Model data relasional merepresentasikan data dalam tabel berdimensi dua dengan tiga komponen utama: struktur data, manipulasi data, dan integritas data. Relasi didefinisikan oleh nama tabel dan masing-masing memiliki kunci primer untuk membedakan baris. Kunci asing digunakan untuk menghubungkan relasi."
2. SLIDE 2
Model Data Relasional
• Data direprentasikan
dalam tabel
berdimensi dua
• Tiga komponen yang
mendasari model data
relasional:
– Struktur data
– Pemanipulasi data
– Integritas data
Nomor_Peg Nama
05001 Karmen
05002 Tigor
05003 Sita Devi
3. SLIDE 3
Model Data Relasional
• Istilah relasi (relation)
menyatakan nama tabel
– Contoh:
• PEGAWAI(Nomor_Peg,
Nama)
Nomor_Peg Nama
05001 Karmen
05002 Tigor
05003 Sita Devi
4. SLIDE 4
Relasi
• Setiap relasi memiliki kunci primer
(primary key)
• Kunci primer adalah atribut atau sejumlah
atribut yang menjadi pembeda setiap baris
dalam relasi
• Kunci primer biasa dinyatakan dengan
garis bawah Kunci primer
PEGAWAI(PEGAWAI(Nomor_PegNomor_Peg, Nama), Nama)
5. SLIDE 5
• Sekumpulan attribut-attribut yang menjelaskan
suatu entitas.
1. Pertimbangkan himpunan entitas employee
dengan attribut employee-name dan phone-
number, sementara itu suatu telephone adalah
suatu entitas yang memiliki attribut phone-
number dan location.
2. Setiap attribut terdapat suatu himpunan nilai
yang dapat diberikan pada attribut tersebut
yang dikatakan sebagai domain dari suatu
attribut.
3. Pembedaan pada seuah entitas digunakan
suatu identitas dalam bentuk attribut kunci.
Attribute
6. SLIDE 6
Attribute
• Klasifikasi Atribut
– Simple Attribute
adalah atribut yang tidak dapat di breakdown menjadi beberapa
komponen.
– Composite Attribute
Adalah atribut yang dapat di breakdown menjadi beberapa
komponen.
– Multivalued Attribute
Adalah atribut yang memiliki lebih dari satu entity instance.
– Derived Attribute
Adalah atribut yang merupakan nilai hasil perhitungan dari
nilai atribut yang lain.
7. SLIDE 7
Attribute
• Beberapa jenis Atribut (lanjutan)
– Candidate Key adalah atribut yang dapat dijadikan
sebagai identifikasi dari Entitas.
– Primary Key adalah atribut yang mempunyai sifat unik.
• Simple
Primary Key yang terdiri dari saru atribut
• Composite
Primary Key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
– Foreign Key adalah suatu atribut yang dimiliki oleh suatu
entitas, tetapi atribut tersebut merupakan Primary Key dari
entitas lain.
– Descriptor adalah atribut biasa.
8. SLIDE 8
Kunci Tamu
• Kunci tamu.(( tidak ada ketentuan nilainya beda)
foreign key) biasa digunakan sebagai
penghubung ke relasi lain
Kd_Kota
Nama_Kota
0501 Semarang
0502 Salatiga
0503 Kendal
Kd_Pelanggan
Nama
A001 Aditya
B001 Bakdi
B002 Bramanto
Kd_Kota
0501
0502
0502
PELANGGAN
KOTA
Kunci primer
Kunci asing
9. SLIDE 9
Attribute
• Memilih Nama Attribute
– Nama harus unik di dalam sistem
– Semua atribut yang menguraikan Entity atau
Relationship tertentu harus diberi nama.
– Masing-Masing Relationship harus meliputi atribut
yang menguraikan Entity tersebut dalam membentuk
Ralationship.
– Nama penuh arti harus diterpilih sehingga E-R
diagram adalah self-explanatory (menjelaskan isi dari
dirinya)
10. SLIDE 10
Relationship
• Suatu relasi adalah suatu assosiasi diantara
beberapa entitas.
