1. PENGGUNAAN GOOGLE JAMBOARD SEBAGAI
MEDIUM PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bringin
Semarang Tahun Pelajaran 2023/2024)
KERTAS LULUSAN
Diajukan kepada Dewan Penguji sebagai Pemenuhan Sebagian
Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
AJENG AUFA NURHANIIF
NIM 23030180053
FAKULTAS PELATIHAN GURU DAN
FAKULTAS PENDIDIKAN INGGRIS INSTITUT
PENDIDIKAN ISLAM NEGARA (IAIN)
SALATIGA
2022
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
3. iii
PENGGUNAAN GOOGLE JAMBOARD SEBAGAI
MEDIUM PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bringin
Semarang Tahun Pelajaran 2023/2024)
KERTAS LULUSAN
Diajukan kepada Dewan Penguji sebagai Pemenuhan Sebagian
Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
AJENG AUFA NURHANIIF
NIM 23030180053
FAKULTAS PELATIHAN GURU DAN
FAKULTAS PENDIDIKAN INGGRIS INSTITUT
PENDIDIKAN ISLAM NEGARA (IAIN)
SALATIGA
2022
7. vii
MOTTO
"Itu terlihat tidak mungkin sampai kamu bisa melakukannya"
-Nelson Mandela-
“Bukan tugasmu untuk menjadi segalanya bagi semua orang”
-Ajeng Aufa Nurhaniif-
8. viii
DEDIKASI
Makalah wisuda ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Yusuf Suyono dan Ibu Pasriah, kedua orang tua saya yang selalu
memberikan semangat dan inspirasi kepada saya hingga saat ini.
2. Adikku tercinta, Latifathul Rizka yang selalu memberikan semangat dan
motivasi hingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini secepatnya.
3. Ibu Dr. Mashlihatul Umami, MA yang selalu mendoakan, membimbing dan
menyemangati saya dalam menulis skripsi ini.
4. Yang terbaiksahabat-sahabat sejak semester satu, Ulfa Musafaziroh, Nitis Nur
Annisa, dan Alha Rahma yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan
mendampingi saya dari awal hingga selesainya skripsi ini.
5. Teman-teman konselor yang penuh perhatian sama Rahmatya Alka, Angelina
Cipta, Citra, Winda, dan Elvia yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
kepada saya dari awal hingga selesainya skripsi ini.
6. Pesantrenkusahabat, Faizah, Sofia, Novi, Laila, dan Rahma.
7.Teman-teman KKN 192, Fauzaan Ihza, Nitis Nur, Alha Rahma, Rachmatya Alka,
Igga Dwi, Oktavia Fajar, Sholikhul Habibbuloh, Ahmad Abdul Haq, Tri Mulyani,
Sunyahni Dwi.
8. Semua pihak yang telah banyak membantu namun tidak dapat saya sebutkan satu
persatu dan para pembaca sekalian yang budiman.
9. Seluruh guru, staf, dan pengelola SMP Negeri 1 Bringin, khususnya Ibu
Laatifathul Rizka selaku guru bahasa Inggris, yang dengan murah hati
mengizinkan dan membantu saya dalam melakukan penelitian.
10.Keluarga besar TBI 2018 yang mendukung studi saya dan membantu saya
menyelesaikan skripsi wisuda ini.
9. ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
“Penggunaan Google Jamboard Sebagai Media untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas Tujuh Sekolah SMP
Negeri 1 Bringin Tahun Pelajaran 2023/2024)”. Shalawat dan rahmah terlimpah
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu pengetahuan Islam sehingga dapat menjadi bekal kehidupan dunia
dan akhirat dan kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti. Tulisan ini tidak akan
selesai tanpa bantuan, arahan, nasehat, dan dukungan dari berbagai pihak dan
lembaga. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada:
1. Prof.Dr.Mansur M.Ag, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
2. Norwanto, M.Hum., Ph.D, selaku Ketua Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
3. Mashlihatul Umami, MA selaku pembimbing yang telah mendidik, mendukung,
mengarahkan, dan memberikan bimbingan, gagasan, dan rekomendasi kepada
peneliti dari awal hingga akhir skripsi ini.
4. Seluruh dosen khususnya dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga
5. Seluruh staf dan pejabat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah
11. xi
Semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh pihak-pihak terkait di atas
menjadi amal shaleh dan ibadah serta mendapatkan pahala yang baik dari Allah
SWT. Amin.
Salatiga, Juli 2022
Penulis
Ajeng Aufa Nurhaniif
23030180053
12. xii
ABSTRAK
Nurhaniif, Ajeng Aufa. 2022. “Penggunaan Google Jamboard Sebagai Media untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas XI MIA SMAN 15 Bombana)”. Makalah wisuda,
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing :
Dr. Mashlihatul Umami, MA
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui penerapan Google
Jamboard untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Bringin tahun pelajaran 2023/2024. (2) Untuk mengetahui seberapa jauh
peningkatan kemampuan menulis siswa setelah diajar menggunakan Google Jamboard
pada siswa kelas XI MIA SMAN 15 Bombana pada tahun ajaran 2023/2024.
Subjek penelitian adalah lima belas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bringin. Penelitian
Tindakan Kelas digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus,
yang masing-masing siklus terdiri dari empat langkah: perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Penerapan Google Jamboard berhasil membuat siswa memperhatikan dan memahami
materi, serta aktif, antusias, dan menikmati proses pembelajaran. Kemudian memudahkan
guru dalam menyampaikan materi dengan situasi yang lucu dan menarik. Keterampilan
menulis siswa meningkat setelah mereka menggunakan Google Jamboard untuk membuat
teks deskriptif. Hal ini terlihat pada siswa yang menulis teks deskriptif dengan kosakata,
tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital yang berbeda-beda. Penerapan Google
Jamboard juga membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis teks deskriptif yang
ditunjukkan dengan peningkatan hasil uji T dari siklus I ke siklus II. Siklus I memiliki T-
tabel sebesar 8,462 dan Siklus II memiliki T-tabel sebesar 10,23. Berdasarkan temuan ini,
peneliti menyarankan agar Google Jamboard digunakan dalam kegiatan pengajaran
menulis.
Kata kunci:Google Jamboard; Sedang; Google Jamboard
13. xiii
DAFTAR ISI
JUDULi ................................................................................................................................
CATATAN KONSELOR YANG PERHATIAN .......................................................... iv
PERNYATAAN DAN IZIN UNTUKPUBLIKASIv........................................................
PERNYATAAN SERTIFIKASI….................................................................................vi
MOTTOvii ...........................................................................................................................
DEDIKASIviii......................................................................................................................
UCAPAN TERIMA KASIH Enam ...................................................................................
ABSTRAKxi ........................................................................................................................
DAFTARDAFTAR ISIxii...................................................................................................
DAFTARTABELxv ............................................................................................................
BABsaya PENDAHULUAN1.............................................................................................
A. Latar belakangStudi1 ..............................................................................................
B. MasalahPernyataan5 ...............................................................................................
C. Tujuan daribelajar5 .................................................................................................
D. Signifikansi daribelajar5 .........................................................................................
E. Hipotesis Tindakan dan KesuksesanIndikator6......................................................
F. RisetMetode7..........................................................................................................
1. RisetDesain7 ....................................................................................................
2. RisetSubyek8 ...................................................................................................
3. RisetProsedur9.................................................................................................
4. TeknikPengumpulan Data9..............................................................................
5. RisetInstrumen11.............................................................................................
6. Metode MenganalisisData14 ...........................................................................
G. Makalah KelulusanKerangka16..............................................................................
BAB II TEORITISKERANGKA17 ..................................................................................
A. TeoretisKerangka17................................................................................................
1. Konsep dariMenulis17.....................................................................................
a. Definisi dariMenulis17 .............................................................................
b. ItuTujuan Penulisan19 ..............................................................................
14. xiv
c. JenisPenulisan20.......................................................................................
d. ProsesPenulisan22 ....................................................................................
e. PenilaianPenulisan24................................................................................
f. Indikator Keberhasilan Siswa dalam MenulisKeterampilan26 ................
2. PengajaranMenulis27.......................................................................................
3. GoogleJamboard28 ..........................................................................................
a. Definisi dariGoogle Jamboard28..............................................................
b. Kelebihan dan Kekurangan GoogleJamboard29 ......................................
B. SebelumnyaBelajar31 .............................................................................................
BAB III PELAKSANAANPENELITIAN35 ....................................................................
A. Prosedur dariPenelitian35.......................................................................................
1. SiklusSaya35....................................................................................................
2. SiklusII37.........................................................................................................
B. Nilai Kelulusan SiswaBerhasil39 ...........................................................................
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DANDISKUSI40 ......................................................
A. RisetTemuan40 .......................................................................................................
1. Siklus140 .........................................................................................................
a. Perencanaan40 ..........................................................................................
b. Akting42 ...................................................................................................
c. Mengamati44 ............................................................................................
d. Mencerminkan52 ......................................................................................
2. SiklusII53.........................................................................................................
a. Perencanaan53 ..........................................................................................
b. Akting55 ...................................................................................................
c. Mengamati57 ............................................................................................
d. Mencerminkan66 ......................................................................................
B. Diskusi67 ................................................................................................................
BAB VPENUTUPAN70......................................................................................................
A. Kesimpulan70 .........................................................................................................
B. Saran72 ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA73......................................................................................................
LAMPIRAN76.....................................................................................................................
KURIKULUMVITAE133 ..................................................................................................
15. DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 PenelitianJadwal11................................................................................
Tabel 2.1 Komposisi Penulisan Penilaian(Yakub)26............................................
Tabel 2.2 Indikator Keberhasilan Siswa dalam MenulisKeterampilan29.............
Tabel 4.1 checklist SiswaPengamatan47 ..............................................................
Tabel 4.2 Daftar GuruPengamatan48....................................................................
Tabel 4.3 Nilai Siswa pada Siklus Pra-Tes dan Pasca-TesSaya50 .......................
Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Kelulusan Siklus Pra-Tes dan Pasca-TesSaya51.....
Tabel 4.5 Kuadrat Selisih Siklus Pra-Tes dan Pasca-TesSaya52..........................
Tabel 4.6 Daftar Periksa SiswaPengamatan60......................................................
Tabel 4.7 Daftar GuruPengamatan61....................................................................
Tabel 4.8 Nilai Siswa pada Pra-Tes dan Pasca-TesSiklus II63 ............................
Tabel 4.9 Perhitungan Nilai Kelulusan Pra-Ujian, danSiklus Pasca Tes II64 ......
Tabel 4.10 Kuadrat Selisih Siklus Pra-Tes dan Pasca-TesII65.............................
Tabel 4.11 DataAnalisis70....................................................................................
xv
16. 1
BAB I
PENDAHULUAN
pada Bab I ini peneliti menjelaskan beberapa poin, antara lain latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan penelitian ini, metodologi penelitian termasuk
desain penelitian, subjek penelitian, latar penelitian, dan prosedur penelitian, serta
garis besar makalah kelulusan.
A. Latar Belakang Studi
Bahasa merupakan sistem komunikasi manusia yang muncul sebagai akibat
dari fenomena sosial. Bahasa digunakan untuk mengungkapkan harapan,
ambisi, dan pemikiran masyarakat. Didukung oleh Cynthia Berryman (2007),
bahasa adalah seperangkat kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
anggota komunitas, lingkungan negara, wilayah, budaya, tradisi, dan wilayah
geografis yang sama. Bahasa mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan,
diantaranya sebagai alat berinteraksi (berkomunikasi) dengan manusia, alat
berpikir, dan juga metode pembelajaran dalam lingkup bahasa itu sendiri.
Saat ini bahasa Inggris digunakan hampir di seluruh negara di dunia sebagai
alat berkomunikasi internasional sehingga menyebabkan bahasa Inggris
dinobatkan sebagai bahasa internasional (Rohmah, 2005). Hal ini menyebabkan
bahasa Inggris berkembang pesat. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa
yang memiliki banyak peran penting, oleh karena itu dalam kurikulum di
Indonesia terdapat pelajaran bahasa Inggris. Bahasa Inggris memiliki
pengucapan, kosa kata, dan tata bahasa yang sangat berbeda dari Bahasa
Indonesia. Menurut Sundari (2018), banyaknya perbedaan antara Bahasa
17. 2
Indonesia dan Bahasa Inggris menyebabkan banyak pembelajar Bahasa Inggris
dasar menemui banyak hambatan dan kesulitan dalam belajar.
18. 3
Bahasa inggris. Hal ini menyebabkan bahasa Inggris diajarkan mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Abdelghany, 2016). Oleh karena itu,
diperlukan metode dan strategi pengajaran bahasa Inggris yang tepat.
