SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas yang berbeda-beda.8
Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu : 8
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa
orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan / atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan
seseorang itu sudah sampai tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah
membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram terhadap
pengetahuan atas objek tersebut.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan
yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
Universitas Sumatera Utara
responden. Wawancara dilakukan dengan bercakap-cakap secara langsung
(berhadapan muka) dengan responden atau tidak berhadapan langsung dengan
responden (misalnya melalui telepon). Angket berupa formulir yang berisi pernyataan
dan diajukan secara tertulis pada sekumpulan orang untuk mendapatkan keterangan.9
2.2 Sikap
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu,
yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Campbell (1950)
mendefinisikan sangat sederhana, yakni: ”An individual’s attitude is syndrome of
response consistency with regard to object”. Jadi jelas dikatakan bahwa sikap itu
sindroma atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap
itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain.8
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan
(reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku atau
tindakan (reaksi tertutup).8
Thurstone & Chave (Mitchell,1990) mengemukakan definisi sikap sebagai
keseluruhan kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias, asumsi-asumsi, ide-ide,
ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan dan keyakinan-keyakinan manusia
mengenai topik tertentu. Aiken (1970) menambahkan bahwa sikap adalah
predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari seseorang individu untuk merespon
Universitas Sumatera Utara
secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau memadai terhadap
objek, situasi, konsep atau orang lain. Definisi yang dikemukakan Aiken ini sudah
lebih aktif dan operasional, baik dalam hal mekanisme terjadinya maupun intensitas
dari sikap itu sendiri. Predisposisi yang diarahkan terhadap objek diperoleh dari
proses belajar.10
Sikap menurut Wismanto adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi
sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi sosial hampir selalu
menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah
satu pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap,
proses terbentuknya sikap maupun proses perubahannya.11
Pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting dalam
pembentukan sikap. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-
tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :8
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus
yang diberikan (objek).
2. Menanggapi (responding)
Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai positif terhadap
objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan bahkan
Universitas Sumatera Utara
mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain dan bahkan mengajak
atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan
keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang lain yang
mencemoohkan atau adanya risiko lain.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
Pengukuran sikap secara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
tentang stimulus atau objek yang bersangkutan. Pertanyaan secara langsung juga
dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata
”setuju” atau ”tidak setuju” terhadap pertanyaan terhadap objek tertentu.8
2.3 Tindakan atau Praktik
Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk
bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk
terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana
dan prasarana.8
Pengukuran atau cara mengamati praktik dapat dilakukan melalui dua cara,
secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran yang baik adalah secara
langsung yakni dengan pengamatan (observasi). Sedangkan secara tidak langsung
menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini dilakukan melalui
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang apa yang telah dilakukan
berhubungan dengan objek tertentu.8
2.4 Kehamilan
Definisi kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam
tubuh, setelah penyatuan sel telur dan spermatozoon. Lama kehamilan sekitar 266
hari. Sudah menjadi hal yang lazim untuk membagi kehamilan dalam tiga bagian
yang sama atau trimester atau masing- masing 13 minggu atau 3 bulan kalender.
Masa kehamilan selama 40 minggu dibagi dalam tiga trimester antara lain trimester
pertama (minggu pertama hingga minggu ke-14), trimester kedua (minggu ke-14
hingga minggu ke-28) dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga minggu ke-40). 8,12-
14
Kehamilan ditandai dengan berhentinya haid, mual yang timbul pada pagi
hari (morning sickness), pembesaran payudara dan pigmentasi puting, pembesaran
abdomen yang progresif. Tanda-tanda absolut kehamilan adalah gerakan janin, bunyi
jantung anak dan terlihatnya janin melalui pemeriksaan sinar-X atau USG.12
Pada masa kehamilan terjadi perubahan fisik secara fisiologis yang
diakibatkan perubahan kompleks hormonal yaitu meningkatnya hormon estrogen dan
progesteron. Perubahan tersebut umumnya terjadi pada sistem kardiovaskular,
hematologi, respiratori, renal, gastrointestinal, endokrin dan sistem genitourinaria.
Kadang-kadang disertai dengan perubahan psikis sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah
laku.3-4,14-17
Universitas Sumatera Utara
Pada trimester pertama, wanita hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-
kadang mengalami muntah-muntah. Selama trimester kedua pembesaran perut mulai
terlihat dari gerakan janin sudah dapat dirasakan oleh ibu. Rasa lesu,mual dan
muntah-muntah biasanya menghilang. Akhir trimester ini detak jantung janin dapat
didengar dengan menggunakan stetoskop. Selain itu, pada trimester ini merupakan
saat terjadinya perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi rongga mulut. Pada
trimester ketiga, pembesaran perut, pergerakan janin dan detak jantung janin menjadi
lebih jelas.3
Perubahan vaskular pada masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya
volume darah sekitar 30% dan kardiak output sekitar 20 - 40%. Terjadi sedikit
penurunan tekanan darah dengan kemungkinan terjadinya kehilangan kesadaran dan
postural hipotension pada trimester pertama.3,18
Pada akhir kehamilan 1.0% wanita
hamil mengalami sindrom supine hipotensi yang diakibatkan karena janin menekan
