SlideShare a Scribd company logo
ASING DOMINASI PASAR MODAL RI
Sangat disesalkan sekali bahwa saham - saham perusahaan besar di Indonesia
telah dijual kepada pihak asing. Sekarang ini yang terjadi malah kebalikan, di
mana lebih mementingkan konglomerat dalam mendapatkan kesempatan
untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, sementara Indonesia tidak
mendapatkan apa-apa.
Para pengusaha negara asing itu meninggalkan kehancuran ekologi, kemudian
polusi. "Pengusaha negara asing telah banyak menguasai sumber daya alam
Indonesia dibawa keluar, sedangkan negara Indonesia sebagai penonton saja.
Selama kekayaan alam dikuasai negara asing, negara Indonesia akan terus
mengalami keterpurukan dalam pertumbuhan perekonomian.
Negara memiliki kewenangan untuk menentukan penggunaan, pemanfaatan,
dan hak atas sumber daya alam dalam lingkup mengatur, mengurus,
mengelola, dan mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
demi kepentingan rakyat.
Tentunya sumber daya alam tersebut penting bagi negara dan mampu
menguasai hajat orang banyak, karena berkaitan dengan kemaslahatan umum
dan pelayanan umum, sehingga harus dikuasai negara dan dijalankan oleh
pemerintah.
"Sumber daya alam yang ada harus dapat dinikmati oleh rakyat secara
berkeadilan, dan dalam suasana kemakmuran serta kesejahteraan umum yang
adil dan merata.
"Masyarakat Indonesia tidak bisa lagi berbuat apa-apa dalam mengolah
sumber daya alam akibat dikuasai pengusaha negara asing."
Kesejahteraan masyarakat Indonesia masih jauh dari harapan. Malahan, dari
waktu ke waktu kekuatan bangsa ini terus merosot. Bagaimana tidak, hasil
mineral dan tambang, banyak diekspor. Padahal, dalam negeri sangat
membutuhkannya.
"Pemerintah seharusnya dapat mengolah sendiri kekayaan sumber daya alam
yang ada untuk kemakmuran masyarakat bukannya dikelola pihak asing,"
Mayoritas kepemilikan saham dalam pasar modal di Indonesia masih dimiliki
oleh asing, yakni sekitar 65 persen. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui
pemerintah belum berhasil menciptakan pemerataan kepemilikan saham
sehingga tercipta keadilan di dunia usaha.
Meskipun dia menyatakan Indonesia sangat terbuka dengan investasi yang
dilakukan baik dari pihak asing maupun investor domestik. "Apabila semula
diniatkan agar terjadi pemerataan pemilikan, tapi sekarang ini justru
dominasi asing 65 persen, artinya perusahaan besar di Indonesia yang go
public masih sebagian besar dimiliki dari luar.
Menurut dia, untuk memperbaiki kondisi ini diperlukan pemahaman yang
baik terkait pasar modal. Sebagian besar masyarakat di Indonesia belum
memiliki pemahaman yang baik seperti halnya masyarakat di Singapura dan
Cina.
Masyarakat Indonesia cenderung menilai pasar modal hanya diperuntukkan
bagi kalangan masyarakat tertentu. "Atau mungkin ditafsirkan ini berbahaya
karena bisa spekulasi, merugikan,"
Jumlah masyarakat yang memilih pasar modal lebih disebabkan lantaran
masih tingginya bunga deposito perbankan. Sehingga, masyarakat cenderung
memilih menggunakan deposito perbankan yang dinilai lebih memberikan
kenyamanan.
Untuk mendorong masyarakat agar lebih memilih menggunakan investasi
pasar modal, maka bunga perbankan harus lebih stabil dan tak lebih tinggi
daripada keuntungan investasi.
"Dengan kampanye diharapkan masyarakat punya pilihan fix income tertentu
cenderung menginginkan menabung di saham sekaligus beri investasi,"
meminta agar BEI juga memberikan pemahaman dan pendidikan terkait
investasi di pasar modal.
Investasi, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sebab, dengan investasi, dapat mendorong terbukanya lapangan
kerja serta peningkatan pendapatan. "Dari semua ukuran itu yang dapat
mengangkat lapangan kerja, pendapatan cuma satu, yaitu investasi yang
dilakukan pemerintah, dunia usaha, baik dalam luar dan dalam negeri.
Pasar modal belum diminati masyarakat karena salah satu penyebabnya
adalah tingginya suku bunga deposito. Kondisi ini berbeda dengan sejumlah
negara tetangga lainnya.
Wapres mencontohkan suku bunga di Singapura yang dipatok lebih rendah
dari investasi saham. Dia mencontohkan suku bunga saham di Singapura yang
lebih bagus daripada tabungan. "Di Cina juga menabung 1-3 persen (suku
bunganya), di saham (suku bunga) bisa 10 persen," tutur JK.
Sementara, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad membenarkan
kepemilikan saham oleh investor asing mencapai 65 persen. Kepemilikan
investor asing terhadap obligasi pemerintah juga tinggi, yakni 70 persen.
"Jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia saat ini masih terbatas,
terutama jika dibandingkan dengan potensi rata-rata kelas menengah
Indonesia yang terus berkembang jumlahnya," kata Muliaman menerangkan.
Menurutnya, jumlah investor domestik di pasar modal sekitar 0,3 persen dari
jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia. Angka ini dinilai
merupakan angka terendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.
OJK, kata dia, berupaya untuk mendorong agar jumlah investor domestik
terus berkembang. Selain itu, pasar modal Indonesia juga diharapkan dapat
menjadi alternatif pendanaan yang ramah bagi para pengusaha menengah.
Mayoritas kepemilikan saham dalam pasar modal di Indonesia masih dimiliki
asing, yakni sekitar 65 persen. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla
menyampaikan, Indonesia sangat terbuka dengan investasi yang dilakukan
