Berikut ini beberapa ulasan materi dari dampak sosial Informatika. Materi ini terkhusus ditujukan untuk kelas 8 mata pelajaran Informatika. semoga dapat bermanfaat. Salam Belajar.
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur.Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN).
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
Presentasi tentang Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi Pidananya yang ada di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta beberapa contoh kasus yang terjadi di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini beberapa ulasan materi dari dampak sosial Informatika. Materi ini terkhusus ditujukan untuk kelas 8 mata pelajaran Informatika. semoga dapat bermanfaat. Salam Belajar.
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur.Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN).
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
Presentasi tentang Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi Pidananya yang ada di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta beberapa contoh kasus yang terjadi di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
JURNAL PANCASILA KELOMPOK 2 MANAJEMEN FEB UNS 2017 DI PUBLIKASIKAN DI https://pancasilamanajemena.com JIKA ANDA MENGINKAN SALINAN DARI FILE INI SILAHKAN KUNJUNGI WEBSITE KAMI DI https://pancasilamanajemena.com
KELOMPOK 1: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-1
KELOMPOK 2: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-2
KELOMPOK 3: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-3
KELOMPOK 4: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-4
KELOMPOK 5: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-5
KELOMPOK 6: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-6
KELOMPOK 7: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-7
Similar to BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
2. Media Sosial dapat didefinisikan sebagai saluran
komunikasi kolektif yang dilakukan secara online dan
memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi,
berbagi konten, dan berkolaborasi dalam komunitas.
Terdapat berbagai jenis media sosial yang muncul dan
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya
forum, microblogging, social networking, social
bookmarking, social curation, dan wikis.
Saat ini, tersedia banyak media sosial yang tersedia di
internet, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube,
LinkedIn, dan Whatsapp.
Berbagai Macam Sosial Media.
Sumber: commons.wikimedia.org
Media Sosial dan Manfaatnya
A
1. Media Sosial
3. Untuk menjalankan fungsinya, media
sosial dilengkapi dengan fitur-fitur
sebagai berikut.
Akun Pengguna
Profil Pengguna
Teman-Teman, Pengikut, Grup,
Hashtag, dan lain-lain
News Feed
Notifikasi
Memperbarui atau mem-posting
informasi
Tombol like dan komentar
Review, Rating atau Sistem Voting
Untuk melindungi diri dari agar tetap
dapat menggunakan media sosial
dengan nyaman, menyenangkan, dan
terhidar dari bahaya, tersedia fitur-
fitur sebagai berikut.
Mengatur profil dan privasi
Unfollow
Unfriend
Block
Mematikan Notifikasi
Menghentikan Komentar
Mengatur Posting-an dan Komentar
4. Kehadiran media sosial memberikan manfaat dan pengaruh yang baik bagi
kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut.
Membuat pengguna dapat terhubung dengan pengguna lain, baik yang telah
dikenal di dunia nyata maupun orang-orang yang baru.
Mampu memberikan akses kepada pengguna akan berbagai budaya, pendapat,
serta nilai-nilai dari orang-orang yang berasal dari berbagai budaya dan negara
yang berbeda.
Menyediakan banyak informasi yang berasal dari penggunanya.
Memungkinkan pengguna memberikan pendapat dan memberikan kesempatan
yang sama bagi semua orang untuk mebagikan pemikiran dan pendapat mereka
kepada masyarakat.
2. Manfaat Penggunaan Media Sosial
5. Sebagai pengguna media sosial, seseorang perlu memahami beberapa aturan, etika, atau
petunjuk yang dapat dijadikan panduan, di antaranya sebagai berikut.
Menjaga privasi pribadi dan orang lain.
Hati-hati mem-posting sesuatu.
Memberi komentar yang wajar dan tidak
menyerang pribadi.
Menggunakan bahasa yang baik.
Tidak mem-posting konten negatif.
Menghargai karya orang lain.
Tidak membagikan berita palsu atau
hoaks.
Menggunakan etika komunikasi yang baik.
Ilustrasi Etika dalam Penggunaan
Sosial Media.