Siswa harus kompeten dalam empat keterampilan bahasa Inggris; menulis,
mendengarkan, berbicara, dan membaca. Salah satu dari empat keterampilan
yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir dan keterampilan
berekspresi seperti yang dituangkan dalam menulis adalah keterampilan
menulis. Keterampilan menulis dalam proses pembelajaran bahasa tidak dapat
dipisahkan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan ini saling
melengkapi. Berdasarkan Rao & Durga (2018) salah satu dari empat
kemampuan dalam pemerolehan bahasa adalah menulis, yaitu suatu sistem
simbol tertulis yang mewakili suku kata, bunyi, atau kata bahasa yang
direpresentasikan dalam berbagai cara, termasuk tanda baca, dan penggunaan
huruf kapital, serta seperti bentuk dan fungsi kata. Menurut Richards & Renadya
(2002) diantaraempat keterampilan yang harus dikuasai siswa, menulis adalah
salah satu keterampilan yang paling menantang untuk dipelajari dan dikuasai
siswa dalam menyusun kalimat sesuai tata bahasa yang benar.Menulis juga
penting karena memungkinkan siswa untuk mengatur pemikiran mereka ke
dalam paragraf yang tepat.
Jika dibandingkan dengan keterampilan lainnya, menulis adalah
keterampilan yang paling penting dan paling sulit untuk dikuasai. Seseorang
yang belum terbiasa menulis akan mengalami kesulitan ketika ia
mengungkapkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Sebaliknya, seseorang yang
biasa mengungkapkan gagasan atau peristiwa yang dialaminya dalam bentuk
tulisan akan merasa mudah baginya. Hal ini didukung oleh Adyawardhani
(2016) faktor yang membantu seseorang mudah menulis bukan hanya karena
19. 4
terbiasa menulis tetapi juga karena didukung oleh kecintaannya terhadap
membaca. Sebab dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi atau
pengetahuan serta kosa kata yang bervariasi, sehingga akan mudah untuk
menuangkannya dalam bentuk tulisan karena ia mengetahui dan memahami hal-
hal yang akan ditulis.
SMP Negeri 1 Bringin merupakan sekolah menengah pertama yang mengikuti Merdeka
20. 5
kurikulum yang menuntut siswa lebih kreatif, imajinatif, dan aktif di kelas.. Dari
wawancara dengan guru bahasa Inggris SMP Negeri 1 Bringin pada tanggal 10
Desember 2021, beberapa faktor penyebab siswa kesulitan dalam menulis
adalah siswa mempunyai keterbatasan kosa kata dan sebagian dari mereka
malas membuka kamus, serta sebagian besar anak kesulitan memahami tata
bahasa.
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat pembelajaran menulis guru
mengajar menggunakan metode ceramah dan siswa diminta berlatih menulis
secara konvensional melalui kertas. Guru bahasa Inggris kelas XI MIA SMAN
15 Bombana mengatakan banyak siswa yang mengalami kesulitan karena
kurangnya latihan menulis. Oleh karena itu, guru mencari metode dan media
pembelajaran agar siswa dapat memiliki minat dalam kelas menulis, serta
mengajak mereka untuk aktif dan lebih sering berlatih menulis. Namun cara ini
masih belum bisa membuat kemampuan menulis siswa meningkat secara
signifikan. Nilai Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris
di SMP Negeri 1 Bringin adalah 72, dan Guru Bahasa Inggris mengatakan
bahwa pada kelas menulis kurang dari 50% siswa tidak mencapai nilai
ketuntasan minimum (KKM).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, guru hendaknya
meningkatkan aktivitas kelas menulis dengan strategi baru, sebagaimana
dijelaskan oleh Keh (1999: 3) yang dikutip oleh Rohmah (2009: 5) bahwa
penerapan strategi baru membawa angin segar dalam pembelajaran. lingkungan
kelas dan dapat mempengaruhi kecanggungan dan minat menulis siswa. Solusi
peneliti terhadap tantangan tersebut adalah dengan menggunakan Google
Jamboard sebagai media dalam kegiatan kelas menulis. Peneliti mencari media
yang dapat diterapkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
21. 6
keterampilan menulisnya dan dapat digunakan dalam model pembelajaran apa
pun, baik online, offline, atau tatap muka terbatas.
pembelajaran tatap muka, dapat menjadikan siswa lebih aktif dan tertarik dalam latihan
menulis
22. 7
selama kelas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan siswa dan guru
menggunakan Google Jamboard sebagai media untuk memfasilitasi proses
pembelajaran menulis bahasa Inggris mereka.
Google Jamboard memungkinkan siswa untuk berlatih menulis, menerima
masukan dan memberikan komentar dalam satu platform. Draucker (2021)
menegaskan bahwa Google Jamboard merupakan aplikasi sebagai media
pembelajaran menulis sebagai bagian dari Google Apps for Education,
menyediakan kanvas yang dapat digunakan siswa dan guru untuk menuliskan
ide atau pendapatnya secara kolaboratif. Layaknya papan tulis konvensional,
jamboard ini dapat digunakan sebagai media dalam menjelaskan materi
pembelajaran dengan menulis materi, menambahkan gambar, dan informasi
lainnya. Selain itu juga dapat mengajak siswa untuk interaktif dan
berkolaborasi. Jamboard hadir untuk memfasilitasi kolaborasi secara real time
antara guru dan siswa sehingga dapat membuat kelas menulis menjadi lebih
menarik dan interaktif. Guru dapat mengajak siswa untuk berlatih selama kelas
menulis, menuliskan idenya, memecahkan masalah atau menggambar secara
kolaboratif dan sinkron. Google Jamboard dapat diakses dengan menggunakan
ponsel, tablet, atau komputer. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Sweeney, dkk (2021) Google Jamboard memungkinkan pendidik
bereksperimen dengan opsi pendidikan virtual kolaboratif terlepas dari biaya
atau lokasi geografis. Program ini memberikan pengalaman kolaboratif yang
dapat disesuaikan dan dapat dikemas untuk digunakan dalam pendidikan tinggi
dan lebih menjanjikan dalam kolaborasi antarprofesional.
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Google Jamboard sebagai
Media untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa (Penelitian Tindakan
23. 8
Kelas pada Siswa Kelas Tujuh di SMP Negeri 1 Bringin Tahun Ajaran 2020
/2021)." Peneliti
diharapkan ituPenelitian ini akan membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan
menulisnya.
24. 9
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yang ingin diteliti, antara lain:
1. Bagaimana penerapan Google Jamboard dalam meningkatkan keterampilan
menulis siswa pada siswa kelas XI MIA SMAN 15 Bombana tahun ajaran
2023/2024?
2. Seberapa jauh peningkatan keterampilan menulis siswa kelas XI MIA
SMAN 15 Bombana tahun ajaran 2023/2024 setelah diajar menggunakan
Google Jamboard?
C. Tujuan penelitian
Tujuan peneliti berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan Google Jamboard dalam meningkatkan
keterampilan menulis siswa kelas XI MIA SMAN 15 Bombana tahun ajaran
2023/2024
2. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan menulis siswa
setelah diajar menggunakan Google Jamboard pada siswa kelas XI MIA
SMAN 15 Bombana tahun ajaran 2023/2024.
D. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara akademis
maupun praktis.
1. Secara teoretis
Temuan penelitian ini dapat dijadikan referensi alternatif untuk
mengembangkan pendekatan belajar mengajar menulis.
2. Praktis
a) Signifikansi bagi siswa
Dengan menggunakan Google Jamboard sebagai medianya, siswa bisa menjadi lebih
25. 10
aktif dan termotivasi dalam studi bahasa Inggris mereka. Selain belajar, anak-
anak bisa menjadi lebih tertarik, lebih bersenang-senang saat belajar, lebih aktif
saat berpartisipasi dalam pembelajaran, dan mengantisipasi peningkatan
keterampilan menulisnya.
b) Signifikansi bagi guru
Penelitian ini menggunakan media yang dapat diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran. Setelah dilakukan penelitian, guru dapat
menggunakan media ini untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya
pada keterampilan menulis.
c) Signifikansi bagi sekolah
Setelah penelitian selesai, media ini dapat digunakan dalam
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis peneliti terhadap penelitian ini adalah:
Ho : Nilai T-tabel melebihi nilai T-uji. Tidak terdapat peningkatan yang berarti
pada kemampuan menulis siswa setelah menggunakan Google Jamboard di
SMP Negeri 1 Bringin pada tahun ajaran 2023/2024.
Ha : Nilai t-hitung melebihi nilai t-tabel. Keterampilan menulis siswa meningkat
secara signifikan setelah penggunaan Google Jamboard pada siswa kelas XI
MIA SMAN 15 Bombana tahun ajaran 2023/2024.
Indikator keberhasilan pembelajaran ini didasarkan pada kompetensi dasar
siswa yang tercantum dalam RPP. Keberhasilan dan kegagalan siswa dalam
menyelesaikan tugas pada siklus I dan II akan dinilai dengan menggunakan
kriteria kelulusan (KKM). Pelajaran Bahasa Inggris di kelas XI MIA SMAN 15
Bombana memiliki nilai kelulusan 72. Para guru dan peneliti mengantisipasi
26. 11
setidaknya 85 persen siswa akan lulus pelajaran menulis teks deskriptif setelah
menggunakan Google Jamboard sebagai medianya.
27. 12
F. Metode penelitian
1. Desain penelitian
Para peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas untuk penelitian ini.
Metodologi penelitian tindakan kelas adalah metode untuk meningkatkan
praktik pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dilakukan
tindakan, penilaian, refleksi, dan perbaikan praktik. Menurut McNiff (1992:
10) penelitian tindakan kelas diartikan sebagai suatu jenis studi kontemplatif
yang dilakukan oleh pendidik sendiri, yang temuannya dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kemampuan mengajar.
Penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus, menurut Latief
(2012), penelitian tindakan kelas terdiri dari siklus-siklus yang berulang.
Artinya antara beberapa siklus yang saling terhubung. Pendekatan ini
digunakan peneliti untuk menemukan metode baru untuk meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Seperti dilansir Kemmis dkk (2014) dalam Burns
(2009:7) penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan:
a. Perencanaan
Peneliti pada langkah ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
permasalahan dan mengembangkan rencana pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas proses pembelajaran.
b. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti mengimplementasikan strategi yang telah
ditetapkan pada tahap perencanaan menjadi suatu tindakan, sebagai
berikut:
1) Melakukan tes awal.
2) Menerapkan Google Jamboard untuk mengajar.
29. 14
c. Pengamatan
Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan pembelajaran, yaitu
keadaan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran, serta untuk
mengetahui kemajuan peserta didik dalam keterampilan menulisnya.
d. Cerminan
Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi proses pembelajaran dan
merencanakan siklus berikutnya jika hasilnya kurang memuaskan. Tahapan
ini digunakan peneliti untuk menemukan metode baru guna meningkatkan
keterampilan menulis siswa.
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1
Bringin tahun pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 15 orang.
Peneliti memilih SMP Negeri 1 Bringin sebagai lokasi penelitian karena
beberapa alasan sebagai berikut:
1) Peneliti menemukan bahwa penguasaan keterampilan menulis siswa perlu
ditingkatkan.
2) Keterampilan menulis bahasa Inggris siswa masih menjadi tantangan.
3) Guru jarang menggunakan berbagai media untuk mengajarkan keterampilan bahasa
Inggris.
30. 15
3. Prosedur Penelitian
Peneliti mengikuti tahapan yang diuraikan dalam jadwal penelitian di bawah
ini ketika melakukan penyelidikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juni tahun 2022. Tabel jadwal penelitian disajikan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
TI
DA
K
Waktu Kegiatan Tem
pat
1 Juni Datang ke sekolah untuk
memberikan surat izin penelitian
kepada wakil
kepala bagian kurikulum di SMP
N 1 Bringin
Kantor Staf SMP
N 1 Bringin
2 Juni Bertemu dengan guru bahasa
Inggris
secara pribadi untuk
mendiskusikan rencana
pelajaran.
Ruang Guru
SMP N 1
Bringin
3 15
Junit
h202
2
Melakukan siklus I, pra tes
dan perlakuan
Ruang Kelas
SMPNegeri 1
Bringin
4 16
Junit
h202
2
Melakukan siklus I, treatment dan
Post test
Ruang Kelas
SMPNegeri 1
Bringin
5 20
Junit
h202
2
Melakukan siklus II, Pra –
tes dan perlakuan
Ruang Kelas
SMPNegeri 1
Bringin
6 21
Junit
h202
2
Melakukan siklus II, perlakuan dan
Post
- tes
Ruang Kelas
SMPNegeri 1
Bringin
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang
akurat, menganalisis data, dan pada akhirnya memilih solusi terbaik terhadap
32. 17
a. Data kualitatif
Data kualitatif menurut Nugent (2012:35) berkaitan dengan
deskripsi. Data kualitatif dapat diamati tetapi tidak dapat diukur secara
statistik. Berikut ini adalah metode yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data kualitatif:
1. Pengamatan
Peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru di dalam kelas untuk
menilai peningkatan keterampilan menulis siswa dan kondisi kelas saat
menggunakan Google Jamboard. Agar observasi lebih sistematis, peneliti
menerapkan checklist observasi.
