Uji kuat tekan bebas dilakukan untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap tekanan secara langsung. Dokumen ini menjelaskan prosedur pengujian kuat tekan bebas tanah di laboratorium mekanika tanah, mulai dari persiapan sampel, pelaksanaan pengujian menggunakan mesin tekan, hingga analisis data hasil pengujian.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai uji mekanika tanah untuk menentukan kuat geser tanah, seperti uji geser langsung, uji triaksial, dan uji geser kipas.
2. Jenis tanah yang diujikan adalah tanah pasir dan tanah lempung, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi kuat geser masing-masing tanah.
3. Metode penentuan kuat geser tanah lempung meliputi uji triaksial dengan berbagai kondis
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air di dalam tanah, termasuk pengertian dasar, hukum Darcy, dan penentuan koefisien rembesan melalui uji di laboratorium. Dibahas pula konsep gradien hidrolik, jaringan aliran, dan tekanan ke atas pada dasar bangunan air."
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
1. Dokumen tersebut membahas berbagai uji mekanika tanah untuk menentukan kuat geser tanah, seperti uji geser langsung, uji triaksial, dan uji geser kipas.
2. Jenis tanah yang diujikan adalah tanah pasir dan tanah lempung, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi kuat geser masing-masing tanah.
3. Metode penentuan kuat geser tanah lempung meliputi uji triaksial dengan berbagai kondis
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air di dalam tanah, termasuk pengertian dasar, hukum Darcy, dan penentuan koefisien rembesan melalui uji di laboratorium. Dibahas pula konsep gradien hidrolik, jaringan aliran, dan tekanan ke atas pada dasar bangunan air."
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
Semua jenis tanah tidak ada yang kedap air. Yang membedakan hanyalah waktu yang dibutuhkan air untuk melewati pori-pori tanah tersebut. Pada topic kali ini, akan dibahas penentuan koefisien permeabilitas tanah dengan pengukuran kecepatan rembesan. Teori Henry Darcy merupakan dasar dari metode ini.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
Dokumen tersebut membahas tentang konsolidasi tanah lempung, termasuk cara menentukan tekanan prakonsolidasi, pengaruh gangguan pada sampel uji, koreksi indeks pemampatan, dan hitungan penurunan konsolidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kuat tekan bebas tanah di laboratorium mekanika tanah, meliputi teori, tujuan, spesifikasi peralatan, bahan, prosedur pengujian, alur bagan, dan analisis data dari hasil pengujian."
Kendali mutu beton di lapangan membahas tentang pengambilan sampel beton di lapangan, persyaratan jumlah sampel berdasarkan volume beton yang dicurahkan, dan evaluasi hasil uji kuat tekan beton berdasarkan SNI. Dokumen ini juga membahas tentang kemungkinan penyebab kegagalan sampel beton dan cara memperbaiki hasil uji, serta pembahasan singkat tentang uji pantul sebagai alternatif pengujian kuat tekan beton.
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
Eksperimen menggunakan kerucut pasir bertujuan untuk menentukan berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya. Prosedurnya meliputi pengukuran berat pasir dalam corong dan silinder, serta pengukuran berat tanah yang digali dari lapangan untuk dibandingkan. Hasilnya digunakan untuk menghitung berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Teks tersebut membahas tentang analisis hidrometer untuk mengetahui distribusi ukuran butir tanah. Metode ini memanfaatkan prinsip kecepatan turunnya butiran tanah berukuran berbeda dalam cairan. Langkah-langkahnya meliputi pengukuran densitas tanah, pencampuran tanah dengan air, dan pembacaan hydrometer setiap interval waktu untuk menghitung ukuran butiran. Hasilnya berupa tabel yang menunjukkan persentase berat butir ber
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
Semua jenis tanah tidak ada yang kedap air. Yang membedakan hanyalah waktu yang dibutuhkan air untuk melewati pori-pori tanah tersebut. Pada topic kali ini, akan dibahas penentuan koefisien permeabilitas tanah dengan pengukuran kecepatan rembesan. Teori Henry Darcy merupakan dasar dari metode ini.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
Dokumen tersebut membahas tentang konsolidasi tanah lempung, termasuk cara menentukan tekanan prakonsolidasi, pengaruh gangguan pada sampel uji, koreksi indeks pemampatan, dan hitungan penurunan konsolidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kuat tekan bebas tanah di laboratorium mekanika tanah, meliputi teori, tujuan, spesifikasi peralatan, bahan, prosedur pengujian, alur bagan, dan analisis data dari hasil pengujian."
