Ekspedisi pertama FOBI ke Taman Hutan Raya Raden Soerjo berhasil mengumpulkan data 94 jenis flora dan fauna, termasuk 7 jenis baru untuk kawasan tersebut. Ekspedisi ini menambah pengetahuan tentang keanekaragaman hayati di Tahura R. Soerjo, khususnya untuk burung, mamalia kecil, dan kelelawar.
1. Vol. 02/No. 02/ 2012
B ODIVERSITAS
NDONESIA
Bhinneka Flora Fauna Nusantara
ekspedisi foto
biodiversitas
indonesia
Surga
Biodiversitas Kere
yang
Mulai Terkuak Hore
You are HERPETOFAUNA
Beautiful TAHURA
R. SOERYO
2. selamat terlahir kembali
selamat suci kembali
keluarga besar mengucapkan
selamat idul fitri
taqobbalallahu minna wa minkum taqobbal yaa karim
3. B ODIVERSITAS Majalah Digital
Diterbitkan oleh
Dari Studio FOBI
NDONESIA
Bhinneka Flora Fauna Nusantara
Ekspedisi Pertama FOBI
Vol. 02/No. 02/ 2012 Sesungguhnya saya sadar akan negaranya yang
merasa kurang nyaman megabiodiversitas. Atau
Susunan Redaksi dalam memberikan mungkin sudah paham tetapi
Alamat Redaksi
Pemimpin Redaksi: Oka Dwi P. website: www.fobi.web.id pengantar ini. Sebab, belum tahu fungsi nyata dari
Redaktur: Karyadi Baskoro, Imam email: fotobiodiversitas@gmail.com jauh-jauh hari saya sudah potensi megabiodiversitas itu
Taufiqurrahman menyatakan untuk tidak untuk apa. Mudah-mudahan,
Desain dan Tata Letak: Swiss Winnasis Foto Sampul Depan
Hunting malam di goa Jepang bisa ikut dalam kegiatan FOBI dalam ekspedisi pertama
Foto sampul dalam ekspedisi pertama FOBI di di Cangar ini bisa sedikit
Megophrys montana Malang. Untunglah sang memberi peran. Meskipun
oleh Swiss Winnasis ketua ekspedisi, Imam memulainya lagi dari bawah.
Foto sampul belakang Taufiqurrahman juga berkenan Yaitu mengumpulkan data-data dasar
Dendrochirus zebra biota yang ada di satu kawasan.
oleh Eka Ferdian J.
memberikan sambutannya.
Dipilihnya Cangar sebagai lokasi Majalah BIODIVERSITAS
ekspedisi pertama FOBI ternyata INDONESIA (BI) kali ini adalah
memang pilihan yang tepat. Kesan edisi sisipan. Dibuat untuk
itu saya dapatkan dari kisah-kisah mengakomodasi segala hal yang
yang masuk kepada saya. Baik berkaitan dengan ekspedisi. Oleh
ketika bertemu langsung dengan karena itulah BI ini dinamakan BI
para peserta ekspedisi, chatting Ekspedisi.
via internet, maupun lewat tulisan- Sebagai edisi sisipan, tentu saja
tulisan yang ada dalam majalah ini. akan ada banyak perbedaan dengan
Dari kisah-kisah itu saya jadi majalah BI reguler. Tetapi tetap
tahu, bahwa Tahura R.Soerjo diusahakan dengan kualitas yang
ternyata banyak menyimpan sama. Baik dengan gaya bercerita
potensi biodiversitas yang ironisnya, maupun kualitas layout. Untuk itu,
data tentang itu belumlah banyak langsung saja saya ucapkan: Selamat
tersedia. Padahal lokasinya tidak menikmati ekspedisi pertama FOBI.
terlalu sulit dijangkau, banyak
universitas di sekelilingnya, dan ada
pula para petugas yang menjaga
kawasannya. Mungkin inilah salah
satu bukti bahwa warga negara Oka Dwi P.
Indonesia belum sepenuhnya Pemimpin Redaksi
4. Daftar Isi
Vol.02/No.02/ 2012
klik judul untuk
langsung ke
halaman artikel Herpetofauna 64 104
Tahura R.
Soeryo 54 Mycalesis
yang Narsis
Undercover
Species
Surga
Biodiversitas
yang Mulai
Terkuak
46
84
92 24
Kantong
Hanya Punya
Semangat, Kere
Manfaat Biodiversitas Ketemu Hore
Perjalanan di Jantungnya
Jawa Timur Behind the
Scene
Sepenggal
Doa Dari 114
74 Cangar
Cahaya 98 Bioders
20
You are
Beautiful
Tuhan di
Kaki Arjuna 32
5. Kontributor Edisi Ekspedisi Terima kasih atas
terselenggaranya
Nurdin Setio Lutfian Nazar
Ekspedisi FOBI,
Budi Aktifitas alumni Tahura R. Soeryo,
Selama ekspedisi,
keahliannya
Biologi Universitas
Negeri Semarang
1-7 April 2012
memasak ini sebenarnya
membuatnya lebih banyak di
layak mendapat dunia burung dan
julukan “Master katak. Namun
Chef Ekspedisi Cangar”. Namun, selama di Cangar, pria flamboyan
keahlian putra Mojokerto ini tidak nan melankolis ini justru malah
hanya itu. Santri Universitas Islam asyik mencari berbagai jenis
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta anggrek. Bisa jadi pesona
ini pun memiliki keahlian lain, anggrek-anggrek nan cantik yang
ngere. Keahliannya itu lah yang ia ia temukan itu telah merebut
kisahkan khusus untuk Anda. hatinya.
Mustafid Amna Kurnia Latifiana
Keterlibatannya Cewek aseli
dalam ekspedisi Jogja ini berbagi
Cangar ternyata cerita tentang
memberi kesan herpetofauna
mendalam yang ia temukan
pada pria yang selama ekspedisi.
akrab disapa Sebagai anggota
Avid ini. Mahasiswa Biologi UIN Kelompok Pengamat, Pemerhati
angkatan 2009 ini sepertinya dan Peneliti Herpet (KP3Herpet)
kerap berkontemplasi dan Fakultas Kehutanan UGM, misinya
mencari makna dari apa yang ke Cangar memang untuk itu.
dilakukannya. Misinya tunai.
Heru Cahyono Mas Untung
Ekspedisi Cangar Minat sesepuh
mungkin tidak dari organisasi
akan berjalan pecinta alam
mulus tanpa Biolaska ini
sentuhan sangat luas. Tak
alumni Biologi hanya burung,
Universitas selama di Cangar
Negeri Malang ini. Dengan ia pun asyik mengejar kupu-kupu
pengalamannya, ia mampu atau mencari laba-laba. Selain
mengantarkan para peserta ke perburuannya mencari kupu-kupu,
lokasi-lokasi penting yang ada di Anda akan menemukan kisahnya
Tahura R. Soerjo dan menemukan tentang praktik perburuan burung
berbagai jenis flora fauna menarik yang ada di Cangar.
yang ada.
