SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
Dr. Hamdan
Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Disampaikan dalam kegiatan Study Excursie Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang
Jakarta, 20 April 2016
DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI KREATIF, KEWIRAUSAHAAN, DAN
DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Perlu diversifikasi sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi nasional untuk mengatasi tantangan
perekonomian nasional
• Dependensi perekonomian nasional kepada sektor
ekstraksi sumberdaya alam (mineral, perkebunan).
• Industri manufaktur saat ini sulit berperan sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi.
• Masih tingginya kemiskinan, tingkat pengangguran
terbuka termasuk di kalangan usia muda dan terdidik,
serta kesenjangan pendapatan.
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Hingga Q4/2015
TANTANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
pertumbuhan
ekonomi melemah
%
Perpres No. 2 Tahun 2015
(RPJMN 2015-2019)
Kebijakan Umum, antara lain:
1. Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, antara lain melalui:
 Pengembangan Ekonomi Kreatif
 Peningkatan Kapasitas Inovasi
dan Teknologi
2. Mengembangkan dan Memeratakan
Pembangunan Daerah
Pengembangan wilayah nasional
diarahkan untuk mengurangi
kesenjangan antardaerah dan
memajukan daerah menjadi daerah
yang maju, mandiri, dan berdaya
saing dengan mendorong percepatan
pembangunan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi dengan
menggali potensi dan keunggulan
daerah.
ARAHAN PRESIDEN RI
Ekonomi kreatif harus
menjadi tulang punggung
ekonomi Indonesia
PERTUMBUHAN
EKONOMI
2
PELUANG PENGEMBANGAN EKONOMI
KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pada tahun 2030, jumlah penduduk
usia produktif diperkirakan di atas
60% dan 27% di antaranya adalah
penduduk muda dengan rentang
usia 16-30 tahun. Penduduk muda
Indonesia berpotensi menjadi
Creative Class.
BONUS DEMOGRAFI
HINGGA TAHUN 2035
PENINGKATAN JUMLAH
KELAS MENENGAH
Pada tahun 2030,
diperkirakan 135 juta
penduduk Indonesia akan
memiliki penghasilan bersih
(net income) di atas US$
3.600 sebagai konsumen
ekonomi kreatif
Peningkatan di pasar
global terutama produk
berbasis media dan ICT
(content industry)
MENINGKATNYA
PERMINTAAN
PRODUK KREATIF
Indonesia memiliki
international cultural
heritage, serta kekayaan
dan keindahan alam
sebagai “bahan baku”
ekonomi kreatif
POTENSI KEKAYAAN
ALAM DAN BUDAYA
PERKEMBANGAN
GAYA HIDUP
DIGITAL
Akses teknologi informasi
dan komunikasi sudah
menjangkau lebih dari
90% populasi Indonesia
3
RUANG LINGKUP & KONTRIBUSI EKONOMI
KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Ruang lingkup industri kreatif meliputi 16 sub sektor (industri)
arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fashion; film,
animasi dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; aplikasi dan game developer;
penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
(Perpres No. 72 Tahun 2015)
RUANG LINGKUP INDUSTRI KREATIF
KONTRIBUSI EKONOMI KREATIF TERHADAP
PEREKONOMIAN NASIONAL
Sumber: RAJM Ekonomi Kreatif 2015 - 2019
5,76% ekonomi kreatif di atas rata-rata pertumbuhan nasional
7,05% share PDB
10,7% penyerapan tenaga kerja
TH.2013
Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan
daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat (Inpres No. 6 Tahun
2009)
“ “
4
BAHAN
BAKU
DAYA SAING EKONOMI KREATIF INDONESIA
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Indeks Kreativitas Global (Global Creativity Index) Tahun 2015
Sumber: Kemenparekraf, 2014
Daya saing ekonomi kreatif nasional masih lemah,
yang ditunjukkan oleh rendahnya skor pada tujuh dimensi
ekosistem ekonomi kreatif (Skor tertinggi sebesar 5,3
yaitu pada dimensi Pengembangan Industri dan
terendah sebesar 3,5 yaitu pada dimensi pembiayaan)
DIMENSI DAYA SAING EKONOMI KREATIF
GCI dihitung dengan menggunakan tiga faktor yaitu teknologi (technology),
orang kreatif (talent), dan toleransi (tolerance).
 Indeks Teknologi: proporsi pengeluaran untuk penelitian dan
pengembangan dari total PDB, proporsi biaya penelitian per kapita, dan
inovasi suatu negara yang dihitung dengan menggunakan jumlah hak
paten yang dikeluarkan dalam kurun waktu penilaian.
 Indeks Talenta: partisipasi murni pada pendidikan tinggi dan variabel
kelas kreatif, yaitu orang-orang yang bekerja pada pekerjaan yang
dianggap memiliki tingkat problem solving tinggi.
 Toleransi: penerimaan terhadap minoritas.
5
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
AGENDA NASIONAL PEMBANGUNAN EKONOMI
KREATIF
Sumber: RPJMN Tahun 2015-2019
NAWACITA 2015-2019
Butir 6: Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
Meningkatkan Akselerasi
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
SUB AGENDA PRIORITAS
PENGEMBANGAN EKONOMI
KREATIF
ISU STRATEGIS
“Mencapai pertumbuhan yang tinggi dan
mengutamakan penumbuhan usaha pemula
di ekonomi kreatif”
TH.2019
PD
B12%
TENAGA KERJA
13 juta
EKSPOR
10%
Target Kontribusi
Ekonomi Kreatif
Memfasilitasi Orang Kreatif
(OK) di sepanjang rantai
nilai pada tahap
KREASI – PRODUKSI –
DISTRIBUSI – KONSUMSI
– KONSERVASI
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI
1. Perluasan pasar
(ekspor dan
domestik)
2. Fasilitasi proses
(ruang kreasi dan
jaringan orang
kreatif)
3. Fasilitasi rantai nilai
ekonomi kreatif
4. Fasilitasi start-up
6
RUANG LINGKUP EKONOMI KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
CREATIVE
CAPITAL
CREATIVE
SPACE
ENABLER
Mengakomodasi
penumbuhkembangan kreativitas
HULU
Menumbuhkembangkan industri
kreatif yang berdaya saing
HILIR
MODAL
SDM
7
PERMASALAHAN INDUSTRI KREATIF (RPJP Ekonomi Kreatif)
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH MEMBERIKAN DUKUNGAN REGULASI DAN FASILITASI
UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN DAN MEENGEMBANGKAN
No Sub Sektor
Permasalahan dominan yang dihadapi setiap sub sektor ekonomi kreatif
SDM
Sumberdaya
Pendukung
Kelembagaan Pembiayaan
Infrastruktur dan
Teknologi
Pemasaran
1 Arsitektur ●
2 Desain ● ● ●
3 Film ● ●
4 Animasi ● ●
5 Video ● ●
6 Fotografi ● ●
7 Kuliner ● ● ●
8 Kerajinan ●
9 Mode ●
10 Musik ● ● ● ●
11 Penerbitan ● ●
12 Permainan interaktif ● ● ●
13 Periklanan ● ● ●
14 Seni rupa ● ● ●
15 Seni pertunjukan ● ●
16 Teknologi informasi ● ●
17 Televisi dan radio ● ●
8
REGULASI TERKAIT EKONOMI KREATIF
PAKET KEBIJAKAN 2015-2016
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Paket Kebijakan Tahap III (7 Oktober 2015)
Paket Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan
 Modal ventura (Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi PMV, Perizinan Usaha bagi PMV, Penyelenggraan
Usaha PMV, Pemeriksaan Langsung PMV).
 Pembentukan konsorsium pembiayaan industri berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif serta usaha mikro,
kecil, menengah, dan koperasi.
Perluasan wirausahawan penerima KUR untuk mendorong munculnya wirausahawan baru
 Penurunan tingkat bunga KUR dari 22% menjadi 9%.
 Ekonomi Kreatif menjadi salah satu sektor yang menjadi prioritas KUR.
 Sinergi BUMN Membangun Agregator/Konsolidator Ekspor Produk UKM dan Ekonomi Kreatif
Paket Kebijakan Tahap IX (27 Januari 2016)
Paket Kebijakan Tahap X (11 Februari 2016)
 Pembukaan Daftar Negatif Investasi (Revisi Perpres No. 39 Tahun 2014 tentang Daftar negatif Investasi)
untuk mengembangkan usaha di sektor perfilman dalam negeri.
9
REGULASI TERKAIT EKONOMI KREATIF (2)
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1. UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM
2. UU No 33 Tahun 2009 tentang Perfilman -
mendorong pengembangan industri
perfilman
3. UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian -
mendorong pengembangan industri kreatif
nasional
4. UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta-
memberikan perlindungan kekayaan
intelektual bagi karya kreatif
5. UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
- mendorong perdagangan produk berbasis
ekonomi kreatif
KEBIJAKAN LAIN YANG MENDUKUNG
1. Payung Kebijakan Pengembangan
Ekonomi Kreatif Nasional
2. Pengembangan skema pembiayaan
khusus bagi ekonomi kreatif
3. Pengembangan kriteria dan indikator
kota kreatif sebagai basis wilayah
pembentukan ekosistem ekonomi kreatif
yang berkelanjutan
4. Inkubasi wirausaha pemula (start-up)
berbasis teknologi
TEROBOSAN KEBIJAKAN YANG TENGAH
DISUSUN
10
DUKUNGAN FASILITASI PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN SUB SEKTOR EKONOMI
KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Kw Kinerja
pertumbuhan
dan share PDB
Sub sektor Strategi Umum
Pengembangan Sub
Sektor Ekraf
Dukungan yang Diberikan
Pemerintah
1 Growth↓,
Share ↑
Kuliner, kerajinan Mendorong
pertumbuhan usaha
Fasilitasi proses kreasi untuk
mendorong inovasi produk
dan branding
2 Growth↑,
Share ↓
ICT, periklanan,
arsitektur, litbang,
fotografi, film video,
radio dan televisi,
permainan interaktif
Menumbuh
kembangkan start-up
Fasilitasi akses permodalan,
inkubasi , dan pasar
3 Growth↓,
Share ↓
Seni pertunjukan,
musik, desain,
publikasi, seni rupa
Mendorong
pertumbuhan usaha
Fasilitasi pada seluruh rantai
nilai yang masih lemah
4 Growth↑,
Share ↑
Fesyen Mendorong perluasan
pasar
Fasilitasi ekspansi pasar LN
dan DN yang agresif
Sumber: Badan Ekonomi Kreatif (2015)
 Mendorong ekspansi sub sektor ekonomi kreatif ke pasar global
 Mendorong perkembangan usaha yang pertumbuhannya masih rendah
 Menumbuhkembangkan usaha kreatif pemula (start-up)
11
PELAKU BISNIS
PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH
 Regulator: menetapkan dan
mengendalikan kebijakan
 Fasilitator/Akselerator: dukungan,
insentif, dan kemudahan
INTELEKTUAL
AKTOR
EKRAF
 penciptaan SDM kreatif
 pengembangan, pemanfaatan
dan distribusi pengetahuan
 apresiasi dan literasi terhadap
kreativitas
KOMUNITAS KREATIF
 wadah berbagai pengetahuan
 wadah pengembangan jejaring kreatif
 wadah ekspresi dan eksplorasi
kreativitas
 pengembangan industri
 penciptaan pasar, barang, dan
jasa kreatif serta lapangan
pekerjaan
 penelitian dan pengembangan
 pembentuk komunitas dan
wirausaha kreatif
12
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KAB/KOTA KREATIF: STRATEGI PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF DI TINGKAT DAERAH
7
DEFINISI KOTA/KAB KREATIF
Kota/Kab yang mampu menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola, dan mengkonservasi kreativitas serta
memanfaatkan iptek untuk mengembangkan potensi lokal sehingga dapat menjadi keunggulan dan identitas daerah dalam
mendorong peningkatan kesejahteraan dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Komunikasi & Informatika
Badan Ekonomi Kreatif
Kementerian Perindustrian
Kemenko Perekonomian
Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Perdagangan
Badan Ekonomi Kreatif
Kementerian Hukum dan HAM
Bank Indonesia
Kemenko Perekonomian
Badan Ekonomi Kreatif
Otoritas Jasa Keuangan
Badan Ekonomi Kreatif
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perdagangan
Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Ketenagakerjaan
Badan Nasional Sertifikasi ProfesiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Badan Ekonomi Kreatif
Kemenko Perekonomian
Kementerian Komunikasi & Informatika
Kementerian Perindustrian
Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Perdagangan
Kementerian PUPR
Kementerian RISTEK DIKTI
SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
KREATIF
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
14
terima kasih
Jalan Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta Pusat 10110 | 021-34832622 | 021-34832568 | deputi4.ekon | deputi4.ekon
DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI KREATIF, KEWIRAUSAHAAN, DAN
DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
15
No Sub Sektor Ruang Lingkup
1 Arsitektur Jasa konsultan arsitek, properti/karya arsitektur yang memiliki nilai artistik dan
budaya yang dapat menjadi daya tarik/icon suatu wilayah kota
2 Desain interior Jasa konsultan desain, jasa pendidikan desain
a Desain komunikasi visual Jasa konsultan, jasa pendidikan desain
4 Desain produk Jasa konsultan, jasa pendidikan desain
5 Film, animasi, dan video Usaha reproduksi media rekaman; studio produksi dan pasca produksi film, video
dan program televisi; usaha distribusi film, video dan program televisi; jasa
pemutaran film; usaha merchandise
6 Fotografi Jasa fotografi, jasa pendidikan fotografi
7 Kriya Usaha kerajinan berbasis tekstil, kulit, kayu, anyaman, kertas, kaca, logam;
usaha furnitur/mebel, perhiasan dan barang berharga
8 Kuliner Restoran/kafe, usaha makanan dan minuman
16
LAMPIRAN : RUANG LINGKUP USAHA INDUSTRI KREATIF
No Sub Sektor Peluang Investasi
9 Musik Usaha pembuatan alat musik, jasa pendidikan musik, pertunjukan musik,
studio rekaman musik, penerbitan musik
10 Fashion Usaha pembuatan pakaian, barang dari kulit, alas kaki
11 Aplikasi dan game
developer
Usaha pembuatan aplikasi dan game, usaha merchandise, usaha
publisher aplikasi dan game, usaha pembuatan alat permainan anak-anak
12 Penerbitan Usaha percetakan, usaha penerbitan buku/majalah
13 Periklanan Jasa pembuatan iklan
14 Televisi dan radio Usaha penyiaran radio dan televisi
15 Seni pertunjukan Gedung pertunjukan, kegiatan pertunjukan tari, kegiatan pertunjukan
teater, jasa pendidikan seni pertunjukan
16 Seni rupa Gedung eksibisi/pameran kesenian, jasa pendidikan seni rupa
17
LAMPIRAN : PELUANG INVESTASI INDUSTRI KREATIF (2)
No Aspek Jenis Dukungan Kementerian/Lembaga
1 Permodalan/
Pembiayaan
Mamfasilitasi sub sektor ekonomi kreatif melalui skema KUR,
pendampingan/bimtek kepada bank penyalur KUR.
Kemenko Perekonomian, Bekraf, OJK,
BI
2 SDM Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan
kompetensi pelaku ekonomi/industri kreatif produksi,
manajemen, ekspor, dll
Kemenperin, Kemendag, Bekraf,
Kemnaker, KemenKopUKM, BNSP
Memfasilitasi sertifikasi pelaku ekonomi/industri kreatif Kemenperin, Kemendag, Bekraf,
Kemnaker, KemenKopUKM, BNSP
3 Pemasaran Memfasilitasi penyelenggaraan dan/atau partisipasi dalam
eksebisi, pameran/promosi di dalam dan luar negeri
Bekraf, Kemenperin, Kemendag,
KemenKopUKM
Memfasilitasi pengembangan pusat ekshibisi dan market
place/market agregator
Bekraf, Kemenperin, Kemendag,
KemenKopUKM
Memfasilitasi/bimtek desain produk Indikasi Geografis (HKI) Bekraf, Kemenperin, Kemendag,
KemenKopUKM
Memfasilitasi roadmap pengembangan e-commerce Kemenko Perekonomian,
Kem.Kominfo, Bekraf, Kemenperin,
Kemendag, KemenKopUKM
LAMPIRAN : Bentuk Dukungan K/L
18
No Aspek Jenis Dukungan Kementerian/Lembaga
4 Infrastruktur
dan Teknologi
Memfasilitasi pengembangan pusat kreatif (termasuk: sentra industri
kreatif, pusat desain, dsb)
Kemenko Perekonomian, Bekraf, Kemenperin,
Kemendag, KemenKopUKM
Memfasilitasi pengembangan Kota Kreatif dan Jaringan Kota Kreatif
Nasional
Kemenko Perekonomian, Bekraf, Kemenperin,
Kemendag, KemenKopUKM, Kemendagri, Kem.PUPR,
Kem.ATR
Memfasilitasi pengembangan inkubator/akselerator bisnis berbasis
produk ekonomi kreatif
Kemenko Perekonomian, Kem.Kominfo, Bekraf,
Kemenperin, KemenKopUKM, Kem.Ristek Dikti, BPPT
Memfasilitasi bantuan peralatan/mesin bagi pelaku ekonomi/ industri
kreatif
Kem.Kominfo, Bekraf, Kemenperin, KemenKopUKM,
Kem.Ristek Dikti, BPPT
Memfasilitasi pengembangan dan pembangunan Indonesia Creative
& Design Center
Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM
Memfasilitasi pengembangan sistem informasi ekspor produk
ekonomi kreatif
Kemendag, Kemenperin, KemenKopUKM, Bekraf
Menfasilitasi promosi ekspor produk ekonomi kreatif melalui
Indonesia Trade Expo Center
Kemendag, Kemenperin, KemenKopUKM, Bekraf
Memfasilitasi pengembangan infrastruktur telekomunikasi, informasi,
dan komunikasi (TIK)
Kem.Kominfo
5 Kelembagaan
dan HKI
Memfasilitasi kemudahan perolehan HKI melalui sosialisasi,
konsultasi, dan pendampingan teknis
Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM,
KemenkumHAM
Memfasilitasi pembentukan satuan tugas penanganan pengaduan
pembajakan produk ekonomi kreatif
Bekraf, Kemendag, KemenkumHAM, Kemenperin,
KemenKopUKM
19
LAMPIRAN : Bentuk Dukungan K/L (2)

More Related Content

What's hot

Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi KreatifAnalisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Mila
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Yani Adriani
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Sugeng Budiharsono
 
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Dadang Solihin
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Siti Sahati
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Togar Simatupang
 
Industri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif IndonesiaIndustri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif Indonesia
Togar Simatupang
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Andrie Trisaksono
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Umpungeng
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
Doris Agusnita
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Rusman R. Manik
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dadang Solihin
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
ssuser379d0c
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Togar Simatupang
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Andrie Trisaksono
 

What's hot (20)

Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi KreatifAnalisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
Penerapan Transaksi Digital dalam Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi D...
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Industri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif IndonesiaIndustri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif Indonesia
 
Forum ekonomi kreatif
Forum ekonomi kreatifForum ekonomi kreatif
Forum ekonomi kreatif
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
 
Pel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatifPel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatif
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
 

Similar to Bahan paparan-umm

Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
cokorda.dewi
 
kreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptxkreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptx
NeshaaSekkar
 
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAPeluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Galih Andrianto
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Hindraswari Enggar
 
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Andrie Trisaksono
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdfKUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
windypaskawati1
 
291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0
cokorda.dewi
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
FeryHaidir2
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa Barat
Togar Simatupang
 
Paparan makasar 1
Paparan makasar 1Paparan makasar 1
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Kacung Abdullah
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
FarisAhlulFirdaus
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
ZidanMubarok1
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
rezkilasinda
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
achmad marzuki
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
yoeyongrahsel
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
Mimi Adian
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
SriFitriyatin1
 
KUMikm 0223(1).ppt
KUMikm 0223(1).pptKUMikm 0223(1).ppt
KUMikm 0223(1).ppt
MuhsinAlhasani
 
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptxKebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
RickhiAlanSaputra
 

Similar to Bahan paparan-umm (20)

Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
 
kreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptxkreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptx
 
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAPeluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
 
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdfKUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pdf
 
291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa Barat
 
Paparan makasar 1
Paparan makasar 1Paparan makasar 1
Paparan makasar 1
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1) (1).ppt
 
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).pptKUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
KUMKM-TANGGUH-final_(1)(1).ppt
 
KUMikm 0223(1).ppt
KUMikm 0223(1).pptKUMikm 0223(1).ppt
KUMikm 0223(1).ppt
 
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptxKebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
Kebijakan koperasi dan UMKM dalam menghadapi tantangan.pptx
 

Recently uploaded

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 

Recently uploaded (20)

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 

Bahan paparan-umm

  • 1. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Dr. Hamdan Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Disampaikan dalam kegiatan Study Excursie Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang Jakarta, 20 April 2016 DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI KREATIF, KEWIRAUSAHAAN, DAN DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
  • 2. Perlu diversifikasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional untuk mengatasi tantangan perekonomian nasional • Dependensi perekonomian nasional kepada sektor ekstraksi sumberdaya alam (mineral, perkebunan). • Industri manufaktur saat ini sulit berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. • Masih tingginya kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka termasuk di kalangan usia muda dan terdidik, serta kesenjangan pendapatan. Pertumbuhan Ekonomi Nasional Hingga Q4/2015 TANTANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA pertumbuhan ekonomi melemah % Perpres No. 2 Tahun 2015 (RPJMN 2015-2019) Kebijakan Umum, antara lain: 1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, antara lain melalui:  Pengembangan Ekonomi Kreatif  Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi 2. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah Pengembangan wilayah nasional diarahkan untuk mengurangi kesenjangan antardaerah dan memajukan daerah menjadi daerah yang maju, mandiri, dan berdaya saing dengan mendorong percepatan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan menggali potensi dan keunggulan daerah. ARAHAN PRESIDEN RI Ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia PERTUMBUHAN EKONOMI 2
  • 3. PELUANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60% dan 27% di antaranya adalah penduduk muda dengan rentang usia 16-30 tahun. Penduduk muda Indonesia berpotensi menjadi Creative Class. BONUS DEMOGRAFI HINGGA TAHUN 2035 PENINGKATAN JUMLAH KELAS MENENGAH Pada tahun 2030, diperkirakan 135 juta penduduk Indonesia akan memiliki penghasilan bersih (net income) di atas US$ 3.600 sebagai konsumen ekonomi kreatif Peningkatan di pasar global terutama produk berbasis media dan ICT (content industry) MENINGKATNYA PERMINTAAN PRODUK KREATIF Indonesia memiliki international cultural heritage, serta kekayaan dan keindahan alam sebagai “bahan baku” ekonomi kreatif POTENSI KEKAYAAN ALAM DAN BUDAYA PERKEMBANGAN GAYA HIDUP DIGITAL Akses teknologi informasi dan komunikasi sudah menjangkau lebih dari 90% populasi Indonesia 3
  • 4. RUANG LINGKUP & KONTRIBUSI EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Ruang lingkup industri kreatif meliputi 16 sub sektor (industri) arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fashion; film, animasi dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; aplikasi dan game developer; penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio. (Perpres No. 72 Tahun 2015) RUANG LINGKUP INDUSTRI KREATIF KONTRIBUSI EKONOMI KREATIF TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL Sumber: RAJM Ekonomi Kreatif 2015 - 2019 5,76% ekonomi kreatif di atas rata-rata pertumbuhan nasional 7,05% share PDB 10,7% penyerapan tenaga kerja TH.2013 Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat (Inpres No. 6 Tahun 2009) “ “ 4
  • 5. BAHAN BAKU DAYA SAING EKONOMI KREATIF INDONESIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Indeks Kreativitas Global (Global Creativity Index) Tahun 2015 Sumber: Kemenparekraf, 2014 Daya saing ekonomi kreatif nasional masih lemah, yang ditunjukkan oleh rendahnya skor pada tujuh dimensi ekosistem ekonomi kreatif (Skor tertinggi sebesar 5,3 yaitu pada dimensi Pengembangan Industri dan terendah sebesar 3,5 yaitu pada dimensi pembiayaan) DIMENSI DAYA SAING EKONOMI KREATIF GCI dihitung dengan menggunakan tiga faktor yaitu teknologi (technology), orang kreatif (talent), dan toleransi (tolerance).  Indeks Teknologi: proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan dari total PDB, proporsi biaya penelitian per kapita, dan inovasi suatu negara yang dihitung dengan menggunakan jumlah hak paten yang dikeluarkan dalam kurun waktu penilaian.  Indeks Talenta: partisipasi murni pada pendidikan tinggi dan variabel kelas kreatif, yaitu orang-orang yang bekerja pada pekerjaan yang dianggap memiliki tingkat problem solving tinggi.  Toleransi: penerimaan terhadap minoritas. 5
  • 6. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA AGENDA NASIONAL PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF Sumber: RPJMN Tahun 2015-2019 NAWACITA 2015-2019 Butir 6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional SUB AGENDA PRIORITAS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF ISU STRATEGIS “Mencapai pertumbuhan yang tinggi dan mengutamakan penumbuhan usaha pemula di ekonomi kreatif” TH.2019 PD B12% TENAGA KERJA 13 juta EKSPOR 10% Target Kontribusi Ekonomi Kreatif Memfasilitasi Orang Kreatif (OK) di sepanjang rantai nilai pada tahap KREASI – PRODUKSI – DISTRIBUSI – KONSUMSI – KONSERVASI ARAH KEBIJAKAN STRATEGI 1. Perluasan pasar (ekspor dan domestik) 2. Fasilitasi proses (ruang kreasi dan jaringan orang kreatif) 3. Fasilitasi rantai nilai ekonomi kreatif 4. Fasilitasi start-up 6
  • 7. RUANG LINGKUP EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA CREATIVE CAPITAL CREATIVE SPACE ENABLER Mengakomodasi penumbuhkembangan kreativitas HULU Menumbuhkembangkan industri kreatif yang berdaya saing HILIR MODAL SDM 7
  • 8. PERMASALAHAN INDUSTRI KREATIF (RPJP Ekonomi Kreatif) KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH MEMBERIKAN DUKUNGAN REGULASI DAN FASILITASI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN DAN MEENGEMBANGKAN No Sub Sektor Permasalahan dominan yang dihadapi setiap sub sektor ekonomi kreatif SDM Sumberdaya Pendukung Kelembagaan Pembiayaan Infrastruktur dan Teknologi Pemasaran 1 Arsitektur ● 2 Desain ● ● ● 3 Film ● ● 4 Animasi ● ● 5 Video ● ● 6 Fotografi ● ● 7 Kuliner ● ● ● 8 Kerajinan ● 9 Mode ● 10 Musik ● ● ● ● 11 Penerbitan ● ● 12 Permainan interaktif ● ● ● 13 Periklanan ● ● ● 14 Seni rupa ● ● ● 15 Seni pertunjukan ● ● 16 Teknologi informasi ● ● 17 Televisi dan radio ● ● 8
  • 9. REGULASI TERKAIT EKONOMI KREATIF PAKET KEBIJAKAN 2015-2016 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Paket Kebijakan Tahap III (7 Oktober 2015) Paket Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan  Modal ventura (Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi PMV, Perizinan Usaha bagi PMV, Penyelenggraan Usaha PMV, Pemeriksaan Langsung PMV).  Pembentukan konsorsium pembiayaan industri berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif serta usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Perluasan wirausahawan penerima KUR untuk mendorong munculnya wirausahawan baru  Penurunan tingkat bunga KUR dari 22% menjadi 9%.  Ekonomi Kreatif menjadi salah satu sektor yang menjadi prioritas KUR.  Sinergi BUMN Membangun Agregator/Konsolidator Ekspor Produk UKM dan Ekonomi Kreatif Paket Kebijakan Tahap IX (27 Januari 2016) Paket Kebijakan Tahap X (11 Februari 2016)  Pembukaan Daftar Negatif Investasi (Revisi Perpres No. 39 Tahun 2014 tentang Daftar negatif Investasi) untuk mengembangkan usaha di sektor perfilman dalam negeri. 9
  • 10. REGULASI TERKAIT EKONOMI KREATIF (2) KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 1. UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM 2. UU No 33 Tahun 2009 tentang Perfilman - mendorong pengembangan industri perfilman 3. UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian - mendorong pengembangan industri kreatif nasional 4. UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta- memberikan perlindungan kekayaan intelektual bagi karya kreatif 5. UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan - mendorong perdagangan produk berbasis ekonomi kreatif KEBIJAKAN LAIN YANG MENDUKUNG 1. Payung Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2. Pengembangan skema pembiayaan khusus bagi ekonomi kreatif 3. Pengembangan kriteria dan indikator kota kreatif sebagai basis wilayah pembentukan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan 4. Inkubasi wirausaha pemula (start-up) berbasis teknologi TEROBOSAN KEBIJAKAN YANG TENGAH DISUSUN 10
  • 11. DUKUNGAN FASILITASI PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Kw Kinerja pertumbuhan dan share PDB Sub sektor Strategi Umum Pengembangan Sub Sektor Ekraf Dukungan yang Diberikan Pemerintah 1 Growth↓, Share ↑ Kuliner, kerajinan Mendorong pertumbuhan usaha Fasilitasi proses kreasi untuk mendorong inovasi produk dan branding 2 Growth↑, Share ↓ ICT, periklanan, arsitektur, litbang, fotografi, film video, radio dan televisi, permainan interaktif Menumbuh kembangkan start-up Fasilitasi akses permodalan, inkubasi , dan pasar 3 Growth↓, Share ↓ Seni pertunjukan, musik, desain, publikasi, seni rupa Mendorong pertumbuhan usaha Fasilitasi pada seluruh rantai nilai yang masih lemah 4 Growth↑, Share ↑ Fesyen Mendorong perluasan pasar Fasilitasi ekspansi pasar LN dan DN yang agresif Sumber: Badan Ekonomi Kreatif (2015)  Mendorong ekspansi sub sektor ekonomi kreatif ke pasar global  Mendorong perkembangan usaha yang pertumbuhannya masih rendah  Menumbuhkembangkan usaha kreatif pemula (start-up) 11
  • 12. PELAKU BISNIS PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH  Regulator: menetapkan dan mengendalikan kebijakan  Fasilitator/Akselerator: dukungan, insentif, dan kemudahan INTELEKTUAL AKTOR EKRAF  penciptaan SDM kreatif  pengembangan, pemanfaatan dan distribusi pengetahuan  apresiasi dan literasi terhadap kreativitas KOMUNITAS KREATIF  wadah berbagai pengetahuan  wadah pengembangan jejaring kreatif  wadah ekspresi dan eksplorasi kreativitas  pengembangan industri  penciptaan pasar, barang, dan jasa kreatif serta lapangan pekerjaan  penelitian dan pengembangan  pembentuk komunitas dan wirausaha kreatif 12
  • 13. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KAB/KOTA KREATIF: STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI TINGKAT DAERAH 7 DEFINISI KOTA/KAB KREATIF Kota/Kab yang mampu menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola, dan mengkonservasi kreativitas serta memanfaatkan iptek untuk mengembangkan potensi lokal sehingga dapat menjadi keunggulan dan identitas daerah dalam mendorong peningkatan kesejahteraan dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
  • 14. Kementerian Perdagangan Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Komunikasi & Informatika Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Perindustrian Kemenko Perekonomian Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Perdagangan Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Hukum dan HAM Bank Indonesia Kemenko Perekonomian Badan Ekonomi Kreatif Otoritas Jasa Keuangan Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Perindustrian Kementerian Perdagangan Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Ketenagakerjaan Badan Nasional Sertifikasi ProfesiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Badan Ekonomi Kreatif Kemenko Perekonomian Kementerian Komunikasi & Informatika Kementerian Perindustrian Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Perdagangan Kementerian PUPR Kementerian RISTEK DIKTI SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 14
  • 15. terima kasih Jalan Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta Pusat 10110 | 021-34832622 | 021-34832568 | deputi4.ekon | deputi4.ekon DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI KREATIF, KEWIRAUSAHAAN, DAN DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 15
  • 16. No Sub Sektor Ruang Lingkup 1 Arsitektur Jasa konsultan arsitek, properti/karya arsitektur yang memiliki nilai artistik dan budaya yang dapat menjadi daya tarik/icon suatu wilayah kota 2 Desain interior Jasa konsultan desain, jasa pendidikan desain a Desain komunikasi visual Jasa konsultan, jasa pendidikan desain 4 Desain produk Jasa konsultan, jasa pendidikan desain 5 Film, animasi, dan video Usaha reproduksi media rekaman; studio produksi dan pasca produksi film, video dan program televisi; usaha distribusi film, video dan program televisi; jasa pemutaran film; usaha merchandise 6 Fotografi Jasa fotografi, jasa pendidikan fotografi 7 Kriya Usaha kerajinan berbasis tekstil, kulit, kayu, anyaman, kertas, kaca, logam; usaha furnitur/mebel, perhiasan dan barang berharga 8 Kuliner Restoran/kafe, usaha makanan dan minuman 16 LAMPIRAN : RUANG LINGKUP USAHA INDUSTRI KREATIF
  • 17. No Sub Sektor Peluang Investasi 9 Musik Usaha pembuatan alat musik, jasa pendidikan musik, pertunjukan musik, studio rekaman musik, penerbitan musik 10 Fashion Usaha pembuatan pakaian, barang dari kulit, alas kaki 11 Aplikasi dan game developer Usaha pembuatan aplikasi dan game, usaha merchandise, usaha publisher aplikasi dan game, usaha pembuatan alat permainan anak-anak 12 Penerbitan Usaha percetakan, usaha penerbitan buku/majalah 13 Periklanan Jasa pembuatan iklan 14 Televisi dan radio Usaha penyiaran radio dan televisi 15 Seni pertunjukan Gedung pertunjukan, kegiatan pertunjukan tari, kegiatan pertunjukan teater, jasa pendidikan seni pertunjukan 16 Seni rupa Gedung eksibisi/pameran kesenian, jasa pendidikan seni rupa 17 LAMPIRAN : PELUANG INVESTASI INDUSTRI KREATIF (2)
  • 18. No Aspek Jenis Dukungan Kementerian/Lembaga 1 Permodalan/ Pembiayaan Mamfasilitasi sub sektor ekonomi kreatif melalui skema KUR, pendampingan/bimtek kepada bank penyalur KUR. Kemenko Perekonomian, Bekraf, OJK, BI 2 SDM Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi pelaku ekonomi/industri kreatif produksi, manajemen, ekspor, dll Kemenperin, Kemendag, Bekraf, Kemnaker, KemenKopUKM, BNSP Memfasilitasi sertifikasi pelaku ekonomi/industri kreatif Kemenperin, Kemendag, Bekraf, Kemnaker, KemenKopUKM, BNSP 3 Pemasaran Memfasilitasi penyelenggaraan dan/atau partisipasi dalam eksebisi, pameran/promosi di dalam dan luar negeri Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM Memfasilitasi pengembangan pusat ekshibisi dan market place/market agregator Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM Memfasilitasi/bimtek desain produk Indikasi Geografis (HKI) Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM Memfasilitasi roadmap pengembangan e-commerce Kemenko Perekonomian, Kem.Kominfo, Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM LAMPIRAN : Bentuk Dukungan K/L 18
  • 19. No Aspek Jenis Dukungan Kementerian/Lembaga 4 Infrastruktur dan Teknologi Memfasilitasi pengembangan pusat kreatif (termasuk: sentra industri kreatif, pusat desain, dsb) Kemenko Perekonomian, Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM Memfasilitasi pengembangan Kota Kreatif dan Jaringan Kota Kreatif Nasional Kemenko Perekonomian, Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM, Kemendagri, Kem.PUPR, Kem.ATR Memfasilitasi pengembangan inkubator/akselerator bisnis berbasis produk ekonomi kreatif Kemenko Perekonomian, Kem.Kominfo, Bekraf, Kemenperin, KemenKopUKM, Kem.Ristek Dikti, BPPT Memfasilitasi bantuan peralatan/mesin bagi pelaku ekonomi/ industri kreatif Kem.Kominfo, Bekraf, Kemenperin, KemenKopUKM, Kem.Ristek Dikti, BPPT Memfasilitasi pengembangan dan pembangunan Indonesia Creative & Design Center Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM Memfasilitasi pengembangan sistem informasi ekspor produk ekonomi kreatif Kemendag, Kemenperin, KemenKopUKM, Bekraf Menfasilitasi promosi ekspor produk ekonomi kreatif melalui Indonesia Trade Expo Center Kemendag, Kemenperin, KemenKopUKM, Bekraf Memfasilitasi pengembangan infrastruktur telekomunikasi, informasi, dan komunikasi (TIK) Kem.Kominfo 5 Kelembagaan dan HKI Memfasilitasi kemudahan perolehan HKI melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan teknis Bekraf, Kemenperin, Kemendag, KemenKopUKM, KemenkumHAM Memfasilitasi pembentukan satuan tugas penanganan pengaduan pembajakan produk ekonomi kreatif Bekraf, Kemendag, KemenkumHAM, Kemenperin, KemenKopUKM 19 LAMPIRAN : Bentuk Dukungan K/L (2)

Editor's Notes

  1. Arah penanaman modal :
  2. Arah penanaman modal :
  3. Arah penanaman modal :
  4. Arah penanaman modal :
  5. Arah penanaman modal :
  6. Arah penanaman modal :