SlideShare a Scribd company logo
4.1 pendahuluan
4.2 Analisis Keseimbangan Parsial
4.3 kurva tawar-menawar
4.4 Analisis Keseimbangan Umum
4.5 Hubungan Antara
4.6 Nilai Tukar Perdagangan
 Dalam bab ini kita akan mengkaji lebih jauh ke kajan teoritis guna
mengungkap proses penentuan harga komodit relatif dalam kondisi
ekuilibrium,yakni setelah hubungan dagang berlangsung.sehingga
kita dapat mengetahui berapa harga ekulibrium yang seharusnya
berlaku tapa harus menunggu proses perpaduan kekuatan-kekuatan
penawaran da permintaan yang memakan waktu lama
 seluruh model perdagangan internasional pada dasarnya sama-
sama memiliki sejumlah kesamaan sebagai berikut
 1. kapasitas produktif dari suatu perekonomian terbuka akan dapat
diketahui berdasarkan kurva batas-batas kemungkinan produksinya,
dan sesungguhnya perbedaan didalam batas-batas kemungkinan
produksi itulah yang membuka peluang bag terjadinya hubungan
perdagangan di antara segenap perekonomian atau negara-negara
yang bersangkutan.
 2. batas-batas kemungkinan produksi tersebut senantiasa
menentkan skedul penawaran relatif dar masing-masing negara
 3. keseimbangan dunia akan ditentukan oleh permintaan relatif
dunia yang terletak antara skedul-skedul penawaran relatif nasional
 Pembahasan dalam bab ini menekankan pada usaha untuk
mencapai pemahaman terhadap masalah-masalah di atas seg tinjau
atau sudut pandang teor perdagangan internasional yang tidak akan
semata-mata bergantug pada unsur-unsur segi penawaran (supply
side) dari suatu perekonomian
 Pada dasarnya, model perdagangan standar harus dilandaskan
empat hubungan inti:
 1. Hubungan antara batas-batas kemungknan produksi dengan
kkurva penawaran relatif
 2. Hubungan antara harga-harga relatif dengan tingkat permintaan
 3. Penentuan keseimbangan dunia dengan penawaran relatif dunia
dan permintaan relatif dunia.
 4. Dampak –dampak atau pengaruh nilai tukar perdagangan (terms
of trade) – yakni harga ekspor dari suatu negara dibagi dengan
harga impornya - terhadap kesejahteraan suatu negara
Harga Komoditi Relatif Ekuilibrium setelah
Perdagangan Berlangsung
px/py
p3
p2
p1
0
A
EB
Ekspor
B*
A*
0 0
A”
Sx E* S
D
X X X
Impor
p3
A’
B’
Sx
Dx
Dx
px/py
px/py
Panel A
Pasar di Negara 1
untuk komoditi X
Panel B
Hubungan perdagangan
Internasional dalam
komoditi X
Panel C
Pasar di Negara 2
untuk komoditi X
E’
 Titik keseimbangan mula-mula kurva satu pada Negara satu adalah A saat harga
 Titik keseimbangan mula-mula kurva 3 Negara 2 adalah saat harag
 Saat Negara satu melakukan pertambahn produksi maka titiik keseimbang negar satu
berubah menjadi titik B dan harga nya naik menjadi akan tetapin jumlah barangg yang di
tawar kan nya adalah E , sehinga banyak terjadi kelebihan penwaran barang
 Saat Negara 2 melakukan penurunan harga semula berubah menjadi terjadi lah pula
perubahan titik keseimbang , titik keseimabangan berubah menjadi B’ , sedangkan barang
yang di minta oleh konsumen pada Negara 2 adalah sebanyak E’ , sehingga terjadi
kelangkaan baran
 Akibat terjadi nya kelangkaan dan kelebihan barang maka negar 1 dann negar 2
bersepakat untuk melakukan perdagangan internasional ,Negara 1 mau mengekspor
barang ke Negara 2 sebanyak B-E, sedangkan Negara 2 mau meng impor barang dari
Negara 1 sebanyak dari B’-E’
 Akibat perdagangan internasional tersebut maka negar 1 dan negar 2 terjadi keseimbangn
baru yang dapat di lihat pada kurva 2 titik keseimbangan tersebut adalah E* ,denagan
haraga yg di tawarkan adalah B*
 Seandai nya Negara 1 menawarkan harga barang lebih redah dari maka akan terjadi
peningkata yang sangat besar atas barang sehingga lambat laun akan membuat harga itu
naik mendekakati atau samdenggan
 Seanadai nya Negara satu menwarkan harga lebih dari makan akan terjadi penurunan
akan permintaan sehiingga membuat harga itu lambat laun turun mendekati atau menjadi
100
80
60
45
20
0
10 30 50 70 95 130
55
X X
S Y
C B
G F
A
H
EII
III
PF = ½
PB= 1
60
40
20
0 20 40 60
PB= 1
PF = ½
PA = ¼
Kurva tawar-
menawar Negara 1
E
H
G C
 Keseimbang mula-mula Negara satu pada titik A
 Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka
keseimbanga negar 1 akan bergeser menjadi titik B , disitu Negara 1 akan
menukarkan 60 barang X demi mendapat jan 60 barang Y , sehingga ia akan