vena cava inferior dan terhalangnya venous return ke jantung pada waktu posisi
terlentang. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan
kesadaran.3,18-19
Perubahan fisiologis juga terlokalisir pada bagian-bagian tubuh termasuk
rongga mulut. Perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan kehamilan
meliputi gingivitis, hiperplasia gingiva, granuloma piogenik, perubahan pada saliva,
dental karies, erosi, gigi goyang. Kehamilan tidak menyebabkan penyakit periodontal
tetapi dapat memperburuk keadaan kondisi rongga mulut.15-16,19-20
Oleh sebab itu,
dokter gigi perlu memahami perubahan fisiologis pada masa kehamilan yang
berhubungan dengan pertimbangan tindakan dental yang akan dilakukan.7
Perawatan
Universitas Sumatera Utara
dental yang akan dibahas selanjutnya meliputi tindakan dental yang dilakukan,
pemberian obat-obatan seperti anestesi lokal, analgesik dan antibotik serta
penggunaan radiografi.
2.5 Perawatan Dental pada Pasien Wanita Hamil
Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sama pentingnya dengan
menjaga janin yang ada dalam kandungan. Untuk menghindari kemungkinan
terjadinya resiko fatal pada perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan, dalam
melaksanakan pengelolaan dokter gigi harus berpegang teguh pada prinsip kerja rutin
dengan melaksanakan prosedur diagnosa yang sistematis melalui pemeriksaan yang
lengkap.18,21,22
Dokter gigi harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi bukanlah
pasien yang selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Untuk itu ada
kalanya dokter gigi harus menunda perawatan gigi dari mulut terutama pada trimester
pertama dan di akhir trimester ketiga. Hal ini berhubungan dengan keadaan medis
dari ibu hamil.3,18
Perkembangan janin selama tiga bulan pertama dari kehamilan merupakan
suatu proses yang kompleks dari organogenesis. Pada masa ini semua sistem utama
organ terbentuk dan janin sangat sensitif terhadap injuri. Pada trimester ini pemberian
obat dan radiografi harus dipertimbangkan dan sebaiknya konsultasi ke dokter ahli
untuk menghindari terjadinya kecacatan. Trimester kedua dan ketiga adalah untuk
pertumbuhan selanjutnya dan kematangan janin, tetapi masih dapat dipengaruhi oleh
obat-obatan seperti tetrasiklin.3,15
Berikut ini akan dibahas tindakan perawatan dental
yang dapat dilakukan, pemberian obat-obatan dan penggunaan radiografi.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1 Tindakan Dental yang Dilakukan pada Pasien Wanita Hamil
Meskipun prosedur perawatan gigi yang paling tepat dapat ditunda hingga
postpartum, perawatan dental pada kasus emergensi untuk wanita hamil yang
mengalami rasa nyeri di mulut, penyakit atau infeksi yang parah tidak boleh ditunda
dan harus ditangani sesegera mungkin.13,19-20,21
Pada trimester pertama (minggu
pertama hingga minggu ke-14 kehamilan) terjadi pembelahan sel dan organogenesis
secara aktif pada fetus, tepatnya antara minggu ke-2 s.d. minggu ke-8 kehamilan.
Terdapat risiko yang besar akan dampak stress dalam periode ini. Lima puluh persen
hingga 75% aborsi spontan terjadi pada periode ini. Di samping itu, kondisi ibu hamil
pada periode ini tidaklah optimal, sebab ibu hamil mengalami mual, lesu dan kadang-
kadang mengalami muntah-muntah, sehingga perawatan dental rutin dan elektif
sebaiknya tidak dilakukan pada trimester pertama.15,20,24-26
Tindakan dental yang dapat dilakukan oleh dokter gigi pada pasien trimester
pertama kehamilan antara lain sebagai berikut.13,15,20,22 ,24-26
1. Mengedukasi pasien tentang perubahan di rongga mulut selama masa kehamilan.
2. Memberi instruksi kontrol plak dan oral higiene.
3. Membatasi tindakan perawatan dental, terbatas hanya pada profilaksis dan kasus-
kasus darurat.
4. Hindari tindakan perawatan dental elektif.
5. Hindari penggunaan radiografi secara rutin, hanya digunakan secara selektif dan
bila diperlukan.
Pada periode trimester kedua (minggu ke-14 hingga minggu ke-28),
organogenesis telah sempurna dan risiko terhadap fetus rendah, umumnya ibu hamil
Universitas Sumatera Utara
juga merasa lebih nyaman pada periode ini sebab rasa mual dan muntah tersebut
biasanya sudah menghilang. Sehingga trimester kedua kehamilan merupakan saat
yang paling aman untuk memberikan perawatan dental selama masa kehamilan.13,22-
23,26-28
Perawatan dental rutin seperti kontrol karies, kontrol infeksi, restorasi kavitas,
perawatan endodonti dan periodontal aman untuk dilakukan, tindakan bedah
sebaiknya ditunda hingga postpartum. Perawatan elektif seperti bleaching, dental
veneer, pembongkaran amalgam untuk direstorasi sewarna gigi, pembuatan gigi
tiruan dan prosedur kosmetik lainnya aman dilakukan, namun sebaiknya ditunda
hingga postpartum.29
Perawatan dental dilakukan pada trimester kedua kehamilan ditujukan untuk
mencegah komplikasi atau infeksi yang dapat muncul di trimester ketiga. Misalnya
terdapat karies gigi, mulut dalam keadaan terbuka akan menyebabkan semakin
banyak kuman dan bakteri yang masuk. Kuman dan bakteri tersebut akan masuk ke
dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut tentunya akan
membahayakan keadaan fetus. Oleh karena itu, perawatan dental haruslah dilakukan
untuk mencegah penyebaran infeksi.18
Tindakan dental yang direkomendasikan pada periode ini antara lain: 13,15,19-
20,22-26
1. Instruksi oral higiene dan kontrol plak.
2. Perawatan dental rutin aman dilakukan.
3. Kontrol penyakit mulut.
4. Perawatan dental elektif aman dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
5. Hindari penggunaan radiografi secara rutin. Hanya digunakan secara selektif dan
jika diperlukan.
Perawatan dental aman dilakukan pada trimester kedua hingga awal trimester
ketiga. Walaupun tidak ada risiko terhadap fetus pada trimester ketiga, namun wanita
hamil mengalami ketidaknyamanan bila terlalu lama berada dalam posisi terlentang,
sebab terjadi penyumbatan vena cava inferior dan aorta akibat tekanan dari fetus.
Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang
disebut dengan sindrom supin hipotensi.3,13,20
Sehingga perawatan dental dalam
periode ini dilakukan dalam waktu kunjungan yang singkat, menghindari posisi
supinasi yang terlalu lama yaitu dengan menempatkan pasien pada posisi
semisupinasi dimana dokter gigi menginstruksikan pasien berbaring ke sebelah
kirinya, menempatkan bantal kecil di panggul kanan pasien dan memposisikan kepala
lebih tinggi daripada kaki.13-15,20
Tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi pada pasien trimester ketiga
kehamilan antara lain: 13,15,19-20,22-26
1. Instruksi oral higiene, kontrol plak, profilaksis khususnya pada pasien yang
menderita penyakit mulut dan memiliki oral higiene buruk.
2. Bila perlu dapat dilakukan skeling, polish dan kuretase.
