah gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kimia. Ringkasannya adalah:
1) K3 Kimia adalah upaya pencegahan bahaya akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja seperti racun, ledakan, kebakaran.
2) Peraturan K3 Kimia meliputi UU No. 1/1970 dan No. 13/2003 serta Permenaker No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
3
sosialisasi PMK 2 2023. Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah. Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah.Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga melalui seleksi, pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Indonesia, yang mencakup pedoman pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah.Tulisan ini membahas dampak sampah rumah tangga terhadap kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran air. Laporan ini menyoroti perbedaan dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan dan menekankan perlunya perbaikan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tulisan tersebut juga menyebutkan berbagai dampak aktivitas rumah tangga, seperti bau tidak sedap, penularan penyakit, eutrofikasi laut, peningkatan emisi CO2, dan polusi plastik.
This document provides information on a safety training for operating mobile elevated work platforms (MEWPs). It introduces the trainer and their qualifications. The objectives are to prevent accidents, establish safety requirements and procedures, and promote safe MEWP use. It defines MEWPs, classifies them into Groups A and B by movement capabilities, and Types 1-3 by travel functions. It provides examples of MEWP types and factors to consider when selecting one. It also describes fall arrest systems and proper usage.
This document discusses Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC), which is a process for identifying workplace hazards, assessing risks, and implementing risk controls. It defines key terms like hazard and risk. The purpose of HIRARC is to identify hazards, assess risks, and control risks to ensure workplace safety. It outlines the HIRARC process, which involves classifying work activities, identifying hazards, assessing risks, and controlling risks. Methods for hazard identification and risk assessment are also described. The hierarchy of controls from most to least effective are also provided.
Upon completion of the training, participants will be able to understand general safety activities and requirements when working in construction areas, explain the duties of employers and employees, and know how to properly wear personal protective equipment. The document outlines the course objectives, legal requirements under relevant Acts, and introduces the trainer conducting the safety briefing. It provides facilities information and important reminders for participants.
The document provides an overview of effective safety and health committee training. It discusses the mandate and legal requirements for safety and health committees according to Malaysian regulations. It outlines the objectives and content of the training, including introducing occupational safety and health (OSH), the composition and functions of safety committees, handling safety complaints, and the duties of safety officers and employers. The best practices section recommends steps to start a safety committee, including planning, implementing activities, and checking on the committee's work. The overall summary is on establishing effective safety and health committees in compliance with Malaysian law.
The document provides an introduction to Design for Safety (DfS) concepts in construction management. It discusses how 40-60% of construction accidents are attributed to design and pre-planning decisions. DfS aims to explicitly consider construction and maintenance safety during the design phase in order to reduce accidents. Implementing DfS principles such as hazard elimination and substitution can help lower safety costs over the lifetime of a building. The document also gives examples of construction failures in Malaysia that occurred after projects were completed.
Razak Bin Majid is a trainer with an Executive Master's degree from Unisel. He has numerous safety certifications including as a registered safety officer, trainer for NIOSH and HRDF, ISO 45001 lead auditor, authorized gas tester, and supervisor for scaffolding, lifting, and traffic management. The document provides an overview of a first aid training session, including learning objectives, topics to be covered such as first aid equipment, treatment for injuries, and legal requirements for first aid in the workplace.
Berdiri di belakang mangsa
Letakkan kedua-dua tangan anda di
pusat mangsa
Tekan abdomen menggunakan
genggaman tangan dengan cepat ke
arah dalam dan ke atas ( Inward
Upward ) sebanyak 5 kali ke atas.
Keluarkan benda asing sekiranya
kelihatan
Lakukan CPR sekiranya mangsa
pengsan
Hubungi ambulans
Mangsa: Lakukan Heimlich Maneuver
ke atas diri sendiri.
Sandarkan badan anda di bel
This document provides information on rigging and lifting safety training including:
1. Emergency procedures and contact details of the trainer.
2. Objectives of the training which are to prepare personnel to handle rigging and lifting activities safely.
3. Overview of legal requirements and responsibilities of riggers regarding load weight determination, sling inspection, and sling configurations.
4. Descriptions and specifications of various types of slings including alloy chains, wire ropes, and synthetics with their rated lifting capacities.
This document provides safety guidelines for operating a front end loader. It outlines important pre-operation inspections like checking tires, hydraulic leaks, and ensuring the bucket is latched. It describes how to properly board the loader and complete post-boarding inspections. Guidelines are given for safe operating practices like wearing a seatbelt, avoiding jerky movements, and driving slowly. Instructions are given for safely operating the bucket and never allowing riders or jumping off the loader.
This document discusses different types of neutral grounding systems for power systems, including their advantages and disadvantages. It covers ungrounded systems, solidly grounded systems, low resistance grounded systems, and high resistance grounded systems. High resistance grounding limits fault current to a low value, which reduces hazards to personnel and equipment damage. It allows continued system operation after a ground fault occurs and helps control transient overvoltages.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
1. CHEMICAL MANAGEMENT
CHEMICAL CONTROL AND
SCHEDULED WASTE HANDLER
“Prepare and Prevent instead of Repair and Repent”
“Bersedia dan Mencegah bukannya Membaiki dan Bertaubat” 1
3. AFTER THIS TRAINING, I SHALL UNDERSTAND:
1. INTERPRET LEGISLATIVE REQUIREMENT AS CHEMICAL HANDLER
2. DIFFERENTIATE INFORMATION ON CHEMICAL HAZARDOUS TO
HEALTH
3. APPLY PERSONAL SAFETY
4. CLASSIFY THE SCHEDULED WASTE
5. DEMONSTRATE EMERGENCY PROCEDURE
3
4. Assessment briefing / Taklimat penilaian
1 round objective assessment / 1 pusingan penilaian objektif
Online / dalam talian (https://kahoot.com)
10 questions / soalan
30 seconds per question / 30 saat setiap soalan
total: 10 mins / jumlah: 10 minit
80% passing mark / markah lulus
4
5. Safety briefing / Taklimat keselamatan
Mee ng room → 1st floor → main building
Bilik mesyuarat → tingkat 1 → bangunan utama
Do not smoking in this premise except smoking area.
