SlideShare a Scribd company logo
Beberapa Versi Asal Usul Pulau Muna

Muna pada awalnya dikenal dengan nama „WUNA‟.yang dalam Bahasa Muna berati
„bunga‟.Merujuk pada tradisi lisan masyarakat Muna, nama itu

memberi makna

spiritual kepada kejadian alamnya, dimana terdapat gugusan batu yang berbunga
yang menyerupai batu karang. Gugusan batu tersebut

pada waktu-waktu

tertentu kerap mengeluarkan tunas-tunas yang tumbuh seperti bunga karang.
Oleh karena kejadian itulah maka masyarakat Muna menyebutnya sebagai „Kontu
Kowuna‟ artinya Batu Berbunga . Gugusan batu berbunga tersebut terletak
di dekat Masjid tua Wuna di Kota Muna yang bernama bahutara ( bahtera?).
Tempat

dimana Kontu Kowuna tersebut berada dipercaya sebagai tempat

terdamparnya kapal Sawerigading, Putra Raja Luwu di Sulawesi Selatan Yang
melegenda.
Saat ini, Muna dikenal sebagai nama sebuah Pulau yang terletak pada posisi 4015‟
samapi 4030‟ lintang Selatan dan 122015‟ – 123000‟ Bujur Timur ( RPJMD
Kabupuaten Muna 2010-2015 ), tepatnya diantara Pulau Sulawesi bagian
Tenggara, Pulau Buton di bagian Barat dan sebelah Timur Pulau Kabaena. Selain
nama Pulau,

Muna juga menjadi nama

salah satu Kabupaten dari 12

Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tenggara dengan batas-batas administrasi;
1.

Di Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan dan Selat

Spelman.
2.

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Buton.

3.

Sebelah Timur dengan Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Buton,

4.

Sebelah Barat berbataan dengan Laut Tiworo dan Kabupaten Bombana.

Selain itu Muna juga menjadi nama suku yang mendiami Pulau Muna dan sebagian
besar Pulau Buton serta pulau-pulau disekitarnya yang menggunakan Bahasa
Muna sebagai bahasa tutur diantara mereka. Sebelum menjadi Kabupaten, Muna
juga dikenal sebagai sebuah kerajaan yang berkedudukan di Pulau Muna bagian
Utara dan Pulau Buton bagian Utara. Pembagian wilayah tersebut dilakukan pada
masa Pemerintahan Raja Buton VI Lakilaponto dan Raja Muna VIII La Posasu.
Kedua raja tersebut merupakan kakak beradik, Putra dari Raja Muna VI Sugi
Manuru.
Sebelum menjadi raja Buton VI, La Kilaponto telah menjadi Raja Muna VII
sehingga jabatan Raja di kedua kerajaan itu diembannya secara bersamaan
selama tiga tahun bersama dengan kerajaan lainnya yakni Kaledupa, Konawe dan
kabaena. Namun setelah dilantik menjadi Sultan Buton I ( menyusul perubahan
kerajaan buton menjadi Kesultanan ), jabatan Raja di empat kerajaan lainnya
yang diembannya selama tiga tahun ( 1538- 1541 M ) diseraahkan pada yang
berhak untuk mengembannya.
Di Kerajaan Muna jabatan Raja diserahkan pada adiknya La Posasu, sedangkan
dikeraajaan-kerajaan lainnya tidak ada cacaatan sejaarah yang mengisahkan
bagaimana proses penyerahannya dan pada siapa diserahkan. Bersamaan dengan
penyerahan kekuasaan di kerajaan Muna , turut pula dibagi wilayah kerajaan
sebagaimana dijelaskan diatas.
Menurut La Kimi Batoa

pembagian wialayah tersebut karena kecintaan La

Kilaponto pada dua wilayah di bagian Selatan Pulau Muna yaitu Gu dan
Mawasangka sehingga beliau memohon pada adiknya sekaligus