2. Dokumentasi
Untuk memberikan statistik yang paling dapat diandalkan, peneliti
mengumpulkan dokumentasi dalam bentuk gambar dan karya tulis
siswa.
b. Data kuantitatif
Berdasarkan Nugent (2012:35), Dalam Penelitian Tindakan Kelas,
data kuantitatif dapat berupa nilai ujian, usia siswa, jumlah prestasi
akademik, atau tingkat kehadiran siswa. Para peneliti mengumpulkan data
kuantitatif mengenai peningkatan keterampilan menulis siswa dengan
menggunakan nilai tes tertulis pre-test dan post-test.
33. 18
5. Instrumen Penelitian
a. Pengamatan
Dalam penelitian, observasi juga dapat merujuk pada salah satu teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sesuai dengan Muhammad AL
(2014), dalam penelitian observasi digunakan sebagai istilah teknis yang
mempunyai arti tertentu. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi
tidak terstruktur atau terbuka secara langsung di dalam kelas untuk
memperoleh informasi mengenai aktivitas dan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran dan kinerja guru. Tahapan inilah yang dilaksanakan
PTK, dilakukan kegiatan membaca, dan partisipasi siswa dalam pendekatan
reciprocal teaching yang digunakan.
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
mendengarkan dan melihat seluruh kegiatan pembelajaran secara metodis.
Nunan (2009: 258) mendeskripsikan observasi sebagai serangkaian
prosedur terkait untuk memperoleh data sepanjang sesi mendengarkan atau
tutorial bahasa nyata, terutama melalui observasi, pendengaran, dan
ini.
Tabel 1.2 Checklist Hasil Observasi Siswa
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TID
AK
Keterangan
1 Berkonsentrasi pada
sedang
belajarproses atau isinya
2 Bertanya kepada guru tentang
Isi
3 Menjawab pertanyaan dari
Guru
34. 19
4 Menyelesaikan misi
5 Memiliki keinginan yang kuat untuk
menggunakan
Google Jamboard di kelas menulis.
35. 20
Tabel 1.3 Checklist Observasi Guru
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TID
AK
Keterangan
1 Merawatnya dengan benar
bahan dan alat peraga di Kelas
2 Guru memberi salam kepada
siswanya
sebelum pelajaran dimulai.
3 Berdoa terlebih dahulu sebelum
kelas dimulai
4 Memeriksa siswa
kehadiran dan kesopanan
5 Memotivasi siswasebelumnya
pelajaran dimulai
6 Mengingatkan siswa sebelumnya
Bahan
7 Menyampaikan tujuan
pembelajaran
8 Memberikan penjelasan
tentangmateri hari ini dan
Google
papan jam
9 Memberikan contoh praktek
menulis menggunakan google
jamboard
10 Membimbing siswa
dengankesulitan yang
ditemui pada saat kegiatan
pembelajaran
11 Setelah kegiatan pembelajaran
selesai, berikan kesimpulan dan
komentar kepada
siswa.
12 Mengajak siswa berdoa sebelum
pelajaran ditutup
13 menutup pelajaran
b. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari dokumen. Dokumen tertulis disebut dokumen.
36. 21
Penelitian tersebut mengkaji data melalui catatan, transkrip, buku, surat
kabar, agenda, dan sebagainya sebagai bagian dari proses
37. 22
dokumentasi. Dokumentasi merupakan strategi pengumpulan data dari
banyak sumber seperti catatan, transkrip, buku, dan lain sebagainya.
c. Tes
Tes digunakan untuk menilai kemajuan siswa. Tes merupakan suatu
cara untuk mengetahui pemahaman seseorang terhadap suatu mata
pelajaran tertentu. Dinyatakan oleh Arikunto (2006:150), seperangkat soal
atau latihan, serta instrumen lainnya, yang digunakan untuk menilai
pengetahuan, kecerdasan, dan sikap seseorang atau suatu kelompok
diartikan sebagai tes. Hasil ujian menulis dibandingkan dengan kriteria
keberhasilan untuk mengetahui apakah kemampuan menulis siswa
mengalami peningkatan atau belum. Tes berikut digunakan dalam
penelitian ini:
1. Pra – tes
Pra – tes adalah tes yang diberikan sebelum guru memulai kegiatan
mengajar. Tujuan dari tes awal adalah untuk menilai kemampuan
menulis siswa sebelum menerapkannya.
2. Pasca – tes
Setelah siswa menyelesaikan pre-test dan menerima materi
pembelajaran dari guru, maka diadakan post-test. Post-test diberikan
untuk mengevaluasi apakah kemampuan menulis siswa telah meningkat
sebagai hasil dari perlakuan.
Baik pre – test maupun post – test dibuat menggunakan kurikulum
dan silabus yang digunakan untuk siswa kelas VII SMP N 1 Bringin
tahun ajaran 2023/2024.
38. 23
6. Metode Menganalisis Data
Pengumpulan data penelitian dari penelitian tindakan kelas ada dua jenis,
yaitu pengolahan data dan data hasil. Istilah “pengolahan data” mengacu pada
operasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan, sedangkan “data hasil”
mengacu pada fakta yang terjadi atau berbagai kejadian selama atau akibat
dari kegiatan tersebut. Data yang dikumpulkan berasal dari proses
pembelajaran di kelas. Ada dua metode untuk menganalisisnya.
a. Teknik deskriptif
Teknik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana
penerapan Google Jamboard untuk membantu siswa dalam meningkatkan
keterampilan menulis. Sebagaimana dikemukakan dalam (Arikunto,
2021:282), Tujuan teknik deskriptif adalah menganalisis motivasi dan
perilaku siswa selama proses belajar mengajar. Menganalisis data dengan
menggunakan teknik deskriptif meliputi proses dan hasil siswa
mengembangkan keterampilan menulisnya dengan menggunakan Google
Jamboard. Teknik deskriptif digunakan untuk memahami data dari bentuk
observasi.
b. Teknik statistik
Untuk menganalisis dan memberikan informasi tambahan, peneliti
menggunakan teknik statistik. Berikut rumus yang digunakan peneliti
untuk menilai data penelitian.
i. Perhitungan Berarti
Untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, peneliti menggunakan
rumus perhitungan rata-rata sebagai berikut:
39. 24
𝑀𝑒= ∑ 𝑓
𝑖𝑥𝑖
∑𝑓𝑖
Catatan:
𝑀𝑒 = Mean (Nilai rata-rata siswa)
∑ 𝑓𝑖 = total nilai siswa
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 = jumlah seluruhnyanilai siswa dikalikan total nilai siswa(Sugiyono,
2013:54)
ii. DeviasiStandar
Rumusnya adalah:
𝑆𝐷 = √
∑ 𝑓𝑖(𝑥𝑖−𝑥)
𝑛
(Sugiyono, 2013:57)
iii. Uji-T
T - tes digunakanoleh peneliti untuk menilai apakah terdapat
perubahan yang signifikan antara pre-test dan post-test.
𝑆𝐸𝑀𝐷=
𝑆𝐷𝐷
√𝑁 − 1
𝑀𝐷
𝑡𝑜= 𝑆𝐸
𝑀𝐷
40. 25
G. Kerangka Makalah Kelulusan
Untuk melakukan penelitian yang sistematis, peneliti membagi makalah
ini menjadi lima bab sebagai berikut: Pada Bab I, peneliti membahas latar
belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis penelitian, prosedur penelitian, dan kerangka makalah.
Kerangka teori dijelaskan pada Bab II. Bab ini memuat teori-teori
pendukung serta beberapa ulasan penelitian-penelitian terdahulu. Yang berisi
tentang pengertian dan uraian luas tentang menulis, tujuan menulis, jenis-jenis
menulis, proses menulis, penilaian menulis, indikator keberhasilan siswa dalam
keterampilan menulis, pengajaran menulis, pemahaman Google Jamboard, serta
kelebihan dan kekurangan Google Jamboard.
Pelaksanaan penelitian dibahas pada Bab III. Ini berisi metode
penelitian. Bab IV membahas tentang temuan penelitian dan analisis data. Berisi
temuan penelitian penerapan Google Jamboard sebagai media untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa di SMP Negeri 1 Bringin pada tahun
ajaran 2023/2024.
Bab terakhir adalah Bab V. Berdasarkan analisis pada Bab 4, bab ini
memuat temuan penelitian dan rekomendasi. Daftar Pustaka dan Lampiran
kemudian disajikan.
41. 26
BAB II KERANGKA
TEORITIS
Bab ini berisi kerangka teori dan gambaran penelitian terkini. Kerangka teoritis
membahas berbagai aspek penulisan, pengajaran menulis, dan definisi Google
Jamboard. Penelitian terdahulu menggambarkan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh peneliti lain sebagai acuan penelitian ini.
A. TeoretisKerangka
1. Konsep Penulisan
Peneliti membahas beberapa topik pada bagian ini, antara lain makna
menulis, tujuan menulis, jenis-jenis tulisan, proses menulis, evaluasi menulis,
dan indikator keberhasilan siswa dalam keterampilan menulis.
a. Definisi Menulis
Saat membahas menulis, peneliti menampilkan beberapa teori dasar
menulis. Harmer (2007: 265) menjelaskan bahwa menulis merupakan
salah satu bakat produktif yang di dalamnya siswa harus menghasilkan
bahasanya sendiri. Artinya, meskipun siswa biasanya menyampaikan
gagasannya secara lisan, mereka dapat mengungkapkannya dalam bentuk
tertulis melalui tulisan. Hasil tulisan biasanya berupa kata, frasa, paragraf,
atau karangan yang memuat konsep atau pemikiran siswa.
Menulis membantu siswa untuk sekedar mengungkapkan
gagasannya kepada pembaca dalam bahasa tulis yang mudah dipahami
oleh pembaca. Seperti yang dijelaskan oleh
42. 27
Lubis (2014) menulis diartikan sebagai penyampaian gagasan dan
penjelasan suatu bahasa yang diketahui oleh seseorang yang ditulis
sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami maksud penulis.
Di sisi lain, Clark (2013) menyatakan bahwa menulis adalah alat
kognitif yang membantu siswa mengekspresikan diri dan memahami serta
berbagi perspektif mereka tentang dunia di sekitar mereka. Pendapat ini
berarti bahwa ketika mulai menulis sesuatu, siswa menunjukkan bahwa
mereka memahami materi pembelajaran dan dengan mudah dapat
menyampaikan ide, persepsi, dan apa pun yang terlintas dalam pikiran
mereka.
Menulis merupakan suatu kemampuan yang dapat dipelajari dan
perlu dilatih, Nunan (1992) menjelaskan bahwa menulis bukanlah suatu
bakat yang alami atau mudah diperoleh; itu dianggap sebagai hal yang
paling menantang untuk dilakukan dalam bahasa. Dari penjelasan di atas,
menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, dan
perasaan kepada orang lain dalam bahasa tulis. Ketepatan konsep yang
diungkapkan harus diimbangi dengan ketepatan penggunaan bahasa,
termasuk kosa kata, tata bahasa, dan ejaan.
Peneliti sampai pada kesimpulan bahwa menulis adalah
keterampilan linguistik yang penting dalam kehidupan kita. Kita dapat
mencerahkan orang, melakukan perdagangan, membujuk, membuat
jengkel, dan mengekspresikan diri kita melalui tulisan. Menulis atau
belajar khususnya bahasa kedua, melibatkan lebih dari sekedar
“menuliskan sesuatu”. Ini adalah salah satu dari empat talenta alami yang
44. 29
b. Tujuan Penulisan
Menulisbukan sekadar menguraikan kata-kata. Penulis perlu
memahami tentang tujuan menulis sebelum akhirnya menciptakan
sebuah karya sastra yang indah. Selain itu, menulis juga menjadi media
komunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi penulis menentukan
tujuannya untuk memberikan wawasan luas atau sekedar memberikan
hiburan kepada pembaca. Raid (1993) menyatakan bahwa tujuan menulis
adalah:
1) Untuk menginformasikan; penulis dapat menginformasikan
semuanyakepada para pembacanya, baik itu peristiwa, data, maupun
fakta sehingga para pembaca dapat memperoleh informasi baru,
pengetahuan baru, dan kesadaran tentang berbagai peristiwa yang dapat
dan akan terjadi di dunia ini.
2) Untuk menjelaskan; berarti penulis menulis untuk menjelaskan apa
yang membingungkan dan memperjelasnya.
3) Untuk menghibur atau menghibur penonton; emenghibur adalah
fungsi dan tujuan komunikasi melalui tulisan. Sebab, ada beberapa karya
tulis yang ditujukan untuk menghibur pembacanya, seperti cerpen, novel,
atau cerita lucu lainnya.
Akibatnya, ketika kita menulis sesuatu, kita memilih salah satu dari
tiga tujuan yang dijelaskan di atas untuk menjamin bahwa audiens
mengetahui inti dari karya kita. Setiap orang mempunyai alasan untuk
menulis, dan orang lain dapat memahami pentingnya kata-kata mereka.
Oleh karena itu, tujuan utama menulis adalah komunikasi.
