Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
1. 4.1 pendahuluan
4.2 Analisis Keseimbangan Parsial
4.3 kurva tawar-menawar
4.4 Analisis Keseimbangan Umum
4.5 Hubungan Antara
4.6 Nilai Tukar Perdagangan
2. Dalam bab ini kita akan mengkaji lebih jauh ke kajan teoritis guna
mengungkap proses penentuan harga komodit relatif dalam kondisi
ekuilibrium,yakni setelah hubungan dagang berlangsung.sehingga
kita dapat mengetahui berapa harga ekulibrium yang seharusnya
berlaku tapa harus menunggu proses perpaduan kekuatan-kekuatan
penawaran da permintaan yang memakan waktu lama
3. seluruh model perdagangan internasional pada dasarnya sama-
sama memiliki sejumlah kesamaan sebagai berikut
1. kapasitas produktif dari suatu perekonomian terbuka akan dapat
diketahui berdasarkan kurva batas-batas kemungkinan produksinya,
dan sesungguhnya perbedaan didalam batas-batas kemungkinan
produksi itulah yang membuka peluang bag terjadinya hubungan
perdagangan di antara segenap perekonomian atau negara-negara
yang bersangkutan.
2. batas-batas kemungkinan produksi tersebut senantiasa
menentkan skedul penawaran relatif dar masing-masing negara
3. keseimbangan dunia akan ditentukan oleh permintaan relatif
dunia yang terletak antara skedul-skedul penawaran relatif nasional
4. Pembahasan dalam bab ini menekankan pada usaha untuk
mencapai pemahaman terhadap masalah-masalah di atas seg tinjau
atau sudut pandang teor perdagangan internasional yang tidak akan
semata-mata bergantug pada unsur-unsur segi penawaran (supply
side) dari suatu perekonomian
Pada dasarnya, model perdagangan standar harus dilandaskan
empat hubungan inti:
1. Hubungan antara batas-batas kemungknan produksi dengan
kkurva penawaran relatif
2. Hubungan antara harga-harga relatif dengan tingkat permintaan
3. Penentuan keseimbangan dunia dengan penawaran relatif dunia
dan permintaan relatif dunia.
4. Dampak –dampak atau pengaruh nilai tukar perdagangan (terms
of trade) – yakni harga ekspor dari suatu negara dibagi dengan
harga impornya - terhadap kesejahteraan suatu negara
5. Harga Komoditi Relatif Ekuilibrium setelah
Perdagangan Berlangsung
px/py
p3
p2
p1
0
A
EB
Ekspor
B*
A*
0 0
A”
Sx E* S
D
X X X
Impor
p3
A’
B’
Sx
Dx
Dx
px/py
px/py
Panel A
Pasar di Negara 1
untuk komoditi X
Panel B
Hubungan perdagangan
Internasional dalam
komoditi X
Panel C
Pasar di Negara 2
untuk komoditi X
E’
6. Titik keseimbangan mula-mula kurva satu pada Negara satu adalah A saat harga
Titik keseimbangan mula-mula kurva 3 Negara 2 adalah saat harag
Saat Negara satu melakukan pertambahn produksi maka titiik keseimbang negar satu
berubah menjadi titik B dan harga nya naik menjadi akan tetapin jumlah barangg yang di
tawar kan nya adalah E , sehinga banyak terjadi kelebihan penwaran barang
Saat Negara 2 melakukan penurunan harga semula berubah menjadi terjadi lah pula
perubahan titik keseimbang , titik keseimabangan berubah menjadi B’ , sedangkan barang
yang di minta oleh konsumen pada Negara 2 adalah sebanyak E’ , sehingga terjadi
kelangkaan baran
Akibat terjadi nya kelangkaan dan kelebihan barang maka negar 1 dann negar 2
bersepakat untuk melakukan perdagangan internasional ,Negara 1 mau mengekspor
barang ke Negara 2 sebanyak B-E, sedangkan Negara 2 mau meng impor barang dari
Negara 1 sebanyak dari B’-E’
Akibat perdagangan internasional tersebut maka negar 1 dan negar 2 terjadi keseimbangn
baru yang dapat di lihat pada kurva 2 titik keseimbangan tersebut adalah E* ,denagan
haraga yg di tawarkan adalah B*
Seandai nya Negara 1 menawarkan harga barang lebih redah dari maka akan terjadi
peningkata yang sangat besar atas barang sehingga lambat laun akan membuat harga itu
naik mendekakati atau samdenggan
Seanadai nya Negara satu menwarkan harga lebih dari makan akan terjadi penurunan
akan permintaan sehiingga membuat harga itu lambat laun turun mendekati atau menjadi
7. 100
80
60
45
20
0
10 30 50 70 95 130
55
X X
S Y
C B
G F
A
H
EII
III
PF = ½
PB= 1
60
40
20
0 20 40 60
PB= 1
PF = ½
PA = ¼
Kurva tawar-
menawar Negara 1
E
H
G C
8. Keseimbang mula-mula Negara satu pada titik A
Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka
keseimbanga negar 1 akan bergeser menjadi titik B , disitu Negara 1 akan
menukarkan 60 barang X demi mendapat jan 60 barang Y , sehingga ia akan
mencapai titik E, titik E ini samdenggan E yang berad apda kurva 2
Saat = maka negar 2 akan menukarkan 40 barang Y demi mendaptkan 20 barang X
titik nya berubah dari A’ menjadi F’ , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H’, titik
tersebut sama halnya dengan titik H’ pada kurva 2
Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B’ ke C’ dan dari C’ ke E’ adalah
karena titik keseimbang berubah dari A’ mennjadi B’ dan =1 membuat titiik yang nilai
nya 120 yang selurusan dengan 40 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi
60 itu garis dari C’ , kalau garis dari C’ ke E’ karena C’ nya adalah 40 dann ditam 60
sehingga membuat garis dari titik E menjadi 100
Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F’-G’ dan dari G’-H’ karena
keseimbangan beruba mula-mula A’ menjadi F’ , maka sehinnhgga titik f’ sebanyak
85 harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G’ berada pada nilai 45,
kalau titik G’-H’ karena G’ pada barang Y berad pada nilai 465 dan ditamabh denggan
20 sehingga titik h nya berada pada nilai 85
11. Keseimbang mula-mula Negara dua pada titik A’
Pada saat perdaganngan internasional berlangsung pada harga =1 maka
keseimbanga negar 2 akan bergeser menjadi titik B’ , disitu Negara 2 akan
menukarkan 60 barang Y demi mendapat jan 60 barang X , sehingga ia akan
mencapai titik E’, titik E’ ini samdenggan E’ yang berad apda kurva 2
Saat = maka negar 2 akan menukarkan 20 barang Y demi mendaptkan 40 barang Y
titik nya berubah dari A menjadi F , sehingga ia mencapai titik konsumsi pada H, titik
tersebut sama halnya dengan titik H pada kurva 2
Penjelasan mengenai terjadi nya garis dari titik B ke C dan dari C ke E adalah karena
titik keseimbang berubah dari A mennjadi B dan =1 membuat titiik yang nilai nya 130
yang selurusan dengan 20 dikurang.i dengan dengan 60 sehingga menjadi 70 itu
garis dari C , kalau garis dari C ke E karena C nya adalah 20 dann ditam 60 sehingga
membuat garis dari titik E menjadi 80
Penjelasan mengenai terjadi nya perbuhan nilai dari titik F-G dan dari G-H karena
keseimbangan beruba mula-mula A menjadi F , maka sehinnhgga titik f sebanyak 95
harus menurun kan barang sebanyak 40 sehingga titik G berada pada nilai 55, kalau
titik G-H karena g pada barang Y berad pada nilai 45 dan ditamabh denggan 20
sehingga titik h nya berada pada nilai 65
12. Kedua kurva tawar –menawar saling
bberpotong pada titik E , dan titik itulah yang
di namakan titk keseimbangan =1
Keseimbangan nya Terbukti saat Negara 1
mengigin kan pertukaran 60 barang X utuk di
tukar denggan 60 barang y, dan Negara 2
juga demikian menukarkan 60 barang Y
untuk mendapat kan 60 barang x
Sehingga yang di inggin kan ke dua negar
tersebut sama persis dan tidak ada saling
keberatan di antar ke 2 negara
13. Px / Py
1½
½
¼
0 20 40 60 80 100 120
Kelebihan permitaan
Kelebihan
penawaran
H H’
E
R’ R
S
Ekspor komodit X
D
14. Mula-mula titik produksi penwaran barang di Negara 1 adalah
R akan tetapi daya beli masyraka nya akan barang X tersebut
rendah yai itu R’ sehingga kelebihan penawaran atas barang
X di Negra 1 yaitu dari P’-P , akbat kelebihan tersebut dari
pada banyak barang yang tidak laku terjual maka Negara 1
menurunkan harga nya dari 1 menjadi 1 dan di ekpor nya ke
Negara 2 sehiingga terjadi lah keseimbang yang di tanda.i
dengan titik E
Mula-mula produksi penawaran akan barang di Negara 2
addalah H , pada harag tersebut dan daya beli masarakat
yang tinggi membuat titiik nya bergeser menjadi H’, akan
tetapi Negara 2 ahanya mampu memproduksi sebanyak h dan
kelebihan permintaan ttersebut adalah dari H-H’ sehingga
membuat Negara 2 meanikan kan harga nya yang semula
menjadi 1 dan meng impor barang x darineagar 1 agar terjadi
nya keseimbang perdagangan
15. 120
100
80
60
40
20
70 50 30 10 0 20 40 60 80 100 120
140 20
40
60
80
PB = PB’ = 11
2
A’
PB’ = 1
E’
III’
Negara 2
III
E
PB = 1
Negara 1
Y
Y
XX