3. Hindari perawatan dental elektif mulai pertengahan trimester ketiga.
4. Hindari penggunaan radiografi secara rutin. Hanya digunakan secara selektif dan
jika diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Pemberian Obat - Obatan
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat
atau farmakoterapi. Tujuan setiap terapi obat yang diresepkan selama kehamilan
adalah untuk menghindari reaksi obat yang merugikan baik pada ibu maupun janin.
Telah diketahui bahwa tidak satupun obat yang digunakan untuk merawat rasa nyeri
atau infeksi sepenuhnya tanpa risiko. Namun akibat yang ditimbulkan dari tidak
dirawatnya infeksi selama kehamilan melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh
sebagian besar obat-obatan yang dibutuhkan untuk perawatan gigi.5,30
Pada masa kehamilan, obat-obatan sangat mudah diabsorbsi, oleh karena itu
dokter gigi harus sangat berhati-hati dalam memberi resep obat-obatan kepada pasien
hamil. Reaksi toksik , alergi atau hipersensitivitas yang terjadi pada wanita hamil
dapat mempengaruhi kesehatannya dan membatasi kemampuannya untuk menjalani
kehamilan. Efek obat yang merugikan secara spesifik terhadap kesehatan janin adalah
mencakup cacat kongenital, keguguran, komplikasi kelahiran, berat badan rendah dan
ketergantungan obat pasca lahir.2,5
Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga diperlukan pertimbangan-
pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk suatu penyakit. Tidak kalah
penting, obat harus selalu digunakan secara benar baik masa pemberian obat
(trimester pertama, kedua atau ketiga), dosis dan durasi terapi agar memberikan
manfaat klinik yang optimal. Dalam kasus pasien hamil, praktisi dental harus
menetapkan bahwa manfaat potensial terapi gigi yang dibutuhkan untuk perawatan
ibu hamil masih lebih besar dibanding risikonya terhadap janin.5
Universitas Sumatera Utara
Food and Drug Administration atau FDA Amerika telah menetapkan lima
kategori untuk mengklasifikasikan obat berdasarkan risiko terhadap wanita hamil dan
janinnya. Kelima kategori ini memberikan pedoman untuk keamanan relatif obat
yang diresepkan bagi wanita hamil. Berikut ini kategori obat-obatan berdasarkan
FDA.5,7,13,14,16,30
1. Kategori A : Kategori ini meliputi obat-obatan dan bahan yang telah diuji
melalui penelitian terkontrol pada wanita. Penelitian tersebut
menunjukkan tidak ada resiko terhadap fetus selama semester
pertama kehamilan dan kemungkinan bahaya terhadap janin kecil.
2. Kategori B : Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa bahan ini tidak
beresiko terhadap janin, tetapi belum ada penelitian terkontrol yang
telah dilakukan pada manusia untuk memastikan kemungkinan efek
samping terhadap janin. Kategori ini juga meliputi obat-obatan
yang telah menunjukkan efek samping pada janin hewan, tetapi
penelitian terkontrol pada manusia tidak diungkapkan adanya resiko
terhadap janin.
3. Kategori C : Penelitian pada hewan telah memperlihatkan bahwa obat ini
mungkin memiliki efek teratogenik dan/atau toksik terhadap
embrio, tetapi belum dilakukan penelitian terkontrol pada wanita.
Suatu obat juga masuk ke dalam kategori ini bila tidak ada
penelitian terkontrol yang dilakukan pada manusia maupun hewan
4. Kategori D : Terdapat bukti risiko terhadap janin manusia, tetapi manfaatnya
dalam situasi tertentu, misalnya penyakit yang serius atau keadaan
Universitas Sumatera Utara
yang membahayakan nyawa tanpa tersedia terapi alternatif lainnya,
dapat membenarkan pemakaian obat-obatan ini semasa kehamilan.
5. Kategori X : Penelitian pada hewan atau manusia telah memperlihatkan bahwa
obat ini menyebabkan perubahan pada janin atau telah
menunjukkan bukti-bukti peningkatan resiko terhadap janin,
berdasarkan eksperimen pada hewan dan manusia. Risiko terhadap
janin melebihi segala manfaatnya.
Obat-obatan dalam kategori A dan B umumnya dianggap tepat untuk
digunakan selama kehamilan. Obat-obatan kategori C harus digunakan dengan
peringatan, dan obat-obatan kategori D dan X harus dihindari atau merupakan
kontraindikasi. Obat-obatan yang digunakan di kedokteran gigi seperti anestestikum
lokal, analgesik, antibiotik, antifungi dan obat-obatan lainnya biasanya memiliki
waktu paruh metabolik pendek yang diberikan untuk periode terbatas, oleh karena itu
cenderung kurang menyebabkan komplikasi selama kehamilan.5,31
Pada umumnya anestetikum lokal tidak bersifat teratogenik terhadap manusia
dan dianggap relatif aman untuk digunakan selama kehamilan. Anestetikum lokal
yang paling aman digunakan pada masa kehamilan adalah lidokain tanpa epinefrin
(kategori B). Sebagian besar anestetikum lokal yang digunakan di kedokteran gigi
tergolong dalam FDA kategori B seperti lidokain, prilokain, etidokain. Mepivikain
dan bupivikain (kategori C) tidak direkomendasikan sebab tidak terdapat data yang
mendukung keamanannya dan terdapat kemungkinan timbulnya efek teratogenik
pada fetus.4,5,14,16
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini tabel anestetikum lokal yang aman dan tidak aman digunakan pada
masa kehamilan.5,14,16,24,32
Tabel 1. DAFTAR ANESTETIKUM LOKAL BESERTA KATEGORI FDA
Nama Obat Kategori FDA
1. 2% lidokain (Xylokain) dengan 1:100000 epinefrin
2. 4% prilokain HCl dengan 1:200000 epinefrin (Citanest
Forte)
3. 4% prilokain HCl tanpa epinefrin (Citanest Plain)
4. Etidokain (Duranest)
5. 0.5% bupivikain (Markain)
6. 4% septokain (Artikain) dengan 1:100000 atau 1:200000
epinefrin
7. 2% mepivikain (Karbokain) dengan 1:20000
levonordefrin (NeoCobefrin)
8. 3% mepivikain HCl (Karbokain, Polokain)
9. Prokain (Novokain, Ester)
B
B
B
B
C
C
C
C
C
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan anestetikum lokal selama
kehamilan antara lain:14
1. Penggunaan yang aman adalah anestetikum lokal dengan kadar rendah atau tanpa
epinefrin, sebab pada masa kehamilan biasanya terdapat komplikasi kehamilan
berupa peningkatan tekanan darah.
2. Untuk kategori anestetikum lokal yang aman (Tabel 1), maksimum penggunaan
adalah 2 karpul.
Universitas Sumatera Utara
3. Hindari pemberian epinefrin pada pasien wanita hamil yang menderita hipertensi.
Gunakan 4% prilokain tanpa epinefrin (Citanest Plain) setelah konsultasi dan
mendapat keterangan dari obstetrisian pasien.
Pada kasus penanganan nyeri orofasial, kasus-kasus emergensi yang disertai
rasa nyeri ataupun terdapat potensi nyeri setelah dilakukannya perawatan, maka
analgesik diberikan untuk meredakan rasa nyeri tersebut. Idealnya, analgesik haruslah
aman, tidak memiliki efek samping, tidak invasif, penggunaannya sederhana dan
onset serta offset yang cepat.34
Analgesik yang paling sering digunakan pada masa
kehamilan yaitu asetaminofen (kategori B) dapat diberikan pada setiap trimester
kehamilan.5,13,16,26
