Byzantium berkembang setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi dan menjadi pewaris langsung kekaisaran tersebut. Ciri khas arsitektur Byzantium adalah bangunan beratap kubah besar yang dikelilingi kubah-kubah kecil secara simetris seperti Hagia Sophia, yang awalnya gereja lalu berubah menjadi masjid kemudian museum.
2. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kingdom of Bulgaria, Black Sea
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Mediteranian Sea, Africa
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rome, Ravenna
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Persia, Arabia
Byzantium terletak di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu jalur sutra maupun di laut
antara laut tengah dengan laut hitam dan dianggap sebagai titik terbaik, sebagai pusat kebudayaan dunia,
setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
3. Byzantium berkembang pada saat Kekaisaran Romawi mulai runtuh, Kekaisaran Romawi
dibagi menjadi bagian timur dan barat serta merupakan pewaris langsung kekaisaran terakhir
Romawi. Dua abad setelah kekaisaran Romawi sebelah barat jatuh, pusat kekaisaran Romawi
kian meningkat di timur berkat kekayaan di Asia Minor dan Siria. Ibukota Romawi pindah ke
Konstantinopel tahun 330M.
Masa keemasan arsitektur Byzantium berada di bawah kekuasaan Kaisar Justian (527-565).
Selama periode kekuasaannya, beliau membangun ikon arsitektur Byzantium berupa Gereja
Hagia Sophia yang dibangun kembali pada 532-537 setelah sebelumnya sempat hancur akibat
kerusuhan.
4. Tiga aspek kehidupan orang Byzantium yang menonjol adalah keagamaan,
kerajaan, dan pertunjukan. Kehidupan kota dikekelilingi 3 bangunan penting sesuai
aspek kehidupan orang- orang Byzantium, yaitu kelompok gedung Hypodrom
(pertunjukan: rakyat), Istana suci kekaisaran (kerajaan: kaisar), dan Gereja Hagia
Sophia (keagamaan: Tuhan). Ketiga gedung tersebut terletak berdekatan dan
dihubungkan oleh jalan di tengah- tengah, yaitu suatu jalan yang selalu dipakai
untuk upacara kenegaraan dan keagamaan (jalan protokol menuju ke bangunan
penting).
5. 1. Tumbuh dari berbagai dasar dan akar kebudayaan, antara
lain :
Gaya klasik seni Romawi-Hedonis yang berbau
keagamaan
• Budaya pembuatan makam bawah tanah gereja
Kristen romawi dari abad II dan III..
2. Bentuk bangunan terpusat
Bentuk bangunan terpusat ini di spesifikasikan pada pola pengaturan ruang
(organisasi ruang). Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil
yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah
ruang pusat yang luas dan dominan
Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya berbentuk teratur
dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di
sekelilingnya.
6. 3. Bentuk denah secara keseluruhan berbentuk salib Yunani yang mempunyai sisi sama panjang.
Denah yang berbentuk salib Yunani ini dianggap lebih cocok dan efisien untuk mewakili arsitektur Byzantium.
Biasanya denah berbentuk salib Yunani sama sisi, berbeda dengan salib Romawi.
7. 4.Bentuk Konstruksi Kubah Melengkung
Teknik pembuatan langit-langit bangunan berbentuk lengkung yang dinamakan kubah itu diambil
dari arsitektur sekuler kota-kota di pesisir Yunani.
Biasanya lengkungan kubah diekspose untuk interior bangunan dengan penambahan Mozaik
yang menjadi salah satu kebanggaan arsitektur Byzantium.
Interior bangunan kaya dengan mosaik yang penuh warna, menghiasi dinding, kubah, dan langit-
langit (warna dominan adalah biru dan emas).
Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran
Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan di lapisan
semen.
Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri
dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang merupakan penggabungan dari Konstruksi
kubah dan sudut model Yunani dan Romawi.
Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecil-kecil diatas,
dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal.
Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise.
Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut
melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau disebut Squinch
untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan Naos
atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagi screen of picture
“tirai”.
8. 5. Menonjolkan Struktur Kolom
kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan Komposit.