penggantinya

sebagai raja Muna La Posasu agar kedua wilayah dimaksud menjadi bagian dari
wilayah Kesultanan Buton. Sebagai gantinya, La Kilaponto menyerahkan dua
wilayah yang sebelumnya masuk dalam wilayah Kesultanan Buton yang ada di
bagian Utara Pulau Buton yakni Kulisusu dan Wakorumba ( Sebagian wilayah
tersebut saat ini menjaadi Kabupaten Buton Utara) (Sejarah Kerajan Daerah
Muna CV. Astri Raha,1995).
Beberapa catatan sejarah mengungkapkan sebelum menjadi Raja di Kerajaan
Muna, La Kilaponto terlebih dahulu diangkat menjadi Raja Muda di wilayah Gu dan
Mawasangka selama tiga tahu ( 1530-1538 ). Kedua wilayah tersebut dikenal
dengan nama “Ponto” yang diambil dari nama sejenis bambu yang kuat dan keras.
Penamaan “Ponto” tersebut karena seseorang yang menjadi Raja Muda diwilayah
itu akan ditempah menjadi seseorang yang cerdas, kuat dan keras jiwanya dalam
memperjuangkan keadilan dan menumpas kesewenang-wenangan terhadap orang
lain. Sehingga ketika benar-benar telah menjadi Raja disebuah kerajaan yang
besar dia telah memiliki jiwa tersebut dan menjadi Raja yang adil dan mengayomi
serta melindungi rakyatnya dari tindakan kesewenang-wenangan dari pihak
manuapun juga.
Bila menilik catatan mengenai masuknya agama islam dikerajaan Muna boleh jadi
misionaris islam pertama Syehk Abdul Wahid pertama kali menyebarkan agama
Islam di kerajaan Muna pada tahun 1530 ( Courveur ; 19..) bukan dipusat
kerajaan Muna di kota Muna Kawuna-Wuna yang saat itu sedang dipimpin oleh
Sugi Manuru , tetapi diwilayah “ Ponto” yang dipimpin oleh La Kilaponto.
Asumsi ini diperkuat oleh fakta di mana saat ini kedua wilayah tersebut
masyarakatnya dikenal sebagai pemeluk agama islam yang taat. Selain itu wilayah
Gu da Mawasangka adalah wilayah Pulau Muna yang berhadapan langsung dengan
lautan bebas sehingga memudahkan para musyafir untuk menyinggahinya di
banding dengan pusat Kerajaan Muna yang tereltak dipedalaman dan diatas bukit.
Dalam Buku Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Darul Munajat juga mengisahkan
bahwa salah seorang utusan Nabi SAW yakni Abdul Sukur menemukan Pulau
Muna dan langsung menancapkan bendera yang dibawahnya di Waara (
Wamengkoli ) yang masuk dalam wilayah “ Ponto” tersebut. Jadi berdasarkan hal
tersebutlah sehingga La Kilaponto merasa sudah menyatu dengan masyarakat
kedua wilayah tersebut, sehingga ketika dilantik menjadi raja Buton, kedua
wilayah tersebut juga dimintakan untuk masuk dalam wilayah kekuasaannya.
Sebagai pewaris tahta kerajaan yang diwariskan dari kakanya La Kilaponto, La
Posasu tidak keberatan dengan pembagian tersebut. Apalagi selain membagi
wilayah kerajaan, dalam perjanjian itu juga disertakan suatu perjanjian bahwa
kedua kerajaan itu ( Muna dan Buton ) adalah kerajaan yang bersaudara dan
saling membantu bila ada kesusahan atau gangguan dari luar yang dialami oleh
salah satunya.
Perjanjian itu tetap dipegang teguh oleh kedua kerajaan sampai kemudian
kolonial Belanda masuk mengintervensi Kesultanan Buton dan memaksa Sultan
Buton saat itu ( Dayanu Ikhsanuddin) untuk memasukkan dalam konstitusinya
yang dikenal dengan martabat Tujuh bahwa Kerajaan Muna menjadi bagian dari
Kesultanan Buton dengan status “barata” ( wilayah dengan otonomi penuh ). Sejak
saat itulah dua kerajaan yang sebelumnya bersaudara tersebut saling memusuhi
dan menyerang satu sama lain.
Banyak kisah yang menceritakan asal usul Muna Sebagai sebuah pulau, baik itu
dalam tradisi lisan dikalangan masyarakat Muna maupun hikayat yang ditulis oleh
masyarakat Buton. Namunn secara ilmiah belum ada penelitian yang mengungkap
kebenaran cerita-cerita/hikayat tentang asal usul Pulau Muna tersebut.
Kendati demikian tradisi lisan yang hidup dikalangan masyarakatlah dan hikayat
yang ditulis oleh masyarakat Buton yang sering dijadikan sebagai referensi dalam
menulis sejarah asal usul Pulau Muna dan Pulau Buton. Untuk itu, berikut ini akan
dijelaskan satu persatu cerita dan hikayat tersebut serta beberapa hasil
penelitian ilmiah mengenai situs-situs purba kala dan formasi bebatuan yang di
Pulau Muna.
A.

Hikayat “ Assajaru Huliqa Daaarul Bathniy Wa Darul Munajat ”

Hikayat “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Daarul Munajat”(Hakikat Kejadian
Negeri Buton dan Negeri Muna- Buku Tambaga ) mengisahkan bahwa Pulau Muna
dan Pulau Buton berasal dari segumpal tanah yang muncul dari dasar laut yang
ditandai

dengan

sebuah

ledakan

yang

maha

dasyat.

Hikayat

tersebut

menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW. mengadakan rapat dengan
para sahabat, tiba-tiba terdengar sebuah ledakan yang yang sangat keras hinga
mengejutkan para sahabat yang lagi mengikuti rapat. Mendengar suara tersebut
salah seorang sahabat bertanya pada Nabi Muhammad SAW. apa gerangan yang
sedang terjadi. Pertanyaan sahabat itu dijawab oleh Nabi Muhammad SAW
bahwasanya disebelah timur telah muncul dua buah Pulau ( Wuna & Buton ) yang
mana penghuninya nantinya akan menjadi pemeluk agama Islam yang taat.
Olehnya itu diutuslah dua orang sahabat yakni Abdul Sukur dan Abdul Gafur
untuk Mencari pulau dimaksud oleh Rasulullah SAW sekaligus menyebarkan
agama islam di kedua pulau tersebut.
Dalam pencarian sebuah negeri sebagaimana yang di wasiatkan oleh Rasulullah
SAW, kedua utusan tersebut terlebih dahulu menyinggahi beberapa negeri
sebelum menemukan dua buah pulau ( ditemukan dalam arti hakiki ) di maksud
yaitu Pulau Wuna – ( Muna ) dan Pulau Buton. Setelah kedua utusan tersebut
menemukan negeri dimaksud ,maka ditancapkanlah sebuah bendera. Selain
menancapkan bendera, kedua utusan tersebut juga memberikan nama pulau yang
telah

ditemukan

yaitu Butuuni dan Munajat yang

artinya

Perut

bumi

dan

Kesejahteraan.
Kisah seperti yang diceritakan hikayat “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa
Daarul Munajat” mengenai asal mula Pulau Muna dan Pulau Buton diatas secara
ilmiah

tidak dapat-

dipertanggungjawabkan, sebab masa kerasulan Nabi

Muhammad SAW di mulai setelah beliau berusia 40 tahun atau sekitar tahun
600-an M. jadi kalau mengacu pada buku “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa
Daarul Munajat” berarti umur pulau Muna dan Pulau Buton baru sekitar 1400
tahun.
Intinya Buku tambaga hikayat Assjaru Huliqa Darul bathniy Wa Darul Munajat
bukanlah teks sejarah tentang asal usul pulau Muna dan Pulau Buton. Hikayat
Assajaru Huliqa Darul bathniy Wa Darul Munajat hanyalah
memberikan gambaran kebudayaan masyarakat Muna dan Buton.
B.

