Dokumen tersebut membahas biomekanika tiga komponen sistem muskuloskeletal, yaitu tulang, kartilago sendi, dan otot tulang. Tulang berperan sebagai alat gerak pasif yang mampu menahan berbagai jenis beban. Kartilago sendi berfungsi sebagai bantalan yang mendistribusikan beban. Otot tulang dapat menghasilkan daya untuk gerakan dan mempengaruhi distribusi tegangan pada tulang.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika dan aplikasinya dalam merancang tempat kerja yang ergonomis. Konsep-konsep tersebut meliputi beban toleransi, trauma akut vs kumulatif, momen dan pengungkit, serta pengukuran sistem tuas otot. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan untuk mengurangi beban pada bahu, leher, dan punggung selama bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat otot seperti eksitabilitas, kontraktilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Juga membahas struktur otot skelet yang terdiri atas serat otot, jaringan penghubung, pembuluh darah dan saraf. Selanjutnya membahas komponen inti sel otot, filamen myosin, filamen aktin, neuromuscular junction, dan mekanisme kontraksi otot.
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal khususnya fraktur tulang. Menguraikan pengertian, jenis, patofisiologi dan tanda klinis fraktur serta penatalaksanaan medik dan keperawatan yang meliputi traksi, penyembuhan tulang, dan kasus contoh pasien fraktur femur."
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika dan aplikasinya dalam merancang tempat kerja yang ergonomis. Konsep-konsep tersebut meliputi beban toleransi, trauma akut vs kumulatif, momen dan pengungkit, serta pengukuran sistem tuas otot. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan untuk mengurangi beban pada bahu, leher, dan punggung selama bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat otot seperti eksitabilitas, kontraktilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Juga membahas struktur otot skelet yang terdiri atas serat otot, jaringan penghubung, pembuluh darah dan saraf. Selanjutnya membahas komponen inti sel otot, filamen myosin, filamen aktin, neuromuscular junction, dan mekanisme kontraksi otot.
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal khususnya fraktur tulang. Menguraikan pengertian, jenis, patofisiologi dan tanda klinis fraktur serta penatalaksanaan medik dan keperawatan yang meliputi traksi, penyembuhan tulang, dan kasus contoh pasien fraktur femur."
Dokumen tersebut membahas tentang kajian pustaka mengenai ketegangan otot hamstring. Terdapat penjelasan mengenai definisi, anatomi, biomekanik, etiologi, patofisiologi dari ketegangan otot hamstring."
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur tulang, meliputi definisi fraktur, etiologi, tanda dan gejala, klasifikasi, proses penyembuhan, dan penatalaksanaan fraktur. Secara ringkas, fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh kekerasan eksternal, dan penyembuhannya melibatkan proses inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus, dan remodeling tulang.
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Bahan kuliah Patologi Muskuloskeletal untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Semester 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Muskuloskeletal terdiri dari jaringan ikat seperti otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen. Otot berfungsi untuk kontraksi dan bergerak baik secara sadar maupun tidak sadar, sedangkan tulang berperan sebagai rangka tubuh, tempat melekatnya otot, dan penyimpan mineral. Sendi menghubungkan tulang dan memungkinkan gerakan tubuh.
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika yang relevan dengan desain tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana biomekanika mempelajari interaksi antara tubuh manusia dengan lingkungannya berdasarkan hukum-hukum mekanika, serta bagaimana pemahaman akan beban eksternal dan internal, sistem tuas, hubungan panjang-kekuatan otot, dan faktor-faktor lainnya penting untuk merancang tempat kerja yang er
Sistem muskuloskeletal terdiri atas otot, tulang, tendon, dan ligamen. Otot berfungsi untuk pergerakan, penopang tubuh, dan produksi panas, sedangkan tulang membentuk kerangka dan melindungi organ internal. Punggung terdiri atas tulang belakang, otot punggung, dan diskus yang menghubungkan tulang belakang untuk memungkinkan gerakan.