8 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi |9
6. Catatan Panitia Lokal
ekspedisi
Dadang Editya
Kurniawan
Ekspedisi, sebuah kata yang masih Kelawar sendiri merupakan sebuah
asing bagi telinga saya. Kata itu kelompok studi mahasiswa yang
membuat sangat penasaran. berminat pada satwa aquatic, eksotik, selanjutnya banyak sekali hal-
Terutama karena saya merupakan dan satwa liar. Sesampainya di lokasi, hal menarik bagi saya. Utamanya,
pemula di dunia “wildlife animal”. kami menunggu kedatangan peserta menemukan pelajaran dan pengalaman yang
Ketika mendengar kabar diadakannya dari daerah lain. seekor dibagikan oleh Bioders. Pelajaran
ekspedisi di Cangar, Tahura R. Soerjo, burung hantu Kukuk beluk (Strix dan pengalaman mereka terus
Satu hal lain yang membuat
Batu, Jawa Timur saya sangat antusias leptogrammica). Hal itu merupakan membangkitkan semangat saya.
semangat semakin menggebu-
dan langsung mendaftarkan diri. pengalaman yang sungguh berharga Sepertinya memang hal inilah yang
gebu ikut ekspedisi adalah adanya
Apalagi ekspedisi itu diikuti oleh para buat saya yang baru pertama kali paling saya harapkan sebagai peserta
kesempatan untuk bertemu dengan
bioders Foto Biodiversitas Indonesia mengikuti sebuah ekspedisi. Dari pemula ekspedisi. Untuk terus
para Bioders yang berasal dari luar
(FOBI) dari seluruh Indonesia. Maka, sinilah saya akhirnya tahu bagaimana menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
kota Malang. Mereka bahkan rela
inilah kisah saya. melakukan pengamatan pada
diguyur hujan saat menuju lokasi. Dari sini saya jadi mengetahui,
Sebenarnya, waktu Saya acungi jempol pada mereka malam hari. Tahu apa saja yang harus begitu penting peran kita untuk terus
penyelenggaraan ekspedisi kurang semua. dilakukan, bagaimana melakukannya, menjaga dan melestarikan jenis-jenis
tepat untuk saya. Sebab sebagai dan apa saja yang diperlukan. biodiversitas yang ada di Indonesia.
Pepatah ‘Tak kenal maka tak
mahasiswa Kedokteran Hewan Sayangnya, setelah mendapat Ekspedisi ini terasa menyisakan
sayang’ diaplikasikan pada hari
Universitas Brawijaya Malang, saya pengalaman berharga itu, saya pekerjaan rumah yang besar bagi saya
pertama ekspedisi. Waktu diluangkan
harus mengikuti jadwal kuliah yang harus kembali kuliah di pagi hari. sekaligus meningkatkan kepedulian
untuk saling berkenalan dan
padat di pagi hari dan praktikum di Sedikit kecewa karena beberapa terhadap jenis biodiversitas di sekitar
mengakrabkan diri antar peserta.
siang hari. Namun saya berusaha hari berikutnya saya tidak dapat ikut saya. Sungguh sebuah pengalaman
Kemudian dilanjutkan dengan
tidak mengendorkan semangat dan para bioders lain pengamatan pagi yang sangat berharga. Sangat
pengamatan pada malam hari untuk
terus bertekad mengikuti ekspedisi dan siang hari. Jadilah saya dengan berkesan dan bermanfaat. Terima
mencari hewan yang aktif di malam
ini. teman-teman IMPROVE KELAWAR kasih FOBI.
hari (nokturnal).
Bersama anggota IMPROVE hanya dapat melakukan pengamatan
Pengamatan di malam hari di malam hari.
KELAWAR, berangkatlah saya menuju
pertama itu sukses dengan
kantor Tahura R. Soerjo. Improve Tetapi tetap saja, di malam-malam
10 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 11
7. Catatan Koodinator Nasional
Kemudian, dibandingkan dengan endemik Jawa dan Nusa Tenggara
bentuk hayati yang lain, burung serta Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
Terlalu Banyak menjadi salah satu yang paling
mudah dijumpai.
masing-masing satu jenis. Kekayaan
ini menjadi satu bukti akan arti
Flora Fauna Catatan 94 jenis yang dihasilkan
selama ekspedisi menjadi bukti. Dari
penting kawasan Tahura R. Soerjo
bagi biodiversitas.
jumlah tersebut, tujuh jenis menjadi Untuk jenis mamalia, data untuk
Imam catatan baru bagi Tahura R. Soerjo. kawasan Tahura R. Soerjo terbilang
Taufiqurrahman Jenis-jenis tersebut tidak tercantum cukup baik. Datanya mencakup 17
dalam daftar yang menjadi rujukan jenis. Hasil temuan selama ekspedisi
utama, yakni data dari Susanti (2002), menambahkan beberapa jenis baru,
S
etelah selama dua tahun hanya dan hanya tersimpan di dalam Tahura R. Soerjo (2005) dan kompilasi yakni dua jenis kelelawar (Megaderma
jadi angan-angan, ekspedisi perpustakaan-perpustakaan kampus catatan pengamatan milik kelompok spasma dan Rhinolophus sp) dan dua
FOBI akhirnya terealisasi. atau instansi-instansi terkait. pengamat burung Malang Eyes jenis mamalia kecil, bajing kelapa
Selama satu minggu, sisi selatan Lapwing. (Callosciurus notatus) dan bajing-
Latar belakang itulah yang menjadi terbang raksasa-merah (Petaurista
Taman Hutan Raya Raden Soerjo— Ketujuh jenis baru tersebut, yaitu
alasan paling utama. Informasi petaurista).
yang berada di kaki Gunung Arjuno- delimukan zamrud (Chalcophaps
kekayaan ragam hayati di salah satu
Welirang—menjadi arena blusukan indica), kukuk beluk (Strix Di Tahura R. Soerjo, catatan untuk
kantong biodiversitas di Jawa Timur
lebih dari 60 Bioders. Cangar, air leptogrammica), kapinis rumah jenis herpetofauna (amfibi dan reptil)
ini seharusnya dapat pula diketahui
terjun Watu Ondo dan Gajahmungkur, (Apus nipalensis), tepekong jambul masih sangat minim. Data yang
masyarakat luas. Tak hanya berupa
adalah untuk menyebut beberapa (Hemiprocne longipennis), layang- tersedia hanya catatan dua jenis
data, tak hanya sebatas nama
titik sasaran para Bioders dalam layang api (Hirundo rustica), sepah reptil, yakni biawak (Varanus salvator)
dalam deretan angka. Biodiversitas
upaya mengungkap kekayaan kecil (Pericrocotus cinnamomeus) dan dan piton (Phyton reticulatus). Meski
tidak boleh berhenti sebagai hanya
biodiversitas kawasan yang akrab wergan jawa (Alcippe pyrrhoptera). tim ekspedisi tidak menjumpai
konsumsi dalam ranah ilmiah.
dikenal sebagai Cangar ini. dua jenis tersebut, namun temuan
Ya, inilah semangat terbesar yang Keberadaan wergan jawa menjadi
Terpilihnya Tahura R. Soerjo tentu yang paling menarik. Selama ini, lima jenis katak dan tiga jenis reptil
mendasari ekspedisi FOBI, yang semuanya menjadi catatan baru
bukan tanpa alasan. Sebagai lokasi Gunung Merapi menjadi lokasi
sekaligus melatarbelakangi hadirnya untuk Tahura R. Soerjo.