Tradisi Lisan Masyarakat Muna

mitos yang
Cerita lainya yang mengisahkan asal mula Pulau Muna adalah seperti yang
dituturkan

dalam

tradisi

lisan

masyarakat

Muna.

Kendatipun

tradisi

lisan tersebut dibumbuhi dengan miros-mitos namun banyak digunakan sebagai
referensi para sejarawan dalam menulis Sejarah Muna.
Dalam tradisi lisan masyarakat Muna itu

dikisahkan bahwa Pulau Muna

ditemukan oleh Sawerigading pelaut dari kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan dan
pengikutnya sebanyak 40 orang. Mereka itu terdampar di sebuah wilayah yang
saat ini bernama BAHUTARA ( Bahtera?).Terdamparnya Kapal Swaerigading
tersebut akibat munculnya pulau dari dasar laut.
Bukti terdamparnya kapal sawerigading tersebut adalah adanya sebuah bukit
yang menyerupai sebuah kapal lengkap dengan kabin-kabinnya. Bukit yang
menyerupai kapal tersebut diyakini oleh masyarakat Muna sebagai fosil dari
Kapal

Sawerigading yang terdampar tersebut. Ditutur kan pula pengikut

Sawerigading yang berjumlah 40 orang kemudian menjadi cikal bakal masyarakat
Muna.
Bukti lainya yang menguatkan keyakinan masyarakat Muna terhadap kebenaran
tradisi lisan yang telah hidup beratus-ratus tahun dikalangan masyarakat Muna
adalah

adanya

sebuah

bukit

karang

yang

mana

pada

waktu-

waktu tertentu mengeluarkan bunga yang mirip dengan bunga karang. Bukit batu
yang juga terletak di Bhahutara tersebut di namakan “Kontu Kowuna”yang
artinya batu berbunga. Bukit batu yang mengeluarkan bunga tersebutlah konon
sebagai asal usul penamaan Pulau dan Kerajaan „Wuna‟
Walaupun tradisi lisan masyarakat Muna tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah,
khususnya tentang awal terjadinya Pulau Muna, yaitu sebuah gugusan pulau yang
muncul dari dasar lautan namun tidak dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul
terjadian Pulau Muna karena juga dibumbui dengan mitos dan kisah-kisah luar
biasa.
Jadi tradisi lisan masyarakat Muna tentang asal usul Pulau muna juga belum
dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul Pulau Muna, untuk itu perlu ada
penelitian yang lebih mendalam lagi untuk membuktikan kebenaranya secara
ilmih. Terutama mengenai tahun pemunculannya sebagai pulau.
C.

Epik I Lagaligo

Cerita yang memiliki kemiripan dengan tradisi lisan masyarakat Muna tentang
asal usul Pulau Muna adalah epic I La galigo. Epic itu mengisahkan bahwa
Sawerigading adalah seorang pelaut yang tangguh. Dia melakukan penjelajahan
samudera setelah bersumpah untuk tidak kembali di negerinya ( Luwu) karena
ditentang rencananya untuk menikahi Wa Tendriyabeng yang ternyata saudara
kembarnya. Dikisahkan dalam epik tersebut bahwa menurut adat masyarakat
Luwu hubungan antara Sawerigading dan Wa Tanriabeng ( Saudara kembar )
tidak dibolehkan. Olehnya itu keduanya harus dipisahkan.
Tokoh dari kedua pada tradisi lisan masyarakat Muna dan Epic I La galogo
memiliki kesamaan nama. Demikian pula dengan peranannya. Baik tradisi lisan
masyarakat Muna maupun Epik I Lagaligo mengakui bahwa Sawerigading adalah
seorang Pelaut.
Penyebutan nama yang diawali dengan „La‟ bagi laki-laki masyarakat Muna memiliki
kemiripna dengan penyebutan nama orang laki-laki pada suku Bugis. Hal ini dapat
menjadi bukti bahwa sangat besar kemungkinannya Sawerigading pernah singgah
( terdampar) di pulau Muna. Hal ini diperkuat oleh DR. Anhar Gonggong sebagai
mana kutipan berikut :
“ Pemerintah pertama Muna yaitu Beteno Netombula juga dikenali sebagai Baidul
Zamani adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga kisah lain yang
mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari
Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We
Tenyirabeng, nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan
Remmangrilangi‟, artinya, „Yang tinggal di surga‟. Ada kemungkinan Tendiabe
adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah kedua, entah anak kepada Beteno
Netombula atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La Patola Kaghua
Bangkano Fotu”. ( La Galigo, Menelusuri Warisan Sastra Dunia– DR. Anghar
Gonggong)
Tapi apakah terdamparnya kapal Sawerigading tersebut merupakan awal dari
munculnya Pulau Muna? Hal ini juga perlu penelitian yang lebih mendalam lagi.
Olehnya itu Epik I Lagaligo juga belum dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul
terjadinya Pulau Muna.
D.