Dilarang merokok di dalam premise in kecuali kawasan merokok.
When emergency / Sekiranya berlaku kecemasan :
Emergency alarm
Penggera kecemasan
Exit using the emergency
exit
Keluar menggunakan pintu
kecemasan
Please use the stairs
Sila guna tangga
Gather at the gathering
place
Berkumpul di tempat
berkumpul
5
7. a) Legislative requirements
i. general duties of employer,
chemical suppliers, and employees
ii. purpose and basic requirements for
health surveillance
b) Information on chemical hazardous to
health
i. recognize and interpret SDS and
labels
ii. ability to use chemical register and
access the SDS
iii. understanding of any work practice
or procedure to be followed in the
use of chemical hazardous to health
iv. understanding of control measure
to be used in the workplace
c) Personal safety
i. understanding of routes of entry
ii. risks presented by chemical
hazardous to health
iii. methods used to control risks
iv. precautions taken for a particular
risk
v. correct use, fit and maintenance of
personal protective equipment and
clothing
d) Emergency procedures
i. procedures to be followed in an
emergency
ii. first aid or incident reporting
procedures to be followed in case of
injury or illness
7
12. Occupational Safety and Health Act 1994
• OSH (Control of Industrial Major Accident Hazards) Regulations 1996
• OSH (Prohibition of Use of Substance) Order 1999
• OSH (Use and Standard of Exposure of Chemicals Hazardous to
Health) Regulations 2000
• OSH (Classification, Labelling and Safety Data Sheet of Hazardous
Chemicals ) Regulations 2013
12
14. F&M (Lead) Reg. 1984
• Physical properties
• Silver-bluish white
• Heavy metal
• Melting point 327ºC
• Vaporised >500ºC
• Exposure:
• Battery, cable
• Plastic, paint
• Welding & soldering
• Melting ore containing lead
• Ceramic and glass
14
15. F&M (Lead) Reg. 1984
Health effect:
• Anaemia,
• effect the nervous system,
• teratogen Safe
PEL:
• 150 microgram/m3 average 8
hours
• Action level: 75 µg/m3 average 8
hours
• If the working hour is not 8 hour,
PEL (µg/m3) = 1200/hours worked
in a day
15
16. F&M (Asbestos Process) Reg. 1986
• Asbestos:
• Crocidolite*
• Amosite
• Chrysolite
• Fibrous
• Anthophyllite
• Tremolite
• Actinolite
• PEL:
• < 1 fiber per million
• < 0.1 fiber per million (USECHH)
• Averaged over an 8 hours period
16
17. F&M (Mineral Dust) Reg. 1989
• Cases of silicosis
• Quarries, ceramic and tiles
making factory
• PEL:
• (Dust containing Silica < 1%)
• 5mg/m3 air (respirable dust)
• 10mg/m3 air (Total dust)
• PEL:
• (Dust containing Silica > 1%)
• 0.05mg/m3 air (respirable
cristobalite/tridymite)
• 0.10mg/m3 air (Total quartz)
17
18. PRINSIPDAN FALSAFAH AKKP 94
Tanggungjawab untuk memastikan
keselamatan, kesihatan di tempat
kerja terletak kepada mana2 orang
yang mewujudkan risiko tersebut dan
bekerja dengan risiko tersebut.
Peraturan kendiri
Konsultasi
Kerjasama dan penglibatan
pekerja
general duties of chemical suppliers,
employer, and employees
Occupational Safety and Health Act 1994
18
19. Keperluan Perundangan
• Pembekal
• Perumus • Pengeluar • Pengimport • Pengedar
Setakat yang praktik:
• Pastikan bahan yang direka atau dibekalkan selamat dan tidak mendatangkan
risiko bila digunakan
• Membuat R&D
• Majikan dan Pekerja adalah sama-sama bertanggungjawab untuk
keselamatan & kesihatan
19
20. TANGGUNGJAWAB MAJIKAN SEKSYEN 15(1) & (2)
■ Memastikan keselamatan, kesihatan, kebajikan
pekerja di tempat kerja
Membuat perkiraan untuk penggunaan,
penyimpanan, pengangkutan loji dan bahan
■ Menyenggara loji dan sistem kerja
■ Memelihara orang lain yang bukan pekerjanya dari
risiko yang terhasil dari aktiviti yang dijalankan di
tempat kerja
■ Membuat perkiraan/SOP untuk semua aktiviti kerja
■ Memberi maklumat dan latihan kepada pekerja
■ Menyediakan alat pelindung diri
■ Penalti maksima: RM500,000.
20
21. Pekerja:
• Bekerja dengan selamat untuk menjaga keselamatan diri sendiri & orang lain
• Bekerjasama dengan Majikan untuk memastikan keselamatan & kesihatan
21
22. Peraturan KKP (Kawalan Bahaya Kemalangan
Besar Perindustrian) 1996
• aktiviti perindustrian yang mana terdapat terlibat atau
berkemungkinan terlibat dengan bahan berbahaya.
• "bahan berbahaya" ertinya- (a) apa-apa bahan yang berada dalam
mana-mana kriteria yang ditetapkan dalam Jadual 1; atau (b) apa-apa
bahan yang disenaraikan dalam Bahagian 1 Jadual 2;
JADUAL 1
1. Bahan Yang Sangat Toksik
2. Bahan Toksik Lain
3. Bahan Mudah Terbakar
4. Bahan Letupan
5. Bahan pengoksidaan
JADUAL 2
SENARAI BAHAN DAN KUANTITI
Daftar setiap bahan kimia yang digunakan di
tempat kerja anda.