wisata, nama Cangar tentu tak tak keberadaan paling timur burung
FOBI. Masyarakat Indonesia harus
asing lagi. Di tempat inilah sumber air endemik Jawa tersebut. Temuan di Untuk keragaman jenis serangga,
mengenal biodiversitas, harta tak
dari Kali Brantas bermula. Kawasan Cangar menjadi catatan baru yang data yang terkompilasi hanya berasal
ternilai yang jadi kebanggaan bangsa
hutan pegunungan yang terdapat di mengungkap perluasan wilayah dari kelompok lepidoptera (kupu-
ini. Menyajikan kekayaan itu dalam
sana relatif masih alami dan terjaga. sebaran burung kecil itu. Selain itu, kupu dan ngengat). Kemudian,
media yang menarik dan populer
Itu pertama. Lalu, bagaimana adalah keharusan. Indonesia terlalu kukuk beluk yang jarang tercatat di mengingat ngengat merupakan
dengan kekayaan flora dan fauna luas untuk kami jelajahi sendiri. Jawa, berhasil ditemukan oleh para kelompok jenis yang relatif sulit
yang ada di dalamnya? Terlalu banyak flora fauna peserta ekspedisi dan terdokumentasi diidentifikasi, data yang tersaji
dengan baik. hanya dari kelompok kupu-kupu. Tim
Nah, ini yang menarik. Informasi *** ekspedisi mencatat 29 jenis, terdiri
biodiversitas di kawasan yang Dilihat dari tingkat endemisitasnya,
Dari beragam potensi kehati yang lima jenis dari total yang tercatat dari enam jenis famili Papilionidae,
sangat layak menjadi taman lima Pieridae, 13 Nymphalidae,
ada, burung menjadi biodiversitas merupakan endemik Jawa. Dua jenis
nasional tersebut ternyata belum empat Lycaenidae dan satu jenis
yang paling terdokumentasi dengan adalah endemik Sumatera dan Jawa,
banyak terungkap dan tersebar luas. Hesperiidae.
baik. Hal ini terutama sekali karena endemik Jawa dan Bali (7), endemik
Kalaupun informasinya tersedia,
latar belakang kebanyakan peserta Sumatera dan Jawa (2), endemik Terakhir merupakan data mengenai
keberadaannya masih parsial.
ekspedisi adalah pengamat burung. Sumatera, Jawa dan Bali (3). Untuk keragaman jenis anggrek. Dari 21
Datanya mungkin terpencar-pencar
12 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 13
8. Daftar burung yang ditemukan selama ekspedisi dan lokasi perjumpaannya
Nama Nama
Famili No Lokasi Famili No Lokasi
Indonesia Ilmiah Indonesia Ilmiah
1 Sikep-madu asia Pernis ptilorhynchus WO 33 Takur tenggeret Megalaima australis GM
2 Elang-ular bido Spilornis cheela Ca, WO 34 Pelatuk sayap-merah Picus puniceus Ca
ACCIPITRIDAE PICIDAE
3 Elang hitam Ictinaetus malayensis PA 35 Caladi ulam Dendrocopos macei Ca, WO
4 Elang jawa Spizaetus bartelsi PA, WO EURYLAIMIDAE 36 Sempur-hujan rimba Eurylaimus javanicus ?
FALCONIDAE 5 Alap-alap sapi Falco moluccensis GM PITTIDAE 37 Paok pancawarna Pitta guajana LB
PHASIANIDAE 6 Ayam-hutan hijau Gallus varius PA HIRUNDINIDAE 38 Layang-layang api Hirundo rustica GM
COLUMBIDAE 7 Walik kepala-ungu Ptilinopus porphyreus Ca, WO 39 Layang-layang batu Hirundo tahitica GM
8 Pergam hijau Ducula aenea Ca 40 Kicuit hutan Dendronanthus indicus Ca
MOTACILIDAE
9 Pergam punggung-hitam Ducula lacernulata WO 41 Kicuit Motacilla sp PA
10 Uncal loreng Macropygia unchall GM 42 Kepudang-sungu gunung Coracina larvata Ca, WO
11 Uncal buau Macropygia emiliana Ca, GM 43 Kepudang-sungu kecil Coracina fimbriata Ca
12 Uncal kouran Macropygia ruficeps Ca CAMPEPHAGIDAE 44 Sepah kecil Pericrocotus cinnamomeus PA
13 Tekukur biasa Sterptopelia chinensis Ca 45 Sepah gunung Pericrocotus miniatus Ca, WO
14 Delimukan zamrud Chalcophaps indica GM 46 Jinjing batu Hemipus hirundinaceus Ca
PSITTACIDAE 15 Serindit jawa Loriculus pusillus WO, GM CHLOROPSEIDAE 47 Cica-daun sayap-biru Chloropsis cochinchinensis wo
16 Kangkok ranting Cuculus saturatus Ca, WO 48 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster Ca, GM
17 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus Ca 49 Cucak gunung Pycnonotus bimaculatus Ca, WO
CUCULIDAE PYCNONOTIDAE
18 Kadalan birah Rhamphococcyx curvirostris LB 50 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier Sn
19 Bubut besar Centropus cinensis Ca 51 Brinji gunung Ixos virescens Ca, WO
TYTONIDAE 20 Serak bukit Phodilus badius Ca LANIIDAE 52 Bentet kelabu Lanius schach Ca
21 Beluk-watu jawa Glaucidium castanopterum GM 53 Cingcoang coklat Brachypterix leucophrys Ca, PA
STRIGIDAE
22 Kukuk beluk Strix leptogrammica WO 54 Meninting kecil Enicurus velatus Ca
CAPRIMULGIDAE 23 Cabak Caprimulgus sp PA 55 Meninting besar Enicurus leschenaulti WO
24 Walet linci Collocalia linchi Ca, PA, WO, GM TURDIDAE 56 Ciung-batu kecil-sunda Myophonus glaucinus Ca
APODIDAE 25 Kapinis rumah Apus nipalensis Ca 57 Ciung-batu siul Myophonus caeruleus Ca
26 Walet Collocalia sp ? 58 Anis hutan Zoothera andromedae LB
HEMIPROCNIDAE 27 Tepekong jambul Hemiprocne longipennis PA 59 Anis sisik Zoothera dauma Ca
TROGONIDAE 28 Luntur harimau Harpactes oreskios Ca 60 Pelanduk semak Malacocincla sepiarium Ca
ALCEDINIDAE 29 Cekakak jawa Halcyon cyanoventris GM 61 Cica-kopi melayu Pomatorhinus montanus Ca
BUCEROTIDAE 30 Julang emas Rhyticeros undulatus WO, GM TIMALIIDAE 62 Berencet kerdil Pneopyga pusilla PA
31 Takur tulung-tumpuk Megalaima javensis Ca 63 Tepus leher-putih Stachyris thoracica Ca
CAPITONIDAE
32 Takur tohtor Megalaima armillaris WO, GM 64 Tepus pipi-perak Stachyris melanothorax Ca
14 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 15
9. Nama jenis yang tercatat selama ekspedisi, serta Ceratostylis crassifolia, endemik
Famili No Lokasi 13 jenis tidak terdapat dalam daftar Jawa yang sebelumnya hanya tercatat
Indonesia Ilmiah
milik Tahura R. Soerjo. Terdapat tiga untuk Jawa bagian barat dan tengah.