baik dari pihak asing maupun investor domestik.
Namun, ia juga menilai saat ini pemerintah belum berhasil menciptakan
pemerataan kepemilikan saham sehingga tercipta ketidakadilan di dunia
usaha.
"Apabila semula diniatkan agar terjadi pemerataan pemilikan tapi sekarang
ini justru dominasi asing 65 persen artinya perusahaan besar di Indonesia
yang go public masih sebagian besar dimiliki dari luar," kata JK saat
menghadiri peluncuran kampanye "Yuk Nabung Saham" di gedung Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Menurut dia, untuk memperbaiki kondisi ini diperlukan pemahaman yang
baik terkait pasar modal. JK mengatakan, sebagian besar masyarakat di
Indonesia belum memiliki pemahaman yang baik seperti halnya masyarakat
di Singapura dan Cina.
Dominasi pihak asing kini semakin meluas dan menyebar pada sektor-sektor
strategis perekonomian. Pemerintah disarankan menata ulang strategi
pembangunan ekonomi agar hasilnya lebih merata dirasakan rakyat dan
berdaya saing tinggi menghadapi persaingan global. Dominasi asing semakin
kuat pada sektor-sektor strategis, seperti keuangan, energi dan sumber daya
mineral, telekomunikasi, serta perkebunan. Dengan dominasi asing seperti
itu, perekonomian sering kali terkesan tersandera oleh kepentingan mereka.
Per Maret 2011 pihak asing telah menguasai 50,6 persen aset perbankan
nasional. Dengan demikian, sekitar Rp 1.551 triliun dari total aset perbankan
Rp 3.065 triliun dikuasai asing. Secara perlahan porsi kepemilikan asing terus
bertambah. Per Juni 2008 kepemilikan asing baru mencapai 47,02 persen.
Hanya 15 bank yang menguasai pangsa 85 persen. Dari 15 bank itu, sebagian
sudah dimiliki asing. Dari total 121 bank umum, kepemilikan asing ada pada
47 bank dengan porsi bervariasi.
Tak hanya perbankan, asuransi juga didominasi asing. Dari 45 perusahaan
asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia, tak sampai setengahnya yang
murni milik Indonesia. Kalau dikelompokkan, dari asuransi jiwa yang
ekuitasnya di atas Rp 750 miliar hampir semuanya usaha patungan. Dari sisi
perolehan premi, lima besarnya adalah perusahaan asing.
Hal itu tak terlepas dari aturan pemerintah yang sangat liberal,
memungkinkan pihak asing memiliki sampai 99 persen saham perbankan dan
80 persen saham perusahaan asuransi.
Pasar modal juga demikian. Total kepemilikan investor asing 60-70 persen
dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa
efek.
Pada badan usaha milik negara (BUMN) pun demikian. Dari semua BUMN
yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen.
Lebih tragis lagi di sektor minyak dan gas. Porsi operator migas nasional
hanya sekitar 25 persen, selebihnya 75 persen dikuasai pihak asing.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM
menetapkan target porsi operator oleh perusahaan nasional mencapai 50
persen pada 2025.
Kenapa Indosat di Jual pada Asing ?
1. Penjualan BUMN Indosat disebabkan oleh 2 hal : motif politik dan motif
ekonomi. Publik hanya singgung dan bahas motif & aspek ekonomi saja
2. Menurut para penjualnya (menteri BUMN Laksamana Sukardi & kabinet
Mega) Indosat dijual karena pemerintah butuh UANG. Kas negara
kosong/deficit.
3. Pada 2002 Megawati mewarisi negara yg nyaris bangkrut, kas kosong,
utang bejibun, ekonomi & politik kacau /tdk stabil paska Gus Dur
4. Krisis moneter dan reformasi 1998 sebenarnya sdh mulai teratasi saat
Habibie jadi presiden. 1 US$ turun drastis dari 17.000 ke 6.700
5. Ekonomi dan politik mulai stabil, demokrasi mekar, pers dibebaskan,
keamanan mulai pulih, hukum ditegakan, ratusan UU diterbitkan.
6. Selama 19 bulan Habibie jadi Presiden, beliau mampu membalikan
situasi. RI siap utk bergerak maju di alam demokrasi
7. Namun sayang beribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak
dapat ditolak. Modal besar itu, disia-siakan penerus Habibie : Gus Dur
8. Periode presiden Gus Dur, semua modal itu dihabiskan, dibuang sia2.
Konflik politik terjadi setiap saat, akhirnya menjadi krisis politik
9. Krisis politik lahirkan krisis ekonomi, krisis keamanan, dan krisis
legitimasi. Gus Dur pun dilengserkan, wariskan negara nyaris collaps
10.Mega memulai pemerintahannya ditengah situasi buruk. Politik kacau,
ekonomirunyam, kamtibnas hancur : konflik dimana2. Berdarah-darah
11. Syukurlah elit politik tersadar. Dibangun konsensus : Megawati harus
dipertahankan hingga akhir masa jabatan
12.Bgmn ekonomi? Kas negara kosong, PNS saja terancam tdk gajian.
Pembangunan stop, ga ada uang. Utang berjibun. Solusi: jual BUMN
13.Salah satu BUMN yang hendak dijual adalah PT Indosat : pemilik dan
pengelola satelit dan sarana telekomunikasiseluler
14.Satelit bagi sebuah negara adalah ibarat mata dan telinga manusia.
Menjual satelit sama saja bikin kita BUTA dan TULI
15.Bila negara BUTA dan TULI krna tdk punya mata dan telinga, maka
negara itu menjadi "cacat", lemah, riskan dan rawan thdp ancaman
musuh
16.Mau jual BUMN lain, tetapi Negara-negara asing dgn konspirasi global
mereka "mengunci" agar BUMN-BUMN non strategis tdk laku. Tdk ada
peminat
17.Begitu Indosat ditawarkan, siapa yg tak mau membeli mata dan telinga?
Singapore pun masuk, negara lain mundur. Indonesia tersungkur
18.Tercatat Panglima TNI Endriartono Soetarto dan ketua Komisi V
menolak penjualan Indosat. MenBUMN lobi ketat dan tawarkan suap ke
mereka
19.Kami mendengar pengakuan ketua komisi V bahwa laksamana sukardi
tawarkan suap US$ 5 juta agar DPR setujui penjualan Indosat. Ditolak