Bandingkan dengan kedua jadual ini. 22
23. Perintah KKP (Larangan Penggunaan Bahan)
1999
• 4 kategori utama bahan:
Kategori 1:
Dilarang dalam pembuatan/penggunaan
untuk SEMUA tujuan kecuali
PENYELIDIKAN & tujuan analisis
1. 4-Aminodiphenyl
2. benzidin
3. 2-Napythylamine
4. 4-Nitrodiphenyi
5. Mana-mana bahan dalam jumlah
kepekatan melebihi 0.1%
23
24. Perintah KKP (Larangan Penggunaan Bahan)
1999
Kategori 2:
Semua penggunaan dilarang kecuali
tujuan penyelidikan & analisis
• Crocidolite (asbestos)
Kategori 3:
Pembersihan dan Penyahgris dilarang
1. Benzena
2. Karbon disulfida
3. Karbon tetraklorida
4. n-Heksana
Kategori 4: Dilarang dalam pembuatan
mancis
• Fosfor putih
24
25. OSH (Use and Standard of Exposure of Chemicals
Hazardous to Health, USECHH) Regulations 2000
25
PERATURAN-PERATURAN KESELAMATAN DAN KESIHATAN
PEKERJAAN (PENGGUNAAN DAN STANDARD PENDEDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA KEPADA KESIHATAN, BKBKK) 2000
26. PENGECUALIANPERATURANUSECHH(PER.3)
Bahan radioaktif
(Akta Pelesenan
Tenaga Atom
1984)
Keluaran
farmaseutikal
Barang
makanan
Berbahaya kepada
kesihatan disebabkan
• Mudah meletup
• Mudah terbakar
• Suhu tinggi/rendah
• Tekanan tinggi
Scheduled wastes as defined
under Scheduled Waste
Regulations 2005.
26
27. Peraturan KKP (Penggunaan dan Standard
Pendedahan Bahan Kimia Berbahaya kepada
Kesihatan) 2000
Digunakan pada:
• Pengeluaran • Pemprosesan • Pengendalian • Pengangkutan •
Penyimpanan • Buang • Rawatan
27
29. 11 TANGGUNGJAWAB MAJIKAN DI BAWAH
BKBKK / USECHH REGULATIONS 2000
1. Mengenalpasti BKBKK dan sediakan Daftar Kimia Identifying chemicals
hazardous to health
2. Memastikan had pendedahan dibenarkan dipatuhi Complying with the
permissible exposure limits
3. Menjalankan penaksiran risiko kepada kesihatan Carrying out chemical
health risk assessment
4. Mengambil Tindakan Kawalan Pendedahan Taking action to control
hazardous exposure
5. Label dan pelabelan semula BKBKK Labelling and relabelling chemicals
(CHTH)
6. Memberi maklumat, arahan dan Latihan Providing information,
instruction and training (include SDS)
29
30. 11 TANGGUNGJAWAB MAJIKAN DI BAWAH
BKBKK / USECHH REGULATIONS 2000
7. Memantau pendedahan pekerja di tempat kerja Monitoring
employee exposure at the place of work (as CHRA)
8. Menjalankan pengawasan kesihatan Conducting health surveillance
9. Perlindungan Pemindahan Perubatan Medical Removal Protection
10.Tanda amaran Posting of warning signs
11. Menyimpan rekod berkaitan Record keeping
30
31. requirement
1. At least once every 2 years; or
2. There is change in hazard information of chemical, safe work
practice or control measure; or
3. Each time workers are assigned to new task or new area where they
are exposed or likely to be exposed to hazardous chemical.
31
32. T
ANGGUNGJAWAB1. DAFTARBKBKK(PER.5)
Maklumat dalam daftar
• Senarai semua BKBKK yang digunakan;
• SDS semasa
⮚ Selepas Peraturan CLASS 2013 berkuatkuasa semua
racun perosak mempunyai SDS, tiada keperluan
maklumat seperti yg dinyatakan dalam Jadual III
• Jumlah purata yang digunakan, dikeluarkan atau disimpan
dalam sebulan/setahun
• Proses dan kawasan kerja di mana BKBKK digunakan; dan
• Nama dan alamat pembekal
Pengenalpastian
Majikan mengenal pasti semua BKBKK
yang digunakan di tempat kerja
Rekodkan
Rekod semua BKBKK yang digunakan
dalam Daftar BKBKK
Senggara
Senggara daftar dalam keadaan baik,
teratur dan dikemaskini
Kemudahan mendapatkan maklumat
Daftar mudah didapatkan oleh semua
pekerja di tempat kerja yang terdedah
pada BKBKK.
Pengecualian pada buangan terjadual sekiranya majikan telah
mematuhi kehendak Per. 11 dan Per 13 (1) Peraturan-Peraturan
Kualiti Alam Sekeliling (Buangan Terjadual) 2007
32
34. T
ANGGUNGJAWAB 2. HADPENDEDAHANYANGDIBENARKAN
(PER.6& 7)
PEL
TWA
CL
MEL
• Purata berpemberat masa lapan
jam (8-hr TWA)
⮚ Purata kepekatan di udara dalam
tempoh masa 8 jam
• Had siling (ceiling limit)
⮚ Had kepekatan di udara yang boleh
lebih seperti yang dinyatakan
dalam Jadual 1
• Had pendedahan maksimum
(MEL)
⮚ Kepekatan di udara purata
berpemberat masa 15 min
yang 3 kali ganda kepekatan
di udara 8-hr TWA BKBKK yg
dinyatakan dalam Jadual I (3 x
8-hr TWA)
Pendedahan pekerja kepada BKBKK tidak melebihi PEL yang ditetapkan (Jadual I)
34
35. T
ANGGUNGJAWAB3. PENAKSIRANRISIKOKEPADA
KESIHATAN(PER.9& 11)
Majikan tidak boleh menjalankan kerja yang boleh mendedahkan pekerja kepada
BKBKK melainkan telah membuat penaksiran bertulis mengenai risiko yang
terhasil daripada bahan kimia itu kepada kesihatan pekerja.
Majikan hendaklah memastikan penaksiran
berdaftar dengan Ketua Pengarah (KP)/Jabatan
dijalankan oleh pengapit yang
Pengapit – seseorang pekerja atau mana-mana orang lain
yang dilantik oleh majikan dan berdaftar dengan Ketua
Pengarah untuk menjalankan penaksiran risiko kepada
kesihatan.
