1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 4
Nama Asesi : ..............
NIK Asesi : 3673062012970001
Tgl. Asesmen : 04 Maret 2024
TUK : GKK- GATENSI BANTEN
Nama Asesor : ANUNG HASMARA DWIPA
APRIYADI ANDESKA
2. PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda
dalam melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi
sebagai Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide
presentasi ini sebagai pendukung dalam presentasi
anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui
pertanyaan untuk Mendukung Tugas Praktik
3. SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
– Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja
– Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
– Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
– Melaksanakan Pekerjaan Struktur
– Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
– Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
4. Penerapan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja
Dalam mewujudkan K3, perusahaan atau pemberi kerja perlu mengikuti sejumlah prinsip berikut:
• 1. Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.
• 2. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya.
• 3. Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab.
• 4. Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat lingkungan
kerja (SSLK). Contohnya, tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap
• gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan; aman dari arus listrik;
• memiliki penerangan yang memadai; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang
seimbang; dan memiliki peraturan kerja atau aturan perilaku di tempat kerja.
• 5. Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja.
• 6. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja.
• 7. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
• 8. Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. • Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah menerapkan
SMK3 diharapkan dapat meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi, kemudian dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen dan pekerja, dan juga perusahaan dapat menciptakan
tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
6.
7. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
• Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat
dengan tepat dan cepat, baik dalam segi pengumpulan, diseminasi, penyimpanan, dan disposisi. Hal ini menciptakan hubungan
yang penting antara orang-orang, ide, dan informasi yang diperlukan supaya proyek berakhir dengan kesuksesan
• Manajemen Komunikasi proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan
sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu
• Manajemen Komunikasi proyek memiliki peran penting bagi kesuksesan Pekerjaan, karena dengan manajemen risiko proyek
yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang ancaman (SWOT) didalam proyeknya
Tipe komunikasi yang dapat dilakuakan ialah :
1. Komunikasi Verbal
• Arahan Individu/intruksi kerja
• Diskusi staf
• Diskusi kelompok
2. Rapat
• Untuk mengindentifikasidan mendikusikan masalah seperti, keterlambata, peruban-perubahan dilapangan, kekurangan matrial,
kesulitan tenaga kerja dan mengambil solusi tindakan untuk memperbaikinya
3. Komunikasi Tertulis
• Laporan-laporan, progres Dan dokumentasi Sebagai Data
8. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi,
pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan
persiapan. Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-proyek
pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan airport,
jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya,
secara umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya, mudah atau
sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan
dikerjakan. Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain :
1. Direksikeet
2. Pengukuran Dan Bouwplank
3. Persiapan Alat
9. Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan
profil dan pemasangan batu kali.
1. Pembuatan profil :
– Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
– Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
– Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
– Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
– Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
– Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
10. Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
2. Pemasangan batu kali :
– Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
– Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap
beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.
– Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu
tersebut.
• Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa
adukan (aanstamping) dengan tinggi 25cm dan
isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan
air.
• Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan
pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar
11. Melaksanakan Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur pada bangunan adalah pekerjaan rangka bangunan yang berada di
atas pekerjaan pondasi dan pondasi itu sendiri dengan bentuk komponen berupa pondasi, sloof, kolom,
balok, joint balok dan kolom, lantai, dinding serta tangga
Secara umum, terdapat dua jenis struktur bangunan yang biasa diketahui masyarakat, yakni
struktur atas dan struktur bawah. Sementara beberapa membagi ke dalam tiga jenis, dengan
tambahan struktur tengah. Keduanya sah saja, karena memiliki semua struktur yang diperlukan
dalam bangunan. Namun, apa itu sebenarnya struktur atas dan struktur bawah?
Struktur atas adalah seluruh komponen yang berada di atas tanah. Fungsi adanya struktur atas
adalah sebagai penopang bangunan dengan bentuk memanjang ke atas seperti rangka, kuda-
kuda, dan balok. Sementara struktur bawah adalah komponen yang bersentuhan langsung
dengan permukaan tanah. Adanya komponen ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan
memikul beban di atasnya. Di bagian ini harus terdapat pondasi dan struktur basement.
Komponen Dalam struktur Bangunan yaitu :
a. Kolom E. Tangga
b. Balok F. Pondasi
c. Atap G. Galian Tanah
d. Plat Lantai H. Struktur Basemant
12. Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur biasanya dimulai setelah pekerjan
Struktur selesai, ada juga yang dikerjakan bersamaan
misalnya bangunan berlantai lebih dari tiga maka setelah
pekerjaan Struktur lantai 1 selesai dan dilanjutkan ke
lantai 2 & 3 maka pekerjaan Arsitektur sudah bisa
dikerjakan pada laintai 1.
Untuk memulai pekerjaan Arsitektur kita harus lebih
memahami alur dari pekerjaan tersebut, didalam
pekerjaan arsitektur terdapat banyak iteam pekerjaan
yang akan dikerjakan. tergantung dari kebutuhan
pekerjaan yang dirancang oleh Arsitek. dalam hal ini saya
akan memaparkan pekerjaan arsitektur secara umum
saja. dapat kita lihat pada diagram
13. Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
Secara umum, ada tiga jenis laporan yang dapat Anda gunakan
untuk mengevaluasi kondisi suatu proyek. Laporan ini memuat
berbagai jenis informasi, mulai dari tenaga kerja, material, item
pekerjaan, cuaca di lapangan, hingga volume dan progres
pekerjaan.
1. Laporan harian
2. Laporan mingguan
3. Laporan bulanan
Laporan harian berisi laporan data pekerjaan dari kegiatan setiap
hari, sedangkan laporan mingguan berisi item mingguan, volume
pekerjaan, hasil pelaksanaan, dan bobot beban kerja, dan laporan