Dokumen tersebut membahas tentang 4 jenis tumbuhan yaitu Bryophyta (Lumut), Gymnospermae, Pterydophyta, dan Angiospermae. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri, sistem reproduksi, dan beberapa jenis Lumut (Bryophyta).
Tumbuhan lumut (Bryophyta) adalah anggota kingdom tumbuhan yang paling sederhana dengan struktur tubuh yang belum memiliki jaringan pengangkut dan hanya mengalami pertumbuhan primer. Lumut memiliki ciri-ciri hijau, ukuran kecil, dan hidup di tempat lembab.
Tumbuhan berklorofil dibagi menjadi 3 divisi berdasarkan organ reproduksinya: Lumut (Bryophyta) dengan gametofit dominan, Paku (Pteridophyta) dengan sporofit dominan, dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) dengan bunga atau strobilus sebagai alat reproduksinya.
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Dokumen tersebut membahas tentang 4 jenis tumbuhan yaitu Bryophyta (Lumut), Gymnospermae, Pterydophyta, dan Angiospermae. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri, sistem reproduksi, dan beberapa jenis Lumut (Bryophyta).
Tumbuhan lumut (Bryophyta) adalah anggota kingdom tumbuhan yang paling sederhana dengan struktur tubuh yang belum memiliki jaringan pengangkut dan hanya mengalami pertumbuhan primer. Lumut memiliki ciri-ciri hijau, ukuran kecil, dan hidup di tempat lembab.
Tumbuhan berklorofil dibagi menjadi 3 divisi berdasarkan organ reproduksinya: Lumut (Bryophyta) dengan gametofit dominan, Paku (Pteridophyta) dengan sporofit dominan, dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) dengan bunga atau strobilus sebagai alat reproduksinya.
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Kingdom Monera terdiri dari organisme uniseluler prokariotik seperti bakteri dan arkea. Organisme dalam kingdom ini tidak memiliki inti sel yang sejati, organel, atau jaringan yang kompleks. Mereproduksi dengan cara binary fission atau spora.
plantae (kingdom tumbuhan) adalah organisme multiseluler,eukariotik, fotosintetik dan berdinding sel. Dibagi menjadi Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji)
LKPD materi Kingdom Plantae membahas tiga kelompok tumbuhan yaitu lumut, paku dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki ciri khas masing-masing seperti siklus hidup, organ reproduksi, dan cara berkembangbiak. LKPD ini juga menjelaskan perbedaan antara tumbuhan dengan alga serta klasifikasi tumbuhan.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dalam kerajaan Plantae. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh yang terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Tumbuhan paku dan biji memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh angkut. Tumbuhan berpembiakan secara generatif melalui penyerbukan dan pembuahan serta vegetatif.
TUMBUHAN LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU DARI KEL2Aldi Wahyu
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan lumut dan paku, mencakup ciri-ciri morfologi dan anatomi beberapa jenis tumbuhan tersebut seperti gametrofit, polytrichum, anthoceros, serta kelompok tumbuhan yang mereka masuki. Disebutkan pula peran tumbuhan lumut sebagai tanaman hias, obat hepatitis, pengganti kapas, dan pengubur tanah.
Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam Dunia Tumbuhan dan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Dunia tumbuhan (Plantae) dihuni oleh organisme yang bersifat eukariotik, multiseluler, autotrof, vaskuler (berpembuluh angkut) dan nonvaskuler, serta dapat bereproduksi secara generatif dan vegetaif. Tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku karena tersusun dari selulosa. Kingdom Plantae terdiri atas tumbuhan lumut (Bryophita), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (spermatophyta).
Laporan praktikum biologi tentang pengenalan sel dan jaringan tumbuhan. Praktikum pengenalan sel dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2014 dengan materi daun Arachis pintoi dan usus halus tikus putih, sedangkan praktikum pengenalan jaringan menggunakan batang dan akar jagung serta kacang tanah. Hasil pengamatan menunjukkan struktur dan bentuk sel serta jaringan tumbuhan dan hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kingdom Plantae khususnya Divisi Bryophyta (Lumut), Pteridophyta (Paku), dan Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji). Divisi-divisi tersebut membahas ciri-ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi tumbuhan yang termasuk didalamnya beserta contoh-contohnya.
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
Organ tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji. Akar berfungsi menyerap air dan hara, memperkokoh tumbuhan, menyimpan cadangan makanan, dan sebagai alat perkembangbiakan. Ada tiga sistem perakaran yaitu tunggang, serabut, dan adventif. Struktur akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Kingdom Animalia memiliki empat filum utama berdasarkan ciri-ciri struktural dan reproduksinya: Porifera (hewan berongga), Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih), dan Ctenophora (hewan menyerupai sisir).
