Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui konseling sebaya dengan media pembelajaran. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Nubatukan selama semester ganjil 2017/2018 dan melibatkan 9 siswa sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi untuk menilai aktivitas konselor dan siswa selama konseling, dengan indikator keberhasilan rata-rata minimal
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN 1 Nubatukan dengan menerapkan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran. Subjek penelitian adalah 9 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus menggunakan metode identifikasi, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan motivasi belajar s
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut membahas empat jenis instrumen penilaian non tes, yaitu:
1. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dari peserta didik.
2. Observasi mengamati dan mencatat tingkah laku peserta didik di kelas dan luar kelas.
3. Angket berisi pertanyaan tertulis untuk mengumpulkan informasi.
4. Unjuk kerja menilai kinerja peserta didik dalam melakukan aktivitas.
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN 1 Nubatukan dengan menerapkan teknik konseling teman sebaya berbasis media pembelajaran. Subjek penelitian adalah 9 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus menggunakan metode identifikasi, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan motivasi belajar s
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut membahas empat jenis instrumen penilaian non tes, yaitu:
1. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dari peserta didik.
2. Observasi mengamati dan mencatat tingkah laku peserta didik di kelas dan luar kelas.
3. Angket berisi pertanyaan tertulis untuk mengumpulkan informasi.
4. Unjuk kerja menilai kinerja peserta didik dalam melakukan aktivitas.
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
Kelompok 8:
Muhamad Abdul Aziz 1172020139
Muhamad Multajimi 1172020143
Raji Rahma Muhammad 1172020174
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep sistem reproduksi manusia melalui model pembelajaran kelompok sindikat. Penelitian dilakukan di kelas IX MTs Sindangsari dengan subjek 40 siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan tes kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas untuk menguji model pembelajaran kooperatif bamboo dancing dan dampaknya terhadap interaksi sosial siswa.
2. Penelitian dilakukan di SMP Setia Budi selama Maret-April 2015 dan menggunakan observasi, wawancara, angket sebagai teknik pengumpulan datanya.
Penelitian ini berupa studi deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa di SMPN 17 Kota Kendari. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion kepada guru dan siswa. Data dianalisis secara kualitatif dengan deskripsi rinci.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi transaksi untuk siswa kelas XI. Materi ini mencakup pengertian transaksi, transaksi dalam perusahaan, ruang lingkup transaksi penjualan, dan transaksi melalui internet. Guru akan menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery learning dalam pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi transaksi untuk siswa kelas XI. RPP ini mencakup tujuan pembelajaran seperti memahami pengertian transaksi dan ruang lingkup transaksi penjualan serta metode pembelajaran seperti pendekatan saintifik dan model discovery learning.
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meski masih ada satu siswa yang belum mencapai standar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran tentang topik Komunikasi dalam Jaringan yang meliputi pengertian, jenis, tujuan, dan komponen komunikasi daring.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Topik pembelajaran kali ini adalah Komunikasi dalam Jaringan yang meliputi pengertian, jenis, tujuan dan komponen pendukung komunikasi
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran tentang topik komunikasi dalam jaringan.
RPP ini merangkum rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan untuk kelas X semester 2 di SMK. Pembelajaran akan membahas tentang prosedur pemberian kredit dengan alokasi waktu 4 pertemuan. Pembelajaran akan meliputi pengertian jaminan kredit, aspek-aspek penilaian kredit, dan prinsip-prinsip pemberian kredit. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, dan pen
Dokumen tersebut membahas panduan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang mencakup tujuan, komponen, dan langkah-langkah pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling seperti konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, serta kegiatan administrasi dan pengembangan keprofesian terkait.
Dokumen tersebut berisi tentang angket motivasi belajar IPA yang digunakan untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar IPA. Angket terdiri dari 40 pernyataan yang mencakup delapan variabel motivasi belajar. Hasil pengukuran motivasi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa.
Lembar observasi motivasi belajar siswa berisi 15 indikator untuk mengamati motivasi belajar siswa meliputi kuatnya kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, kerelaan meninggalkan kewajiban lain, ketekunan dalam mengerjakan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, dan minat terhadap masalah orang dewasa. Guru diharapkan dapat mengisi lembar observasi ini untuk menget
Kelompok 8:
Muhamad Abdul Aziz 1172020139
Muhamad Multajimi 1172020143
Raji Rahma Muhammad 1172020174
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep sistem reproduksi manusia melalui model pembelajaran kelompok sindikat. Penelitian dilakukan di kelas IX MTs Sindangsari dengan subjek 40 siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan tes kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas untuk menguji model pembelajaran kooperatif bamboo dancing dan dampaknya terhadap interaksi sosial siswa.
2. Penelitian dilakukan di SMP Setia Budi selama Maret-April 2015 dan menggunakan observasi, wawancara, angket sebagai teknik pengumpulan datanya.