Kendali mutu beton di lapangan membahas tentang pengambilan sampel beton di lapangan, persyaratan jumlah sampel berdasarkan volume beton yang dicurahkan, dan evaluasi hasil uji kuat tekan beton berdasarkan SNI. Dokumen ini juga membahas tentang kemungkinan penyebab kegagalan sampel beton dan cara memperbaiki hasil uji, serta pembahasan singkat tentang uji pantul sebagai alternatif pengujian kuat tekan beton.
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
Eksperimen menggunakan kerucut pasir bertujuan untuk menentukan berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya. Prosedurnya meliputi pengukuran berat pasir dalam corong dan silinder, serta pengukuran berat tanah yang digali dari lapangan untuk dibandingkan. Hasilnya digunakan untuk menghitung berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Teks tersebut membahas tentang analisis hidrometer untuk mengetahui distribusi ukuran butir tanah. Metode ini memanfaatkan prinsip kecepatan turunnya butiran tanah berukuran berbeda dalam cairan. Langkah-langkahnya meliputi pengukuran densitas tanah, pencampuran tanah dengan air, dan pembacaan hydrometer setiap interval waktu untuk menghitung ukuran butiran. Hasilnya berupa tabel yang menunjukkan persentase berat butir ber
Laporan praktikum menguji slump beton untuk menentukan kekentalan beton segar. Praktikum mengukur slump sebesar 10,233 cm dengan 3 titik pengukuran. Nilai ini sesuai untuk konstruksi tertentu menurut PBI 71 tetapi tidak untuk konstruksi lainnya.
Laporan ini memberikan ringkasan singkat percobaan pengukuran resistivitas tanah menggunakan metode geolistrik di kampus ITS. Metode ini mengukur nilai resistivitas tanah pada berbagai kedalaman untuk menentukan jenis material penyusunnya. Hasilnya menunjukkan tanah di lokasi tersebut terdiri atas tanah lempung basah dan berlempung hingga kedalaman 9 meter.
Metode ini menjelaskan prosedur pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan mesin uji sederhana dan sistem beban titik di tengah sesuai dengan standar nasional Indonesia. Pengujian dilakukan untuk memperoleh parameter kuat lentur dengan mempersiapkan sampel silinder atau balok beton, melakukan pengujian patah dengan beban berangsur-angsur, dan menghitung kuat lentur berdasarkan rumus yang sesuai dengan pola keruntuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang uji CBR (California Bearing Ratio) di laboratorium mekanika tanah. Uji CBR digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah dasar dan bahan yang didaur ulang untuk perkerasan jalan dan lapangan terbang. Metode ini digunakan untuk menentukan daya dukung tanah dasar dan tebal perkerasan. Terdapat beberapa jenis uji CBR, yaitu CBR lapangan, CBR lapangan rendaman, dan CBR laboratorium. Prosedur pengujian
BAB VII batas - Batas Atterberg LENGKAP FIX SEKALI VIASAPUTRI.docxMukbilHadi1
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan batas-batas Atterberg yang meliputi batas cair, batas plastis, dan batas susut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan kadar air tanah pada berbagai keadaan. Disebutkan pula standar-standar yang digunakan dan prosedur pengujian masing-masing batas termasuk peralatan yang diperlukan.
