1. Musni Umar, Ph.D Aktivis angkatan 77/78 duduk paling kiri photo bersama Ketua MPR RI dan
Wakilnya, 25/10/2013 di lt 9 Nusantara 2 Gedung DPR-MPR RI

2. Hari ini 25 Oktober 2013, para aktivis angkatan
77/78 diterima audiensi Ketua MPR RI Drs. H.
Sidarto Danusubroto, didampingi Hj. Melani
Leimena. Hadir dalam pertemuan tersebut antara
lain Indro Tjahyono, Soekotjo Soeparto, Musni
Umar, Hatta Taliwang dan lain-lain.
Sosiolog Musni Umar yang juga aktivis angkatan
77/78 menyampaikan rasa prihatin yang mendalam
terhadap maraknya kemunafikan dikalangan para
pemimpin dan polilitisi bangsa ini. Tanda-tanda
maraknya kemunafikan itu seperti, jika berbicara
berbohong, jika berjanji diingkari, dan jika
dipercaya berkhianat.

3. Musni Umar photo bersama aktivis angkatan 77/78 dengan Ketua dan Wakil Ketua MPR RI, 25/10/2013

4. Budaya munafik dipertontonkan para pemimpin
dan politisi kita dalam kasus Bunda Puteri. Oleh
karena sebagian besar masyarakat kita masih
berpaham feodalistik, kurang pendidikan dan
sederhana, maka budaya negatif mereka amalkan.
Dampaknya, bangsa Indonesia ini menjadi bangsa
munafik, pemimpinnya tidak dipercaya, rakyat
pesimis, apatis, dan suka amuk,
Sejatinya bangsa ini mempunyai pemimpin yang
jujur, dapat dipercaya, pekerja
keras, sederhana, disiplin dan dapat dicontohi
publik. Kehancuran bangsa moral ini harus segera
diakhiri dengan “Nation and Character Building”
seperti yang pernah dikemukakan Bung Karno

5. Walaupun para pemimpin dan politisi banyak yang
munafik, tetapi tidak semuanya munafik masih ada
sosok Jokowi dan Mahfud MD yang dapat
dipercaya, terlepas keduanya mempunyai
kelemahan dan kekurangan. Jika rakyat Indonesia
memberi kepercayaan untuk memimpin Negara
ini, sangat optimis bangsa ini bisa bangkit dan maju.
Sangat tidak bisa masuk akal, Negara yang kaya raya
ini, rakyatnya mayoritas masih hidup miskin, kurang
pendidikan dan terkebelakang.
Oleh karena itu, kita memerlukan perubahan dan
perbaikan yang mendasar untuk menyelamatkan
rakyat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari kehancuran total seperti yang
dialami kerajaan Majahapit dan Kerajaan Sriwijaya.

6. Modal kita untuk bangkit dan
maju, pertama, pemimpin yang memikirkan
rakyat, sederhana, jujur dan amanah. Kedua, sumber
daya alam (SDA) Indonesia yang luar biasa
kaya, Ketiga, rakyat Indonesia yang bangkit dan
berdaulat untuk merubah nasibnya.
Untuk menyetop penjarahan SDA Indonesia yang terusmenerus berlanjut, pada 20 November 2013 para kaum
muda Indonesia akan mendeklarasikan PETISI
KEDAULATAN.
Gerakan ini bersifat independen yang dimasyarakatkan
oleh fasilitator dari berbagai kalangan. Semoga
semuanya mendukung untuk kemajuan dan perbaikan
bangsa ini.