Relief Di Liangkobori Dan Metanduno Dan Museum Karts Indonesia

Asal usul keberadaan Pulau Muna yang dapat dijelaskan secara ilmiah karena
telah melalui penelitian ilmiah adalah seperti yang dapat dilihat pada panel
monitor

museum karts Indonesia

yang terletak di Desa Gebangharjo,

Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Dari panel tersebut kita dapat mengetahui bahwa Pulau Muna hampir seluruhnya
tersusun oleh batu gamping berumur Pleistosen (sekitar 1,8 juta tahun yang lalu).
Batu gamping ini diperkirakan dari Formasi Wapulaka, seperti terlihat pada
tebing-tebing batu gamping ( Karts ) di sepanjang pantai. Batu gamping ini
merupakan terumbu karang yang terangkat dan sekarang membentuk kawasan
kars yang luas.( Museum Karts Indonesia ).
Itu artinya bahwa pulau Muna sebelumnya adalah terumbu karang yang ada
didasar lautan, namun karena desakan dari bawah maka terumbu karang tersebut
muncul dipermukaan dan menjadi sebuah pulau. Bukti kuat dari itu adalah sebuah
wilayah disekitar Kota Muna lama dimana ada hamparan batu karang yang pada
saat-saat tertentu mengeluarkan tunas-tunas seperti terumbu karang didasar
laut, namun warnanya agak berbeda yaitu putih. Tempat itu sekarang dikenal
dengan Kontu Kowuna yang artinya batu berbunga.
Selain data yang tersimpan pada museum karts Indonesia, yang telah diteliti
secara

ilmiah

adalah relief yang

ada

di

gua Liangkobori dan
gua Metanduno. Relief yang terdapat di dinding gua tersebut menggambarkan
kehidupan dan peradaban masyarakat Muna pada jaman purba. Relieftersebut
menurut beberapa penelitian telah berumur lebih dari 25.000 tahun. Itu artinya
bahwa jauh sebelum itu Pulau Muna telah ada dan telah di huni oleh manusia.
Hasil penelitian ini mematahkan pendapat sebagai mana yang dikisahkan dalam
buku Assajaru uliqa Darul Bathniy Wa Darul Munajat.
Dari relief Liangkobori dan Metanduno tergambar bahwa sejak ribuan tahun yang
lalu Orang

Muna telah menguasai teknologi kelautan dan telah melakukan

penjelajahan samudera. Dari kebiasaan itulah yang memungkinkan Orang Muna
bermigrasi dan menempati pulau-pulau lain disekitar Pulau Muna.
Jadi berdasarkan fakta ilmiah tersebut maka penulis berkesimpulan bahwa Pulau
Muna pada awalnya merupakan terumbu karang. Namun setelah terjadi desakan
akibat

pergerakan

kulit

bumi,

maka

terumbu

karang

tersebut

muncul

dipermukaan dan membentuk sebuah pulau karang. Berdasarkan formasi
bebatuan yang dimiliki sebagaimana yang ada di panel monitor Museum Karts di
Jawa Tengah, kejadian munculnya Pulau Muna kepermukaan tersebut sekitar 1,8
juta tahun yang lalu.
Merujuk pada usia relief yang ada di dinding gua Liangkobori dan Metanduno,
Pulau Muna mulai dihuni oleh manusia jauh dari usia relief tersebut. Sebab bila
melihat motif lukisan yang ada di dinding kedua gua tersebut maka manusia yang
membuatnya telah memiliki peradaban yang tinggi yaitu telah mengenal teknologi
kelautan dan astronomi.

More Related Content

What's hot

Makalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten munaMakalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
fenty_febriani
 
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&KediriSejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
Meuthia Archam
 
Kota bersejarah di kabupaten muna
Kota bersejarah di kabupaten munaKota bersejarah di kabupaten muna
Kota bersejarah di kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Kerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulan
Titi Maryati
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Prilli Meli Agustina
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
Gungun Misbah Gunawan
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Alya Titania Annisaa
 
Kerajaan Kutai
Kerajaan KutaiKerajaan Kutai
Kerajaan Kutai
Faradina Tshania Laily
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Mulia Fathan
 

What's hot (12)

Makalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten munaMakalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten muna
 
Sejarah dan kebudayaan muna
Sejarah dan kebudayaan munaSejarah dan kebudayaan muna
Sejarah dan kebudayaan muna
 
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
 
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&KediriSejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
Sejarah kerajaan Medang Kamulan&Kediri
 
Kota bersejarah di kabupaten muna
Kota bersejarah di kabupaten munaKota bersejarah di kabupaten muna
Kota bersejarah di kabupaten muna
 
Kerajaan kalingga
Kerajaan kalinggaKerajaan kalingga
Kerajaan kalingga
 
Kerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulan
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 
Kerajaan Kutai
Kerajaan KutaiKerajaan Kutai
Kerajaan Kutai
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
 

Viewers also liked

Urutan sarano kabupaten muna
Urutan sarano kabupaten munaUrutan sarano kabupaten muna
Urutan sarano kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul SalazarExamen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
Gerardo Villaverde
 
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
Jenel Stevens, MS, CSCS, MKC
 