20. Kami tdk tahu berapa suap ditawarkan Laksamana Sukardi ke Panglima
TNI, dan kami tdk tahu apa jawaban jend soetarto. Tapi TNI menolak.
"Kenapa Freeport ada di Indonesia dan dipegang oleh Amerika"
PT Freeport Indonesia mulai menambang di Kabupaten Mimika Papua sejak
April 1967. Selama lebih dari 40 tahun terakhir, lebih dari Rp 140 triliun
investasi dibenamkan di pertambangan tersebut.
Produksi pertama dari tambang terbuka dilakukan 43 tahun silam. Eksplorasi
cadangan tembaga dan emas mencapai puncaknya pada 2001 di Tambang
Grasberg, dengan kapasitas produksi hingga mencapai 238 ribu ton per hari.
Freeport Mcmoran punya sejumlah tambang lain selain di Indonesia. Khusus
untuk yang berada di Papua, tambang tersebut tersohor dengan nama
tambang Grasberg.
Tambang Grasberg adalah tambang emas yang terbesar di dunia dan tambang
tembaga ketiga terbesar dunia. Tak heran, perusahaan ini terus bersikeras
untuk memperpanjang renegosiasi kontrak dengan pemerintah Indonesia.
Dikutip dari data PT Freeport Indonesia, cadangan tambangan yang sedang
digarap Freeport Indonesia di Papua mencapai 2,27 miliar ton bijih, yang
terdiri dari 1,02 persen tembaga, 0,83 gram per ton emas dan 4,32 gram per
ton perak
Sedangkan berdasarkan data kementerian Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM), dari cadangan tersebut, produksinya mencapai 109, 5 juta ton bijih
per tahun, dengan umur tambang 23,5 tahun.
Freeport tidak hanya memproduksi emas, perak dan tembaga. Freeport juga
memproduksi molybdenum dan rhenium, sebuah hasil samping dari
pemrosesan bijih tembaga.
1. Freeport dijual ke pihak asing karena ketika ditemukan, penemu
tambang tersebut adalah bukan orang Indonesia. Penemu tambang
tersebutadalah Geologis Belanda Jean-JacquezDozy ketika
mengunjungiIndonesiapada tahun 1936 untuk menskala glasier Pegunu
nganJayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat
prasasti catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna
kehijauan. dan menghabiskan beberapa minggu untuk membuat
laporan perkiraan cadangan emas dan tembaga di tempat tersebut. Pada
tahun 1939 laporan tersebut diterbitkan dengan
judul Ertsberg (Bahasa belanda untuk gunung bijih logam). Namun,
peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak
diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson,
bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan
tersebut. Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian
beralih haluan untuk meneliti laporan J.J Dozy. Dia berhenti merokok
dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa
Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint,
menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg
pada 1960. Kendala Bahasa dan penemu dan peneliti yang adalah orang
asing mengakibatkan Indonesia pada periode ini tidak mengetahui sama
sekali harta karun yang tertimbun di Irian Jaya.
2. Maret 1966; Soeharto dan pemerintah Orde Baru mulai menggenjot
masuknya modal asing dengan berbagai deregulasi baru. Prof. M. Sadli,
Menteri Pertambangan, mengumumkan pemberian konsesi kepada
Freeport Mc Moran di Irian, dengan alasan merekalah satu-satunya
yang lebih dulu meminta konsesi di kawasan itu. Pada periode ini tidak
diketahui apakah pemerintah mengerti seluruhnya tentang apa yang
hendak digali dan berapa banyak cadangan yang ada, juga apakah
adanya kolusi dan korupsi yang memuluskan persetujuan kontrak.
3. 5 April 1967: Kontrak kerja (KK) I ditandatangani dan membuat
Freeport menjadi perusahaan satu-satunya yang ditunjuk untuk
menangani kawasan Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. KK I ini
lamanya 30 tahun. Kontrak kerja tersebut ditandatangani tanpa
kewajiban perlindungan alam dan kewajiban sosial perusahaan, dengan
alasan pada saat itu Indonesia belum memiliki undang undang konversi
alam dan kewajiban sosial perusahaan. Selain itu kontrak juga
mencakup kebijakan pajak dan devisa yang tidak sesuai dengan struktur
pada saat itu. Kontrak dinyatakan mulai berlaku saat perusahaan mulai
beroperasi. Bulan Desember, eksplorasi Ertsberg dimulai.
Pemerintah mungkin pada waktu itu tidak memiliki dana dan keahlian
yang cukup untuk mengeksploitasi cadangan emas dan tembaga
tersebut namun hal ini seharusnya tidak menjadi penyerahan total
cadangan mineral di Jayawijaya dengan kontrak yang tidak
mengindikasikan keadilan dalam pembagian hasil usaha dan
memeliharan kawasan alam dan pengembangan sosial di sekitar lokasi
tambang.
Investor asing saat ini masih mendominasi saham Bursa Efek Indonesia
(BEI), sehingga keuntungan invetasi dari BEI sebagian besar hanya
dinikmati oleh pengusaha asing.
Solusinya sekaligus idealnya, saham di pasar modal dalam negeri mesti
dikuasai oleh pengusaha-pengusaha Indonesia.
Namun, ujarnya, yang terjadi justru sebaliknya, pengusahalah asing
yang menguasai investasi di pasar modal.
"Jika keuntungan investasi di Pasar Modal bisa dinikmati oleh
masyarakat Indonesia, maka para pengusaha nasional dan pengusaha
lokal mulai sekarang sudah harus berani berinvestasi di Bursa Efek
Indonesia," katanya.
Dengan begitu ujarnya, maka keuntungan dari inevstasi di Bursa Efek
Indonesia akan lebih banyak dinikmati oleh masyarakat Indonesia
sendiri.
"Pemerintah sendiri sudah memberikan banyak kemudahan bagi
investor asing maupun nasional untuk berinvestasi seluas-seluasnya di
Indonesia, namun baru sedikit pengusaha pribumi yang berani
berinvestasi di pasar modal,"

