SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Interferensi dimana interferensi merupakan fenomena bahasa dimana
bahasa pertama masih mempengaruhi bahasa kedua. Dalam penelitian
ini saya mengambil orang korea mengapa?
- Terjadi di sekitar
- Jelas pengaruh bahasa pertamanya
Penelitian berikut merupakan skripsi saya dimana masih dalam
proses, oleh karena itu mohon maaf jika masih banyak kesalahan dan
kekurangannya.
METODE PENELITIAN
1. Field research
Maksud dari field research ialah saya sebagai peneliti turun
langsung kelapangan untuk melakukan penelitian
2. Library research
Sedangkan untuk library research, saya mencari semua
informasi tentang fonotaktik rule dalam bahasa korea baik
melalui buku, artikel, skripsi sebelumnya, dan disertasi.
Akantetapi dalam penelitian ini saya banyak sekali mendapatkan
info mengenai fonotaktik rule dala bahasa korea melalui
disertasi dari penelitian sebelumnya.
3. Descriptive research
Descriptive disini maksudnya bahwa saya menjelaskan data
tentang karakteristik yang ada pada subject (orang korea
tersebut)

pada saat menggunakan bahasa indonesia saat

berbicara.

METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode2 dari sudaryanto
yang kemudian saya rangkum menjadi 3 metode, karena saya
sesuaikan dengan penelitian saya, selain itu sebelum melakukan
metode pengumpulan data , saya mencari 52 kata yang terbagi ke
dalam 45 kata benda dan 7 kata sifat.
1. Metode simak
Saya menggunakan metode ini karena dalam penelitian ini saya
menyimak bagaimana orang korea atau subjek penelitian
tersebut

menggunakan

bahasa

indonesia

dimana

masih

terpengaruhi oleh bahasa pertamanya yaitu korea.
2. Teknik rekam
Teknik rekam disini saya menggunakan hp untuk merekam
ketika subject penelitian saya menggunakan bahasa indonesia.
3. Teknik Catat
Setelah pross perekaman selesai, saya mentranskrip data hasil
rekaman tersebut yang keudian dibedakan kedalam 3 kategori
yang dimulai dari lama tinggalnya paling lama.

Setelah mentranskrip data, saya menemukan beberapa
fenomena yang terjadi pada penutur korea tersebut dalam
menggunakan

bahasa indonesia.

Akantetapi

saya hanya

mengambil 3 fenomena saja dimana yag pertama adalah
GEMINATION (rangkap).
Dimana fenomena tersebut dapat dilihat sbb:
Dalam gemination ini saya hanya mengambil lateral saja hal ini
dikarenakan terbatasnya jumlah halaman pada makalah.
---membacakan tabel--Dalam bahasa Korea /l/ dan /r/ merupakan alofon, akantetapi
keduanya dibedakan ke dalam letaknya atau posisinya dalam
sebuah kata dimana [r] menduduki posisi onset sedangkan [l]
berada di koda. Sedangkan geminate berada di intervocalic atau
berada di antara dua vokal yang mana contohnya dapat dilihat
sbb:
---membacakan contoh--Sebenarnya fenomena geinate ini tidak merubah makna dalam
bahasa indonesia karena di dalam bahasa indonesia seniir tidak
ada fenomena geminate, akantetapi fenomena tersebut dapat
merubah struktur kata yang dapat dilihat sbb:
---membacakan contoh--Yang kedua yaitu
gugus konsonan atau konsonan cluster dalam bahasa
indonesia yang dituturkan oleh penutur korea asli.
----membacakan contoh---Akantetapi saya melihat pada penelitian dari Mr. Kim-Ki hwa
(sohae college, 2000) bahwa pada bahasa inggris penutur asli
korea justru menambahkan /ə/ pada consonant cluster dengan
contoh sbb:
---membacakan contoh--Dan

