Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran yang dapat diambil dari negara Jepang dalam menangani bencana gempa, khususnya upaya pemerintah Jepang dalam pendidikan dasar, infrastruktur bangunan, dan penelitian untuk mengurangi risiko korban. Dokumen juga membandingkan skala dan korban gempa di Indonesia dan Jepang serta menjelaskan program edukasi dan mitigasi gempa di Indonesia.
Makalah ini membahas tentang gempa bumi, termasuk pengertian, penyebab, dan cara mengatasinya. Gempa bumi disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi akibat tekanan energi yang terakumulasi. Indonesia rawan gempa karena berada di zona subduksi empat lempeng tektonik. Untuk memitigasi dampaknya, dibutuhkan revolusi mental masyarakat, peningkatan kesiapan, dan pembangunan struktur tangguh.
Makalah ini membahas gempa bumi yang terjadi di Indonesia dan dunia dalam lima tahun terakhir (2017-2021). Gempa bumi Donggala, Palu pada 2018 dengan kekuatan 7,4 skala richter menjadi gempa terbesar yang dianalisis, menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan besar di Sulawesi Tengah. Makalah ini bertujuan menganalisis tingkat bahaya gempa dan daerah rawan gempa untuk mitigasi bencana
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam khususnya gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Terdapat penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, dan cara antisipasi terhadap bencana-bencana alam tersebut. Dibahas pula dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam beserta contoh-contoh kasus yang terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembahasan UAS Fisika Bencana Alam yang mencakup delapan jenis bencana alam yaitu gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan kejatuhan meteor. Untuk setiap bencana dijelaskan definisi, penyebab, hukum-hukum fisika yang relevan, karakteristik fisika, dan mitigasi yang dapat dilakukan sebelum,
Beberapa data analisis dari gempa gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
1. Gempa Donggala, Palu (2018) berkekuatan 7,4 SR
2.Gempa Lombok (2018) Kekuatan 7,0 SR
3. Gempa Jawa (2017) Berkekuatan 6,5 SR
4. Gempa Peru (2019) Berkekuatan 8,0 SR
5. Gempa Laut Aegea (2020) Kekuatan 7,0 SR
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, jenis, dampak, dan antisipasi gempa bumi serta apa yang harus dilakukan saat dan sesudah terjadi gempa. Untuk menghadapi gempa di masa depan, perlu memperkuat konstruksi bangunan dan mempersiapkan kebutuhan darurat.
Makalah ini membahas tentang gempa bumi, termasuk pengertian, penyebab, dan cara mengatasinya. Gempa bumi disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi akibat tekanan energi yang terakumulasi. Indonesia rawan gempa karena berada di zona subduksi empat lempeng tektonik. Untuk memitigasi dampaknya, dibutuhkan revolusi mental masyarakat, peningkatan kesiapan, dan pembangunan struktur tangguh.
Makalah ini membahas gempa bumi yang terjadi di Indonesia dan dunia dalam lima tahun terakhir (2017-2021). Gempa bumi Donggala, Palu pada 2018 dengan kekuatan 7,4 skala richter menjadi gempa terbesar yang dianalisis, menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan besar di Sulawesi Tengah. Makalah ini bertujuan menganalisis tingkat bahaya gempa dan daerah rawan gempa untuk mitigasi bencana
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam khususnya gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Terdapat penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, dan cara antisipasi terhadap bencana-bencana alam tersebut. Dibahas pula dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam beserta contoh-contoh kasus yang terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembahasan UAS Fisika Bencana Alam yang mencakup delapan jenis bencana alam yaitu gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dan kejatuhan meteor. Untuk setiap bencana dijelaskan definisi, penyebab, hukum-hukum fisika yang relevan, karakteristik fisika, dan mitigasi yang dapat dilakukan sebelum,
Beberapa data analisis dari gempa gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
1. Gempa Donggala, Palu (2018) berkekuatan 7,4 SR
2.Gempa Lombok (2018) Kekuatan 7,0 SR
3. Gempa Jawa (2017) Berkekuatan 6,5 SR
4. Gempa Peru (2019) Berkekuatan 8,0 SR
5. Gempa Laut Aegea (2020) Kekuatan 7,0 SR
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, jenis, dampak, dan antisipasi gempa bumi serta apa yang harus dilakukan saat dan sesudah terjadi gempa. Untuk menghadapi gempa di masa depan, perlu memperkuat konstruksi bangunan dan mempersiapkan kebutuhan darurat.
1. Dokumen menjelaskan 10 bencana alam terbesar di dunia, termasuk kebakaran besar di Amerika 1871, badai besar 1993 di Kanada dan AS, gempa besar Chili 1960 dan China 1976, letusan gunung berapi Pompeii 79 SM dan Krakatau 1883, serta tsunami Samudra Hindia 2004.