35
37. LAPORANPENAKSIRANRISIKOKEPADAKESIHATAN(PER.9(2))
Kemungkinan risiko kepada pekerja akibat pendedahan BKBKK
Kandungan
CHRA
Kaedah dan tatacara yang diterima pakai dalam penggunaan BKBKK
Sifat bahaya kepada kesihatan
Tahap pendedahan BKBKK
Risiko kepada kesihatan yang terhasil daripada penggunaan dan pelepasan BKBKK
daripada proses kerja
Langkah-langkah dan tatacara untuk mengawal pendedahan pekerja kepada BKBKK
Langkah-langkah, tatacara dan kelengkapan yang perlu untuk mengawal apa-apa
pengeluaran secara tidak sengaja akibat kebocoran, penumpahan, kegagalan
proses atau kelengkapan
Keperluan program pemantauan pendedahan pekerja
Keperluan program pengawasan kesihatan
Kehendak bagi latihan dan latihan semula pekerja
37
38. T
ANGGUNGJAWABPENGAPIT(PER.12)
Mengemukakan kepada majikan laporan
penaksiran dalam masa 1 bulan dari penyiapan
penaksiran tersebut.
Memaklumkan kepada majikan dengan segera sekiranya
penaksiran mendapati tempat kerja, loji, bahan atau proses
yang mungkin menyebabkan bahaya segera kepada nyawa
atau harta benda.
38
41. PENYIMPANANLAPORANPENAKSIRAN(PER.13)
Majikan hendaklah memastikan laporan penaksiran
• Disenggarakan dalam keadaan teratur dan baik untuk
tempoh tidak kurang dari 30 tahun
• Disediakan untuk pemeriksaan apabila diminta oleh KP
JKKP atau mana-mana pekerja yang terdedah kepada
BKBKK
41
42. T
ANGGUNGJAWAB4. TINDAKANUNTUK
MENGAWALPENDEDAHAN(PER.14)
Majikan hendaklah
• Mengambil tindakan dalam masa 1 bulan selepas
menerima laporan penaksiran
• Memastikan Langkah kawalan yang
dilaksanakan dapat mengurangkan pendedahan
pekerja ke tahap terendah yang praktik @ di bawah
had pendedahan yang dibenarkan (PEL)
42
43. LANGKAH-LANGKAHKAWALAN(PER.15)
Penghapusan
Penggantian
Pengurungan menyeluruh
Pengasingan kerja
Pengubahsuaian
Kelengkapan
kawalan
kejuruteraan
Sistem dan
amalan kerja
selamat
PPE
Penghapusan
BKBKK dari
tempat kerja
Penggantian kepada
bahan kimia yang
kurang berbahaya
Pengurungan menyeluruh
proses dan system
pengendalian
Pengasingan kerja bahan
untuk mengawal pengeluaran
BKBKK
Pengubahsuaian
proses parameter Penerimaan pakai system dan amalan kerja
selamat
• Memastikan semua system dan amalan kerja
selamat didokumenkan dan dilaksanakan
• Mengkaji semula system dan amalan kerja
selamat sekiranya ada perubahan ketara
pada:
• Proses
• Kelengkapan
• Bahan; atau
• Langkah kawalan yang dipasang
Penggunaan kelengkapan
pelindung diri yang diluluskan 43
44. Pengurungan penyeluruh / Isolation /
enclosure
• Asingkan atau tutup bahan kimia / proses daripada
pendedahan kepada pekerja
• Supaya pekerja tidak terdedah kepada bahan cemar
44
52. PENGGUNAANPPEYANGDILULUSKAN(PER.16)
■ Kelengkapan pelindung diri (PPE) yang diluluskan hendaklah digunakan:
⮚ Jika pemakaian langkah-langkah kawalan lain tidak dapat dipraktikkan;
⮚ Sebagai langkah sementara pada masa langkah kawalan yang lebih baik sedang direkabentuk dan
dipasang; atau
⮚ Sebagai tambahan kepada langkah-langkah kawalan yang lain yang tidak dapat mengawal
sepenuhnya pendedahan seseorang pekerja kepada BKBKK
■ Jika PPE digunakan untuk mengawal pendedahan, majikan hendaklah
melaksanakan tatacara tentang:
⮚ pengeluaran,
⮚ penyenggaraan,
⮚ pemeriksaan dan
⮚ latihan dalam penggunaan kelengkapan pelindung diri yang diluluskan.
mengadakan dan
52
53. PELBAGAI BENTUK BAHAN KIMIA YANG
DIGUNAKAN
• Wujud dalam pelbagai bentuk yang boleh mendedahkan risiko bahaya
kepada pekerja di tapak pembinaan
53
54. BAHAGIAN V(5)- TINDAKAN UNTUK
MENGAWAL PENDEDAHAN
Suntikan
Mulut
Kulit
Cara bahan kimia masuk
ke dalam badan
1. Pernafasan jika anda bernafas
masuk wap, wasap atau habuk
2. Sentuhan (kulit) jika
cecair/habuk menyentuh atau
tertumpah ke atas kulit atau
mata anda
3. Pemakanan jika anda makan,
minum atau merokok selepas
menyentuh bahan kimia
4. Suntikan dadah, ubat secara
sengaja atau tak sengaja
Paru-paru
(pernafasan)
54
59. Berapakah yang perlu saya bayar untuk
Keselamatan & Kesihatan di Tempat Kerja ?
• KOS PENYAKIT PEKERJAAN AKIBAT SISTEM PENAFASAN KRONIK
59
60. Keselamatan & Kesihatan Mahal (Sistem
Pernafasan)
Untuk pesakit yang memerlukan bantuan pernafasan menggunakan
gas (O2 + N2) di Hospital.
Anggaran kos Udara Pernafasan:
Oksigen : +/- MYR 10/liter
Nitrogen : +/- MYR 3/liter.