45. 30
Berdasarkan gagasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
menulis dapat digunakan dalam berbagai cara. Banyak individu yang
dapat menggunakannya untuk menyampaikan pesan, mengungkapkan
pikiran, membalas sesuatu yang diberikan, membujuk, dan memberi
nasihat dalam bentuk tertulis untuk tujuan tertentu.
c. Jenis Tulisan
Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan dalam belajar bahasa
Inggris. Dalam proses belajar mengajar, instruktur juga mungkin
mengalami kesulitan dalam menyajikan konten. Ketika seseorang
mengeksplorasi berbagai jenis tulisan, ada beberapa perdebatan.
Pardiyono (2007) mendeskripsikan genre sebagai suatu jenis teks
yang berfungsi sebagai kerangka acuan penyusunan teks tertulis secara
efektif; efektif dari tujuan yang tepat, memilih dan menulis elemen teks,
dan menggunakan pola tata bahasa.
Menurut Wishon & Burks (1980), jenis-jenis tulisan adalah sebagai
berikut:
1) Cerita
Teks naratif adalah jenis tulisan yang menceritakan kepada kita
tentang suatu kisah atau peristiwa yang terjadi. Ini dapat digunakan
untuk mendidik atau menunjukkan subjek yang kompleks dengan
cepat. Didukung oleh Wishon & Burks (1980) mendefinisikan narasi
sebagai genre teks yang menyajikan rangkaian peristiwa dan disusun
secara kronologis menurut urutan waktu dan bentuk tulisan yang
digunakan untuk menghubungkan cerita, perbuatan, dan peristiwa.
46. 31
2) Keterangan
Seperti yang dijelaskan olehDeskripsi Wishon & Burks (1980)
adalahdigunakan untuk menggambarkan atau menggambarkan
rincian tentang suatu objek sepertivisual orang, tempat, dan bahkan.
Ini dapat digunakan untuk melengkapi jenis tulisan lain atau sebagai
alat utama untuk membangun sebuah gambar.
3) Eksposisi
Seperti dilansir Wishon & Burks (1980) teks yang memuat
informasi tentang penjelasan dan penafsiran makna disebut sebagai
eksposisi.
Dari pengertian di atas, eksposisi adalah suatu jenis tulisan yang
digunakan dalam produksi informasi, seperti pada surat kabar,
majalah, artikel, atau jurnal. Akibatnya, ini mungkin digunakan untuk
memberikan kesimpulan pada editorial, artikel, atau percakapan.
4) Argumentasi
Dalam menulis argumentasi, penulis harus mampu menggeser
dan membujuk pembaca agar berubah pikiran terhadap suatu topik
yang dipandang esensial, penting, namun masih bisa diperdebatkan.
Akibatnya, argumen tertulis mempunyai kualitas persuasif atau daya
pikat. Hal ini didukung oleh Wishon & Burks (1980) yang mengatakan
bahwa argumentasi digunakan untuk meyakinkan dan membujuk.
5) Persuasif
Teks persuasif berisi ajakan atau perintah kepada seseorang untuk
melakukan apa yang tertulis dalam teks tersebut. Menurut Sundem
48. 33
menulis adalah jenis tulisan yang berupaya membujuk pembacanya
agar percaya atau berperilaku tertentu. Untuk mengajak tentunya
diperlukan kalimat atau kata yang dapat mempengaruhi pembacanya.
Peneliti menguji keterampilan menulis deskriptif siswa dalam
penelitian ini. Peneliti memilih teks deskriptif berdasarkan saran dari
guru bahasa Inggris di SMP N 1 Bringin, dengan pertimbangan
mengikuti kurikulum yang berlaku di SMP N 1 Bringin. Teks
deskriptif adalah jenis teks yang digunakan untuk memberikan
deskripsi. Tujuan dari teks ini adalah untuk mendeskripsikan apa pun,
apakah itu benda, binatang, orang, atau sesuatu yang lain. Menurut
Hammond (1992), struktur generik teks deskriptif adalah Identifikasi
dan Deskripsi. Ini mencakup identifikasi fenomena yang akan
dideskripsikan dan deskripsi fenomena yang akan dideskripsikan,
termasuk bagian-bagiannya, kualitasnya, sifat-sifatnya, dan
sebagainya. Fokus pada individu tertentu, penggunaan simple present
tense, dan penggunaan kata sifat deskriptif merupakan aspek
kebahasaan dalam tulisan deskriptif.
d. Proses Penulisan
Untuk menyelesaikan tulisan harus melalui beberapa tahapan,
tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu langkah saja. Mengapa siswa
perlu melalui beberapa fase menulis? Sebab, untuk menghasilkan
sesuatu dalam bahasa tulis, siswa harus memperbaiki dan menulis ulang
hasil tertulisnya berkali-kali untuk mencapai tujuannya. Dinyatakan
oleh Oshima & Hogue (2007),
49. 34
beberapa langkah penulisan yang pertama adalah
prapenulisan,pengorganisasian kedua, penulisan ketiga, dan terakhir
pemolesan. Berikut penjelasan proses penulisannya:
1) Pra – menulis
Pra-penulisan adalah cara menciptakan yang baruide ide.
Pada tahap ini, siswa memilih topik dan mengumpulkan ide-ide
untuk mengkarakterisasi masalah.
2) Pengorganisasian
Tahap selanjutnya adalah menyusun pemikiran-pemikiran
tersebut menjadi suatu kerangka yang ringkas.
3) Menulis
Setelah pengorganisasian, langkah penulisan selanjutnya
adalah menyusun draf dengan memanfaatkan outline yang dibuat
siswa sebagai pedoman. Siswa harus menulis draf secepat mungkin,
tanpa memikirkan tata bahasa, ejaan, atau tanda baca. Cukup
tuangkan pemikiran Anda di atas kertas.
4) Poles (Editing dan Revisi)
Para siswa menyempurnakan apa yang mereka milikitelah
menulis dalam fase ini. Ini juga dikenal sebagai revisi dan
pengeditan. Pemolesan paling efektif bila siswa melakukannya
dalam dua tahap. Tahap pertama adalah mengatasi permasalahan
utama terkait konten dan organisasi (revisi). Siswa selanjutnya
fokus pada kekurangan kecil pada mekanisme teks (penyuntingan).
50. 35
e. Penilaian Penulisan
Setelah siswa menyelesaikan proyek menulisnya, guru harus
mengevaluasi pekerjaannya menggunakan penilaian menulis. Hal ini
digunakan untuk menilai keterampilan menulis siswa dalam banyak
komponen dan untuk memutuskan langkah selanjutnya dalam
menyelesaikan kesulitan menulis siswa. Menurut Weigle (2002:
189), pengembangan rubrik penilaian telah menghasilkan
peningkatan tes dan penilaian. Penilaian menulis memiliki banyak
komponen, termasuk organisasi, kosa kata, mekanika, dan
penggunaan bahasa. (Yakub: 1981)
Tabel 2.1 Komposisi Penulisan Penilaian (Yakub)
Aspek Kriteria Skor
Isi Bagus hingga luar biasa: Tulisan
mahasiswa harus informatif,
substansial, pengembangan skripsi,
dan teori yang sesuai.
30-27
Baik hingga rata-rata: Tulisan
siswa mencakup beberapa
pengetahuan mata pelajaran,
keluasan yang dapat diterima,
pengembangan tesis terbatas,
terutama relevan dengan
topik tetapi kurang mendalam
26-22
Menengah hingga lemah: Pengetahuan
mata pelajaran menulis siswa minim,
isinya sedikit, dan topiknya tidak
dikembangkan secara memadai.
21-17
Sangat lemah: Tulisan siswa tidak
menunjukkan pengetahuan topik, tidak
substantif, tidak relevan, dan tidak
memadai
untuk menilai
16-10
51. 36
Organisasi Baik hingga luar biasa: Tulisan siswa
memiliki ekspresi yang lancar, konsep
yang dikemukakan/didukung dengan
baik, terorganisir dengan baik,
urutan logis, dan kohesif
20-18
52. 37
Baik hingga rata-rata: Tulisan siswa
sedikit berombak, tersusun longgar,
namun konsep inti menonjol,
dukungan minimal, logis tetapi tidak
memadai
pengurutan
17-15
Menengah hingga lemah: Tulisan
siswa kurang lancar, konsep campur
aduk atau terputus-putus, dan logika
kurang
mengurutkan dan mengembangkan
14-10
Sangat lemah: Isi tulisan siswa tidak
komunikatif, tidak terorganisasi, dan
kurang memadai
menilai
9-7
Kosakata Baik hingga luar biasa: siswa dalam
menulis sudah menggunakan kata-
kata yang efektif, menggunakan
idiom, menggunakan kosa kata yang
beragam, kesalahan minimal pada
tata bahasa dan penempatan kata
sesuai
dengan konteksnya
20-18
Baik sampai sedang: rentang kata
cukup, terkadang ada kesalahan
penggunaan idiom, dan ada beberapa
kata-kata yang mempunyai banyak arti
17-15
Menengah hingga lemah:penguasaan
kata siswa terbatas, dan sering terjadi
kesalahan dalam pemilihan kata dan
penggunaan idiom, dengan makna
yang kacau
atau ambigu
14-10
Sangat lemah: terjemahan murni,
penguasaan kata-kata bahasa Inggris
terbatas, tidak memadai untuk menilai
9-7
BahasaM
enggunak
an
Bagus hingga luar biasa: Formulasi
kompleks yang berhasil, dengan
struktur kesalahan minimal,
urutan/fungsi kata, preposisi, kata ganti,
dan artikel.
25-22
53. 38
Baik hingga rata-rata: Sedikit kesalahan
dalam proses yang rumit, banyak
kesalahan dalam kesesuaian, tense,
angka, kata
fungsi, artikel, kata ganti, dan
21-18
54. 39
preposisi, tetapi maknanya jarang
bingung
Menengah hingga lemah: kesalahan
pokok pada struktur dasar,
seringkali kesalahan pada
kesesuaian, bilangan, negasi, kata
ganti, tense, fungsi kata,
penghapusan, artikel, preposisi
dan/atau penggalan, serta makna
yang ada
ambigu atau kacau
17-11
Sangat lemah: Hampir tidak menguasai
prinsip pembentukan kalimat, banyak
menemukan kesalahan, tidak
menyampaikan atau
menyampaikantidak cukup untuk dinilai
10-5
Mekanika Bagus hingga luar biasa: tunjukkan
perintahkonvensi dengan menggunakan
ejaan, tanda baca, huruf besar, dan
minimal
kesalahan paragraf
5
Baik hingga menengah: Dalam
tulisan siswa terdapat sedikit
masalah ejaan, tata bahasa,
penggunaan huruf besar, dan
paragraf, namun
pesan menjadi kabur.
4
Ejaan tingkat menengah hingga lemah,
tata bahasa, penggunaan huruf besar,
pembuatan paragraf, tulisan tangan
yang buruk, dan kebingungan atau tidak
jelas semuanya merupakan hal yang
umum
kesalahan.
3
Sangat lemah: tidak dapat dibacatulisan
tangan, tidak menguasai kaidah, ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf besar,
penataan paragraf, atau
tidak memadai untuk dinilai
2
f. Indikator Keberhasilan Siswa dalam Keterampilan Menulis
55. 40
Beberapa indikator diterapkan dalam keterampilan menulis
untuk mengetahui prestasi siswa dalam pembelajarannya, terutama
dalam pembelajaran menulis.
56. 41
Menurut Ritchey, berikut adalah beberapa tanda kemajuan siswa
dalam keterampilan menulis:
Tabel 2.2 Indikator Keberhasilan Siswa dalam Keterampilan Menulis
Kategori Keter
ampil
an
Jenis
Teks dan
Tujuann
ya
teks
- Siswa diharapkan membangun sebuah produk di
mana mereka mendiskusikan dan
mengungkapkan pendapat tentang produk
tersebut dengan alasan yang terdokumentasi.
- Siswa seharusnya menulis tulisan yang di dalamnya
mereka membangunsuatu topik dan menawarkan
informasi tentang topik tersebut.
Produksi
dan
deskripsi
menulis
Siswa hendaknya menanggapi pertanyaan dan
memberikan umpan balik kepada teman
sekelasnya untuk menyempurnakan tulisannya.
Penelitian
untuk
membang
un dan
menyajika
n
pengetahu
an
- Siswa seharusnya berpartisipasi dalam pekerjaan
penelitian, membaca buku, dan
mengkomunikasikan pemikiran mereka secara
tertulis.
- Untuk menjawab pertanyaan tersebut, siswa
diharapkan mengingat fakta-fakta dari
pengalaman mereka sendiri atau memperoleh
informasi dari sumber yang tersedia.
2. Mengajar Menulis
Pembelajaran bahasa mencakup proses pengajaran menulis.