Fraktur femur adalah patah tulang paha yang disebabkan trauma atau osteoporosis. Gejalanya berupa nyeri hebat pada paha, tak mampu berjalan, dan bengkak. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat analgesik, pemasangan traksi, dan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi. Keperawatan meliputi mengurangi nyeri, mencegah komplikasi, dan memberikan edukasi kepada pasien.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan fisioterapi pada pasien dengan kondisi calcaneus spur bilateral menggunakan modalitas ultrasound transverse friction dan hold rilex exercises untuk mengurangi nyeri, spasme otot, dan meningkatkan kekuatan otot serta aktivitas fungsional pasien. Hasil penelitian menunjukkan penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional setelah empat kali terapi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep fraktur tulang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi fraktur tulang, etiologi yang dapat menyebabkan fraktur seperti trauma, penyakit patologis, dan kelelahan tulang, jenis-jenis fraktur berdasarkan morfologi dan lokasinya, tingkat keparahannya, serta jenis displacement yang dapat terjadi pada fraktur tulang.
Dokumen tersebut membahas tentang otot, proses kontraksi otot, dan peran fisioterapi. Otot dapat berkontraksi untuk menghasilkan gerakan melalui proses yang melibatkan potensial aksi, pelepasan ion kalsium, dan interaksi antara filamen tipis dan tebal di dalam otot. Fisioterapis memainkan peran penting dalam memahami proses ini dan memotivasi latihan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Dokumen tersebut membahas tentang kajian pustaka mengenai ketegangan otot hamstring. Terdapat penjelasan mengenai definisi, anatomi, biomekanik, etiologi, patofisiologi dari ketegangan otot hamstring."
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur tulang, meliputi definisi fraktur, etiologi, tanda dan gejala, klasifikasi, proses penyembuhan, dan penatalaksanaan fraktur. Secara ringkas, fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh kekerasan eksternal, dan penyembuhannya melibatkan proses inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus, dan remodeling tulang.
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Bahan kuliah Patologi Muskuloskeletal untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Semester 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Muskuloskeletal terdiri dari jaringan ikat seperti otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen. Otot berfungsi untuk kontraksi dan bergerak baik secara sadar maupun tidak sadar, sedangkan tulang berperan sebagai rangka tubuh, tempat melekatnya otot, dan penyimpan mineral. Sendi menghubungkan tulang dan memungkinkan gerakan tubuh.
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika yang relevan dengan desain tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana biomekanika mempelajari interaksi antara tubuh manusia dengan lingkungannya berdasarkan hukum-hukum mekanika, serta bagaimana pemahaman akan beban eksternal dan internal, sistem tuas, hubungan panjang-kekuatan otot, dan faktor-faktor lainnya penting untuk merancang tempat kerja yang er
Sistem muskuloskeletal terdiri atas otot, tulang, tendon, dan ligamen. Otot berfungsi untuk pergerakan, penopang tubuh, dan produksi panas, sedangkan tulang membentuk kerangka dan melindungi organ internal. Punggung terdiri atas tulang belakang, otot punggung, dan diskus yang menghubungkan tulang belakang untuk memungkinkan gerakan.
Fraktur femur adalah patah tulang paha yang disebabkan trauma atau osteoporosis. Gejalanya berupa nyeri hebat pada paha, tak mampu berjalan, dan bengkak. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat analgesik, pemasangan traksi, dan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi. Keperawatan meliputi mengurangi nyeri, mencegah komplikasi, dan memberikan edukasi kepada pasien.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan fisioterapi pada pasien dengan kondisi calcaneus spur bilateral menggunakan modalitas ultrasound transverse friction dan hold rilex exercises untuk mengurangi nyeri, spasme otot, dan meningkatkan kekuatan otot serta aktivitas fungsional pasien. Hasil penelitian menunjukkan penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional setelah empat kali terapi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep fraktur tulang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi fraktur tulang, etiologi yang dapat menyebabkan fraktur seperti trauma, penyakit patologis, dan kelelahan tulang, jenis-jenis fraktur berdasarkan morfologi dan lokasinya, tingkat keparahannya, serta jenis displacement yang dapat terjadi pada fraktur tulang.