65 Ciu besar Pteruthius flaviscapis Ca, WO jenis endemik, yakni Appendicula Catatan perjumpaan di Tahura R.
66 Ciu kunyit Pteruthius aenobarbus Ca elegans yang merupakan endemik Soerjo menjadi catatan baru mewakili
67 Wergan jawa Alcippe pyrrhoptera Ca
Sumatera, Jawa dan Bali, Dendrobium Jawa bagian Timur.
tenellum yang menjadi endemik Jawa,
68 Ceret gunung Cettia vulcania Ca
69 Cica-koreng jawa Megalurus palustris Ca, PA
Daftar mamalia yang ditemukan selama ekspedisi dan lokasi perjumpaannya
70 Perenjak coklat Prinia polychroa GM
SYLVIIDAE 71 Cinenen gunung Orthotomus cuculatus Ca Nama
Famili Lokasi
No
72 Cikrak kutub Phylloscopus borealis Ca Ilmiah Indonesia Inggris
73 Cikrak daun Phylloscopus trivirgatus Ca, WO Megadermatidae 1 Megaderma spasma Vampir palsu Lesser False Vampire GJ
74 Cikrak muda Seicercus grammiceps Ca, WO Rhinolophidae 2 Rhinolophus sp Kelelawar-ladam Horseshoe Bat GJ
75 Sikatan bubik Muscicapa dauurica Ca ? 3 ? Marmut hutan* ? ?
76 Sikatan ninon Eumyias indigo Ca, WO 4 Ratufa bicolor Jelarang Black Giant Squirrel ?
77 Sikatan bodoh Ficedula hyperythra Ca 5 Callosciurus notatus Bajing kelapa Plantain Squirrel Ca
Sciuridae
MUSCICAPIDAE 6 Petaurista petaurista Bajing-terbang Red Giant Flying ?
78 Sikatan belang Ficedula westermanni Ca, WO
raksasa-merah Squirrel
79 Sikatan biru-muda Cyornis unicolor Ca
Tupaiidae 7 Tupaia javanica Tupai kekes - Ca
80 Sikatan kepala-abu Culicicapa ceylonensis Ca
Viverridae 8 Paradoxurus hermaphroditus Luwak Asian Palm Civet Ca
RHIPIDURIDAE 81 Kipasan bukit Rhipidura euryura LB
9 Trachypithecus auratus Lutung budeng Javan Monkey Ca,WO
PACHYCEPHALIDAE 82 Kancilan emas Pachycephala pectoralis Ca Cercopithecidae
10 Macaca fascicularis Kera ekor-panjang Long-tailed Macaque GM
PARIDAE 83 Gelatik-batu kelabu Parus major Ca
Cervidae 11 Muntiacus muntjak Kijang Common Muntjak ?
SITTIDAE 84 Munguk loreng Sitta azurea Ca, WO
* Ditemukan oleh Heru Cahyono, berukuran kecil 10-14 cm, warna coklat tidak memiliki ekor
DICAEIDAE 85 Cabai gunung Dicaeum sanguinolentum Ca, GM
86 Burung-madu gunung Aethopyga eximia Ca, WO Daftar herpetofauna yang ditemukan selama ekspedisi dan lokasi perjumpaannya
87 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus Ca, WO, GM
NECTARINIIDAE Nama
Lokasi
Zosterops montanus Famili
No
88 Kacamata gunung Ca, WO
Indonesia Ilmiah Inggris
89 Opior jawa Lophozosterops javanicus WO
MEGOPHRYDAE 1 Katak serasah Leptobrachium haseltii Hasselt’s Litter Frog ?
90 Bondol-hijau dada-merah Erythrura hyperythra Ca
2 Katak bertanduk Megophrys montana Horned Frog WO
ESTRILDIDAE 91 Bondol jawa Lonchura leucogastroides WO
RANIIDAE 3 Kongkang jeram Huia masonii Javan Torrent Frog WO
92 Bondol peking Lonchura punctulata WO
4 Katak pohon emas Philautus aurifasciatus Gold-stripes Tree Frog Ca,
PLOCEIDAE 93 Burung-gereja erasia Passer montanus Ca WO
RHACOPHORIDAE
DICRURIDAE 94 Srigunting kelabu Dicrurus leucophaeus Ca. WO 5 Katak pohon bergaris Polypedates leucomystax Stripped Tree Frog Ca
jenis baru yang tidak tercantum dalam Susanti endemik Jawa SCINCIDAE 6 Kadal Eutropis multifasciata Common Sun Skink Ca
(2002) dan data Malang Eyes Lapwing endemik Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
AGAMIDAE 7 Cicak terbang Draco volans Javanese Flying Lizard LB
endemik Sumatera, Jawa dan Bali endemik Jawa, dan Nusa Tenggara
endemik Jawa dan Bali endemik Sumatera dan Jawa 8 - Gonochephalus kuhlii Kuhl’s Angle-headed Ca,
Lizard WO
16 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 17
10. Daftar lepidoptera yang ditemukan selama ekspedisi dan lokasi perjumpaannya Daftar anggrek yang ditemukan selama ekspedisi dan lokasi perjumpaannya
Nama Nama
Lokasi
No
Famili Sub-Famili No Lokasi
Ilmiah Inggris Ilmiah Inggris Indonesia
1 Graphium agamemnon Tailed Jay ? 1 Appendicula alba The White Appendicula Anggrek putih Ca
2 Graphium sarpedon Common Bluebottle WO 2 Appendicula elegans The Elegant Appendicula Anggrek lonceng Ca, Kb
3 Papilio memnon Great Mormon JT 3 Bulbophyllum absconditum The Hidden Bulbophyllum Anggrek warung kopi Ca
PAPILIONIDAE Papilioninae
4 Papilio peranthus Blue Swallowtail ? 4 Bulbophyllum obtusipetalum The Scented Bulbophyllum Anggrek padi Ca
5 Papilio paris Paris Peacock GM 5 Bulbophyllum ovalifolium The Oval-Leafed Bulbophyllum Anggrek rante Ca
6 Troides helena Common Birdwing JT 6 Ceratostylis crassifolia - Anggrek tegak Ca, Kb
7 Catopsilia pomona Lemon Emigrant JT 7 Coelogyne longifolia - Anggrek pastel Ca
Coliadinae 8 Eurema hecabe Common Grass ? 8 Coelogyne miniata The Rust Red Coelogyne Anggrek merah Ca
Yellow
9 Dendrochilum aurantiacum The Orange Dendrochilum Anggrek bulb oranye Ca
PIERIDAE 9 Appias lybthea - JT
10 Dendrobium nudum The Naked Dendrobium Anggrek lidah ungu Ca
Pierinae 10 Delias periboea Jezebel JT
11 Dendrobium tenellum The Very Delicate Dendrobium Anggrek tangkai Ca,
11 Leptosia nina Psyche ? panjang WO
12 Danaus chrysippus Plain Tiger GM 12 Dendrobium sp - Anggrek kebon wortel Kb
13 Euploea mulciber Striped Blue Crow GM 13 Eria multiflora - Anggrek kabe Ca
Danainae
14 Ideopsis juventa Wood Nymph ? 14 Eria sp - Anggrek backlight Kb
15 Parantica albata Zinken’s Tiger JT 15 Flickingeria sp - Anggrek bulb pink Ca, Pb
Limenitidinae 16 Neptis hylas Common Sailor ? 16 Liparis cespitosa / caespitosa The Clumping Liparis Anggrek kutilang Ca
Morphinae 17 Faunis cannens Common Faun JT 17 Nervilia punctata The Spotted Nervilia Anggrek watu-ondo WO
NYMPHALI- 18 Junonia iphita Chocolate Pansy ? 18 Phreatia secunda The One-Sided Phreatia Anggrek upil Ca, Kb
DAE Nymphalinae
19 Symbrenthia hypselis Himalayan Jester JT 19 Schoenorchis juncifolia The Reed-Like Leaf Schoe- Anggrek pensil Ca
norchis
20 Elymnias hyperm- Common Palmfly JT
nestra 20 Trichotosia annulata The Ring-Shaped Trichotosia Anggrek bintang Ca
21 Lethe confusa Banded Treebrown GM 21 Arundina graminifolia Bamboo Orchid Anggrek bambu GM
Satyrinae 22 Mycalesis moorei - Ca Kerangan nama lokasi:
Tidak tercatat dalam list Tahura
23 Ypthima pandocus Common Three Ring Ca Endemik Jawa Ca: Cangar, GM: Gajahmungkur, WO: Watu Ondo, PA:
Endemik Jawa, Bali dan Sumatra Perkebunan-Arboretum, LB: Lemahbang, Sn: Sendi,
24 Yptima baldus - GM
Endemik Jawa bagian tengah. Catatan JT: Jogging Track Cangar, Kb: Kebun (wortel) atas.