• Tidak ada bentukan manusia di sculpture Byzantium. Unsur dekoratif dibuat dari bentukan
gulungan, lingkaran dan bentuk geometris lainnya atau dari bentukan yang mengikuti bentuk
daun dan bunga.
9. a.Pengaruh Arsitektur Byzantium dengan Romawi
Gaya bangunan dan style Byzantine pertama kali mengikuti arsitektur Romawi, Mosaik dengan karakter
ukiran/pahatan dekorasi dan ornamen, atap lengkung, Kubah besar (dengan material batu dan beton), material
batu/batu bata. Namun kemudian Arsitektur Byzantine membawa pengaruh terhadap Eropa dan Asia dan
juga Masa Renaissance dan Dinasti Ottoman setelahnya.
b. Pengaruh agama Kristen
Denah berbentuk salib Yunani.
Interior dihiasi dengan mozaik-mozaik dan lukisan dinding yang berbau Kristen.
c. Pengaruh kebudayaan dari timur
Konstantinople adalah kota yang terletak di bagian timur, sehingga gaya
ketimurannya sedikit banyak mempengaruhi gaya arsitektural bangunannya.
10. Byzantium merupakan bangsa yang menganut agama Kristen pertama
Pada masa pemerintahan Theodisius Agung (379-395) agama Kristen dinyatakan sebagai agama resmi
Negara dan para warga Negara Byzantium dituntut untuk memeluknya, tetapi masih ada juga yang tetap
memuja berhala.
Kehidupan keluarga Byzantium baik tukang, kaum bangsawan, pandai emas, pelaut, para jendral maupun
ibu-ibu rumah tangga dikuasai oleh agama, maka susananya berbau adikodrati (tahayul belaka).
Masyarakat percaya bahwa Kaisar adalah wakil Tuhan mereka. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
jabatan kekaisaran dianggap bersifat keramat.
12. Hagia Sophia yang pertama dibangun oleh Kaisar Konstantius, anak dari
Kaisar Konstantinus I, dan dibuka untuk pelayanan pada tahun 360. Hagia
Sophia pertama sekali dinamai “Megale Ekklesia” (Gereja Besar) karena
merupakan gereja terbesar di Konstantinopel. Gereja tersebut dinamai Hagia
Sophia pada masa pemerintahan Kaisar Konstantius. Sebenarnya, Sophia yang
berarti “Kebijaksanaan Suci” merupakan nama yang diberikan kepada Kristus
pada abad ke-4, oleh para ahli Theologia.
Gereja ini dihancurkan oleh rakyat pada tahun 404, saat kekacauan terjadi
dimana-mana.
Kaisar Theodosius II membangun gereja baru yang diselesaikan pada tahun 415.
Arsitek dari gereja ini adalah Ruffinos.
13. Selama pemberontakan Monophysites pada tahun 532, Hagia Sophia dihancurkan beserta banyak bangunan
penting lainnya, diantaranya adalah Gereja St. Eirene, Pemandian Zorzip dan Rumah Sakit Samsun.
Setelah memilih pertumpahan darah, Kaisar pengganti, Justinian berhasil mengamankan tahtanya.
Pemberontakan ini dikenal sebagai "Nike Revolt" dalam sejarah Byzantium, karena pemberontak-pemberontak
tersebut berulang-kali meneriakkan " Nike", yaitu nama Dewi Kemenangan mereka.
14. Setelah peristiwa ini, Kaisar Justinian memerintahkan untuk merenovasi gereja.
Kedua arsitek paling terkenal dari masa ini; Anthemius dari Tralles (ahli matematika) dan Isidorus dari Miletus
(ahli fisika), dipercayakan untuk urusan konstruksi dari bangunan ini. Mereka mengawasi 100 kepala tukang
bangunan dan 10.000 tenaga kerja.
Membutuhkan waktu lima tahun, sepuluh bulan dan empat hari, dari 23 Februari 532 sampai 27 Desember 537.
Pada 15 Agustus 553, 14 Januari 557 dan 7 Mei 559, gempa bumi menghancurkan sisi timur dari kubah.
Kerusakan itu diperbaiki oleh kemenakan laki-laki dari Isidorus dari Milletus, yaitu Isidorus Muda. Ia
menambahkan tinggi kubah 2,65 meter dan penopang dinding yang dibangun dalam wujud menara-menara
untuk mendukung kubah.
Pada 9 Februari 869, selama masa pemerintahan Kaisar Basil I (867-886), suatu gempa bumi merusakkan sisi
barat dari bangunan. Itu diperbaiki pada tahun 870. Pada 25 Oktober 986, suatu gempa bumi hebat membuat
ambruk apse sebelah barat dan menyebabkan kerusakan parsial pada kubah. Gereja itu harus ditutup sampai
arsitek Tridat selesai memperbaikinya pada tahun 994.
15. Ketika Turki Utsmani menaklukkan Constantinople pada tahun 1453, gereja itu
diubah menjadi sebuah mesjid. Pada awalnya, orang Turki Utsmanii mengganti figur-
figur lukisan dinding dan mosaik dari orang-orang kudus Kristen yang menghias
tembok bangunan. Bagaimanapun, pada abad ke-16, seluruhnya telah ditutupi
dengan plester, karena hukum Islam melarang perwakilan yang berbentuk jasmani
seperti mozaik-mozaik itu.
16. Sultan Mehmed II yang mengubah Hagia
Sophia menjadi Mesjid dikarenakan dia adalah
seorang Muslim. Jadi wajar saja dia
mengubah gereja yang paling terkenal saat
itu menjadi sebuah Mesjid untuk menandakan
bahwa Islam telah berhasil mengalahkan
Kristen saat itu.
Setelah mengalahkan Byzantium, Sultan
Mehmed tidak mengusir orang kristen dan
Yahudi. Mereka boleh tetap tinggal di
Konstantinopel dan memeluk agamanya
masing-masing.
17. Setelah menjadi sebuah mesjid, perubahan berikutnya, yang diharuskan oleh
standar arsitektural Islam, maka dibuat:
Sultan Mehmed II "Sang Penakhluk" membangun sebuah altar (mihrap) di
sebelah timur, karena apse tersebut harus menghadap ke Mekkah.
Sultan Bayezid (1484-1512) menambahkan sebuah menara di sudut timur-laut
bangunan.
Mimbar dan bangku khatib (mahfili mu’azzin) ditambahkan ke dalam
interiornya pada masa pemerintahan Murad IV.
18. Museum
Kesultanan Utsmani runtuh pada
November 1922 M dan digantikan oleh
Republik Sekuler Turki. Presiden pertamanya,
Mustafa Kemal Atatürk memerintahkan
penutupan Aya Sofya pada 1931 M untuk
umum, dan dibuka empat tahun setelahnya
pada 1935 M sebagai museum. Karpet untuk
ibadah shalat dihilangkan, plester dan cat-cat
kaligrafi dikelupas, menampakkan kembali
lukisan-lukisan Kristen yang tertutupi selama
lima abad.
19. Denah:
* segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil mengelilingi
kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.
* sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.
Bukaan Pintu dan Jendela:
* Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan
jendela
* Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)
20. Dinding:
* Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang terbuat dari
pualam warna-warni yang menggambarkan ajarannya.
21. Bukaan Pintu dan Jendela:
* Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu
dan jendela
* Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)
22. Atap:
* metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun beton
* Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa ½ lingkaran)
* melon shaped (kubah belewah)
* compound (majemuk)
Kolom:
* kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya
Korintia dan Komposit. Tidak ada bentukan manusia di sculpture
Byzantium. Unsur dekoratif dibuat dari bentukan gulungan,
lingkaran dan bentuk geometris lainnya atau dari bentukan yang
mengikuti bentuk daun dan bunga.
23. Byzantium berkembang pada saat Kekaisaran Romawi mulai runtuh, Kekaisaran
Romawi dibagi menjadi bagian timur dan barat serta merupakan pewaris langsung
kekaisaran terakhir Romawi.Cirikhas dari bangunan bizantium adalah bangunan yang
beratapkan kubah kubah dan di kelilingi kubah-kubah kecil (menara) yang
simetris.Hagia Shopia merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan
Byzantium bermula dari gereja lalu menjadi masjid ketika bangsa Ustmani merebutnya
dan menjadi museum ketika bangsa Ustmani mulai runtuh.