Dokumen tersebut membahas tentang otot, proses kontraksi otot, dan peran fisioterapi. Otot dapat berkontraksi untuk menghasilkan gerakan melalui proses yang melibatkan potensial aksi, pelepasan ion kalsium, dan interaksi antara filamen tipis dan tebal di dalam otot. Fisioterapis memainkan peran penting dalam memahami proses ini dan memotivasi latihan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Similar to Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx (20)
4. Tulang
• Alat gerak pasif
• Memiliki fungsi-fungsi penting
• Mempunyai unsur mekanikal
5. Struktur Tulang
• Terdiri dari :
Bagian luar,yg padat →
SUBSTANTIA COMPACTA
Bagian dalam yg spongios →
SUBSTANTIA SPONGIOSA
Dicentral,yg berongga
→MEDULLA OSSEUM
6. Sifat Tulang Terhadap Bentuk Pembebanan
yang Beragam
• Tension
• Kompresi
• Bending (Pembengkokan)
• Shear
• Torsion
• Kombinasi beban
8. Jaringan ikat khusus avaskuler
Berperan sebagai bantalan
mengandung agregat proteoglikan dalam konsentrasi tinggi
9. Rawan Sendi
Fungsi utama cartilago sendi, yaitu:
1. Menyebarkan beban yg terjadi pada sendi sehingga beban tsb ditransmisikan di
atas area yg luas dan kontak stress dpt berkurang.
2. Memberikan gerakan relatif pd permukaan tulang lawanannya dengna
meminimalkan gaya friksi dan kerusakan.
12. KOLAGEN
Kolagen merupakan molekul protein yang sangat kuat.
Ada beberapa tipe kolagen pada matriks ekstraseluler tetapi sebagian besar ialah kolagen tipe B.
Kolagen berfungsi sebagai kerangka bagi rawan sendi yang akan membatasi pengembangan berlebihan
agregat proteoglikan.
13. Proteoglikan
Molekulkompleks yang tersusun atas inti protein dan molekul glikosaminoglikan
Sebagai reseptor permukaan sel untuk enzim yang berbeda atau inhibitor
Berfungsi terhadaptulang dan rawan sendi
14. Sifat Biomekanis Cartilago Sendi
Sifat biomekanis dari cartilago sendi hanya dpt dipahami berdasarkan
sifat-sifat material jaringan tsb. Yang menentukan sifat material jaringan tsb
adalah solid matriks (collagen dan proteoglycan) dan interstitial water yg dpt
bergerak bebas.
19. Kerusakan/kelelahan (wear)
Kerusakan adalah terjadinya pelepasan material dari permukaan solid
oleh karena adanya aksi mekanikal.
WEAR MECHANISM IN THE CARTILAGE
INTERFACIAL WEAR FATIGUE WEAR
20. Stress yang berulang pada matriks collagen/ proteoglycan akan
menyebabkan kerusakan pada:
Serabut collagen
Jaringan makromolekul protoglycan
Inteface (ruang) antara serabut dan matriks interfibrillar
21. Hipotesis menyatakan bahwa kelelahan cartilago
disebabkan oleh kerusakan akibat beban tension pada
kerangka serabut collagen. Begitu pula, semakin
bertambah usia dan adanya penyakit dapat
menyebabkan perubahan yg berat dalam populasi
moleku proteoglycan.
22. Biomekanik Degenerasi Cartilago
Cartilago sendi mempunyai kapasitas yg terbatas
untuk perbaikan dan regenerasi. Jika stress yg besar
terjadi pada cartilago maka kerusakan total dapat terjadi
dengan cepat. Peningkatan kerusakan secara progresif
berkaitan dgn :
Besarnya stress yg dialami
Jumlah stress yg dialami
Molekul-molekul intrinsik dan struktur mikroskopik dari
matriks collagen/ proteoglycan.
23. Beberapa orang dengan pekerjaan atau hobby
tertentu mempunyai insiden degenerasi yg tinggi,
karena pekerjaan atau hobinya berkaitan dgn frekuensi
pembebanan yg tinggi pada sendi dan besarnnya beban
total yg terjadi pada sendi. Sbg contoh, sendi knee pd
pemain sepakbola, sendi ankle pd penari ballet, dll.
25. MUSCLE
FUNGSI OTOT
Pergerakan (gerak aktif)
Beri “bentuk” pd tubuh
Proteksi
PERANAN OTOT pada gerakan
Prime mover (agonist)
Antagonist
Synergist
Fixator
29. Efek dari arsitektur otot rangka
Terdapat dua pola dasar arsitektur miofibril (long or thick) :
1. Tenaga yang dapat diproduksi otot sebanding dengan cross-section dari
miofibril.
otot yang memiliki serabut pendek dan cross-sectional yang lebih besar didesain
untuk memproduksi tenaga.