Mulyasa (2009:100) menjelaskan Mengajar adalah kegiatan kolaboratif
yang dilakukan siswa dan lingkungan dalam rangka meningkatkan perilaku
57. 42
siswa. Kemudian menurut Pardiyono (2010: iii), mengajar diartikan sebagai
seni yang menyampaikan pengetahuan, keterampilan, atau bakat kepada
siswa. Dari sebelumnya
58. 43
Dari penjelasannya, dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses
pemindahan informasi dari pengajar kepada siswa dengan tujuan
menjadikan siswa lebih baik dalam segala aspek pendidikan. Di sisi lain,
menulis adalah teknik yang menggunakan bahasa tertulis untuk
mengkomunikasikan ide atau menyampaikan gagasan kepada orang lain.
Jadi, pengajaran menulis adalah suatu metode dimana pengajar mentransfer
informasi tulisan kepada siswa melalui proses belajar mengajar guna
mengembangkan kemampuan menulis siswa.
Pentingnya pengajaran menulis dalam proses pembelajaran adalah
membantu siswa mencapai tujuannya. Keberhasilan tersebut dapat dicapai
berdasarkan cara guru mengajar menulis di kelas. Menurut Harmer (2007:
275), salah satu faktor terpenting dalam efektivitas kegiatan keterampilan
produktif adalah bagaimana guru menyusunnya dan bagaimana mereka
menanggapi upaya siswa. Artinya pengajaran menulis akan efektif jika
pengajar dapat secara efektif mengelola pengajaran di kelas dan menanggapi
kebutuhan siswa sehingga dapat bekerja dengan baik.
3. Google Jamboard
Pada kesempatan ini penulis menjelaskan tentang pengertian Google
Jamboard serta kelebihan dan kekurangan Google Jamboard. Berikut
penjelasannya:
a. Definisi Google Jamboard
Dalam penelitian ini, peneliti memilih sebuah aplikasi bernama
Google jamboard yang digunakan sebagai media pengajaran menulis di
kelas bahasa Inggris. Menurut Sweeney dkk. (2021), Google Jamboard
60. 45
diperkenalkan pada tahun 2017 yaitu sistem papan tulis yang berjalan
melalui internet yang dijual sebagai paket perangkat keras dan perangkat
lunak dengan layar sentuh 55 inci dan biaya dukungan tahunan. Sistem
perangkat keras ini dapat diakses secara gratis
dihttps://jamboard.google.com/. Aplikasi ini memungkinkan pengguna
untuk
rekan penulis secara real-time melalui media komunikasi modern.
Selain dapat digunakan untuk berkomunikasi, Draucker (2021)
menjelaskan bahwa Google Jamboard merupakan alat yang menyediakan
seperangkat papan tulis virtual yang dapat digunakan oleh siapa saja yang
memiliki tautan dan akses pengeditan. Oleh karena itu guru dapat
mengajak siswa untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah atau
menggambar secara kolaboratif dan sinkron.
Berdasarkan definisi yang diberikan di atas, Google Jamboard
merupakan papan tulis digital yang dapat digunakan sebagai media dalam
menjelaskan materi pembelajaran dengan menuliskan materi,
menambahkan gambar, dan informasi lainnya. Selain itu juga dapat
mengajak siswa untuk interaktif dan berkolaborasi selama pembelajaran.
Jamboard hadir untuk memfasilitasi kolaborasi secara real time antara
guru dan siswa sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
menarik dan interaktif.
b. Kelebihan dan kekurangan Google Jamboard
Setiap media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Raimin (2020), ada
61. 46
beberapa keuntungan menggunakan Google Jamboard dalam
pembelajaran sebagai berikut:
1. Google Jamboard intuitif dan mudah digunakan, Google Jamboard
merupakan aplikasi yang sangat mudah digunakan baik untuk guru
maupun siswa,
62. 47
jadi untuk memulainya, guru dan siswa tidak memerlukan banyak
waktu untuk memahami cara menggunakannya.
2. Google Jamboard memiliki tampilan seperti papan tulis digital,dimana
guru dan siswa dapat dengan mudah menuangkan idenya ke papan
tulis.
3. Di Google Jamboard, catatan tempel, kotak teks, dan foto dapat
digunakan untuk menyumbangkan ide dengan cepat dan mudah. Guru
dan siswa dapat menuliskan idenya dengan catatan tempel, kotak teks,
atau foto
4. Di Google Jamboard, guru dan siswa dapat menggambar di slide
dengan tangan menggunakan pena, spidol, atau stabilo. Hal ini dapat
memicu siswa untuk lebih aktif di kelas dan menuliskan ide-idenya.
Selain beberapa kelebihan di atas, Google Jamboard juga
mempunyai kekurangan. Menurut Raimin (2020), kekurangan Google
Jamboard adalah sebagai berikut:
1. Sampai saat ini, tidak ada riwayat revisi yang dicatat. Google
Jamboard tidak memiliki fitur untuk menyimpan riwayat revisi,
sehingga papan tulis yang telah direvisi tidak dapat kembali ke file
sebelumnya.
2. Sangat mudah untuk membersihkan papan atau menghapus karya
orang lain. Jadi ketika mengedit siswa dan guru harus hati-hati jangan
sampai menghapus karya orang lain.
3. Jumlah peserta aktif terbatasdan jumlah frame yang terbatas. Jamboard
hanya mendukung 16 titik kontak sekaligus di satu perangkat.
63. 48
B. Penelitian sebelumnya
Peneliti mengajukan lima penelitian sebelumnya tentang topik tersebut
untuk mengevaluasi apakah ada penelitian yang relevan dengan subjek yang
disebutkan dalam judul. Penelitian pertama dilakukan oleh Zulfanita (2019).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana memanfaatkan
YouTube untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Metode Penelitian
Tindakan Kelas digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada
akomodasi hotel siswa kelas XI SMK Negeri 1 Bawen tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini menemukan bahwa menggunakan YouTube untuk belajar bahasa
Inggris dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis mereka.
Keterampilan menulis siswa meningkat sebesar 22,86 persen sepanjang siklus
I. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pre-test, treatment, dan post-test.
Keterampilan menulis siswa meningkat sebesar 57,14 persen sepanjang siklus
II.
Yang membedakan penelitian terdahulu pertama ini dengan penelitian
penulis adalah subjek penelitian dan media yang akan diteliti. Subjek penelitian
sebelumnya adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran
2019/2020. Sedangkan subjek penelitinya adalah siswa kelas VII SMP NEGERI
1 Bringin tahun ajaran 2023/2024. Dan peneliti meneliti implementasi media
youtube, untuk selanjutnya penelitian ini meneliti Google Jamboard.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sweeney, dkk (2021). Subjek
penelitian ini berasal dari tiga institusi,Universitas Queen Belfast (QUB),
Universitas Dundee (UoD), DanUniversitas Peringatan Lincoln (LMU).Artikel
ini bertujuan untuk menemukan pengalaman kolektif dan pembelajaran dari
65. 50
Jamboard di tengah pandemi. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis pengumpulan data wawancara. Hasil
penelitian ini adalah Google Jamboard memungkinkan pendidik bereksperimen
dengan opsi pendidikan virtual kolaboratif tanpa memandang biaya atau lokasi
geografis. Program ini memberikan pengalaman kolaboratif yang dapat
disesuaikan dan dapat dikemas untuk digunakan dalam pendidikan tinggi dan
lebih menjanjikan dalam kolaborasi antarprofesional. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian peneliti adalah pertama, penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dan pengumpulan datanya melalui wawancara. Sedangkan penelitian
peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kedua, Penelitian ini
mengetahui implementasi penerapan Google Jamboard untuk pendidikan
anatomi virtual, sedangkan peneliti ingin mengetahui penerapan Google
Jamboard dalam keterampilan menulis. Dan yang terakhir subjek penelitian ini
berasal dari tiga institusi, sedangkan subjek peneliti hanya satu institusi.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Hairuddin (2020). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mempelajari pandangan siswa tentang penggunaan Google Docs
dalam praktik menulis kolaboratif dan untuk mengetahui pengaruh penerapan
Google Docs dalam kegiatan menulis kolaboratif dalam meningkatkan kinerja
menulis siswa. Penelitian sebelumnya ini menggunakan pendekatan metode
campuran dengan desain sekuensial penjelasan yang terdiri dari pengumpulan
dan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini berfokus pada
mahasiswa program studi D3 Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Studi
ini menemukan bahwa setelah menggunakan strategi ini, siswa memperoleh nilai
rata-rata yang lebih tinggi pada pekerjaan pasca-penulisan dibandingkan pada
67. 52
tugas pra-menulis. Siswa diberi kesempatan memperoleh pembelajaran
konstruktif melalui latihan menulis kolaboratif menggunakan Google Docs, yang
memberikan pemahaman utuh tentang cara menulis esai argumentatif yang
efektif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Google Docs dapat membantu
siswa meningkatkan kemampuan menulis mereka. Subyek, media, dan teknik
penelitian penelitian terdahulu ini berbeda dengan penelitian peneliti.
Penelitian keempat dilakukan oleh Insani (2020). Dia menerapkan teknik
pra-eksperimen dalam studinya. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas sepuluh SMAN 2 WAJO. Nilai rata-rata pra-tes siswa adalah 66,84, yang
dianggap dapat diterima, dan nilai pasca-tes mereka lebih tinggi dari nilai rata-
rata pra-tes mereka yaitu 79,36, yang dianggap baik. Selanjutnya nilai uji t lebih
besar dari nilai uji t tabel (11,050>1,711) berdasarkan analisis data. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan Instagram dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan
menulis mereka, khususnya dalam menyusun bahasa deskriptif di kelas sepuluh
SMAN 2 WAJO. Persamaan kedua penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan penelitian tentang
penerapan media online untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Namun
objek penelitian dan media online pada penelitian terdahulu ini berbeda dengan
penelitian peneliti.
Penelitian kelima telah dilakukan oleh Fahreza dkk. (2017) Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat apakah penggunaan weblog meningkatkan
keterampilan menulis siswa di SMPN 9 Banda Aceh. Sampel penelitian ini terdiri
dari siswa kelas VII-1 kelas II. Peneliti menggunakan penelitian pra-
69. 54
pasca-tesdesain untuk menyelidiki peningkatan yang signifikan. Pre-test dan
post-test digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif. Berdasarkan temuan
penelitian ini, penggunaan blog dapat membantu siswa meningkatkan
keterampilan menulis mereka di segala bidang. Oleh karena itu, Weblog
direkomendasikan sebagai media yang sangat baik untuk pengajaran menulis.
Subjek penelitian, media, dan teknik penelitian berubah antara penelitian
sebelumnya dan penelitian peneliti.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti ingin melakukan penelitian
tentang penggunaan Google Jamboard untuk meningkatkan keterampilan
menulis siswa. Berikut perbedaan antara penelitian ini dan penelitian
sebelumnya: Pertama, peneliti menyelidiki Google Jamboard sebagai media
pengajaran menulis kepada siswa SMP Negeri 1 Bringin di kelas tujuh. Belum
pernah dilakukan penelitian sebelumnya untuk SMP Negeri 1 Bringin dengan
penerapan Google Jamboard. Kedua, peneliti ingin mempelajari penerapan
Google Jamboard sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan menulis. Belum
ada seorang pun yang pernah mempelajari pokok bahasan penelitian ini di
Sekolah Menengah Pertama.
70. 55
BAB III PELAKSANAAN
PENELITIAN
Peneliti melaksanakan penelitian dalam bab ini, yang berisi metode
penelitian (siklus I dan siklus II) serta tingkat kelulusan prestasi menulis siswa.
A. Prosedur Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini memperoleh data dengan menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menyusun penelitian menjadi dua
siklus. Menurut Kemmis et al., (2014) dalam Burns (2009:7), setiap siklus
mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
1. Siklus I
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Google Jamboard sebagai
media untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa pada teks deskriptif.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan selain penerapan
dan penggunaan Google Jamboard dalam proses pembelajaran pada
tahap ini. Kegiatannya adalah sebagai berikut ::
1) Membuat bahan ajar yang relevan dengan silabus
2) Membuat rencana pembelajaran dan merencanakan langkah tindakan
3) Membuat dan menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran
yang sesuai dengan mata pelajaran
4) Membuat daftar observasi
71. 56
5) Membuat daftar kehadiran siswa dan daftar nilai siswa
6) Mempersiapkan instrumen (pre-test dan post-test)
b. Akting
Guru memegang kendali proses pembelajaran pada bagian ini.
Berikut kegiatannya:
1) Mulailah proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama siswa
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Memperhatikan kebaikan siswa
4) Memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
5) Melaksanakan pre-test bagi siswa
6) Menjelaskan teks deskriptif
7) Guru meminta semua siswa membuka google jamboard
8) Guru membagikan link google jamboard
9) Guru menampilkan contoh teks deskriptif melalui google
jamboard, meminta siswa untuk berlatih melalui Google
Jamboard
10) Mengizinkan siswa untuk bertanya tentang kesulitan apa pun yang
mereka alami dalam memahami materi.
11) Memberikan post-test kepada siswa
12) Mengajak siswa untuk mencapai suatu kesimpulan atas hal-hal
yang telah dipelajarinya.
13) Menilai dan memberikan komentar terhadap karya tulis siswa
14) Menutup kelas
72. 57
c. Mengamati
Peneliti berperan sebagai pengamat dalam penelitian ini. Dengan
menggunakan daftar observasi, dia mengamati tindakan siswa dan guru.
Pengamat kemudian mengambil foto untuk keperluan dokumentasi.
d. Mencerminkan
Tahap ini berkaitan dengan menilai dan menafsirkan data.
Prioritasnya adalah pembelajaran tentang pencapaian kriteria
keberhasilan.
1) Peneliti mengevaluasi dan menganalisis data, seperti checklist
observasi, serta pre-test dan post-test;
2) Inggrisguru bersama peneliti menganalisis apa yang harus mereka
lakukan untuk mengatasi kesulitan; Dan
3) Peneliti membuat perencanaan siklus baru.
2. Siklus II
Siklus selanjutnya diselesaikan berdasarkan hasilrefleksi siklus
sebelumnya. Prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mencoba memecahkan masalah dan mengembangkan solusi
berdasarkan masalah tersebut
2) Membuat prosedur untuk mengulangi aktivitas
3) Mempersiapkan materi
4) Membuat persiapan alat peraga atau media pengajaran
5) Membuat daftar observasi
73. 58
6) Membuat daftar kehadiran siswa dan daftar nilai siswa
7) Siklus II persiapan pra tes dan pasca tes
b. Akting
Guru bertanggung jawab atas proses pembelajaran pada bagian
ini. Berikut kegiatannya:
1) Mulaiproses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
siswa
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Memperhatikan kebaikan siswa
4) Memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
5) Melakukan tes awal
6) Guru membagikan link google jamboard
7) Guru meminta semua siswa membuka google jamboard
8) Menjelaskan teks deskriptif
9) Guru menunjukkan contoh teks deskriptif
10) Guru meminta siswa berlatih menulis teks deskriptif di google
jamboard
11) Mengizinkan siswa untuk bertanya tentang kesulitan apa pun yang
mereka alami dalam memahami materi.
12) Memberikan post-test kepada siswa
13) Mengajak siswa untuk mencapai suatu kesimpulan atas hal-hal
yang telah dipelajarinya.
14) Menilai dan memberikan komentar terhadap karya tulis siswa
15) Menutup kelas
74. 59
c. Mengamati
Peneliti berperan sebagai pengamat dalam penelitian ini. Dengan
menggunakan daftar observasi, ia mengamati aktivitas siswa dan guru.
Pengamat kemudian mengambil foto untuk keperluan dokumentasi.
d. Mencerminkan
Langkah ini berkaitan dengan menilai dan menafsirkan data.
Penekanannya adalah pada pembelajaran tentang pencapaian kriteria
keberhasilan.
1) Peneliti meninjau kegiatan yang diselesaikan pada langkah sebelumnya.
2) Hasil checklist observasi dan tes siklus II dianalisis oleh peneliti.
Apabila siklus II gagal maka siklus III akan dimulai.
B. Nilai Kelulusan Siswa yang Berhasil
Nilai kelulusan digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya siswa
dalam menyelesaikan tindakan berikut. Pelajaran bahasa Inggris di kelas tujuh
SMP N 1 Bringin memiliki nilai kelulusan 72. Menurut guru dan peneliti,
setidaknya 85 persen anak-anak akan lulus.
75. 60
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Peneliti menjelaskan temuan penelitian pada bab ini, yaitu peningkatan
keterampilan menulis siswa pada teks deskriptif dengan menggunakan media
Google Jamboard.
A. Temuan Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus, masing-masing siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penjelasan berikut
ini akan menjelaskan seluruh tahapan penelitian ini:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Guru dan peneliti berkolaborasi pada tahap perencanaan siklus I
untuk menganalisis silabus dan mendiskusikan topik dan sumber materi
yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Instrumen berikut
juga dibangun oleh peneliti.:
1) Silabus
Peneliti menggunakan silabus dari guru bahasa Inggris di SMP N
1 Bringin untuk membuat rencana pembelajaran.
2) Rencana belajar
Peneliti menggunakan RPP sebagai pedoman untuk mengontrol
waktu dan aktivitas yang terjadi di kelas selama kegiatan belajar
mengajar.
76. 61
3) Bahan
Peneliti mengembangkan sumber daya untuk teks recount, seperti
deskripsi dan tujuan teks deskriptif, ciri kebahasaan, struktur umum,
dan contoh.
4) Daftar Periksa Observasi
Daftar periksa observasi dibuat untuk mempelajari tindakan siswa
dan guru di kelas. Hal ini juga digunakan untuk mengetahui partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan untuk menilai kemajuan kemampuan
menulis siswa dan kondisi kelas selama penggunaan Google
Jamboard.
5) Siswa, Daftar Hadir
Daftar hadir digunakan peneliti untuk memantau jumlah siswa
yang datang mengikuti kegiatan pembelajaran pada saat itu.
6) Pra – Tes dan Pasca – Tes
Peneliti mengembangkan pre-and post-test untuk mengevaluasi
keterampilan menulis siswa sebelum dan sesudah penerapan Google
Jamboard dalam proses pembelajaran. Peneliti memberikan pre-test
sebelum menggunakan Google Jamboard untuk mengukur
kemampuan menulis siswa. Peneliti memberikan post-test setelah
penerapan Google Jamboard untuk melihat apakah keterampilan
menulis siswa meningkat atau tidak.
77. 62
b. Akting
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2022 di SMP
Negeri 1 Bringin. Pukul 08.00 instruktur dan peneliti memasuki
kelas. Sebelum memulai kelas, guru memberitahu siswa bahwa kelas
akan diobservasi oleh peneliti beberapa hari kemudian.
“Assalamualaikum, selamat pagi kelas”, sapa guru memulai
pelajaran. Para siswa kemudian menjawab, “Waalaikumsalam,
selamat pagi Bu”. Guru kemudian bertanya kepada siswanya,
“Bagaimana kabarmu hari ini?” "Aku baik-baik saja, terima kasih,
dan kamu?" kata para siswa. "Saya baik-baik saja, terima kasih,"
kata guru itu. Guru kemudian meminta agar siswa berdoa bersama.
Guru mengecek kehadiran anak setelah selesai berdoa bersama.
Kemudian guru memperkenalkan kepada pengamat, “Pertama,
izinkan saya memperkenalkan seseorang untuk Anda, namanya Bu
Ajeng. Dia merupakan mahasiswi UIN Salatiga. Bu Ajeng di sini
sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tesisnya. Jadi Bu
Ajeng meminta bantuan bapak untuk dijadikan objek penelitian
skripsi Bu Ajeng”.
Sebelum guru memberitahukan kepada siswa materi apa
yang akan dipelajarinya, guru terlebih dahulu mengajukan
pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari pada saat itu kepada
siswa “apakah ciri-ciri kelelawar?”. Siswa menjawab, “punya sayap,
mencari makan di malam hari, tidur
78. 63
siang hari". Guru menjawab, “Baik. Bagus". Guru kemudian
menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan mempelajari
Teks Deskriptif pada hari itu. Guru menginspirasi siswa dan
mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
Guru kemudian menginstruksikan siswa untuk
menyelesaikan pre-test. Guru membagikan tes awal kepada siswa,
yang meminta mereka menulis empat kalimat penjelasan foto di
kertas. Guru kemudian memberi tahu siswa bahwa mereka
mempunyai waktu 25 menit untuk menyelesaikan tes awal. Guru
mengarahkan siswa untuk mengerjakannya sendiri, dan guru
mengawasi mereka dengan berjalan menuju meja siswa masing-
masing saat mereka sedang menyelesaikan pre-test.
Setelah siswa menyelesaikan pre-test, guru memerintahkan
mereka untuk menyerahkan makalahnya. Untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang ciri-ciri kebahasaan, struktur umum, dan
tujuan sosial teks deskriptif, instruktur kemudian menawarkan
contoh teks deskriptif, mengulas materi, dan memungkinkan siswa
mengidentifikasi contoh teks deskriptif. Guru kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa saja yang
mereka miliki mengenai materi tersebut. Guru selanjutnya meminta
siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi.
Sebelum guru menjelaskan cara menggunakan Google
Jamboard, guru memberikan link Google Jamboard dan meminta
siswa untuk mengakses link tersebut. Setelah siswa mengakses
80. 65
Guru menjelaskan tentang cara menggunakannya, apa fungsinya,
dan apa saja fitur Google Jamboard. Kemudian guru mengajak siswa
menyusun teks deskriptif berdasarkan gambar yang disediakan
melalui Google Jamboard.
Guru kemudian menginstruksikansiswa untuk menyelesaikan
post-test menggunakan Google Jamboard. Siswa menyelesaikan
post-test secara mandiri dan mempunyai waktu 25 menit untuk
melakukannya. Guru berjalan ke meja masing-masing siswa untuk
mengamati mereka saat mereka menyelesaikan pre-test. Setelah itu,
guru meminta siswa untuk merangkum apa yang telah mereka
pelajari.
Di akhir pembelajaran, guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa. “Mari kita semua berdoa kepada Tuhan kita sebelum
kita pulang. Doa dimulai” ucap ketua kelas. Guru dan seluruh siswa
kemudian menundukkan kepala berdoa. “Baiklah, terima kasih atas
perhatiannya kelas, wassalamualaikum wr.wb,” kata guru sambil
menyelesaikan pelajaran.
c. Mengamati
Dengan menggunakan checklist observasi, peneliti
mengamati tindakan siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui partisipasi dan semangat
siswa dalam proses pembelajaran, serta keterlibatan guru dalam
proses pembelajaran. Hasil pemeriksaan observasi siswa dan guru
dijelaskan di bawah ini:
81. 66
Tabel 4.1 Checklist Hasil Observasi Siswa
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TI
DA
K
Keterangan
1 Berkonsentrasi pada
proses pembelajaran
atau
isi
√ Semua siswanya
begitufokus itu
bahan.
2 Bertanya kepada guru
tentang materi
√ Beberapa siswa
mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang
materi. ( Andrea,
Alexa, Sifa)
3 Menjawab
pertanyaan dari guru
√ Sebagian besar
darisiswa menanggapi
ucapan guru
pertanyaan.
4 Menyelesaikan tugas √ Setiap siswa
menyelesaikan tugas.
5 Memiliki keinginan
yang kuat untuk
menggunakan
Google Jamboard
dalam kelas menulis.
√ Mereka menikmati
proses pembelajaran dan
sangat tertarik untuk
berlatih menulis via
Google Jamboard.
82. 67
Tabel 4.2 Daftar Observasi Guru
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TI
DA
K
Keterangan
1 Merawat dengan
baik bahan dan alat
peraga di kelas
√ Bahan dan alat bantu
pembelajaran di kelas
dipersiapkan dengan
baik oleh guru (peneliti
membantu guru dalam
mempersiapkannya
mereka).
2 Guru memberi salam
siswa sebelum
pelajaran dimulai.
√ Guru memberi salam
kepada
siswa dengan tampilan
yang menyenangkan.
3 Berdoa terlebih
dahulu sebelum
kelas dimulai
√ Sebelum memulai
pembelajaran, guru
mengajak seluruh siswa
untuk
berdoa bersama.
4 Memeriksa
itu
kehadiran dan
kesopanan siswa
√ guru memeriksa yang
manasiswa hadir dan
tidak, kemudian
memeriksa seragam
siswa
yang hadir.
5 Memotivasi siswa
sebelum pelajaran
dimulai
√ Guru memberikan
motivasi berdasarkan
manfaat pembelajaran
teks deskriptif.
6 Mengingatkan
itu
siswa dari materi
sebelumnya
√ Guru sedang mereview
materi sebelumnya
7 Sampaikan tujuannya
pembelajaran
√ Guru yang belajar
tujuan
83. 68
8 Menyediakanpenjel
asan
tentang
materi hari iniDan
Google
papan jam
√ Guru menjelaskan
dengan jelas tentang teks
deskriptif dan Google
Jamboard.
9 Memberi contoh
latihan menulis
√ Guru memberi contoh
deskriptif
84. 69
menggunakan
google
papan jam
teks dan cara
menggunakan Google
Jamboard sebagai media
menulis
teks deskriptif
10 Membimbing siswa
yang kesulitan
ditemui selama
Kegiatan
Pembelajaran
√ Guru membimbing dan
membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah.
11 Mengikuti
selesainya kegiatan
pembelajaran,
memberikan
kesimpulan dan
komentar kepada
siswa.
√ Guru mempersilakan
siswa membuat
kesimpulan tentang
materi yang
dipelajarinya dan guru
memberikan tanggapan
terhadap pendapat siswa.
bekerja.
12 Mengajak siswa
berdoa sebelum
pelajaran ditutup
√ Guru mengajak seluruh
siswa berdoa bersama
untuk menutup kelas
13 Tutup pelajarannya √ Guru mengakhiri sesi
pembelajaran dengan
mengucapkan salam
kepada siswa
(salam)
Berdasarkan checklist observasi siswa, peneliti mengamati
dan memantau aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Materi
pembelajaran diterima oleh siswa di kelas. Kemudian, beberapa
siswa menunjukkan partisipasinya di kelas dengan menjawab
pertanyaan guru dan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang
materi.