setelah

saya

melakukan

penelitian

ini

dengan

menambahkan kata2 yang mengandung konsonan clusterbahwa
ternyata penutur korea juga menambahkan /ə/ diantara dua
konsonan tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil transkripsi
berikut:
---membacakan contoh--Berikut jua dapat diihat perbandingan perubahan struktur kata
yang terjadi mealui tree diagram:
---membacakan contoh---
Yang terakhir adalah konsonan [s] pada posisi koda, dimana
dalam bahasa korea hanya beberapa yang bisa/dapat menjadi
posisi koda diantaranya adalah :
---membacakan contoh--Pada konsonan yang tidak dapat menjadi posisi koda akan
mengalami penambahan fonem /e/ seperti pada gugus kosonan,
hal tersebut dapat diihat melalui contoh berikut:
---membacakan contoh--Mengapa demikian karena dalam bahasa korea jika /s/ pada
posisi koda maka akan dibaca /t/ sebagai contoh berikut:
---membacakan contoh---
Yang terakhir adalah konsonan [s] pada posisi koda, dimana
dalam bahasa korea hanya beberapa yang bisa/dapat menjadi
posisi koda diantaranya adalah :
---membacakan contoh--Pada konsonan yang tidak dapat menjadi posisi koda akan
mengalami penambahan fonem /e/ seperti pada gugus kosonan,
hal tersebut dapat diihat melalui contoh berikut:
---membacakan contoh--Mengapa demikian karena dalam bahasa korea jika /s/ pada
posisi koda maka akan dibaca /t/ sebagai contoh berikut:
---membacakan contoh---

More Related Content

Viewers also liked

BIT 201 Carta Decano y Portada
BIT 201 Carta Decano y PortadaBIT 201 Carta Decano y Portada
BIT 201 Carta Decano y PortadaEugenio Fontán
 
What is a thriller
What is a thrillerWhat is a thriller
What is a thrillerchucktyra12
 
Research table for quantitative and qulative
Research table for quantitative and qulativeResearch table for quantitative and qulative
Research table for quantitative and qulativeMattFarnsworth
 
페이스북요약 2
페이스북요약 2페이스북요약 2
페이스북요약 2Jiyoun Kim
 
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพ
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพ
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพChanti Choolkonghor
 
Luke allen assignment 2.4.1
Luke allen assignment 2.4.1Luke allen assignment 2.4.1
Luke allen assignment 2.4.1Luke Allen
 
Angela Low, Social innovation research assignment
Angela Low, Social innovation research assignmentAngela Low, Social innovation research assignment
Angela Low, Social innovation research assignmentAngela Low
 
งานนำเสนอครูหมอน
งานนำเสนอครูหมอน งานนำเสนอครูหมอน
งานนำเสนอครูหมอน Chanti Choolkonghor
 
A model for valuation of graduate diplomas a
A model for valuation of graduate diplomas aA model for valuation of graduate diplomas a
A model for valuation of graduate diplomas aJuan Apolinario Reyes
 
3.1 identify pairs of lines and angles
3.1 identify pairs of lines and angles3.1 identify pairs of lines and angles
3.1 identify pairs of lines and anglesdetwilerr
 
Brand Whiz Digital Presentation
Brand Whiz Digital PresentationBrand Whiz Digital Presentation
Brand Whiz Digital PresentationWhiz Chic
 

Viewers also liked (17)

BIT 201 Carta Decano y Portada
BIT 201 Carta Decano y PortadaBIT 201 Carta Decano y Portada
BIT 201 Carta Decano y Portada
 
What is a thriller
What is a thrillerWhat is a thriller
What is a thriller
 
About me
About meAbout me
About me
 
Magazine case study
Magazine case studyMagazine case study
Magazine case study
 
Research table for quantitative and qulative
Research table for quantitative and qulativeResearch table for quantitative and qulative
Research table for quantitative and qulative
 
페이스북요약 2
페이스북요약 2페이스북요약 2
페이스북요약 2
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพ
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพ
ตัวชี้วัดสาระการเรียนรู้การงานอาชีพ
 
Luke allen assignment 2.4.1
Luke allen assignment 2.4.1Luke allen assignment 2.4.1
Luke allen assignment 2.4.1
 