More Related Content

What's hot

LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
elzavebrian
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiaMohammad Nawawi
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Dadang Solihin
 
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesiaPeranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesiaIqbalrmd
 
BRAFO PMK EDISI November 2021
BRAFO PMK EDISI November 2021BRAFO PMK EDISI November 2021
BRAFO PMK EDISI November 2021
MajalahBRAFOPMK
 
Industrialisasi dan perekonomian di indonesia
Industrialisasi dan perekonomian di indonesiaIndustrialisasi dan perekonomian di indonesia
Industrialisasi dan perekonomian di indonesia
Dwyce Munthe
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
Yasirecin Yasir
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
MajalahBRAFOPMK
 

What's hot (12)

LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 
93313391 ekonomi-pembangunan
93313391 ekonomi-pembangunan93313391 ekonomi-pembangunan
93313391 ekonomi-pembangunan
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesia
 
Materi pelajaran ekonomi
Materi pelajaran ekonomiMateri pelajaran ekonomi
Materi pelajaran ekonomi
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesiaPeranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia
Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia
 
BRAFO PMK EDISI November 2021
BRAFO PMK EDISI November 2021BRAFO PMK EDISI November 2021
BRAFO PMK EDISI November 2021
 
Industrialisasi dan perekonomian di indonesia
Industrialisasi dan perekonomian di indonesiaIndustrialisasi dan perekonomian di indonesia
Industrialisasi dan perekonomian di indonesia
 
Bps kesejahteraan-pns
Bps kesejahteraan-pnsBps kesejahteraan-pns
Bps kesejahteraan-pns
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
 
Profile-tentang-INFID
Profile-tentang-INFIDProfile-tentang-INFID
Profile-tentang-INFID
 

Similar to Be & gg ; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, manajemen risiko, UMB, 2017

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 
Modal asing
Modal asingModal asing
Modal asing
Ahmad Muhyi
 
15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri
firman sahari
 
15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri
firman sahari
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar ModalIndonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Dian Sari Pertiwi
 
Pert 7 PIEB.pptx
Pert 7 PIEB.pptxPert 7 PIEB.pptx
Pert 7 PIEB.pptx
RikardusRegenaldua
 
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihakPerkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANHerlambang Bagus
 
Kiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi KesenjanganKiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi Kesenjanganmusniumar
 
Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyatRizky Faisal
 
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025Herlambang Bagus
 
keinginan untuk merdeka dan wirausaha
keinginan untuk merdeka dan wirausahakeinginan untuk merdeka dan wirausaha
keinginan untuk merdeka dan wirausahaTeguh Nugraha
 
Tantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesiaTantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesia
Muhammad Aufa
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Bumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punyaBumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punya
Operator Warnet Vast Raha
 
Bumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punyaBumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punya
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Be & gg ; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, manajemen risiko, UMB, 2017 (20)

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
Modal asing
Modal asingModal asing
Modal asing
 
15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri
 
15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri15 modal asing dan utang luar negeri
15 modal asing dan utang luar negeri
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar ModalIndonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
 
Pert 7 PIEB.pptx
Pert 7 PIEB.pptxPert 7 PIEB.pptx
Pert 7 PIEB.pptx
 
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihakPerkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
 
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
 
Kiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi KesenjanganKiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi Kesenjangan
 
Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyat
 
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025
Teori perencanaan & pengendalian Pembangunan review visi indonesia 2025
 
keinginan untuk merdeka dan wirausaha
keinginan untuk merdeka dan wirausahakeinginan untuk merdeka dan wirausaha
keinginan untuk merdeka dan wirausaha
 
Tantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesiaTantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesia
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 
Bumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punyaBumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punya
 
Bumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punyaBumd siapa yang punya
Bumd siapa yang punya
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi (20)

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 

Recently uploaded

BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 

Recently uploaded (20)

BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 

Be & gg ; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, manajemen risiko, UMB, 2017

  • 1. ASING DOMINASI PASAR MODAL RI Sangat disesalkan sekali bahwa saham - saham perusahaan besar di Indonesia telah dijual kepada pihak asing. Sekarang ini yang terjadi malah kebalikan, di mana lebih mementingkan konglomerat dalam mendapatkan kesempatan untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, sementara Indonesia tidak mendapatkan apa-apa. Para pengusaha negara asing itu meninggalkan kehancuran ekologi, kemudian polusi. "Pengusaha negara asing telah banyak menguasai sumber daya alam Indonesia dibawa keluar, sedangkan negara Indonesia sebagai penonton saja. Selama kekayaan alam dikuasai negara asing, negara Indonesia akan terus mengalami keterpurukan dalam pertumbuhan perekonomian. Negara memiliki kewenangan untuk menentukan penggunaan, pemanfaatan, dan hak atas sumber daya alam dalam lingkup mengatur, mengurus, mengelola, dan mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam demi kepentingan rakyat. Tentunya sumber daya alam tersebut penting bagi negara dan mampu menguasai hajat orang banyak, karena berkaitan dengan kemaslahatan umum dan pelayanan umum, sehingga harus dikuasai negara dan dijalankan oleh pemerintah. "Sumber daya alam yang ada harus dapat dinikmati oleh rakyat secara berkeadilan, dan dalam suasana kemakmuran serta kesejahteraan umum yang adil dan merata. "Masyarakat Indonesia tidak bisa lagi berbuat apa-apa dalam mengolah sumber daya alam akibat dikuasai pengusaha negara asing." Kesejahteraan masyarakat Indonesia masih jauh dari harapan. Malahan, dari waktu ke waktu kekuatan bangsa ini terus merosot. Bagaimana tidak, hasil mineral dan tambang, banyak diekspor. Padahal, dalam negeri sangat membutuhkannya. "Pemerintah seharusnya dapat mengolah sendiri kekayaan sumber daya alam yang ada untuk kemakmuran masyarakat bukannya dikelola pihak asing,"
  • 2. Mayoritas kepemilikan saham dalam pasar modal di Indonesia masih dimiliki oleh asing, yakni sekitar 65 persen. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pemerintah belum berhasil menciptakan pemerataan kepemilikan saham sehingga tercipta keadilan di dunia usaha. Meskipun dia menyatakan Indonesia sangat terbuka dengan investasi yang dilakukan baik dari pihak asing maupun investor domestik. "Apabila semula diniatkan agar terjadi pemerataan pemilikan, tapi sekarang ini justru dominasi asing 65 persen, artinya perusahaan besar di Indonesia yang go public masih sebagian besar dimiliki dari luar. Menurut dia, untuk memperbaiki kondisi ini diperlukan pemahaman yang baik terkait pasar modal. Sebagian besar masyarakat di Indonesia belum memiliki pemahaman yang baik seperti halnya masyarakat di Singapura dan Cina. Masyarakat Indonesia cenderung menilai pasar modal hanya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat tertentu. "Atau mungkin ditafsirkan ini berbahaya karena bisa spekulasi, merugikan," Jumlah masyarakat yang memilih pasar modal lebih disebabkan lantaran masih tingginya bunga deposito perbankan. Sehingga, masyarakat cenderung memilih menggunakan deposito perbankan yang dinilai lebih memberikan kenyamanan. Untuk mendorong masyarakat agar lebih memilih menggunakan investasi pasar modal, maka bunga perbankan harus lebih stabil dan tak lebih tinggi daripada keuntungan investasi. "Dengan kampanye diharapkan masyarakat punya pilihan fix income tertentu cenderung menginginkan menabung di saham sekaligus beri investasi," meminta agar BEI juga memberikan pemahaman dan pendidikan terkait investasi di pasar modal. Investasi, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, dengan investasi, dapat mendorong terbukanya lapangan kerja serta peningkatan pendapatan. "Dari semua ukuran itu yang dapat mengangkat lapangan kerja, pendapatan cuma satu, yaitu investasi yang dilakukan pemerintah, dunia usaha, baik dalam luar dan dalam negeri.
  • 3. Pasar modal belum diminati masyarakat karena salah satu penyebabnya adalah tingginya suku bunga deposito. Kondisi ini berbeda dengan sejumlah negara tetangga lainnya. Wapres mencontohkan suku bunga di Singapura yang dipatok lebih rendah dari investasi saham. Dia mencontohkan suku bunga saham di Singapura yang lebih bagus daripada tabungan. "Di Cina juga menabung 1-3 persen (suku bunganya), di saham (suku bunga) bisa 10 persen," tutur JK. Sementara, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad membenarkan kepemilikan saham oleh investor asing mencapai 65 persen. Kepemilikan investor asing terhadap obligasi pemerintah juga tinggi, yakni 70 persen. "Jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia saat ini masih terbatas, terutama jika dibandingkan dengan potensi rata-rata kelas menengah Indonesia yang terus berkembang jumlahnya," kata Muliaman menerangkan. Menurutnya, jumlah investor domestik di pasar modal sekitar 0,3 persen dari jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia. Angka ini dinilai merupakan angka terendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. OJK, kata dia, berupaya untuk mendorong agar jumlah investor domestik terus berkembang. Selain itu, pasar modal Indonesia juga diharapkan dapat menjadi alternatif pendanaan yang ramah bagi para pengusaha menengah. Mayoritas kepemilikan saham dalam pasar modal di Indonesia masih dimiliki asing, yakni sekitar 65 persen. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia sangat terbuka dengan investasi yang dilakukan baik dari pihak asing maupun investor domestik. Namun, ia juga menilai saat ini pemerintah belum berhasil menciptakan pemerataan kepemilikan saham sehingga tercipta ketidakadilan di dunia usaha. "Apabila semula diniatkan agar terjadi pemerataan pemilikan tapi sekarang ini justru dominasi asing 65 persen artinya perusahaan besar di Indonesia yang go public masih sebagian besar dimiliki dari luar," kata JK saat
  • 4. menghadiri peluncuran kampanye "Yuk Nabung Saham" di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Menurut dia, untuk memperbaiki kondisi ini diperlukan pemahaman yang baik terkait pasar modal. JK mengatakan, sebagian besar masyarakat di Indonesia belum memiliki pemahaman yang baik seperti halnya masyarakat di Singapura dan Cina. Dominasi pihak asing kini semakin meluas dan menyebar pada sektor-sektor strategis perekonomian. Pemerintah disarankan menata ulang strategi pembangunan ekonomi agar hasilnya lebih merata dirasakan rakyat dan berdaya saing tinggi menghadapi persaingan global. Dominasi asing semakin kuat pada sektor-sektor strategis, seperti keuangan, energi dan sumber daya mineral, telekomunikasi, serta perkebunan. Dengan dominasi asing seperti itu, perekonomian sering kali terkesan tersandera oleh kepentingan mereka. Per Maret 2011 pihak asing telah menguasai 50,6 persen aset perbankan nasional. Dengan demikian, sekitar Rp 1.551 triliun dari total aset perbankan Rp 3.065 triliun dikuasai asing. Secara perlahan porsi kepemilikan asing terus bertambah. Per Juni 2008 kepemilikan asing baru mencapai 47,02 persen. Hanya 15 bank yang menguasai pangsa 85 persen. Dari 15 bank itu, sebagian sudah dimiliki asing. Dari total 121 bank umum, kepemilikan asing ada pada 47 bank dengan porsi bervariasi. Tak hanya perbankan, asuransi juga didominasi asing. Dari 45 perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia, tak sampai setengahnya yang murni milik Indonesia. Kalau dikelompokkan, dari asuransi jiwa yang ekuitasnya di atas Rp 750 miliar hampir semuanya usaha patungan. Dari sisi perolehan premi, lima besarnya adalah perusahaan asing. Hal itu tak terlepas dari aturan pemerintah yang sangat liberal, memungkinkan pihak asing memiliki sampai 99 persen saham perbankan dan 80 persen saham perusahaan asuransi. Pasar modal juga demikian. Total kepemilikan investor asing 60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Pada badan usaha milik negara (BUMN) pun demikian. Dari semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Lebih tragis lagi di sektor minyak dan gas. Porsi operator migas nasional hanya sekitar 25 persen, selebihnya 75 persen dikuasai pihak asing.
  • 5. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM menetapkan target porsi operator oleh perusahaan nasional mencapai 50 persen pada 2025. Kenapa Indosat di Jual pada Asing ? 1. Penjualan BUMN Indosat disebabkan oleh 2 hal : motif politik dan motif ekonomi. Publik hanya singgung dan bahas motif & aspek ekonomi saja 2. Menurut para penjualnya (menteri BUMN Laksamana Sukardi & kabinet Mega) Indosat dijual karena pemerintah butuh UANG. Kas negara kosong/deficit. 3. Pada 2002 Megawati mewarisi negara yg nyaris bangkrut, kas kosong, utang bejibun, ekonomi & politik kacau /tdk stabil paska Gus Dur 4. Krisis moneter dan reformasi 1998 sebenarnya sdh mulai teratasi saat Habibie jadi presiden. 1 US$ turun drastis dari 17.000 ke 6.700 5. Ekonomi dan politik mulai stabil, demokrasi mekar, pers dibebaskan, keamanan mulai pulih, hukum ditegakan, ratusan UU diterbitkan. 6. Selama 19 bulan Habibie jadi Presiden, beliau mampu membalikan situasi. RI siap utk bergerak maju di alam demokrasi 7. Namun sayang beribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Modal besar itu, disia-siakan penerus Habibie : Gus Dur 8. Periode presiden Gus Dur, semua modal itu dihabiskan, dibuang sia2. Konflik politik terjadi setiap saat, akhirnya menjadi krisis politik 9. Krisis politik lahirkan krisis ekonomi, krisis keamanan, dan krisis legitimasi. Gus Dur pun dilengserkan, wariskan negara nyaris collaps 10.Mega memulai pemerintahannya ditengah situasi buruk. Politik kacau, ekonomirunyam, kamtibnas hancur : konflik dimana2. Berdarah-darah 11. Syukurlah elit politik tersadar. Dibangun konsensus : Megawati harus dipertahankan hingga akhir masa jabatan 12.Bgmn ekonomi? Kas negara kosong, PNS saja terancam tdk gajian. Pembangunan stop, ga ada uang. Utang berjibun. Solusi: jual BUMN 13.Salah satu BUMN yang hendak dijual adalah PT Indosat : pemilik dan pengelola satelit dan sarana telekomunikasiseluler 14.Satelit bagi sebuah negara adalah ibarat mata dan telinga manusia. Menjual satelit sama saja bikin kita BUTA dan TULI 15.Bila negara BUTA dan TULI krna tdk punya mata dan telinga, maka negara itu menjadi "cacat", lemah, riskan dan rawan thdp ancaman musuh 16.Mau jual BUMN lain, tetapi Negara-negara asing dgn konspirasi global mereka "mengunci" agar BUMN-BUMN non strategis tdk laku. Tdk ada peminat
  • 6. 17.Begitu Indosat ditawarkan, siapa yg tak mau membeli mata dan telinga? Singapore pun masuk, negara lain mundur. Indonesia tersungkur 18.Tercatat Panglima TNI Endriartono Soetarto dan ketua Komisi V menolak penjualan Indosat. MenBUMN lobi ketat dan tawarkan suap ke mereka 19.Kami mendengar pengakuan ketua komisi V bahwa laksamana sukardi tawarkan suap US$ 5 juta agar DPR setujui penjualan Indosat. Ditolak 20. Kami tdk tahu berapa suap ditawarkan Laksamana Sukardi ke Panglima TNI, dan kami tdk tahu apa jawaban jend soetarto. Tapi TNI menolak. "Kenapa Freeport ada di Indonesia dan dipegang oleh Amerika" PT Freeport Indonesia mulai menambang di Kabupaten Mimika Papua sejak April 1967. Selama lebih dari 40 tahun terakhir, lebih dari Rp 140 triliun investasi dibenamkan di pertambangan tersebut. Produksi pertama dari tambang terbuka dilakukan 43 tahun silam. Eksplorasi cadangan tembaga dan emas mencapai puncaknya pada 2001 di Tambang Grasberg, dengan kapasitas produksi hingga mencapai 238 ribu ton per hari. Freeport Mcmoran punya sejumlah tambang lain selain di Indonesia. Khusus untuk yang berada di Papua, tambang tersebut tersohor dengan nama tambang Grasberg. Tambang Grasberg adalah tambang emas yang terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar dunia. Tak heran, perusahaan ini terus bersikeras untuk memperpanjang renegosiasi kontrak dengan pemerintah Indonesia. Dikutip dari data PT Freeport Indonesia, cadangan tambangan yang sedang digarap Freeport Indonesia di Papua mencapai 2,27 miliar ton bijih, yang terdiri dari 1,02 persen tembaga, 0,83 gram per ton emas dan 4,32 gram per ton perak Sedangkan berdasarkan data kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dari cadangan tersebut, produksinya mencapai 109, 5 juta ton bijih per tahun, dengan umur tambang 23,5 tahun. Freeport tidak hanya memproduksi emas, perak dan tembaga. Freeport juga memproduksi molybdenum dan rhenium, sebuah hasil samping dari pemrosesan bijih tembaga. 1. Freeport dijual ke pihak asing karena ketika ditemukan, penemu tambang tersebut adalah bukan orang Indonesia. Penemu tambang tersebutadalah Geologis Belanda Jean-JacquezDozy ketika mengunjungiIndonesiapada tahun 1936 untuk menskala glasier Pegunu nganJayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat prasasti catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna
  • 7. kehijauan. dan menghabiskan beberapa minggu untuk membuat laporan perkiraan cadangan emas dan tembaga di tempat tersebut. Pada tahun 1939 laporan tersebut diterbitkan dengan judul Ertsberg (Bahasa belanda untuk gunung bijih logam). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian beralih haluan untuk meneliti laporan J.J Dozy. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960. Kendala Bahasa dan penemu dan peneliti yang adalah orang asing mengakibatkan Indonesia pada periode ini tidak mengetahui sama sekali harta karun yang tertimbun di Irian Jaya. 2. Maret 1966; Soeharto dan pemerintah Orde Baru mulai menggenjot masuknya modal asing dengan berbagai deregulasi baru. Prof. M. Sadli, Menteri Pertambangan, mengumumkan pemberian konsesi kepada Freeport Mc Moran di Irian, dengan alasan merekalah satu-satunya yang lebih dulu meminta konsesi di kawasan itu. Pada periode ini tidak diketahui apakah pemerintah mengerti seluruhnya tentang apa yang hendak digali dan berapa banyak cadangan yang ada, juga apakah adanya kolusi dan korupsi yang memuluskan persetujuan kontrak. 3. 5 April 1967: Kontrak kerja (KK) I ditandatangani dan membuat Freeport menjadi perusahaan satu-satunya yang ditunjuk untuk menangani kawasan Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. KK I ini lamanya 30 tahun. Kontrak kerja tersebut ditandatangani tanpa kewajiban perlindungan alam dan kewajiban sosial perusahaan, dengan alasan pada saat itu Indonesia belum memiliki undang undang konversi alam dan kewajiban sosial perusahaan. Selain itu kontrak juga mencakup kebijakan pajak dan devisa yang tidak sesuai dengan struktur pada saat itu. Kontrak dinyatakan mulai berlaku saat perusahaan mulai beroperasi. Bulan Desember, eksplorasi Ertsberg dimulai. Pemerintah mungkin pada waktu itu tidak memiliki dana dan keahlian yang cukup untuk mengeksploitasi cadangan emas dan tembaga tersebut namun hal ini seharusnya tidak menjadi penyerahan total cadangan mineral di Jayawijaya dengan kontrak yang tidak mengindikasikan keadilan dalam pembagian hasil usaha dan memeliharan kawasan alam dan pengembangan sosial di sekitar lokasi tambang.
  • 8. Investor asing saat ini masih mendominasi saham Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga keuntungan invetasi dari BEI sebagian besar hanya dinikmati oleh pengusaha asing. Solusinya sekaligus idealnya, saham di pasar modal dalam negeri mesti dikuasai oleh pengusaha-pengusaha Indonesia. Namun, ujarnya, yang terjadi justru sebaliknya, pengusahalah asing yang menguasai investasi di pasar modal. "Jika keuntungan investasi di Pasar Modal bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, maka para pengusaha nasional dan pengusaha lokal mulai sekarang sudah harus berani berinvestasi di Bursa Efek Indonesia," katanya. Dengan begitu ujarnya, maka keuntungan dari inevstasi di Bursa Efek Indonesia akan lebih banyak dinikmati oleh masyarakat Indonesia sendiri. "Pemerintah sendiri sudah memberikan banyak kemudahan bagi investor asing maupun nasional untuk berinvestasi seluas-seluasnya di Indonesia, namun baru sedikit pengusaha pribumi yang berani berinvestasi di pasar modal,"