mencapai titik E, titik E ini samdenggan E yang berad apda kurva 2
 Saat = maka negar 2 akan menukarkan 40 barang Y demi mendaptkan 20 barang X
titik nya berubah dari A’ menjadi F’ , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H’, titik
tersebut sama halnya dengan titik H’ pada kurva 2
 Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B’ ke C’ dan dari C’ ke E’ adalah
karena titik keseimbang berubah dari A’ mennjadi B’ dan =1 membuat titiik yang nilai
nya 120 yang selurusan dengan 40 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi
60 itu garis dari C’ , kalau garis dari C’ ke E’ karena C’ nya adalah 40 dann ditam 60
sehingga membuat garis dari titik E menjadi 100
 Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F’-G’ dan dari G’-H’ karena
keseimbangan beruba mula-mula A’ menjadi F’ , maka sehinnhgga titik f’ sebanyak
85 harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G’ berada pada nilai 45,
kalau titik G’-H’ karena G’ pada barang Y berad pada nilai 465 dan ditamabh denggan
20 sehingga titik h nya berada pada nilai 85
140
120
85
45
40
60
4020 65 80 100
60
40
20
20 40 60
Y
YB’
C’
F’
G’
A’
H’
E’
II’
III’
PF’ = 2
PB’ = 1
X X
PA’ = 4 PF’ = 2
PB’ = 1
E’C’
G’
H’
0 0
Kurva tawar
menaawar negara 2
60
50
40
30
20
10
C’
10 20 30 40 50 60
G
X
Y
E’
E
H’
H
C
G’
PF=½
PA=¼
PB = PB’ =1
0
Negara 1
Negara 2
 Keseimbang mula-mula Negara dua pada titik A’
 Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka
keseimbanga negar 2 akan bergeser menjadi titik B’ , disitu Negara 2 akan
menukarkan 60 barang Y demi mendapat jan 60 barang X , sehingga ia akan
mencapai titik E’, titik E’ ini samdenggan E’ yang berad apda kurva 2
 Saat = maka negar 2 akan menukarkan 20 barang Y demi mendaptkan 40 barang Y
titik nya berubah dari A menjadi F , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H, titik
tersebut sama halnya dengan titik H pada kurva 2
 Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B ke C dan dari C ke E adalah karena
titik keseimbang berubah dari A mennjadi B dan =1 membuat titiik yang nilai nya 130
yang selurusan dengan 20 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi 70 itu
garis dari C , kalau garis dari C ke E karena C nya adalah 20 dann ditam 60 sehingga
membuat garis dari titik E menjadi 80
 Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F-G dan dari G-H karena
keseimbangan beruba mula-mula A menjadi F , maka sehinnhgga titik f sebanyak 95
harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G berada pada nilai 55, kalau
titik G-H karena g pada barang Y berad pada nilai 45 dan ditamabh denggan 20
sehingga titik h nya berada pada nilai 65
 Kedua kurva tawar –menawar saling
bberpotong pada titik E , dan titik itulah yang
di namakan titk keseimbangan =1
 Keseimbangan nya Terbukti saat Negara 1
mengigin kan pertukaran 60 barang X utuk di
tukar denggan 60 barang y, dan Negara 2
juga demikian menukarkan 60 barang Y
untuk mendapat kan 60 barang x
 Sehingga yang di inggin kan ke dua negar
tersebut sama persis dan tidak ada saling
keberatan di antar ke 2 negara
Px / Py
1½
½
¼
0 20 40 60 80 100 120
Kelebihan permitaan
Kelebihan
penawaran
H H’
E
R’ R
S
Ekspor komodit X
D
 Mula-mula titik produksi penwaran barang di Negara 1 adalah
R akan tetapi daya beli masyraka nya akan barang X tersebut
rendah yai itu R’ sehingga kelebihan penawaran atas barang
X di Negra 1 yaitu dari P’-P , akbat kelebihan tersebut dari
pada banyak barang yang tidak laku terjual maka Negara 1
menurunkan harga nya dari 1 menjadi 1 dan di ekpor nya ke
Negara 2 sehiingga terjadi lah keseimbang yang di tanda.i
dengan titik E
 Mula-mula produksi penawaran akan barang di Negara 2
addalah H , pada harag tersebut dan daya beli masarakat
yang tinggi membuat titiik nya bergeser menjadi H’, akan
tetapi Negara 2 ahanya mampu memproduksi sebanyak h dan
kelebihan permintaan ttersebut adalah dari H-H’ sehingga
membuat Negara 2 meanikan kan harga nya yang semula
menjadi 1 dan meng impor barang x darineagar 1 agar terjadi
nya keseimbang perdagangan
120
100
80
60
40
20
70 50 30 10 0 20 40 60 80 100 120
140 20
40
60
80
PB = PB’ = 11
2
A’
PB’ = 1
E’
III’
Negara 2
III
E
PB = 1
Negara 1
Y
Y
XX
Y
X
1
2
A
B
C
G
H
F
PF
PA