Vijaychandoliya ppt
Vijaychandoliya pptVijaychandoliya ppt
Vijaychandoliya ppt
 
Angela Low, Social innovation research assignment
Angela Low, Social innovation research assignmentAngela Low, Social innovation research assignment
Angela Low, Social innovation research assignment
 
งานนำเสนอครูหมอน
งานนำเสนอครูหมอน งานนำเสนอครูหมอน
งานนำเสนอครูหมอน
 
A model for valuation of graduate diplomas a
A model for valuation of graduate diplomas aA model for valuation of graduate diplomas a
A model for valuation of graduate diplomas a
 
3.1 identify pairs of lines and angles
3.1 identify pairs of lines and angles3.1 identify pairs of lines and angles
3.1 identify pairs of lines and angles
 
Brand Whiz Digital Presentation
Brand Whiz Digital PresentationBrand Whiz Digital Presentation
Brand Whiz Digital Presentation
 
3 bab 3
3 bab 33 bab 3
3 bab 3
 
Surrealism
Surrealism Surrealism
Surrealism
 

Similar to Interferensi Bahasa Korea

BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIAZURYATI1
 
Proposal linguistik
Proposal linguistikProposal linguistik
Proposal linguistikYeti Dwi
 
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
KALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESIKALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESI
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESIsarahadawiyah011990
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Muhamad Putraauliansyah
 
Ppt seminar bahasa 2
Ppt seminar bahasa 2Ppt seminar bahasa 2
Ppt seminar bahasa 2Sis Wasis
 
Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Paarief Udin
 
Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Paarief Udin
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimatImron Hamami
 
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...PUTUEKARESPATI
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasisilviahamzari
 

Similar to Interferensi Bahasa Korea (20)

BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Bhs.indo
Bhs.indoBhs.indo
Bhs.indo
 
Sintaksis..
Sintaksis..Sintaksis..
Sintaksis..
 
TATAP MUKA KE 2.pptx
TATAP MUKA KE 2.pptxTATAP MUKA KE 2.pptx
TATAP MUKA KE 2.pptx
 
Proposal linguistik
Proposal linguistikProposal linguistik
Proposal linguistik
 
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
KALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESIKALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESI
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
 
Tydcytd
TydcytdTydcytd
Tydcytd
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
 
Ppt seminar bahasa 2
Ppt seminar bahasa 2Ppt seminar bahasa 2
Ppt seminar bahasa 2
 
Trick mengerjakan toefl
Trick mengerjakan toeflTrick mengerjakan toefl
Trick mengerjakan toefl
 
Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2
 
Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2Dian yuni lestari power point xii ips 2
Dian yuni lestari power point xii ips 2
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Ihwal penerjemahan
Ihwal penerjemahanIhwal penerjemahan
Ihwal penerjemahan
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimat
 