25 Heliophorus epicles Purple Saphire ? baru untuk Jawa bagian timur
26 Prosotas dubiosa Tailess Line Blue ?
LYCAENIDAE
27 Prosotas nora Common Line Blue GM
Dari hasil ini, harus disadari bahwa tidak sempat terdokumentasi. Namun,
28 Zizina otis Common Grass Blue ? banyak sekali data yang tidak tercakup. semoga hasil yang tidak seberapa itu
HESPERIIDAE 29 Pseudocoladenia dan Fulvous Pied Flat ? Terlalu banyak flora dan fauna Tahura dapat memberikan sedikit gambaran
30 Antheraea helferi - ? R. Soerjo yang luput dari mata dan akan kekayaan salah satu kantong
SATURNIIDAE lensa kamera, terlalu banyak yang biodiversitas Indonesia ini.
31 Loepa megacore - ?
18 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 19
11. Bioders
Rangkaian tiga kata itu mempunyai organisasinya ini ingin mengajak
TIGA KAKI
arti filosofi yang mendalam, yakni para mahasiswa untuk berpikir out
kelompok pengamat burung asal of the box. Terutama yang berada di
Malang yang mempunyai semangat lingkup kampus Biologi Universitas
PENYANGGA tinggi dalam upaya menemukan
kembali sesuatu yang hilang.
Brawijaya. “Kegiatan kemahasiswaan
cenderung tidak berkembang,
EKSPEDISI
Semangat itu teraplikasikan dalam tidak mengedepankan konservasi, ”
pengamatan serta pelestarian demikian urainya.
burung melalui penelitian dan
pendokumentasiannya. Baik
Imam Taufiqurrahman tertulis maupun visual. Mungkin Improve Kelawar
semangat itulah yang membawa Ikatan Minat Profesi
Heru mengambil inisiatif untuk Veteriner Kelompok
mengumpulkan dan mengkoordinir Aquatik, Eksotik, dan
komunitas biodiversitas di Malang Satwa Liar (Improve
guna menangani segala kebutuhan Kelawar) berdiri
tim ekspedisi. pada 10 Oktober
2010. Sebagaimana
M
tercermin dari namanya, organisasi
alang Eyes Lapwing, Malang Eyes Lapwing (MEL) Zoothera Wildbird Community yang bernaung di bawah Fakultas
Zoothera Wildbird Sebagaimana Kedokteran Hewan Universitas
Community dan Improve Kelompok
pengamat burung dari MEL, Zoothera Brawijaya ini memiliki bidang minat
Kelawar adalah nama-nama juga bergerak kegiatan pada satwa perairan dan
komunitas pemerhati biodiversitas Biologi Universitas
Negeri Malang ini dalam bidang satwa liar.
di Malang. Dalam ekspedisi FOBI perburungan. Klub
di Tahura R. Soerjo, keberadaan terbentuk pada 5 Bidang minat yang luas itu dibagi
Mei 2010. Pendirinya pengamat burung ke dalam beberapa kelompok kajian.
tiga komunitas ini menjadi salah yang terbentuk pada Oktober 2011
satu kunci penting dari suksesnya adalah Heru Cahyono, Seluruhnya terdapat enam kelompok,
mahasiswa angkatan 2004. Saat itu, ini memiliki slogan unik, yakni yakni herbivora, karnivora, aves,
kegiatan. Mereka berperan “Free, educated and independent”.
selayaknya tripod yang menjadi demi mengikuti lomba pengamatan primata dan satwa akuatik. Hal ini
burung di Lombok, Heru mengajak Menjelang satu tahun usianya,
penumpu dan penyangga ekspedisi. tentu sangat berguna dan relevan
dua temannya untuk berlomba atas Zoothera sudah cukup sering dengan lingkup perkuliahan para
Keterlibatan mereka dimulai dari nama tim Malang Eyes Lapwing. mengadakan kegiatan, baik di lingkup
anggota Improve Kelawar.
proses persiapan. Dalam urusan Malang maupun yang lebih luas.
perijinan kegiatan, merekalah yang Menurut Heru, Malang Eyes Selama ekspedisi, antusiasme
Lapwing memiliki arti tersendiri. Kata Di lingkup kampus Biologi
menghubungkan tim ekspedisi anggota Improve Kelawar layak
‘Malang’ merujuk pada Kota tempat Universitas Brawijaya, Zoothera
dengan instansi setempat. Segala diacungi jempol. Setiap pagi hari
klub ini berada. ‘Eyes’ berarti banyak pernah melakukan kegiatan
kebutuhan teknis di lapangan; mulai mereka harus turun ke Malang
mata dan bisa diartikan sebagai pengamatan dan inventarisasi
dari transportasi, konsumsi hingga untuk kuliah. Baru pada malam hari
kumpulan para pengamat burung. burung malam (nokturnal). Di bidang
genset, mampu mereka sediakan mereka dapat bergabung bersama
Kemudian, ‘Lapwing’ merupakan akademik, Zoothera bahkan ikut
dengan baik. Atas jasa mereka tim ekspedisi. Begitu terus yang
bagian dari nama Inggris burung berkontribusi dengan memberikan
itu, tak salah bila BIODIVERSITAS berlangsung setiap hari selama
trulek jawa yang kini diduga punah,” kuliah “kelas aves” dalam mata kuliah
INDONESIA mengupas mereka satu ekspedisi. Udara dingin ataupun hujan
urainya. Sistematika Hewan.
per satu dalam rubrik Bioders ini. tak menghalangi mereka untuk selalu
Menurut Agung, ketua Zoothera, datang.