Peneliti memperoleh data siklus I dan menilai data pre-test
dan post-test dengan menggunakan rubrik menulis. Perhitungan dan
hasil tes ditunjukkan di bawah ini:
85. 70
1) Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I
Tabel 4.3 Nilai Siswa pada Pra-Tes dan Pasca-Tes
Siklus I
TI
DA
K
Nama siswa Pra–Tes (x) Pasca-Tes (y)
1 SEBUAH 69 71
2 AW 66 71
3 ASN 77 80
4 ARFB 71 79
5 AP 72 81
6 EA 64 70
7 KNI 71 71
8 LS 73 80
9 buruk 82 86
10 MAG 73 81
11 NDA 73 78
12 PBL 71 77
13 STDR 82 86
14 SAM 69 71
15 SS 63 70
86. 71
Berdasarkan nilai pre – test dan post – test di atas peneliti
menghitung jumlah siswa yang lulus passing grade. Berikut
penjelasannya:
Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Kelulusan Pra-Tes, dan
Pasca-Tes Siklus I
Kriteria Nilai
Pra-
Tes
Persentase
Pra-Tes
Nilai
Pasca
Tes
Persentase
dari
Pasca-
Teks
>72 6 40% 9 60%
72 1 6,7% 0 0%
<72 8 53,3% 6 40%
Total 15 100% 15 100%
Berdasarkan data yang disajikan di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan pada siklus I. Persentase siswa yang
tuntas pada prates siklus I sebesar 46,7% dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 7 orang. Persentase kelulusan post-test
adalah 60%, dengan 9 siswa menerima nilai kelulusan. Siklus I
meningkat sebesar 13,3%. Namun peneliti mengharapkan
minimal 85% atau 13 siswa lulus passing grade.
87. 72
2) Perhitungan Mean Siklus I
Tabel 4.5 Kuadrat Selisih Pra-Tes dan Pasca-Tes
Siklus I
TI
DA
K
milik siswa
Nama
Pra-
Tes (x)
Pos-
Tes (y)
D D2
1 SEBUAH 69 71 2 4
2 AW 66 71 5 25
3 ASN 77 80 3 9
4 ARFB 71 79 8 64
5 AP 72 81 9 81
6 EA 64 70 6 36
7 KNI 71 71 0 0
8 LS 73 80 7 49
9 buruk 82 86 4 16
10 MAG 73 81 8 64
11 NDA 73 78 5 25
12 PBL 71 77 6 36
13 STDR 82 86 4 16
14 SAM 69 71 2 4
15 SS 63 70 7 49
1076 1152 76 478
88. 73
3) Rata-rata Pra-Tes
M=∑ 𝑋
𝑁
=
1076
15
= 71,7
4) Rata-rata Pos – Tes
M=∑ 𝑋
𝑁
=
1152
15
= 76,8
Rata-rata pra-tes siswa adalah 71,7, sedangkan rata-rata
pasca-tes adalah 76,8. Hal ini menunjukkan bahwa hasil post-test
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pre-test. Hasilnya, dapat
disimpulkan bahwa keterampilan menulis siswa meningkat
setelah menggunakan Google Jamboard.
5) Perhitungan Perbedaan Rata-rata
MD =∑ 𝐷
𝑁
=
76
15
= 5.067
6) Perhitungan Standar Deviasi SD =
√∑ �
2
− (∑ 𝐷)2
D
𝑁𝑁
= √
478
− (
76
)2
1515
89. 74
=√31.87 − (5.06)2
= √31,87 – 25,6
=√6.27
= 2,5
7) Kesalahan Standar untuk Perbedaan
Rata-Rata SEMD=
𝑆𝐷𝐷
√𝑁−1
=
2,5
√15−1
=
2,5
√14
=
2,5
3.7
= 0,67
8) Perhitungan T – Uji
T0=
𝑀𝐷
𝑆𝐸𝑀𝐷
=
5,67
0,67
= 8.462
Berdasarkan data Siklus I nilai T-hitung sebesar 8,462 dan T-
tabel dengan N-1 (N= 15) sebesar 2,145. Nilai T-hitung lebih tinggi
dibandingkan dengan T-tabel. Kesimpulannya hipotesis alternatif
(Ha) diterima, sedangkan hipotesis nol (Ho) ditolak.
d. Mencerminkan
Hasil Siklus I meningkatkan keterampilan menulis siswa. Nilai
rata-rata post-test lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test. Itu
90. 75
siklus pertama hanya mempunyai sedikit hasil. Permasalahan pada
siklus ini adalah penggunaan handout dalam latihan pembelajaran
sehingga mengalihkan perhatian siswa dari penjelasan guru. Namun
ada pula siswa yang masih kekurangan kosa kata dan kurang
memahami mekanisme teks. Peneliti perlu melanjutkan pertemuan
berikutnya guna membantu siswa meningkatkan kemampuan
menulisnya. Siklus kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari siklus
sebelumnya.
Nilai ketuntasan pada kelas VII SMP Negeri 1 Bringin adalah
72. Pada siklus I hanya 60% siswa yang mencapai ketuntasan,
sedangkan peneliti mempunyai target minimal 85% siswa dapat
mencapai ketuntasan. Hasilnya, peneliti akan melanjutkan hingga
siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru dan peneliti berkolaborasi pada tahap perencanaan siklus I
untuk menganalisis silabus dan mendiskusikan topik dan sumber materi
yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Instrumen berikut
juga dibangun oleh peneliti.:
1) Silabus
Peneliti menggunakan silabus dari guru bahasa Inggris di SMP N
1 Bringin untuk membuat rencana pembelajaran.
91. 76
2) Rencana belajar
Peneliti menggunakan RPP sebagai pedoman untuk mengontrol
waktu dan aktivitas yang terjadi di kelas selama kegiatan belajar
mengajar.
3) Bahan
Peneliti mengembangkan sumber daya untuk teks recount, seperti
deskripsi dan tujuan teks deskriptif, ciri kebahasaan, struktur umum,
dan contoh.
4) Daftar Periksa Observasi
Daftar periksa observasi dibuat untuk mempelajari tindakan siswa
dan guru di kelas. Hal ini juga digunakan untuk mengetahui partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan untuk menilai kemajuan kemampuan
menulis siswa dan kondisi kelas selama penggunaan Google
Jamboard.
5) Siswa, Daftar Hadir
Daftar hadir digunakan peneliti untuk memantau jumlah siswa
yang datang mengikuti kegiatan pembelajaran pada saat itu.
6) Pra – Tes dan Pasca – Tes
Peneliti mengembangkan pre-and post-test untuk mengevaluasi
keterampilan menulis siswa sebelum dan sesudah penerapan Google
Jamboard dalam proses pembelajaran. Peneliti memberikan pre-test
sebelum menggunakan Google Jamboard untuk mengukur tulisan
siswa
92. 77
kemampuan. Peneliti memberikan post-test setelah penerapan Google
Jamboard untuk melihat apakah keterampilan menulis siswa
meningkat atau tidak.
b. Akting
Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 Juni 2022
di SMP Negeri 1 Bringin. Peneliti dan guru memasuki kelas Pukul
08.00 Ketika instruktur memasuki kelas, dia berkata,
“Assalamualaikum?” kepada para siswa. “Waalaikumsalam Bu”,
jawab para siswa. “Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, mari kita
berdoa bersama,” ajak guru sambil mengajak anak-anak berdoa
bersama. Setelah itu, para siswa menundukkan kepala dan berdoa
dalam hati. “Selamat pagi semuanya,” sapa instruktur kepada para
siswa. “Selamat pagi, Bu,” sapa para siswa. Guru kemudian
menanyakan kondisi siswanya. “Bagaimana harimu?” Para murid
kemudian berkata, “Saya baik-baik saja hari ini. Bagaimana
denganmu?”. “Saya merasa baik-baik saja hari ini,” jawab guru itu.
Guru selanjutnya memeriksa kehadiran siswa dan menilai
kerapiannya.
Setelah itu, guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan
pembelajaran. Guru kemudian meminta siswa untuk menghafal
pelajaran sebelumnya dengan bertanya, “Ingatkah kalian tentang
topik terakhir yang telah kita pelajari?” Para siswa kemudian
menjawab,
93. 78
“Iya Bu, Deskriptif Text.” Guru kemudian berkata, “Bagus, jawaban
yang benar.” Teks Deskriptif telah kita pelajari. Dan saya akan
memberi Anda tes awal untuk menyegarkan pemahaman Anda
tentang Teks Deskriptif."
Guru kemudian mengirimkan link Google Jamboard agar
siswa dapat melakukan pre-test. Guru kemudian memberitahu mereka
bahwa mereka akan mengadakan pre-test dalam waktu 25 menit.
Guru memberi tahu siswa bahwa mereka harus menyelesaikan tugas
mereka sendiri. Saat siswa mengerjakan tes awal, guru berkeliling
kelas untuk memeriksanya.
Setelah siswa menyelesaikan pre-test, selanjutnya guru
memberikan perlakuan teks deskriptif melalui Google Jamboard.
"Oke, sekarang kamu masih ingat tentang teks deskriptif?" guru
bertanya kepada siswa. Para siswa kemudian menjawab, “Ya, Bu.”
Guru kemudian menunjukkan contoh teks deskriptif dan
mendemonstrasikan cara menulis teks deskriptif menggunakan
Google Jamboard.
Setelah memberikan perlakuan kepada siswa, guru
mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi melalui permainan.
Permainan itu dimainkan dengan cara memutar musik dan
meneruskan sesuatu dari siswa yang berada di depan kepada siswa
yang berada di belakang. Jika musik berhenti, siswa yang
memperoleh benda tersebut harus menjawab pertanyaan guru. Siswa
menjadi lebih aktif, santai, dan menikmati proses pembelajaran akibat
95. 80
menjawab pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru menampilkan
gambar melalui Google Jamboard. Guru kemudian memerintahkan
siswa untuk menulis deskripsi gambar tersebut.
Setelah itu, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya
tentang mata pelajaran yang belum mereka pahami. Siswa kemudian
diberikan post-test oleh guru. Siswa harus menyelesaikan ujian dalam
waktu 25 menit. Setelah siswa menyelesaikan post-test, guru
meminta mereka untuk menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.
Di akhir pembelajaran, guru mempersilakan ketua kelas
untuk memimpin doa. “Sebelum kita pulang, mari kita berdoa kepada
Tuhan kita, mulailah berdoa.” Setelah itu, anak-anak menundukkan
kepala berdoa. “Baiklah, terima kasih atas perhatiannya kelas,
wassalamualaikum wr.wb,” kata guru sambil menyelesaikan
pelajaran. Para siswa kemudian menjawab, “Waalaikumsalam wr.wb.
Sampai jumpa, sampai jumpa lagi.” Sekitar pukul 09.30, pelajaran
selesai.
c. Mengamati
Dengan menggunakan checklist observasi, peneliti
mengamati tindakan siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keterlibatan dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, serta keterlibatan guru
dalam proses pembelajaran. Hasil dari daftar observasi siswa dan
instruktur dijelaskan di bawah ini:
96. 81
Tabel 4.6 Checklist Hasil Observasi Siswa
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TI
DA
K
Keterangan
1 Berkonsentrasi pada
proses pembelajaran
atau
isi
√ Semua siswanya
begitufokus itu
bahan.
2 Bertanya kepada guru
tentang materi
√ Beberapa siswa
mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang
materi. (Aghis
dan Linda)
3 Menjawab
pertanyaan dari guru
√ Sebagian besar
darisiswa menanggapi
ucapan guru
pertanyaan.
4 Menyelesaikan tugas √ Setiap siswa
menyelesaikan tugas.
5 Memiliki keinginan
yang kuat untuk
menggunakan
Google Jamboard
dalam kelas menulis.
√ Mereka menikmati
proses pembelajaran dan
sangat tertarik untuk
berlatih menulis via
Google Jamboard.
97. 82
Tabel 4.7 Daftar Observasi Guru
TID
AK
Aktivitas siswa Ya TI
DA
K
Keterangan
1 Merawat dengan
baik bahan dan alat
peraga di kelas
√ Bahan dan alat bantu
pembelajaran di kelas
dipersiapkan dengan
baik oleh guru (peneliti
membantu guru dalam
mempersiapkannya
mereka).
2 Guru memberi
salam kepada siswa
sebelum pelajaran
dimulai.
√ Guru menyapa siswa
dengan tatapan ramah.
3 Berdoa terlebih
dahulu sebelum
kelas dimulai
√ Sebelum memulai
pembelajaran, guru
mengajak seluruh siswa
untuk
berdoa bersama.
4 Memeriksa
itu
kehadiran dan
kesopanan siswa
√ guru memeriksa yang
manasiswa hadir dan
tidak, kemudian
memeriksa seragam
siswa
yang hadir.