Sumber: pixabay.com
3. Etika Penggunaan Media Sosial
6. Dampak Negatif Media Sosial
B
1. Penyebaran Hoaks
Hoaks merupakan berita yang
tidak benar. Hoaks dikenal juga
dengan istilah “fake news” (berita
bohong), “post-truth” (pasca
kebenaran), dan “alternative
facts” (fakta alternatif)
Pemerintah mengeluarkan
Undang-undang nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik pasal 28
terkait penyebaran berita bohong
dan sanksi yang dikenakan.
1) Menggunakan kalimat yang sensasional atau bombastis.
2) Mengutip nama dan pendapat para ahli yang telah dimanipulasi.
3) Menyatakan bahwa informasi dari orang terpercaya dan sudah
divalidasi, namun sumber dirahasiakan.
4) Penyebar hoaks menyatakan berita tersebut tidak ditemukan di
media karena media sudah diancam atau dibeli pihak tertentu.
5) Menyinggung isu-isu sensitif, seperti SARA untuk membangkitkan
emosi para penerima berita.
6) Meminta agar penerima langsung mengambil tindakan tertentu
dengan berbagai macam alasan.
7) Menggunakan kalimat-kalimat yang memutarbalikkan logika.
8) Jika diperlukan, dilengkapi foto atau video yang sudah diedit,
dipotong, dan dimanipulasi, terutama informasi waktunya.
9) Hoaks seringkali disebar melalui grup di media sosial.
Ciri-ciri hoaks
7. Langkah-langkah melaporkan postingan sebagai
hoaks:
1) Klik di bagian kanan atas dari postingan yang
ingin ditandai, pada menu pop-up yang muncul,
klik perintah Give feedback on this post.
2) Pilih False News untuk menandai postingan
tersebut berupa hoaks.
3) Klik tombol Send,
umpan balik yang
diberikan akan
dikirimkan ke
Facebook.
Facebook memiliki fitur untuk menandai
hoaks. Ketika postingan berita hoaks
ditandai, maka, tindakan Facebook:
Mengidentifikasi hoaks dengan cara yang
lebih baik melalui bantuan pengguna,
komunitas, dan pihak-pihak lain.
Membuat aturan yang sulit kepada orang-
orang yang diketahui memposting hoaks
untuk memasang iklan di Facebook.
Menerapkan teknologi machine learning
untuk membantu tim Facebook
mendeteksi pelanggaran terhadap aturan
dan kebijakan Facebook.
Memperbarui cara deteksi akun palsu di
Facebook sehingga semakin sulit untuk
melakukan spam dan menyebar hoaks.
Memberi umpan
balik pada posting-an
Sumber:
dokumen
penerbit
8. Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk memeriksa berita hoaks dan
tindakan yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebarannya.
Judul yang Provokatif
Memeriksa Narasumber
Perhatikan Sumber Berita
Mengecek Gambar
Memeriksa Penilaian Sendiri
Membedakan Fakta dan Opini
Mengecek Tanggal Berita
Memeriksa di Halaman Website Secara Langsung
Bergabung dengan Grup Anti Hoaks
Melaporkan Hoaks melalui email ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id
atau ke Divisi Cyber Crime Polri melalui email ke cybercrime@polri.go.id
9. Untuk memeriksa apakah gambar yang digunakan asli atau hoaks, kita dapat
memeriksa kecacatan gambar hasil editannya melalui pengamatan yang teliti
atau dengan menggunakan perangkat lunak tertentu.
Cara lainnya dengan mencari gambar asli dari gambar hasil editan tersebut.
Langkah-langkah:
1) Ketik alamat URL berikut ‘images.google.com’ di browser.
2) Klik ikon kamera untuk mengupload gambar. Pada kotak dialog yang
muncul, klik tab Upload an image.
3) Klik tombol choose file, kemudian buka direktori di mana gambar yang
ingin digunakan sebagai pencarian disimpan.
4) Pilih file gambar tersebut dan Google akan melakukan pencarian gambar
yang mirip secara otomatis dan menampilkan hasil pencarian.
5) Jika mengklik ikon gambar yang ditampilkan di halaman hasil pencarian,
maka berbagai link halaman web untuk memuat gambar tersebut akan
ditampilkan.
6) Bandingkan narasi dari berbagai halaman web tersebut untuk mengecek
narasi sebenarnya dari gambar tersebut
10. 2. Ujaran Kebencian
Ujaran kebencian dapat ditujukan kepada individu tertentu,
organisasi, lembaga, pejabat negara, maupun suku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA) tertentu.