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan reproduksi tumbuhan dari kingdom Plantae, khususnya kelompok lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). Lumut dan paku merupakan tumbuhan yang berperan sebagai peralihan antara tumbuhan tidak berpembuluh dengan tumbuhan berpembuluh. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora secara aseksual dan gamet secara seksual.
Kingdom Monera terdiri dari organisme uniseluler prokariotik seperti bakteri dan arkea. Organisme dalam kingdom ini tidak memiliki inti sel yang sejati, organel, atau jaringan yang kompleks. Mereproduksi dengan cara binary fission atau spora.
plantae (kingdom tumbuhan) adalah organisme multiseluler,eukariotik, fotosintetik dan berdinding sel. Dibagi menjadi Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji)
LKPD materi Kingdom Plantae membahas tiga kelompok tumbuhan yaitu lumut, paku dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki ciri khas masing-masing seperti siklus hidup, organ reproduksi, dan cara berkembangbiak. LKPD ini juga menjelaskan perbedaan antara tumbuhan dengan alga serta klasifikasi tumbuhan.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dalam kerajaan Plantae. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh yang terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Tumbuhan paku dan biji memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh angkut. Tumbuhan berpembiakan secara generatif melalui penyerbukan dan pembuahan serta vegetatif.
TUMBUHAN LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU DARI KEL2Aldi Wahyu
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan lumut dan paku, mencakup ciri-ciri morfologi dan anatomi beberapa jenis tumbuhan tersebut seperti gametrofit, polytrichum, anthoceros, serta kelompok tumbuhan yang mereka masuki. Disebutkan pula peran tumbuhan lumut sebagai tanaman hias, obat hepatitis, pengganti kapas, dan pengubur tanah.
Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam Dunia Tumbuhan dan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Dunia tumbuhan (Plantae) dihuni oleh organisme yang bersifat eukariotik, multiseluler, autotrof, vaskuler (berpembuluh angkut) dan nonvaskuler, serta dapat bereproduksi secara generatif dan vegetaif. Tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku karena tersusun dari selulosa. Kingdom Plantae terdiri atas tumbuhan lumut (Bryophita), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (spermatophyta).
Laporan praktikum biologi tentang pengenalan sel dan jaringan tumbuhan. Praktikum pengenalan sel dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2014 dengan materi daun Arachis pintoi dan usus halus tikus putih, sedangkan praktikum pengenalan jaringan menggunakan batang dan akar jagung serta kacang tanah. Hasil pengamatan menunjukkan struktur dan bentuk sel serta jaringan tumbuhan dan hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kingdom Plantae khususnya Divisi Bryophyta (Lumut), Pteridophyta (Paku), dan Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji). Divisi-divisi tersebut membahas ciri-ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi tumbuhan yang termasuk didalamnya beserta contoh-contohnya.
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
Organ tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji. Akar berfungsi menyerap air dan hara, memperkokoh tumbuhan, menyimpan cadangan makanan, dan sebagai alat perkembangbiakan. Ada tiga sistem perakaran yaitu tunggang, serabut, dan adventif. Struktur akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Kingdom Animalia memiliki empat filum utama berdasarkan ciri-ciri struktural dan reproduksinya: Porifera (hewan berongga), Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih), dan Ctenophora (hewan menyerupai sisir).
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan reproduksi tumbuhan dari kingdom Plantae, khususnya kelompok lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). Lumut dan paku merupakan tumbuhan yang berperan sebagai peralihan antara tumbuhan tidak berpembuluh dengan tumbuhan berpembuluh. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora secara aseksual dan gamet secara seksual.
1. Lumut dan tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri seperti berukuran lebih besar, memiliki akar, batang, dan daun sejati serta mampu berbunga dan menghasilkan biji.
2. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnospermae yang bijinya tidak tertutup oleh buah, dan angiospermae yang
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan siklus hidup lumut (Bryophyta). Lumut adalah tumbuhan kecil yang hidup di tempat lembab, memiliki gametofit dominan, dan sporofit yang melekat pada gametofit. Lumut diklasifikasikan ke dalam 3 kelas berdasarkan struktur tubuh dan alat reproduksi, yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthocerotopsida. Siklus hidup lumut melibatkan fase gametofit
Teks tersebut membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan siklus hidup lumut (Bryophyta). Lumut adalah tumbuhan kecil yang terdiri dari gametofit dan sporofit. Gametofit berbentuk daun dan menghasilkan gametangia, sedangkan sporofit tumbuh di atas gametofit dan menghasilkan spora melalui meiosis. Terdapat tiga kelas lumut yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Lumut dapat ditemuk
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
1. Dokumen tersebut membahas tentang jaringan pada hewan dan tumbuhan. Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
2. Pada hewan terdapat empat jenis jaringan dasar yaitu jaringan epitelium, pengikat, otot, dan saraf. Sedangkan pada tumbuhan terdapat jaringan meristematik dan permanen.