Dokumen tersebut membahas 10 bencana alam terbesar di dunia, mulai dari kebakaran liar Peshtigo pada 1871 hingga banjir besar menurut legenda Nabi Nuh. Bencana-bencana alam tersebut meliputi kebakaran, badai, gempa bumi, tsunami, dan banjir, yang mengakibatkan ribuan hingga ratusan ribu korban jiwa. Bencana alam terbesar adalah tsunami Samudra Hindia 2004 yang menewaskan 230.000 ji
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Makalah ini membahas tentang gempa bumi dan pengaruhnya terhadap bangunan sipil. Pembahasan mencakup pengertian dan jenis-jenis gempa bumi, persebaran gempa di Indonesia, jenis bangunan sipil dan gaya yang terjadi pada bangunan akibat gempa, serta desain bangunan tahan gempa.
Dokumen tersebut membahas 10 bencana alam terbesar di dunia berdasarkan skala kehancuran dan jumlah korban jiwa. Bencana-bencana tersebut adalah kebakaran liar di Peshtigo tahun 1871, badai besar di Kanada dan AS tahun 1993, gempa besar di Chili tahun 1960, 148 tornado di AS tahun 1974, gempa besar Tangshan tahun 1976, letusan gunung berapi Vesuvius yang mengubur Pompeii tahun 79 M, letusan gun
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Dokumen tersebut berisi analisis risiko terhadap ancaman bencana banjir dan gempa bumi di sektor perumahan dosen selatan. Matriks ancaman menjelaskan karakteristik, penyebab, dampak, dan kemungkinan terjadinya kedua bencana tersebut. Skoring ancaman menentukan tingkat ancaman dan dampaknya. Matriks kerentanan menganalisis komponen yang rentan terhadap bencana. Sedangkan matriks kapasitas meninjau sumber
(1) Dokumen tersebut membahas tentang badai Nargis yang menimpa Myanmar pada tahun 2008 dan menyebabkan 134.000 orang tewas serta 2,4 juta orang menjadi melarat. (2) Dokumen tersebut juga membahas tentang kisah Yesus menenangkan badai dalam Injil dan memberikan pelajaran bahwa kita harus percaya bahwa Yesus lebih kuat dari badai. (3) Dokumen tersebut menyarankan agar kita menjaga lingkungan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang matrik ancaman bahaya yang terdiri dari gempa bumi dan kebakaran gedung serta dampak yang ditimbulkannya, kemudian skoring ancaman bahaya berdasarkan probabilitas dan dampak, matrik kerentanan yang terdiri dari manusia, kekerabatan, keamanan, dan lingkungan, matrik kapasitas yang terdiri dari kebijakan, kesiapsiagaan
Dokumen tersebut membahas tentang struktur bumi, terjadinya gempa bumi dan gunung api, serta tindakan mengurangi risiko bencana. Secara ringkas, dibahas tentang proses terbentuknya gunung karena gaya tektonik, jenis-jenis gempa bumi yang terjadi di perbatasan lempeng, serta langkah-langkah untuk mengurangi dampak bencana gempa dan tsunami.
1. Dokumen menjelaskan 10 bencana alam terbesar di dunia, termasuk kebakaran besar di Amerika 1871, badai besar 1993 di Kanada dan AS, gempa besar Chili 1960 dan China 1976, letusan gunung berapi Pompeii 79 SM dan Krakatau 1883, serta tsunami Samudra Hindia 2004.
Dokumen tersebut membahas 10 bencana alam terbesar di dunia, mulai dari kebakaran liar Peshtigo pada 1871 hingga banjir besar menurut legenda Nabi Nuh. Bencana-bencana alam tersebut meliputi kebakaran, badai, gempa bumi, tsunami, dan banjir, yang mengakibatkan ribuan hingga ratusan ribu korban jiwa. Bencana alam terbesar adalah tsunami Samudra Hindia 2004 yang menewaskan 230.000 ji
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Makalah ini membahas tentang gempa bumi dan pengaruhnya terhadap bangunan sipil. Pembahasan mencakup pengertian dan jenis-jenis gempa bumi, persebaran gempa di Indonesia, jenis bangunan sipil dan gaya yang terjadi pada bangunan akibat gempa, serta desain bangunan tahan gempa.