Purata Pernafasan sehari : 2880 liter Oksigen + 11376 liter Nitrogen
Kos harian untuk pernafasan Oksigen & Nitrogen : MYR 62,928 /
hari/orang
Kos bulanan untuk pernafasan Oksigen & Nitrogen : MYR 62,928 x 30
hari : MYR 1,887,840.00/orang.
Sumber: Ruangan Cerna Minda: Sihat itu mahal , Solusi 79
Penyakit Pekerjaan.. • Asbestosis • Silikosis • Kanser
Pernafasan. • Pneumoconisis • dsb.
60
61. KELENGKAPANKAWALANKEJURUTERAAN(PER.17)
1.Apa-apa kelengkapan yang digunakan untuk mengawal pendedahan pekerja kepada
BKBKK dan termasuk kelengkapan pengalihudaraan ekzos setempat (LEV), semburan
air atau apa-apa kelengkapan penyingkiran dan kelengkapan pencegahan bahan kimia
di udara.
2.Kelengkapan kawalan kejuruteraan hendaklah:
⮚ Diperiksa oleh majikan pada lat tempoh yang sesuai, yang tidak lebih dari 1 bulan; dan
⮚ Diperiksa dan diuji keberkesanannya oleh juruteknik higien pada lat tempoh yang
sesuai, yang tidak lebih dari 12 bulan
3. Disenggara dan dikendalikan semasa jentera atau loji dalam pengendalian atau bila-
bila masa selepasnya bagi memastikan tahap pendedahan pekerja dikurangkan:
⮚ Di bawah PEL
⮚ Had praktik yg terendah
61
62. KELENGKAPANPENGALIHUDARAAN EKZOS
SETEMPAT(LEV)(PER. 18)
LEV yg dipasang hendaklah:
⮚ Direka bentuk mengikut standard yang diluluskan oleh jurutera professional
berdaftar
⮚ dibina mengikut spesifikasi reka bentuk
⮚ diuji oleh jurutera profesional berdaftar selepas pembinaan dan pemasangan
untuk membuktikan bahawa peralatan itu memenuhi spesifikasi reka bentuk
REKODKELENGKAPAN KAWALANKEJURUTERAAN(PER. 19)
• Rekod yang perlu disimpan adalah mengenai
⮚ Reka bentuk
⮚ Pembinaan
⮚ Ujian, penyiasatan, pemeriksaan dan
⮚ Penyenggaraan
• Rekod perlu dikemukakan untuk pemeriksaan apabila diarah oleh
⮚ Ketua Pengarah.
Ir. RIZAL AZIZI
62
63. TANGGUNGJAWAB5. PELABELAN BKBKK (PER. 20 & 21(5))
• Majikan memastikan pelabelan:
⮚ Semua BKBKK yang dibekal atau yang dibeli olehnya dan digunakan di tempat kerja dilabelkan
dan label itu tidak ditanggalkan, dirosakkan, diubahsuai atau dipinda
⮚ Bekas/bungkusan dilabel semula sekiranya label asal ditanggalkan, dirosakkan, diubahsuai atau
dipinda
• Pelabelan dan pelabelan semula menurut:
Peraturan-Peraturan Kualiti Alam
Sekeliling (Buangan Terjadual)
1989 bagi bahan buangan
terjadual
Akta Racun Makhluk
Perosak 1974 bagi
racun makhluk
perosak
Peraturan CLASS
2013
63
64. PELABELAN SEMULA(PER. 21)
⮚ Jika BKBKK dipindahkan ke suatu bekas lain, selain bekas yang
dibekalkan pada asalnya
o Dilabel semula seperti label asal
❖ jika kandungannya tidak digunakan dalam masa giliran kerja biasa
o Dilabel semula dengan nama kimia atau nama dagangan
❖ jika digunakan dalam giliran kerja biasa
❖ jika digunakan dalam makmal ujian kimia
o Tidak perlu dilabel semula
❖ jika digunakan segera
64
67. MENGKAJISEMULA DAN MENJALANKAN
PROGRAM LATIHAN (PER. 22 (3) & (4))
SemuaProgramlatihan hendaklahdidokumenkandandisimpanuntuk pemeriksaanolehpegawaiJKKP
Majikan
hendaklah
mengkaji
semula dan
menjalankan
program
latihan:
Sekurang-kurangnya sekali
dalam dua (2) tahun
Jika terdapat perubahan
maklumat tentang bahaya
bahan kimia, amalan kerja
selamat atau langkah-langkah
kawalan; atau
Apabila pekerja diberi tugas baru
atau ditugaskan ke kawasan kerja
baru di mana mereka terdedah atau
mungkin terdedah kepada bahan
kimia berbahaya kepada kesihatan
67
68. MAKLUMAT, ARAHAN DAN PENYELIAAN ORANG (PER. 23)
• Majikan hendaklah memastikan mana-mana orang yang menjalankan kerja yang berkaitan dengan
kewajipan majikan di bawah Peraturan-Peraturan ini mendapat maklumat, arahan dan penyeliaan
yang perlu untuk menjalankan mana-mana tugas itu
SDS DAN PENYEDIAAN SDS DI TEMPATKERJA(PER. 24 & 25)
• Majikan hendaklah:
⮚ Memperoleh label atau SDS daripada pembekal sebelum boleh menggunakan bahan kimia tersebut
o Bahan kimia tersebut TIDAK BOLEH digunakan sehingga maklumat (label/SDS) diperoleh
o Berbahasa kebangsaan (tempatan) dan inggeris (antarabangsa)
⮚ Memastikan SDS/ salinan SDS semasa (Validiti: 5 tahun)
o diletakkan di tempat yang mudah dilihat yang berdekatan dengan lokasi bahan kimia itu
digunakan dan
o mudah didapatkan oleh pekerja 68
71. TANGGUNGJAWAB 7. PEMANTAUANPENDEDAHAN DI
TEMPATKERJA(PER. 26)
▪ Pemantauan pendedahan dijalankan jika sesuatu penaksiran menunjukkan pemantauan pendedahan diperlukan
bagi memastikan penyenggaraan kawalan yang mencukupi
▪ Pemantauan dijalankan oleh juruteknik higien (HT1) mengikut kaedah pemantauan dan penganalisisan yang
diluluskan
⮚ validated method of monitoring and analysis
Pemantauan pendedahan bagi BKBKK
yang tersenarai dalam Jadual IIhendaklah:
⮚ Diulangi pada lat tempoh tidak lebih
dari 6 bulan, atau
⮚ Tempoh yang lebih singkat seperti
yang ditentukan oleh pengapit, dan
⮚ Diteruskan pada kekerapan tersebut
sehingga pengapit berpuas hati
bahawa pemantauan tidak lagi
diperlukan
Penyimpanan rekod
⮚ 30 tahun – rekod pemantauan
pendedahan personal
⮚ 5 tahun – rekod pemantauan
pendedahan lain
71
72. T
ANGGUNGJAWAB8.