Analgesik golongan opium tertentu seperti oksikodon, morfin,
kodein atau propoksifen digunakan secara hati-hati dan hanya jika diindikasikan.
Penggunaan analgesik opium yang berkelanjutan dan dosis yang tinggi akan
berakibat retardasi pertumbuhan dan perkembangan, risiko janin menderita cacat
kongenital mutipel seperti cacat jantung dan celah bibir atau palatum serta
ketergantungan fisik.5,16,22
Pada sebagian analgesik golongan opium kategori B pada akhir trimester
ketiga kehamilan menjadi kategori C/D, seperti kodein, hidrokodon dan oksikodon
dikontraindikasikan pada trimester ketiga karena dapat menyebabkan neonatal
respiratory depression dan ketergantungan opium. Meperidin (Demerol) dianjurkan
penggunaannya pada rasa nyeri yang sangat parah.5,16,20
Aspirin (kategori C) harus dihindari pemakaiannya karena dapat
menyebabkan komplikasi persalinan dan perdarahan pasca melahirkan pada ibu.
Anti-inflamasi nonsteroid (AINS) hanya diberikan pada masa kehamilan jika
Universitas Sumatera Utara
diindikasikan. AINS diberikan secara intermiten dengan dosis efektif yang paling
rendah pada masa kehamilan. Pada minggu ke-6 hingga minggu ke-8 prepartum,
penggunaan AINS sudah harus dihentikan. Aspirin dan AINS mempunyai mekanisme
lazim menghambat sintesa prostaglandin yang dapat menyebabkan konstriksi duktus
arteriosus pada janin yang mengakibatkan hipertensi pulmoner pada janin.5,13,16,20
Berikut ini analgesik yang aman dan tidak aman diresepkan selama masa
kehamilan berdasarkan FDA.4,5,13,16,20
Tabel 2. DAFTAR ANALGESIK BESERTA KATEGORI BERDASARKAN FDA
Ket : 3
D = kontraindikasi pada trimester ketiga
Banyak prosedur dental yang memerlukan obat antibiotik untuk mencegah
infeksi. Penggunaan bahan - bahan antibiotik sangat terbatas indikasinya di bidang
kedokteran gigi. Dokter gigi harus memberikan perawatan khusus bagi pasien hamil
khususnya jika ada infeksi akut. Pemilihan bahan yang paling aman, pembatasan
durasi pemberian obat dan meminimalkan dosis merupakan prinsip yang mendasar
Nama Obat Kategori FDA
Asetaminofen
Asetaminofen dengan kodein
Kodein
Hidrokodon
Meperidin
Morfin
Oksikodon
Propoksifen
Setelah trimester pertama (24-72 jam)
Ibuprofen
Naprosin
Aspirin
B
C
C/3
D
C/3
D
B
B
B/3
D
C
B/3
D
B/3
D
C/3
D
Universitas Sumatera Utara
untuk terapi yang aman. Antibiotik derivat beta-laktam (penisilin dan sefalosporin)
merupakan pilihan pertama pada kasus infeksi orofasial. Obat-obatan ini tergolong
kategori B dan aman digunakan pada masa kehamilan. Antibotik golongan makrolida
seperti eritromisin, klindamisin, azitromisin, metronidazol (kategori B) diyakini
mempunyai risiko kecil dan diberikan pada pasien hamil yang alergi terhadap
penisilin.5,15,24,26
Aminoglikosida seperti streptomisin, gentamisin (kategori C) dan
klorheksidin (kategori B) aman digunakan pada masa kehamilan, tetapi bila
digunakan pada akhir kehamilan akan menyebabkan toksisitas pada janin. Tetrasiklin
termasuk doksisikolin hiklat yang berdampak diskolorasi gigi, kerusakan pada hati
dan pankreas, malformasi serta menghambat pertumbuhan tulang pada janin,
sehingga tetrasiklin dikontraindikasikan pada pasien wanita hamil. Kloramfenikol
juga dikontraindikasikan karena akan menyebabkan toksisitas pada ibu dan kegagalan
sirkulasi pada janin yang disebut gray syndrome.5,16,20,34
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini antibiotik yang aman dan tidak aman diresepkan selama masa
kehamilan.3,16,20,31
Tabel 2. DAFTAR ANTIBIOTIK BESERTA KATEGORI FDA
Obat-obatan lain seperti klorheksidin kumur, antifungi nistatin (kategori B)
dan klotrimazol (kategori C) aman diresepkan pada masa kehamilan. Klotrimazol,
ketoconazol, fluconazol (kategori C) sebaiknya dihindari pemakaiannya.
Kortikosteroid tergolong dalam FDA kategori C. Umumnya digunakan untuk
mengobati berbagai kondisi oral yang terinflamasi, untuk pasien wanita hamil
biasanya diresepkan kortikosteroid topikal misalnya obat kumur.34
2.5.3 Penggunaan Radiografi
Radiografi dental dapat dilakukan semasa kehamilan untuk tujuan diagnostik
darurat. American Dental Association mendukung kriteria seleksi dari US Food and
Drug Administration (FDA) untuk pemaparan sinar X dental, yang menyatakan
Nama Obat Antibiotik Kategori FDA
Penisilin
Amoksisilin
Sefalosporin
Klindamisin
Metronidazol
Klorheksidin
Gentamisin
Tetrasiklin
Kuinolon
Klaritromisin
Kloramfenikol
Doksisiklin
B
B
B
B
B
B
C
D
C
C
X
D
Universitas Sumatera Utara
bahwa radiograf dental bagi pasien hamil dapat diberikan sesuai dengan kriteria
umum. Saat mempertimbangkan potensi resiko dari pencitraan diagnostik, potensi
manfaatnya juga harus dipertimbangkan. Radiografi membantu penentuan diagnosis
secara akurat. Hal ini selanjutnya akan mendorong pemeliharaan kesehatan atau
inisiasi terapi korektif pada saat yang tepat bila diperlukan. Diagnosis yang tidak
sempurna atau tidak akurat dapat mengakibatkan penanganan yang tidak sesuai dan
tertundanya terapi yang tepat sehingga membuka kemungkinan untuk komplikasi
lebih lanjut.13,20,22,25,34
Apabila mungkin, radiografi sebaiknya ditunda hingga setelah trimester
pertama. Radiografi untuk tujuan screening sebaiknya ditunda hingga setelah
melahirkan. Radiografi yang diaplikasikan dalam kedokteran gigi seperti panoramik
dan rangkaian intraoral seluruh gigi umumnya aman selama kehamilan. Rata-rata
dosis radiasi yang diabsorbsi oleh janin dalam radiograf panoramik adalah 15 x 10-5
Gy dan radiograf seluruh gigi adalah 1 x 10-5
Gy. Dosis radiasi aman hingga 0,05 Gy
atau kurang, tidak berhubungan dengan peningkatan yang signifikan pada
teratogenitas. Radiasi dental yang diterima ini juga 40 kali lipat lebih sedikit dari
radiasi lingkungan yang terjadi secara alami (4 x 10-4
Gy). Resiko teratogenik akibat
pemaparan radiasi dari film oral adalah 1000 kali lebih kecil dari resiko abortus
spontan atau malformasi secara alami.13,20,22,25,34
Meski risiko teratogenitas dengan radiograf dental sangat rendah, banyaknya
pemaparan radiasi terhadap ibu hamil dan janin harus diminimalkan lebih jauh
dengan menggunakan radiograf bitewing daripada panoramik, memakai film
berkecepatan tinggi, corong dengan fokus yang benar, pemakaian apron timah untuk
Universitas Sumatera Utara
melindungi abdomen dan tiroid, menghindari pengulangan. Penerapan semua
tindakan pengamanan yang disebut di atas akan semakin mengurangi pemaparan
radiasi pasien.13,20,22,25,34
Universitas Sumatera Utara
KERANGKA TEORI
PENGETAHUAN
Dokter gigi
TINDAKAN
DENTAL
SIKAP
PERAWATAN DENTAL
PADA WANITA HAMIL
PEMBERIAN
OBAT-OBATAN
PENGGUNAAN
RADIOGRAFI
TINDAKAN
Universitas Sumatera Utara
KERANGKA KONSEP
 Pengetahuan
 Sikap
 Tindakan
Perawatan dental pada
wanita hamil
 Dokter gigi yang
praktik
 Lama praktik
Universitas tamatan
Universitas Sumatera Utara