2. Kecepatan dan jangkauan kerja yang dapat diproduksi otot sebanding dengan
panjang miofibril.
otot dengan serabut panjang didesain untuk jangkauan kerja dan kecepatannya.
31. Pengaruh aktivitas otot terhadap distribusi
stress dalam tulang
Ketika tulang terbebani, kontraksi otot
yang melekat pada tulang tersebut akan
mengubah distribusi stress dalam tulang.
Kontraksi otot ini dapat menurunkan stress
tensile pada tulang dengan menghasilkan
stress compressi yg baik.
32. Stress tensile yang tinggi terjadi pada
aspek posterior tibia dan stress compressi yg
tinggi terjadi pada aspek posterior tibia,
sehingga menetralisir stress tensile yang
tinggi dan dapat melindungi tibia dari
kerusakan akibat tension. Kontraksi otot ini
menghasilkan stress compressi yang lebih
tinggi pada permukaan anterior tibia.
33. Kelelahan tulang di bawah
pembebanan berulang
Fraktur dapat dihasilkan oleh beban tunggal atau aplikasi
suatu beban yang terjadi secara berulang kali. Suatu fraktur
akan terjadi pada aplikasi beban tunggal jika beban tsb
memiliki kekuatan maksimal tulang. Aplikasi beban yang
rendah dan terjadi secara berulang kali dpt menghasilkan
fraktur, fraktur tsb dinamakan fatigue fraktur.
34. Penyembuhan tulang
Ketika tulang mulai sembuh setelah
fraktur, callus terbentuk disekitar tempat
fraktur yang menstabilisasi area tsb. Secara
signifikan callus dpt meningkatkan area dan
polar moment inersia shg dapat
meningkatkan strength dan stiffness tulang.
35. Penyembuhan tulang
Ketika tulang mulai sembuh setelah fraktur, callus
terbentuk disekitar tempat fraktur yang menstabilisasi area tsb.
Secara signifikan callus dpt meningkatkan area dan polar
moment inersia shg dapat meningkatkan strength dan stiffness
tulang.
Editor's Notes
TISAM
TISAM
Tulang merupakan alat gerak pasif yang memiliki peranan penting bagi manusia karena tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah:
Memberi bentuk tubuh
Melindungi alat tubuh yang vital
Menahan dan menegakkan tubuh
Tempat melekatnya otot rangka (skelet)
Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah
Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat
Tulang mempunyai unsur mekanikal yang unik dan dapat berubah unsur-unsur dan konfigurasinya jika terjadi kerusakan (fraktur). Perubahan bentuk tulang dapat diobservasi selama proses penyembuhan tulang dan setelah operasi tertentu.
TISAM
TISAM
Gaya dan momen dapat diaplikasikan pada sebuah struktur tulang dalam berbagai arah, sehingga menghasilkan beban tension, kompresi, bending (pembengkokan), shear, torsion dan kombinasi beban.
Tension: Pada beban tensile, beban yang sama besar dan berlawanan arah diaplikasikan ke arah luar (menjauh) dari permukaan struktur tulang, dan menghasilkan stress tensile dan strain di bagian dalam struktur tersebut. Mekanisme kerusakan dari jaringan tulang akibat beban tension adalah terutama terpecahnya garis-garis semen di dalam tulang dan tertarik keluar dari sel-sel tulang.
Kompresi: Pada beban kompresi, beban yang sama besarnya dan berlawanan arah teraplikasi ke arah permukaan struktur tulang dan stress kompresi serta strain terjadi di dalam struktur tulang. Stress kompresi dapat dianggap sebagai beberapa gaya yang kevcil, yang diarahkan ke dalam permukaan struktur tulang.
Shear: Pada beban shear, beban teraplikasi secara paralel terhadap permukaan struktur tulang, dan stress shear serta strain terjadi di dalam struktur tersebut. Stress shear dapat dianggap sebagai beberapa gaya kecil yang bekerja pada permukaan struktur tulang dalam bidang paralel terhadap beban yang teraplikasi.