Contralínea 456
Contralínea 456Contralínea 456
Kdp2
Kdp2Kdp2
Contralínea 457
Contralínea 457Contralínea 457
Escrutinio Definitivo Balotaje
Escrutinio Definitivo BalotajeEscrutinio Definitivo Balotaje
Escrutinio Definitivo Balotaje
EscuelaDeFiscales
 
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_sDocumento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
Gon Henriques
 
La quiebra
La quiebraLa quiebra
La quiebra
yohapr1
 
Nigeria news
Nigeria newsNigeria news
Nigeria news
Nigeria News
 
Waaleska Madrid
Waaleska MadridWaaleska Madrid
Waaleska Madrid
waaleskam
 
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayu
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayuProfil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayu
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayuOperator Warnet Vast Raha
 
Urutan sarano wuna
Urutan sarano wunaUrutan sarano wuna
Urutan sarano wuna
Operator Warnet Vast Raha
 

Viewers also liked (13)

Urutan sarano kabupaten muna
Urutan sarano kabupaten munaUrutan sarano kabupaten muna
Urutan sarano kabupaten muna
 
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul SalazarExamen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
Examen de programacion Gerardo Villaverde Germain Alvarado Saul Salazar
 
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
Jenel Stevens stunt resume 11.30.15
 
Contralínea 456
Contralínea 456Contralínea 456
Contralínea 456
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Contralínea 457
Contralínea 457Contralínea 457
Contralínea 457
 
Escrutinio Definitivo Balotaje
Escrutinio Definitivo BalotajeEscrutinio Definitivo Balotaje
Escrutinio Definitivo Balotaje
 
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_sDocumento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
Documento_de_Apresenta__o_-_600_Anos_de_Empreendedorismo_Portugu_s
 
La quiebra
La quiebraLa quiebra
La quiebra
 
Nigeria news
Nigeria newsNigeria news
Nigeria news
 
Waaleska Madrid
Waaleska MadridWaaleska Madrid
Waaleska Madrid
 
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayu
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayuProfil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayu
Profil sejarah kerajaan muna dan hubungannya dengan kerajaan di tanah melayu
 
Urutan sarano wuna
Urutan sarano wunaUrutan sarano wuna
Urutan sarano wuna
 

Similar to Beberapa versi asal usul pulau muna

Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Asal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultraAsal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultra
Operator Warnet Vast Raha
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAKLATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
Bilcher Bala
 
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan munaMakalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Beberapa versi asal usul pulau muna (20)

Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultraAsal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultra
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
 
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAKLATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
LATAR BELAKANG SABAH & SARAWAK
 
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan munaMakalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Beberapa versi asal usul pulau muna