• Suatu himpunan relasi adalah suatu himpunan
relasi yang memiliki tipe yang sama
• Jika e1, e2, ..... en adalah himpunan entitas,
maka suatu himpunan relasi r adalah suatu
subset dari
{(E1, e2, ... ,en) | e1 ∈ e1, e2 ∈ e2, . . . ., en ∈ en}
Dimana (e1, e2, ... ,en) adalah suatu relasi
11. SLIDE 11
Relationship
• Degree of Relationships
– Jenis-Jenis dari Degree of Relationship
• Unary Relationship
• Binary Relationship
• Ternary Relationship
16. SLIDE 16
Relationship
• Penamaan Relasi
– Berinama dengan “Kata Kerja”
– Tapi boleh juga menggunakan kata
“Penghubung”
– Contoh:
– Kata kerja isi, tulis, kirim, dst
– Kata penghubung ada, untuk, dalam, dst
17. SLIDE 17
Mapping Cardinality
• One – to – One
– Each entity in the relationship will have exactly one
related entity
• One – to – Many
– An entity on one side of the relationship can have
many related entities, but an entity on the other side
will have a maximum of one related entity
• Many – to – Many
– Entities on both sides of the relationship can have
many related entities on the other side
18. SLIDE 18
Mapping Cardinality
• Cardinality Constraints – Jumlah dari instances pada
satu Entity dapat atau harus dihubungkan dengan
masing-masing instance pada entity lain.
• Minimum Cardinality
– Jika Kosong, merupakan optional
– Jika Satu atau Lebih, merupakan mandatory
• Maximum Cardinality
– Jumlah maximum
19. SLIDE 19
Mapping Cardinality
a 1
a 2
a 3
a 4
b 1
b 2
b 3
b 4
a 1
a 2
a 3
b 1
b 2
b 3
b 4
b 5
ONE TO ONE ONE TO MANY
a 1
a 2
a 3
b 1
b 2
b 3a 4
a 5
a 1
a 2
a 3
a 4
b 1
b 2
b 3
b 4
MANY TO ONE MANY TO MANY
21. SLIDE 21
(Integrity Constraint)
• Tujuannya adalah untuk memfasilitasi
penjagaan keakurasian dan integritas data
dalam database (supaya tetap konsisten)
• Macamnya:
– Integritas domain
– Integritas entitas
– Integritas referensial
– Kekangan operasional
22. SLIDE 22
Integritas Domain(kemungkinan nilai)
• Memastikan data dalam domain yang telah
ditetapkan
• Domain adalah kemungkinan nilai terhadap
suatu atribut
• Contoh:
– A,B,C,D,E untuk nilai
– TRUE untuk pria dan FALSE untuk wanita
– INTEGER untuk menyatakan nilai bulat
• Dalam praktek, domain juga mencakup panjang
data
• Contoh:
– CHARACTER, SIZE 35
– INTEGER, 3 DIGITS
23. SLIDE 23
Integritas Entitas
• Memastikan bahwa data yang terkait
dengan kunci primer tidak terlanggar
• Secara khusus, data Null pada kunci
primer akan ditolak
• Null berarti nilai pada atribut tidak pernah
diberikan
24. SLIDE 24
Integritas Referensial
• Memastikan bahwa konsistensi antara dua
buah relasi tetap terjaga
Kd_Kota Nama_Kota
0501 Semarang
0502 Salatiga
0503 Kendal
Kd_Pelanggan Nama
A001 Aditya
B001 Bakdi
B002 Bramanto
Kd_Kota
0501
0502
0502
Keadaan Awal:
25. SLIDE 25
Efek Tanpa Integritas Referensial
Kd_Kota Nama_Kota
0501 Semarang
0502 Salatiga
0503 Kendal
Kd_Pelanggan Nama
A001 Aditya
B001 Bakdi
B002 Bramanto
Kd_Kota
0501
0502
0502
Keadaan Setekah data
0502 pada KOTA
dihapus:
Menjadi
tidak konsisten
26. SLIDE 26
Efek Integritas Referensial
Kd_Kota Nama_Kota
0501 Semarang
0503 Kendal
Kd_Pelanggan Nama
A001 Aditya
B002 Bramanto
Kd_Kota
0501
0502
0502 Salatiga
Keadaan Setekah data 0502
pada KOTA dihapus:
B001 Bakdi 0502
Ikut terhapus! atau
penghapusan ditolak
27. SLIDE 27
Integritas Operasional
• Integritas yang berhubungan dengan
aturan bisnis
• Misalnya “Saldo tabungan tidak boleh
negatif”
• Pada Access, Integritas seperti ini bisa
diimplementasikan pada Validation Rule.
• Pada PostgreSQL, hal ini bisa
diimplementasikan dalam prosedur
tersimpan
28. SLIDE 28
Relasi Berstruktur Baik
• Suatu relasi dikatakan berstruktur baik
kalau :
– Mengandung redundansi sesedikit mungkin
dan
– Memungkinkan pemakai memasukkan,
mengubah, atau menghapus baris tanpa
menimbulkan kesalahan atau tidak konsisten
• Kesalahan atau akibat tidak konsisten
yang ditimbulkan pada ulasan di atas
biasa dinamakan anomali