Bending: Bending terjadi ketika suatu beban diaplikasikan pada suatu struktur dalam pola yang menyebabkan struktur tersebut membengkok di sekitar axis. Struktur yang mengalami pembengkokan disebabkan oleh kombinasi beban tension dan compressi.
Torsion: Torsion terjadi ketika beban teraplikasi pada suatu struktur dalam pola yang menyebabkan struktur tersebut terputar di sekitar axis.
Kombinasi Beban: Meskipun setiap bentuk beban telah dijelaskan secara terpisah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tulang jarang terbebani hanya dalam satu bentuk. Pembebanan tulang pada manusia adalah kompleks karena dua alasan utama: struktur geometrik tulang yang tidak beraturan, dan secara konstan tulang mengalami beragam beban yang tidak menentu.
yUL
Sendi adalah hubungan fungsional antara tulang-tulang skeleton yang berbeda. Pada sendi sinovial, ujung tulang yg bersendi ditutupi oleh 1-5mm lapisan putih yg tebal dari jaringan connective yang disebut cartilago sendi.
.
Rawan sendi merupakan jaringan ikat khusus avaskuler dan tidak memiliki jaringan saraf yang melapisi permukaan tulang dari sendi diartrodial.
Rawan sendi berperan sebagai bantalan yang menerima (meredam) beban benturan yang terjadi selama gerakan sendi normal dam meneruskannya ke tulang di bawah sendi.
Keunikan rawan sendi terletak pada komposisi dan struktur matriks ekstraseluler yang terutama mengandung agregat proteoglikan dalam konsentrasi tinggi dalam sebuah ikatan yang erat dengan serabut kolagen (collagen fiber) dan sejumlah besar air.
YULI
Komposisi Cartilago
60% collagen
40% interfibrillar proteoglycan gel
Sel-sel chondrosit: kondrosit yang berperan dalam mensintesis dan memelihara matriks ekstraseluler.
Matriks rawan sendi terutama mengandung kolagen, proteoglikan dan air.
ULMI
Kolagen adalah salah satu jenis protein fungsional di dalam tubuh yang memiliki peran cukup krusial dalam menjalankan fungsi tubuh.
Kolagen diproduksi oleh sel jaringan ikat yaitu fibroblast dalam bentuk fibril. Secara histologi, kolagen ada di hampir setiap jaringan pada organ di tubuh.
Kolagen berisi asam amino spesifik-Glycine, prolina, hidroksiprolina dan arginin
ULMI
Proteoglikan merupakan molekul kompleks yang tersusun atas inti protein dan molekul glikosaminoglikan. Bersama-sama dengan asam hialuronat, proteoglikan membentuk agregat yang dapat mengisap air dari sekitarnya sehingga mengembang sedemikian rupa membentuk bantalan yang baik sesuai dengan fungsi rawan sendi.
Bagian proteoglikan yang melekat pada asam hialuronat adalah terminal-N dari inti proteinnya, pada terminal ini juga melekat protein link. Terminal karboksi dari inti protein proteoglikan merupakan ujung bebas yang mungkin berperan dalam interaksinya dengan matriks ekstraseluler lainnya. Proteoglikan merupakan susunan 3 globular utama (G1, G2, G3) yang dipisahkan oleh perpanjangan segmen (E1 dan E2) yang membawa kondroitin sulfat (CS, pada domain kaya CS) dan keratan sulfat (KS, pada domain yang kaya keratan sulfat, pada segmen El dan sebagian pada domain kaya CS). Pada domain G1 dam G2 serta LP (link protein) terdapat struktur loop ganda yang disebut proteglycan tandem repeat (RPT), selain itu pada domain Gl dam LP terdapat pula bentuk loop lainnya yang disebut Immunoglabulin fold (Ig fold) yang secara selektif berinteraksi dengan asam hialuronat membentuk agregat .
Proteoglikan, sering kali, bertindak sebagai reseptor permukaan sel untuk enzim yang berbeda atau inhibitor mereka. Beberapa proteoglikan yang hadir dalam matriks ekstraselular dapat mengikat sitokin yang berbeda, faktor pertumbuhan, dan senyawa lain dan mencegah degenerasi mereka dengan protease.