More Related Content

What's hot

Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
19091997sovi
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Muhammad Rafi Kambara
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
yunisarosa
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Yesica Adicondro
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
Sudirman Jie
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
Hasnah Rhiriesad
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Quinta Nursabrina
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Dadang Solihin
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Yasri Purwani II
 
Tingkat Substitusi Marjinal
Tingkat Substitusi MarjinalTingkat Substitusi Marjinal
Tingkat Substitusi Marjinal
Riska Dewi Permata Sutrisno
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
 

What's hot (20)

Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Pengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccankPengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccank
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Tingkat Substitusi Marjinal
Tingkat Substitusi MarjinalTingkat Substitusi Marjinal
Tingkat Substitusi Marjinal
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 

Viewers also liked

Kurva permintaan dan penawaran
Kurva permintaan dan penawaranKurva permintaan dan penawaran
Kurva permintaan dan penawaran
risna achmad
 
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukaPermintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukawardayadi007
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasionalBadrotuz Zahro
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
Nevily Lahagu
 
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya harga
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya hargaPermintaan, penawaran, dan proses terjadinya harga
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya hargaGhina Sary
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalZuyyina Afwa
 
All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasiTelkomsat
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengah
Lutfiyah Siti
 
Forward Futures and Options
Forward Futures and OptionsForward Futures and Options
Forward Futures and Options
Rajendra.MA
 
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...elysaandelany
 
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional pptSub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
BundaF
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Quinta Nursabrina
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Wahono Diphayana
 

Viewers also liked (20)

Kurva permintaan dan penawaran
Kurva permintaan dan penawaranKurva permintaan dan penawaran
Kurva permintaan dan penawaran
 
Demand & supply
Demand & supplyDemand & supply
Demand & supply
 
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukaPermintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Kurva+tabel
Kurva+tabelKurva+tabel
Kurva+tabel
 
Teori ekonomi tho
Teori ekonomi thoTeori ekonomi tho
Teori ekonomi tho
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasional
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya harga
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya hargaPermintaan, penawaran, dan proses terjadinya harga
Permintaan, penawaran, dan proses terjadinya harga
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Kurva+tabel
Kurva+tabelKurva+tabel
Kurva+tabel
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
 
All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasi
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengah
 
Forward Futures and Options
Forward Futures and OptionsForward Futures and Options
Forward Futures and Options
 
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...
PPT Standar Akuntansi Keuangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembang...
 