20 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 21
13. Blusukan
TAHURA
R. SOERYO
Kantong
Biodiversitas di Jantungnya
Jawa Timur
oleh: Heru Cahyono
21 | Biodiversitas Indonesia 3 Biodiversitas Indonesia 3 | 22
14. Biodiversitas Cangar
biodiversitasnya ada di sebelah kedepannya.
barat. Salah satunya di kawasan Kegiatan ekspedisi FOBI tersebut
Cangar dan data burung merupakan memberikan banyak sekali hikmah
data yang masuk dalam barisan dan saya sangat berterima kasih
utama. Data biodiversitas lain kepada semua pihak dari Tahura
sangat minim sekali. Saat ekspedisi R. Soerjo, semua peserta FOBI
FOBI data-data biodiversitas mulai khususnya Pak Baskoro, Mas
terkuak, terlihat dari data tersebut Imam Taufiqurrahman serta Mas
kelimpahan yang ada di kawasan Swiss Winnasis. Saya biasanya ke
Cangar. Tahura R. Soerjo hanya mengamati
Data biodiversitas itu dapat burung saja, setelah ekspedisi FOBI
dimanfaatkan dalam hal positif oleh saya ketularan wong-wong aneh,
masyarakat luas. Ia bisa menjadi sehingga mulai membelalakkan
Tahura R. Soerjo sebelum data dasar dan memancing kajian- mata saya dalam kajian
ditetapkan oleh Keputusan kajian biodiversitas yang lebih biodiversitas lainnya mulai kupu-
Menteri Kehutanan pada tanggal mendalam. Untuk itulah pendataan kupu, ngengat, mamalia, anggrek
19 Desember 1992 bernama
biodiversitas di kawasan cangar hutan, amfibia, serta reptilian.
diharapkan tidak berhenti pada Kabeh flora fauna pokok e !!
Hutan Arjuno Lalijiwo.
saat ekspedisi FOBI saja, namun Saya sebenarnya termasuk
akan selalu berkelanjutan untuk
K eindahan Cangar sudah kawasan Cangar.
tak diragukan lagi. Hampir Cangar selain mempunyai
setiap hari pengunjung sumber air panas yang terkenal
selalu datang untuk menikmati ternyata juga menjadi suatu
pemandian air panas yang kantong biodiversitas yang cukup
bersumber dari kaki Gunung tinggi. Sayangnya biodiversitas
Welirang ini. Keindahan itu sering tersebut sangat minim sekali
kali diabadikan dalam berbagai informasinya yang tersampaikan
sudut kamera. dengan mudah ke masyarakat luas.
Kawasan Cangar dapat dicapai Tahura R. Soerjo, nama lain
dari 2 jalur yaitu dari Kota Batu, Cangar, merupakan kawasan yang
Malang dan Pacet, Kabupaten paling potensial di Jawa Timur
Mojokerto. Namun tidak setiap hari karena mempunyai sumber mata
terdapat kendaraan umum. Hanya Tahura R. Soerjo memiliki 4 air
air terbesar. Tercatat lebih dari
hari libur saja dan itupun hanya 163 sumber mata air. Banyaknya terjun; Air terjun Tretes, Air terjun
dari Kota Batu. Bagi pengunjung sumber mata air tersebut sangat Gumandar, Air terjun Puthuk kursi,
yang hendak pergi ke sana berperan untuk kehidupan serta Air terjun Watu ondo.
sangat disarankan menggunakan biodiversitas di dalamnya.
kendaraan pribadi, karena lebih
bebas untuk menikmati keindahan Kawasan yang paling banyak
26 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 27
15. Biodiversitas Cangar
Jantung Si Tampan Arjuna
1. Gunung Arjuna dan beberapa gunung di sekitarnya merupakan daerah
tangkapan air untuk kota-kota besar Jawa Timur: Malang, Batu, Pasuruan,
Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. DAS Brantas melingkupi 10 Kabupaten
dan 7 Kota dengan jumlah penduduk 16.855.528 jiwa (Statistik BPDAS Brantas
2006)
2. Gunung Arjuna menyimpan sumber mata air sungai Brantas yang merupakan
sungai terpanjang kedua di Jawa setelah Bengawan Solo.
3. Sungai Brantas kemudian banyak dimanfaatkan untuk sumber irigasi dan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), beberapa bendungan yang terhampar
sepanjang sungai ini antara lain: Bendungan Sengguruh, Bendungan Sutami,
Bendungan Lahor, Bendungan Selorejo, Bendungan Wlingi, Bendungan
Bening, dan Bendungan Serut.
4. Pemandian air panas Cangar merupakan sumber air panar yang berasal dari
Dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl suhu udara di Tahura R. Soerjo selalu berkisar dapur api Gunung Welirang. Lokasi ini bisa dijangkau dari dua jalur: jalur utara
lewat Pacet, Kab. Mojokerto dan jalur selatan lewat Batu (via Malang).
antara 5-10 derajat Celcius. Curah hujannya pun tinggi, 2.500 -4.500 mm pertahun .
sebagai warga Tahura R. Soerjo Arjuno, G. Welirang, G. Anjasmoro, Daerah Aliran Sungai Brantas
yang tumbuh besar di kaki Gunung G. kembar 1 dan 2, G. Ringgit, G. Sumber: http://blog.ub.ac.id
Welirang. Tepatnya di daerah Argowayang, G. Gede.
Pecalukan Prigen, dimana lokasi Tahura R. Soerjo mempunyai
tersebut sangat buruk sekali image- kawasan yang sangat luas sekali.
nya. Sebab banyak pengunjung Total luasnya 27.868,30 Ha,
datang kesana hanya untuk seperti yang terlihat dalam profil
memuaskan keinginannya yang Tahura R. Soerjo. Enampuluh Sumber: http://blog.ub.ac.id
negatif. Selain itu cukup sedih juga sembilan titik sumber mata airnya
saya melihat bagian dari Tahura R. terletak di wilayah Mojokerto. Hal
Soerjo sekarang banyak alih fungsi itu mengindikasikan di sanalah
dari hutan konservasi menjadi lahan kemungkinannya kandungan
pertanian. Penebangan pohon biodiversitas yang tinggi. Sehingga
yang dulu sering dilakukan dan diperlukan peran Bioders untuk mau
masih maraknya perburuan liar di mengkaji kekayaan biodiversitas
hutan mengakibatkan menurunnya di keseluruhan kawasan. Semoga,
biodiversitas di Tahura R. Soerjo. data yang sudah terkumpulkan
Tahura R. Soerjo mempunyai dapat memunculkan lebih banyak
sumber mata air sebanyak 163 titik pihak yang peduli akan kelestarian
sumber/mata air yang menyebar Cangar dan alam pada umumnya.
di 13 wilayah kecamatan dengan Amin.
penduduk sebanyak ± 190.000 jiwa.
Mempunyai 8 gunung yaitu Gunung
28 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 29
17. Biodiversitas Cangar
You Are
Beautiful
“You are beautiful, beautiful,
beautiful. Kamu cantik, cantik
seperti pacarku.”