More Related Content

What's hot

pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi  perkembanganpendekatan dan metode dalam psikologi  perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangansolehanlovesallah
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Asep Subagya
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
M Sultan Almaududi
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranRinisutopo
 
Makalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswaMakalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswa
Moch. Irfan Firdaus
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
Hotimah Cilediescetia
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
fachrul rozie
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Pipit Wijaya
 
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
Gusti Gina
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranDei Al-faroby
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusiaumitasanee
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifPriyaRav
 
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
toiba hutasuhut
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Anis Qurli
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
MangRudi Rusbianto
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
sintaroyani
 

What's hot (19)

pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi  perkembanganpendekatan dan metode dalam psikologi  perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
Makalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswaMakalah Proses belajar mahasiswa
Makalah Proses belajar mahasiswa
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
 
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
Persepsi Lingkungan Dan Kognisi Lingkungan (Psikologi Lingkungan) oleh GustiG...
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaran
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusia
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
5 teori-pembelajaran-menurut-aliran-psikologi-gestalt
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 

Similar to Chapter ii

Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
UFDK
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kepDaya Rahmat
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3121301016
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
M Sultan Almaududi
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
M Sultan Almaududi
 
pengenalan diri dan potensi diri.pptx
pengenalan diri dan potensi diri.pptxpengenalan diri dan potensi diri.pptx
pengenalan diri dan potensi diri.pptx
ZiznecxGhoni
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptx
HeyyPutt
 
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembanganPendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangansolehan7
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikavidyatiara
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
pjj_kemenkes
 
uas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfuas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdf
ridafarida14
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
pjj_kemenkes
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
arie anang
 

Similar to Chapter ii (20)

Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
Pengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihanPengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
pengenalan diri dan potensi diri.pptx
pengenalan diri dan potensi diri.pptxpengenalan diri dan potensi diri.pptx
pengenalan diri dan potensi diri.pptx
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptx
 
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembanganPendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
Pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sika
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
uas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfuas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdf
 
Persepsi Word
Persepsi WordPersepsi Word
Persepsi Word
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 