  • 1. Beberapa Versi Asal Usul Pulau Muna Muna pada awalnya dikenal dengan nama „WUNA‟.yang dalam Bahasa Muna berati „bunga‟.Merujuk pada tradisi lisan masyarakat Muna, nama itu memberi makna spiritual kepada kejadian alamnya, dimana terdapat gugusan batu yang berbunga yang menyerupai batu karang. Gugusan batu tersebut pada waktu-waktu tertentu kerap mengeluarkan tunas-tunas yang tumbuh seperti bunga karang. Oleh karena kejadian itulah maka masyarakat Muna menyebutnya sebagai „Kontu Kowuna‟ artinya Batu Berbunga . Gugusan batu berbunga tersebut terletak di dekat Masjid tua Wuna di Kota Muna yang bernama bahutara ( bahtera?). Tempat dimana Kontu Kowuna tersebut berada dipercaya sebagai tempat terdamparnya kapal Sawerigading, Putra Raja Luwu di Sulawesi Selatan Yang melegenda. Saat ini, Muna dikenal sebagai nama sebuah Pulau yang terletak pada posisi 4015‟ samapi 4030‟ lintang Selatan dan 122015‟ – 123000‟ Bujur Timur ( RPJMD Kabupuaten Muna 2010-2015 ), tepatnya diantara Pulau Sulawesi bagian Tenggara, Pulau Buton di bagian Barat dan sebelah Timur Pulau Kabaena. Selain nama Pulau, Muna juga menjadi nama salah satu Kabupaten dari 12 Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tenggara dengan batas-batas administrasi; 1. Di Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan dan Selat Spelman. 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Buton. 3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Buton, 4. Sebelah Barat berbataan dengan Laut Tiworo dan Kabupaten Bombana. Selain itu Muna juga menjadi nama suku yang mendiami Pulau Muna dan sebagian besar Pulau Buton serta pulau-pulau disekitarnya yang menggunakan Bahasa Muna sebagai bahasa tutur diantara mereka. Sebelum menjadi Kabupaten, Muna juga dikenal sebagai sebuah kerajaan yang berkedudukan di Pulau Muna bagian
  • 2. Utara dan Pulau Buton bagian Utara. Pembagian wilayah tersebut dilakukan pada masa Pemerintahan Raja Buton VI Lakilaponto dan Raja Muna VIII La Posasu. Kedua raja tersebut merupakan kakak beradik, Putra dari Raja Muna VI Sugi Manuru. Sebelum menjadi raja Buton VI, La Kilaponto telah menjadi Raja Muna VII sehingga jabatan Raja di kedua kerajaan itu diembannya secara bersamaan selama tiga tahun bersama dengan kerajaan lainnya yakni Kaledupa, Konawe dan kabaena. Namun setelah dilantik menjadi Sultan Buton I ( menyusul perubahan kerajaan buton menjadi Kesultanan ), jabatan Raja di empat kerajaan lainnya yang diembannya selama tiga tahun ( 1538- 1541 M ) diseraahkan pada yang berhak untuk mengembannya. Di Kerajaan Muna jabatan Raja diserahkan pada adiknya La Posasu, sedangkan dikeraajaan-kerajaan lainnya tidak ada cacaatan sejaarah yang mengisahkan bagaimana proses penyerahannya dan pada siapa diserahkan. Bersamaan dengan penyerahan kekuasaan di kerajaan Muna , turut pula dibagi wilayah kerajaan sebagaimana dijelaskan diatas. Menurut La Kimi Batoa pembagian wialayah tersebut karena kecintaan La Kilaponto pada dua wilayah di bagian Selatan Pulau Muna yaitu Gu dan Mawasangka sehingga beliau memohon pada adiknya sekaligus penggantinya sebagai raja Muna La Posasu agar kedua wilayah dimaksud menjadi bagian dari wilayah Kesultanan Buton. Sebagai gantinya, La Kilaponto menyerahkan dua wilayah yang sebelumnya masuk dalam wilayah Kesultanan Buton yang ada di bagian Utara Pulau Buton yakni Kulisusu dan Wakorumba ( Sebagian wilayah tersebut saat ini menjaadi Kabupaten Buton Utara) (Sejarah Kerajan Daerah Muna CV. Astri Raha,1995). Beberapa catatan sejarah mengungkapkan sebelum menjadi Raja di Kerajaan Muna, La Kilaponto terlebih dahulu diangkat menjadi Raja Muda di wilayah Gu dan Mawasangka selama tiga tahu ( 1530-1538 ). Kedua wilayah tersebut dikenal
  • 3. dengan nama “Ponto” yang diambil dari nama sejenis bambu yang kuat dan keras. Penamaan “Ponto” tersebut karena seseorang yang menjadi Raja Muda diwilayah itu akan ditempah menjadi seseorang yang cerdas, kuat dan keras jiwanya dalam memperjuangkan keadilan dan menumpas kesewenang-wenangan terhadap orang lain. Sehingga ketika benar-benar telah menjadi Raja disebuah kerajaan yang besar dia telah memiliki jiwa tersebut dan menjadi Raja yang adil dan mengayomi serta melindungi rakyatnya dari tindakan kesewenang-wenangan dari pihak manuapun juga. Bila menilik catatan mengenai masuknya agama islam dikerajaan Muna boleh jadi misionaris islam pertama Syehk Abdul Wahid pertama kali menyebarkan agama Islam di kerajaan Muna pada tahun 1530 ( Courveur ; 19..) bukan dipusat kerajaan Muna di kota Muna Kawuna-Wuna yang saat itu sedang dipimpin oleh Sugi Manuru , tetapi diwilayah “ Ponto” yang dipimpin oleh La Kilaponto. Asumsi ini diperkuat oleh fakta di mana saat ini kedua wilayah tersebut masyarakatnya dikenal sebagai pemeluk agama islam yang taat. Selain itu wilayah Gu da Mawasangka adalah wilayah Pulau Muna yang berhadapan langsung dengan lautan bebas sehingga memudahkan para musyafir untuk menyinggahinya di banding dengan pusat Kerajaan Muna yang tereltak dipedalaman dan diatas bukit. Dalam Buku Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Darul Munajat juga mengisahkan bahwa salah seorang utusan Nabi SAW yakni Abdul Sukur menemukan Pulau Muna dan langsung menancapkan bendera yang dibawahnya di Waara ( Wamengkoli ) yang masuk dalam wilayah “ Ponto” tersebut. Jadi berdasarkan hal tersebutlah sehingga La Kilaponto merasa sudah menyatu dengan masyarakat kedua wilayah tersebut, sehingga ketika dilantik menjadi raja Buton, kedua wilayah tersebut juga dimintakan untuk masuk dalam wilayah kekuasaannya. Sebagai pewaris tahta kerajaan yang diwariskan dari kakanya La Kilaponto, La Posasu tidak keberatan dengan pembagian tersebut. Apalagi selain membagi wilayah kerajaan, dalam perjanjian itu juga disertakan suatu perjanjian bahwa
  • 4. kedua kerajaan itu ( Muna dan Buton ) adalah kerajaan yang bersaudara dan saling membantu bila ada kesusahan atau gangguan dari luar yang dialami oleh salah satunya. Perjanjian itu tetap dipegang teguh oleh kedua kerajaan sampai kemudian kolonial Belanda masuk mengintervensi Kesultanan Buton dan memaksa Sultan Buton saat itu ( Dayanu Ikhsanuddin) untuk memasukkan dalam konstitusinya yang dikenal dengan martabat Tujuh bahwa Kerajaan Muna menjadi bagian dari Kesultanan Buton dengan status “barata” ( wilayah dengan otonomi penuh ). Sejak saat itulah dua kerajaan yang sebelumnya bersaudara tersebut saling memusuhi dan menyerang satu sama lain. Banyak kisah yang menceritakan asal usul Muna Sebagai sebuah pulau, baik itu dalam tradisi lisan dikalangan masyarakat Muna maupun hikayat yang ditulis oleh masyarakat Buton. Namunn secara ilmiah belum ada penelitian yang mengungkap kebenaran cerita-cerita/hikayat tentang asal usul Pulau Muna tersebut. Kendati demikian tradisi lisan yang hidup dikalangan masyarakatlah dan hikayat yang ditulis oleh masyarakat Buton yang sering dijadikan sebagai referensi dalam menulis sejarah asal usul Pulau Muna dan Pulau Buton. Untuk itu, berikut ini akan dijelaskan satu persatu cerita dan hikayat tersebut serta beberapa hasil penelitian ilmiah mengenai situs-situs purba kala dan formasi bebatuan yang di Pulau Muna. A. Hikayat “ Assajaru Huliqa Daaarul Bathniy Wa Darul Munajat ” Hikayat “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Daarul Munajat”(Hakikat Kejadian Negeri Buton dan Negeri Muna- Buku Tambaga ) mengisahkan bahwa Pulau Muna dan Pulau Buton berasal dari segumpal tanah yang muncul dari dasar laut yang ditandai dengan sebuah ledakan yang maha dasyat. Hikayat tersebut menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW. mengadakan rapat dengan para sahabat, tiba-tiba terdengar sebuah ledakan yang yang sangat keras hinga mengejutkan para sahabat yang lagi mengikuti rapat. Mendengar suara tersebut
  • 5. salah seorang sahabat bertanya pada Nabi Muhammad SAW. apa gerangan yang sedang terjadi. Pertanyaan sahabat itu dijawab oleh Nabi Muhammad SAW bahwasanya disebelah timur telah muncul dua buah Pulau ( Wuna & Buton ) yang mana penghuninya nantinya akan menjadi pemeluk agama Islam yang taat. Olehnya itu diutuslah dua orang sahabat yakni Abdul Sukur dan Abdul Gafur untuk Mencari pulau dimaksud oleh Rasulullah SAW sekaligus menyebarkan agama islam di kedua pulau tersebut. Dalam pencarian sebuah negeri sebagaimana yang di wasiatkan oleh Rasulullah SAW, kedua utusan tersebut terlebih dahulu menyinggahi beberapa negeri sebelum menemukan dua buah pulau ( ditemukan dalam arti hakiki ) di maksud yaitu Pulau Wuna – ( Muna ) dan Pulau Buton. Setelah kedua utusan tersebut menemukan negeri dimaksud ,maka ditancapkanlah sebuah bendera. Selain menancapkan bendera, kedua utusan tersebut juga memberikan nama pulau yang telah ditemukan yaitu Butuuni dan Munajat yang artinya Perut bumi dan Kesejahteraan. Kisah seperti yang diceritakan hikayat “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Daarul Munajat” mengenai asal mula Pulau Muna dan Pulau Buton diatas secara ilmiah tidak dapat- dipertanggungjawabkan, sebab masa kerasulan Nabi Muhammad SAW di mulai setelah beliau berusia 40 tahun atau sekitar tahun 600-an M. jadi kalau mengacu pada buku “Assajaru Huliqa Daarul Bathniy Wa Daarul Munajat” berarti umur pulau Muna dan Pulau Buton baru sekitar 1400 tahun. Intinya Buku tambaga hikayat Assjaru Huliqa Darul bathniy Wa Darul Munajat bukanlah teks sejarah tentang asal usul pulau Muna dan Pulau Buton. Hikayat Assajaru Huliqa Darul bathniy Wa Darul Munajat hanyalah memberikan gambaran kebudayaan masyarakat Muna dan Buton. B. Tradisi Lisan Masyarakat Muna mitos yang
  • 6. Cerita lainya yang mengisahkan asal mula Pulau Muna adalah seperti yang dituturkan dalam tradisi lisan masyarakat Muna. Kendatipun tradisi lisan tersebut dibumbuhi dengan miros-mitos namun banyak digunakan sebagai referensi para sejarawan dalam menulis Sejarah Muna. Dalam tradisi lisan masyarakat Muna itu dikisahkan bahwa Pulau Muna ditemukan oleh Sawerigading pelaut dari kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan dan pengikutnya sebanyak 40 orang. Mereka itu terdampar di sebuah wilayah yang saat ini bernama BAHUTARA ( Bahtera?).Terdamparnya Kapal Swaerigading tersebut akibat munculnya pulau dari dasar laut. Bukti terdamparnya kapal sawerigading tersebut adalah adanya sebuah bukit yang menyerupai sebuah kapal lengkap dengan kabin-kabinnya. Bukit yang menyerupai kapal tersebut diyakini oleh masyarakat Muna sebagai fosil dari Kapal Sawerigading yang terdampar tersebut. Ditutur kan pula pengikut Sawerigading yang berjumlah 40 orang kemudian menjadi cikal bakal masyarakat Muna. Bukti lainya yang menguatkan keyakinan masyarakat Muna terhadap kebenaran tradisi lisan yang telah hidup beratus-ratus tahun dikalangan masyarakat Muna adalah adanya sebuah bukit karang yang mana pada waktu- waktu tertentu mengeluarkan bunga yang mirip dengan bunga karang. Bukit batu yang juga terletak di Bhahutara tersebut di namakan “Kontu Kowuna”yang artinya batu berbunga. Bukit batu yang mengeluarkan bunga tersebutlah konon sebagai asal usul penamaan Pulau dan Kerajaan „Wuna‟ Walaupun tradisi lisan masyarakat Muna tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, khususnya tentang awal terjadinya Pulau Muna, yaitu sebuah gugusan pulau yang muncul dari dasar lautan namun tidak dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul terjadian Pulau Muna karena juga dibumbui dengan mitos dan kisah-kisah luar biasa.
  • 7. Jadi tradisi lisan masyarakat Muna tentang asal usul Pulau muna juga belum dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul Pulau Muna, untuk itu perlu ada penelitian yang lebih mendalam lagi untuk membuktikan kebenaranya secara ilmih. Terutama mengenai tahun pemunculannya sebagai pulau. C. Epik I Lagaligo Cerita yang memiliki kemiripan dengan tradisi lisan masyarakat Muna tentang asal usul Pulau Muna adalah epic I La galigo. Epic itu mengisahkan bahwa Sawerigading adalah seorang pelaut yang tangguh. Dia melakukan penjelajahan samudera setelah bersumpah untuk tidak kembali di negerinya ( Luwu) karena ditentang rencananya untuk menikahi Wa Tendriyabeng yang ternyata saudara kembarnya. Dikisahkan dalam epik tersebut bahwa menurut adat masyarakat Luwu hubungan antara Sawerigading dan Wa Tanriabeng ( Saudara kembar ) tidak dibolehkan. Olehnya itu keduanya harus dipisahkan. Tokoh dari kedua pada tradisi lisan masyarakat Muna dan Epic I La galogo memiliki kesamaan nama. Demikian pula dengan peranannya. Baik tradisi lisan masyarakat Muna maupun Epik I Lagaligo mengakui bahwa Sawerigading adalah seorang Pelaut. Penyebutan nama yang diawali dengan „La‟ bagi laki-laki masyarakat Muna memiliki kemiripna dengan penyebutan nama orang laki-laki pada suku Bugis. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa sangat besar kemungkinannya Sawerigading pernah singgah ( terdampar) di pulau Muna. Hal ini diperkuat oleh DR. Anhar Gonggong sebagai mana kutipan berikut : “ Pemerintah pertama Muna yaitu Beteno Netombula juga dikenali sebagai Baidul Zamani adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga kisah lain yang mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We Tenyirabeng, nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan Remmangrilangi‟, artinya, „Yang tinggal di surga‟. Ada kemungkinan Tendiabe
  • 8. adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah kedua, entah anak kepada Beteno Netombula atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La Patola Kaghua Bangkano Fotu”. ( La Galigo, Menelusuri Warisan Sastra Dunia– DR. Anghar Gonggong) Tapi apakah terdamparnya kapal Sawerigading tersebut merupakan awal dari munculnya Pulau Muna? Hal ini juga perlu penelitian yang lebih mendalam lagi. Olehnya itu Epik I Lagaligo juga belum dapat dikatakan sebagai sejarah asal usul terjadinya Pulau Muna. D. Relief Di Liangkobori Dan Metanduno Dan Museum Karts Indonesia Asal usul keberadaan Pulau Muna yang dapat dijelaskan secara ilmiah karena telah melalui penelitian ilmiah adalah seperti yang dapat dilihat pada panel monitor museum karts Indonesia yang terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dari panel tersebut kita dapat mengetahui bahwa Pulau Muna hampir seluruhnya tersusun oleh batu gamping berumur Pleistosen (sekitar 1,8 juta tahun yang lalu). Batu gamping ini diperkirakan dari Formasi Wapulaka, seperti terlihat pada tebing-tebing batu gamping ( Karts ) di sepanjang pantai. Batu gamping ini merupakan terumbu karang yang terangkat dan sekarang membentuk kawasan kars yang luas.( Museum Karts Indonesia ). Itu artinya bahwa pulau Muna sebelumnya adalah terumbu karang yang ada didasar lautan, namun karena desakan dari bawah maka terumbu karang tersebut muncul dipermukaan dan menjadi sebuah pulau. Bukti kuat dari itu adalah sebuah wilayah disekitar Kota Muna lama dimana ada hamparan batu karang yang pada saat-saat tertentu mengeluarkan tunas-tunas seperti terumbu karang didasar laut, namun warnanya agak berbeda yaitu putih. Tempat itu sekarang dikenal dengan Kontu Kowuna yang artinya batu berbunga. Selain data yang tersimpan pada museum karts Indonesia, yang telah diteliti secara ilmiah adalah relief yang ada di gua Liangkobori dan
  • 9. gua Metanduno. Relief yang terdapat di dinding gua tersebut menggambarkan kehidupan dan peradaban masyarakat Muna pada jaman purba. Relieftersebut menurut beberapa penelitian telah berumur lebih dari 25.000 tahun. Itu artinya bahwa jauh sebelum itu Pulau Muna telah ada dan telah di huni oleh manusia. Hasil penelitian ini mematahkan pendapat sebagai mana yang dikisahkan dalam buku Assajaru uliqa Darul Bathniy Wa Darul Munajat. Dari relief Liangkobori dan Metanduno tergambar bahwa sejak ribuan tahun yang lalu Orang Muna telah menguasai teknologi kelautan dan telah melakukan penjelajahan samudera. Dari kebiasaan itulah yang memungkinkan Orang Muna bermigrasi dan menempati pulau-pulau lain disekitar Pulau Muna. Jadi berdasarkan fakta ilmiah tersebut maka penulis berkesimpulan bahwa Pulau Muna pada awalnya merupakan terumbu karang. Namun setelah terjadi desakan akibat pergerakan kulit bumi, maka terumbu karang tersebut muncul dipermukaan dan membentuk sebuah pulau karang. Berdasarkan formasi bebatuan yang dimiliki sebagaimana yang ada di panel monitor Museum Karts di Jawa Tengah, kejadian munculnya Pulau Muna kepermukaan tersebut sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Merujuk pada usia relief yang ada di dinding gua Liangkobori dan Metanduno, Pulau Muna mulai dihuni oleh manusia jauh dari usia relief tersebut. Sebab bila melihat motif lukisan yang ada di dinding kedua gua tersebut maka manusia yang membuatnya telah memiliki peradaban yang tinggi yaitu telah mengenal teknologi kelautan dan astronomi.