(adaptasi lirik Cherrybell)
Teks: Lutfian Nazar
Foto: Lutfian Nazar & Imam Taufiqurrahman
100 Biodiversitas Indonesia 3 Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 33
18. Biodiversitas Cangar Biodiversitas Cangar
Entah apa yang telah merasuki Sebelumnya saya tidak menyangka
Bioders satu itu. Sehingga ia sering bahwa itu adalah anggrek. Dengan
bernyanyi ketika menemukan daun yang mengalami modifikasi
anggrek yang sedang berbunga. Saya seperti batang dan bunga serta
memang sering mendengar cerita- berukuran sekitar 1 cm dan berwarna
cerita tentang anggrek hutan dengan putih, orang awam seperti saya pasti
berbagai keunikan darinya. Tetapi sulit membedakan antara anggrek
baru pada gelaran Ekspedisi FOBI dan tumbuhan epifit lainnya. Begitu
pertama ini, saya berkesempatan pula dengan Appendicula elegans
mengisi keingintahuan tentang yang memiliki bunga berukuran
anggrek. Sekaligus tentu saja, sangat kecil sekitar 3,5 mm yang
mengetahui apa gerangan yang telah tumbuh di ranting pohon belakang
membuatnya begitu sumringah. aula. Dengan arahan dan penjelasan
dari Imam, akhirnya saya pun menjadi
Hari pertama ekspedisi, kami
tahu sedikit demi sedikit.
sudah mengantongi beberapa
spesies anggrek. Bahkan tidak perlu Berlanjut menyusuri jalan aspal
jauh-jauh ke belantara hutan. Di menuju air terjun Watu Ondo,
sekitar aula yang digunakan untuk kami banyak menemukan anggrek
berkumpul dan tempat tidurnya yang sudah jatuh ke tanah. Hal itu
peserta, kami menemukan salah satu terjadi karena tumbangnya pohon
anggrek endemik Jawa, Dendrobium yang digunakan sebagai tempat
tenellum. Ia dengan cantiknya
tumbuh menempel (epifit) di depan
aula. Anggrek tersebut menempel
agak tinggi, membuat kami harus
menggunakan meja kecil sebagai
pancikan. Bergantian memegang
meja tersebut, kami dengan leluasa
mendokumentasikannya.
Dendrobium tenellum bisa
berbunga sepanjang tahun.
Jika tidak sedang berbunga,
batangnya mirip seperti daun
bawang. Penggalan lirik lagu cantik
karya girlband Cherrybell itu
selalu didendangkan oleh Imam
Taufiqurahman ketika menjumpai
anggrek yang berbunga di kawasan Apendiculla elegans. Jenis ini bisa
Tahura R. Soerjo. Dengan senyum ditemukan di Sumatera, Jawa, dan
sumringah dan kamera di tangan,
Bali mulai dari ketinggian 15 1450
bersegera ia mendokumentasikan
mdpl. Biasanya berbunga pada awal
setiap bunga anggrek yang
musim kemarau.
ditemuinya dari berbagai sudut.
34 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia 3 | 28
19. Biodiversitas Cangar
tumbuhnya anggrek (pohon inang). Mungkin
karena sudah lapuk.
Peristiwa itu sangat menguntungkan buat
kami. Sebab kami tak perlu susah-susah
memanjat pohon dan bisa melihat secara jelas
bentuk bunga serta daun anggrek. Hal yang lebih
penting lagi, kami jadi bisa menjepretnya dengan
leluasa. Terasa seperti surga anggrek buat kami.
Beberapa anggrek kami temukan hidup
sepanjang jalan menuju air terjun Watu Ondo. Di
antaranya adalah Schoenorcis juncifolia, Liparis
cespitosa, Bulbophylum absconditum dan yang
paling menarik adalah anggrek tanah Nervilia
punctata.
Anggrek tanah tersebut memiliki fase
reproduksi generatif dan vegetatif yang
bergantian. Pada masa vegetatifnya akan terlihat
bagian daun sedangkan pada masa generatifnya
akan dijumpai organ bunganya. Ketika itu, yang
kami jumpai di pinggir jalan aspal adalah masa
vegetatifnya.
Hari selanjutnya, kami menjadi lebih sering
mencari anggrek di daerah wisata Cangar.
Menyusuri jogging track dan sesekali menembus
hutan. Sebuah usaha yang memang tak sia-sia.
Ketika sedang menembus hutan dan mentok
berhadapan dengan bukit, kami kembali
menemukan anggrek yang sedang berbunga.
Kali ini bunganya juga berwarna putih sesuai
dengan namanya Appendicula alba (alba = putih
---red). Ukuran bunganya hampir sama dengan
Dari kiri atas ke kanan bawah:
Appendicula elegans, yaitu sekitar 3,5 mm.
Nervilia punctata. Persebarannya luas, mulai dari India hingga kepulauan fiji di selatan.
Berukuran kecil dan butuh panas yang cukup untuk berbunga. Hari berikutnya kami memulai dari pintu keluar
Appendicula alba. Belum banyak informasi mengenai anggrek tanah yang satu ini. jogging track, dan di sinilah kami menemukan
Sangat menarik untuk dijadikan bahan penelitian. bunga anggrek terbesar sepanjang sejarah muter-
Bulbophyllum absconditum. Sering juga disebut sebagai Bulbophyllum yang muter di Cangar. Walaupun hanya berukuran
bersembunyi, sebab selain berukuran kecil ia juga sering terkamuflase.
sekitar 3,5 cm, bunga anggrek Dendrobium nudum
menjadi yang terbesar di antara yang lainnya.
Dendrobium nudum. Ukuran bunganya berkisar 2-3 cm. Berwarna kuning dengan
Demi mendapatkan foto yang ciamik dari bunga
labellum sedikit ungu. Hidupnya bergerombol dalam jumlah bulb yang banyak dalam 1
rumpun.
36 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 37
20. Biodiversitas Cangar
Ceratostylis crassifolia. Genus
ceratostylis memiliki lebih dari
60 spesies tersebar dari India,
Asia Tenggara, Papua Nugini,
Filiphina, hingga kepulauan
pasific.
Coelogyne miniata. Pertama kali
dideskripsi dan dipublikasikan
oleh Carl Ludwig von Blume
yang kemudian diklasifikasikan
oleh John Lindley pada tahun
1883.