Fungsi Proteoglikan pada tulang rawan
Matriks ekstraselular tulang rawan berisi lima proteoglikan. Dari semua proteoglikan ini, aggrekan adalah yang paling melimpah. Ini memiliki lebih dari seratus kondroitin sulfat dan keratan sMereka berinteraksi dengan molekul Hyaluronan untuk membentuk agregat besar. Aggrekan menyediakan tulang rawan dengan properti ulfat. untuk mengikat dengan air untuk membentuk matriks terhidrasi. Molekul-molekul ini bertindak sebagai pengisi ruang antara sel. Mereka yang hadir dalam tulang rawan dan bentuk agregat dengan Hyaluronan. Mereka membantu untuk membentuk matriks yang stabil dan mampu menahan kekuatan tekan tinggi tanpa mengubah bentuknya. Mereka melakukan hal ini baik dengan desorpsi atau penyerapan air. Proteoglikan terkait erat lain seperti dekorin, biglycan, dan fibromodulin hadir juga. Dekorin dan biglycan mengandung satu dan dua rantai dari DS, masing-masing. Fibromodulin, di sisi lain, memiliki beberapa rantai keratan sulfat. Dekorin dan fibromodulin berinteraksi dengan serat kolagen, merangsang fibrogenesis, dan meningkatkan interaksi antara serat. Akhirnya, jenis IX kolagen (sejenis proteoglikan) bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan serat kolagen dengan molekul aggrekan sekitarnya.
RINA
Permeabilitas
Merupakan suatu parameter material di dalam jaringan cartilago yang menggambarkan friksional dan solid matriks yg memiliki porous material shg cairan bisa melewatinya.. Cartilago sendi mempunyai suatu mekanisme regulator feedback mekanikal yg bertujuan untuk mencegah pelepasan total cairan intersisial.
Pada umumnya, selama terjadi kondisi patologis maka continuitas dari solid matriks menjadi terganggu oleh adanya stress mekanikal atau efek biochemis dari aksi enzim yg abnormal.
Selama aktivitas fungsional seperti melompat maka cairan interstitial tidak sempat tertekan keluar shg jaringan cartilago akan bersifat lebih elastis .
Lubrication
Boundary lubrication: Bergantung pada absorbsi kimia dari molekul-molekul lubricant yang monolayer terhadap permukaan kontak padat. (bowden and tabor, 1967)
Tipe ini mencegah permukaan sendi yang satu dan yang lainnya bersentuhan secara langsung shg meminimalisir luka akibat benturan dari kedua sendi.
Boundary lubrication bersifat independent dimana kemampuan perminyakannya tidak bergantung pada viskositas cairan sinovial.
Pada sinovial joint, glycoprotein, lubricant, yang ditemukan pada cairan synovial dipercaya berfungsi pada adsorpsi molekul. Tebalnya sekitar 1-100 nanometer.
Fluid-film lubrication
Lapisan perminyakannya jauh lebih tebal daripada ukuran molekul perminyakan boundary lubrication shg menyebabkan pemisahan yg relatif besar dari kedua permukaan tumpuan.
RINA
RINA
RINA
IBO
Interfacial
Terjadi akibat adanya interaksi dari permukaan tumpuan. Jika kedua permukaan tumpuan terjadi kontak maka kerusakan interfacial dapat terjadi, oleh adanya adhesif atau abrasi (luka lecet).
Fatigue
Terjadi akibat adanya deformasi dari body kontak (permukaan sendi) yg berulang.
Terjadi karena adanya akumulasi dari kerusakan material secara mikroskopik ketika terjadi stress secara berulang-ulang.
IBO
IBO
IBO
IBO
TUTI
Bersama-sama otot skeletal dan tulang memberikan kekuatan dan tenaga pada tubuh kita. Pada banyak kasus, otot skeletal ini melekat pada salah satu ujung tulang. Otot-otot ini menekan seluruh bagian sendi dan lantas melekat lagi pada ujung tulang yang lain. Otot-otot skeletal melekat pada tulang dengan bantuan tendon. Tendon adalah semacam cord yang terbuat dari material kuat dan bekerja sebagai penghubung khusus antara tulang dan otot. Tendon ini juga melekat dengan bagus sehingga saat kita menggerakkan salah satu otot kita, tendon dan tulang akan bergerak bersama pula. Otot skeletal ini muncul dalam banyak bentuk dan ukuran yang berbeda yang membuat mereka mampu melakukan banyak pekerjaan.