PENGAWASAN
KESIHATAN(PER.27)
• Program pengawasan kesihatan dijalankan jika sesuatu penaksiran
menunjukkan bahawa pengawasan kesihatan diperlukan untuk perlindungan
kesihatan pekerja yang terdedah atau mungkin terdedah kepada BKBKK
• Bagi BKBKK yang disenaraikan dalam Jadual II,program tersebut hendaklah
• termasuk pengawasanperubatan dan
• dijalankan pada lat tempoh tidak lebih 12 bulan sekali atau tempoh yang
lebih singkat seperti ditentukan oleh OHD atau pegawai JKKP yang juga
merupakan seorang pengamal perubatan
• Komponen pengawasan perubatan hendaklahdijalankanoleh doktor kesihatan
pekerjaan (OHD)
• Rekod disenggara dandisimpan bagi tempoh 30 tahun
• Majikan hendaklah, selepas notis yang munasabah diberikan, membenarkan
pekerja mendapatkan rekod pengawasan kesihatan yg berhubung dengan pekerja
itu.
72
73. TANGGUNGJAWAB 9. PERLINDUNGAN PEMINDAHAN
PERUBATAN (PER. 28)
• Majikan tidak boleh membenarkan pekerja terlibat dan memindahkannya dari
mana-mana kerja yang mendedahkan/mungkin mendedahkannya kepada
BKBKK jika dapatan, penentuan / pendapat perubatan oleh OHD atau pegawai
JKKP yang juga meru
• pakan seorang pengamal perubatan mendapati pekerja mengalami keadaan
perubatan/gangguan kesihatan yang boleh menyebabkan meningkatnya
risiko akibat pendedahan kepada BKBKK.
• Majikan, selepas diberitahu oleh pegawai JKKP yang juga merupakan seorang
pengamal perubatan atau OHD, hendaklah memindahkan pekerja yang hamil /
menyusu bayi dari kerja yang mendedahkannya kepada BKBKK
• Kembali semula kepada kerja dahulu sekiranya tidak lagi mengalami keadaan
perubatan yang dapat dikesan atau tidak lagi hamil atau menyusu bayi. 73
74. T
ANGGUNGJAWAB10. TANDAAMARAN(PER.29)
• Majikan hendaklah memastikan tanda amaran:
⮚ Ditampalkan di tempat yang mudah dilihat
di tiap-tiap pintu masuk kawasan
⮚ Diterangi cahaya dan dibersihkan
⮚ Memberi amaran tentang bahaya
⮚ Ditulis dalam bahasa kebangsaan dan
bahasa Inggeris; dan
⮚ Dicetak dengan wana merah tua berlatar
belakangkan warna putih
74
77. T
ANGGUNGJAWAB11. PENYIMPANANREKOD(PER.30)
• Majikan hendaklah menyerahkan rekod kepada pengganti:
⮚ Laporan penaksiran
⮚ Rekod kelengkapan kawalan kejuruteraan
⮚ Rekod maklumat, arahan dan latihan
⮚ Laporan pemantauan pendedahan
⮚ Rekod program pengawasan kesihatan/perubatan
• Sekiranya tiada pengganti, hendaklah diserahkan kepada Ketua
Pengarah
• Untuk melupuskan rekod, majikan hendaklah memberi tiga bulan notis
secara bertulis kepada Ketua Pengarah
77
78. Peraturan KKP (Pengkelasan, Pelabelan dan Helaian
Data Keselamatan Bahan Kimia Berbahaya ) 2013
• Objektifnya adalah untuk memastikan pembekal bahan kimia
berbahaya memberikan maklumat yang mencukupi tentang bahaya
bahan kimia yang mereka bekalkan.
78
79. Label Kimia Baharu – 9. Requirement for hazard pictogram
Globally Harmonized System (GHS)
79
81. KLASIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA
•Physical Hazard
(Bahaya kepada fizikal)
•Health Hazard
(Bahaya kepada kesihatan)
•Environmental Hazard
(Bahaya kepada alam sekitar)
81
82. Health Hazard
(Bahaya kepada kesihatan)
1. Toksik
2. Mengakis
3. Memudaratkan
4. Merengsa
5. Karsinogen
6. Mutagenik
82
84. Physical Hazard
(Bahaya kepada fizikal)
1. Mudah Meletup
2. Reaktif
3. Pengoksidaan
4. Mudah terbakar
5. Mengeluarkan gas
mudah terbakar
6. Gas termampat
84
85. 2018 Tianjin, China –
1,000 Renaults Car damage.
500 injured, 50 death
2022 Pasir Gudang, Johor –
3 injured, 3 hours
85
88. BAHAGIAN IV (8) - Duty to label packaging of
hazardous chemical
KATA ISYARAT:
BAHAYA / AMARAN
(DANGER / WARNING)
MAKLUMAT PEMBEKAL
KENYATAAN AMARAN /
LANGKAH KECEMASAN
MAKLUMAT BAHAN
NAMA BAHAN
MAKLUMAT
TAMBAHAN
GHS HAZARD PICTOGRAM
88
89. LABEL ≤125 mL
≤125 mL
Normal
Item
No.