3. Jaringan meristematik mampu membelah diri secara terus menerus untuk pert
Klasifikasi makhluk hidup kelas 7 smp by maulia sari ksarimaulia
Dokumen tersebut merangkum klasifikasi makhluk hidup berdasarkan tingkatan taksonomi dari kingdom hingga spesies. Dibahas lima kingdom utama yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Plantae dibedakan menjadi tumbuhan tanpa pembuluh dan berpembuluh, sedangkan Animalia dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. PENGERTIAN :
Lumut (Bryophytes) berasal dari bahasa
Yunani bryon yang berarti “Tumbuhan Lumut”.
Umumnya lumut memiliki sel-sel plastisida yang
dapat menghasilkan klorofil sehingga bersifat
autotrof.
Ada ahli yang berpendapat bahwa lumut
masih seperti talus,tetapi ada juga ahli yang
berpendapat telah berkormus. Selain itu,ahli
botani beranggapan bahwa lumut merupakan
perkembangan dari alga hijau.
3. Air masuk kedalam lumut secara imbibisi.
Lumut melakukan 2 adaptasi: (1) Tubuh
nya diselubungi oleh kutila lilin. (2) Gamet-gamet
nya dalam suatu struktur yang disebut
gemangatium.
4. CIRI-CIRI :
a. Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki
dinding sel yang terdiri dari selulosa.
b. Pada semua tumbuhan golongan lumut,
terdapat persamaan susunan gematangiumnya
(arkegonium)yang persis sama dengan paku
sehingga lumut dan paku disebut arkegoniata.
c. Batang dan daun tumbuhan lumut yang tegak
susunanya berbeda.
d. Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel.
5. e. Pada lumut umumnya mengalami pertumbuhan
memanjang, tidak membesar.
f. Rizoid tampak seperti benang-benang.
Berfungsi sebagai akar untuk menyerap air
serta garam-garam mineral.
g. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut
terdiri atas: (1)Vaginula. (2) Seta/tangkai.
(3) Apofisis. (4) Kalipatra. (5) Kolumela.
7. Reproduksi :
Reproduksi lumut bergantian secara
fase seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid,sedangkan
reproduksi seksualnya dengan membentuk
gamet-gamet.
2 macam gametangium,yakni :
a. Arkegonium (gematangium betina)
b. Anteredium (gematangium jantan)
11. a. Lumut Daun (Bryophyta) :
Lumut daun biasanya tumbuh di tempat
lembab,mempunyai struktur rizoid,batang,dan
daun. Jika spora lumut sampai ke lingkungan
sesuai,maka spora itu akan berkecambah dan
Tumbuh menjadi filamen disebut protonema.
Contohnya : Lumut Polytrichum juniperinum,
Funaria, Pogonatum cirratum, Aerobryopsis
longissima , dan Sphagnum.
12. b. Lumut Hati (Hepaticophyta) :
Lumut hati mencakup 6.000 spesies tak
berpembuluh. Gametofit lumut daun berbeda
dengan gametofit lumut hati. Struktur tubuhnya
berbentuk pipih(talus), yang tidak terdiferiansi
menjadi akar, batang, dan daun. Didalam
spongarium terdapat sel berbentuk gulungan
disebut elatera. Gamengatium pada batang
disebut arkegoniofor dan anteriodofor.
Contohnya : Marchantia polymorpha dan Porella.
13. c. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta) :
Lumut tanduk mempunyai gametofit yang
sama dengan lumut hati,bedanya pada sporofit.
Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul
memanjang. Arkegonium dan anteridiumnya
melekat pada talus gametofit. Ciri uniknya adalah
Sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup
Gametofit.
Contohnya: Anthoceros natans
15. Peranan Lumut Bagi
Kehidupan :
Lumut digunakan oleh ilmuwan sebagai model
tumbuhan.
Spesies Marchantia polymorpha digunakan
penduduk untuk mengobati hepatitis.
Genus Sphagnum digunakan sebagai pembalut
atau pengganti kapas. Jika ditambahkan kedalam
tanah dapat membantu penyerapan air dan
menjaga kelembapan tanah.