5 Memotivasi siswa
sebelum pelajaran
dimulai
√ Guru memberikan
motivasi berdasarkan
manfaat pembelajaran
teks deskriptif.
6 Mengingatkan
itu
siswa dari materi
sebelumnya
√ Guru sedang mereview
materi sebelumnya
7 Sampaikan tujuannya
pembelajaran
√ Guru yang belajar
Tujuan
8 Menyediakanpenjel
asan
tentang
materi hari iniDan
Google
papan jam
√ Guru menjelaskan
dengan jelas tentang teks
deskriptif dan Google
Jamboard.
99. 84
sedang untuk menulis
itu
teks deskriptif
10 Membimbing siswa
yang kesulitan
ditemui selama
Kegiatan
Pembelajaran
√ Guru membimbing dan
membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah.
11 Mengikuti
selesainya kegiatan
pembelajaran,
memberikan
kesimpulan dan
komentar kepada
siswa.
√ Guru mempersilakan
siswa membuat
kesimpulan tentang
materi yang
dipelajarinya dan guru
memberikan tanggapan
terhadap pendapat siswa.
bekerja.
12 Mengajak siswa
berdoa sebelum
pelajaran ditutup
√ Guru mengajak seluruh
siswa berdoa bersama
untuk menutup kelas
13 Tutup pelajarannya √ Guru mengakhiri sesi
pembelajaran dengan
mengucapkan salam
kepada siswa
(salam)
Berdasarkan checklist observasi siswa, peneliti mengamati
dan memantau aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Materi pembelajaran dapat dipahami oleh siswa di kelas.
Kemudian, beberapa siswa menunjukkan partisipasi kelas mereka
dengan menjawab pertanyaan guru dan bertanya tentang materi.
Peneliti memperoleh data siklus II dan menilai data pre-test
dan post-test dengan menggunakan rubrik menulis. Perhitungan dan
hasil tes ditunjukkan di bawah ini:
100. 85
1) Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II
Tabel 4.8 Nilai Siswa pada Prates dan Pascates Siklus II
TI
DA
K
Nama siswa Pra–Tes (x) Pasca-Tes (y)
1 SEBUAH 74 78
2 AW 77 82
3 ASN 68 72
4 ARFB 77 84
5 AP 68 71
6 EA 78 82
7 KNI 67 71
8 LS 80 86
9 buruk 82 90
10 MAG 73 83
11 NDA 71 78
12 PBL 71 80
13 STDR 80 86
14 SAM 79 82
15 SS 82 88
101. 86
Berdasarkan hasil nilai pre – test dan post – test siswa di atas,
peneliti menghitung siswa yang lulus passing grade pada siklus
II. Berikut penjelasannya:
Tabel 4.9 Perhitungan Nilai Kelulusan Pra-Tes, dan
Pasca-Tes Siklus II
Kriteria Nilai
Pra-
Tes
Persentase
Pra-Tes
Nilai
Pasca
Tes
Persentase
dari
Pasca-
Teks
>72 10 66,7% 12 80%
72 0 0% 1 6,7%
<72 5 33,3% 2 13,3%
Total 15 100% 15 100%
Berdasarkan data yang disajikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan pada siklus II. Persentase siswa yang
tuntas pada prates siklus I sebesar 66,7% dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 10 orang. Persentase kelulusan post-test
sebesar 86,7%, dengan nilai kelulusan sebanyak 13 siswa. Siklus
II meningkat sebesar 20%. Namun peneliti mengharapkan
minimal 85% atau 13 siswa lulus passing grade.
102. 87
2) Perhitungan Mean Siklus II
Tabel 4.10 Kuadrat Selisih Pra-Tes dan Pasca-Tes
Siklus II
TI
DA
K
Nama
siswa
Pra–
Tes (x)
Pasca–
Tes (y)
D D2
1 SEBUAH 74 78 4 16
2 AW 77 82 5 25
3 ASN 68 72 4 16
4 ARFB 77 84 7 49
5 AP 68 71 3 9
6 EA 78 82 4 16
7 KNI 67 71 4 16
8 LS 80 86 6 36
9 buruk 82 90 8 64
10 MAG 73 83 10 100
11 NDA 71 78 7 49
12 PBL 71 80 9 81
13 STDR 80 86 6 36
14 SAM 79 82 3 9
15 SS 82 88 6 36
1127 1213 86 558
3) Rata-rata Pra-Tes
M=∑ 𝑋
𝑁
103. 88
=
1127
15
= 75,13
4) Rata-rata Pos – Tes
M=∑ 𝑋
𝑁
=
1213
15
= 80,87
Rata-rata pre-test adalah 75,13, sedangkan rata-rata post-test adalah
80,87. Itu menandakan bahwa hasil post-testlebih tinggi dari hasil
pre-test. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
siswa setelah penerapan Google Jamboard mengalami
peningkatan.
5) Perhitungan Perbedaan Rata-rata
MD =∑ 𝐷
𝑁
=
86
15
= 5,73
6) Perhitungan Standar Deviasi SD =
√∑ �
2
− (∑ 𝐷)2
D
𝑁𝑁
= √
558
− (
86
)2
1515
=√37.2 − (5.73)2
=√37.2 – 32.83
=√4.37
104. 89
= 2,09
7) Kesalahan Standar untuk Perbedaan
Rata-Rata SEMD=
𝑆𝐷𝐷
√𝑁−1
=
2,09
√15−1
=
2,09
√14
=
2,09
3.7
= 0,56
8) Perhitungan T – Uji
T0=
𝑀𝐷
𝑆𝐸𝑀𝐷
=
5,73
0,56
= 10.23
Berdasarkan data Siklus II diperoleh T-hitung sebesar
10,23dan T-tabel dengan N-1 (N= 15) adalah 2,145. Uji T lebih
bernilai dibandingkan T tabel. Hasilnya hipotesis nol (Ho)
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Kesimpulannya, guru dan peneliti sampai pada kesimpulan
bahwa hasil siklus II sudah cukup. Akhirnya dosen dan peneliti
dapat menyelesaikan penelitian ini. Artinya, Google Jamboard
juga dapat membantu siswa kelas XI MIA SMAN 15 Bombana
meningkatkan kemampuan menulisnya pada tahun ajaran
2023/2024.
105. 90
d. Mencerminkan
Modifikasi RPP dan tindakan siklus II dibahas oleh instruktur
dan peneliti. Skor siklus II dan daftar observasi digunakan untuk
menghasilkan refleksi yang dapat diterima pada siklus II, dan guru
menggarisbawahi pentingnya mempelajari materi yang relevan dan
mengevaluasi contoh penulisan deskriptif. Guru kemudian
menginstruksikan siswa menggunakan Google Jamboard untuk
berlatih menulis deskriptif. Terakhir, mengubah proses belajar
mengajar dapat membantu siswa mengerjakan sebelum dan sesudah
tes dengan lebih baik.
Pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Bringin
mempunyai nilai kelulusan 72 pada kelas tujuh. Pada siklus II, 86,7
persen siswa memperoleh nilai lebih besar dari nilai ketuntasan pada
post-test mereka. Jawaban siswa pada post-test siklus II juga
mengalami peningkatan. Hanya sedikit siswa yang dapat menulis
teks deskriptif dengan organisasi yang baik, mekanika, dan kosakata
yang lebih beragam. Siswa juga dapat menjawab dengan benar
pertanyaan dari guru mengenai hal-hal yang telah dipelajarinya.
Pada pre-test siklus II, sebanyak 66,7 persen siswa memperoleh nilai
lebih besar dari nilai ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa setelah
melakukan refleksi pada siklus I dan merevisi RPP kemudian
diterapkan pada tindakan siklus II, nilai siswa pada post-test siklus
II dapat meningkat hingga 20%. Berdasarkan penjelasan di atas
maka instruktur dan peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan
107. 92
siklus berikutnya karena target peneliti telah tercapai yaitu lebih dari
85% siswa mencapai KKM atau nilai oassing.
B. Diskusi
Dari analisis hasil pre-test dan post-test siklus I dan siklus II dapat
dikatakan bahwa penerapan Google Jamboard ke dalam proses
pembelajaran berhasil membuat siswa lebih memperhatikan penjelasan
guru, memahami materi. lebih mudah, membuat teks deskriptif dengan
lebih mudah, aktif selama proses pembelajaran, dan menikmati proses
pembelajaran dari awal hingga akhir. Di sisi lain, hal ini juga memudahkan
guru dalam memberikan materi dengan situasi yang menghibur agar
diperoleh produk tulisan terbaik hasil karya siswa. Keterampilan menulis
siswa meningkat berkat penggunaan Google Jamboard dalam kegiatan
pembelajarannya. Siswa dapat menulis teks deskriptif dengan beragam
kosakata, dan tata bahasa, ejaan, dan penggunaan huruf besar yang baik
menunjukkan hal ini. Data pada siklus I dan II juga menunjukkan bahwa
keterampilan menulis teks deskriptif siswa meningkat secara signifikan
setelah memanfaatkan Google Jamboard. Berikut rincian perbaikannya:
108. 93
Tabel 4.11 Analisis Data
TI
DA
K
Analisis Siklus I Siklus II
1 Rata-rata pra-tes
Rata-rata pasca-
tes
71.7
76.8
75.13
80,87
2 Jumlah siswa yang lulus
nilai ketuntasan (≥72)
Pra-tes
Pasca-
tes
46,7%
60%
66,7%
86,7%
3 T – tabel dengan N-1 (N=15) 2.145 2.145
4 T – tes 8.462 10.23
Berdasarkan data yang disajikan, rata-rata pre-test dan post-test pada
siklus I adalah 71,7 dan 76,8. Rerata pre-test dan post-test siklus II sebesar
75,13 dan 80,87. Pada siklus I, 46,7% (7 siswa) lulus pre-test, dan 60% (9
siswa) lulus post-test. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebesar 66,7%
(10 siswa) dan 86,7% (13 siswa). Hal ini menunjukkan peningkatan dari
siklus I sebesar 13,3% dan peningkatan dari siklus II sebesar 20%.
Berdasarkan data yang dikumpulkan. Nilai T-hitung siklus I sebesar
8,462, sedangkan nilai T-hitung siklus II sebesar 10,23. Dan T-tabel dengan
N-1 (N=15) mempunyai nilai sebesar 2,145. Nilai T-hitung dari siklus I dan
siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan T-tabel. Hal ini menunjukkan
bahwa keterampilan menulis siswa meningkat secara signifikan setelah
menggunakan Google Jamboard selama pembelajaran.
109. 94
Hasil penelitian ini dapat dikatakan relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Khoiriyah et al., (2022), Google Jamboard cukup bermanfaat
dan mudah digunakan. Google Jamboard dapat digunakan sebagai platform
alternatif untuk aktivitas kolaboratif. Selain itu, Jamboard memiliki fitur
warna-warni yang meningkatkan keterlibatan siswa selama proses
pembelajaran. Konsekuensinya, penerapan platform e-learning ini,
khususnya untuk kegiatan pembelajaran kolaboratif, akan memungkinkan
siswa melakukan praktik dan kolaborasi secara sinkron.
Implementasi media aplikasi Google Jamboard pada penelitian ini
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rafael et al., (2022). Google
Jamboard memiliki berbagai keunggulan yang membantu guru dalam proses
pembelajaran. Selain Jamboard membantu guru untuk menciptakan suasana
kelas yang interaktif, semua alat yang disediakan Jamboard dapat diakses
oleh siswa dan guru secara bersamaan. Jamboard juga dapat menampilkan
berbagai materi pembelajaran, seperti foto, gambar, dan stiker.
110. 95
BAB V
PENUTUPA
N
Bab ini menguraikan hasil dan saran penelitian. Temuan dan saran didasarkan
pada hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Setelah penelitian selesai, peneliti menemukan bahwa penerapan Google
Jamboard bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas
tujuh di SMP Negeri 1 Bringin pada tahun ajaran 2023/2024. Peneliti sampai
pada kesimpulan berikut berdasarkan fakta-fakta yang diberikan pada bab
sebelumnya:
1. Penerapan Google Jamboard untuk meningkatkan keterampilan menulis
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bringin berhasil membuat siswa lebih
memperhatikan penjelasan guru terhadap materi dibandingkan ketika guru
menggunakan penjelasan verbal. Siswa kemudian dapat dengan mudah
memahami materi yang dipelajari. Kemudian, karena Google Jamboard
memungkinkan siswa untuk lebih banyak berlatih menulis menggunakan
fitur-fitur menarik yang disediakan oleh Google Jamboard, sehingga
memudahkan mereka dalam menulis teks deskriptif. Siswa kemudian
menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam bertanya tentang materi,
menjawab pertanyaan guru, dan menyelesaikan tugas. Penerapan Google
Jamboard kemudian membantu siswa menikmati proses pembelajaran dari
awal hingga akhir. Pada akhirnya penerapan Google Jamboard
memungkinkan guru menyajikan materi dalam situasi pembelajaran yang