Chapter ii

  • 1. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang berbeda-beda.8 Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu : 8 1. Tahu (know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan. 2. Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Universitas Sumatera Utara
  • 2. 3. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. 4. Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan / atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram terhadap pengetahuan atas objek tersebut. 5. Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. 6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau Universitas Sumatera Utara
  • 3. responden. Wawancara dilakukan dengan bercakap-cakap secara langsung (berhadapan muka) dengan responden atau tidak berhadapan langsung dengan responden (misalnya melalui telepon). Angket berupa formulir yang berisi pernyataan dan diajukan secara tertulis pada sekumpulan orang untuk mendapatkan keterangan.9 2.2 Sikap Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Campbell (1950) mendefinisikan sangat sederhana, yakni: ”An individual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to object”. Jadi jelas dikatakan bahwa sikap itu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain.8 Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku atau tindakan (reaksi tertutup).8 Thurstone & Chave (Mitchell,1990) mengemukakan definisi sikap sebagai keseluruhan kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan dan keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu. Aiken (1970) menambahkan bahwa sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari seseorang individu untuk merespon Universitas Sumatera Utara
  • 4. secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau memadai terhadap objek, situasi, konsep atau orang lain. Definisi yang dikemukakan Aiken ini sudah lebih aktif dan operasional, baik dalam hal mekanisme terjadinya maupun intensitas dari sikap itu sendiri. Predisposisi yang diarahkan terhadap objek diperoleh dari proses belajar.10 Sikap menurut Wismanto adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi sosial hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap maupun proses perubahannya.11 Pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting dalam pembentukan sikap. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat- tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :8 1. Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek). 2. Menanggapi (responding) Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. 3. Menghargai (valuing) Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan bahkan Universitas Sumatera Utara
  • 5. mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon. 4. Bertanggung jawab (responsible) Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Pengukuran sikap secara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang stimulus atau objek yang bersangkutan. Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata ”setuju” atau ”tidak setuju” terhadap pertanyaan terhadap objek tertentu.8 2.3 Tindakan atau Praktik Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.8 Pengukuran atau cara mengamati praktik dapat dilakukan melalui dua cara, secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran yang baik adalah secara langsung yakni dengan pengamatan (observasi). Sedangkan secara tidak langsung menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini dilakukan melalui Universitas Sumatera Utara
  • 6. pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan objek tertentu.8 2.4 Kehamilan Definisi kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah penyatuan sel telur dan spermatozoon. Lama kehamilan sekitar 266 hari. Sudah menjadi hal yang lazim untuk membagi kehamilan dalam tiga bagian yang sama atau trimester atau masing- masing 13 minggu atau 3 bulan kalender. Masa kehamilan selama 40 minggu dibagi dalam tiga trimester antara lain trimester pertama (minggu pertama hingga minggu ke-14), trimester kedua (minggu ke-14 hingga minggu ke-28) dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga minggu ke-40). 8,12- 14 Kehamilan ditandai dengan berhentinya haid, mual yang timbul pada pagi hari (morning sickness), pembesaran payudara dan pigmentasi puting, pembesaran abdomen yang progresif. Tanda-tanda absolut kehamilan adalah gerakan janin, bunyi jantung anak dan terlihatnya janin melalui pemeriksaan sinar-X atau USG.12 Pada masa kehamilan terjadi perubahan fisik secara fisiologis yang diakibatkan perubahan kompleks hormonal yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progesteron. Perubahan tersebut umumnya terjadi pada sistem kardiovaskular, hematologi, respiratori, renal, gastrointestinal, endokrin dan sistem genitourinaria. Kadang-kadang disertai dengan perubahan psikis sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku.3-4,14-17 Universitas Sumatera Utara
  • 7. Pada trimester pertama, wanita hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang- kadang mengalami muntah-muntah. Selama trimester kedua pembesaran perut mulai terlihat dari gerakan janin sudah dapat dirasakan oleh ibu. Rasa lesu,mual dan muntah-muntah biasanya menghilang. Akhir trimester ini detak jantung janin dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. Selain itu, pada trimester ini merupakan saat terjadinya perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi rongga mulut. Pada trimester ketiga, pembesaran perut, pergerakan janin dan detak jantung janin menjadi lebih jelas.3 Perubahan vaskular pada masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya volume darah sekitar 30% dan kardiak output sekitar 20 - 40%. Terjadi sedikit penurunan tekanan darah dengan kemungkinan terjadinya kehilangan kesadaran dan postural hipotension pada trimester pertama.3,18 Pada akhir kehamilan 1.0% wanita hamil mengalami sindrom supine hipotensi yang diakibatkan karena janin menekan vena cava inferior dan terhalangnya venous return ke jantung pada waktu posisi terlentang. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran.3,18-19 Perubahan fisiologis juga terlokalisir pada bagian-bagian tubuh termasuk rongga mulut. Perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan kehamilan meliputi gingivitis, hiperplasia gingiva, granuloma piogenik, perubahan pada saliva, dental karies, erosi, gigi goyang. Kehamilan tidak menyebabkan penyakit periodontal tetapi dapat memperburuk keadaan kondisi rongga mulut.15-16,19-20 Oleh sebab itu, dokter gigi perlu memahami perubahan fisiologis pada masa kehamilan yang berhubungan dengan pertimbangan tindakan dental yang akan dilakukan.7 Perawatan Universitas Sumatera Utara
  • 8. dental yang akan dibahas selanjutnya meliputi tindakan dental yang dilakukan, pemberian obat-obatan seperti anestesi lokal, analgesik dan antibotik serta penggunaan radiografi. 2.5 Perawatan Dental pada Pasien Wanita Hamil Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sama pentingnya dengan menjaga janin yang ada dalam kandungan. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya resiko fatal pada perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan, dalam melaksanakan pengelolaan dokter gigi harus berpegang teguh pada prinsip kerja rutin dengan melaksanakan prosedur diagnosa yang sistematis melalui pemeriksaan yang lengkap.18,21,22 Dokter gigi harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi bukanlah pasien yang selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Untuk itu ada kalanya dokter gigi harus menunda perawatan gigi dari mulut terutama pada trimester pertama dan di akhir trimester ketiga. Hal ini berhubungan dengan keadaan medis dari ibu hamil.3,18 Perkembangan janin selama tiga bulan pertama dari kehamilan merupakan suatu proses yang kompleks dari organogenesis. Pada masa ini semua sistem utama organ terbentuk dan janin sangat sensitif terhadap injuri. Pada trimester ini pemberian obat dan radiografi harus dipertimbangkan dan sebaiknya konsultasi ke dokter ahli untuk menghindari terjadinya kecacatan. Trimester kedua dan ketiga adalah untuk pertumbuhan selanjutnya dan kematangan janin, tetapi masih dapat dipengaruhi oleh obat-obatan seperti tetrasiklin.3,15 Berikut ini akan dibahas tindakan perawatan dental yang dapat dilakukan, pemberian obat-obatan dan penggunaan radiografi. Universitas Sumatera Utara