Phreatia secunda. Agak sulit
dibedakan dengan saudaranya
Phreatia plantaginifolia
ini, Imam sampai rela memanjat anggrek cantik berwarna ungu. Tepat di atasnya, bunga anggrek dibuat sendiri. Disesuaikan dengan
pohon, padahal sebelah kanan jalan Lagi-lagi pohon tumbang menjadi berwarna merah mempesona tempat ditemukan ataupun dilihat
setapak adalah jurang. suatu berkah bagi kami. Kalau bernama Coelogyne miniata dari ciri-cirinya. Seperti; Anggrek
tidak tumbang sepertinya sulit berukuran sekitar 2,5 cm sudah siap Warung Kopi, Anggrek Kebun Wortel,
Ya, ini merupakan suatu bentuk
bagi kami bisa melihatnya secara untuk dijepret. Berbeda dengan Anggrek Kutilang, Anggrek Pabrik
rasa cinta yang mendalam terhadap
gamblang. Sebab setelah kami ukur bunga Ceratostylis crassifolia yang Jamur, dan Anggrek Pinky.
bunga pujaan, sehingga jurang pun
dengan metode kiranologi, tempat mekrok ke atas, bunga Coelogyne
tak menjadi halangan. Saya sendiri Di akhir ekspedisi, saya pun
tumbuhnya anggrek tersebut sekitar miniata menghadap ke bawah.
tidak berani memanjat pohon jadi memiliki imaji sendiri. Mulai
15 m dari tanah.
tersebut. Belum sampai tujuan sudah Setelah puas menikmati kedua memahami bagaimana wajah saya
keok nyali saya. Terbukti memang betul apa yang anggrek tersebut, kami meneruskan selalu tersenyum seperti melihat
dikatakan Nurdin, ternyata bunganya perjalanan kembali dan tetap di wanita pujaan hati ketika menemukan
Tidak jauh dari Dendrobium
cantik bukan buatan. Bunga anggrek jogging track. Tak jauh dari pohon dan mengamati anggrek. Dengan
nudum terdapat dua anggrek yang
itu bernama Ceratostylis crassifolia. tumbang, terlihatlah bunga anggrek serta merta, saya pun ikut bernyanyi.
sedang berbunga, yaitu Bulbophylum
berbalut warna keunguan dan terkecil selama kami di cangar. “You are beautiful, beautiful, beautiful.
obtusipetalum dan Trichostosia
tengah-tengahnya kuning terang. Ukuran bunganya hanya 3 mm. Kamu cantik, cantik seperti pacarku
annulata. Tapi ternyata, yang kami
Berukuran sekitar 2,5 cm, mekrok Anggrek tersebut bernama ilmiah hu hu hu.”
jumpai pada anggrek Trichostosia
secara sempurna. Menurut catatan Phreatia secunda. Setengah bercanda,
annulata hanyalah “potnya”.
Comber (1990) dalam Orchids of Java, karena saking kecilnya, anggrek
Bunganya sudah luruh.
sebarannya hanya terbatas di Jawa tersebut kami namakan anggrek upil.
Masih di hari yang sama menyusuri bagian barat. Akan tetapi menurut
jogging track, sampailah kami pada sumber yang dapat dipercaya, di Setelah pengamatan selama satu
pohon besar yang sudah tumbang Jawa bagian tengah pun ditemukan minggu di kawasan Tahura R. Soerjo,
menghalangi jalan setapak. Di Sedangkan untuk Jawa bagian timur, telah terkumpul 20 jenis spesies
situ sudah ada Nurdin (salah satu ini merupakan sebuah suatu catatan anggrek. Teridentifikasi dengan baik
peserta ekspedisi dari Biolaska UIN baru. sekitar 21 spesies. Sedangkan sisanya
Jogja), mengabarkan bahwa ada masih kami namai dengan nama yang
38 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 39
21. Mutiara
di pohon
tumbang
F enomena anggrek-anggrek
yang masih setia berbunga
meski pohon atau batang
tempatnya hidup telah tumbang
sangatlah menarik. Betapa tidak?
anggrek yang berbunga itu. Pohon
atau batang yang tumbang itu
menjulang puluhan meter tak
terjangkau. Padahal dari temuan
selama ekspedisi, dalam satu
Biarpun tempat naungannya batang bisa ditemukan hingga 11
tumbang, anggrek-anggrek jenis anggrek!
tersebut ternyata masih mampu Karenanya, jangan abaikan
hidup dan berbunga. pohon atau batang tumbang di
Selain itu, bila pohon atau hutan. Siapa tahu, dengan sedikit
batang tersebut tidak tumbang, perhatian, Anda akan menemukan
tentu sangat sulit untuk bisa mutiara-mutiara di pohon
melihat dari dekat anggrek- tumbang itu.
40 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 41
24. Biodiversitas Cangar Spesies
Surga Biodiversitas Teks: Heru Cahyono
Foto: Heru Cahyono & Agung
yang Mulai
Terkuak
46 | Biodiversitas Indonesia 3 Biodiversitas Indonesia 3 | 47
25. Spesies Spesies
Meninting Kecil, Ceret Gunung dan Munguk
Begitulah para bioders pengamatan burung anis sisik. data Susanti (2002), KSBL Malang Loreng adalah jenis-jenis burung penghuni
menyebut kawasan Tahura R. Selain Anis sisik, ada juga Eyes Lapwing (Biologi UM), hutan pegunungan yang tidak sulit
Soerjo. Kawasan yang mempunyai burung lain yang merupakan Zoothera (Biologi UB), Kelawar ditemukan di Cangar.
banyak jenis burung yang mudah kanca dari burung pemakan (FKH UB), dan Ekspedisi Fobi
dijumpai dan juga mudah untuk cacing tersebut. Ia adalah Ciung- adalah sebanyak 120 jenis. hijau (Gallus varius) yang sangat
diambil fotonya. Saya jamin, batu kecil (Myophoneus glaucinus). Jumlah tersebut termasuk mudah dijumpai di Baluran,
para birder akan terpesona saat Burung yang sering membuka sangat banyak. Apalagi jika ternyata di lokasi Ekpedisi FOBI
birdwatching di tempat ini. Setelah dan menutupkan ekornya ini mengingat birders kota malang kemarin ayam-ayam tersebut
melihat banyaknya jenis burung tak kalah unik dengan anis sisik. hanya masih mengeksplorasi sangat sulit ditemui. Padahal
yang seolah-olah narsis minta Selain warna hitam kebiruan kawasan dari jalan utamanya saja. sudah semenjak pagi sampai
difoto. pada bulu, ia punya sifat tidak Tidak sampai blusukan masuk ke sore sengaja mencarinya. Terasa
Apalagi ketika melihat maskot pemalu. Bahkan seringkali terlihat dalam hutan. seperti spesies kunci saja mereka.
Cangar (nama lain dari Tahura R. melompat-lompat dengan jarak Dari catatan itu di ketahui Kadangkala saat pagi hari,
Soerjo –red), Anis sisik (Zoothera yang sangat dekat dengan bahwa kawasan Cangar selain terdengar suaranya. Tetapi
dauma) sedang melompat-lompat pengamat. memiliki burung yang bersifat itu pun hanya pada spot-spot
di tanah. Baik saat sedang banyak Pada saat Ekpedisi FOBI “narsis” juga terdapat jenis yang tertentu saja. Burung-burung yang
ataupun sedikit pengunjung. April 2012, lokasi diguyur hujan sulit ditemukan. Meskipun di cukup sering ditemukan pada
Sehingga menurut saya, kondisi setiap hari. Tetapi hal itu tidak tempat lain cukup mudah ditemui. saat pengamatan diantaranya
itu membuat kawasan Cangar menurunkan semangat para birder adalah Sikatan ninon (Eumias
merupakan spot pengamatan Seperti Ayam-hutan merah indigo), Sikatan belang (Ficedula
untuk birdwatching. Jumlah total (Gallus gallus) dan Ayam-hutan
terbaik se-Jawa Timur untuk burung yang terkompilasi dari westernmanni), Kepudang-
48 | Biodiversitas Indonesia Ekspedisi Biodiversitas Indonesia Ekspedisi | 49