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional pptSub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
Sub bab Kegiatan ekspor impor bab perdagangan internasional ppt
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 

More from Quinta Nursabrina

Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Quinta Nursabrina
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Quinta Nursabrina
 
presentasi singkat bahasa inggris
presentasi singkat bahasa inggrispresentasi singkat bahasa inggris
presentasi singkat bahasa inggris
Quinta Nursabrina
 
presentasi PASSIVE VOICE
presentasi PASSIVE VOICEpresentasi PASSIVE VOICE
presentasi PASSIVE VOICE
Quinta Nursabrina
 
Konsumsi
KonsumsiKonsumsi
Hambatan perdagangan
Hambatan perdaganganHambatan perdagangan
Hambatan perdagangan
Quinta Nursabrina
 
Tgs industri
Tgs industriTgs industri
Tgs industri
Quinta Nursabrina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Quinta Nursabrina
 
Merek
MerekMerek
Jenis Jenis Resiko
Jenis Jenis ResikoJenis Jenis Resiko
Jenis Jenis Resiko
Quinta Nursabrina
 
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkunganBiaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Quinta Nursabrina
 
Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
Quinta Nursabrina
 
Menyunting jurnal
Menyunting jurnalMenyunting jurnal
Menyunting jurnal
Quinta Nursabrina
 
Pelajaran Bahasa Jerman Basic
Pelajaran Bahasa Jerman BasicPelajaran Bahasa Jerman Basic
Pelajaran Bahasa Jerman Basic
Quinta Nursabrina
 

More from Quinta Nursabrina (14)

Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
presentasi singkat bahasa inggris
presentasi singkat bahasa inggrispresentasi singkat bahasa inggris
presentasi singkat bahasa inggris
 
presentasi PASSIVE VOICE
presentasi PASSIVE VOICEpresentasi PASSIVE VOICE
presentasi PASSIVE VOICE
 
Konsumsi
KonsumsiKonsumsi
Konsumsi
 
Hambatan perdagangan
Hambatan perdaganganHambatan perdagangan
Hambatan perdagangan
 
Tgs industri
Tgs industriTgs industri
Tgs industri
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Merek
MerekMerek
Merek
 
Jenis Jenis Resiko
Jenis Jenis ResikoJenis Jenis Resiko
Jenis Jenis Resiko
 
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkunganBiaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
Biaya sosial dan permasalaha pengelolaan lingkungan
 
Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
 
Menyunting jurnal
Menyunting jurnalMenyunting jurnal
Menyunting jurnal
 
Pelajaran Bahasa Jerman Basic
Pelajaran Bahasa Jerman BasicPelajaran Bahasa Jerman Basic
Pelajaran Bahasa Jerman Basic
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan

  • 1. 4.1 pendahuluan 4.2 Analisis Keseimbangan Parsial 4.3 kurva tawar-menawar 4.4 Analisis Keseimbangan Umum 4.5 Hubungan Antara 4.6 Nilai Tukar Perdagangan
  • 2.  Dalam bab ini kita akan mengkaji lebih jauh ke kajan teoritis guna mengungkap proses penentuan harga komodit relatif dalam kondisi ekuilibrium,yakni setelah hubungan dagang berlangsung.sehingga kita dapat mengetahui berapa harga ekulibrium yang seharusnya berlaku tapa harus menunggu proses perpaduan kekuatan-kekuatan penawaran da permintaan yang memakan waktu lama
  • 3.  seluruh model perdagangan internasional pada dasarnya sama- sama memiliki sejumlah kesamaan sebagai berikut  1. kapasitas produktif dari suatu perekonomian terbuka akan dapat diketahui berdasarkan kurva batas-batas kemungkinan produksinya, dan sesungguhnya perbedaan didalam batas-batas kemungkinan produksi itulah yang membuka peluang bag terjadinya hubungan perdagangan di antara segenap perekonomian atau negara-negara yang bersangkutan.  2. batas-batas kemungkinan produksi tersebut senantiasa menentkan skedul penawaran relatif dar masing-masing negara  3. keseimbangan dunia akan ditentukan oleh permintaan relatif dunia yang terletak antara skedul-skedul penawaran relatif nasional
  • 4.  Pembahasan dalam bab ini menekankan pada usaha untuk mencapai pemahaman terhadap masalah-masalah di atas seg tinjau atau sudut pandang teor perdagangan internasional yang tidak akan semata-mata bergantug pada unsur-unsur segi penawaran (supply side) dari suatu perekonomian  Pada dasarnya, model perdagangan standar harus dilandaskan empat hubungan inti:  1. Hubungan antara batas-batas kemungknan produksi dengan kkurva penawaran relatif  2. Hubungan antara harga-harga relatif dengan tingkat permintaan  3. Penentuan keseimbangan dunia dengan penawaran relatif dunia dan permintaan relatif dunia.  4. Dampak –dampak atau pengaruh nilai tukar perdagangan (terms of trade) – yakni harga ekspor dari suatu negara dibagi dengan harga impornya - terhadap kesejahteraan suatu negara
  • 5. Harga Komoditi Relatif Ekuilibrium setelah Perdagangan Berlangsung px/py p3 p2 p1 0 A EB Ekspor B* A* 0 0 A” Sx E* S D X X X Impor p3 A’ B’ Sx Dx Dx px/py px/py Panel A Pasar di Negara 1 untuk komoditi X Panel B Hubungan perdagangan Internasional dalam komoditi X Panel C Pasar di Negara 2 untuk komoditi X E’
  • 6.  Titik keseimbangan mula-mula kurva satu pada Negara satu adalah A saat harga  Titik keseimbangan mula-mula kurva 3 Negara 2 adalah saat harag  Saat Negara satu melakukan pertambahn produksi maka titiik keseimbang negar satu berubah menjadi titik B dan harga nya naik menjadi akan tetapin jumlah barangg yang di tawar kan nya adalah E , sehinga banyak terjadi kelebihan penwaran barang  Saat Negara 2 melakukan penurunan harga semula berubah menjadi terjadi lah pula perubahan titik keseimbang , titik keseimabangan berubah menjadi B’ , sedangkan barang yang di minta oleh konsumen pada Negara 2 adalah sebanyak E’ , sehingga terjadi kelangkaan baran  Akibat terjadi nya kelangkaan dan kelebihan barang maka negar 1 dann negar 2 bersepakat untuk melakukan perdagangan internasional ,Negara 1 mau mengekspor barang ke Negara 2 sebanyak B-E, sedangkan Negara 2 mau meng impor barang dari Negara 1 sebanyak dari B’-E’  Akibat perdagangan internasional tersebut maka negar 1 dan negar 2 terjadi keseimbangn baru yang dapat di lihat pada kurva 2 titik keseimbangan tersebut adalah E* ,denagan haraga yg di tawarkan adalah B*  Seandai nya Negara 1 menawarkan harga barang lebih redah dari maka akan terjadi peningkata yang sangat besar atas barang sehingga lambat laun akan membuat harga itu naik mendekakati atau samdenggan  Seanadai nya Negara satu menwarkan harga lebih dari makan akan terjadi penurunan akan permintaan sehiingga membuat harga itu lambat laun turun mendekati atau menjadi
  • 7. 100 80 60 45 20 0 10 30 50 70 95 130 55 X X S Y C B G F A H EII III PF = ½ PB= 1 60 40 20 0 20 40 60 PB= 1 PF = ½ PA = ¼ Kurva tawar- menawar Negara 1 E H G C
  • 8.  Keseimbang mula-mula Negara satu pada titik A  Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka keseimbanga negar 1 akan bergeser menjadi titik B , disitu Negara 1 akan menukarkan 60 barang X demi mendapat jan 60 barang Y , sehingga ia akan mencapai titik E, titik E ini samdenggan E yang berad apda kurva 2  Saat = maka negar 2 akan menukarkan 40 barang Y demi mendaptkan 20 barang X titik nya berubah dari A’ menjadi F’ , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H’, titik tersebut sama halnya dengan titik H’ pada kurva 2  Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B’ ke C’ dan dari C’ ke E’ adalah karena titik keseimbang berubah dari A’ mennjadi B’ dan =1 membuat titiik yang nilai nya 120 yang selurusan dengan 40 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi 60 itu garis dari C’ , kalau garis dari C’ ke E’ karena C’ nya adalah 40 dann ditam 60 sehingga membuat garis dari titik E menjadi 100  Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F’-G’ dan dari G’-H’ karena keseimbangan beruba mula-mula A’ menjadi F’ , maka sehinnhgga titik f’ sebanyak 85 harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G’ berada pada nilai 45, kalau titik G’-H’ karena G’ pada barang Y berad pada nilai 465 dan ditamabh denggan 20 sehingga titik h nya berada pada nilai 85
  • 9. 140 120 85 45 40 60 4020 65 80 100 60 40 20 20 40 60 Y YB’ C’ F’ G’ A’ H’ E’ II’ III’ PF’ = 2 PB’ = 1 X X PA’ = 4 PF’ = 2 PB’ = 1 E’C’ G’ H’ 0 0 Kurva tawar menaawar negara 2
  • 10. 60 50 40 30 20 10 C’ 10 20 30 40 50 60 G X Y E’ E H’ H C G’ PF=½ PA=¼ PB = PB’ =1 0 Negara 1 Negara 2
  • 11.  Keseimbang mula-mula Negara dua pada titik A’  Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka keseimbanga negar 2 akan bergeser menjadi titik B’ , disitu Negara 2 akan menukarkan 60 barang Y demi mendapat jan 60 barang X , sehingga ia akan mencapai titik E’, titik E’ ini samdenggan E’ yang berad apda kurva 2  Saat = maka negar 2 akan menukarkan 20 barang Y demi mendaptkan 40 barang Y titik nya berubah dari A menjadi F , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H, titik tersebut sama halnya dengan titik H pada kurva 2  Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B ke C dan dari C ke E adalah karena titik keseimbang berubah dari A mennjadi B dan =1 membuat titiik yang nilai nya 130 yang selurusan dengan 20 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi 70 itu garis dari C , kalau garis dari C ke E karena C nya adalah 20 dann ditam 60 sehingga membuat garis dari titik E menjadi 80  Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F-G dan dari G-H karena keseimbangan beruba mula-mula A menjadi F , maka sehinnhgga titik f sebanyak 95 harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G berada pada nilai 55, kalau titik G-H karena g pada barang Y berad pada nilai 45 dan ditamabh denggan 20 sehingga titik h nya berada pada nilai 65
  • 12.  Kedua kurva tawar –menawar saling bberpotong pada titik E , dan titik itulah yang di namakan titk keseimbangan =1  Keseimbangan nya Terbukti saat Negara 1 mengigin kan pertukaran 60 barang X utuk di tukar denggan 60 barang y, dan Negara 2 juga demikian menukarkan 60 barang Y untuk mendapat kan 60 barang x  Sehingga yang di inggin kan ke dua negar tersebut sama persis dan tidak ada saling keberatan di antar ke 2 negara
  • 13. Px / Py 1½ ½ ¼ 0 20 40 60 80 100 120 Kelebihan permitaan Kelebihan penawaran H H’ E R’ R S Ekspor komodit X D
  • 14.  Mula-mula titik produksi penwaran barang di Negara 1 adalah R akan tetapi daya beli masyraka nya akan barang X tersebut rendah yai itu R’ sehingga kelebihan penawaran atas barang X di Negra 1 yaitu dari P’-P , akbat kelebihan tersebut dari pada banyak barang yang tidak laku terjual maka Negara 1 menurunkan harga nya dari 1 menjadi 1 dan di ekpor nya ke Negara 2 sehiingga terjadi lah keseimbang yang di tanda.i dengan titik E  Mula-mula produksi penawaran akan barang di Negara 2 addalah H , pada harag tersebut dan daya beli masarakat yang tinggi membuat titiik nya bergeser menjadi H’, akan tetapi Negara 2 ahanya mampu memproduksi sebanyak h dan kelebihan permintaan ttersebut adalah dari H-H’ sehingga membuat Negara 2 meanikan kan harga nya yang semula menjadi 1 dan meng impor barang x darineagar 1 agar terjadi nya keseimbang perdagangan
  • 15. 120 100 80 60 40 20 70 50 30 10 0 20 40 60 80 100 120 140 20 40 60 80 PB = PB’ = 11 2 A’ PB’ = 1 E’ III’ Negara 2 III E PB = 1 Negara 1 Y Y XX