Dokumen tersebut membahas 10 bencana alam terbesar di dunia berdasarkan skala kehancuran dan jumlah korban jiwa. Bencana-bencana tersebut adalah kebakaran liar di Peshtigo tahun 1871, badai besar di Kanada dan AS tahun 1993, gempa besar di Chili tahun 1960, 148 tornado di AS tahun 1974, gempa besar Tangshan tahun 1976, letusan gunung berapi Vesuvius yang mengubur Pompeii tahun 79 M, letusan gun
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Dokumen tersebut berisi analisis risiko terhadap ancaman bencana banjir dan gempa bumi di sektor perumahan dosen selatan. Matriks ancaman menjelaskan karakteristik, penyebab, dampak, dan kemungkinan terjadinya kedua bencana tersebut. Skoring ancaman menentukan tingkat ancaman dan dampaknya. Matriks kerentanan menganalisis komponen yang rentan terhadap bencana. Sedangkan matriks kapasitas meninjau sumber
(1) Dokumen tersebut membahas tentang badai Nargis yang menimpa Myanmar pada tahun 2008 dan menyebabkan 134.000 orang tewas serta 2,4 juta orang menjadi melarat. (2) Dokumen tersebut juga membahas tentang kisah Yesus menenangkan badai dalam Injil dan memberikan pelajaran bahwa kita harus percaya bahwa Yesus lebih kuat dari badai. (3) Dokumen tersebut menyarankan agar kita menjaga lingkungan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang matrik ancaman bahaya yang terdiri dari gempa bumi dan kebakaran gedung serta dampak yang ditimbulkannya, kemudian skoring ancaman bahaya berdasarkan probabilitas dan dampak, matrik kerentanan yang terdiri dari manusia, kekerabatan, keamanan, dan lingkungan, matrik kapasitas yang terdiri dari kebijakan, kesiapsiagaan
Dokumen tersebut membahas tentang struktur bumi, terjadinya gempa bumi dan gunung api, serta tindakan mengurangi risiko bencana. Secara ringkas, dibahas tentang proses terbentuknya gunung karena gaya tektonik, jenis-jenis gempa bumi yang terjadi di perbatasan lempeng, serta langkah-langkah untuk mengurangi dampak bencana gempa dan tsunami.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Secara singkat, dibahas mengenai standar-standar mutu pelayanan kesehatan yang meliputi hak pasien, pendidikan pasien, kesinambungan pelayanan, dan penggunaan metode peningkatan kinerja untuk mengevaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien.
10. Rentetan
Gempa > 5
M
Gempa Aceh dan
Tsunami; 26
Desember 2004
(200.000); 9.3 M
1
Gempa Jogja; 27
Mei 2006 (6000;
2.9T); 6.4 M
2
Gempa Palu; 28
September 2018
(5000); 7.5 M)
3
10
Gempa Cianjur; 21
November 2022
(300) ; 5.6 M)
4
18. 18
Sebelum gempa 5.9 M yang terjadi pada
1 April 2016;
Terjadi akumulasi tremors (getaran)
selama 8 hari pada bulan oktober 2015 (5
bulan sebelum terjadi gempa)
Tremor terekam oleh alat seismic
21. 21
Anak kelas 1 diberi
tanda warna kuning;
paling rentang
Tas Randuseru; sama;
digunakan sampai lulus
SD
22. 22
Tas untuk anak SD (Randuseru)
Alarm
Bagian Belakang Bagian Depan
Sama se-Jepang
Melindungi kepala dan badan ketika
terjadi gempa dari jatuhan material
bangunan
23. 23
Melindungi kepala dan badan
dari jatuhan material bangunan,
saat gempa.
Manjadi pelampung,
saat terjadi banjir,
tsunami, atau jatuh
di sungai
Fungsi Randuseru
24. 24
Bangunan Rumah lantai 2
Struktur
fleksibel yang
mendistribusik
an kekuatan
seismic ke atas
Gedung.
Ada isolator
(karet berlapis)
menghalangi
kekuatan
seismic ke atas
Dinding
peredam
menyerap
energy gempa
(70-80%)
1 2 3
28. 28
Informasi Gempa: Jangan Panik
Lihat berapa?
1. Skala
2. Kedalaman
Dangkal; effect
kerusakan tinggi
Dalam; effect
kerusakan kecil
29. Ayat
Alquran
terkait
gempa
• Surat Al A’raf 155
• Fitnah ayat diatas ditafsirkann sebagai ujian (oleh muhammad rasyid
ridla). Menurutnya fitnah adalah proses pemurnian, pembersihan
jiwa.
• Gempa (rojfatu) merupakan fenomena alam diluar kendali manusia,
seperti terbit nya matahari dari arah timur.
• Samiri dan kaum nabi musa (orang yang tidak berakal/sufaha) yang
menyembah patung sapi. 70 orang menuju gunung sinai (thur) untuk
bertaubat, tetapi sampai di sana mereka minta bertemu Allah
dengan terang, sehingga Allah mendatangkan gempa.
29
30. Referensi:
1. Fahrudin, Chhun, C.,Tsuji,T., 2022. Influence of shear zone thickness and strike-slip faulting on
tectonic tremor in the NankaiTrough, southwest Japan.Tectonophysics 838, 229519.
https://doi.org/10.1016/j.tecto.2022.229519.
2. Marliyani,G.I.,Arrowsmith, J.R.,Whipple, K.X., 2016.Characterization of slow slip rate faults in
humid areas: Cimandiri fault zone, Indonesia. J. Geophys. Res. Earth Surf. 121, 2287–2308.
https://doi.org/10.1002/2016JF003846.
3. Natawidjaja, 2022,. Pemutakhiran Sesar Aktif – Sumber Gempa Indonesia. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Pusat Gempa (PuSGeN).
30