  • 9. 2.5.1 Tindakan Dental yang Dilakukan pada Pasien Wanita Hamil Meskipun prosedur perawatan gigi yang paling tepat dapat ditunda hingga postpartum, perawatan dental pada kasus emergensi untuk wanita hamil yang mengalami rasa nyeri di mulut, penyakit atau infeksi yang parah tidak boleh ditunda dan harus ditangani sesegera mungkin.13,19-20,21 Pada trimester pertama (minggu pertama hingga minggu ke-14 kehamilan) terjadi pembelahan sel dan organogenesis secara aktif pada fetus, tepatnya antara minggu ke-2 s.d. minggu ke-8 kehamilan. Terdapat risiko yang besar akan dampak stress dalam periode ini. Lima puluh persen hingga 75% aborsi spontan terjadi pada periode ini. Di samping itu, kondisi ibu hamil pada periode ini tidaklah optimal, sebab ibu hamil mengalami mual, lesu dan kadang- kadang mengalami muntah-muntah, sehingga perawatan dental rutin dan elektif sebaiknya tidak dilakukan pada trimester pertama.15,20,24-26 Tindakan dental yang dapat dilakukan oleh dokter gigi pada pasien trimester pertama kehamilan antara lain sebagai berikut.13,15,20,22 ,24-26 1. Mengedukasi pasien tentang perubahan di rongga mulut selama masa kehamilan. 2. Memberi instruksi kontrol plak dan oral higiene. 3. Membatasi tindakan perawatan dental, terbatas hanya pada profilaksis dan kasus- kasus darurat. 4. Hindari tindakan perawatan dental elektif. 5. Hindari penggunaan radiografi secara rutin, hanya digunakan secara selektif dan bila diperlukan. Pada periode trimester kedua (minggu ke-14 hingga minggu ke-28), organogenesis telah sempurna dan risiko terhadap fetus rendah, umumnya ibu hamil Universitas Sumatera Utara
  • 10. juga merasa lebih nyaman pada periode ini sebab rasa mual dan muntah tersebut biasanya sudah menghilang. Sehingga trimester kedua kehamilan merupakan saat yang paling aman untuk memberikan perawatan dental selama masa kehamilan.13,22- 23,26-28 Perawatan dental rutin seperti kontrol karies, kontrol infeksi, restorasi kavitas, perawatan endodonti dan periodontal aman untuk dilakukan, tindakan bedah sebaiknya ditunda hingga postpartum. Perawatan elektif seperti bleaching, dental veneer, pembongkaran amalgam untuk direstorasi sewarna gigi, pembuatan gigi tiruan dan prosedur kosmetik lainnya aman dilakukan, namun sebaiknya ditunda hingga postpartum.29 Perawatan dental dilakukan pada trimester kedua kehamilan ditujukan untuk mencegah komplikasi atau infeksi yang dapat muncul di trimester ketiga. Misalnya terdapat karies gigi, mulut dalam keadaan terbuka akan menyebabkan semakin banyak kuman dan bakteri yang masuk. Kuman dan bakteri tersebut akan masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut tentunya akan membahayakan keadaan fetus. Oleh karena itu, perawatan dental haruslah dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi.18 Tindakan dental yang direkomendasikan pada periode ini antara lain: 13,15,19- 20,22-26 1. Instruksi oral higiene dan kontrol plak. 2. Perawatan dental rutin aman dilakukan. 3. Kontrol penyakit mulut. 4. Perawatan dental elektif aman dilakukan. Universitas Sumatera Utara
  • 11. 5. Hindari penggunaan radiografi secara rutin. Hanya digunakan secara selektif dan jika diperlukan. Perawatan dental aman dilakukan pada trimester kedua hingga awal trimester ketiga. Walaupun tidak ada risiko terhadap fetus pada trimester ketiga, namun wanita hamil mengalami ketidaknyamanan bila terlalu lama berada dalam posisi terlentang, sebab terjadi penyumbatan vena cava inferior dan aorta akibat tekanan dari fetus. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang disebut dengan sindrom supin hipotensi.3,13,20 Sehingga perawatan dental dalam periode ini dilakukan dalam waktu kunjungan yang singkat, menghindari posisi supinasi yang terlalu lama yaitu dengan menempatkan pasien pada posisi semisupinasi dimana dokter gigi menginstruksikan pasien berbaring ke sebelah kirinya, menempatkan bantal kecil di panggul kanan pasien dan memposisikan kepala lebih tinggi daripada kaki.13-15,20 Tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi pada pasien trimester ketiga kehamilan antara lain: 13,15,19-20,22-26 1. Instruksi oral higiene, kontrol plak, profilaksis khususnya pada pasien yang menderita penyakit mulut dan memiliki oral higiene buruk. 2. Bila perlu dapat dilakukan skeling, polish dan kuretase. 3. Hindari perawatan dental elektif mulai pertengahan trimester ketiga. 4. Hindari penggunaan radiografi secara rutin. Hanya digunakan secara selektif dan jika diperlukan. Universitas Sumatera Utara
  • 12. 2.5.2 Pemberian Obat - Obatan Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Tujuan setiap terapi obat yang diresepkan selama kehamilan adalah untuk menghindari reaksi obat yang merugikan baik pada ibu maupun janin. Telah diketahui bahwa tidak satupun obat yang digunakan untuk merawat rasa nyeri atau infeksi sepenuhnya tanpa risiko. Namun akibat yang ditimbulkan dari tidak dirawatnya infeksi selama kehamilan melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh sebagian besar obat-obatan yang dibutuhkan untuk perawatan gigi.5,30 Pada masa kehamilan, obat-obatan sangat mudah diabsorbsi, oleh karena itu dokter gigi harus sangat berhati-hati dalam memberi resep obat-obatan kepada pasien hamil. Reaksi toksik , alergi atau hipersensitivitas yang terjadi pada wanita hamil dapat mempengaruhi kesehatannya dan membatasi kemampuannya untuk menjalani kehamilan. Efek obat yang merugikan secara spesifik terhadap kesehatan janin adalah mencakup cacat kongenital, keguguran, komplikasi kelahiran, berat badan rendah dan ketergantungan obat pasca lahir.2,5 Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga diperlukan pertimbangan- pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk suatu penyakit. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara benar baik masa pemberian obat (trimester pertama, kedua atau ketiga), dosis dan durasi terapi agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Dalam kasus pasien hamil, praktisi dental harus menetapkan bahwa manfaat potensial terapi gigi yang dibutuhkan untuk perawatan ibu hamil masih lebih besar dibanding risikonya terhadap janin.5 Universitas Sumatera Utara
  • 13. Food and Drug Administration atau FDA Amerika telah menetapkan lima kategori untuk mengklasifikasikan obat berdasarkan risiko terhadap wanita hamil dan janinnya. Kelima kategori ini memberikan pedoman untuk keamanan relatif obat yang diresepkan bagi wanita hamil. Berikut ini kategori obat-obatan berdasarkan FDA.5,7,13,14,16,30 1. Kategori A : Kategori ini meliputi obat-obatan dan bahan yang telah diuji melalui penelitian terkontrol pada wanita. Penelitian tersebut menunjukkan tidak ada resiko terhadap fetus selama semester pertama kehamilan dan kemungkinan bahaya terhadap janin kecil. 2. Kategori B : Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa bahan ini tidak beresiko terhadap janin, tetapi belum ada penelitian terkontrol yang telah dilakukan pada manusia untuk memastikan kemungkinan efek samping terhadap janin. Kategori ini juga meliputi obat-obatan yang telah menunjukkan efek samping pada janin hewan, tetapi penelitian terkontrol pada manusia tidak diungkapkan adanya resiko terhadap janin. 3. Kategori C : Penelitian pada hewan telah memperlihatkan bahwa obat ini mungkin memiliki efek teratogenik dan/atau toksik terhadap embrio, tetapi belum dilakukan penelitian terkontrol pada wanita. Suatu obat juga masuk ke dalam kategori ini bila tidak ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada manusia maupun hewan 4. Kategori D : Terdapat bukti risiko terhadap janin manusia, tetapi manfaatnya dalam situasi tertentu, misalnya penyakit yang serius atau keadaan Universitas Sumatera Utara
  • 14. yang membahayakan nyawa tanpa tersedia terapi alternatif lainnya, dapat membenarkan pemakaian obat-obatan ini semasa kehamilan. 5. Kategori X : Penelitian pada hewan atau manusia telah memperlihatkan bahwa obat ini menyebabkan perubahan pada janin atau telah menunjukkan bukti-bukti peningkatan resiko terhadap janin, berdasarkan eksperimen pada hewan dan manusia. Risiko terhadap janin melebihi segala manfaatnya. Obat-obatan dalam kategori A dan B umumnya dianggap tepat untuk digunakan selama kehamilan. Obat-obatan kategori C harus digunakan dengan peringatan, dan obat-obatan kategori D dan X harus dihindari atau merupakan kontraindikasi. Obat-obatan yang digunakan di kedokteran gigi seperti anestestikum lokal, analgesik, antibiotik, antifungi dan obat-obatan lainnya biasanya memiliki waktu paruh metabolik pendek yang diberikan untuk periode terbatas, oleh karena itu cenderung kurang menyebabkan komplikasi selama kehamilan.5,31 Pada umumnya anestetikum lokal tidak bersifat teratogenik terhadap manusia dan dianggap relatif aman untuk digunakan selama kehamilan. Anestetikum lokal yang paling aman digunakan pada masa kehamilan adalah lidokain tanpa epinefrin (kategori B). Sebagian besar anestetikum lokal yang digunakan di kedokteran gigi tergolong dalam FDA kategori B seperti lidokain, prilokain, etidokain. Mepivikain dan bupivikain (kategori C) tidak direkomendasikan sebab tidak terdapat data yang mendukung keamanannya dan terdapat kemungkinan timbulnya efek teratogenik pada fetus.4,5,14,16 Universitas Sumatera Utara