Ringkasan:
Laporan ini memberikan ringkasan hasil penyelidikan tanah untuk proyek pembangunan Gedung Laboratorium Sutra Alam Indonesia di Bogor. Penyelidikan dilakukan dengan 3 titik sondir hingga kedalaman 11,8-12,2 meter. Berdasarkan hasilnya, lapisan tanah lembut berada pada kedalaman 0-3,5 meter, lapisan sedang hingga kaku pada 3,5-10 meter, dan lapisan sangat kaku di bawah 11 meter. Re
Ringkasan dokumen tersebut adalah laporan praktikum yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah Malang. Laporan ini berisi ringkasan dari sembilan praktikum hidrolika yang dilakukan di laboratorium, termasuk pengukuran tekanan air, pusat tekanan, viskositas, stabilitas bejana terapung, aliran melalui ambang, dan hukum Bernoulli.
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan CBR (California Bearing Ratio) di laboratorium, yang merupakan salah satu metode untuk menentukan daya dukung tanah dasar. Secara ringkas, dibahas tentang tujuan pengujian CBR laboratorium untuk menentukan nilai CBR tanah dan campuran tanah-agregat, serta prosedur pengujian yang meliputi persiapan sampel, pemadatan, perendaman, dan pengukuran beban dan penetrasi.
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
1. Dokumen menjelaskan tujuan dan prosedur uji tekanan bebas tanah, termasuk pengukuran kuat tekan tanah, persiapan sampel, pelaksanaan uji, dan perhitungan hasil.
2. Uji ini digunakan untuk menentukan kuat tekan tanah kohesif dengan mengukur tekanan maksimum tanpa kendali sampai sampel retak atau mengalami pendekatan 20%.
3. Hasil uji menunjukkan kuat tekan 1,39878 kg/cm
Laporan praktikum mengenai pengukuran efisiensi pemanas air tenaga surya tipe plat dengan variasi sudut datang sinar matahari. Praktikum dilakukan untuk memahami faktor yang mempengaruhi efisiensi pemanas air surya dan pengaruh sudut datang sinar terhadap efisiensi. Hasilnya menunjukkan efisiensi dipengaruhi intensitas cahaya, sudut datang, dan laju aliran massa air. Semakin besar sudut datang, efisiensi se
Dokumen tersebut membahas pengujian mutu beton pada landasan bandara Soekarno-Hatta dengan tiga metode, yaitu hammer test, UPVT metode indirect, dan core drill. UPVT dijelaskan sebagai metode non-destruktif untuk memperkirakan kekerasan beton berdasarkan kecepatan gelombang ultrasonik. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan antara hasil ketiga metode pengujian, dengan nilai tertinggi diperoleh dari hammer test.
Similar to +BAB XII KUAT TEKAN BEBAS (FIX) KLP3.docx (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
+BAB XII KUAT TEKAN BEBAS (FIX) KLP3.docx
1. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 1
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
BAB XII
KUAT TEKAN BEBAS
12.1. Teori Ringkas
Berdasarkan SNI 3638:2012 tentang metode uji kuat tekan bebas
tanah, uji kuat tekan bebas merupakan cara yang dilakukan di
laboratorium untuk mengitung kuat tekan bebas contoh tanah baik tanah
tidak terganggu (undisturbed), dicetak ulang (remolded) maupun contoh
tanah yang dipadatkan (compacted).
Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah asli dan contoh
tanah tidak asli lalu diukur kemampuannya masing – masing contoh
terhadap kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan maksimum yang dapat
diterima pada masing – masing contoh akan didapat sensitivitas tanah.
Nilai sensitivitas ini mengukur bagaimana perilaku tanah jika terjadi
gangguan yang diberikan dari luar.
Pengujian kuat tekan batuan utuh untuk menentukan kekuatan
batuan intact dengan sampel berbentuk silinder hasil dari pengeboran full
coring. Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan sampel
bahan yang berbentuk silinder dari satu arah (uniaksial). Perbandingan
antara tinggi dan diameter percontoh (I/D) mempengaruhi nilai kuat tekan
batuan. Untuk pengujian kuat tekan secara umum digunakan
perbandingan L = 2D adalah length atau panjang sampel sedangkan D
adalah diameter dari sampel batuan yang akan diuji. Sebagai standard
2. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 2
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
bisa dicek di ASTM D 2166 Unconfined Compression Test. Ilustrasi gaya
– gaya regangan yang bekerja pada saat dilakukannya pengujian kuat
tekan batuan.
Perpindahan gaya regangan dari sampel batuan baik aksial (Δl)
maupun lateral (Δl) selama pengujian dapt diukur dengan menggunakan
dial gauge secara manual yang membutuhkan ketelitian tinggi atau bisa
juga dengan electric strain gauge yang hasilnya akan tercatat secara
otomatis secara komputerisasi dan lebih praktis. Dari hasil pengujian kuat
tekan, dapat digambarkan kurva tegangan. Regangan (stress – strain)
untuk tiap sampel batu, kemudian dari kurva ini dapat ditentukan sifat
mekanik batuan. Sebenarnya dari UCS test tidak hanya nilai UCS yang
bisa kita dapat tetapi nilai – nilai seperti batas elastis, mosulus young dan
poison ratio juga dapat kita tentukan dari hasil plot ke kurva tegangan –
regangan.
Tabel Konsistensi
Qu (Kg/cm2) Konsistensi
<0,25 Sangat Lunak
0,25 – 0,50 Lunak
0,50 – 1,00 Menengah
1,00 – 2,00 Kaku
2,00 – 4,00 Sangat Kaku
>4,00 Keras
3. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 3
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Tabel Sensitifitas
St Kelas
<4 Rendah
2-4 Normal
4-8 Sensitive
>8,00 Sangat sensitif
Dalam pengujian kuat tekan bebas ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan :
1. Penekanan
Sr = Kecepatan regangan berkisar antara 0,5 – 2% permenit
2. Kriteria keruntuhan suatu tanah
Bacaan proving ring turun
Bacaan proving ring tiga kal berturut – turut hasilnya sama
Ambil pada ε = 15 % dari contoh tanah, Sr = 1 % pemenit, berarti
waktu maksimum runtuh = 15 menit
Percobaan kuat tekan bebas dimaksudkan terutama untuk tanah
lempung atau lanau. Bila lempung itu mempunyai dari nilai kekuatan
unconfined.
12.2 Tujuan Percobaan
4. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 4
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mrengetahui nilai CBR tanah
dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar
air tertentu.
12.3 Sfesifikasi Peralatan
12.3.1 Alat yang digunakan
1. Saringan No.40
2. Spatula
5. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 5
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
3. Tabung pipa dengan diameter 3,7 tinggi 7,5 cm
4. Alat penekan sampel kuat tekan bebas
6. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 6
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
5. Timbangan ketelitian 0,01 gr
7. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 7
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
6. Mesin Unconfined compression test
7. Dial Deformasi
8. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 8
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
8. Proving Ring
9. Oven
12.3.2 Bahan yang digunakan
1. Tanah lolos saringan No.40
9. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 9
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
2. Air suling
12.4 Prosedur Pengujian
10. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 10
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
1. Siapkan benda uji
2. Ambil tanah lolos saringan No.40 secukupnya campur dengan air
suling sedikit demi sedikit sampai merata (homogen)
3. Siapkan tabung / pipa beri, Vaseline bagian dalamnya, masukkan
benda uji tersebut sedikit demi sedikit sambil ditekan – tekan
dengan jari
4. Letakkan benda uji pada plat di bawah trimer yang diameternya
sama dengan benda uji, kemudian pasang plat atas yang
bertangkai melalui benda uji sambil diratakan bagian pinggirnya
dengan spatula sampai mencapai ketinggian 7,5 cm
5. Timbang benda uji
6. Letakkan pada plat penekan di bawah mesin tekan
7. Atur ketinggian plat penekan atas tepat menyentuh permukaan atas
tanah
8. Putar dial beban maupun dial deformasi pada posisi nol
9. Lakukan penekanan dengan memutar engkol (mesin manual) atau
menghidupkan motor (mesin elektrik). Kecepatan penekanan
diambil 1 % sampai 2 % pemenit dari tinggi contoh semula
10. Baca dial beban pada regangan 0,5 %, 1%, 1,5 %, 2 %, dst sampel
benda uji mengalami keruntuhan
11. Gambar pola keruntuhan tanah
12. Oven benda uji tersebut
13. Diketahui kadar benda uji
11. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 11
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Catatan
a. Bila engkol pemutar tidak bisa diputar dengan lancer, buka box
bagian bawah, kencangkan baut bor yang menjepit gigi – gigi
penggerak lalu tambahkan stempel secukupnya.
b. Mur penjepit plat penekan atas harus selalu dalam keadaan
kencang untuk mencegah rusaknya drat akibat aus.
c. Untuk mesin penekan elektrik, periksa bagian dalamnya secara
berkala. Periksa dudukan motor, kencangkan baut – baut
penjepitnya untuk mengurangi getaran mesin.
d. Tambahkan oli pelumas pada speed reducer melalui lubang
pengisian oli.
e. Ganti sabuk / ban pemutar sudah aus / slip
f. Bila terjadi kebocoran arus listrik, periksa kabel arde / ground atau
balikkan kedudukan steker input.
Interpretasi
a. Tanah yang mendapat tekanan dari atas melakukan reaksi untuk
melawan gaya tekan tersebut. Gaya akan diberikan untuk
memecahkan tanah atau untuk memendekkan tanah sebesar
20%,dari panjang semula apabila tanah belum pecah, disebut kuat
tekan beban maksimal.
b. Dengan anggpan tanah tidak dapat menahan tekanan dari atas
lagi. Disebut kuat tekan bebas karena disamping tidak diktekan,
tidak dibungkus karet dan tidak ada tekanan sel.
12. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 12
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
c. Percobaan ini merupakan cara sederhana, cepat dan mudah
dibandingan dengan cara triaksial. Cara ini mirip dengan pengujian
ketahanan batas dengan benda uji slinder/triaksial dengan tekanan
= 0
d. Dalam praktek digunakan kekerasan tanah lempung yang
berdasarkan besar kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan bebas
(Qu) kita dapat memperoleh nilai kohesi tanah (c) dan sudut gesek
internal tanah (e) dengan rumus :
σ = 2. c . Tan (45
ø
2
) Dimana : Qu = σ
e. Untuk nilai Qu berdasarkan konsistensi sifat tanah dapat dilihat
pada table hubungan Qu dan konsistensi tanah di bawah ini :
Qu (Kg/Cm2) Konsisten
<0,25 Very Soft
0,25 – 0,50 Soft
0,50 – 1,00 Medium
1,00 – 2,00 Stiff
2,00 – 4,00 Very Stiff
>4,00 Hard
13. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 13
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.5. Alur Bagan Pengujian
Masukkan benda uji ke dalam tabung dan beri Vaseline
pada bagian dalamnya dan sambil ditekan – tekan dengan
jari
Siapkan benda uji yaitu tanah yang lolos saringan no. 40
Keluarkan tanah dari tabung sampel menggunakan alat
extrude
Letakkan benda uji pada plat di bawah trimer dan pasang
plat atas yang bertangkai melalui benda uji sambil
diratakan menggunakan spatula
Mulai
14. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 14
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Timbang sampel tanah yang sudah tercetak
Lakukan penekanan dengan memutar engkol
A
Masukkan benda uji ke dalam oven untuk mengetahui
kadar air
Analisa data
Kesimpulan
A
Selesai
15. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 15
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.5 Analisa Data
12.5.1. Uraian Perhitungan
Data Hasil Percobaan
Angka Kalibrasi alat ( K ) = 0.70 kg/div
Diameter contoh = 4.80 cm
Tinggi Contoh ( Ho ) = 10.10 cm
Luas Contoh ( A ) = 15.07 cm²
Berat Contoh = 500.00 gram
Berat Isi Contoh = 289.20 gr/cm³
Berat Contoh Basah = 286.80 gram
Berat Contoh Kering = 227.10 gram
16. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 16
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
ANALISA DATA
Menghitung regangan aksial
Rumus :
Σ =
δH
Ho
ket. :
δH = Pembacaan deformasi (mm)
Ho = Tinggi contoh
δH = 0,00
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
0,00
Ho 10,10
= 0,00 %
δH = 0,50
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
0,50
Ho 10,10
= 0,05 %
δH = 0,75
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
0,75
Ho 10,10
= 0,07 %
δH = 1,00
Ho = 10,10
17. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 17
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Σ =
δH
=
1,00
Ho 10,10
= 0,10 %
δH = 1,50
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
1,50
Ho 10,10
= 0,15 %
δH = 2,00
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
2,00
Ho 10,10
= 0,20 %
δH = 2,50
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
2,50
Ho 10,10
= 0,25 %
δH = 3,00
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
3,00
Ho 10,10
= 0,30 %
δH = 3,50
18. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 18
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
3,50
Ho 10,10
= 0,35 %
δH = 4,00
Ho = 10,10
Σ =
δH
=
4,00
Ho 10,10
= 0,40 %
Menghitung Gaya Aksial
Rumus :
P = Pembacaan beban X LRC
ket :
P = Gaya Aksial
LRC = Kalibrasi alat kuat tekan (kg/div)
1. Pembacaan beban = 0,00
LRC = 0,70
P = 0,00 X 0,70
= 0,00
2. Pembacaan beban = 4,00
LRC = 0,70
P = 4,00 X 0,70
= 2,82
3. Pembacaan beban = 8,00
LRC = 0,70
P = 8,00 X 0,70
= 5,63
19. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 19
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
4. Pembacaan beban = 9,00
LRC = 0,70
P = 9,00 X 0,70
= 6,34
5. Pembacaan beban = 10,00
LRC = 0,70
P = 10,00 X 0,70
= 7,04
6. Pembacaan beban = 12,00
LRC = 0,70
P = 12,00 X 0,70
= 8,45
7. Pembacaan beban = 14,00
LRC = 0,70
P = 14,00 X 0,70
= 9,86
8. Pembacaan beban = 16,00
LRC = 0,70
P = 16,00 X 0,70
= 11,26
9. Pembacaan beban = 18,00
LRC = 0,70
P = 18,00 X 0,70
= 12,67
10. Pembacaan beban = 15,00
LRC = 0,70
P = 15,00 X 0,70
= 10,56
Menghitung Koreksi Luas
20. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 20
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Rumus :
A = Ao
(cm2)
(1- δH /Ho)
ket :
δH = Pembacaan deformasi (mm)
Ho = Tinggi contoh
A = Luas Contoh
1. Koreksi Luas
δH = 0,00
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
2. Koreksi Luas
δH = 0,50
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
=
15,07
(1,00 - 0,00/15,07)
= 15,07
= 0,95 cm2
=
15,07
1,00 -( 0,50/15,07)
= 15,07
21. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 21
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
3. Koreksi Luas
δH = 0,75
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
4. Koreksi Luas
δH = 1,00
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
0,95
= 15,86 cm2
=
15,07
(1,00 - 0,75/15,07)
= 15,07
0,93
= 16,28 cm2
22. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 22
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
(1- δH /Ho)
5. Koreksi Luas
δH = 1,50
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
6. Koreksi Luas
δH = 2,00
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
=
15,07
(1,00 - 1,00/15,07)
= 15,07
0,90
= 16,73 cm2
=
15,07
(1,00 - 1,50/15,07)
= 15,07
0,85
= 17,70 cm2
=
15,07
(1,00 - 2,00/15,07)
= 15,07
0,80
23. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 23
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
7. Koreksi Luas
δH = 2,50
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
8. Koreksi Luas
δH = 3,00
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
9. Koreksi Luas
δH = 3,50
Ho = 10,10
= 18,79 cm2
=
15,07
(1,00 - 2,50/15,07)
= 15,07
0,75
= 20,03 cm2
=
15,07
(1,00 - 3,00/15,07)
= 15,07
0,70
= 21,44 cm2
24. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 24
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δH /Ho)
10. Koreksi Luas
δH = 4,00
Ho = 10,10
Ao = 15,07
A = Ao
(1- δhH/Ho)
Menghitung Tegangan
Rumus :
σ = P
A
ket :
P = Gaya Aksial
A = Koreksi Luas
1. P = 0,00
A = 15,07
=
15,07
(1,00 - 3,50/15,07)
= 15,07
0,65
= 23,06 cm2
=
15,07
(1,00 - 4,00/15,07)
= 15,07
0,60
= 24,96 cm2
25. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 25
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
σ = 0,00
= 0,00
15,07
2. P = 2,82
A = 15,07
σ = 2,82
= 0,19
15,07
3. P = 5,63
A = 15,07
σ = 5,63
= 0,37
15,07
4. P = 6,34
A = 15,07
σ = 6,34
= 0,42
15,07
5. P = 7,04
A = 15,07
σ = 7,04
= 0,47
15,07
6. P = 8,45
A = 15,07
σ = 8,45
= 0,56
15,07
7. P = 9,86
A = 15,07
σ = 9,86
= 0,65
15,07
8. P = 11,26
26. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 26
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
A = 15,07
σ = 11,26
= 0,75
15,07
9. P = 12,67
A = 15,07
σ = 12,67
= 0,84
15,07
10. P = 10,56
A = 15,07
σ = 10,56
= 0,70
15,07
12.5.2. Tabel Pengujian
Tanah Asli
27. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 27
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Angka kalibrasi alat ( K ) = 0,70 kg/div
Diameter contoh = 4,80 cm
Tinggi contoh (Ho) = 10,10 cm
Luas contoh (A) = 15,07 cm2
Berat contoh = 500,00 gram
Berat isi contoh = 289,20 gr/cm3
Berat tanah basah = 286,80 gram
Berat tanah kering = 227,10 gram
Menghitung Tegangan
Qu = σ ( Nilai Max)
= 0.70
Hubungan antara konsistensi tanah dengan kekuatan tanah lempung dari
Test Unconfined Compression
Qu (Kg/Cm2) Konsistensi
<0.25
Sangat
Lunak
0.25-0.50 Lunak
0.50-1.00 Menengah
1.00-2.00 Kaku
2.00-4.00
Sangat
Kaku
>4.00 Keras
12.5.3. Grafik Hasil Pengujian
Pembacaan Regangan
Deformasi Aksial Aksial Pembacaan Gaya Koreksi luas Tegangan σ =
(δH) (mm) Σ = (δH/Ho)(%) Beban (Div) Aksial P (Kg) A = Ao/(1-δh/ho) P/A=(Kg/Cm2)
0,00 0,00 0,00 0,00 15,07 0,00
0,50 0,05 4,00 2,82 15,86 0,19
0,75 0,07 8,00 5,63 16,28 0,37
1,00 0,10 9,00 6,34 16,73 0,42
1,50 0,15 10,00 7,04 17,70 0,47
2,00 0,20 12,00 8,45 18,79 0,56
2,50 0,25 14,00 9,86 20,03 0,65
3,00 0,30 16,00 11,26 21,44 0,75
3,50 0,35 18,00 12,67 23,06 0,84
4,00 0,40 15,00 10,56 24,96 0,70
Gaya dan Tegangan Aksial
Tegangan Aksial
Deformasi Aksial
Gaya Aksial
28. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 28
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.6. Kesimpulan dan Saran
0,000
0,187
0,374
0,420
0,467
0,561
0,654
0,747
0,841
0,701
0,000
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
0,700
0,800
0,900
1,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kuat Tekan Bebas
29. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 29
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.6.1 Kesimpulan
Dari pengujian kuat tekan bebas tanah dapat disimpulkan :
1. Nilai max kuat tekan 0,84 kg/cm².
2. Berdasarkan nilai kuat tekan tersebut, contoh tanah memiliki
konsistensi lunak (Soff).
12.6.2 Saran
1. Dalam melakukan pengujian perlu diperhatikan dengan teliti
prosedur pengujian.
2. Perlu dilakukan pengujian tambahan yang mendukung terhadap hasil
uji yang telah dilakukan.
12.7. Dokumentasi Penelitian
30. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 30
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Pemeraman Tanah Untuk Pengujian Kuat Tekan
Penimbangan Sampel Yang Telah Dicetak
31. Laboratorium Mekanika Tanah XII - 31
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Sampel Tanah
Keretakan Sampel Pada Alat Kuat Tekan Bebas