Nama bahan
1
Maklumat pembekal
2
Kata isyarat (Bahaya / Amaran)
3
Maklumat bahan
4
@ If applicable
GHS hazard pictogram
5
Kenyataan amaran /
Langkah kecemasan
6
Kenyataan “Baca Helaian
Maklumat Keselamatan sebelum
guna”
7
89
96. BAHAGIAN V(13) - Duty to furnish Safety Data Sheet
MAKLUMAT
• Merujuk kepada Peraturan Keselamatan dan kesihatan (klasifikasi,
pelabelan dan lembaran data keselamatan kimia berbahaya) 2013 :
Bahagian V Lembaran Data Keselamatan / Safety Data Sheet (SDS)
• Dikenali juga sebagai:
• SDS (safety data sheet)
• MSDS (material safety data sheet)
• CSDS (chemical safety data sheet)
• Risalah yang mengandungi 16 maklumat mengenai bahan kimia
• Manual pengguna
• Tanggungjawab pembekal / pengilang untuk memberi SDS dalam
bahasa kebangsaan (bahasa melayu) dan bahasa antarabangsa
(bahasa inggeris)
• five years have elapsed since the last date of revision 96
97. Safety Data Sheet (SDS)
Mengandungi 16 maklumat penting supaya pengguna boleh
menggunakan bahan kimia dengan selamat seperti :
1. pengenalan bahan kimia berbahaya dan pembekal;
2. pengenalan bahaya;
3. komposisi dan maklumat mengenai ramuan bahan kimia
berbahaya;
4. langkah-langkah pertolongan cemas;
5. langkah-langkah pemadaman kebakaran;
6. langkah-langkah pelepasan tidak sengaja;
7. pengendalian dan penyimpanan;
8. kawalan pendedahan dan perlindungan diri;
9. sifat fizikal dan kimia;
10.kestabilan dan kereaktifan;
11.maklumat toksikologi;
12.maklumat ekologi;
13.maklumat pelupusan;
14.maklumat pengangkutan;
15.maklumat pengawalseliaan; &
16.maklumat lain 97
99. Adoption of safe work systems and practices
i. PPE is maintained in good condition & cabinet available.
ii. SOP is available.
iii. Chemical area is authorized person control? Control in good
condition?
iv. All Chemical available in secondary container
99
100. i. PPE is maintained in good condition &
cabinet available.
100
122. • Environmental Quality Act 1974
• Regulations 2013 EQ (Scheduled Wastes) Regulations 2005
• The objective :
1. To ensure management of scheduled waste
2. To prevent pollution
3. To monitor movement scheduled wasted
122
123. Sisa Terjadual
• Apakah Sisa Terjadual?
• Mana-mana bahan yang termasuk dalam kategori bahan buangan yang disenaraikan dalam
Jadual Pertama, Akta Kualiti Alam Sekeliling, (Peraturan Sisa Terjadual) 2005
• Sisa bahan kimia / sisa toksik
• Merbahaya kepada manusia dan alam sekitar
• Tidak semua buangan terjadual adalah toksik, tetapi semua sisa toksik adalah sisa berjadual.
• Dikuatkuasakan oleh
Jabatan Alam Sekitar Malaysia
Rujuk SDS bahagian 13 : maklumat pelupusan
123
124. Tanggungjawab terhadap Sisa Terjadual
• Dilupuskan dan dirawat di premis yang ditetapkan sahaja.
• Di premis yang ditetapkan oleh Akta Kualiti Alam Sekeliling (Kemudahan
Rawatan Dan Pelupusan Buangan Terjadual ) Perintah 1989.
• Merujuk kepada peraturan 2(1) buangan terjadual peraturan 2005.
124
125. Tanggungjawab terhadap Sisa Terjadual
Penjana buangan bertanggungjawab untuk membuang
sisa secara selamat:
•Pengisihan (sorting)
• Proses mengenalpasti jenis sisa dan
mengumpulkannya bersama.
•Pengasingan (separating)
• Pemisahan fizikal jenis sisa yang berbeza, yang perlu
dilakukan untuk sisa yang tidak serasi antara satu sama
lain.
125
126. Tanggungjawab terhadap Sisa Terjadual
• Kepentingan mengisih & mengasing:
• Sisa tidak serasi
• Boleh meletup / terbakar / melepaskan gas toksik
• Jika dicampur bersama
• Contoh: asid & alkali, pelarut & halogen
• Sisa berisiko tinggi
• Boleh mencemar kawasan sekeliling
• Jangkitan kepada manusia dsb
• Contoh: merkuri, sisa klinikal
terbakar menghakis gas merbahaya meletup
126
132. Penyimpanan Sisa Buangan Terjadual
• Sisa Terjadual harus diletakkan dan disimpan dalam bekas yang
sesuai:
• Sisa serasi
• Kalis bocor
• Tidak mudah terhakis atau koyak
• Bekas hendaklah sentiasa ditutup
• Tegap semasa diangkut
132
135. Cecair mudah terbakar (sisa)
Simbol (Api) : Hitam atau Putih; Latarbelakang Merah
Pelbagai bahan campuran berbahaya (sisa)
Putih dengan separuh bahagian atas berjalur menegak
hitam.