  • 15. Berikut ini tabel anestetikum lokal yang aman dan tidak aman digunakan pada masa kehamilan.5,14,16,24,32 Tabel 1. DAFTAR ANESTETIKUM LOKAL BESERTA KATEGORI FDA Nama Obat Kategori FDA 1. 2% lidokain (Xylokain) dengan 1:100000 epinefrin 2. 4% prilokain HCl dengan 1:200000 epinefrin (Citanest Forte) 3. 4% prilokain HCl tanpa epinefrin (Citanest Plain) 4. Etidokain (Duranest) 5. 0.5% bupivikain (Markain) 6. 4% septokain (Artikain) dengan 1:100000 atau 1:200000 epinefrin 7. 2% mepivikain (Karbokain) dengan 1:20000 levonordefrin (NeoCobefrin) 8. 3% mepivikain HCl (Karbokain, Polokain) 9. Prokain (Novokain, Ester) B B B B C C C C C Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan anestetikum lokal selama kehamilan antara lain:14 1. Penggunaan yang aman adalah anestetikum lokal dengan kadar rendah atau tanpa epinefrin, sebab pada masa kehamilan biasanya terdapat komplikasi kehamilan berupa peningkatan tekanan darah. 2. Untuk kategori anestetikum lokal yang aman (Tabel 1), maksimum penggunaan adalah 2 karpul. Universitas Sumatera Utara
  • 16. 3. Hindari pemberian epinefrin pada pasien wanita hamil yang menderita hipertensi. Gunakan 4% prilokain tanpa epinefrin (Citanest Plain) setelah konsultasi dan mendapat keterangan dari obstetrisian pasien. Pada kasus penanganan nyeri orofasial, kasus-kasus emergensi yang disertai rasa nyeri ataupun terdapat potensi nyeri setelah dilakukannya perawatan, maka analgesik diberikan untuk meredakan rasa nyeri tersebut. Idealnya, analgesik haruslah aman, tidak memiliki efek samping, tidak invasif, penggunaannya sederhana dan onset serta offset yang cepat.34 Analgesik yang paling sering digunakan pada masa kehamilan yaitu asetaminofen (kategori B) dapat diberikan pada setiap trimester kehamilan.5,13,16,26 Analgesik golongan opium tertentu seperti oksikodon, morfin, kodein atau propoksifen digunakan secara hati-hati dan hanya jika diindikasikan. Penggunaan analgesik opium yang berkelanjutan dan dosis yang tinggi akan berakibat retardasi pertumbuhan dan perkembangan, risiko janin menderita cacat kongenital mutipel seperti cacat jantung dan celah bibir atau palatum serta ketergantungan fisik.5,16,22 Pada sebagian analgesik golongan opium kategori B pada akhir trimester ketiga kehamilan menjadi kategori C/D, seperti kodein, hidrokodon dan oksikodon dikontraindikasikan pada trimester ketiga karena dapat menyebabkan neonatal respiratory depression dan ketergantungan opium. Meperidin (Demerol) dianjurkan penggunaannya pada rasa nyeri yang sangat parah.5,16,20 Aspirin (kategori C) harus dihindari pemakaiannya karena dapat menyebabkan komplikasi persalinan dan perdarahan pasca melahirkan pada ibu. Anti-inflamasi nonsteroid (AINS) hanya diberikan pada masa kehamilan jika Universitas Sumatera Utara
  • 17. diindikasikan. AINS diberikan secara intermiten dengan dosis efektif yang paling rendah pada masa kehamilan. Pada minggu ke-6 hingga minggu ke-8 prepartum, penggunaan AINS sudah harus dihentikan. Aspirin dan AINS mempunyai mekanisme lazim menghambat sintesa prostaglandin yang dapat menyebabkan konstriksi duktus arteriosus pada janin yang mengakibatkan hipertensi pulmoner pada janin.5,13,16,20 Berikut ini analgesik yang aman dan tidak aman diresepkan selama masa kehamilan berdasarkan FDA.4,5,13,16,20 Tabel 2. DAFTAR ANALGESIK BESERTA KATEGORI BERDASARKAN FDA Ket : 3 D = kontraindikasi pada trimester ketiga Banyak prosedur dental yang memerlukan obat antibiotik untuk mencegah infeksi. Penggunaan bahan - bahan antibiotik sangat terbatas indikasinya di bidang kedokteran gigi. Dokter gigi harus memberikan perawatan khusus bagi pasien hamil khususnya jika ada infeksi akut. Pemilihan bahan yang paling aman, pembatasan durasi pemberian obat dan meminimalkan dosis merupakan prinsip yang mendasar Nama Obat Kategori FDA Asetaminofen Asetaminofen dengan kodein Kodein Hidrokodon Meperidin Morfin Oksikodon Propoksifen Setelah trimester pertama (24-72 jam) Ibuprofen Naprosin Aspirin B C C/3 D C/3 D B B B/3 D C B/3 D B/3 D C/3 D Universitas Sumatera Utara
  • 18. untuk terapi yang aman. Antibiotik derivat beta-laktam (penisilin dan sefalosporin) merupakan pilihan pertama pada kasus infeksi orofasial. Obat-obatan ini tergolong kategori B dan aman digunakan pada masa kehamilan. Antibotik golongan makrolida seperti eritromisin, klindamisin, azitromisin, metronidazol (kategori B) diyakini mempunyai risiko kecil dan diberikan pada pasien hamil yang alergi terhadap penisilin.5,15,24,26 Aminoglikosida seperti streptomisin, gentamisin (kategori C) dan klorheksidin (kategori B) aman digunakan pada masa kehamilan, tetapi bila digunakan pada akhir kehamilan akan menyebabkan toksisitas pada janin. Tetrasiklin termasuk doksisikolin hiklat yang berdampak diskolorasi gigi, kerusakan pada hati dan pankreas, malformasi serta menghambat pertumbuhan tulang pada janin, sehingga tetrasiklin dikontraindikasikan pada pasien wanita hamil. Kloramfenikol juga dikontraindikasikan karena akan menyebabkan toksisitas pada ibu dan kegagalan sirkulasi pada janin yang disebut gray syndrome.5,16,20,34 Universitas Sumatera Utara
  • 19. Berikut ini antibiotik yang aman dan tidak aman diresepkan selama masa kehamilan.3,16,20,31 Tabel 2. DAFTAR ANTIBIOTIK BESERTA KATEGORI FDA Obat-obatan lain seperti klorheksidin kumur, antifungi nistatin (kategori B) dan klotrimazol (kategori C) aman diresepkan pada masa kehamilan. Klotrimazol, ketoconazol, fluconazol (kategori C) sebaiknya dihindari pemakaiannya. Kortikosteroid tergolong dalam FDA kategori C. Umumnya digunakan untuk mengobati berbagai kondisi oral yang terinflamasi, untuk pasien wanita hamil biasanya diresepkan kortikosteroid topikal misalnya obat kumur.34 2.5.3 Penggunaan Radiografi Radiografi dental dapat dilakukan semasa kehamilan untuk tujuan diagnostik darurat. American Dental Association mendukung kriteria seleksi dari US Food and Drug Administration (FDA) untuk pemaparan sinar X dental, yang menyatakan Nama Obat Antibiotik Kategori FDA Penisilin Amoksisilin Sefalosporin Klindamisin Metronidazol Klorheksidin Gentamisin Tetrasiklin Kuinolon Klaritromisin Kloramfenikol Doksisiklin B B B B B B C D C C X D Universitas Sumatera Utara
  • 20. bahwa radiograf dental bagi pasien hamil dapat diberikan sesuai dengan kriteria umum. Saat mempertimbangkan potensi resiko dari pencitraan diagnostik, potensi manfaatnya juga harus dipertimbangkan. Radiografi membantu penentuan diagnosis secara akurat. Hal ini selanjutnya akan mendorong pemeliharaan kesehatan atau inisiasi terapi korektif pada saat yang tepat bila diperlukan. Diagnosis yang tidak sempurna atau tidak akurat dapat mengakibatkan penanganan yang tidak sesuai dan tertundanya terapi yang tepat sehingga membuka kemungkinan untuk komplikasi lebih lanjut.13,20,22,25,34 Apabila mungkin, radiografi sebaiknya ditunda hingga setelah trimester pertama. Radiografi untuk tujuan screening sebaiknya ditunda hingga setelah melahirkan. Radiografi yang diaplikasikan dalam kedokteran gigi seperti panoramik dan rangkaian intraoral seluruh gigi umumnya aman selama kehamilan. Rata-rata dosis radiasi yang diabsorbsi oleh janin dalam radiograf panoramik adalah 15 x 10-5 Gy dan radiograf seluruh gigi adalah 1 x 10-5 Gy. Dosis radiasi aman hingga 0,05 Gy atau kurang, tidak berhubungan dengan peningkatan yang signifikan pada teratogenitas. Radiasi dental yang diterima ini juga 40 kali lipat lebih sedikit dari radiasi lingkungan yang terjadi secara alami (4 x 10-4 Gy). Resiko teratogenik akibat pemaparan radiasi dari film oral adalah 1000 kali lebih kecil dari resiko abortus spontan atau malformasi secara alami.13,20,22,25,34 Meski risiko teratogenitas dengan radiograf dental sangat rendah, banyaknya pemaparan radiasi terhadap ibu hamil dan janin harus diminimalkan lebih jauh dengan menggunakan radiograf bitewing daripada panoramik, memakai film berkecepatan tinggi, corong dengan fokus yang benar, pemakaian apron timah untuk Universitas Sumatera Utara
  • 21. melindungi abdomen dan tiroid, menghindari pengulangan. Penerapan semua tindakan pengamanan yang disebut di atas akan semakin mengurangi pemaparan radiasi pasien.13,20,22,25,34 Universitas Sumatera Utara
  • 22. KERANGKA TEORI PENGETAHUAN Dokter gigi TINDAKAN DENTAL SIKAP PERAWATAN DENTAL PADA WANITA HAMIL PEMBERIAN OBAT-OBATAN PENGGUNAAN RADIOGRAFI TINDAKAN Universitas Sumatera Utara
  • 23. KERANGKA KONSEP  Pengetahuan  Sikap  Tindakan Perawatan dental pada wanita hamil  Dokter gigi yang praktik  Lama praktik Universitas tamatan Universitas Sumatera Utara