Dapat dikenakan jerat hukum sesuai dengan Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE pasal 28 ayat 2 dan Undang-
undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik pasal 45A ayat 1.
3. Mengancam Presiden/Wakil Presiden
Ancaman yang ditujukan kepada Presiden atau wakil Presiden
dapat dikategorikan sebagai tindakan makar.
Tindakan makar dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 104.
11. Beberapa bentuk konten negatif lain yang sering disebarkan
melalui media social atau aplikasi internet lainnya, yaitu:
Pornografi/pornografi anak
Perjudian
Penghinaan atau fitnah/pencemaran nama baik
Pengancaman/pemerasan
Konten berbau terorisme/radikalisme.
Pengaturan tentang konten negatif yang berupa pornografi,
perjudian, dan penghinaan diatur melalui Undang-undang RI
nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE pada pasal 27 dan Undang-
undang RI nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik pasal 45.
4. Berbagai Konten Negatif Lainnya
12. 5. Berbagai Dampak Negatif Lain
Memanfaatkan kebutaan korban terhadap
cara teknologi bekerja, serta kelemahan
dari sifat dasar dan emosi manusia.
Beberapa modus penipuan, yaitu:
mengirimkan sms dengan iming-iming
hadiah
pura-pura ingin mengirimkan uang ke
rekening korban
meminta uang menggunakan akun
media sosial orang lain seolah-olah
penipu adalah pemilik akun sendiri
pura-pura menjual barang fiktif
a. Penipuan
Beberapa bentuk cyber bullying, yaitu:
mengirim pesan bernada ancaman
melalui email atau aplikasi pesan lainnya
menyebarkan rumor yang membuat
korban menjadi malu
memposting ancaman kepada korban di
media sosial
berpura-pura menjadi seseorang dan
mengancam korban
masuk ke akun korban dan memposting
sesuatu yang mempermalukan pemilik
akun.
b. Cyber bullying
13. Gejala menarik diri dari interaksi dengan
sesama dan mengalihkan perhatian ke gadget
dikenal dengan istilah phubbing (phone
snubbing).
Perilaku ini menyebabkan interaksi sosial
antara dua orang atau dalam sebuah
kelompok menjadi kurang berkualitas.
c. Menurunnya kualitas interaksi sosial
Dapat terjadi karena terlalu lama
menghabiskan waktu di depan
komputer atau gadget lain.
Tanda-tanda kecanduan teknologi
dapat dilihat dari perilaku pengguna,
yaitu:
tidak bersemangat melakukan
aktivitas lain selain bermain
dengan gadget
susah diajak berkomunikasi
karena perhatian selalu tertuju
pada smartphone
mudah emosi jika tidak
menggunakan smartphone
d. Kecanduan teknologi
Phone snubbing
Sumber:
pixabay.com
14. Perilaku yang dapat mengganggu kesehatan:
Penggunaan smartphone yang terlalu lama,
sehingga pola makan dan istirahat menjadi
tidak teratur.
Kurangnya interaksi dengan orang lain akibat
terlalu lama dengan smartphone sehingga
menyebabkan gangguan mental.
Menurunnya tingkat konsentrasi dan
kemampuan berpikir, serta stres.
Terkena penyakit repetitive stress injury pada
bagian tubuh tertentu karena melakukan
gerakan yang sama secara berulang dalam
jangka yang lama.
Menurunnya kebugaran tubuh dan
mengalami obesitas karena kurangnya
gerakan tubuh
e. Menurunnya kesehatan
Spammer dapat berupa manusia nyata atau bot,
yang menyebarkan spam dalam bentuk
komentar berupa iklan atau pesan lainnya.
f. Spam
Tuntutan agar terlihat ‘mewah’ di media sosial,
seringkali membuat orang-orang memanipulasi
apa yang tampak di media sosial menjadi jauh
lebih hebat dari kenyataannya.
g. Memanipulasi jati diri
Informasi yang tidak disaring dahulu dapat
membuat berpikir berlebihan sehingga emosi
tidak terkontrol, stres berlebih, dan
menurunnya konsentrasi.
h. Informasi yang berlebihan