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
 
Tata nama kimia
Tata nama kimiaTata nama kimia
Tata nama kimia
 

Interferensi Bahasa Korea

  • 1. Interferensi dimana interferensi merupakan fenomena bahasa dimana bahasa pertama masih mempengaruhi bahasa kedua. Dalam penelitian ini saya mengambil orang korea mengapa? - Terjadi di sekitar - Jelas pengaruh bahasa pertamanya Penelitian berikut merupakan skripsi saya dimana masih dalam proses, oleh karena itu mohon maaf jika masih banyak kesalahan dan kekurangannya. METODE PENELITIAN 1. Field research Maksud dari field research ialah saya sebagai peneliti turun langsung kelapangan untuk melakukan penelitian 2. Library research Sedangkan untuk library research, saya mencari semua informasi tentang fonotaktik rule dalam bahasa korea baik melalui buku, artikel, skripsi sebelumnya, dan disertasi. Akantetapi dalam penelitian ini saya banyak sekali mendapatkan info mengenai fonotaktik rule dala bahasa korea melalui disertasi dari penelitian sebelumnya. 3. Descriptive research
  • 2. Descriptive disini maksudnya bahwa saya menjelaskan data tentang karakteristik yang ada pada subject (orang korea tersebut) pada saat menggunakan bahasa indonesia saat berbicara. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini saya menggunakan metode2 dari sudaryanto yang kemudian saya rangkum menjadi 3 metode, karena saya sesuaikan dengan penelitian saya, selain itu sebelum melakukan metode pengumpulan data , saya mencari 52 kata yang terbagi ke dalam 45 kata benda dan 7 kata sifat. 1. Metode simak Saya menggunakan metode ini karena dalam penelitian ini saya menyimak bagaimana orang korea atau subjek penelitian tersebut menggunakan bahasa indonesia dimana masih terpengaruhi oleh bahasa pertamanya yaitu korea. 2. Teknik rekam Teknik rekam disini saya menggunakan hp untuk merekam ketika subject penelitian saya menggunakan bahasa indonesia. 3. Teknik Catat
  • 3. Setelah pross perekaman selesai, saya mentranskrip data hasil rekaman tersebut yang keudian dibedakan kedalam 3 kategori yang dimulai dari lama tinggalnya paling lama. Setelah mentranskrip data, saya menemukan beberapa fenomena yang terjadi pada penutur korea tersebut dalam menggunakan bahasa indonesia. Akantetapi saya hanya mengambil 3 fenomena saja dimana yag pertama adalah GEMINATION (rangkap). Dimana fenomena tersebut dapat dilihat sbb: Dalam gemination ini saya hanya mengambil lateral saja hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah halaman pada makalah. ---membacakan tabel--Dalam bahasa Korea /l/ dan /r/ merupakan alofon, akantetapi keduanya dibedakan ke dalam letaknya atau posisinya dalam sebuah kata dimana [r] menduduki posisi onset sedangkan [l] berada di koda. Sedangkan geminate berada di intervocalic atau berada di antara dua vokal yang mana contohnya dapat dilihat sbb: ---membacakan contoh--Sebenarnya fenomena geinate ini tidak merubah makna dalam bahasa indonesia karena di dalam bahasa indonesia seniir tidak
  • 4. ada fenomena geminate, akantetapi fenomena tersebut dapat merubah struktur kata yang dapat dilihat sbb: ---membacakan contoh--Yang kedua yaitu gugus konsonan atau konsonan cluster dalam bahasa indonesia yang dituturkan oleh penutur korea asli. ----membacakan contoh---Akantetapi saya melihat pada penelitian dari Mr. Kim-Ki hwa (sohae college, 2000) bahwa pada bahasa inggris penutur asli korea justru menambahkan /ə/ pada consonant cluster dengan contoh sbb: ---membacakan contoh--Dan setelah saya melakukan penelitian ini dengan menambahkan kata2 yang mengandung konsonan clusterbahwa ternyata penutur korea juga menambahkan /ə/ diantara dua konsonan tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil transkripsi berikut: ---membacakan contoh--Berikut jua dapat diihat perbandingan perubahan struktur kata yang terjadi mealui tree diagram: ---membacakan contoh---
  • 5. Yang terakhir adalah konsonan [s] pada posisi koda, dimana dalam bahasa korea hanya beberapa yang bisa/dapat menjadi posisi koda diantaranya adalah : ---membacakan contoh--Pada konsonan yang tidak dapat menjadi posisi koda akan mengalami penambahan fonem /e/ seperti pada gugus kosonan, hal tersebut dapat diihat melalui contoh berikut: ---membacakan contoh--Mengapa demikian karena dalam bahasa korea jika /s/ pada posisi koda maka akan dibaca /t/ sebagai contoh berikut: ---membacakan contoh---
  • 6. Yang terakhir adalah konsonan [s] pada posisi koda, dimana dalam bahasa korea hanya beberapa yang bisa/dapat menjadi posisi koda diantaranya adalah : ---membacakan contoh--Pada konsonan yang tidak dapat menjadi posisi koda akan mengalami penambahan fonem /e/ seperti pada gugus kosonan, hal tersebut dapat diihat melalui contoh berikut: ---membacakan contoh--Mengapa demikian karena dalam bahasa korea jika /s/ pada posisi koda maka akan dibaca /t/ sebagai contoh berikut: ---membacakan contoh---