Bahan-bahan beracun (toksik) - sisa
Simbol (tengkorak di atas dua tulang bersilang) : Hitam
Latarbelakang : Putih
Kehendak pelabelan bagi buangan terjadual
(Jadual ketiga, Akta Kualiti Alam Sekeliling, (Peraturan Sisa Terjadual) 2005 )
SW 109 , SW 110
SW 322 , SW 417
SW 103 , SW 104 , SW 303 , SW 305 , SW 306 ,
SW 322 , SW 409 , SW 410 , SW416 , SW 417 . 135
138. Buang Di Mana?
• Waste Disposal Area (Kawasan Pembuangan Sisa)
• Setiap jabatan ada kawasan khusus
• Scheduled Waste Store
• Waktu operasi:
• Setiap hari kerja
138
146. Common types of fire extinguishers
• Dry powder
• Suitable for most type of fires
• Many dust
• CO2
• Suitable for electrical fire & closed
space
• No dust
• Water hose
• Suitable for fire other than oil /
chemical
Serbuk
kering CO2
146
147. PULL – pull pin
AIM – aim nozzle to base of fire
SQUEEZE – squeeze lever
SWEEP – swing nozzle left &
right 147
149. Building on fire
• Crawl as low as possible and get out immediately
• Smoke will go up (toxic)
• Smoke can suffocate
• Do not hide in toilet / bathroom
149
153. Tindakan Jika Bahan Kimia Tumpah
Seksyen 6: langkah-langkah pelepasan tidak
sengaja
*Jangan gunakan air untuk mencuci bahan
kimia :
• Kemungkinan tindak balas
• Kemungkinan air akan masuk ke dalam longkang
menyebabkan pencemaran alam sekitar
153
154. Tindakan Jika Bahan Kimia Tumpah
Tumpahan kecil:
• Gunakan alat perlindungan (PPE) yang sesuai sebelum
membersihkan tumpahan
• Cuci menggunakan bahan sesuai:
• 3M absorbent / kain / span / pasir / habuk kayu
• Buang kesemua bahan tadi ke Stor Bahan Buangan Terjadual
(Scheduled Waste Store)
Tumpahan besar:
• Beritahu ahli ERT (Emergency Response Team), Supervisor
atau Pegawai Keselamatan dan Kesihatan
• Asingkan kawasan tumpahan
• Jangan bagi orang memasuki kawasan tumpahan
154
161. CHEM SPLASH ON BODY OR EYE
• WATCH VID emergency shower & eye wash
161
162. Contact with chemical
• Inhaled
• Move victim to open space
• If breathing & heart stop, do CPR
• Be careful with chemical vapour
• Skin contact
• Wash with enough water
• Remove clothing or jewellery exposed to chemical
162
163. Contact with chemical
• Swallowed
• Vomit @ drink water / milk ???
• Refer to SDS
• Some chemical if vomited, the vapour will enter into the lungs and cause suffocation
• Splash to eye
• Remove contact lenses if possible
• Wash with plenty of water for at least 15 minutes
• Attempt to evert eyelids and continue washing the eye
• Encourage to roll eyes in all directions while washing to clear out the chemical
• Do not rub your eyes
• Do not put bandage or patch on eye
163
164. Faint
• Put in recovery position
• To avoid choking
• Get help ASAP
• ERT
• Security
• Safety Officer
164
165. Examples of safety equipment
(for chemical handling)
• Eye wash unit
• Shower unit
165
170. KESIMPULAN
majikan dan
Penerangan ringkas berkaitan tanggungjawab
tanggungjawab pembekal di bawah AKKP 1994
Peruntukan Peraturan USECHH 2000 : Punca kuasa utama
pengurusan bahan kimia berbahaya kepada kesihatan di Tempat
kerja termasuk di sektor pembinaan.
Konsep pengurusan Bahan kimia dari Cradle to Grave.
Memastikan risiko pendedahan BKBKK kepada pekerja di tapak
pembinaan adalah dibawah had yang dibenarkan.
170
171. Question & Answer / Soal dan Jawab
You don't ask, I will ask / anda tidak bertanya, saya yang akan bertanya
171
173. 5 TANGGUNGJAWAB PEKERJA DI BAWAH
USECHH REGULATIONS 2000
1. Memastikan bahan kimia didaftarkan
2. Menggunakan kawalan pendedahan:
1. Melakukan kerja kimia di dalam LEV
(yang berkaitan)
2. Bekas kedua
3. Alat pelindung diri
3. Bekas kimia sentiasa ada label dan ad
pelabelan semula apabila tukar bekas
4. Membaca SDS dan memastikan dia 5
tahun kebawah
5. Tanda amaran “bahaya bahan kimia”
ada di tempat kerja
173
1. ဓာတပစည်းများကိ မတ်ပံတင်ထားေ ကာင်း
ေသချာပါေစ။
2. ထိေတွ မ ထိန်းချ ပ်မများကိ အသံးြပ ြခင်း
1. LEV (သက်ဆိင်ရာ) တွင် ဓာတေဗဒလပ်ငန်းကိ
ေဆာင်ရွက်ပါ။
2. ဒတိယကွန်တိန်နာ။
3. တစ်ကိယ်ေရ အကာအကွယ်ပစည်း။
3. ဓာတေဗဒ ကွန်တိန်နာများတွင် တံဆိပ်များ
အ မဲပါ ိ ပီး ကွန်တိန်နာကိ ေြပာင်းသည့်အခါ
ြပန်လည်တံဆိပ်ကပ်ြခင်း ိပါသည်။
4. SDS ကိဖတ် ပီး အသက် 5
စ်ေအာက်ြဖစ်ပါေစ။
5. လပ်ငန်းခွင်တွင် "ဓာတအ ရာယ်" သတိေပး
ဆိင်းဘတ် ပါ ိပါသည်။
174. 11 TANGGUNGJAWAB MAJIKAN DI BAWAH
USECHH REGULATIONS 2000
7. Memantau pendedahan pekerja di tempat kerja Monitoring
employee exposure at the place of work (as CHRA)
8. Menjalankan pengawasan kesihatan Conducting health surveillance
9. Perlindungan Pemindahan Perubatan Medical Removal Protection
10.Tanda amaran Posting of warning signs
11. Menyimpan rekod berkaitan Record keeping
174
175. “Prepare and Prevent instead of Repair and Repent”
“Bersedia dan Mencegah bukannya Membaiki dan Bertaubat” 175
176. Next Training
1. Emergency Response Team: Basic Life Saving [Dec]
“Prepare and Prevent instead of Repair and Repent”
“Bersedia dan Mencegah bukannya Membaiki dan Bertaubat” 176