Penelitian ini berupa studi deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa di SMPN 17 Kota Kendari. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion kepada guru dan siswa. Data dianalisis secara kualitatif dengan deskripsi rinci.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi transaksi untuk siswa kelas XI. Materi ini mencakup pengertian transaksi, transaksi dalam perusahaan, ruang lingkup transaksi penjualan, dan transaksi melalui internet. Guru akan menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery learning dalam pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi transaksi untuk siswa kelas XI. RPP ini mencakup tujuan pembelajaran seperti memahami pengertian transaksi dan ruang lingkup transaksi penjualan serta metode pembelajaran seperti pendekatan saintifik dan model discovery learning.
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meski masih ada satu siswa yang belum mencapai standar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran tentang topik Komunikasi dalam Jaringan yang meliputi pengertian, jenis, tujuan, dan komponen komunikasi daring.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Topik pembelajaran kali ini adalah Komunikasi dalam Jaringan yang meliputi pengertian, jenis, tujuan dan komponen pendukung komunikasi
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 2 Payakumbuh. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran tentang topik komunikasi dalam jaringan.
RPP ini merangkum rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan untuk kelas X semester 2 di SMK. Pembelajaran akan membahas tentang prosedur pemberian kredit dengan alokasi waktu 4 pertemuan. Pembelajaran akan meliputi pengertian jaminan kredit, aspek-aspek penilaian kredit, dan prinsip-prinsip pemberian kredit. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, dan pen
Dokumen tersebut membahas panduan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang mencakup tujuan, komponen, dan langkah-langkah pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling seperti konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, serta kegiatan administrasi dan pengembangan keprofesian terkait.
Dokumen tersebut berisi tentang angket motivasi belajar IPA yang digunakan untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar IPA. Angket terdiri dari 40 pernyataan yang mencakup delapan variabel motivasi belajar. Hasil pengukuran motivasi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa.
Lembar observasi motivasi belajar siswa berisi 15 indikator untuk mengamati motivasi belajar siswa meliputi kuatnya kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, kerelaan meninggalkan kewajiban lain, ketekunan dalam mengerjakan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, dan minat terhadap masalah orang dewasa. Guru diharapkan dapat mengisi lembar observasi ini untuk menget
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD.
2. Instrumen yang dikembangkan berupa kuesioner untuk mengukur motivasi belajar dan tes objektif untuk mengukur hasil belajar IPA.
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kedua instrumen penilaian memiliki validitas dan reli
Dokumen tersebut membahas tentang konseling sebaya dan motivasi belajar. Konseling sebaya adalah layanan bantuan konseling yang diberikan oleh teman sebaya untuk membantu menyelesaikan masalah. Motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan mengarahkannya pada tujuan tertentu. Keduanya penting dalam membantu siswa dalam menghadapi masalah dan meningkatkan proses
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
BAB III.docx
1. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Bimbingan
Konseling (PTBK) atau Action Research in counseling. Penelitian tindakan adalah
penelitian yang dilaksanakan dalam layanan BK dengan tujuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kedisiplinan siswa, Basrowi dan Suwandi (dalam Kurnia,
2013:71). Menurut Dantes (2012:133) penelitian tindakan merupakan suatu
penelitian yang dilakukan karena adanya kebutuhan pada saat itu, suatu situasi yang
memerlukan penanganan langsung dari pihak yang bertanggung jawab atas situasi
tersebut (guru). Penelitian tindakan bimbingan konseling ini dirancang dalam 2
(dua) siklus. Setiap siklus dalam rencana ini terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu:
1) identifikasi, 2) Treatmen 3) Observasi, 4) refleksi yang berulang secara siklus.
Jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling diawali dengan
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa kemudian dirancang pola
penanganan yang sesuai dengan karakteristik masalah agar treatmen yang diberikan
dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
B. Setting Penelitian
1) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN I Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi
Nusa Tengagara Timur. Alasan pemilihan tempat dalam penelitian ini adalah
peneliti merupakan guru bimbingan dan konseling di SMAN I Nubatukan
sehingga memudahkan dalam proses pelaksanaan penelitian
2. 2) Waktu pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang
dimulai pada bulan agustus sampai oktober 2017
3) Siklus Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling
Penelitian ini dirancang dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus dalam rencana ini
terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu: 1) Identifikasi, 2) Treatmen 3) Observasi,
4) Refleksi yang berulang secara siklus
4) Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1
Nubatukan yang memiliki motivasi belajar yang rendah pada sebagian besar
mata pelajaran. Jumlah siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 9
siswa yang terdiri dari 7 siswa laki – laki dan 2 siswa perempuan.
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan konseling sebaya berbasis media
pembelajaran meliputi beberapa tahapan yaitu :
a) Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan konseling sebaya untuk menigkatkan motivasi belajar
siswa meliputi beberapa kegiatan antara lain :
1) Menjaring siswa untuk mendapatkan calon konselor sebaya dengan
menggunakan nilai yang didapat dari wali kelas yaitu siswa yang memiliki
nilai tinggi, siswa yang mempunyai tingkat motivasi yang tinggi di kelas,
siswa yang secara sukarelawan mau menjadi konselor sebaya, serta
3. menggunakan wawancara kepada siswa agar mengetahui keefektifan verbal
siswa
2) Setelah terpilih konselor sebaya diadakan kegiatan pembekalan calon
konselor, menurut Foster, E.S & Harrison materinya adalah :(Mary Rebecca
‘rivkha’ E. rogacion. 2000: 176) a) Materi orientasi b) Materi hubungan
membantu c) Materi keterampilan komunikasi d) Manajemen perilaku
3) Menyusun angket untuk menjaring siswa yang memiliki motivasi belajar
yang rendah
4) Menyiapkan media pembelajaran yang relevan misalanya video
pembelajaran dan power point yang memuat materi pentingnya motivasi
belajar siswa
5) Menyiapkan lembar observasi pelaksanaan konseling sebaya
b) Pelaksanaan Tindakan
Proses pelaksanaan konseling teman sebaya meliputi beberapa tahapan antara
lain :
1) Tahap awal konseling sebaya
Tahap awal konseling sebaya meliputi beberapa kegiatan antara lain :
a) Konselor sebaya mendengarkan secara aktif permasalahan yang
disampaikan konseli sebaya.
b) Konselor sebaya mengenali dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi
konseli sebaya.
4. c) Konselor sebaya melakukan penjajakan alternatif bantuan untuk
mengatasi masalah konseli sebaya.
d) Konselor sebaya menegosiasikan kontrak dengan konseli sebaya.
2) Tahap kerja konseling sebaya
Tahap kerja konseling sebaya meliputi :
a) Konselor sebaya melakukan empati sambil menjelajahi dan
mengeksplorasi masalah yang sedang dihadapi konseli sebaya.
b) Konselor sebaya membangun afeksi positif konseli sebaya dalam
menghadapi permasalahannya.
c) Konselor sebaya melatih konseli sebaya untuk membiasakan bertindak
secara konstruktif dalam menghadapi permasalahannya.
d) Konselor sebaya menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara.
e) Konselor sebaya melakukan alih tangan (referal) dan konferensi kasus
(case conference) jika diperlukan kepada konselor ahli.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok permasalahan yang
diteliti maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data
antara lain :
1) Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini metode
dokumentasinya dengan mengumpulkan data-data yang relevan berupa data nilai
5. masing – masing siswa dari wali kelas, data keaktifan siswa dalam belajar yang
diperoleh dari beberapa guru mata pelajaran serta jurnal penanganan siswa yang
ada pada guru BK
2) Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-
gejala yang diteliti. Metode observasi adalah metode yang paling pokok atau
utama dalam penelitian ini. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini
difokuskan pada aktivitas konselor dalam melaksanakan proses kenseling teman
sebaya menggunakan media pembelajaran serta aktivitas anggota selama proses
konseling.
Tabel. 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Konselor
Komponen Indikator Nilai Kriteria
Kemampuan
Konselor
Sebaya
Membangun
Empati
1
Mendengarkan secara sungguh -
sungguh keluhan anggota
kelompok
2
Kemampuan menggunakan
kalimat yg positip dalam
membangun optimism
Kemampuan
Konselor
Sebaya
Membangun
Kepercayaan
1
Kemampuan Konselor
Memberikan Solusi
2
Kemampuan konselor
menguraikan contoh
menyelesaikan masalah
Kemampuan
Konselor
Sebaya
Menggunakan
Media
Pembelajaran
1
Kemampuan dalam memilih
video motivasi yang sesuai
dengan topik
2
Kemampuan dalam
menghubungkan dan menjelaskan
isi Video sesuai topik
Total Nilai
Rata – rata
6. Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Anggota Konseling
Komponen Indikator
Kriteria
Baik Sedang Kurang
Memiliki
Kepercayaan
Terhadap
Konselor
1
Terbuka Menyampaikan
permasalahan
2
Sungguh Sungguh
mendengarkan
penjelasan konselor
Memiliki
Hasrat Untuk
Berkembang
1 Aktif Bertanya
2
Bersedia menjelaskan
atau berbagi
pengalaman
Memiliki
Tanggung
Jawab
1
Bersedia Menyelesaikan
tugas tepat waktu
2
Bersedia mengikuti
aturan
Total
Rata – rata
Kriteria Akhir
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis data secara deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi
konselor sebaya, aktivitas anggota konseling selama proses konseling dan hasil
analisis kuesioner kepuasan anggota terhadap proses pelaksanaan konseling
Rumus Analisis Aktivitas Konselor Sebaya dan aktivitas anggota konseling : % =
n
𝑵
∗ 𝟏𝟎𝟎
Keterangan :
% = Persentase yang dicari
N = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor yang diharapkan
7. F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ditentukan indicator kinerja yakni
aktivitas konselor dan anggota konseling selama proses penerapan konseling sebaya
menggunakan media pembelajaran. Data aktivitas tersebut kemudia di rata – ratakan
untuk memperoleh rata – rata minimal 75%