SlideShare a Scribd company logo
Sistem Telekomunikasi
•1
S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Teknokrat Indonesia
Semester Genap
2018/2019
2
Pengantar Jaringan Telekomunikasi
(Amarudin, S.Kom., M.Eng.)
Chapter 4
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Outline
3
 Tujuan Pembelajaran
 Basic Telecommunications Network
 Classification of Telecommunications Network
 Various Telecommunications Networks
 Network Management
 Traffic Engineering
 Evaluasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
4
Mahasiswa dapat:
 Memahami Dasar Jaringan Telekomunikasi
 Memahami Klasifikasi Jaringan Telekomunikasi
 Memahami Jenis-Jenis Jaringan Telekomunikasi
Tujuan Pembelajaran
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
5
1) Basic Telecommunications Network
2) Classification of Telecommunications Network
3) Various Telecommunications Networks
4) Network Management
5) Traffic Engineering
Sekilas Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
6
 Tujuan dasar dari jaringan telekomunikasi adalah untuk mengirimkan
informasi dalam bentuk apapun dari seorang pengguna (user) kepada
pengguna lain dalam jaringan.
 Para pengguna jaringan publik (public networks) disebut pelanggan
(subscriber). Contoh jaringan publik adalah jaringan telepon.
 Informasi dari pelanggan dapat berupa suara, data, gambar, dll.
 Pelanggan dapat menggunakan teknologi jaringan yang berbeda-beda
untuk mengakses jaringan, misalnya telepon tetap (fixed) ataupun telepon
bergerak (mobile/cellular).
Dasar Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
7
Tiga teknologi minimal yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya
komunikasi melalui jaringan telekomunikasi:
1) Transmission (transmisi)
2) Switching (penyambungan/pensaklaran)
3) Signaling (pensinyalan)
Teknologi Jaringan
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
8
 Transmisi adalah proses pengangkutan informasi antar titik-titik dari suatu
sistem atau jaringan.
 Dua aspek utama sistem transmisi: media (medium) transmisi dan teknik
transmisi.
 Sistem transmisi menggunakan empat media dasar untuk transfer informasi
dari satu titik ke titik lain:
1) Kabel tembaga, misalnya pada line telepon dan jaringan LAN
2) Kabel serat optik, misalnya pada transmisi berkecepatan tinggi
3) Gelombang radio, misalnya pada telepon seluler dan transmisi satelit
4) Optik ruang bebas (free-space optics), misalnya infrared remote
controllers.
Transmisi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
9
 Switching dpt diartikan sebagai mekanisme penyambungan saluran input ke
saluran output sehingga informasi (trafik telekomunikasi) dapat dialirkan
dari pengirim ke penerima.
 Perangkat switching pada jaringan telepon berupa sentral (exchange).
 Pada jaringan komunikasi data, parangkat switching dapat berupa switch
ataupun router.
Switching
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
10
 Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas jaringan
untuk membangun, memelihara, dan mengakhiri suatu session/koneksi
dalam jaringan.
 Dengan kata lain, signaling dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi antar
peralatan telekomunikasi.
 Contoh signaling pada jaringan telepon adalah dialing, yaitu pengiriman
sinyal (digit-digit) tertentu oleh pelanggan pemanggil kepada sentral yang
berisi informasi nomor telepon tujuan panggilan.
Signaling
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
11
1) Basic Telecommunications Network
2) Classification of Telecommunications Network
3) Various Telecommunications Networks
4) Network Management
5) Traffic Engineering
Sekilas Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
12
Klasifikasi Jaringan
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
13
 Jaringan telekomunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana
sinyal ditransmisikan dan diterima;
‒ Broadcast
‒ Switched
 Broadcast networks
‒ sinyal yg ditransmisikan oleh satu peralatan end-user secara otomatis
didengar oleh semua peralatan end-user lainnya. Contoh: radio AM/FM,
televisi.
 Switched networks
‒ sinyal harus dirutekan melalui node jaringan atau di-switch ke rute yg
diinginkan. Contoh: jaringan telepon.
 Dapat juga berbentuk Hybrid
‒ Tipe jaringan telekomunikasi ini merupakan gabungan dari broadcast
dan switched network.
‒ misalnya: segment Ethernet (broadcast) dihubungkan dengan Router.
Broadcast vs Switched Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
14
 When two nodes communicates with
each other over a dedicated
communication path, it is called
circuit switching. There’s a need of
prespecified route from which data
will travel and no other data will
permitted. In simple words, in circuit
switching, to transfer data circuit
must established so that the data
transfer can take place.
 Contoh: Jaringan telepon, ISDN
Circuit Switching
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
15
 A switch working on message switching, first receives the whole message
and buffers it until there are resources available to transfer it to the next
hop. If the next hop is not having enough resource to accommodate large
size message, the message is stored and switch waits.
 Dikenal juga dengan store-and-forward system.
 Contoh: Jaringan Telex
Message Switching
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
16
 The entire message is broken down into smaller chunks called packets. The
switching information is added in the header of each packet and
transmitted independently.
 Contoh: Jaringan TCP/IP (Internet), Frame Relay.
Packet Switching
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
17
 Publik vs Privat (kepemilikan)
 Voice/Speech/Audio, Data, dan Video (tipe informasi)
 Analog, Digital, Radio, Satelit (teknik transmisi)
 Mesh, Bus, Ring, Star, Tree (topologi)
 Centralized vs Distributed (control regime)
 Broadband vs Narrowband (data rate dan kecepatan respon)
 Single media (mis. Telepon) vs multimedia (mis. Broadband ISDN)
Klasifikasi Jaringan Lainnya
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
18
Topologi Jaringan
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
19
1) Basic Telecommunications Network
2) Classification of Telecommunications Network
3) Various Telecommunications Networks
4) Network Management
5) Traffic Engineering
Sekilas Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
20
 Pada kuliah sebelumnya, kita telah membahas jaringan telekomunikasi
suara (telepon) konvensional. Selanjutnya, akan kita tinjau jaringan
telekomunikasi yang lebih luas.
 Ditinjau dari kepemilikannya, jaringan telekomunikasi dapat dibagi ke
dalam dua kategori:
‒ public networks
‒ private networks atau dedicated networks
Telecommunications Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
21
 Jaringan publik (public networks) adalah jaringan yang dimiliki dan dikelola
oleh operator jaringan telekomunikasi.
 Operator adalah badan usaha yang mempunyai lisensi untuk menyediakan
layanan telekomunikasi secara komersial dan biasanya itu adalah bisnis inti
mereka.
 Setiap pelanggan dapat dihubungkan ke jaringan telekomunikasi publik
jika dia memiliki peralatan yang cocok dan kontrak dengan operator
jaringan.
Public Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
22
1) Telephone Networks
2) Mobile Telephone Networks
3) Telex Networks
4) Paging Networks
5) Public Data Networks
6) Internet
7) ISDN
8) Radio and Television Networks
Contoh Public Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
23
 PSTN (public switched telephone networks) adalah public network yang
paling utama.
 Kadang-kadang digunakan istilah plain old telephone service (POTS) untuk
membedakannya dengan PSTN saat ini.
 Selain suara, dapat juga disisipkan data dengan bantuan voice-band
modem.
 Langkah evolusi berikutnya setelah PSTN adalah ISDN (integrated services
digital network)
Telephone Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
24
Jaringan PSTN
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
25
Jaringan PSTN
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
26
 Disebut juga celular telephone network.
 Istilah resmi utk jaringan telepon bergerak adalah public land mobile
networks (PLMN).
 Menyediakan komunikasi radio utk mengakses jaringan.
 Merupakan jaringan akses nasional/regional dan terkoneksi ke PSTN utk
sambungan jarak jauh dan internasional.
Mobile Telephone Network
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
27
Mobile Telephone Network
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
28
 Ini merupakan pengembangan dari jaringan telegraf yang memungkinkan
teleprinter yang dihubungkan oleh switch khusus.
 Kecepatan bit telex sangat lambat, 50 atau 75 bps, yang membuatnya
handal (tdk rawan error).
 Dahulu pernah banyak digunakan tetapi saat ini telah dikalahkan oleh
sistem messaging lain seperti faksimili dan surat elektronik (e-mail).
Telex Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
29
Telex Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
30
Paging Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Paging networks merupakan komunikasi unidirectional saja.
 Pager merupakan sistem komunikasi wireless (nirkabel/nirkawat) yang
low-cost.
 Pager sederhana hanya dapat menyampaikan “beep”, tetapi yang
lebih maju dapat menyampaikan pesan (message) yang cukup
panjang.
 Keberadaannya telah dikalahkan oleh munculnya sistem selular.
31
Paging Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
32
Public Data Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Jaringan ini menyediakan koneksi sewaan point-to-point (leased point-
topoint), koneksi circuit-switched, ataupun packet-switched.
– leased point-to-point dpt dipakai untuk koneksi antar LAN dari
kantor-kantor dalam suatu daerah.
 Jaringan ini telah redup dengan munculnya Internet.
33
Internet
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Yaitu worldwide packet-switched network yang dikembangkan dari
ARPANET, yang mulanya dikembangkan pada akhir 1960-an oleh
Departemen Pertahanan A.S.
 The ARPANET grew until it became a wide-area computer network called
the Internet, which was used in the 1970s and 1980s mainly by academic
institutes such as universities.
 Saat ini, Internet adalah jaringan informasi utama di dunia, dan banyak
Internet service providers (ISP) bermunculan untuk menyediakan
layanan internet baik untuk bisnis atau pun pelanggan rumah.
34
ISDN (1)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Jaringan telepon secara bertahap berkembang menjadi ISDN (integrated
services digital networks), di mana semua informasi yang ditransmisikan
adalah dalam bentuk digital dari ujung ke ujung.
 Dengan bantuan pembaharuan beberapa hardware dan software,
sentral telepon digital modern mampu menyediakan layanan ISDN.
 Kemunculan teknologi-teknologi akses yang rate-nya lebih tinggi (seperti
xDSL dan cable modem) telah memotong pertumbuhan ISDN.
35
ISDN (2)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Gambar ISDN basic rate interface
36
Radio and Television Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Jaringan radio dan jaringan TV umumnya merupakan jaringan
distribusi radio unidirectional untuk komunikasi massa.
 Di daerah urban, kini akses ke jaringan ini tersedia juga melalui cable
TV.
 Saat ini, operatornya dapat menyediakan layanan telekomunikasi
lain (khususnya fixed telephone dan internet acces) sekaligus.
37
Private or Dedicated Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Jaringan privat (private networks) adalah jaringan yang dibangun
dan didesain untuk melayani kebutuhan dari organisasi-organisasi
tertentu. Secara umum mereka memiliki dan memelihara
jaringannya sendiri.
 Layanan yang disediakan berupa campuran yang disesuaikan yang
terdiri dari suara, data, dan informasi-informasi kontrol khusus.
 Voice Communication Networks, contohnya: jaringan yang
digunakan polisi, jaringan yang digunakan perusahaan taksi.
 Data Communication Networks, contohnya: jaringan data bank,
jaringan data hotel, jaringan data agen travel/ticketing.
38
Virtual Private Networks
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Bagi suatu organisasi; membangun dan memelihara jaringan sendiri
(private network) adalah sangat mahal.
 Pilihan lain adalah menyewa sumber daya dari operator jaringan publik.
Sumber daya tersebut juga di-share dengan pelanggan lain oleh
operator.
 Virtual private network (VPN) menyediakan layanan yang mirip dengan
private network biasa, namun sistemnya adalah milik operator jaringan.
 Artinya, VPN menyediakan suatu private/dedicated network dengan
bantuan perangkat public network.
 Keuntungannya: dengan VPN, suatu perusahaan telah mengalihkan
pengadaan, managemen, dan pemelihaaran layanan telekomunikasinya
kepada operator telekomunikasi, sehingga perusahaan dapat lebih
berkonsentrasi pada core business-nya
39
Contoh VPN
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 VPN utk layanan suara pd jaringan PBX/PABX suatu perusahaan, dimana
interkoneksi antar kantornya menggunakan kanal suara (56/64 Kbps)
yang disewanya dari operator jaringan publik.
 Aplikasi VPN utk penggunaan intranet. Intranet adalah suatu private
data network yang menggunakan teknologi Internet terbuka. Secara
fisik, suatu intranet dapat tersusun dari banyak LAN pada lokasi-lokasi
yang berbeda. Untuk meng-interkoneksi antar LAN inilah digunakan
VPN (yg menyediakan transmisi data antar lokasi melalui jaringan
Internet publik. Untuk keamanan, digunakan firewalls pada interface
antara setiap LAN dgn internet publik.
40
Intelligent Network (IN)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Intelligent Network (jaringan cerdas) adalah jaringan telepon digital
biasa dengan beberapa kemampuan tambahan seperti routing yang
fleksibel dan notifikasi suara.
 Secara tradisional, nomor telepon telah menjadi identitas dari suatu
fisik line pelanggan tertentu dan suatu socket. Namun, pada IN nomor
fisik dan nomor layanan tidak memiliki hubungan yang tetap dan dapat
berubah dengan waktu. Sebagai contoh, layanan darurat mungkin
tersedia di beberapa lokasi pada siang hari, tetapi hanya di satu lokasi
daerah saja pada malam hari.
41
IN: Distributed Intelligence
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Yaitu berupa layanan tambahan untuk meningkatkan kesuksesan panggilan dan
pemanfaatan jaringan.
 Implementasinya pada sentral lokal dari pelanggan yang bersangkutan.
 Contohnya:
– Call forwarding, yang memungkinkan melanjutkan panggilan ke nomor lain.
– Call waiting, yang memungkinkan pelanggan diberitahu (notifikasi) adanya
panggilan baru yang datang pada saat sedang menerima panggilan.
– Automatic callback, yang memungkinkan pemanggilan kembali secara
otomatis ke suatu nomor tujuan (yang pada saat pemanggilan sebelumnya
sedang sibuk) apabila kini sudah menganggur.
– Abbreviated dialing, yang memungkinkan pelanggan dapat menyingkat
nomornomor yang sering dipanggil dengan nomor-nomor tertentu yang lebih
pendek.
– Screening of incoming and outgoing calls, yang memungkinkan pelanggan
membatasi hanya menerima panggilan dari nomor-nomor tertentu dan/atau
membatasi hanya dapat melakukan panggilan ke nomor-nomor tertentu saja.
42
IN: Centralized Intelligence
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Yaitu IN yang dikelola secara terpusat dan memiliki arsitektur khusus.
 Keuntungannya: apabila suatu layanan baru ditambahkan atau diperbaharui maka
semua sentral dapat segera menyediakan layanan yang berubah tersebut.
 Contohnya:
– Universal access number, misalnya layanan konsumen dari suatu perusahaan
menggunakan satu nomor saja untuk beberapa kantor dalam suatu negara.
– Premium rate service, yang menyediakan layanan/informasi (misalnya:
instansi, dokter, konsultasi, pengacara) melalui telepon dimana biaya jasa
layanan dibebankan kepada pelanggan melalui billing teleponnya.
– Freephone, dimana biaya panggilan dibebankan kepada penerima panggilan
(misalnya layanan konsumen)
– Credit card call, dimana pengguna layanan dapat melakukan pembayaran
dengan kartu kreditnya dengan cara memanggil (dial) nomor akun dan kode
identitasnya.
43
Public Switched Telecommunications
Network saat ini
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
xxxx
44
1) Basic Telecommunications Network
2) Classification of Telecommunications Network
3) Various Telecommunications Networks
4) Network Management
5) Traffic Engineering
Sekilas Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
45
Network Management (1)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
46
Network Management (2)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Manajemen Jaringan (Network Management) adalah pelaksanaan dari
seperangkat fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengendalikan,
merencanakan, menempatkan, menerapkan, mengkoordinasikan, dan
memantau semuasumber daya dari jaringan.
 Secara umum manajemen jaringan adalah sebuah layanan yang
mempergunakan beberapa alat bantu, aplikasi, dan perangkat untuk
membantu seorang manajer jaringan dalam memantau dan memelihara
jaringan.
 Fungsi Dasar Manajemen Jaringan:
– Manajemen Performansi (Performance Management)
– Manajemen Kesalahan (Fault Management)
– Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)
– Manajemen Akuntansi (Accounting Management)
– Manajemen Keamanan (Security Management)
47
Network Management (3)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Pentingnya managemen jaringan (network management) semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran dan kompleksitas
jaringan telekomunikasi.
 Managemen jaringan yang efisien adalah alat kunci dalam membantu
operator jaringan memperbaiki layanan dan membuatnya lebih
kompetitif.
 Dulunya, sistem yang mengurus fungsi-fungsi kontrol dan pengawasan
dlm jaringan telekomunikasi dikenal dengan sistem operation and
maintenance (O&M).
48
Network Management (4)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Saat ini, istilah yang lebih populer adalah sistem managemen jaringan
(network management) karena fungsi-fungsi yg dijalankan oleh sistem
network mangement telah mencakup lebih dari sistem O&M
konvensional.
 Fungsi-fungsi operation mencakup fungsi-fungsi managemen pelanggan,
misalnya: pengumpulan data biaya, memindahkan/menghentikan
langganan, traffic monitoring, pengontrolan jaringan untuk
meminimalisasi resiko overload.
 Fungsi-fungsi maintenance mencakup monitoring jaringan dan tindakan
perbaikan bila terjadi fault. Salah satu parameter untuk mendeteksi dini
terjadinya fault adalah bit error rate. Bila terjadi fault, dilokalisasi dan
diperbaiki.
49
Contoh: Network Management pada
Interkoneksi LAN suatu perusahaan
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 The main concerns of network managers of a company include these:
– Network change management (hardware updates);
– The location and repair of malfunctions;
– Software updates and version control;
– Network security.
 The public network operator manages the public network in order to be
able to provide reliable service to customers.
50
Telecommunications
Management Network (TMN)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Public networks mengandung banyak teknologi dan organisasi operator
yang berbeda-beda yang biasanya dipilah-pilah dalam area-area tanggung
jawab yang berbeda-beda, seperti transmission, telepone exchanges,
leased-line data networks, dan packet switched data services.
 Telecommunications Management Network (TMN) adalah suatu model
protokol yang didefinisikan oleh ITU-T untuk managemen sistem-sistem
terbuka dalam jaringan telekomunikasi.
 TMN menyediakan suatu framework untuk pencapaian interkonektifitas
dan komunikasi antar sistem operasi dan jaringan telekomunikasi yang
heterogen.
51
Area Managemen TMN
(FCAPS functions)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Fault management: mengumpulkan informasi alarm dan mengambil
tindakan perbaikan; mendeteksi malfungsi sistem dan mengadakan
pengukuran ke lokasi fault.
 Configuration management: mengubah konfigurasi network elements,
misalnya memutuskan pelanggan yang tidak membayar rekening.
 Accounting: mengatur fungsi-fungsi accounting pd network elements.
 Performance: mengukur kinerja jaringan untuk mendeteksi fault dan
bottleneck lebih lanjut.
 Security: mendeteksi ancaman keamanan, misalnya: mengumpulkan data
tentang pengguna suatu jaringan perusahaan yang sering memasukkan
kode keamanan yang salah, untuk mendeteksi hacker.
52
1) Basic Telecommunications Network
2) Classification of Telecommunications Network
3) Various Telecommunications Networks
4) Network Management
5) Traffic Engineering
Sekilas Jaringan Telekomunikasi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
53
Rekayasa Trafik
(Traffic Engineering)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Rekayasa Trafik adalah isu kunci bagi operator jaringan telekomunikasi
yang berusaha menjaga para pelanggan senantiasa puas, seraya
meminimalkan investasi jaringan.
 Sekarang ini, operator jaringan harus membayar dan memberi perhatian
lebih untuk aspek ini karena bertambahnya persaingan dalam pasar
layanan telekomunikasi.
 Kapasitas jaringan (capacity of network) misalnya: number of channels
between exchanges, exchange sizes, number of radio channels in a cellular
network, sebaiknya ditambah dimana bottlenecks jaringan terjadi.
 Oleh karena itu, pemanfaatan jaringan harus diukur secara kontinu dan
permintaan trafik di masa yang akan datang harus dapat diestimasi. Lalu,
berdasarkan estimasi tersebut, kapasitas jaringan dapat ditambah
sebelum terjadi masalah yang lebih berat.
54
Tujuan Teletraffic
 Dengan kata lain, tujuan teletraffic adalah menentukan hubungan antara
– Quality of Service
– Beban trafik
– Kapasitas sistem
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
55
Hubungan Kualitatif
Untuk menyatakan hubungan antara ketiga faktor secara kuantitatif,
diperlukan model matematis.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
56
Capacity planning method based on
theoretical analyses of capacity demand
 Variabel (parameter) penting:
– Grade of Service (GoS) atau sering juga disebut Quality of Service (QoS)
– Busy Hour
– Traffic Intensity
– Probability of Blocking
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
57
Grade of Service (GoS)
 Kepuasan pelanggan tergantung paad grade of service (GoS, availability or
quality of the service) yang mereka dapatkan.
 GoS tergantung pada kapasitas jaringan, yang seharusnya memenuhi
permintaan layanan (service demand) dari para pelanggan.
 Disini kita hanya menganalisis GoS untuk layanan circuitswitched dan faktor
paling penting dalam studi kita adalah apakah suatu panggilan sukses atau
gagal (di-block). System faults, error rates, and other quality measures are
not considered here.
 Faktor lain untuk mendefinisikan GoS adalah seberapa lama pelanggan
harus menunggu sampai layanan tersedia.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
58
Local exchange and blocking
Gambar. Local Exchange and blocking
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
59
Busy Hour
 Busy hours is an hour in the year when the average traffic intensity gets
the highest value.
 To be accurate, the busy hour is determined by first selecting the 10
working days in a year with the highest traffic intensity; four consecutive
15-minute periods (of those 10 days) with the highest traffic intensity
make up the busy hour.
 The basic goal is to find a minimum capacity that gives the defined grade
of service.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
60
Ilustrasi Busy Hours
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
61
Besaran Trafik
 Volume trafik (traffic volume), V
– Jumlah lamanya waktu pendudukan (holding time) perangkat
telekomunikasi.
– Total holding time
 Holding time = durasi panggilan
– Pangggilan (call) = koneksi dalam sistem teletraffic
 Holding time = service time
 Intensitas trafik (traffic intensity), A
– Jumlah lamanya waktu pendudukan per satuan waktu.
– Volume trafik dibagi perioda waktu tertentu.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
62
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
63
Traffic Intensity
 Ukuran intensitas trafik (traffic intensity) untuk koneksi circuit-switched
disebut erlang -> utk mengenang jasa ilmuwan Denmark bernama Agner
Krarup Erlang yang menemukan teori trafik.
 Satuan erlang didefinisikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki
secara bersamaan dalam perioda waktu tertentu.
 Erlang dapat juga didefinisikan sebagai jumlah lamanya waktu pendudukan
per satuan waktu.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
64
Contoh perhitungan
Intensitas trafik
 Misalkan ada suatu sentral. Asumsikan bahwa
– Rata-rata terdapat 1800 panggilan baru dalam 1 jam, dan
– Rata-rata waktu pendudukan adalah 3 menit
 Maka intensitas trafik adalah
A = 1800x3/60 = 90 Erlang
 Jika rata-rata waktu pendudukan naik dari 3 menit menjadi 10 menit, maka
A = 1800 x 10/60 = 300 Erlang
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
65
Probability of Blocking
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Gambar Probability of Blocking
66
Rumus Erlang B
 Ada banyak cara menghitung probability of blocking, salah satu yang
fundamental adalah rumus Erlang B:
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
 Untuk memudahkan pengguna, perhitungan dengan rumus ini telah
dituangkan menjadi tabel.
67
Rumus Erlang B
Tabel Network Capacity Planning Blocking Probability, GoS
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
68
Rumus Erlang B (Cont.)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
69
Referensi
 Tarmo Anttalainen, Introduction to Telecommunications Network Engineering,
2nd Edition, Artech House, 2003.
 Nihal Kularatna & Dileeka Dias, Essentials of Modern Telecommunications Systems,
Artech House, 2003.
 Anu Gokhale, Introduction to Telecommunications, Delmar Thomson Learning,
2004.
 Uke Kurniawan Usman, Pengantar Ilmu Telekomunikasi, Penerbit Informatika,
2010.
 Muhammad Daud Nurdin, Bahan Kuliah Sistem Telekomunikasi 2015/2016
(lengkap), available : http://repository.unimal.ac.id/2596/, accessed on 2019.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
70
Thank You

More Related Content

What's hot

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10 noise dan error pada tran...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10   noise dan error pada tran...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10   noise dan error pada tran...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10 noise dan error pada tran...Beny Nugraha
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
Risdawati Hutabarat
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
jayamartha
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
Dina Aprila
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
arinnana
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Ishardi Nassogi
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
Rio Hafandi
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
sitelunhas
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
Danang Erwanto
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Erlangga Abdul Rahman
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
Ferdi Dirgantara
 
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
Uofa_Unsada
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Fajar Sany
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
Simon Patabang
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
Simon Patabang
 

What's hot (20)

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10 noise dan error pada tran...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10   noise dan error pada tran...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10   noise dan error pada tran...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 10 noise dan error pada tran...
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
PERANCANGAN ANTENA BOW-TIE MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 1.6 GHz UNTUK SISTEM GRO...
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 

Similar to Chapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi

Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem TelekomunikasiChapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabelChapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
WidyaAyundaPutri
 
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdfchapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
SaidahSuyutiAli
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
9 e = 2 tuti hartati   sussi ok9 e = 2 tuti hartati   sussi ok
9 e = 2 tuti hartati sussi okEka Dhani
 
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
9 e = 2 tuti hartati   sussi ok9 e = 2 tuti hartati   sussi ok
9 e = 2 tuti hartati sussi okEka Dhani
 
Chapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasiChapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasi
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Komunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan JaringanKomunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan Jaringan
Kadek Elda Primadistya
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Universitas Teknokrat Indonesia
 
TUGAS SIM
TUGAS SIMTUGAS SIM
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
yonostheven
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Dian Anggraeni
 
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
DodiPutraYani
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
imam damo
 
Telekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan JaringanTelekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan Jaringan
Akadusyifa .
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
vebi yanti arisandy
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputerMuh Ramadhan
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Sigit Muhammad
 

Similar to Chapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi (20)

Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
 
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem TelekomunikasiChapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabelChapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabel
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
 
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdfchapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
 
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
9 e = 2 tuti hartati   sussi ok9 e = 2 tuti hartati   sussi ok
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
 
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
9 e = 2 tuti hartati   sussi ok9 e = 2 tuti hartati   sussi ok
9 e = 2 tuti hartati sussi ok
 
Chapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasiChapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasi
 
Komunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan JaringanKomunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan Jaringan
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 
TUGAS SIM
TUGAS SIMTUGAS SIM
TUGAS SIM
 
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
 
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Telekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan JaringanTelekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan Jaringan
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 

Chapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi

  • 1. Sistem Telekomunikasi •1 S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia Semester Genap 2018/2019
  • 2. 2 Pengantar Jaringan Telekomunikasi (Amarudin, S.Kom., M.Eng.) Chapter 4 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 3. Outline 3  Tujuan Pembelajaran  Basic Telecommunications Network  Classification of Telecommunications Network  Various Telecommunications Networks  Network Management  Traffic Engineering  Evaluasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 4. 4 Mahasiswa dapat:  Memahami Dasar Jaringan Telekomunikasi  Memahami Klasifikasi Jaringan Telekomunikasi  Memahami Jenis-Jenis Jaringan Telekomunikasi Tujuan Pembelajaran Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 5. 5 1) Basic Telecommunications Network 2) Classification of Telecommunications Network 3) Various Telecommunications Networks 4) Network Management 5) Traffic Engineering Sekilas Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 6. 6  Tujuan dasar dari jaringan telekomunikasi adalah untuk mengirimkan informasi dalam bentuk apapun dari seorang pengguna (user) kepada pengguna lain dalam jaringan.  Para pengguna jaringan publik (public networks) disebut pelanggan (subscriber). Contoh jaringan publik adalah jaringan telepon.  Informasi dari pelanggan dapat berupa suara, data, gambar, dll.  Pelanggan dapat menggunakan teknologi jaringan yang berbeda-beda untuk mengakses jaringan, misalnya telepon tetap (fixed) ataupun telepon bergerak (mobile/cellular). Dasar Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 7. 7 Tiga teknologi minimal yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya komunikasi melalui jaringan telekomunikasi: 1) Transmission (transmisi) 2) Switching (penyambungan/pensaklaran) 3) Signaling (pensinyalan) Teknologi Jaringan Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 8. 8  Transmisi adalah proses pengangkutan informasi antar titik-titik dari suatu sistem atau jaringan.  Dua aspek utama sistem transmisi: media (medium) transmisi dan teknik transmisi.  Sistem transmisi menggunakan empat media dasar untuk transfer informasi dari satu titik ke titik lain: 1) Kabel tembaga, misalnya pada line telepon dan jaringan LAN 2) Kabel serat optik, misalnya pada transmisi berkecepatan tinggi 3) Gelombang radio, misalnya pada telepon seluler dan transmisi satelit 4) Optik ruang bebas (free-space optics), misalnya infrared remote controllers. Transmisi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 9. 9  Switching dpt diartikan sebagai mekanisme penyambungan saluran input ke saluran output sehingga informasi (trafik telekomunikasi) dapat dialirkan dari pengirim ke penerima.  Perangkat switching pada jaringan telepon berupa sentral (exchange).  Pada jaringan komunikasi data, parangkat switching dapat berupa switch ataupun router. Switching Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 10. 10  Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas jaringan untuk membangun, memelihara, dan mengakhiri suatu session/koneksi dalam jaringan.  Dengan kata lain, signaling dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi antar peralatan telekomunikasi.  Contoh signaling pada jaringan telepon adalah dialing, yaitu pengiriman sinyal (digit-digit) tertentu oleh pelanggan pemanggil kepada sentral yang berisi informasi nomor telepon tujuan panggilan. Signaling Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 11. 11 1) Basic Telecommunications Network 2) Classification of Telecommunications Network 3) Various Telecommunications Networks 4) Network Management 5) Traffic Engineering Sekilas Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 12. 12 Klasifikasi Jaringan Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 13. 13  Jaringan telekomunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana sinyal ditransmisikan dan diterima; ‒ Broadcast ‒ Switched  Broadcast networks ‒ sinyal yg ditransmisikan oleh satu peralatan end-user secara otomatis didengar oleh semua peralatan end-user lainnya. Contoh: radio AM/FM, televisi.  Switched networks ‒ sinyal harus dirutekan melalui node jaringan atau di-switch ke rute yg diinginkan. Contoh: jaringan telepon.  Dapat juga berbentuk Hybrid ‒ Tipe jaringan telekomunikasi ini merupakan gabungan dari broadcast dan switched network. ‒ misalnya: segment Ethernet (broadcast) dihubungkan dengan Router. Broadcast vs Switched Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 14. 14  When two nodes communicates with each other over a dedicated communication path, it is called circuit switching. There’s a need of prespecified route from which data will travel and no other data will permitted. In simple words, in circuit switching, to transfer data circuit must established so that the data transfer can take place.  Contoh: Jaringan telepon, ISDN Circuit Switching Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 15. 15  A switch working on message switching, first receives the whole message and buffers it until there are resources available to transfer it to the next hop. If the next hop is not having enough resource to accommodate large size message, the message is stored and switch waits.  Dikenal juga dengan store-and-forward system.  Contoh: Jaringan Telex Message Switching Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 16. 16  The entire message is broken down into smaller chunks called packets. The switching information is added in the header of each packet and transmitted independently.  Contoh: Jaringan TCP/IP (Internet), Frame Relay. Packet Switching Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 17. 17  Publik vs Privat (kepemilikan)  Voice/Speech/Audio, Data, dan Video (tipe informasi)  Analog, Digital, Radio, Satelit (teknik transmisi)  Mesh, Bus, Ring, Star, Tree (topologi)  Centralized vs Distributed (control regime)  Broadband vs Narrowband (data rate dan kecepatan respon)  Single media (mis. Telepon) vs multimedia (mis. Broadband ISDN) Klasifikasi Jaringan Lainnya Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 18. 18 Topologi Jaringan Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 19. 19 1) Basic Telecommunications Network 2) Classification of Telecommunications Network 3) Various Telecommunications Networks 4) Network Management 5) Traffic Engineering Sekilas Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 20. 20  Pada kuliah sebelumnya, kita telah membahas jaringan telekomunikasi suara (telepon) konvensional. Selanjutnya, akan kita tinjau jaringan telekomunikasi yang lebih luas.  Ditinjau dari kepemilikannya, jaringan telekomunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori: ‒ public networks ‒ private networks atau dedicated networks Telecommunications Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 21. 21  Jaringan publik (public networks) adalah jaringan yang dimiliki dan dikelola oleh operator jaringan telekomunikasi.  Operator adalah badan usaha yang mempunyai lisensi untuk menyediakan layanan telekomunikasi secara komersial dan biasanya itu adalah bisnis inti mereka.  Setiap pelanggan dapat dihubungkan ke jaringan telekomunikasi publik jika dia memiliki peralatan yang cocok dan kontrak dengan operator jaringan. Public Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 22. 22 1) Telephone Networks 2) Mobile Telephone Networks 3) Telex Networks 4) Paging Networks 5) Public Data Networks 6) Internet 7) ISDN 8) Radio and Television Networks Contoh Public Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 23. 23  PSTN (public switched telephone networks) adalah public network yang paling utama.  Kadang-kadang digunakan istilah plain old telephone service (POTS) untuk membedakannya dengan PSTN saat ini.  Selain suara, dapat juga disisipkan data dengan bantuan voice-band modem.  Langkah evolusi berikutnya setelah PSTN adalah ISDN (integrated services digital network) Telephone Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 24. 24 Jaringan PSTN Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 25. 25 Jaringan PSTN Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 26. 26  Disebut juga celular telephone network.  Istilah resmi utk jaringan telepon bergerak adalah public land mobile networks (PLMN).  Menyediakan komunikasi radio utk mengakses jaringan.  Merupakan jaringan akses nasional/regional dan terkoneksi ke PSTN utk sambungan jarak jauh dan internasional. Mobile Telephone Network Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 27. 27 Mobile Telephone Network Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 28. 28  Ini merupakan pengembangan dari jaringan telegraf yang memungkinkan teleprinter yang dihubungkan oleh switch khusus.  Kecepatan bit telex sangat lambat, 50 atau 75 bps, yang membuatnya handal (tdk rawan error).  Dahulu pernah banyak digunakan tetapi saat ini telah dikalahkan oleh sistem messaging lain seperti faksimili dan surat elektronik (e-mail). Telex Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 29. 29 Telex Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 30. 30 Paging Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Paging networks merupakan komunikasi unidirectional saja.  Pager merupakan sistem komunikasi wireless (nirkabel/nirkawat) yang low-cost.  Pager sederhana hanya dapat menyampaikan “beep”, tetapi yang lebih maju dapat menyampaikan pesan (message) yang cukup panjang.  Keberadaannya telah dikalahkan oleh munculnya sistem selular.
  • 31. 31 Paging Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 32. 32 Public Data Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Jaringan ini menyediakan koneksi sewaan point-to-point (leased point- topoint), koneksi circuit-switched, ataupun packet-switched. – leased point-to-point dpt dipakai untuk koneksi antar LAN dari kantor-kantor dalam suatu daerah.  Jaringan ini telah redup dengan munculnya Internet.
  • 33. 33 Internet Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Yaitu worldwide packet-switched network yang dikembangkan dari ARPANET, yang mulanya dikembangkan pada akhir 1960-an oleh Departemen Pertahanan A.S.  The ARPANET grew until it became a wide-area computer network called the Internet, which was used in the 1970s and 1980s mainly by academic institutes such as universities.  Saat ini, Internet adalah jaringan informasi utama di dunia, dan banyak Internet service providers (ISP) bermunculan untuk menyediakan layanan internet baik untuk bisnis atau pun pelanggan rumah.
  • 34. 34 ISDN (1) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Jaringan telepon secara bertahap berkembang menjadi ISDN (integrated services digital networks), di mana semua informasi yang ditransmisikan adalah dalam bentuk digital dari ujung ke ujung.  Dengan bantuan pembaharuan beberapa hardware dan software, sentral telepon digital modern mampu menyediakan layanan ISDN.  Kemunculan teknologi-teknologi akses yang rate-nya lebih tinggi (seperti xDSL dan cable modem) telah memotong pertumbuhan ISDN.
  • 35. 35 ISDN (2) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Gambar ISDN basic rate interface
  • 36. 36 Radio and Television Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Jaringan radio dan jaringan TV umumnya merupakan jaringan distribusi radio unidirectional untuk komunikasi massa.  Di daerah urban, kini akses ke jaringan ini tersedia juga melalui cable TV.  Saat ini, operatornya dapat menyediakan layanan telekomunikasi lain (khususnya fixed telephone dan internet acces) sekaligus.
  • 37. 37 Private or Dedicated Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Jaringan privat (private networks) adalah jaringan yang dibangun dan didesain untuk melayani kebutuhan dari organisasi-organisasi tertentu. Secara umum mereka memiliki dan memelihara jaringannya sendiri.  Layanan yang disediakan berupa campuran yang disesuaikan yang terdiri dari suara, data, dan informasi-informasi kontrol khusus.  Voice Communication Networks, contohnya: jaringan yang digunakan polisi, jaringan yang digunakan perusahaan taksi.  Data Communication Networks, contohnya: jaringan data bank, jaringan data hotel, jaringan data agen travel/ticketing.
  • 38. 38 Virtual Private Networks Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Bagi suatu organisasi; membangun dan memelihara jaringan sendiri (private network) adalah sangat mahal.  Pilihan lain adalah menyewa sumber daya dari operator jaringan publik. Sumber daya tersebut juga di-share dengan pelanggan lain oleh operator.  Virtual private network (VPN) menyediakan layanan yang mirip dengan private network biasa, namun sistemnya adalah milik operator jaringan.  Artinya, VPN menyediakan suatu private/dedicated network dengan bantuan perangkat public network.  Keuntungannya: dengan VPN, suatu perusahaan telah mengalihkan pengadaan, managemen, dan pemelihaaran layanan telekomunikasinya kepada operator telekomunikasi, sehingga perusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada core business-nya
  • 39. 39 Contoh VPN Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  VPN utk layanan suara pd jaringan PBX/PABX suatu perusahaan, dimana interkoneksi antar kantornya menggunakan kanal suara (56/64 Kbps) yang disewanya dari operator jaringan publik.  Aplikasi VPN utk penggunaan intranet. Intranet adalah suatu private data network yang menggunakan teknologi Internet terbuka. Secara fisik, suatu intranet dapat tersusun dari banyak LAN pada lokasi-lokasi yang berbeda. Untuk meng-interkoneksi antar LAN inilah digunakan VPN (yg menyediakan transmisi data antar lokasi melalui jaringan Internet publik. Untuk keamanan, digunakan firewalls pada interface antara setiap LAN dgn internet publik.
  • 40. 40 Intelligent Network (IN) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Intelligent Network (jaringan cerdas) adalah jaringan telepon digital biasa dengan beberapa kemampuan tambahan seperti routing yang fleksibel dan notifikasi suara.  Secara tradisional, nomor telepon telah menjadi identitas dari suatu fisik line pelanggan tertentu dan suatu socket. Namun, pada IN nomor fisik dan nomor layanan tidak memiliki hubungan yang tetap dan dapat berubah dengan waktu. Sebagai contoh, layanan darurat mungkin tersedia di beberapa lokasi pada siang hari, tetapi hanya di satu lokasi daerah saja pada malam hari.
  • 41. 41 IN: Distributed Intelligence Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Yaitu berupa layanan tambahan untuk meningkatkan kesuksesan panggilan dan pemanfaatan jaringan.  Implementasinya pada sentral lokal dari pelanggan yang bersangkutan.  Contohnya: – Call forwarding, yang memungkinkan melanjutkan panggilan ke nomor lain. – Call waiting, yang memungkinkan pelanggan diberitahu (notifikasi) adanya panggilan baru yang datang pada saat sedang menerima panggilan. – Automatic callback, yang memungkinkan pemanggilan kembali secara otomatis ke suatu nomor tujuan (yang pada saat pemanggilan sebelumnya sedang sibuk) apabila kini sudah menganggur. – Abbreviated dialing, yang memungkinkan pelanggan dapat menyingkat nomornomor yang sering dipanggil dengan nomor-nomor tertentu yang lebih pendek. – Screening of incoming and outgoing calls, yang memungkinkan pelanggan membatasi hanya menerima panggilan dari nomor-nomor tertentu dan/atau membatasi hanya dapat melakukan panggilan ke nomor-nomor tertentu saja.
  • 42. 42 IN: Centralized Intelligence Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Yaitu IN yang dikelola secara terpusat dan memiliki arsitektur khusus.  Keuntungannya: apabila suatu layanan baru ditambahkan atau diperbaharui maka semua sentral dapat segera menyediakan layanan yang berubah tersebut.  Contohnya: – Universal access number, misalnya layanan konsumen dari suatu perusahaan menggunakan satu nomor saja untuk beberapa kantor dalam suatu negara. – Premium rate service, yang menyediakan layanan/informasi (misalnya: instansi, dokter, konsultasi, pengacara) melalui telepon dimana biaya jasa layanan dibebankan kepada pelanggan melalui billing teleponnya. – Freephone, dimana biaya panggilan dibebankan kepada penerima panggilan (misalnya layanan konsumen) – Credit card call, dimana pengguna layanan dapat melakukan pembayaran dengan kartu kreditnya dengan cara memanggil (dial) nomor akun dan kode identitasnya.
  • 43. 43 Public Switched Telecommunications Network saat ini Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia xxxx
  • 44. 44 1) Basic Telecommunications Network 2) Classification of Telecommunications Network 3) Various Telecommunications Networks 4) Network Management 5) Traffic Engineering Sekilas Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 45. 45 Network Management (1) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 46. 46 Network Management (2) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Manajemen Jaringan (Network Management) adalah pelaksanaan dari seperangkat fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengendalikan, merencanakan, menempatkan, menerapkan, mengkoordinasikan, dan memantau semuasumber daya dari jaringan.  Secara umum manajemen jaringan adalah sebuah layanan yang mempergunakan beberapa alat bantu, aplikasi, dan perangkat untuk membantu seorang manajer jaringan dalam memantau dan memelihara jaringan.  Fungsi Dasar Manajemen Jaringan: – Manajemen Performansi (Performance Management) – Manajemen Kesalahan (Fault Management) – Manajemen Konfigurasi (Configuration Management) – Manajemen Akuntansi (Accounting Management) – Manajemen Keamanan (Security Management)
  • 47. 47 Network Management (3) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Pentingnya managemen jaringan (network management) semakin meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran dan kompleksitas jaringan telekomunikasi.  Managemen jaringan yang efisien adalah alat kunci dalam membantu operator jaringan memperbaiki layanan dan membuatnya lebih kompetitif.  Dulunya, sistem yang mengurus fungsi-fungsi kontrol dan pengawasan dlm jaringan telekomunikasi dikenal dengan sistem operation and maintenance (O&M).
  • 48. 48 Network Management (4) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Saat ini, istilah yang lebih populer adalah sistem managemen jaringan (network management) karena fungsi-fungsi yg dijalankan oleh sistem network mangement telah mencakup lebih dari sistem O&M konvensional.  Fungsi-fungsi operation mencakup fungsi-fungsi managemen pelanggan, misalnya: pengumpulan data biaya, memindahkan/menghentikan langganan, traffic monitoring, pengontrolan jaringan untuk meminimalisasi resiko overload.  Fungsi-fungsi maintenance mencakup monitoring jaringan dan tindakan perbaikan bila terjadi fault. Salah satu parameter untuk mendeteksi dini terjadinya fault adalah bit error rate. Bila terjadi fault, dilokalisasi dan diperbaiki.
  • 49. 49 Contoh: Network Management pada Interkoneksi LAN suatu perusahaan Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  The main concerns of network managers of a company include these: – Network change management (hardware updates); – The location and repair of malfunctions; – Software updates and version control; – Network security.  The public network operator manages the public network in order to be able to provide reliable service to customers.
  • 50. 50 Telecommunications Management Network (TMN) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Public networks mengandung banyak teknologi dan organisasi operator yang berbeda-beda yang biasanya dipilah-pilah dalam area-area tanggung jawab yang berbeda-beda, seperti transmission, telepone exchanges, leased-line data networks, dan packet switched data services.  Telecommunications Management Network (TMN) adalah suatu model protokol yang didefinisikan oleh ITU-T untuk managemen sistem-sistem terbuka dalam jaringan telekomunikasi.  TMN menyediakan suatu framework untuk pencapaian interkonektifitas dan komunikasi antar sistem operasi dan jaringan telekomunikasi yang heterogen.
  • 51. 51 Area Managemen TMN (FCAPS functions) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Fault management: mengumpulkan informasi alarm dan mengambil tindakan perbaikan; mendeteksi malfungsi sistem dan mengadakan pengukuran ke lokasi fault.  Configuration management: mengubah konfigurasi network elements, misalnya memutuskan pelanggan yang tidak membayar rekening.  Accounting: mengatur fungsi-fungsi accounting pd network elements.  Performance: mengukur kinerja jaringan untuk mendeteksi fault dan bottleneck lebih lanjut.  Security: mendeteksi ancaman keamanan, misalnya: mengumpulkan data tentang pengguna suatu jaringan perusahaan yang sering memasukkan kode keamanan yang salah, untuk mendeteksi hacker.
  • 52. 52 1) Basic Telecommunications Network 2) Classification of Telecommunications Network 3) Various Telecommunications Networks 4) Network Management 5) Traffic Engineering Sekilas Jaringan Telekomunikasi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 53. 53 Rekayasa Trafik (Traffic Engineering) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Rekayasa Trafik adalah isu kunci bagi operator jaringan telekomunikasi yang berusaha menjaga para pelanggan senantiasa puas, seraya meminimalkan investasi jaringan.  Sekarang ini, operator jaringan harus membayar dan memberi perhatian lebih untuk aspek ini karena bertambahnya persaingan dalam pasar layanan telekomunikasi.  Kapasitas jaringan (capacity of network) misalnya: number of channels between exchanges, exchange sizes, number of radio channels in a cellular network, sebaiknya ditambah dimana bottlenecks jaringan terjadi.  Oleh karena itu, pemanfaatan jaringan harus diukur secara kontinu dan permintaan trafik di masa yang akan datang harus dapat diestimasi. Lalu, berdasarkan estimasi tersebut, kapasitas jaringan dapat ditambah sebelum terjadi masalah yang lebih berat.
  • 54. 54 Tujuan Teletraffic  Dengan kata lain, tujuan teletraffic adalah menentukan hubungan antara – Quality of Service – Beban trafik – Kapasitas sistem Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 55. 55 Hubungan Kualitatif Untuk menyatakan hubungan antara ketiga faktor secara kuantitatif, diperlukan model matematis. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 56. 56 Capacity planning method based on theoretical analyses of capacity demand  Variabel (parameter) penting: – Grade of Service (GoS) atau sering juga disebut Quality of Service (QoS) – Busy Hour – Traffic Intensity – Probability of Blocking Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 57. 57 Grade of Service (GoS)  Kepuasan pelanggan tergantung paad grade of service (GoS, availability or quality of the service) yang mereka dapatkan.  GoS tergantung pada kapasitas jaringan, yang seharusnya memenuhi permintaan layanan (service demand) dari para pelanggan.  Disini kita hanya menganalisis GoS untuk layanan circuitswitched dan faktor paling penting dalam studi kita adalah apakah suatu panggilan sukses atau gagal (di-block). System faults, error rates, and other quality measures are not considered here.  Faktor lain untuk mendefinisikan GoS adalah seberapa lama pelanggan harus menunggu sampai layanan tersedia. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 58. 58 Local exchange and blocking Gambar. Local Exchange and blocking Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 59. 59 Busy Hour  Busy hours is an hour in the year when the average traffic intensity gets the highest value.  To be accurate, the busy hour is determined by first selecting the 10 working days in a year with the highest traffic intensity; four consecutive 15-minute periods (of those 10 days) with the highest traffic intensity make up the busy hour.  The basic goal is to find a minimum capacity that gives the defined grade of service. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 60. 60 Ilustrasi Busy Hours Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 61. 61 Besaran Trafik  Volume trafik (traffic volume), V – Jumlah lamanya waktu pendudukan (holding time) perangkat telekomunikasi. – Total holding time  Holding time = durasi panggilan – Pangggilan (call) = koneksi dalam sistem teletraffic  Holding time = service time  Intensitas trafik (traffic intensity), A – Jumlah lamanya waktu pendudukan per satuan waktu. – Volume trafik dibagi perioda waktu tertentu. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 62. 62 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 63. 63 Traffic Intensity  Ukuran intensitas trafik (traffic intensity) untuk koneksi circuit-switched disebut erlang -> utk mengenang jasa ilmuwan Denmark bernama Agner Krarup Erlang yang menemukan teori trafik.  Satuan erlang didefinisikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki secara bersamaan dalam perioda waktu tertentu.  Erlang dapat juga didefinisikan sebagai jumlah lamanya waktu pendudukan per satuan waktu. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 64. 64 Contoh perhitungan Intensitas trafik  Misalkan ada suatu sentral. Asumsikan bahwa – Rata-rata terdapat 1800 panggilan baru dalam 1 jam, dan – Rata-rata waktu pendudukan adalah 3 menit  Maka intensitas trafik adalah A = 1800x3/60 = 90 Erlang  Jika rata-rata waktu pendudukan naik dari 3 menit menjadi 10 menit, maka A = 1800 x 10/60 = 300 Erlang Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 65. 65 Probability of Blocking Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Gambar Probability of Blocking
  • 66. 66 Rumus Erlang B  Ada banyak cara menghitung probability of blocking, salah satu yang fundamental adalah rumus Erlang B: Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia  Untuk memudahkan pengguna, perhitungan dengan rumus ini telah dituangkan menjadi tabel.
  • 67. 67 Rumus Erlang B Tabel Network Capacity Planning Blocking Probability, GoS Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 68. 68 Rumus Erlang B (Cont.) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 69. 69 Referensi  Tarmo Anttalainen, Introduction to Telecommunications Network Engineering, 2nd Edition, Artech House, 2003.  Nihal Kularatna & Dileeka Dias, Essentials of Modern Telecommunications Systems, Artech House, 2003.  Anu Gokhale, Introduction to Telecommunications, Delmar Thomson Learning, 2004.  Uke Kurniawan Usman, Pengantar Ilmu Telekomunikasi, Penerbit Informatika, 2010.  Muhammad Daud Nurdin, Bahan Kuliah Sistem Telekomunikasi 2015/2016 (lengkap), available : http://repository.unimal.ac.id/2596/, accessed on 2019. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia