1. BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penlitian
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Usia Ibu yang Menerima Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Tabel 4.1
Usia Ibu yang Menerima Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada
Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo
Lampung Timur Tahun 2021
Usia Frekuensi (n) Presentase (%)
Usia < 29 Tahun 59 74,7
Usia ≥ 29 Tahun 20 25,3
TOTAL 79 100
Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa usia ibu yang terbanyak
menerimala pelayanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi
adalah usia < 29 tahun sebanyak 59 (74,7%) dan 20 (25,3%) berusia ≥
29 tahun.
2. b. Distribusi Frekuensi pendidikan ibu yang menerima pelayanan
kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Tabel 4.2
Pendidikan Ibu Yang Menerima Pelayanan Kesehatan Bayi Dan
Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)
Rendah (SD - SMP) 46 58,2
Tinggi (SMA - PT) 33 41,8
TOTAL 79 100
Berdasarkan table 4.2 diatas menunjukkan bahwa pendidikan ibu
terbanyak yang menerima layanan kesehatan bayi dan balita adalah ibu
yang berpendidikan rendah (SD-SMP) sebanyak 46 (58,2%) orang dan
ada 33 (41,8%) ibu yang berpendidikan tinggi (SMA-PT)
c. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu yang Menerima Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Tabel 4.3
Pekerjaan Ibu Yang Menerima Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas
Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Pekerjaan Frekuensi (n) Presentase (%)
Tidak Bekerja 51 64,6
Bekerja 28 35,4
TOTAL 79 100
3. Berdasarkan table 4.3 diatas menunjukkan bahwa ibu terbanyak yang
menerima pelayanan kesehatan bayi dan balita adalah ibu yang tidak
bekerja sebanyak 51 (64,6%) orang dan ada 28 (35,4%) ibu bekerja.
d. Distribusi Frekuensi Kepuasan Ibu yang Menerima Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Tabel 4.4
Kepuasan Ibu Yang Menerima Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas
Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Kepuasan Frekuensi (n) Presentase (%)
Tidak Puas 34 43
Puas 45 57
TOTAL 79 100
Berdasarkan 4.4 diatas menjelaskan bahwa sebagian besar ibu
menyakan puas dengan pelayanan bayi dan balita pada masa pandemi
covid-19 yaitu ada 45 (57%) dan ada 34 (43%) ibu yang menyatakan
merasa tidak puas.
4. 2. Hasil Analisis Bivariat
a. Hubungan Usia Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur Tahun 2021
Tabel 4.5
Hubungan Usia Ibu dengan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur
Tahun 2021
Usia Ibu
Kepuasan Pasien
Total
OR
(CI 95%) P-
value
Tidak
Puas
Puas
n % n % n %
Usia < 29
Tahun
32 54,2 27 45,8 59 100
5,424
(1,427-20,621)
0,001
Usia ≥ 29
Tahun
2 10,0 18 90,0 20 100
Pada tabel 4.5 diatas menjelaskan bahwa sebagian besar ibu dengan
usia < 29 tahun menyatakan merasa tidak puas dengan pelayanan
kesehatan bayi dan balita yang diterimanya yaitu ada 32 (54,2%)
sedangkan untuk ibu yang berusia ≥ 29 tahun menyatakan merasa puas
dengan pelayanan kesehatan bayi dan balita yang diterimanya yaitu
ada 18 (90%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 (0,001 <
0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa usia mempengaruhi kepuasan
ibu dengan pelayanan kesehatan bayi dan balita yang diterimanya dan
berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai Odd Ratio (OR) 5,424 dengan
CI 95% = 1,427-20,621 artinya ibu yang berusia < 29 tahun akan
5. cenderung merasa tidak puas 5,424 kali dibandingkan ibu yang berusia
≥ 29 tahun
b. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-
19 di Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur
Tahun 2021
Tabel 4.6
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo
Lampung Timur Tahun 2021
Pendidikan
Kepuasan Pasien
Total
OR
(CI 95%) P-
value
Tidak
Puas
Puas
n % n % n %
Rendah (SD-
SMP
5 10,9 41 89,1 46 100
0,124
(0,054-0,286)
0,000
Tinggi
(SMA-PT)
29 87,9 4 12,1 33 100
Pada tabel 4.6 diatas menjelaskan bahwa sebagian besar ibu yang
berpendidikan rendah (SD-SMP) menyatakan merasa puas dengan
pelayanan kesehatan bayi dan balita yang diterimanya yaitu ada 41
(89,1%), sementara sebagian besar ibu yang berpendidikan tinggi
menyatakan merasa tidak puas dengan pelayanan kesehatan bayi dan
balita yang diterimanya yaitu ada 29 (87,9%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 (0,000 <
0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan mempengaruhi
kepuasan ibu dengan pelayanan kesehatan bayi dan balita yang
6. diterimanya dan berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai Odd Ratio
(OR) 0,124 dengan CI 95% = 0,054-0,286 artinya ibu yang
berpendidikan rendah cenderung merasa puas 0,124 kali dibandingkan
ibu yang berpendidikan tinggi.
c. Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-
19 di Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur
Tahun 2021
Tabel 4.7
Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo
Lampung Timur Tahun 2021
Pekerjaan
Kepuasan Pasien
Total OR
(CI 95%)
P-
value
Tidak
Puas
Puas
n % n % n %
Tidak
Bekerja
9 17,6 42 82,4 51 100
0,198
(0,108-0,363)
0,000
Bekerja 25 89,3 3 10,7 28 100
Pada tabel 4.7 diatas menjelaskan bahwa sebagian besar ibu yang tidak
bekerja menyatakan merasa puas dengan pelayanan kesehatan bayi dan
balita yang diterimanya yaitu ada 42 (82,4%), sementara sebagian
besar ibu yang bekerja menyatakan merasa tidak puas dengan
pelayanan kesehatan bayi dan balita yang diterimanya yaitu ada 25
(89,3%).
7. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 (0,000 <
0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi
kepuasan ibu dengan pelayanan kesehatan bayi dan balita yang
diterimanya dan berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai Odd Ratio
(OR) 0,198 dengan CI 95% = 0,108-0,363 artinya ibu yang tidak
bekerja cenderung merasa puas 0,198 kali dibandingkan ibu yang
bekerja.
C. Pembahasan
1. Berdasarkan Usia Ibu
Bcerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
jumlah responden dalam penelitian ini adalah 79 responden yang terbagi
dalam 3 kelompok usia yaitu usia dewasa akhir (17-25 Tahun), deawasa
awal (26-35 Tahun) dan dewasa akhir (36-45 Tahun) Sementara hasil
penelitian menunjukkan bahwa usia yang paling banyak meneruma
layanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19 adalah
usia remaja akhir (17-25 Tahun) yaitu ada sebanyak 45 orang (36,7%).
usia ibu terbanyak yang menerima layanan kesehatan bayi dan balita
adalah uisa remaja akhir (17-25 Tahun) ada 45 orang (36.6%) dari total
jumlah responden 79 orang. Hal tersebut kemungkinan karena pada
posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo tersebut terdata banyak
pasangan usia muda yang baru memiliki anak bayi dan balita yang datang
untuk melakukan pemeriksaan bayi dan balitanya ke posyandu.
8. Menurut Departemen kesehatan RI tahun 2009 usia merupakan satuan
waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik
yang hidup maupun yang mati dengan kategori usia 0-5 tahun adalah
balita, 5-11 tahun adalah masa kanak-kanak, 12-16 tahun adalah masa
remaja awal. 17-25 tahun adalah masa remaja akhir, 26-35 tahun adalah
masa dewasa awal, 36-45 tahun adalah masa dewasa akhir, 46-55 tahun
adalah masa lansia awal, 56-65 tahun adalah masa lansia akhir dan > 65
tahun adalah manula.
Faktor- faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan
kualitas pelayanan kesehatan bergantung pada beberapa karakteristik yang
digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu
mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan
yang berbeda-beda. Komponen ini terwujud dalam pengetahuan, sikap,
pekerjaan dan kepercayaan terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan karena
adanya ciri-ciri individu yang digolongkan kedalam 3 kelompok,
diantaranya adalah ciri-ciri demografi seperti usia, jenis kelamin, dan
status perkawinan (Priyoto, 2014). Sementara menurut penelitian Yulianti
(2013) menyatakan pemanfaatan pelayanan kesehatan terbanyak ada pada
usia ≤ 35 tahun dimana pada usia tersebut lebih produktif dan lebih
memiliki harapan yang besar dibandingkan dengan usia > 35 tahun.
9. 2. Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membagi diketahui bahwa jumlah
seluruh responden adalah sebanyak 79 orang dengan mayoritas pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu ada 54 orang (68,4%) hal tersebut
menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga
(IRT) pada penelitian ini lebih banyak dari pada lainnya. Hal tersebut
dikarenakan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) cenderung
memiliki waktu lebih banyak untuk datang ke Posyandu memeriksakan
bayi dan balitanya dimana posyandu diadakan pada hari dan jam efektif
kerja setiap bulannya.
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan itu
sendiri adalah terbagi menjadi dua macam yaitu pekerjaan yang
menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa (Priyoto,
2014).
3. Berdasarkan Pendidikan Ibu
Bedasarkan hasil penelitian, peneliti membagi kelompok pendidikan
dalam 3 kelompok dari 79 total responden yang menjadi partisipan dalam
penelitian yaitu pendidikan dasar (SD dan SMP), pendidikan menengah
(SMA) dan Perguruan Tinggi (PT) dimana diketahui bahwa dari seluruh
responden mayoritas mempunyai pendidikan menengah (SMA) yaitu
10. sebanyak 44 orang (55,7%). Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu-ibu di
wilayah kerja Puskesmas Trimulyo yang menerima layanan kesehatan
bayi dan balitanya adalah ibu yang memiliki pendidikan menengah SMA.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Undang-Undang No 20, 2003)
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 jenjang pendidikan dibagi
menjadi pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat, pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat
dan pendidikan perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, atau universitas.
4. Hubungan Usia Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan
Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19
11. Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan hasil analisis menggunakan
chi square correlation menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan
kepuasan pasien dalam menerima layanan kesehatan bayi dan balita pada
masa pandemi covid-19. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p=
0,035 yang menyimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara usia
dengan kepuasan pasien.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu seperti penelitian
Triwardhani (2018) yang menyatakan usia muda (<35 Tahun) memiliki
tingkat kepuasan relative rendah dibandingkan dengan usia tua (≥ 35
Tahun) karena usia muda lebih produktif dan memiliki harapan besar
serta usia mempunyai hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan.
Orang yang muda lebih peka dan lebih terbuka dengan informasi serta
lebih berani mengungkapkan ketidakpuasannya, sedangkan mereka yang
lebih tua cenderung menerima saja, kurang informative dan lebih pasrah
dengan pelayanan kesehatan yang diterima. Teori Coser (1956) dalam
Triwardhani (2017) mengungkapkan bahwa orang yang berusia lebih
muda pada umumnya lebih agresif mencari informasi dan tidak
menunjukkan sikap menyesuaikan diri.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa usia remaja
akhir (17-25 Tahun) adalah usia terbanyak yang menerima layanan
12. kesehatan dan terdata memiliki bayi dan balita di Posyandu Wilayah
Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung Timur dimana ibu-ibu dengan usia
temaja akhir (17-25) tersebut yang menyatakan tidak puas dengan
pelayanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19 yang
diterimanya.
5. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan hasil analisis menggunakan
chi square correlation menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan
dengan kepuasan pasien dalam menerima layanan kesehatan bayi dan
balita pada masa pandemi covid-19. Berdasarkan uji statistik diperoleh
nilai p= 0,015 yang menyimpulkan terdapat hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan kepuasan pasien.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Marsudi (2018) dimana
semakin tinggi pendidikan seseorang semakin cepat untuk mendapatkan
informasi secara lengkap. Menurut Hutabarat (2013) terdapat pola
hubungan yang negatif antara pendidikan dan layanan kesehatan. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, maka ia akan semakin memanfaatkan
layanan kesehatan, sedangkan pada orang yang pendidikannya rendah
cenderung bertahan untuk tidak memanfaatkan layanan kesehatan.
Sehingga pada yang berpendidikan tinggi akan lebih kritisi dalam
menerima layanan yang tidak sesuai dengan harapannya. Semakin tinggi
pendidikan akan semakin tinggi keinginan untuk memanfaatkan
13. pengetahuan dan keterampilan, juga akan memiliki kecenderungan untuk
melakukan tuntutan, juga harapan yang lebih tinggi. Semakin tinggi
tingkat pendidikan klien maka tingkat kepuasannya semakin rendah. Hal
ini beralasan, karena biasanya orang yang berpendidikan rendah tidak
mempunyai harapan yang terlalu tinggi kepada orang lain atas dirinya.
Sebaliknya, orang yang berpendidikan tinggi biasanya mempunyai
harapan yang tinggi terhadap orang lain atas dirinya.
Menurut Notoatmodjo (2018) mengatakan bahwa pendidikan adalah
setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak yang tertuju kepada kedewasaan. Pendidikan orang dewasa
mempunyai beberapa makna, diantaranya yaitu adanya suatu keinginan
manusia dari yang paling dasar sampai dengan kebutuhan paling tinggi
berupa pengembangan diri.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa ibu dengan
pendidikan menengah (SMA) merupakan ibu yang paling banyak
menerima layanan kesehatan bayi dan balitanya pada masa pandemi
covid-19 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo Lampung
Timur dimana ibu menyatakan tidak puas dengan layanan yang diterima
hal tersebut dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka
tingkat kepuasannya semakin rendah.
14. 6. Hubungnn Pekerjaan Ibu Dengan Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan Bayi Dan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan hasil analisis menggunakan
chi square correlation menunjukkan adanya hubungan antara Pekerjaan
dengan kepuasan pasien dalam menerima layanan kesehatan bayi dan
balita pada masa pandemi covid-19. Berdasarkan uji statistik diperoleh
nilai p= 0,122 yang menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara pekerjaan dengan kepuasan pasien. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga (IRT) lebih
banyak yang menyatakan tidak puas dengan layanan kesehatan yang
diterima karena nilai yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Yulianti (2013) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat
kepuasan. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan
itu sendiri adalah terbagi menjadi dua macam yaitu pekerjaan yang
menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa (Priyoto,
2014).
Sementara penelitian Mariane (2014) terlihat adanya hubungan walaupun
rendah, antara pekerjaan dengan status sosial seseorang, pada mereka
yang bekerja pada kelompok pekerja yang dapat menaikkan status
15. sosialnya akan merasa puas terhadap pelayanan, bila prioritas kebutuhan
lebih tinggi telah tercapai maka akan timbulah kebutuhan yang lain pada
tingkat berikutnya. Seseorang yang bekerja cenderung lebih banyak
menuntut dan mengkritik terhadap pelayanan yang diterimanya jika
memang tidak memuaskan baginya dibandingkan dengan seseorang yang
tidak bekerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
mayoritas pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga (IRT) adalah yang
banyak menerima layanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi
banyak yang merasa tidak puas. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan
kesehatan sangat subjektif sifatnya dan dipengaruhi banyak faktor yang
berperan dalam individu. Sipenerima pelayanan dipengaruhi oleh
keduduka sosial, dan sebagainya
16. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analsiis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Usia ibu yang terbayak menerima layanan kesehatan bayi dan balita pada
masa pandemi covid-19 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Trimulyo
adalah usia remaja akhir (17-25 Tahun) sebanyak 45 orang.
17. 2. Pendidikan ibu yang terbayak menerima layanan kesehatan bayi dan balita
pada masa pandemi covid-19 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Trimulyo adalah ibu dengan pendidikan tamatan SMA sebanyak 44 orang.
3. Pekerjaan ibu yang terbayak menerima layanan kesehatan bayi dan balita
pada masa pandemi covid-19 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Trimulyo adalah ibu dengan pekerjaan sebagai IRT sebanyak 54 orang.
4. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan kepuasan
layanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19 dimana
terdapat 42 orang (93,3%) ibu dengan usia 17-25 tahun tidak puas dengan
layanan kesehatan yang diterima.
5. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan
kepuasan layanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19
dimana terdapat 41 orang (93,2%) ibu dengan pendidikan tamatan SMA
tidak puas dengan layanan kesehatan yang diterima.
6. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan
kepuasan layanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19
dimana terdapat 43 orang (93,3%) ibu yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga tidak puas dengan layanan kesehatan yang diterima.
B. Saran
1. Bagi Responden
18. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan
tentang kualitas pelayanan kesehatan bayi dan balita pada masa pandemic
covid-19
2. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
untuk dapat meningkatkan dana tau mempertahankan kepuasan pasien
khususnya dalam memberikan kualitas pelayanan bayi dan balita pada
masa pandemi covid-19.
3. Bagi Universitas Aisyah
Hasil Penelitian ini merupakan sebagai bahan informasi dan dapat
digunakan untuk mengembangkan ilmu kebidanan dalam hal analisis
kualitas pelaksanaan pelayanan bayi dan balita pada masa pandemi covid-
19.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian kualitatif untuk memperdalam factor-faktor
yang menyebabkan ketidakpuasan ibu dalam mendapatkan layanan
kesehatan bayi dan balita pada masa pandemi covid-19
19. HASIL INPUT DATA
R Usia Pendidikan Pekerjaan Kepuasan
1 22 SMA SWASTA Tidak Puas
2 20 SMP IRT Puas
3 25 SMP IRT Puas
4 31 SD IRT Puas
5 29 SMP IRT Puas
6 27 SD IRT Puas
7 27 SMP IRT Puas
8 20 SMP IRT Puas
9 24 SMP IRT Puas
10 23 SMA IRT Tidak Puas
11 23 SMP IRT Puas
12 28 SMP IRT Puas
13 22 SD IRT Puas
14 23 SMP IRT Puas
15 26 SMA SWASTA Tidak Puas
16 27 SD IRT Tidak Puas
17 31 SMA SWASTA Puas
18 28 SMP IRT Puas
19 25 SMA SWASTA Tidak Puas
20 26 SMA PEDAGANG Tidak Puas
21 25 SMA SWASTA Tidak Puas
22 26 SMA PEDAGANG Tidak Puas
23 27 SMA SWASTA Tidak Puas
24 33 SMP IRT Puas
25 27 SMA IRT Puas
26 26 SMP IRT Puas
27 33 SMP IRT Puas
28 23 SMA PEDAGANG Tidak Puas
29 25 SD IRT Puas
30 24 SMP IRT Puas
31 26 SMP IRT Puas
32 27 SMA SWASTA Tidak Puas
33 28 SMA SWASTA Tidak Puas
34 24 SMA SWASTA Tidak Puas
35 26 SMP IRT Tidak Puas
36 28 SMA SWASTA Tidak Puas
37 30 SMP IRT Puas
38 26 SMA PETANI Tidak Puas
39 27 SMA SWASTA Tidak Puas
20. R Usia Pendidikan Pekerjaan Kepuasan
40 26 PT PEDAGANG Tidak Puas
41 25 SMA SWASTA Tidak Puas
42 30 SMP IRT Puas
43 30 SMA PETANI Tidak Puas
44 32 SMP IRT Puas
45 31 SMP IRT Puas
46 23 SMA SWASTA Tidak Puas
47 26 SMP IRT Tidak Puas
48 28 SMP IRT Puas
49 32 SMP IRT Puas
50 23 SMA PEDAGANG Tidak Puas
51 27 SMP IRT Tidak Puas
52 30 SMP IRT Puas
53 24 SMP IRT Puas
54 25 SMA PEDAGANG Tidak Puas
55 25 SMP IRT Puas
56 28 SMP IRT Puas
57 28 PT PNS Tidak Puas
58 23 SMA PEDAGANG Tidak Puas
59 25 SMA PEDAGANG Tidak Puas
60 33 SD IRT Puas
61 35 SD IRT Puas
62 31 SMP IRT Puas
63 33 SMP IRT Tidak Puas
64 28 SMA SWASTA Puas
65 27 SMA IRT Tidak Puas
66 25 SMA SWASTA Tidak Puas
67 23 SMA IRT Tidak Puas
68 27 SMA IRT Tidak Puas
69 23 SMP IRT Puas
70 25 SMP IRT Puas
71 26 SMP PETANI Puas
72 27 SMA IRT Puas
73 36 SMP IRT Puas
74 28 PT PNS Tidak Puas
75 31 SMP IRT Puas
76 26 SMP IRT Puas
77 20 SMP IRT Puas
78 32 SMP IRT Puas
79 31 SMP IRT Puas
23. R Usia Pendidikan Pekerjaan Kepuasan
79 1 0 0 1
Keterangan:
Usia
0. >29 tahun
1. > 29 Tahun
Pendidikan
0. Rendah (SD-SMP)
1. Tinggi (SMA-PT)
Pekerjaan
0. Tidak Bekerja
1. Bekerja
Kepuasan
0. Tidak Puas
1. Puas
24. HASIL OLAH DATA
ANALISA UNIVARIAT
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 29 th 59 74.7 74.7 74.7
> 29 th 20 25.3 25.3 100.0
Total 79 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 46 58.2 58.2 58.2
Tinggi 33 41.8 41.8 100.0
Total 79 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bekerja 51 64.6 64.6 64.6
Bekerja 28 35.4 35.4 100.0
Total 79 100.0 100.0
Kepuasan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Puas 34 43.0 43.0 43.0
Puas 45 57.0 57.0 100.0
Total 79 100.0 100.0
25. ANALISA BIVARIAT
Usia * Kepuasan
Crosstab
Kepuasan
Total
Tidak Puas Puas
Usia < 29 th Count 32 27 59
% within Usia 54.2% 45.8% 100.0%
> 29 th Count 2 18 20
% within Usia 10.0% 90.0% 100.0%
Total Count 34 45 79
% within Usia 43.0% 57.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 11.923a
1 .001
Continuity Correctionb
10.187 1 .001
Likelihood Ratio 13.610 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear Association 11.772 1 .001
N of Valid Cases 79
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Usia (< 29 th /
> 29 th)
10.667 2.268 50.158
For cohort Kepuasan = Tidak
Puas
5.424 1.427 20.621
For cohort Kepuasan = Puas .508 .372 .696
N of Valid Cases 79
26. Pendidikan * Kepuasan
Crosstab
Kepuasan
Total
Tidak Puas Puas
Pendidikan Rendah Count 5 41 46
% within Pendidikan 10.9% 89.1% 100.0%
Tinggi Count 29 4 33
% within Pendidikan 87.9% 12.1% 100.0%
Total Count 34 45 79
% within Pendidikan 43.0% 57.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 46.483a
1 .000
Continuity Correctionb
43.395 1 .000
Likelihood Ratio 51.977 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 45.894 1 .000
N of Valid Cases 79
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pendidikan
(Rendah / Tinggi)
.017 .004 .068
For cohort Kepuasan = Tidak
Puas
.124 .054 .286
For cohort Kepuasan = Puas 7.353 2.918 18.529
N of Valid Cases 79
27. Pekerjaan * Kepuasan
Crosstab
Kepuasan
Total
Tidak Puas Puas
Pekerjaan Tidak Bekerja Count 9 42 51
% within Pekerjaan 17.6% 82.4% 100.0%
Bekerja Count 25 3 28
% within Pekerjaan 89.3% 10.7% 100.0%
Total Count 34 45 79
% within Pekerjaan 43.0% 57.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 37.841a
1 .000
Continuity Correctionb
34.975 1 .000
Likelihood Ratio 41.381 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 37.362 1 .000
N of Valid Cases 79
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pekerjaan
(Tidak Bekerja / Bekerja)
.026 .006 .104
For cohort Kepuasan = Tidak
Puas
.198 .108 .363
For cohort Kepuasan = Puas 7.686 2.619 22.561
N of Valid Cases 79