SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KATA PENGANTAR
Bagaimana bersaksi tanpa berdebat?
Jawabannya haruslah lembut, berkaitan dan dapat bertahan
lama. "Penginjilan persahabatan" adalah suatu cara penting
untuk menarik orang-orang kepada perubahan yang Kristus
sedang perbuat dalam diri kita (1Pet 3:15). Namun apakah itu
jawaban yang menyeluruh? Sudahkah sebagian dari kita
menggunakan strategi itu sebagai alasan untuk tidak berbicara
secara terbuka entang iman kita?
Ketika saya bertemu Bill Fay, saya merasakan iman yang
dalam dan keyakinan yang menyuarakan kebenaran.
Mendengar ceritanya dan mendengarkannya menjelaskan cara-
cara praktis untuk lebih langsung dalam bersaksi, membangun
kembali rasa kebutuhan yang amat sangat dalam hati saya
sendiri.
RBC menawarkan pengalaman dan metode kesaksian Bill
bukan karena kami menganggap bahwa itulah satu-satunya
cara, namun karena kebutuhan untuk dipengaruhi oleh
seseorang yang sedang mengerjakan segala hal yang ia dapat
lakukan untuk menjangkau orang-orang bagi Kristus.
Martin R. De Haan II
Diterbitkan untuk kalangan sendiri oleh Jemaat Gembala
Agung BPW Lemah Gempal. Diterjemahkan dari How Can I
Share My Faith Without an Argument? Naskah dilindungi oleh
hak cipta (c) 1991 pada RBC Ministries SMI-002-93.
A. TENTANG PENULIS BUKU INI
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa", dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan
kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi
mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat
hidup yang kekal.
- Paulus (1Tim 1:15-16)
Yesus Kristus mengubah hidup. Sama seperti Dia
mengubahkan tujuan hidup Rasul Paulus secara dramatis,
Tuhan terus menerus mengubah hidup manusia hingga masa
kini. Bill Fay, penulis buku ini, adalah salah satu dari orang-
orang tersebut. Ia sedang mengejar tujuan hidupnya sendiri
ketika Tuhan membuatnya jatuh tersungkur.
Pada awal hidupnya, Bill telah memutuskan untuk menjadi
orang nomor satu dalam segala hal yang ia perbuat -- tidak
peduli apa pun juga. Di perguruan tinggi ia menemukan
berbagai cara untuk menipu demi mencapai tujuan. Namun
yang lebih penting, ia belajar berjudi. Kenyataannya, bakat-
bakatnya yang luar biasa sebagai penjudi licik, membantunya
untuk membiayai kehidupannya di perguruan tinggi.
Setelah lulus ia menjadi sales dan dengan cepat menapak
jenjang kariernya. Namun dalam hidupnya, ia menghadapi
suatu dimensi baru ketika ia mengunjungi Las Vegas, surga
para penjudi. Karena keahliannya bermain kartu, ia mulai
dikenal, dan ia menjalin hubungan dengan orang-orang
terkemuka di dunia hitam. Sementara ia tetap memegang
jabatannya, ia mulai menjadi penghubung mafia di seluruh
negara.
Bill pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, dari satu istri ke istri lain, untuk mengejar tujuan
pribadinya. Ia mengira akan memperolehnya ketika ia menjadi
pimpinan di sebuah perusahaan besar. Ia memiliki banyak
limousine, pengeluaran besar, penghargaan, jam tangan Rolex,
cincin berlian, dan emas di tangan serta lehernya. Namun di
tengah-tengah tumpukan uang, kekuasaan, dan kemewahan;
hidupnya sunyi dan kosong.
Di samping pekerjaan tetap, Bill kemudian memutuskan untuk
bergabung dengan perusahaan lain yang akan memanfaatkan
kemampuan pemasarannya. Ia membangun salah satu rumah
bordil terbesar di Amerika Serikat. Namun bisnis ini
membawanya ke dalam kesulitan. Ia ditahan sehubungan
dengan usahanya yang baru itu, dan perusahaan memecatnya.
Meskipun demikian, Bill memulai bisnis penelitian dan mulai
mencetak uang lagi.
"Di tengah-tengah tumpukan uang, kekuasaan, dan
kemewahan; hidupnya sunyi dan kosong
Sebagai hiburan yang menyenangkan selama hidupnya yang
penuh gejolak dan ketegangan itu, Bill pergi ke sebuah tempat
berlibur di Colorado yang bernama Lost Valley Ranch. Pada
mula ia tidak tahu kalau tempat itu mempekerjakan orang-
orang yang percaya pada Kristus. Namun ia memperhatikan
bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan tempat tersebut.
Bill dapat meladeni orang Kristen mana pun yang berani
berdebat dengannya. Namun pada suatu pagi di hari Paskah, ia
mendengar sesuatu yang mengganggunya sampai ia
menyerahkan hidupnya pada Kristus. Selama kebaktian di
tempat terbuka, seorang pria muda kira-kira berusia 22 tahun
berbicara tentang perbedaan antara kebahagiaan dan kedamaian
yang sejati. Bill mendengarkan dengan sungguh-sungguh
karena ia tahu ia tidak memiliki kedamaian sejati. Namun saat
pria itu berkata bahwa kedamaian datang hanya melalui
hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, Bill menaiki kudanya
dan merengut, "Aku tidak butuh omong kosong seperti itu
dalam hidupku." Dan ia mengendarai kudanya keluar dari
padang rumput itu.
Beberapa saat kemudian, Bill berjalan masuk ke tempat
penyimpanan raket dan bertemu seorang pria yang kelak
memainkan peran penting sampai ia beriman pada Kristus. Dr.
Paul Grant baru saja bermain tenis hari itu setelah meminta
kesempatan kepada Tuhan agar dapat bersaksi tentang
imannya. Kedua orang itu bertemu, dan Paul bercerita tentang
Kristus kepada Bill dengan penuh kasih.
Paul mengundang Bill dan istrinya, Peggy, ke gereja. Setelah
kebaktian ia mengundang mereka ke rumahnya. Paul dan
istrinya, Kathie, memancarkan hubungan pribadi dengan
Kristus. Walaupun tergerak oleh kesaksian mereka, Bill belum
siap untuk memberikan hidupnya kepada Kristus.
Masih dalam masa percobaan dari penahanan sebelumnya, Bill
ditangkap karena kasus pemukulan polisi. Setelah berakhir
minggu di penjara dengan uang jaminan sebesar $250,000
dolar, hidupnya sampai pada titik kritis. Bill hanya duduk di
rumahnya selama dua hari dengan berurai air mata. Kepahitan
hidup terasakan olehnya. Ia ingin lari dari kenyataan melalui
obat-obatan, alkohol, bahkan bunuh diri. Berkat kemurahan
Allah, ia tidak memilih salah satu dari cara-cara tersebut.
Istri Bill menyarankan agar ia mengundang pendeta yang telah
menikahkan mereka. Setelah mengemukakan beberapa
keberatan, akhirnya ia menelepon juga. Apa yang ia dengar
tujuh tahun yang lalu di sebuah ranch, kembali muncul di
benaknya. Kepada pendeta itu ia menyampaikan keinginannya
akan kedamaian sejati. Hari berikutnya ia mengendarai
mobilnya sejauh lebih dari 135 km ke sebuah gereja kecil di
daerah pedalaman. Dengan berlutut di atas lantai yang berdebu,
ia datang untuk mengenal Yesus Kristus secara pribadi. Hal itu
terjadi tanggal 4 Maret 1981. Ia meninggalkan gereja itu
sebagai orang yang berbeda.
Ia kembali ke rumah dan menghadapi pemeriksaan pengadilan,
namun diputus bebas. Ketika ia meninggalkan pengadilan, ia
memutuskan untuk tidak pernah mendekati penjara lagi.
Namun Tuhan memiliki rencana lain. Selama beberapa tahun
kemudian, ia mengunjungi orang-orang hukuman di penjara
untuk bersaksi tentang Yesus kepada mereka.
Aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut
mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita
untuk Kristus. Filemon 1:6
Sejak itu, Bill telah bersaksi tentang imannya kepada orang-
orang dari berbagai latar belakang dan mengajar banyak orang
untuk melakukan hal yang sama. Namun Bill sendiri
mengatakan, "Keajaiban yang terbesar dari semuanya bukanlah
perubahan dalam apa yang saya lakukan, tetapi perubahan
dalam diri saya. Pencarian kekuasaan, uang dan wanita telah
digantikan dengan pengejaran kebajikan-kebajikan yang pernah
saya rendahkan: kasih, kejujuran, kesetiaan, pengurbanan,
kedisiplinan, kerendahan hati, iman, kesabaran, dan ketabahan.
Dan karena saya tahu bahwa satu-satunya kehidupan yang
berarti untuk dijalani adalah hidup melalui Kristus, saya telah
menjadikan hidup saya hidup yang bersaksi tentang Dia kepada
sesama manusia."
Pada halaman-halaman berikut ini, Bill akan menjelaskan
bagaimana ia bersaksi tentang imannya dengan penuh percaya
diri, dan bagaimana Anda juga dapat melakukannya.
Redaksi
Bill Fay adalah lulusan Seminari Denver, pendeta khusus liga
utama tim baseball Colorado Rockies dan tim baseball Denver
Zephyrs Triple-A, pendeta khusus untuk dua departemen
kepolisian, pembicara program radio nasional Let's Go, dan
pembicara nasional dan pemimpin seminar.
B. MENGATASI BERBAGAI KENDALA
Pernahkah Anda ingin bersaksi tentang iman Anda tetapi tidak
jadi karena takut? Ketika saya menanyakan pertanyaan ini
dalam banyak acara pertemuan di gereja, pendeta pun
mengakuinya. Hal ini wajar.
Apa yang menyulitkan kita untuk bersaksi tentang iman kita?
Dalam sebuah seminar yang saya pimpin, orang-orang
memberikan jawaban sebagai berikut:
 Saya tidak tahu bagaimana mengarahkan pembicaraan
ke Injil. Saya takut ditolak.
 Saya tidak tahu bagaimana memulai percakapan tentang
hal-hal yang berbau rohani.
 Saya kurang yakin Tuhan mau berbicara melalui saya.
 Saya tidak dapat membayangkan orang-orang akan mau
mende-ngarkan apa yang saya katakan.
Kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun
sebelumnya kita perlu untuk memperjelas peran dan sikap kita
yang tepat.
Kita perlu menghilangkan mentalitas "harus memenangkan
mereka". Orang tidak akan beriman kepada Kristus karena
kepandaian kita "memaksa" mereka untuk percaya. Kita harus
menyadari bahwa jika kita "memenangkan" seseorang untuk
Kristus, ia belum tentu benar-benar diselamatkan. D.L. Moody,
seorang penginjil, sedang naik kereta api ketika seorang
pemabuk datang kepadanya dan berkata, "Tuan Moody, saya
adalah salah seorang yang bertobat karena Anda." Moody
menjawab, "Saya kuatir Anda benar, karena nampak jelas Anda
bukan petobat milik Tuhan."
Kita juga harus meyakini bahwa keberhasilan di mata Tuhan
adalah: bersaksi tentang iman dan memancarkan hidup
kekristenan kita. Dia tidak mengukur keberhasilan dengan
berapa orang yang kita bawa kepada Yesus Kristus. Tugas kita
adalah beriman kepadaNya.
Tentu saja kita masih takut gagal dan ditolak. Tidak ada
perasaan yang lebih kuat di dunia ini daripada perasaan-
perasaan tersebut. Perasaan itu menyakitkan. Namun kita harus
ingat bahwa orang-orang dalam Injillah yang ditolak, Yesus
yang mereka tolak, bukan kita. Sepertinya kita yang ditolak,
tetapi kita harus membebaskan diri dari perasaan yang
menyebabkan kita merasa seperti itu. Yesus berkata, "Tidak ada
seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku" (Yoh 6:44).
Keberhasilan bukanlah membawa seseorang kepada
Kristus. Keberhasilan adalah memancarkan hidup
kristiani, bersaksi tentang Injil, dan mempercayakan
hasilnya kepada Allah.
Rasul Paulus menulis kepada orang-orang percaya di Korintus,
"Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan
dengan sangat takut dan gentar" (1Kor 2:3). Namun hal itu
tidak membuatnya berhenti. Kenyataannya, sebagian besar
kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis oleh orang yang "penakut"
itu.
Allah memahami bahwa kita mungkin merasa takut. Namun
kita tidak memiliki alasan untuk tidak bercerita kepada orang
lain tentang Kristus, karena kuasaNya menjadi sempurna di
dalam kelemahan kita (2Kor 12:9).
Saya merasa takut setiap kali harus ke rumah sakit. Hal itu
terlalu berat buat saya. Namun kenyataan itu tidak menjadi
alasan buat saya untuk tidak menengok orang-orang yang telah
Allah percayakan untuk saya layani di rumah-rumah sakit. Kita
harus pergi -- baik suka maupun tidak.
Ingatlah Musa. Ia gagap. Musa tidak akan menjadi seorang
penyiar TV yang baik pada masa kini. Allah memilih
kelemahan-kelemahan yang ada di dunia ini untuk
mempermalukan orang-orang bijak dan kuat. Dan jika ada
orang yang memenuhi kriteria untuk hal-hal tersebut di atas,
sayalah orangnya.
Dan akhirnya, jika Anda berpikir bahwa orang yang kepadanya
Anda ingin bersaksi adalah orang yang sulit, Anda harus
percaya bahwa Allah adalah Allah dari segala hal yang
mustahil. Anda dan saya perlu mengingat bagian kita dan
bagian Allah dalam proses menyaksikan iman kita.
BAGIAN KITA
 "Yesus mendekati mereka dan berkata: 'KepadaKu telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu'" (Mat
28:18-19).
 "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-
akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami"
(2Kor 5:20).
BAGIAN TUHAN
 "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman TUHAN
semesta alam" (Za 4:6)
 "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak
kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan
Roh" (1Kor 2:4).
 "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu,
jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku"
(Yoh 6:44). "Tidak ada seorangpun dapat datang
kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya
kepadanya" ( Yoh 6:65).
C. BAGAIMANA SAYA DAPAT BERSAKSI?
Saya ingin memaparkan pendekatan langkah demi langkah
yang sederhana yang telah saya gunakan dalam bersaksi kepada
orang lain. Dengan cara ini saya menghindari perdebatan yang
tidak perlu yang akan menghalangi penyampaian Injil secara
lengkap.
Mula-mula saya menanyakan lima pertanyaan untuk
menentukan kondisi rohani orang tersebut. Melalui hal itu saya
mencari informasi, bukan menyampaikan alasan-alasan saya.
Kemudian, saya meminta orang itu membaca beberapa ayat-
ayat kunci dari Alkitab dan menanyakan ayat-ayat tersebut
berbicara apa kepadanya. Tujuannya bukan untuk berkotbah,
tetapi agar Roh Kudus memberi keyakinan, sementara orang itu
membaca dan berpikir tentang kebenaran-kebenaran dari
Alkitab.
Langkah ketiga berupa lima pertanyaan yang lain lagi.
Pertanyaan-pertanyaan ini meringkas kebenaran-kebenaran
ayat-ayat yang baru saja ia baca, dan ia terpanggil untuk
mengambil keputusan menerima Kristus.
 Langkah 1 -- Pendekatan
 Langkah 2 -- Dasar Alkitab
 Langkah 3 -- Penutup
 Ringkasan
 Langkah 1 -- Pendekatan
 Langkah 2 -- Dasar Alkitab
 Langkah 3 -- Penutup
 Ringkasan
LANGKAH 1 -- PENDEKATAN
PENDEKATAN (Pertanyaan)
1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu?
2. Menurut Anda, siapakah Yesus?
3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada?
4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan
pergi?
5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar,
maukah Anda mengetahuinya?
Pada saat Anda mengajukan pertanyaan, hal itu memberi
kesempatan pada orang tersebut untuk menyatakan
pandangannya. Orang senang menyatakan pendapat-pendapat
mereka. Ketika Anda menanyakan satu pertanyaan, jangan
menanggapinya dengan jawaban Anda sendiri; maka Anda
tidak akan mengakhirinya dengan debat panjang. Pada saat
orang itu berkata bahwa ia akan bereinkarnasi atau berakhir
saat meninggal, Anda pasti ingin melompat dan menanggapi.
Tetapi jangan melakukannya!
Sebagai tambahan dari pertanyaan-pertanyaan ini, saya kadang-
kadang menggunakan pertanyaan-pertanyaan pengantar yang
lain sebagai penghubung. Salah satu yang menjadi favorit saya
adalah: Apakah Anda ke suatu gereja tertentu? Hal itu tidak
terlalu memojokkan. Cobalah hal itu pada saat orang tersebut
ada di tempat kerja dan amati apa yang terjadi. Pertanyaan itu
dapat menjadi alat penghubung yang efektif untuk masuk
dalam pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu?
Pertanyaan pertama ini tidak menanyai orang apakah mereka
percaya kepada Allah -- pertanyaan seperti itu mungkin akan
menyebabkan Anda mendapat jawaban, "Bukan urusanmu."
Namun jika Anda menanyai mereka apakah mereka memiliki
kepercayaan rohani tertentu, mereka akan berbicara kepada
Anda, sekitar 5-10 menit. Biarkan mereka berbicara, sebab jika
mereka melakukan hal itu, mereka tidak akan terlalu mendebat
Anda. Jika mereka menjawab langsung "ya" tanpa penjelasan
apa pun, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
2. Menurut Anda, siapakah Yesus?
Pada saat Anda bertanya pada seseorang apa pendapatnya
tentang Yesus, ia biasanya akan menanggapi, "Anak Allah"
atau "Orang yang mati disalib." Namun jika saya bertanya
tentang hal itu kepada Anda, saya berharap jawaban Anda akan
menggambarkan hubungan pribadi Anda dengan Yesus. Saya
mengharapkan Anda berkata, "Allahku dan Juruselamatku."
Oleh karena itu, perhatikan dengan baik jawaban orang itu.
3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada?
Pertanyaan ini aman. Ini pertanyaan intelektual. Secara
sederhana pertanyaan ini menanyakan apa yang mereka
percayai tentang kehidupan yang akan datang.
4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan
pergi? Jika ke sorga, mengapa Anda berpendapat
demikian?
Saya bertanya kepada seorang wanita, "Menurut Anda, apakah
surga dan neraka itu ada?" Ia menjawab dengan tegas, "Jelas
tidak ada." Namun pertanyaan keempat ini adalah bersifat
pribadi. Jadi ketika saya menanyai ke mana ia akan pergi jika ia
meninggal, ia berkata, "Tentu saja ke surga." Pendapat ini
mengalir dari kepala ke hatinya. Ketika Anda mulai berbicara
tentang aspek-aspek pribadi kehidupan seseorang, ia akan
mulai serius.
Jika orang menjawab, "Surga," tanyakan, "Mengapa?" Jawaban
mereka akan menunjukkan dengan tepat kepercayaan mereka
yang sesungguhnya. Jika mereka berkata, "Tidak tahu,"
lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar,
maukah Anda mengetahuinya?
Pertanyaan terakhir ini adalah pertanyaan yang sulit. Yesus
membuat orang-orang Farisi dan Saduki jengkel dengan
pertanyaan-pertanyaanNya yang keras, jadi saya tidak ragu-
ragu menanyai mereka demikian.
Apakah dua kemungkinan jawaban atas pertanyaan nomor 5?
Ya atau tidak. Jika "ya", teruskan. Jika jawabannya "tidak",
berhenti. Dan tahukah Anda apa yang akan terjadi setiap kali
Anda berhenti? Orang itu akan berkata, "Tidakkah Anda ingin
memberitahu saya?" Kasus seperti ini sangat sering terjadi. Jika
Anda mendapat jawaban tidak, ingatlah, itu bukan persoalan
Anda, itu urusan Allah.
VARIASI PENDEKATAN
Anda dapat membuat variasi pendekatan dalam beberapa cara.
Di bawah ini saya berikan beberapa contoh.
Contoh 1: Saya sedang berada di suatu bandara dan saya berada
di tempat pengambilan tiket sebelum naik ke pesawat. Saya
mengamati seorang wanita yang sendirian. Saya mendekatinya
dan berkata, "Saya memiliki satu pertanyaan." Dan ia bertanya,
"Apa?" Saya berkata, "Jika Anda meninggal saat ini juga, ke
mana Anda akan pergi?" Ia berkata, "Ini adalah pertanyaan
yang penting." Kemudian saya mengajaknya ke satu sudut, dan
akhirnya ia menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan ini hanya merupakan suatu penyelidikan
untuk mengetahui kesiapan hatinya. Anda dapat mengatur
mereka sesuai dengan keinginan Anda. Jika Anda ingin
langsung ke persoalan inti, tanyakan saja. Tidak ada
percakapan yang tidak dapat diarahkan ke pertanyaan-
pertanyaan tersebut di atas.
DERRINGER
"Derringer" adalah sebuah pistol saku kecil. Para penjudi Barat
kuno menggunakannya untuk menembaki lawan mereka. Jika
Anda pergi ke suatu tempat dengan seseorang, jangan
membawa "senjata" Anda (Alkitab yang dipakai ke gereja).
Jika Anda ingin mendekati saya sebelum saya menjadi orang
Kristen dan meletakkan Alkitab besar Anda di atas meja
restoran, Anda dan Alkitab itu tak akan ditanggapi. Bawalah
Alkitab saku yang kecil. Setiap hari bila Anda menaruh di saku
atau tas, berdoalah dan katakan, "Tuhan, saya telah siap."
Contoh 2: Anda dapat berkata kepada seseorang, "Di suratkabar
Anda membaca tentang olahragawan ternama yang mencetak
banyak uang namun kehidupan pribadinya kacau balau.
Menurut Anda, apa yang membuat seseorang berbahagia? Saya
ingin tahu apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu?
Siapa Yesus menurut pemahaman Anda?"
Contoh 3: Anda dapat berkata, "Anda tahu bukan, berbagai
ketegangan di dunia dan peperangan yang sedang berlangsung,
apakah Anda berpikir tentang para tentara itu yang mungkin
akan meninggal? Pernahkah Anda memikirkan apa yang akan
terjadi pada seseorang jika mereka meninggal? Bagaimana
dengan Anda? Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana
Anda akan pergi?"
Anda dapat mengarahkan percakapan apa pun ke dalam
konfrontasi yang tidak kentara. Namun jangan meninggalkan
pertanyaan-pertanyaan tadi, atau Anda mungkin tidak akan
mendapat kesempatan lagi untuk berbicara tentang Tuhan
kepada mereka.
Contoh 4: Seorang saksi Yehova datang ke rumah saya. Saat itu
saya sedang terburu-buru untuk pergi memenuhi suatu janji,
tetapi saya membuka pintu juga. Ia berkata, "Hallo, saya dari
Watchtower." Saya berkata, " Sebentar, saya benar-benar harus
pergi, tetapi saya mempunyai satu pertanyaan." Ia bertanya,
"Apa itu?" Saya berkata, "Jika apa yang Anda percayai ternyata
salah, maukah Anda mengetahuinya?" Ia menjawab, "Tapi,
Tuan, apa yang saya percayai itu benar, dan saya datang ke sini
untuk membagikan kebenaran dan wahyu itu kepada Anda."
Saya berkata, " Bu, itu bukan pertanyaan saya." Saya
mengulang hal ini 12 kali. Akhirnya ia berkata, "Baiklah." Dan
ia telah kembali ke rumah saya dua kali.
Pokok pikiran dari seluruh pertanyaan tersebut adalah untuk
masuk ke Alkitab. Kuasa itu ada pada firman Allah. Saya ingin
mengarah ke dalam firmanNya.
Contoh 5: Saya mempunyai seorang teman yang membaca
1200 kata dalam satu menit dan ingat segala hal yang ia pernah
baca. Selama 20 tahun ia menjadi seorang ateis dengan hobinya
menggoyahkan iman orang-orang percaya lainnya.
Pada suatu hari di Guam, di sebuah bis, ia melihat seorang laki-
laki yang sedang diganggu oleh beberapa orang. Seseorang
merebut Alkitabnya dan melemparkannya keluar lewat jendela.
Teman saya yang memiliki hati yang peka itu, mendekat dan
berkata, "Mengapa Anda membiarkan mereka melakukan hal
itu kepadamu?" Orang itu berkata, "Saya seorang Kristen."
Teman saya menanggapi hal ini dengan berkata, "Maksud
Anda, Anda mau mengatakan bahwa Anda percaya seseorang
dimuntahkan dari mulut ikan paus?" Orang itu menjawab ya.
Teman saya bertanya dengan cepat, "Dari mana Anda tahu?"
Jawabnya, "Alkitab saya mengatakan demikian."
Hal ini dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan lagi dan orang
itu menjawab dengan ya atau tidak dan berkata, "Alkitab saya
mengatakan demikian." Hal ini sangat menggusarkan teman
saya sehingga ia pulang, meminjam sebuah Alkitab, dan
membacanya selama akhir pekan. Sebuah ayat dalam kitab
Ayub yang mengatakan, "Diamlah, dan perhatikanlah
keajaiban-keajaiban Allah" berbicara kepadanya (Ayub 37:14).
Selama dua minggu ia berpikir dan bergumul antara bunuh diri
atau percaya Kristus, sebelum akhirnya ia menyerahkan diri
kepada Tuhan. Sekarang ia adalah seorang Kristen, pembela
iman yang tangguh.
Hal yang paling penting adalah: Jangan sampai merasa
terancam. Katakan "ya" bila "ya" dan "tidak" bila "tidak".
 Langkah 1 -- Pendekatan
 Langkah 2 -- Dasar Alkitab
 Langkah 3 -- Penutup
 Ringkasan
LANGKAH 2 -- DASAR ALKITAB
DASAR ALKITAB
1. Roma 3:23
2. Roma 6:23
3. Yohanes 3:3
4. Yohanes 14:6
5. Roma 10:9-11
6. Wahyu 3:20
Allah menggunakan Alkitab untuk mengubah hidup manusia.
Langkah kedua dalam bersaksi tanpa berdebat berdasarkan
pada dua prinsip berikut. Pertama, dari Roma 10:17, "Iman
timbul dari pendengaran." Pendengaran adalah kuncinya.
Prinsip kedua, dalam Lukas 10:26, yang saya kutip, "Apa yang
kaubaca di sana?" Roh Kuduslah yang akan memberi
meyakinkan dan kepastian. Anda hanya bersiap dan melihat
Allah melakukan sesuatu.
Roh Kuduslah yang akan memberi keyakinan dan kepastian
1. Roma 3:23 -- "Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
Pada saat saya bersaksi, saya membawa Alkitab dan
membukanya di depan orang lain -- di meja atau di
pangkuannya. Saya menunjuk Roma 3:23 dan memintanya
untuk membacanya dengan bersuara. Kemudian saya bertanya
padanya, "Apa yang dikatakannya pada Anda?" Bila Anda
bertanya dengan cara demikian, ia tidak dapat berkata, "Itu kan
hanya interpretasi Anda sendiri." Ia akan membaca dan
mengatakan kepada Anda apa yang dikatakan Alkitab padanya.
Dengan demikian ia tidak dapat berkata bahwa Anda yang
memberitahu padanya. Ketika Anda melakukannya, orang
tersebut akan berbicara, Roh Kudus akan meyakinkan, dan tak
seorang pun yang akan memulai perdebatan dengan Anda
tentang interpretasi itu.
Setelah orang tersebut membaca ayat ini dan memberitahu
Anda apa yang didapatnya, bila Anda rasa orang itu
memerlukan penjelasan secara sederhana katakan, "Pernahkah
Anda membunuh?" Orang itu mungkin berkata, "Belum." Lalu
tanyakan, "Pernahkah Anda membenci atau marah pada
seseorang?" Ia mungkin akan merasa sedikit terdesak dan
berkata, "Yah, Anda sendiri?" Anda berkata, "Tentu pernah."
Dan kemudian Anda berkata, "Tahukah Anda bahwa Allah
berkata bahwa marah itu sama dengan membunuh?" Pada saat
itu ia biasanya akan diam, sebab tiba-tiba ia menyadari bahwa
dilihat dari standar kesucian Allah, ia adalah sampah.
KE MANA SELANJUTNYA? Di bawah ini adalah saran
seandainya Anda bingung bagaimana mengingat ayat
selanjutnya yang harus dibuka. Bukalah Alkitab Anda pada
Roma 3:23. Buka sedemikian rupa sehingga orang yang sedang
menghadap Anda dapat membacanya. Pada tepi yang paling
dekat, tulis "Roma 6:23." Sementara Anda membaca Roma
3:23 dengan seseorang, Anda akan melihat referensi ayat
berikutnya pada tepi Alkitab Anda. Kemudian, pada bagian
Roma 6:23, tulislah di tepinya " Yohanes 3:3" Lakukan hal ini
untuk semua ayat yang akan Anda gunakan. Setiap kali Anda
membuka sebuah ayat, Anda akan tahu ke mana Anda harus
meneruskannya.
2. Roma 6:23 -- "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita."
Mintalah orang itu membaca ayat ini, kemudian tanyakan, "Apa
yang dikatakan ayat ini?" Ia akan berkata bahwa karena satu
dosa kita binasa.
Ayat ini dapat menghancurkan agama seseorang dan perasaan
bahwa ia aman-aman saja. Dalam Roma 6:23, garis bawahi atau
lingkarilah kata dosa. Kemudian tariklah garis menuju kata
maut. Dengan huruf besar, tulislah kata neraka di dekatnya.
Kemudian lingkari kata dalam. (Lakukan hal ini di Alkitab
Anda sebelum Anda berbicara dengan orang lain.)
Ada kecenderungan dalam diri kita untuk terburu-buru. Kita
mungkin ingin memberitahu seseorang, "Dengar, tolol, karena
satu dosa kamu akan pergi ke neraka. Dan agamamu tidak akan
menyelamatkanmu!" Jika Anda melakukan itu, hal tersebut
bukan saja tidak kasih, tetapi juga orang itu tidak akan mau
mendengar. Anda dapat menyampaikan pesan dengan cara
yang lebih halus. Kunci keseluruh-annya terletak pada
bagaimana Anda menunjukkannya.
Ada kecenderungan dalam diri kita untuk terburu-buru,
tetapi kita harus penuh kasih dan lemah lembut dalam
menyampaikan Injil Kristus
Setelah orang tersebut membaca dan memberitahukan apa yang
dikatakan ayat tersebut kepadanya, Anda dapat berkata,
"Apakah Anda perhatikan bahwa di dalam Alkitab saya kata
dosa saya garis bawahi?" (Menunjuk ke kata itu.) Ia akan
berkata, "Ya." Kemudian sambil menunjuk ke kata dosa Anda
dapat berkata lagi, "Hal ini mengingatkan saya bahwa dosa
yang dimaksud di sini adalah satu dosa, bukan banyak dosa.
Allah berkata karena satu dosa Dia akan mengirim saya ke
neraka." Anda menunjuk diri Anda sendiri, tetapi orang
tersebut akan mengerti maksud Anda.
Sekarang, seandainya orang yang Anda ajak berbicara adalah
orang yang biasa ke gereja, tanyakan, "Apakah Anda
perhatikan bahwa saya melingkari kata dalam? Hal ini
mengingatkan saya bahwa saya harus berada dalam suatu
hubungan dengan Yesus Kristus, bukan di dalam sebuah
agama." Saat itu juga hal-hal yang ia percayai, baptisan anak,
sidi, keanggotaan gereja, atau kegiatan keagamaan apa pun
lenyap. Dengan ayat ini Anda dengan sopan telah menunjukkan
padanya bahwa ia tidak memiliki harapan. Dan Anda telah
melakukannya dengan baik sekali.
3. Yohanes 3:3 -- "Sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah."
Untuk mengingatkan Anda sendiri, di tepi Alkitab di dekat
Yohanes 3:3, tariklah sebuah garis silang seperti salib Kristus,
dan sepanjang garis itu tulislah pertanyaan, "Mengapa Yesus
datang untuk mati?"
Kali ini ada perkecualian dimana Anda tidak bertanya pada
orang itu apa arti ayat tersebut baginya. Mengapa? Karena ia
tidak akan tahu.
Cara untuk masuk ke ayat ini adalah dengan berkata pada orang
tersebut, "Saya tahu seseorang seperti Anda yang mendekati
Yesus Kristus dan bertanya padaNya bagaimana cara untuk
masuk surga. Orang ini adalah seorang yang religius, tetapi ia
tahu bahwa pergi ke gereja saja tidak cukup. Saya ingin Anda
membaca dengan keras apa yang Yesus katakan padanya." Dan
ia akan membaca, "Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Jangan
bertanya padanya apa artinya. Ia tidak akan tahu. Kita tahu dari
Alkitab bahwa Nikodemus sendiri bingung.
Selanjutnya Anda dapat berkata, "Anda mungkin bertanya-
tanya apa yang dimaksud Yesus. Nikodemus berpikir Yesus
bermaksud mengatakan bahwa ia harus masuk kembali ke
rahim ibunya. Tetapi tidak demikian, Yesus sedang berbicara
tentang kelahiran secara rohani."
Sekarang adalah saatnya untuk mengajukan pertanyaan.
Keluarkan sebuah pena dan buatlah tanda salib dengan
menggunakan jari Anda dan pena itu. Kemudian tanyalah,
"Mengapa Yesus datang untuk mati?" Lima puluh persen dari
orang-orang tersebut tidak akan tahu. Dengarkan jawabannya.
Orang itu mungkin akan berkata bahwa Yesus harus melakukan
hal itu atau Dia ingin melakukannya. Tanyalah, "Mengapa?"
Mungkin ia akan berkata, "Yesus datang untuk mati bagi dosa."
Katakan, "Benar. Upah dosa ialah maut. Anda baru saja
membacanya dalam Roma 6:23." Kemudian katakan, "Yesus
tergantung di kayu salib dan Dia menanggung semua dosa-dosa
Anda, dan saya, dan dosa seluruh dunia. Ketika Dia mati di
kayu alib tersebut, Dia mati untuk saya, untuk pengampunan
saya. Pengampunan itu merupakan karunia dari Allah.
Kemudian pegang pena Anda, dan tanyakan, "Jika Anda
menginginkan pena ini, apa yang harus Anda lakukan untuk
mendapatkannya?" Ia mungkin akan menjawab, "Saya harus
berterima kasih." Anda berkata tidak. Kemudian dia mungkin
berkata, "Saya harus membayar." Katakan, "Tidak, ini hadiah
yang diberikan gratis." Jangan beri ia jawabannya. Biasanya ia
akan berkata, "Saya hanya mengambilnya atau menerimanya."
Saya tidak tahu mengapa, orang tidak suka menerima sesuatu
yang gratis. Namun pada saat mereka mengambilnya, saat
itulah Anda dapat berkata, "Nah, hal itu sama dengan apa yang
harus Anda lakukan dengan salib. Salib itu tidak menjadi
karunia bagi Anda sampai Anda menerimanya untuk diri Anda
sendiri."
4. Yohanes 14:6 -- "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku."
Saat Anda sampai pada ayat ini, mintalah orang tersebut untuk
membacanya dengan bersuara, kemudian tanyakan apa yang
dikatakan ayat tersebut. Orang itu akan berkata bahwa tidak ada
jalan lain menuju ke surga untuk bersama-sama dengan Allah
jika tidak melalui Yesus.
Kadang-kadang saya akan berkata, "Apakah Anda melihat jalan
lain menuju ke surga kecuali melalui Yesus Kristus?" Dan saya
mendapati orang-orang yang dengan marah berkata, "Tidak!"
Menurut Anda mengapa mereka jengkel? Karena mereka pikir
itu adalah pertanyaan yang tolol, yang memang demikian,
karena ayat ini sangat jelas. Jika mereka mengetahuinya,
mereka mungkin akan memberi jawaban yang menunjukkan
kejengkelan mereka, "Tidak!" Apa yang Anda dengar ini
menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja.
5. Roma 10:9-11 -- "Sebab jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab
Suci berkata: 'Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak
akan dipermalukan.'"
Salah satu hal yang paling sulit bagi orang-orang untuk percaya
adalah bahwa mereka dapat diampuni. Setelah Anda meminta
orang tersebut untuk membaca Roma 10:9-11 dan ia
melakukannya, tanyakan padanya apakah frase "Jika
kamu...percaya...kamu akan diselamatkan" itu termasuk para
pembunuh, pecandu alkohol, pecandu obat-obat bius, dan lain-
lain. Anda tanyakan hal itu sebab jika ia percaya Allah akan
mengampuni seorang pembunuh ia akan percaya Allah akan
mengampuni ia untuk perzinahan, kecanduan alkohol, obat-
obatan, rasa tidak mengasihi, atau apa saja. Hal ini adalah
pokok permasalahannya.
Salah satu hal yang paling sulit bagi orang-orang untuk
percaya adalah bahwa mereka dapat diampuni
Namun seandainya saat Anda bertanya padanya apakah itu
termasuk para pembunuh dan ia berkata tidak, mintalah ia
untuk membaca ayat itu lagi. Biarkan Roh Kudus mengajarnya.
Ingatlah ini masalah Roh Kudus. Bukan masalah Anda untuk
masuk dalam perdebatan tentang apakah Allah akan
mengampuni para pembunuh atau tidak.
6. Wahyu 3:20 -- "Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan
membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku."
Seperti ayat-ayat sebelumnya, mintalah orang tersebut untuk
membaca ayat ini keras-keras. Kemudian tanyakan, "Apa yang
dikatakan ayat itu kepada Anda?" Ia akan berkata bahwa saat
kita membuka pintu hidup kita kepada Yesus, Dia akan masuk.
Dengan ayat ini Anda ingin orang itu sadar bahwa Yesus sangat
ingin masuk ke dalam kehidupan kita. Tuhan rindu kita
menjalin hubungan yang benar dengan Dia.
Sekarang Anda siap untuk maju ke langkah terakhir.
 Langkah 1 -- Pendekatan
 Langkah 2 -- Dasar Alkitab
 Langkah 3 -- Penutup
 Ringkasan
LANGKAH 3 -- PENUTUP
PENUTUP
1. Apakah Anda orang yang berdosa?
2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas
dosa Anda?
3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib
untuk Anda dan bangkit kembali?
4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada
Kristus?
5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke
dalam hati dan hidup Anda?
Ini adalah bagian yang paling menakutkan bagi kita --
panggilan untuk mengambil keputusan. Beginilah cara.
Lima pertanyaan akhir ini adalah rangkuman dari ayat-ayat
kunci yang telah Anda gunakan untuk membimbing orang lain.
1. Apakah Anda orang yang berdosa? Pertanyaan ini
menunjuk kembali kepada Roma 3:23, "Karena semua
orang telah berbuat dosa." Pada permulaan ia telah
melihat bahwa "semua orang" itu termasuk ia.
2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas
dosa Anda? Roma 6:23 berkata bahwa pengampunan
adalah hadiah cuma-cuma yang disediakan Yesus
Kristus. Untuk memperoleh karunia itu kita harus
menerimanya sendiri.
3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib
untuk Anda dan bangkit kembali? Dalam Yohanes 3:1-
36, Kristus menjelaskan bahwa Dia akan mati bagi
dosa-dosa kita dan kita harus mempercayai Dia untuk
dilahirkan kembali.
4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada
Kristus? Yohanes 14:6 berkata bahwa jalan satu-
satunya untuk berdamai dengan Allah ialah melalui
Yesus Kristus.
5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke
dalam hati dan hidup Anda? Roma 10:9-11 menyatakan
bahwa kita diselamatkan pada saat kita menerima
kebenaran tentang Yesus secara pribadi dan meletakkan
iman percaya kita padaNya.
Pada saat Anda menanyakan pertanyaan akhir ini, berdiam
dirilah -- dan berdoalah dalam hati untuk orang tersebut. Roh
Kudus akan bekerja dalam diri orang tersebut. Tiga puluh detik
dalam keheningan akan terasa seperti 20 menit bagi orang
tersebut. Inilah saat dimana seseorang sedang membuat
keputusan apakah ia ingin mengikut Yesus atau setan. Jadi,
kapan pun saya menanyakan pertanyaan akhir itu, saya berdoa
dalam hati sekuat tenaga, sementara itu saya berdiam menanti
jawabannya.
Berdiam dirilah dan berdoa, dan biarkan Roh Kudus
melakukan pekerjaanNya
Saya pernah melihat seseorang yang yang sampai mandi
keringat. Saya tidak mengatakan sepatah kata pun. Saya hanya
tetap menatap matanya dan berdoa. Akhirnya ia berkata, "Ya."
Dan saya berkata, "Ya untuk apa?" Ia berkata, "Saya siap."
Saya berkata, "Siap untuk apa?" Saya ingin ia membuat
keputusan pribadi yang jelas. Itu harus merupakan pilihannya,
pernyataan dari keinginan hatinya.
DOA YANG DISARANKAN
Ketika orang yang sedang Anda ajak berbicara berkata bahwa
ia siap untuk mengundang Yesus masuk dalam hidupnya, Anda
dapat membimbingnya dengan doa seperti ini:
Bapa, terima kasih untuk pemberian cuma-cuma berupa hidup
yang kekal. Saya tahu saya seorang berdosa dan membutuhkan
pengampunanMu. Saya menyesali dosa-dosa saya di masa lalu,
dan saya memohon padaMu untuk mengampuni saya.
Yesus, saya percaya Engkau mati di kayu salib untuk menebus
dosa-dosa saya dan bangkit dari kematian. Sekarang saya
membuka pintu hati saya dan mengundang Engkau masuk
dalam hidup saya. Saya menyadari tidak ada sesuatu pun yang
dapat saya lakukan untuk memperoleh keselamatan, dan saya
meletakkan seluruh kepercayaan saya padaMu selama-
lamanya. Saya memilih untuk mengikut Engkau sebagai Tuhan
saya. Tolonglah saya menjadi orang yang Engkau kehendaki.
RINGKASAN
PENDEKATAN
1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu?
2. Menurut Anda, siapakah Yesus?
3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada?
4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan
pergi?
5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar,
maukah Anda mengetahuinya?
DASAR ALKITAB
1. Roma 3:23
2. Roma 6:23
3. Yohanes 3:3
4. Yohanes 14:6
5. Roma 10:9-11
6. Wahyu 3:20
PENUTUP
1. Apakah Anda orang yang berdosa?
2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas
dosa Anda?
3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib
untuk Anda dan bangkit kembali?
4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada
Kristus?
5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke
dalam hati dan hidup Anda?
D. MENGHADAPI BERBAGAI KEBERATAN
Ketika Anda berbicara dengan orang-orang tentang beriman
kepada Kristus, Anda mendengar berbagai keberatan, alasan-
alasan mengapa mereka tidak mau percaya. Sehubungan
dengan berbagai keberatan mereka, kata kunci yang harus Anda
ingat adalah mengapa.
Saya akan memberi sebuah contoh. Saya kenal seorang laki-
laki yang memiliki beberapa restoran McDonald. Saya
mendengar ia ingin berbicara dengan seseorang untuk belajar
lebih banyak tentang Allah, jadi saya merencanakan untuk
menemuinya di salah satu restorannya. Kami duduk di salah
satu meja. Kami telah memulai dengan pertanyaan-pertanyaan
dan Alkitab, dan ia berkata, "Hanya itu, Bill?" Dan saya
berkata, "Hanya itu saja." Keberatannya yang pertama adalah,
"Apa yang akan Allah lakukan dengan bisnis saya?" Karena
saya tidak tahu apakah Allah akan memberkatinya atau
membuat bisnisnya gagal, saya bertanya, "Mengapa?
Bagaimana dengan bisnismu?"
"Dalam mengatasi berbagai keberatan, kata kunci untuk
diingat adalah mengapa."
Entah karena Allah menjawab pertanyaan tersebut atau karena
pertanyaan itu tidak penting, ia mengarahkan keberatannya ke
suatu hal yang sangat berbeda. Ia berkata, "Bagaimana dengan
ibu saya?" Saya heran mengapa seorang pengusaha yang sukses
begitu memikirkan ibunya sehingga saya berkata, "Mengapa,
ada apa dengan ibumu?" Ia berkata, "Ia tidak akan mengakui
saya sebagai anaknya!" Saya membuka Matius 10:37 yang
mengatakan, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih
dari padaKu, ia tidak layak bagiKu." Saya menyuruhnya
membaca keras-keras, kemudian saya bertanya, "Apa yang
dikatakannya padamu?" Ia berkata, "Lebih baik saya cemas
tentang ibu saya nanti dan menyerahkan hidup saya kepada
Yesus sekarang."
Berikut ini beberapa tipe keberatan yang lain:
1. "Saya belum siap." Apa yang akan Anda katakan? Anda
tidak berpikir sama sekali mengapa orang itu belum siap, jadi
dengan sederhana Anda dapat bertanya, "Mengapa?"
2. "Saya harus berpikir dulu tentang hal itu." Sekali lagi,
tanyakan mengapa. Hal itu tidak memperdayakan orang lain,
bukan? Karena seringkali keberatan yang pertama hanyalah
pertahanan diri yang bersifat spontan.
3. "Saya sudah percaya Allah." Saya akan berkata seperti ini,
"Jika Anda telah menjawab ya untuk kelima pertanyaan tadi,
maka Anda tidak akan memiliki masalah apa pun untuk
menerima Kristus. Mari saya berdoa agar Anda menerima Dia."
Orang-orang selalu berkata kepada saya bahwa mereka sudah
percaya Allah. Namun saya berkata kepada mereka, "Hal itu
tidak akan menolong Anda sama sekali. Setan-setan pun
percaya kepada Allah dan mereka gemetar" (Yakobus 2:19).
Masih ingat tentang ilustrasi pena? () Anda dapat kembali ke
ilustrasi itu dan berkata, "Saya memiliki pena di tangan, namun
selama Anda tidak mengambilnya, pena itu bukan hadiah
milikmu."
4. "Teman-teman saya akan mengira saya tidak waras."
Anda dapat berkata, "Hal itu mungkin benar, tetapi masalahnya
sekarang adalah: Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus
masuk ke dalam hidup Anda?"
5. "Agama-agama lain memberitahu bahwa saya perlu
melakukan sesuatuuntuk masuk surga." Hanya ada dua tipe
agama di dunia. Yang satu berkata bahwa Yesus mungkin saja
seorang nabi, guru, atau orang yang baik, tetapi Dia bukan
Allah. Agama tersebut juga percaya bahwa Anda dapat
melakukan sesuatu untuk masuk surga -- dengan kegiatan yang
menghebohkan, makan makanan yang khusus, melakukan
upacara-upacara keagamaan, atau hidup baik.
Di sisi lain, kekristenan membuat dua pernyataan yang
bertentangan: (1) Yesus adalah Allah, dan (2) Allah harus
datang menghampiri manusia; manusia tidak dapat datang
kepada Allah.
Jadi kita memiliki dua pandangan yang bertentangan yang tidak
mungkin keduanya benar. Pertanyaan-pertanyaan yang penting
adalah: Mana yang benar? dan bagaimana kita tahu? Mulailah
dengan pernyataan tentang Kristus. Dia mungkin seorang
pembohong, seorang fanatik, atau Allah. Kristus mungkin
berbohong bahwa Dia Allah, atau Dia gila, atau Dia adalah
Seorang yang sebagaimana Dia katakan. Tidak ada bukti bahwa
Yesus berbohong. Dia secara meyakinkan tidak memiliki ciri-
ciri seorang yang fanatik. Jadi hanya tinggal satu kesimpulan:
Dia adalah Seorang yang sebagaimana Dia katakan.
Kristus mungkin berbohong tentang keberadaanNya
sebagai Allah, atau Dia gila, atau Dia adalah Seorang yang
sebagaimana Dia katakan
6. "Apakah Allah menyuruh saya berhenti minum alkohol
dan mulai pergi ke gereja?" Ketika saya bertobat pada 4
Maret 1981, saya pergi ke seorang pendeta dan bertanya, "Saya
tidak harus menjadi seorang pecinta Alkitab, bukan?" "Tidak,"
jawabnya. Saya berkata, "Bagus. Saya tidak harus membaca
Alkitab untuk diselamatkan, bukan?" "Tidak," jawabnya. Saya
bertanya, "Dapatkah saya pulang dan minum minuman keras?"
Ia berkata, "Yah, tetapi jangan sampai mabuk." Ia tahu jika
pertobatan saya sungguh-sungguh, saya tidak perlu
melakukannya. (Sekarang, saya membaca Alkitab saya setiap
hari dan saya tidak minum minuman keras dalam 10 tahun ini).
Kalau orang-orang bertanya pada Anda dengan pertanyaan
langsung, jangan terkecoh. Jika mereka bertanya, "Haruskah
saya menghentikan cara hidup saya?" Anda lebih baik berkata
ya. Mengapa? Karena kepastian itu telah mereka ketahui -- atau
jika tidak, mereka tidak akan mengajukan pertanyaan tersebut.
Jika mereka tidak mengungkapkannya, jangan mulai
mengungkapkan semua dosa yang Anda ketahui dalam hidup
mereka. Lihat semua dosa dalam hidup Anda sekarang, apalagi
sebelum Anda mengenal Kristus.
7. "Bagaimana Allah dapat mengirim seseorang ke
neraka?" Apakah Anda menyadari bahwa Allah tidak melihat
ke sekeliling dan dengan mudah berkata, "Saya akan mengirim
orang itu dan yang itu ke neraka?" Allah mengirim AnakNya ke
dunia untuk menyelamatkan seluruh dunia, tidak sebagian
darinya. Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan (Roma 10:13).
8. "Saya belum siap." Saya hanya memiliki satu pertanyaan
untuk orang yang berkata seperti itu: "Jika Anda harus
meninggal sekarang juga, sebelum menerima Kristus, ke mana
Anda akan pergi?" Jika ia menyadari bahwa ia akan pergi ke
neraka, ia tidak akan bertahan lebih lama.
9. "Ada kesalahan dalam Alkitab." Waktu saya mendengar
hal itu, saya hanya menyerahkan Alkitab saya kepada orang itu
dan berkata, "Saya sudah dan sedang membaca Alkitab selama
ini. Dapatkah Anda menunjukkan salah satu kesalahannya
kepada saya?" Biasanya orang akan berkata, "Yah, saya belum
membacanya." Jadi, tergantung di mana Anda berada dalam
proses bersaksi tersebut, Anda dapat menunjuk kembali kepada
apa yang Alkitab katakan. Maka Anda akan mendengar
keberatan tersebut untuk yang terakhir kalinya.
10. "Bukankah ada banyak terjemahan Alkitab?" Jawabnya
adalah "ya". Ada banyak terjemahan, tetapi mereka berbicara
tentang hal yang sama. Ketika orang bertanya tentang hal itu,
biasanya hanya suatu mekanisme pertahanan diri. Katakan saja
"ya", kemudian bawa mereka kembali ke ayat-ayat Alkitab
yang telah Anda lihat.
11. "Bagaimana Anda tahu bahwa Alkitab benar?" Untuk
satu hal, para arkeolog membuktikan hal itu. Ada lebih dari
14.000 salinan naskah Perjanjian Baru yang masih ada sampai
hari ini. Dan saat para sarjana membandingkannya, mereka
hanya dapat menemukan tidak lebih dari satu paragraf yang
berbeda -- dan sebagian besar dari ketidaksamaan itu adalah
kesalahan ejaan atau ejaan yang berbeda. Tidak ada di antara
ketidaksamaan itu yang mempengaruhi hal-hal doktrinal yang
mendasar. Semua bukti itu mengacu pada kesimpulan bahwa
kita memiliki teks yang akurat. Penggalan naskah Injil Yohanes
yang pertama dicatat hanya 40 tahun dari saat naskah itu ditulis.
Meskipun kita tahu bahwa Alkitab 100 persen benar, kita perlu
menyadari bahwa kita tidak dapat memaksa orang-orang untuk
menerimanya sebagai sesuatu yang benar. Jika mereka tidak
mau menerimanya, mereka tidak akan mau, tidak peduli berapa
banyak bukti yang kita berikan. Setiap kali kita menawarkan
bukti-bukti, mereka akan meminta lebih -- sebab mereka tidak
ingin percaya.
Ketika saya menemui kaum intelektual yang skeptis, saya ingat
bahwa mereka keras, marah, dan bingung, dan bahwa mereka
telah diberi banyak info yang salah. Saya mengingatkan diri
saya sendiri bahwa seperti itulah dulu saya sebelum
diselamatkan.
Ketika seorang pengacara terkemuka di Universitas Harvard
memutuskan untuk mengadakan pemeriksaan pengadilan
dengan tujuan untuk mencemooh apakah ada cukup bukti untuk
membuktikan kebangkitan Yesus Kristus, tahukah Anda apa
kesimpulan yang diambilnya? Ia berkata di balik bayang-
bayang keraguan, bukti-bukti dalam jumlah yang lebih besar
ada untuk menunjukkan bahwa Yesus Kristus bangkit dari
kematian. Namun ia berkata, "Saya memilih untuk tidak
mempercayainya."
Anda tidak dapat membuat siapa pun percaya terhadap sesuatu.
Anda dapat mencoba meyakinkan saya bahwa Abraham
Lincoln hidup, tetapi jika saya tidak ingin mempercayainya
saya tidak akan percaya.
Pertanyaan yang saya tanyakan pada orang-orang yang berkata
mereka tidak akan mempercayai Alkitab adalah: "Apa yang
akan membuktikan bahwa buku itu adalah Firman Tuhan?"
Sering kali mereka bahkan tidak tahu. Hal itu hanyalah
pertahanan yang diberikan mereka pada Anda.
E. SEBUAH TANTANGAN PRIBADI
Orang-orang yang mati secara rohani banyak di sekitar kita.
Orang-orang yang belum dilahirkan kembali, yang belum
memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus ada di tempat
kerja kita, di lingkungan tetangga kita, di rumah kita.
Sebagai seorang penginjil, saya melakukan cukup banyak
perjalanan. Saya melihat gereja-gereja dengan segala kegiatan
dan program-programnya yang kelihatannya memiliki sedikit
atau bahkan tidak ada kesempatan untuk membawa seseorang
mengenal Yesus Kristus. Saya kira ada beberapa pertanyaan
keras yang harus ditanyakan pada gereja masa kini.
A. Pertanyaan-pertanyaan keras
B. Anda Dibutuhkan
C. Alasan-alasan
D. Berapa Banyak Kesaksian Iman Mereka?
E. Sebuah Impian
F. Maukah Kita Mengambil Resiko?
PERTANYAAN-PERTANYAAN KERAS
Berapa banyak di antara kita yang telah menjadi alat yang
menghantar seseorang datang dan mengenal Yesus Kristus?
Apakah kita benar-benar percaya bahwa jika seseorang tidak
dilahirkan kembali akan binasa? Di mana rasa keterbebanan
kita? Saya takut bahwa kita semua pada saat berdiri di depan
Allah yang kudus dan hidup, akan direndahkan seperti debu
karena kita telah gagal dalam melaksanakan Amanat Agung.
"Berapa banyak dari kita yang telah menjadi alat yang
menghantar seseorang datang dan mengenal Yesus
Kristus?"
Kelihatannya kita telah melupakan misi kita, dan bahwa Allah
telah memperlengkapi kita dengan segala hal yang kita
butuhkan untuk memenuhi misi tersebut. Kekuatan kebangkitan
Kristus, kekuatan yang membangkitkan Dia dari kematian,
hidup dalam diri kita. Dengan kekuatan yang seperti itu, adakah
alasan bagi kita untuk tidak bersaksi tentang iman kita?
ANDA DIBUTUHKAN
Dari 100 pertobatan, hanya 15 orang yang mengenal Kristus
melalui acara pelayanan penginjilan seperti Kebaktian
Kebangunan Rohani. Delapan puluh lima orang mengenal
Kristus melalui kesaksian pribadi. Oleh karena itu betapa
pentingnya bagi kita untuk berbicara kepada sesama tentang
Kristus.
Jika Anda tidak pernah membuka mulut, anda bersalah karena
dosa berdiam diri. Mungkin Anda mengira Anda tidak dapat
melakukan banyak perubahan, tetapi sesungguh Anda dapat.
Coba pertimbangkan cerita berikut ini sebagai contoh. Pada
suatu petang seorang diaken, karena alasan yang hanya
dimengerti oleh ia sendiri, mengesampingkan sebuah kartu
pelayanan kunjungan gereja yang telah diisi oleh seseorang
yang menghendaki kunjungan di rumahnya. Pada minggu itu
Presiden John F. Kennedy terbunuh. Yang membuat diaken itu
terpukul, hari Selasa minggu depannya ia kembali untuk
melihat kartu-kartu kunjungan, nama pada kartu yang ia
sisihkan itu adalah Lee Harvey Oswald, orang yang menembak
presiden.
ALASAN-ALASAN
Ada kecenderungan orang-orang Kristen saat ini mengharapkan
orang lain yang melakukan penginjilan. Kita memiliki alasan-
alasan klasik: "Saya terlalu sibuk." "Itu tugas pendeta." "Saya
tidak mempunyai talenta untuk menginjili." Kita menemukan
alasan, alasan dan alasan.
Waktu Petrus menyangkal Kristus tiga kali, ia berkata dalam
banyak kata, bahwa ia tidak pernah melihat atau mendengar
Yesus. Tak seorang pun di antara kita yang akan memiliki
keberanian untuk berkata seperti itu. Namun kita melakukan hal
yang sama dengan cara yang lain: Kita menyangkal Yesus
Kristus dengan alasan-alasan dan kediaman kita.
BERAPA BANYAK KESAKSIAN IMAN MEREKA?
Saya ingin menanyakan sebuah pertanyaan yang keras.
Sudahkah Anda, dalam tahun lalu, membawa Alkitab Anda dan
membuka halaman-halamannya kepada seseorang yang belum
diselamatkan, untuk menunjukkan kepadanya bagaimana
menjadi seorang Kristen yang mengalami lahir baru? Saya
belum pernah berada di suatu gereja dimana lebih dari 10
persen jemaat menunjukkan bahwa mereka telah bersaksi pada
tahun yang lalu. Kiranya Tuhan mengampuni kita!
Ini adalah masalah yang serius. Seseorang tanpa dilahirkan
kembali dan memiliki hubungan pribadi degan Kristus, sedang
dalam perjalanan ke neraka, siksaan yang tak berkesudahan,
kegelapan, dan kertak gigi. Ada kebutuhan yang sangat
mendesak untuk bersaksi. Namun sebagian dari kita tinggal
diam. Saya sungguh tidak mengerti.
SEBUAH IMPIAN
Saya mempunyai sebuah impian. Dalam impian saya ada
sebuah samudra yang penuh dengan orang-orang yang hanyut.
Ada sebuah batu karang yang muncul dari dalam lautan itu.
Beberapa orang merangkak naik batu itu dan selamat.
"Ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk bersaksi.
Namun sebagian dari kita tinggal diam. Saya sungguh tidak
mengerti.
Dalam penglihatan saya, 10 persen orang-orang yang berada di
atas batu sibuk membuat tali dan tangga, pergi ke tepian, dan
berusaha menarik orang lain untuk naik ke batu tersebut.
Namun yang 90 persen sedang sibuk mengurusi taman, musik,
pekerjaan, dan hidup mereka di atas batu. Mereka memiliki
banyak kesempatan pertemuan dimana mereka menghabiskan
sekian banyak waktu untuk mengembangkan program-program
untuk kembali ke samudra - tetapi mereka tidak pernah pergi.
Pikiran yang terus menerus mengusik dalam mimpi ini "Telah
lupakah mereka bahwa mereka sendiri pernah berada dalam
lautan tersebut?"
Sekelompk kecil orang yang kelihatannya seperti para
pemimpin, lebih menggusarkan saya lagi. Mereka
menghabiskan waktu dengan berusaha naik lebih tinggi ke atas
batu. Kelihatannya mereka tidak ingin berada di dekat tepian
sebab berada di situ membawa resiko. Kematian, penyakit,
kehilangan - hal itu ada di bawah sana. Namun kelompok yang
berada di atas batu itu menghabiskan lebih banyak waktu untuk
menyendiri dalam rasa aman yang palsu di bagian batu yang
lebih atas. Namun demikian setiap orang mendengar suara
berkata, "Maukah engkau datang? Maukah engkau menolong
saya?"
MAUKAH KITA MENGAMBIL RESIKO?
Dalam mimpi saya, batu itu adalah salib kalvari. Suara yang
mereka dengar adalah suara Yesus Kristus memanggil anda dan
saya yang datang. Hanya ada satu hal yang tertinggal, dan itu
adalah apakah kita bersedia atau tidak. Pertanyaannya ialah,
maukah anda dan saya berubah? maukah kita mendengar suara
itu dan mengambil resiko dan bicara untuk menyelamatkan
yang lain?
Jika jawaban anda adalah "ya", berdoalah demikian sekarang
juga: Tuhan, jadikan saya hambaMu yang taat. Saya telah
bersalah karena berdiam diri. Setiap hari, setiap saat, saya
akan berusaha untuk bersaksi tentang Engkau kepada orang
lain.
INGATLAH : Keberhasilan bukanlah membawa seseorang
kepada Kristus. Keberhasilan adalah memancarkan hidup
kristiani, bersaksi tentang Injil, dan mempercayakan hasilnya
kepada Allah.
F. KATA-KATA KUNCI
Lahir Baru :
diberi kehidupan rohani yang baru melalui
Kristus menjadi anak Allah (Lih. Yoh 3:1-
36).
Orang Kristen :
seseorang telah menerima karunia
keselamatan secara pribadi yang disediakan
oleh Yesus Kristus.
Hidup Kekal :
keadaan seseorang yang memiliki hubungan
yang benar dengan Allah, keberadaannya di
surga untuk selama-lamanya.
Penginjilan :
proses menceritakan kepada sesama tentang
Yesus dan apa yang telah Dia lakukan untuk
mereka.
Iman :
tindakan mempercayai, mengandalkan,
bergantung pada seseorang untuk melakukan
sesuatu untuk anda. Untuk diselamatkan dari
hukuman dosa kita perlu untuk mempercayai
Yesus Kristus.
Pengampunan :
penghapusan hukuman dosa untuk kesalahan-
kesalahan yang kita lakukan.
Injil :
kebenaran tentang kehidupan, kematian dan
kebangkitan Yesus, dan bagaimana kita dapat
memiliki hidup kekal.
Surga :
tempat keberadaan Allah yang khusus dan
rumah yang kekal untuk semua orang yang
telah diampuni.
Neraka :
tempat penghakiman kekal untuk semua
orang yang menolak Kristus.
Kedamaian
sejati
:
Perasaan suka cita dan kepuasan pribadi yang
dialami oleh orang-orang yang memiliki
hubungan yang benar dengan Allah.
Yesus Kristus :
Pribadi kedua dari Trinitas Allah yang
menjadi anak manusia untuk membayar lunas
hukuman dosa kita dan memulihkan
hubungan kita dengan Allah.
Keselamatan :
pekerjaan Allah dimana dia menyelamatkan
orang yang berdosa yang terbelenggu neraka
dan memberi pengampunan karena apa yang
dilakukan Kristus di atas kayu salib.
Dosa : pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah.

More Related Content

What's hot

Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamatStudi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamatMisionaris Xaverian
 
Spiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanSpiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanJohan Setiawan
 
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.amargland
 
Orang Kristen Aneh di Sekitar Kita
Orang Kristen Aneh di Sekitar KitaOrang Kristen Aneh di Sekitar Kita
Orang Kristen Aneh di Sekitar KitaJohan Setiawan
 
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanPernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanTogar Sianturi
 
Warta gereja 23 juni 2013
Warta gereja 23 juni 2013Warta gereja 23 juni 2013
Warta gereja 23 juni 2013chacharebecca
 
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Katalis Media-Literatur
 
Merendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMerendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMellianae Merkusi
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)wilaxmalaikat
 
Mengenal kristus dengan benar
Mengenal kristus dengan benarMengenal kristus dengan benar
Mengenal kristus dengan benarslametwiyono
 
Pel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikosPel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikoswilaxmalaikat
 

What's hot (18)

Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamatStudi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
 
Spiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanSpiritualitas Pernikahan
Spiritualitas Pernikahan
 
Multiply sept for view
Multiply sept for viewMultiply sept for view
Multiply sept for view
 
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
 
On Being A Servant of God
On Being A Servant of GodOn Being A Servant of God
On Being A Servant of God
 
Orang Kristen Aneh di Sekitar Kita
Orang Kristen Aneh di Sekitar KitaOrang Kristen Aneh di Sekitar Kita
Orang Kristen Aneh di Sekitar Kita
 
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanPernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
 
Warta gereja 23 juni 2013
Warta gereja 23 juni 2013Warta gereja 23 juni 2013
Warta gereja 23 juni 2013
 
Buletin Edisi52 2009
Buletin Edisi52 2009Buletin Edisi52 2009
Buletin Edisi52 2009
 
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
 
Merendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMerendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diri
 
Evangelism
EvangelismEvangelism
Evangelism
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Mengenal kristus dengan benar
Mengenal kristus dengan benarMengenal kristus dengan benar
Mengenal kristus dengan benar
 
Warta gereja-151004
Warta gereja-151004Warta gereja-151004
Warta gereja-151004
 
Pel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikosPel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikos
 
Warta gereja-150920
Warta gereja-150920Warta gereja-150920
Warta gereja-150920
 
Pel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikosPel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikos
 

Similar to Bagaimana bersaksi tanpa berdebat

Buaya Darat Didalam Gereja
Buaya Darat Didalam GerejaBuaya Darat Didalam Gereja
Buaya Darat Didalam GerejaEl Roi Sipahelut
 
031808 obama speech (malay)
031808   obama speech (malay)031808   obama speech (malay)
031808 obama speech (malay)VogelDenise
 
031808 obama speech (malay)
031808   obama speech (malay)031808   obama speech (malay)
031808 obama speech (malay)VogelDenise
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusJohan Setiawan
 
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAjaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAhmadi Muslim
 
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018David Syahputra
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016David Syahputra
 
Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44alkitabiah
 
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010Tabloid reformata edisi 128 juni 2010
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010Reformata.com
 
Pedang roh edisi_76
Pedang roh edisi_76Pedang roh edisi_76
Pedang roh edisi_76alkitabiah
 
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018David Syahputra
 
DiscipleShift 1 From Reaching to Making
DiscipleShift 1 From Reaching to MakingDiscipleShift 1 From Reaching to Making
DiscipleShift 1 From Reaching to MakingJohan Setiawan
 

Similar to Bagaimana bersaksi tanpa berdebat (20)

Buaya Darat Didalam Gereja
Buaya Darat Didalam GerejaBuaya Darat Didalam Gereja
Buaya Darat Didalam Gereja
 
031808 obama speech (malay)
031808   obama speech (malay)031808   obama speech (malay)
031808 obama speech (malay)
 
031808 obama speech (malay)
031808   obama speech (malay)031808   obama speech (malay)
031808 obama speech (malay)
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang Mahakudus
 
ORK 23 Maret 2023.pptx
ORK 23 Maret 2023.pptxORK 23 Maret 2023.pptx
ORK 23 Maret 2023.pptx
 
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
 
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAjaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
 
ORK 10 juni 2021.pptx
ORK 10 juni 2021.pptxORK 10 juni 2021.pptx
ORK 10 juni 2021.pptx
 
bab 2 agama.pptx
bab 2 agama.pptxbab 2 agama.pptx
bab 2 agama.pptx
 
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016
 
Pertemuan 3 & 4
Pertemuan 3 & 4Pertemuan 3 & 4
Pertemuan 3 & 4
 
Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44
 
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010Tabloid reformata edisi 128 juni 2010
Tabloid reformata edisi 128 juni 2010
 
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
 
Pedang roh edisi_76
Pedang roh edisi_76Pedang roh edisi_76
Pedang roh edisi_76
 
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018
 
Berbicara soal agama
Berbicara soal agamaBerbicara soal agama
Berbicara soal agama
 
DiscipleShift 1 From Reaching to Making
DiscipleShift 1 From Reaching to MakingDiscipleShift 1 From Reaching to Making
DiscipleShift 1 From Reaching to Making
 
3198086.ppt
3198086.ppt3198086.ppt
3198086.ppt
 

Recently uploaded

SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEIGilbertFibriyantAdan
 
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.pptMichaelPateh1
 
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan SundalPerintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundalelziramagdalene29
 
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...KangSarungPangeranBe
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Adam Hiola
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024GilbertFibriyantAdan
 
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamKEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamsyifaavirarachman
 

Recently uploaded (7)

SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
 
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan SundalPerintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
 
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamKEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
 

Bagaimana bersaksi tanpa berdebat

  • 1. KATA PENGANTAR Bagaimana bersaksi tanpa berdebat? Jawabannya haruslah lembut, berkaitan dan dapat bertahan lama. "Penginjilan persahabatan" adalah suatu cara penting untuk menarik orang-orang kepada perubahan yang Kristus sedang perbuat dalam diri kita (1Pet 3:15). Namun apakah itu jawaban yang menyeluruh? Sudahkah sebagian dari kita menggunakan strategi itu sebagai alasan untuk tidak berbicara secara terbuka entang iman kita? Ketika saya bertemu Bill Fay, saya merasakan iman yang dalam dan keyakinan yang menyuarakan kebenaran. Mendengar ceritanya dan mendengarkannya menjelaskan cara- cara praktis untuk lebih langsung dalam bersaksi, membangun kembali rasa kebutuhan yang amat sangat dalam hati saya sendiri. RBC menawarkan pengalaman dan metode kesaksian Bill bukan karena kami menganggap bahwa itulah satu-satunya cara, namun karena kebutuhan untuk dipengaruhi oleh seseorang yang sedang mengerjakan segala hal yang ia dapat lakukan untuk menjangkau orang-orang bagi Kristus. Martin R. De Haan II Diterbitkan untuk kalangan sendiri oleh Jemaat Gembala Agung BPW Lemah Gempal. Diterjemahkan dari How Can I Share My Faith Without an Argument? Naskah dilindungi oleh hak cipta (c) 1991 pada RBC Ministries SMI-002-93.
  • 2. A. TENTANG PENULIS BUKU INI "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa", dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup yang kekal. - Paulus (1Tim 1:15-16) Yesus Kristus mengubah hidup. Sama seperti Dia mengubahkan tujuan hidup Rasul Paulus secara dramatis, Tuhan terus menerus mengubah hidup manusia hingga masa kini. Bill Fay, penulis buku ini, adalah salah satu dari orang- orang tersebut. Ia sedang mengejar tujuan hidupnya sendiri ketika Tuhan membuatnya jatuh tersungkur. Pada awal hidupnya, Bill telah memutuskan untuk menjadi orang nomor satu dalam segala hal yang ia perbuat -- tidak peduli apa pun juga. Di perguruan tinggi ia menemukan berbagai cara untuk menipu demi mencapai tujuan. Namun yang lebih penting, ia belajar berjudi. Kenyataannya, bakat- bakatnya yang luar biasa sebagai penjudi licik, membantunya untuk membiayai kehidupannya di perguruan tinggi. Setelah lulus ia menjadi sales dan dengan cepat menapak jenjang kariernya. Namun dalam hidupnya, ia menghadapi suatu dimensi baru ketika ia mengunjungi Las Vegas, surga para penjudi. Karena keahliannya bermain kartu, ia mulai dikenal, dan ia menjalin hubungan dengan orang-orang terkemuka di dunia hitam. Sementara ia tetap memegang jabatannya, ia mulai menjadi penghubung mafia di seluruh negara.
  • 3. Bill pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dari satu istri ke istri lain, untuk mengejar tujuan pribadinya. Ia mengira akan memperolehnya ketika ia menjadi pimpinan di sebuah perusahaan besar. Ia memiliki banyak limousine, pengeluaran besar, penghargaan, jam tangan Rolex, cincin berlian, dan emas di tangan serta lehernya. Namun di tengah-tengah tumpukan uang, kekuasaan, dan kemewahan; hidupnya sunyi dan kosong. Di samping pekerjaan tetap, Bill kemudian memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan lain yang akan memanfaatkan kemampuan pemasarannya. Ia membangun salah satu rumah bordil terbesar di Amerika Serikat. Namun bisnis ini membawanya ke dalam kesulitan. Ia ditahan sehubungan dengan usahanya yang baru itu, dan perusahaan memecatnya. Meskipun demikian, Bill memulai bisnis penelitian dan mulai mencetak uang lagi. "Di tengah-tengah tumpukan uang, kekuasaan, dan kemewahan; hidupnya sunyi dan kosong Sebagai hiburan yang menyenangkan selama hidupnya yang penuh gejolak dan ketegangan itu, Bill pergi ke sebuah tempat berlibur di Colorado yang bernama Lost Valley Ranch. Pada mula ia tidak tahu kalau tempat itu mempekerjakan orang- orang yang percaya pada Kristus. Namun ia memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan tempat tersebut. Bill dapat meladeni orang Kristen mana pun yang berani berdebat dengannya. Namun pada suatu pagi di hari Paskah, ia mendengar sesuatu yang mengganggunya sampai ia menyerahkan hidupnya pada Kristus. Selama kebaktian di tempat terbuka, seorang pria muda kira-kira berusia 22 tahun berbicara tentang perbedaan antara kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. Bill mendengarkan dengan sungguh-sungguh
  • 4. karena ia tahu ia tidak memiliki kedamaian sejati. Namun saat pria itu berkata bahwa kedamaian datang hanya melalui hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, Bill menaiki kudanya dan merengut, "Aku tidak butuh omong kosong seperti itu dalam hidupku." Dan ia mengendarai kudanya keluar dari padang rumput itu. Beberapa saat kemudian, Bill berjalan masuk ke tempat penyimpanan raket dan bertemu seorang pria yang kelak memainkan peran penting sampai ia beriman pada Kristus. Dr. Paul Grant baru saja bermain tenis hari itu setelah meminta kesempatan kepada Tuhan agar dapat bersaksi tentang imannya. Kedua orang itu bertemu, dan Paul bercerita tentang Kristus kepada Bill dengan penuh kasih. Paul mengundang Bill dan istrinya, Peggy, ke gereja. Setelah kebaktian ia mengundang mereka ke rumahnya. Paul dan istrinya, Kathie, memancarkan hubungan pribadi dengan Kristus. Walaupun tergerak oleh kesaksian mereka, Bill belum siap untuk memberikan hidupnya kepada Kristus. Masih dalam masa percobaan dari penahanan sebelumnya, Bill ditangkap karena kasus pemukulan polisi. Setelah berakhir minggu di penjara dengan uang jaminan sebesar $250,000 dolar, hidupnya sampai pada titik kritis. Bill hanya duduk di rumahnya selama dua hari dengan berurai air mata. Kepahitan hidup terasakan olehnya. Ia ingin lari dari kenyataan melalui obat-obatan, alkohol, bahkan bunuh diri. Berkat kemurahan Allah, ia tidak memilih salah satu dari cara-cara tersebut. Istri Bill menyarankan agar ia mengundang pendeta yang telah menikahkan mereka. Setelah mengemukakan beberapa keberatan, akhirnya ia menelepon juga. Apa yang ia dengar tujuh tahun yang lalu di sebuah ranch, kembali muncul di
  • 5. benaknya. Kepada pendeta itu ia menyampaikan keinginannya akan kedamaian sejati. Hari berikutnya ia mengendarai mobilnya sejauh lebih dari 135 km ke sebuah gereja kecil di daerah pedalaman. Dengan berlutut di atas lantai yang berdebu, ia datang untuk mengenal Yesus Kristus secara pribadi. Hal itu terjadi tanggal 4 Maret 1981. Ia meninggalkan gereja itu sebagai orang yang berbeda. Ia kembali ke rumah dan menghadapi pemeriksaan pengadilan, namun diputus bebas. Ketika ia meninggalkan pengadilan, ia memutuskan untuk tidak pernah mendekati penjara lagi. Namun Tuhan memiliki rencana lain. Selama beberapa tahun kemudian, ia mengunjungi orang-orang hukuman di penjara untuk bersaksi tentang Yesus kepada mereka. Aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Filemon 1:6 Sejak itu, Bill telah bersaksi tentang imannya kepada orang- orang dari berbagai latar belakang dan mengajar banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Namun Bill sendiri mengatakan, "Keajaiban yang terbesar dari semuanya bukanlah perubahan dalam apa yang saya lakukan, tetapi perubahan dalam diri saya. Pencarian kekuasaan, uang dan wanita telah digantikan dengan pengejaran kebajikan-kebajikan yang pernah saya rendahkan: kasih, kejujuran, kesetiaan, pengurbanan, kedisiplinan, kerendahan hati, iman, kesabaran, dan ketabahan. Dan karena saya tahu bahwa satu-satunya kehidupan yang berarti untuk dijalani adalah hidup melalui Kristus, saya telah menjadikan hidup saya hidup yang bersaksi tentang Dia kepada sesama manusia."
  • 6. Pada halaman-halaman berikut ini, Bill akan menjelaskan bagaimana ia bersaksi tentang imannya dengan penuh percaya diri, dan bagaimana Anda juga dapat melakukannya. Redaksi Bill Fay adalah lulusan Seminari Denver, pendeta khusus liga utama tim baseball Colorado Rockies dan tim baseball Denver Zephyrs Triple-A, pendeta khusus untuk dua departemen kepolisian, pembicara program radio nasional Let's Go, dan pembicara nasional dan pemimpin seminar. B. MENGATASI BERBAGAI KENDALA Pernahkah Anda ingin bersaksi tentang iman Anda tetapi tidak jadi karena takut? Ketika saya menanyakan pertanyaan ini dalam banyak acara pertemuan di gereja, pendeta pun mengakuinya. Hal ini wajar. Apa yang menyulitkan kita untuk bersaksi tentang iman kita? Dalam sebuah seminar yang saya pimpin, orang-orang memberikan jawaban sebagai berikut:  Saya tidak tahu bagaimana mengarahkan pembicaraan ke Injil. Saya takut ditolak.  Saya tidak tahu bagaimana memulai percakapan tentang hal-hal yang berbau rohani.  Saya kurang yakin Tuhan mau berbicara melalui saya.  Saya tidak dapat membayangkan orang-orang akan mau mende-ngarkan apa yang saya katakan. Kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun sebelumnya kita perlu untuk memperjelas peran dan sikap kita yang tepat.
  • 7. Kita perlu menghilangkan mentalitas "harus memenangkan mereka". Orang tidak akan beriman kepada Kristus karena kepandaian kita "memaksa" mereka untuk percaya. Kita harus menyadari bahwa jika kita "memenangkan" seseorang untuk Kristus, ia belum tentu benar-benar diselamatkan. D.L. Moody, seorang penginjil, sedang naik kereta api ketika seorang pemabuk datang kepadanya dan berkata, "Tuan Moody, saya adalah salah seorang yang bertobat karena Anda." Moody menjawab, "Saya kuatir Anda benar, karena nampak jelas Anda bukan petobat milik Tuhan." Kita juga harus meyakini bahwa keberhasilan di mata Tuhan adalah: bersaksi tentang iman dan memancarkan hidup kekristenan kita. Dia tidak mengukur keberhasilan dengan berapa orang yang kita bawa kepada Yesus Kristus. Tugas kita adalah beriman kepadaNya. Tentu saja kita masih takut gagal dan ditolak. Tidak ada perasaan yang lebih kuat di dunia ini daripada perasaan- perasaan tersebut. Perasaan itu menyakitkan. Namun kita harus ingat bahwa orang-orang dalam Injillah yang ditolak, Yesus yang mereka tolak, bukan kita. Sepertinya kita yang ditolak, tetapi kita harus membebaskan diri dari perasaan yang menyebabkan kita merasa seperti itu. Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku" (Yoh 6:44). Keberhasilan bukanlah membawa seseorang kepada Kristus. Keberhasilan adalah memancarkan hidup kristiani, bersaksi tentang Injil, dan mempercayakan hasilnya kepada Allah. Rasul Paulus menulis kepada orang-orang percaya di Korintus, "Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar" (1Kor 2:3). Namun hal itu
  • 8. tidak membuatnya berhenti. Kenyataannya, sebagian besar kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis oleh orang yang "penakut" itu. Allah memahami bahwa kita mungkin merasa takut. Namun kita tidak memiliki alasan untuk tidak bercerita kepada orang lain tentang Kristus, karena kuasaNya menjadi sempurna di dalam kelemahan kita (2Kor 12:9). Saya merasa takut setiap kali harus ke rumah sakit. Hal itu terlalu berat buat saya. Namun kenyataan itu tidak menjadi alasan buat saya untuk tidak menengok orang-orang yang telah Allah percayakan untuk saya layani di rumah-rumah sakit. Kita harus pergi -- baik suka maupun tidak. Ingatlah Musa. Ia gagap. Musa tidak akan menjadi seorang penyiar TV yang baik pada masa kini. Allah memilih kelemahan-kelemahan yang ada di dunia ini untuk mempermalukan orang-orang bijak dan kuat. Dan jika ada orang yang memenuhi kriteria untuk hal-hal tersebut di atas, sayalah orangnya. Dan akhirnya, jika Anda berpikir bahwa orang yang kepadanya Anda ingin bersaksi adalah orang yang sulit, Anda harus percaya bahwa Allah adalah Allah dari segala hal yang mustahil. Anda dan saya perlu mengingat bagian kita dan bagian Allah dalam proses menyaksikan iman kita. BAGIAN KITA  "Yesus mendekati mereka dan berkata: 'KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu'" (Mat 28:18-19).
  • 9.  "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan- akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami" (2Kor 5:20). BAGIAN TUHAN  "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman TUHAN semesta alam" (Za 4:6)  "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh" (1Kor 2:4).  "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku" (Yoh 6:44). "Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya" ( Yoh 6:65). C. BAGAIMANA SAYA DAPAT BERSAKSI? Saya ingin memaparkan pendekatan langkah demi langkah yang sederhana yang telah saya gunakan dalam bersaksi kepada orang lain. Dengan cara ini saya menghindari perdebatan yang tidak perlu yang akan menghalangi penyampaian Injil secara lengkap. Mula-mula saya menanyakan lima pertanyaan untuk menentukan kondisi rohani orang tersebut. Melalui hal itu saya mencari informasi, bukan menyampaikan alasan-alasan saya. Kemudian, saya meminta orang itu membaca beberapa ayat- ayat kunci dari Alkitab dan menanyakan ayat-ayat tersebut berbicara apa kepadanya. Tujuannya bukan untuk berkotbah,
  • 10. tetapi agar Roh Kudus memberi keyakinan, sementara orang itu membaca dan berpikir tentang kebenaran-kebenaran dari Alkitab. Langkah ketiga berupa lima pertanyaan yang lain lagi. Pertanyaan-pertanyaan ini meringkas kebenaran-kebenaran ayat-ayat yang baru saja ia baca, dan ia terpanggil untuk mengambil keputusan menerima Kristus.  Langkah 1 -- Pendekatan  Langkah 2 -- Dasar Alkitab  Langkah 3 -- Penutup  Ringkasan  Langkah 1 -- Pendekatan  Langkah 2 -- Dasar Alkitab  Langkah 3 -- Penutup  Ringkasan LANGKAH 1 -- PENDEKATAN PENDEKATAN (Pertanyaan) 1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu? 2. Menurut Anda, siapakah Yesus? 3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada? 4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan pergi? 5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar, maukah Anda mengetahuinya? Pada saat Anda mengajukan pertanyaan, hal itu memberi kesempatan pada orang tersebut untuk menyatakan pandangannya. Orang senang menyatakan pendapat-pendapat mereka. Ketika Anda menanyakan satu pertanyaan, jangan
  • 11. menanggapinya dengan jawaban Anda sendiri; maka Anda tidak akan mengakhirinya dengan debat panjang. Pada saat orang itu berkata bahwa ia akan bereinkarnasi atau berakhir saat meninggal, Anda pasti ingin melompat dan menanggapi. Tetapi jangan melakukannya! Sebagai tambahan dari pertanyaan-pertanyaan ini, saya kadang- kadang menggunakan pertanyaan-pertanyaan pengantar yang lain sebagai penghubung. Salah satu yang menjadi favorit saya adalah: Apakah Anda ke suatu gereja tertentu? Hal itu tidak terlalu memojokkan. Cobalah hal itu pada saat orang tersebut ada di tempat kerja dan amati apa yang terjadi. Pertanyaan itu dapat menjadi alat penghubung yang efektif untuk masuk dalam pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu? Pertanyaan pertama ini tidak menanyai orang apakah mereka percaya kepada Allah -- pertanyaan seperti itu mungkin akan menyebabkan Anda mendapat jawaban, "Bukan urusanmu." Namun jika Anda menanyai mereka apakah mereka memiliki kepercayaan rohani tertentu, mereka akan berbicara kepada Anda, sekitar 5-10 menit. Biarkan mereka berbicara, sebab jika mereka melakukan hal itu, mereka tidak akan terlalu mendebat Anda. Jika mereka menjawab langsung "ya" tanpa penjelasan apa pun, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. 2. Menurut Anda, siapakah Yesus? Pada saat Anda bertanya pada seseorang apa pendapatnya tentang Yesus, ia biasanya akan menanggapi, "Anak Allah" atau "Orang yang mati disalib." Namun jika saya bertanya tentang hal itu kepada Anda, saya berharap jawaban Anda akan menggambarkan hubungan pribadi Anda dengan Yesus. Saya
  • 12. mengharapkan Anda berkata, "Allahku dan Juruselamatku." Oleh karena itu, perhatikan dengan baik jawaban orang itu. 3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada? Pertanyaan ini aman. Ini pertanyaan intelektual. Secara sederhana pertanyaan ini menanyakan apa yang mereka percayai tentang kehidupan yang akan datang. 4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan pergi? Jika ke sorga, mengapa Anda berpendapat demikian? Saya bertanya kepada seorang wanita, "Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada?" Ia menjawab dengan tegas, "Jelas tidak ada." Namun pertanyaan keempat ini adalah bersifat pribadi. Jadi ketika saya menanyai ke mana ia akan pergi jika ia meninggal, ia berkata, "Tentu saja ke surga." Pendapat ini mengalir dari kepala ke hatinya. Ketika Anda mulai berbicara tentang aspek-aspek pribadi kehidupan seseorang, ia akan mulai serius. Jika orang menjawab, "Surga," tanyakan, "Mengapa?" Jawaban mereka akan menunjukkan dengan tepat kepercayaan mereka yang sesungguhnya. Jika mereka berkata, "Tidak tahu," lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. 5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar, maukah Anda mengetahuinya? Pertanyaan terakhir ini adalah pertanyaan yang sulit. Yesus membuat orang-orang Farisi dan Saduki jengkel dengan pertanyaan-pertanyaanNya yang keras, jadi saya tidak ragu- ragu menanyai mereka demikian.
  • 13. Apakah dua kemungkinan jawaban atas pertanyaan nomor 5? Ya atau tidak. Jika "ya", teruskan. Jika jawabannya "tidak", berhenti. Dan tahukah Anda apa yang akan terjadi setiap kali Anda berhenti? Orang itu akan berkata, "Tidakkah Anda ingin memberitahu saya?" Kasus seperti ini sangat sering terjadi. Jika Anda mendapat jawaban tidak, ingatlah, itu bukan persoalan Anda, itu urusan Allah. VARIASI PENDEKATAN Anda dapat membuat variasi pendekatan dalam beberapa cara. Di bawah ini saya berikan beberapa contoh. Contoh 1: Saya sedang berada di suatu bandara dan saya berada di tempat pengambilan tiket sebelum naik ke pesawat. Saya mengamati seorang wanita yang sendirian. Saya mendekatinya dan berkata, "Saya memiliki satu pertanyaan." Dan ia bertanya, "Apa?" Saya berkata, "Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan pergi?" Ia berkata, "Ini adalah pertanyaan yang penting." Kemudian saya mengajaknya ke satu sudut, dan akhirnya ia menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus. Pertanyaan-pertanyaan ini hanya merupakan suatu penyelidikan untuk mengetahui kesiapan hatinya. Anda dapat mengatur mereka sesuai dengan keinginan Anda. Jika Anda ingin langsung ke persoalan inti, tanyakan saja. Tidak ada percakapan yang tidak dapat diarahkan ke pertanyaan- pertanyaan tersebut di atas. DERRINGER "Derringer" adalah sebuah pistol saku kecil. Para penjudi Barat kuno menggunakannya untuk menembaki lawan mereka. Jika Anda pergi ke suatu tempat dengan seseorang, jangan membawa "senjata" Anda (Alkitab yang dipakai ke gereja).
  • 14. Jika Anda ingin mendekati saya sebelum saya menjadi orang Kristen dan meletakkan Alkitab besar Anda di atas meja restoran, Anda dan Alkitab itu tak akan ditanggapi. Bawalah Alkitab saku yang kecil. Setiap hari bila Anda menaruh di saku atau tas, berdoalah dan katakan, "Tuhan, saya telah siap." Contoh 2: Anda dapat berkata kepada seseorang, "Di suratkabar Anda membaca tentang olahragawan ternama yang mencetak banyak uang namun kehidupan pribadinya kacau balau. Menurut Anda, apa yang membuat seseorang berbahagia? Saya ingin tahu apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu? Siapa Yesus menurut pemahaman Anda?" Contoh 3: Anda dapat berkata, "Anda tahu bukan, berbagai ketegangan di dunia dan peperangan yang sedang berlangsung, apakah Anda berpikir tentang para tentara itu yang mungkin akan meninggal? Pernahkah Anda memikirkan apa yang akan terjadi pada seseorang jika mereka meninggal? Bagaimana dengan Anda? Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan pergi?" Anda dapat mengarahkan percakapan apa pun ke dalam konfrontasi yang tidak kentara. Namun jangan meninggalkan pertanyaan-pertanyaan tadi, atau Anda mungkin tidak akan mendapat kesempatan lagi untuk berbicara tentang Tuhan kepada mereka. Contoh 4: Seorang saksi Yehova datang ke rumah saya. Saat itu saya sedang terburu-buru untuk pergi memenuhi suatu janji, tetapi saya membuka pintu juga. Ia berkata, "Hallo, saya dari Watchtower." Saya berkata, " Sebentar, saya benar-benar harus pergi, tetapi saya mempunyai satu pertanyaan." Ia bertanya, "Apa itu?" Saya berkata, "Jika apa yang Anda percayai ternyata salah, maukah Anda mengetahuinya?" Ia menjawab, "Tapi,
  • 15. Tuan, apa yang saya percayai itu benar, dan saya datang ke sini untuk membagikan kebenaran dan wahyu itu kepada Anda." Saya berkata, " Bu, itu bukan pertanyaan saya." Saya mengulang hal ini 12 kali. Akhirnya ia berkata, "Baiklah." Dan ia telah kembali ke rumah saya dua kali. Pokok pikiran dari seluruh pertanyaan tersebut adalah untuk masuk ke Alkitab. Kuasa itu ada pada firman Allah. Saya ingin mengarah ke dalam firmanNya. Contoh 5: Saya mempunyai seorang teman yang membaca 1200 kata dalam satu menit dan ingat segala hal yang ia pernah baca. Selama 20 tahun ia menjadi seorang ateis dengan hobinya menggoyahkan iman orang-orang percaya lainnya. Pada suatu hari di Guam, di sebuah bis, ia melihat seorang laki- laki yang sedang diganggu oleh beberapa orang. Seseorang merebut Alkitabnya dan melemparkannya keluar lewat jendela. Teman saya yang memiliki hati yang peka itu, mendekat dan berkata, "Mengapa Anda membiarkan mereka melakukan hal itu kepadamu?" Orang itu berkata, "Saya seorang Kristen." Teman saya menanggapi hal ini dengan berkata, "Maksud Anda, Anda mau mengatakan bahwa Anda percaya seseorang dimuntahkan dari mulut ikan paus?" Orang itu menjawab ya. Teman saya bertanya dengan cepat, "Dari mana Anda tahu?" Jawabnya, "Alkitab saya mengatakan demikian." Hal ini dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan lagi dan orang itu menjawab dengan ya atau tidak dan berkata, "Alkitab saya mengatakan demikian." Hal ini sangat menggusarkan teman saya sehingga ia pulang, meminjam sebuah Alkitab, dan membacanya selama akhir pekan. Sebuah ayat dalam kitab
  • 16. Ayub yang mengatakan, "Diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah" berbicara kepadanya (Ayub 37:14). Selama dua minggu ia berpikir dan bergumul antara bunuh diri atau percaya Kristus, sebelum akhirnya ia menyerahkan diri kepada Tuhan. Sekarang ia adalah seorang Kristen, pembela iman yang tangguh. Hal yang paling penting adalah: Jangan sampai merasa terancam. Katakan "ya" bila "ya" dan "tidak" bila "tidak".  Langkah 1 -- Pendekatan  Langkah 2 -- Dasar Alkitab  Langkah 3 -- Penutup  Ringkasan LANGKAH 2 -- DASAR ALKITAB DASAR ALKITAB 1. Roma 3:23 2. Roma 6:23 3. Yohanes 3:3 4. Yohanes 14:6 5. Roma 10:9-11 6. Wahyu 3:20 Allah menggunakan Alkitab untuk mengubah hidup manusia. Langkah kedua dalam bersaksi tanpa berdebat berdasarkan pada dua prinsip berikut. Pertama, dari Roma 10:17, "Iman timbul dari pendengaran." Pendengaran adalah kuncinya. Prinsip kedua, dalam Lukas 10:26, yang saya kutip, "Apa yang kaubaca di sana?" Roh Kuduslah yang akan memberi meyakinkan dan kepastian. Anda hanya bersiap dan melihat Allah melakukan sesuatu.
  • 17. Roh Kuduslah yang akan memberi keyakinan dan kepastian 1. Roma 3:23 -- "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Pada saat saya bersaksi, saya membawa Alkitab dan membukanya di depan orang lain -- di meja atau di pangkuannya. Saya menunjuk Roma 3:23 dan memintanya untuk membacanya dengan bersuara. Kemudian saya bertanya padanya, "Apa yang dikatakannya pada Anda?" Bila Anda bertanya dengan cara demikian, ia tidak dapat berkata, "Itu kan hanya interpretasi Anda sendiri." Ia akan membaca dan mengatakan kepada Anda apa yang dikatakan Alkitab padanya. Dengan demikian ia tidak dapat berkata bahwa Anda yang memberitahu padanya. Ketika Anda melakukannya, orang tersebut akan berbicara, Roh Kudus akan meyakinkan, dan tak seorang pun yang akan memulai perdebatan dengan Anda tentang interpretasi itu. Setelah orang tersebut membaca ayat ini dan memberitahu Anda apa yang didapatnya, bila Anda rasa orang itu memerlukan penjelasan secara sederhana katakan, "Pernahkah Anda membunuh?" Orang itu mungkin berkata, "Belum." Lalu tanyakan, "Pernahkah Anda membenci atau marah pada seseorang?" Ia mungkin akan merasa sedikit terdesak dan berkata, "Yah, Anda sendiri?" Anda berkata, "Tentu pernah." Dan kemudian Anda berkata, "Tahukah Anda bahwa Allah berkata bahwa marah itu sama dengan membunuh?" Pada saat itu ia biasanya akan diam, sebab tiba-tiba ia menyadari bahwa dilihat dari standar kesucian Allah, ia adalah sampah. KE MANA SELANJUTNYA? Di bawah ini adalah saran seandainya Anda bingung bagaimana mengingat ayat
  • 18. selanjutnya yang harus dibuka. Bukalah Alkitab Anda pada Roma 3:23. Buka sedemikian rupa sehingga orang yang sedang menghadap Anda dapat membacanya. Pada tepi yang paling dekat, tulis "Roma 6:23." Sementara Anda membaca Roma 3:23 dengan seseorang, Anda akan melihat referensi ayat berikutnya pada tepi Alkitab Anda. Kemudian, pada bagian Roma 6:23, tulislah di tepinya " Yohanes 3:3" Lakukan hal ini untuk semua ayat yang akan Anda gunakan. Setiap kali Anda membuka sebuah ayat, Anda akan tahu ke mana Anda harus meneruskannya. 2. Roma 6:23 -- "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Mintalah orang itu membaca ayat ini, kemudian tanyakan, "Apa yang dikatakan ayat ini?" Ia akan berkata bahwa karena satu dosa kita binasa. Ayat ini dapat menghancurkan agama seseorang dan perasaan bahwa ia aman-aman saja. Dalam Roma 6:23, garis bawahi atau lingkarilah kata dosa. Kemudian tariklah garis menuju kata maut. Dengan huruf besar, tulislah kata neraka di dekatnya. Kemudian lingkari kata dalam. (Lakukan hal ini di Alkitab Anda sebelum Anda berbicara dengan orang lain.) Ada kecenderungan dalam diri kita untuk terburu-buru. Kita mungkin ingin memberitahu seseorang, "Dengar, tolol, karena satu dosa kamu akan pergi ke neraka. Dan agamamu tidak akan menyelamatkanmu!" Jika Anda melakukan itu, hal tersebut bukan saja tidak kasih, tetapi juga orang itu tidak akan mau mendengar. Anda dapat menyampaikan pesan dengan cara yang lebih halus. Kunci keseluruh-annya terletak pada bagaimana Anda menunjukkannya.
  • 19. Ada kecenderungan dalam diri kita untuk terburu-buru, tetapi kita harus penuh kasih dan lemah lembut dalam menyampaikan Injil Kristus Setelah orang tersebut membaca dan memberitahukan apa yang dikatakan ayat tersebut kepadanya, Anda dapat berkata, "Apakah Anda perhatikan bahwa di dalam Alkitab saya kata dosa saya garis bawahi?" (Menunjuk ke kata itu.) Ia akan berkata, "Ya." Kemudian sambil menunjuk ke kata dosa Anda dapat berkata lagi, "Hal ini mengingatkan saya bahwa dosa yang dimaksud di sini adalah satu dosa, bukan banyak dosa. Allah berkata karena satu dosa Dia akan mengirim saya ke neraka." Anda menunjuk diri Anda sendiri, tetapi orang tersebut akan mengerti maksud Anda. Sekarang, seandainya orang yang Anda ajak berbicara adalah orang yang biasa ke gereja, tanyakan, "Apakah Anda perhatikan bahwa saya melingkari kata dalam? Hal ini mengingatkan saya bahwa saya harus berada dalam suatu hubungan dengan Yesus Kristus, bukan di dalam sebuah agama." Saat itu juga hal-hal yang ia percayai, baptisan anak, sidi, keanggotaan gereja, atau kegiatan keagamaan apa pun lenyap. Dengan ayat ini Anda dengan sopan telah menunjukkan padanya bahwa ia tidak memiliki harapan. Dan Anda telah melakukannya dengan baik sekali. 3. Yohanes 3:3 -- "Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Untuk mengingatkan Anda sendiri, di tepi Alkitab di dekat Yohanes 3:3, tariklah sebuah garis silang seperti salib Kristus, dan sepanjang garis itu tulislah pertanyaan, "Mengapa Yesus datang untuk mati?"
  • 20. Kali ini ada perkecualian dimana Anda tidak bertanya pada orang itu apa arti ayat tersebut baginya. Mengapa? Karena ia tidak akan tahu. Cara untuk masuk ke ayat ini adalah dengan berkata pada orang tersebut, "Saya tahu seseorang seperti Anda yang mendekati Yesus Kristus dan bertanya padaNya bagaimana cara untuk masuk surga. Orang ini adalah seorang yang religius, tetapi ia tahu bahwa pergi ke gereja saja tidak cukup. Saya ingin Anda membaca dengan keras apa yang Yesus katakan padanya." Dan ia akan membaca, "Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Jangan bertanya padanya apa artinya. Ia tidak akan tahu. Kita tahu dari Alkitab bahwa Nikodemus sendiri bingung. Selanjutnya Anda dapat berkata, "Anda mungkin bertanya- tanya apa yang dimaksud Yesus. Nikodemus berpikir Yesus bermaksud mengatakan bahwa ia harus masuk kembali ke rahim ibunya. Tetapi tidak demikian, Yesus sedang berbicara tentang kelahiran secara rohani." Sekarang adalah saatnya untuk mengajukan pertanyaan. Keluarkan sebuah pena dan buatlah tanda salib dengan menggunakan jari Anda dan pena itu. Kemudian tanyalah, "Mengapa Yesus datang untuk mati?" Lima puluh persen dari orang-orang tersebut tidak akan tahu. Dengarkan jawabannya. Orang itu mungkin akan berkata bahwa Yesus harus melakukan hal itu atau Dia ingin melakukannya. Tanyalah, "Mengapa?" Mungkin ia akan berkata, "Yesus datang untuk mati bagi dosa." Katakan, "Benar. Upah dosa ialah maut. Anda baru saja membacanya dalam Roma 6:23." Kemudian katakan, "Yesus tergantung di kayu salib dan Dia menanggung semua dosa-dosa Anda, dan saya, dan dosa seluruh dunia. Ketika Dia mati di
  • 21. kayu alib tersebut, Dia mati untuk saya, untuk pengampunan saya. Pengampunan itu merupakan karunia dari Allah. Kemudian pegang pena Anda, dan tanyakan, "Jika Anda menginginkan pena ini, apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkannya?" Ia mungkin akan menjawab, "Saya harus berterima kasih." Anda berkata tidak. Kemudian dia mungkin berkata, "Saya harus membayar." Katakan, "Tidak, ini hadiah yang diberikan gratis." Jangan beri ia jawabannya. Biasanya ia akan berkata, "Saya hanya mengambilnya atau menerimanya." Saya tidak tahu mengapa, orang tidak suka menerima sesuatu yang gratis. Namun pada saat mereka mengambilnya, saat itulah Anda dapat berkata, "Nah, hal itu sama dengan apa yang harus Anda lakukan dengan salib. Salib itu tidak menjadi karunia bagi Anda sampai Anda menerimanya untuk diri Anda sendiri." 4. Yohanes 14:6 -- "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Saat Anda sampai pada ayat ini, mintalah orang tersebut untuk membacanya dengan bersuara, kemudian tanyakan apa yang dikatakan ayat tersebut. Orang itu akan berkata bahwa tidak ada jalan lain menuju ke surga untuk bersama-sama dengan Allah jika tidak melalui Yesus. Kadang-kadang saya akan berkata, "Apakah Anda melihat jalan lain menuju ke surga kecuali melalui Yesus Kristus?" Dan saya mendapati orang-orang yang dengan marah berkata, "Tidak!" Menurut Anda mengapa mereka jengkel? Karena mereka pikir itu adalah pertanyaan yang tolol, yang memang demikian, karena ayat ini sangat jelas. Jika mereka mengetahuinya,
  • 22. mereka mungkin akan memberi jawaban yang menunjukkan kejengkelan mereka, "Tidak!" Apa yang Anda dengar ini menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja. 5. Roma 10:9-11 -- "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: 'Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.'" Salah satu hal yang paling sulit bagi orang-orang untuk percaya adalah bahwa mereka dapat diampuni. Setelah Anda meminta orang tersebut untuk membaca Roma 10:9-11 dan ia melakukannya, tanyakan padanya apakah frase "Jika kamu...percaya...kamu akan diselamatkan" itu termasuk para pembunuh, pecandu alkohol, pecandu obat-obat bius, dan lain- lain. Anda tanyakan hal itu sebab jika ia percaya Allah akan mengampuni seorang pembunuh ia akan percaya Allah akan mengampuni ia untuk perzinahan, kecanduan alkohol, obat- obatan, rasa tidak mengasihi, atau apa saja. Hal ini adalah pokok permasalahannya. Salah satu hal yang paling sulit bagi orang-orang untuk percaya adalah bahwa mereka dapat diampuni Namun seandainya saat Anda bertanya padanya apakah itu termasuk para pembunuh dan ia berkata tidak, mintalah ia untuk membaca ayat itu lagi. Biarkan Roh Kudus mengajarnya. Ingatlah ini masalah Roh Kudus. Bukan masalah Anda untuk masuk dalam perdebatan tentang apakah Allah akan mengampuni para pembunuh atau tidak.
  • 23. 6. Wahyu 3:20 -- "Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Seperti ayat-ayat sebelumnya, mintalah orang tersebut untuk membaca ayat ini keras-keras. Kemudian tanyakan, "Apa yang dikatakan ayat itu kepada Anda?" Ia akan berkata bahwa saat kita membuka pintu hidup kita kepada Yesus, Dia akan masuk. Dengan ayat ini Anda ingin orang itu sadar bahwa Yesus sangat ingin masuk ke dalam kehidupan kita. Tuhan rindu kita menjalin hubungan yang benar dengan Dia. Sekarang Anda siap untuk maju ke langkah terakhir.  Langkah 1 -- Pendekatan  Langkah 2 -- Dasar Alkitab  Langkah 3 -- Penutup  Ringkasan LANGKAH 3 -- PENUTUP PENUTUP 1. Apakah Anda orang yang berdosa? 2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas dosa Anda? 3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib untuk Anda dan bangkit kembali? 4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada Kristus? 5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke dalam hati dan hidup Anda?
  • 24. Ini adalah bagian yang paling menakutkan bagi kita -- panggilan untuk mengambil keputusan. Beginilah cara. Lima pertanyaan akhir ini adalah rangkuman dari ayat-ayat kunci yang telah Anda gunakan untuk membimbing orang lain. 1. Apakah Anda orang yang berdosa? Pertanyaan ini menunjuk kembali kepada Roma 3:23, "Karena semua orang telah berbuat dosa." Pada permulaan ia telah melihat bahwa "semua orang" itu termasuk ia. 2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas dosa Anda? Roma 6:23 berkata bahwa pengampunan adalah hadiah cuma-cuma yang disediakan Yesus Kristus. Untuk memperoleh karunia itu kita harus menerimanya sendiri. 3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib untuk Anda dan bangkit kembali? Dalam Yohanes 3:1- 36, Kristus menjelaskan bahwa Dia akan mati bagi dosa-dosa kita dan kita harus mempercayai Dia untuk dilahirkan kembali. 4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada Kristus? Yohanes 14:6 berkata bahwa jalan satu- satunya untuk berdamai dengan Allah ialah melalui Yesus Kristus. 5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke dalam hati dan hidup Anda? Roma 10:9-11 menyatakan bahwa kita diselamatkan pada saat kita menerima kebenaran tentang Yesus secara pribadi dan meletakkan iman percaya kita padaNya. Pada saat Anda menanyakan pertanyaan akhir ini, berdiam dirilah -- dan berdoalah dalam hati untuk orang tersebut. Roh Kudus akan bekerja dalam diri orang tersebut. Tiga puluh detik dalam keheningan akan terasa seperti 20 menit bagi orang tersebut. Inilah saat dimana seseorang sedang membuat
  • 25. keputusan apakah ia ingin mengikut Yesus atau setan. Jadi, kapan pun saya menanyakan pertanyaan akhir itu, saya berdoa dalam hati sekuat tenaga, sementara itu saya berdiam menanti jawabannya. Berdiam dirilah dan berdoa, dan biarkan Roh Kudus melakukan pekerjaanNya Saya pernah melihat seseorang yang yang sampai mandi keringat. Saya tidak mengatakan sepatah kata pun. Saya hanya tetap menatap matanya dan berdoa. Akhirnya ia berkata, "Ya." Dan saya berkata, "Ya untuk apa?" Ia berkata, "Saya siap." Saya berkata, "Siap untuk apa?" Saya ingin ia membuat keputusan pribadi yang jelas. Itu harus merupakan pilihannya, pernyataan dari keinginan hatinya. DOA YANG DISARANKAN Ketika orang yang sedang Anda ajak berbicara berkata bahwa ia siap untuk mengundang Yesus masuk dalam hidupnya, Anda dapat membimbingnya dengan doa seperti ini: Bapa, terima kasih untuk pemberian cuma-cuma berupa hidup yang kekal. Saya tahu saya seorang berdosa dan membutuhkan pengampunanMu. Saya menyesali dosa-dosa saya di masa lalu, dan saya memohon padaMu untuk mengampuni saya. Yesus, saya percaya Engkau mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa saya dan bangkit dari kematian. Sekarang saya membuka pintu hati saya dan mengundang Engkau masuk dalam hidup saya. Saya menyadari tidak ada sesuatu pun yang dapat saya lakukan untuk memperoleh keselamatan, dan saya meletakkan seluruh kepercayaan saya padaMu selama- lamanya. Saya memilih untuk mengikut Engkau sebagai Tuhan saya. Tolonglah saya menjadi orang yang Engkau kehendaki.
  • 26. RINGKASAN PENDEKATAN 1. Apakah Anda memiliki kepercayaan rohani tertentu? 2. Menurut Anda, siapakah Yesus? 3. Menurut Anda, apakah surga dan neraka itu ada? 4. Jika Anda meninggal saat ini juga, ke mana Anda akan pergi? 5. Jika apa yang Anda percayai ternyata tidak benar, maukah Anda mengetahuinya? DASAR ALKITAB 1. Roma 3:23 2. Roma 6:23 3. Yohanes 3:3 4. Yohanes 14:6 5. Roma 10:9-11 6. Wahyu 3:20 PENUTUP 1. Apakah Anda orang yang berdosa? 2. Apakah Anda ingin memperoleh pengampunan atas dosa Anda? 3. Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib untuk Anda dan bangkit kembali? 4. Apakah Anda bersedia menyerahkan diri Anda kepada Kristus? 5. Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke dalam hati dan hidup Anda? D. MENGHADAPI BERBAGAI KEBERATAN
  • 27. Ketika Anda berbicara dengan orang-orang tentang beriman kepada Kristus, Anda mendengar berbagai keberatan, alasan- alasan mengapa mereka tidak mau percaya. Sehubungan dengan berbagai keberatan mereka, kata kunci yang harus Anda ingat adalah mengapa. Saya akan memberi sebuah contoh. Saya kenal seorang laki- laki yang memiliki beberapa restoran McDonald. Saya mendengar ia ingin berbicara dengan seseorang untuk belajar lebih banyak tentang Allah, jadi saya merencanakan untuk menemuinya di salah satu restorannya. Kami duduk di salah satu meja. Kami telah memulai dengan pertanyaan-pertanyaan dan Alkitab, dan ia berkata, "Hanya itu, Bill?" Dan saya berkata, "Hanya itu saja." Keberatannya yang pertama adalah, "Apa yang akan Allah lakukan dengan bisnis saya?" Karena saya tidak tahu apakah Allah akan memberkatinya atau membuat bisnisnya gagal, saya bertanya, "Mengapa? Bagaimana dengan bisnismu?" "Dalam mengatasi berbagai keberatan, kata kunci untuk diingat adalah mengapa." Entah karena Allah menjawab pertanyaan tersebut atau karena pertanyaan itu tidak penting, ia mengarahkan keberatannya ke suatu hal yang sangat berbeda. Ia berkata, "Bagaimana dengan ibu saya?" Saya heran mengapa seorang pengusaha yang sukses begitu memikirkan ibunya sehingga saya berkata, "Mengapa, ada apa dengan ibumu?" Ia berkata, "Ia tidak akan mengakui saya sebagai anaknya!" Saya membuka Matius 10:37 yang mengatakan, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu." Saya menyuruhnya membaca keras-keras, kemudian saya bertanya, "Apa yang dikatakannya padamu?" Ia berkata, "Lebih baik saya cemas
  • 28. tentang ibu saya nanti dan menyerahkan hidup saya kepada Yesus sekarang." Berikut ini beberapa tipe keberatan yang lain: 1. "Saya belum siap." Apa yang akan Anda katakan? Anda tidak berpikir sama sekali mengapa orang itu belum siap, jadi dengan sederhana Anda dapat bertanya, "Mengapa?" 2. "Saya harus berpikir dulu tentang hal itu." Sekali lagi, tanyakan mengapa. Hal itu tidak memperdayakan orang lain, bukan? Karena seringkali keberatan yang pertama hanyalah pertahanan diri yang bersifat spontan. 3. "Saya sudah percaya Allah." Saya akan berkata seperti ini, "Jika Anda telah menjawab ya untuk kelima pertanyaan tadi, maka Anda tidak akan memiliki masalah apa pun untuk menerima Kristus. Mari saya berdoa agar Anda menerima Dia." Orang-orang selalu berkata kepada saya bahwa mereka sudah percaya Allah. Namun saya berkata kepada mereka, "Hal itu tidak akan menolong Anda sama sekali. Setan-setan pun percaya kepada Allah dan mereka gemetar" (Yakobus 2:19). Masih ingat tentang ilustrasi pena? () Anda dapat kembali ke ilustrasi itu dan berkata, "Saya memiliki pena di tangan, namun selama Anda tidak mengambilnya, pena itu bukan hadiah milikmu." 4. "Teman-teman saya akan mengira saya tidak waras." Anda dapat berkata, "Hal itu mungkin benar, tetapi masalahnya sekarang adalah: Apakah Anda siap untuk mengundang Yesus masuk ke dalam hidup Anda?" 5. "Agama-agama lain memberitahu bahwa saya perlu melakukan sesuatuuntuk masuk surga." Hanya ada dua tipe
  • 29. agama di dunia. Yang satu berkata bahwa Yesus mungkin saja seorang nabi, guru, atau orang yang baik, tetapi Dia bukan Allah. Agama tersebut juga percaya bahwa Anda dapat melakukan sesuatu untuk masuk surga -- dengan kegiatan yang menghebohkan, makan makanan yang khusus, melakukan upacara-upacara keagamaan, atau hidup baik. Di sisi lain, kekristenan membuat dua pernyataan yang bertentangan: (1) Yesus adalah Allah, dan (2) Allah harus datang menghampiri manusia; manusia tidak dapat datang kepada Allah. Jadi kita memiliki dua pandangan yang bertentangan yang tidak mungkin keduanya benar. Pertanyaan-pertanyaan yang penting adalah: Mana yang benar? dan bagaimana kita tahu? Mulailah dengan pernyataan tentang Kristus. Dia mungkin seorang pembohong, seorang fanatik, atau Allah. Kristus mungkin berbohong bahwa Dia Allah, atau Dia gila, atau Dia adalah Seorang yang sebagaimana Dia katakan. Tidak ada bukti bahwa Yesus berbohong. Dia secara meyakinkan tidak memiliki ciri- ciri seorang yang fanatik. Jadi hanya tinggal satu kesimpulan: Dia adalah Seorang yang sebagaimana Dia katakan. Kristus mungkin berbohong tentang keberadaanNya sebagai Allah, atau Dia gila, atau Dia adalah Seorang yang sebagaimana Dia katakan 6. "Apakah Allah menyuruh saya berhenti minum alkohol dan mulai pergi ke gereja?" Ketika saya bertobat pada 4 Maret 1981, saya pergi ke seorang pendeta dan bertanya, "Saya tidak harus menjadi seorang pecinta Alkitab, bukan?" "Tidak," jawabnya. Saya berkata, "Bagus. Saya tidak harus membaca Alkitab untuk diselamatkan, bukan?" "Tidak," jawabnya. Saya bertanya, "Dapatkah saya pulang dan minum minuman keras?" Ia berkata, "Yah, tetapi jangan sampai mabuk." Ia tahu jika
  • 30. pertobatan saya sungguh-sungguh, saya tidak perlu melakukannya. (Sekarang, saya membaca Alkitab saya setiap hari dan saya tidak minum minuman keras dalam 10 tahun ini). Kalau orang-orang bertanya pada Anda dengan pertanyaan langsung, jangan terkecoh. Jika mereka bertanya, "Haruskah saya menghentikan cara hidup saya?" Anda lebih baik berkata ya. Mengapa? Karena kepastian itu telah mereka ketahui -- atau jika tidak, mereka tidak akan mengajukan pertanyaan tersebut. Jika mereka tidak mengungkapkannya, jangan mulai mengungkapkan semua dosa yang Anda ketahui dalam hidup mereka. Lihat semua dosa dalam hidup Anda sekarang, apalagi sebelum Anda mengenal Kristus. 7. "Bagaimana Allah dapat mengirim seseorang ke neraka?" Apakah Anda menyadari bahwa Allah tidak melihat ke sekeliling dan dengan mudah berkata, "Saya akan mengirim orang itu dan yang itu ke neraka?" Allah mengirim AnakNya ke dunia untuk menyelamatkan seluruh dunia, tidak sebagian darinya. Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan (Roma 10:13). 8. "Saya belum siap." Saya hanya memiliki satu pertanyaan untuk orang yang berkata seperti itu: "Jika Anda harus meninggal sekarang juga, sebelum menerima Kristus, ke mana Anda akan pergi?" Jika ia menyadari bahwa ia akan pergi ke neraka, ia tidak akan bertahan lebih lama. 9. "Ada kesalahan dalam Alkitab." Waktu saya mendengar hal itu, saya hanya menyerahkan Alkitab saya kepada orang itu dan berkata, "Saya sudah dan sedang membaca Alkitab selama ini. Dapatkah Anda menunjukkan salah satu kesalahannya kepada saya?" Biasanya orang akan berkata, "Yah, saya belum membacanya." Jadi, tergantung di mana Anda berada dalam
  • 31. proses bersaksi tersebut, Anda dapat menunjuk kembali kepada apa yang Alkitab katakan. Maka Anda akan mendengar keberatan tersebut untuk yang terakhir kalinya. 10. "Bukankah ada banyak terjemahan Alkitab?" Jawabnya adalah "ya". Ada banyak terjemahan, tetapi mereka berbicara tentang hal yang sama. Ketika orang bertanya tentang hal itu, biasanya hanya suatu mekanisme pertahanan diri. Katakan saja "ya", kemudian bawa mereka kembali ke ayat-ayat Alkitab yang telah Anda lihat. 11. "Bagaimana Anda tahu bahwa Alkitab benar?" Untuk satu hal, para arkeolog membuktikan hal itu. Ada lebih dari 14.000 salinan naskah Perjanjian Baru yang masih ada sampai hari ini. Dan saat para sarjana membandingkannya, mereka hanya dapat menemukan tidak lebih dari satu paragraf yang berbeda -- dan sebagian besar dari ketidaksamaan itu adalah kesalahan ejaan atau ejaan yang berbeda. Tidak ada di antara ketidaksamaan itu yang mempengaruhi hal-hal doktrinal yang mendasar. Semua bukti itu mengacu pada kesimpulan bahwa kita memiliki teks yang akurat. Penggalan naskah Injil Yohanes yang pertama dicatat hanya 40 tahun dari saat naskah itu ditulis. Meskipun kita tahu bahwa Alkitab 100 persen benar, kita perlu menyadari bahwa kita tidak dapat memaksa orang-orang untuk menerimanya sebagai sesuatu yang benar. Jika mereka tidak mau menerimanya, mereka tidak akan mau, tidak peduli berapa banyak bukti yang kita berikan. Setiap kali kita menawarkan bukti-bukti, mereka akan meminta lebih -- sebab mereka tidak ingin percaya. Ketika saya menemui kaum intelektual yang skeptis, saya ingat bahwa mereka keras, marah, dan bingung, dan bahwa mereka telah diberi banyak info yang salah. Saya mengingatkan diri
  • 32. saya sendiri bahwa seperti itulah dulu saya sebelum diselamatkan. Ketika seorang pengacara terkemuka di Universitas Harvard memutuskan untuk mengadakan pemeriksaan pengadilan dengan tujuan untuk mencemooh apakah ada cukup bukti untuk membuktikan kebangkitan Yesus Kristus, tahukah Anda apa kesimpulan yang diambilnya? Ia berkata di balik bayang- bayang keraguan, bukti-bukti dalam jumlah yang lebih besar ada untuk menunjukkan bahwa Yesus Kristus bangkit dari kematian. Namun ia berkata, "Saya memilih untuk tidak mempercayainya." Anda tidak dapat membuat siapa pun percaya terhadap sesuatu. Anda dapat mencoba meyakinkan saya bahwa Abraham Lincoln hidup, tetapi jika saya tidak ingin mempercayainya saya tidak akan percaya. Pertanyaan yang saya tanyakan pada orang-orang yang berkata mereka tidak akan mempercayai Alkitab adalah: "Apa yang akan membuktikan bahwa buku itu adalah Firman Tuhan?" Sering kali mereka bahkan tidak tahu. Hal itu hanyalah pertahanan yang diberikan mereka pada Anda. E. SEBUAH TANTANGAN PRIBADI Orang-orang yang mati secara rohani banyak di sekitar kita. Orang-orang yang belum dilahirkan kembali, yang belum memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus ada di tempat kerja kita, di lingkungan tetangga kita, di rumah kita. Sebagai seorang penginjil, saya melakukan cukup banyak perjalanan. Saya melihat gereja-gereja dengan segala kegiatan dan program-programnya yang kelihatannya memiliki sedikit
  • 33. atau bahkan tidak ada kesempatan untuk membawa seseorang mengenal Yesus Kristus. Saya kira ada beberapa pertanyaan keras yang harus ditanyakan pada gereja masa kini. A. Pertanyaan-pertanyaan keras B. Anda Dibutuhkan C. Alasan-alasan D. Berapa Banyak Kesaksian Iman Mereka? E. Sebuah Impian F. Maukah Kita Mengambil Resiko? PERTANYAAN-PERTANYAAN KERAS Berapa banyak di antara kita yang telah menjadi alat yang menghantar seseorang datang dan mengenal Yesus Kristus? Apakah kita benar-benar percaya bahwa jika seseorang tidak dilahirkan kembali akan binasa? Di mana rasa keterbebanan kita? Saya takut bahwa kita semua pada saat berdiri di depan Allah yang kudus dan hidup, akan direndahkan seperti debu karena kita telah gagal dalam melaksanakan Amanat Agung. "Berapa banyak dari kita yang telah menjadi alat yang menghantar seseorang datang dan mengenal Yesus Kristus?" Kelihatannya kita telah melupakan misi kita, dan bahwa Allah telah memperlengkapi kita dengan segala hal yang kita butuhkan untuk memenuhi misi tersebut. Kekuatan kebangkitan
  • 34. Kristus, kekuatan yang membangkitkan Dia dari kematian, hidup dalam diri kita. Dengan kekuatan yang seperti itu, adakah alasan bagi kita untuk tidak bersaksi tentang iman kita? ANDA DIBUTUHKAN Dari 100 pertobatan, hanya 15 orang yang mengenal Kristus melalui acara pelayanan penginjilan seperti Kebaktian Kebangunan Rohani. Delapan puluh lima orang mengenal Kristus melalui kesaksian pribadi. Oleh karena itu betapa pentingnya bagi kita untuk berbicara kepada sesama tentang Kristus. Jika Anda tidak pernah membuka mulut, anda bersalah karena dosa berdiam diri. Mungkin Anda mengira Anda tidak dapat melakukan banyak perubahan, tetapi sesungguh Anda dapat. Coba pertimbangkan cerita berikut ini sebagai contoh. Pada suatu petang seorang diaken, karena alasan yang hanya dimengerti oleh ia sendiri, mengesampingkan sebuah kartu pelayanan kunjungan gereja yang telah diisi oleh seseorang yang menghendaki kunjungan di rumahnya. Pada minggu itu Presiden John F. Kennedy terbunuh. Yang membuat diaken itu terpukul, hari Selasa minggu depannya ia kembali untuk melihat kartu-kartu kunjungan, nama pada kartu yang ia sisihkan itu adalah Lee Harvey Oswald, orang yang menembak presiden. ALASAN-ALASAN Ada kecenderungan orang-orang Kristen saat ini mengharapkan orang lain yang melakukan penginjilan. Kita memiliki alasan- alasan klasik: "Saya terlalu sibuk." "Itu tugas pendeta." "Saya tidak mempunyai talenta untuk menginjili." Kita menemukan alasan, alasan dan alasan.
  • 35. Waktu Petrus menyangkal Kristus tiga kali, ia berkata dalam banyak kata, bahwa ia tidak pernah melihat atau mendengar Yesus. Tak seorang pun di antara kita yang akan memiliki keberanian untuk berkata seperti itu. Namun kita melakukan hal yang sama dengan cara yang lain: Kita menyangkal Yesus Kristus dengan alasan-alasan dan kediaman kita. BERAPA BANYAK KESAKSIAN IMAN MEREKA? Saya ingin menanyakan sebuah pertanyaan yang keras. Sudahkah Anda, dalam tahun lalu, membawa Alkitab Anda dan membuka halaman-halamannya kepada seseorang yang belum diselamatkan, untuk menunjukkan kepadanya bagaimana menjadi seorang Kristen yang mengalami lahir baru? Saya belum pernah berada di suatu gereja dimana lebih dari 10 persen jemaat menunjukkan bahwa mereka telah bersaksi pada tahun yang lalu. Kiranya Tuhan mengampuni kita! Ini adalah masalah yang serius. Seseorang tanpa dilahirkan kembali dan memiliki hubungan pribadi degan Kristus, sedang dalam perjalanan ke neraka, siksaan yang tak berkesudahan, kegelapan, dan kertak gigi. Ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk bersaksi. Namun sebagian dari kita tinggal diam. Saya sungguh tidak mengerti. SEBUAH IMPIAN Saya mempunyai sebuah impian. Dalam impian saya ada sebuah samudra yang penuh dengan orang-orang yang hanyut. Ada sebuah batu karang yang muncul dari dalam lautan itu. Beberapa orang merangkak naik batu itu dan selamat.
  • 36. "Ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk bersaksi. Namun sebagian dari kita tinggal diam. Saya sungguh tidak mengerti. Dalam penglihatan saya, 10 persen orang-orang yang berada di atas batu sibuk membuat tali dan tangga, pergi ke tepian, dan berusaha menarik orang lain untuk naik ke batu tersebut. Namun yang 90 persen sedang sibuk mengurusi taman, musik, pekerjaan, dan hidup mereka di atas batu. Mereka memiliki banyak kesempatan pertemuan dimana mereka menghabiskan sekian banyak waktu untuk mengembangkan program-program untuk kembali ke samudra - tetapi mereka tidak pernah pergi. Pikiran yang terus menerus mengusik dalam mimpi ini "Telah lupakah mereka bahwa mereka sendiri pernah berada dalam lautan tersebut?" Sekelompk kecil orang yang kelihatannya seperti para pemimpin, lebih menggusarkan saya lagi. Mereka menghabiskan waktu dengan berusaha naik lebih tinggi ke atas batu. Kelihatannya mereka tidak ingin berada di dekat tepian sebab berada di situ membawa resiko. Kematian, penyakit, kehilangan - hal itu ada di bawah sana. Namun kelompok yang berada di atas batu itu menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyendiri dalam rasa aman yang palsu di bagian batu yang lebih atas. Namun demikian setiap orang mendengar suara berkata, "Maukah engkau datang? Maukah engkau menolong saya?" MAUKAH KITA MENGAMBIL RESIKO? Dalam mimpi saya, batu itu adalah salib kalvari. Suara yang mereka dengar adalah suara Yesus Kristus memanggil anda dan
  • 37. saya yang datang. Hanya ada satu hal yang tertinggal, dan itu adalah apakah kita bersedia atau tidak. Pertanyaannya ialah, maukah anda dan saya berubah? maukah kita mendengar suara itu dan mengambil resiko dan bicara untuk menyelamatkan yang lain? Jika jawaban anda adalah "ya", berdoalah demikian sekarang juga: Tuhan, jadikan saya hambaMu yang taat. Saya telah bersalah karena berdiam diri. Setiap hari, setiap saat, saya akan berusaha untuk bersaksi tentang Engkau kepada orang lain. INGATLAH : Keberhasilan bukanlah membawa seseorang kepada Kristus. Keberhasilan adalah memancarkan hidup kristiani, bersaksi tentang Injil, dan mempercayakan hasilnya kepada Allah. F. KATA-KATA KUNCI Lahir Baru : diberi kehidupan rohani yang baru melalui Kristus menjadi anak Allah (Lih. Yoh 3:1- 36). Orang Kristen : seseorang telah menerima karunia keselamatan secara pribadi yang disediakan oleh Yesus Kristus. Hidup Kekal : keadaan seseorang yang memiliki hubungan yang benar dengan Allah, keberadaannya di surga untuk selama-lamanya. Penginjilan : proses menceritakan kepada sesama tentang Yesus dan apa yang telah Dia lakukan untuk mereka.
  • 38. Iman : tindakan mempercayai, mengandalkan, bergantung pada seseorang untuk melakukan sesuatu untuk anda. Untuk diselamatkan dari hukuman dosa kita perlu untuk mempercayai Yesus Kristus. Pengampunan : penghapusan hukuman dosa untuk kesalahan- kesalahan yang kita lakukan. Injil : kebenaran tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus, dan bagaimana kita dapat memiliki hidup kekal. Surga : tempat keberadaan Allah yang khusus dan rumah yang kekal untuk semua orang yang telah diampuni. Neraka : tempat penghakiman kekal untuk semua orang yang menolak Kristus. Kedamaian sejati : Perasaan suka cita dan kepuasan pribadi yang dialami oleh orang-orang yang memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Yesus Kristus : Pribadi kedua dari Trinitas Allah yang menjadi anak manusia untuk membayar lunas hukuman dosa kita dan memulihkan hubungan kita dengan Allah. Keselamatan : pekerjaan Allah dimana dia menyelamatkan orang yang berdosa yang terbelenggu neraka dan memberi pengampunan karena apa yang dilakukan Kristus di atas kayu salib. Dosa : pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah.