SlideShare a Scribd company logo
3.4 Variabel Penelitian
ā€¢ Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja
yang menjadi variabel utama, variabel turunan,
variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol
dan variabel intervening
ā€¢ Definisi Operasional Variabel (DOV)
penelitian.Definisi operasional variabel disajikan
dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi:
nama variabel, definisi operasional, satuan
pengukuran, dan alat ukur yang digunakan.
TABEL DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Judul :
Pengaruh hubungan kepribadian dan motivasi
berprestasi terhadap kinerja karyawan Hotel
ABC Jakarta
Variabel Bebas ā€œ kepribadianā€ dan ā€œmotivasi
berprestasiā€
Variabel Tidak Bebas ā€œKinerjaā€
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel bebas (1)
ā€¢ Definisi Kepribadian; ā€œKepribadian
merupakan organisasi dinamis dalam
sistem psikologis
individu yang menentukan caranya untuk
menyesuaikan diri secara unik terhadap
lingkungannya.ā€( Robbins, 2007)
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Lebih lanjut menurut Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) , kepribadian dapat digolongkan menjadi ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian Kepribadian
merupakan organisasi
dinamis dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan caranya
untuk menyesuaikan
diri secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan
diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan
orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian
(Variabel X1 )
Kepribadian
merupakan
organisasi dinamis
dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan
caranya untuk
menyesuaikan diri
secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel bebas (2) ā€œ Motivasi Berprestasiā€ menurut konsep
David McClelland., 2002 adalah: Achievement motivation is
identified as the drive to excel (stand out beyond others), to
achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very
hard) to succeed.
Jika diterjemahkan, ā€œmotivasi berprestasi diindentifikasi
sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik
daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar,
mencoba dengan sangat keras agar berhasilā€.
Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi
dari motivasi berprestasi , yaitu : ā€œdriven by work, unable to
relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate
challenge, seek feedbackā€.
Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri
dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Motivasi
berprestasi (X2)
ā€œMotivasi
berprestasi
diindentifikasi
sebagai dorongan
untuk mengerjakan
sesuatu lebih baik
daripada orang lain,
guna menggapai
seperangkat
standar, mencoba
dengan sangat keras
agar berhasilā€
(David McClelland.,
2002 )
dimensi motivasi berprestasi,
( Uma Sekaran, 2003 )
1.Senantiasa tekun
bekerja
2. Sulit untuk santai
3. Tidak sabar pada
ketidakefektifan
4. Menyukai tantangan
tingkat menengah
5. Ingin segera memperoleh
umpan balik atas hasil
kerjanya
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel tidak bebas (Y)
Definisi Kinerja; ā€œMenurut Mathis (2002),
kinerja karyawan mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasiā€
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Menurut Mathis (2002) kinerja karyawan ditentukan oleh;
a. Kuantitas kerja yang terdiri dari volume kerja dalam kondisi
normal, target kerja dapat terpenuhi sesuai perhitungan,
standar kerja yang ditentukan perusahaan
b. Kualitas kerja yang terdiri dari Kerapihan, Ketelitian,
Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan serta cekatan dan tuntas dalam mengerjakan
suatu pekerjaan
c. Pemanfaatan waktu yg terdiri dari Pekerjaan yg berhasil
diselesaikan dengan tuntas, tepat waktu dan berkesadaran
tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
d. Kerjasama yg mengedepankan sifat toleransi, kemampuan
menangani hubungan dalam pekerjaan, dapat dipercaya
rekan kerja dan dapat bekerjasama dengan baik
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Kinerja
(Variabel tidak
bebas Y )
Menurut Mathis
(2002), kinerja
karyawan
mempengaruhi
seberapa banyak
mereka memberi
kontribusi kepada
organisasi
Kuantitas kerja
1. Volume kerja yang di hasilkan di atas kondisi normal
2. Target kerja dapat terpenuhi dengan penuh
perhitungan
3. Standar kerja ditentukan oleh perusahaan
Kualitas kerja
1. Kerapihan
2. Ketelitian
3. Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan
4.Cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan
Pemanfaatan waktu
1. Pekerjaan diselesaikan dengan tuntas
2. Semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu
3. Kesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
Kerjasama
1. Toleransi
2. Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan
3. Dapat dipercaya rekan kerja
4. Dapat bekerjasama dengan baik
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
1.Skala Likert,
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial
dimana variabel yang akan diukur di jabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut
dijadikan titik awal untuk menyususn item-itenm
pernyataan.
Satu indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan
dan jawaban dari setiap pernyataan yang
menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari
sangat positip menjadi sangat negatif.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
ā€¢ Biasanya menggunakan kata-kata: sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju
ā€¢ Skala likert mempunyai dua bentuk
pernyataan yaitu pernyataan positip dan
pernyataan negatif.
ā€¢ Pernyataan positip diberi skor 1 untuk
jawaban sangat tidak setuju, skor 2 tidak
setuju, skor 3 setuju. skor 4 sangat setuju
ā€¢ Pernyataan negatif diberi skor 1 sangat setuju,
2 setuju, 3 tidak setuju, 4 sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh
Pernyataan Positip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (4)
Setuju (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat tidak setuju (1)
Pernyataan Negatip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan tidak memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (1)
Setuju (2)
Tidak Setuju (3)
Sangat tidak setuju (4)
Skala likert dengan empat alternatif atau alternatif genap akan mendapatkan instrumen yang
valid dan reliable di bandingkan skala likert dengan alternatif ganjil. Alternatif ganjil
memberikan cenderung menghasilkan jawaban yang netral atau tidak memihak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
ā€¢ Instrumen penelitian yang menggunakan skala
sikap likert dapat dibuat dalam bentuk;
a.Check list
b.Pilihan ganda
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
a. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk Check list
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............
āˆš
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
b. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk
pilihan ganda
ā€œProsedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu
dekatā€
Alternatif jawaban dan silahkan dilingkari sesuai dengan
pendapat anda
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh menghitung skala likert
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
3.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............................
............................... āˆš
āˆš
āˆš
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah orang yg menjawab skor
ā€¢ Misalkan didapat hasil pengumpulan kuesioner yg diberikan
pada 100 orang responden sbb;
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Perhitungan rekapitulasi total skor secara keseluruhan
Rumus :
Jumlah orang x nilai skor
25 orang yg menjawab SS = 25 X 5 = 125
40 orang yg menjawab ST = 40 X 4 = 160
5 orang yg menjawab RG = 5 X 3 = 15
20 orang yg menjawab TS = 20 X 2 = 40
10 orang yg menjawab STS = 10 X 1 = 10
Jumlah total skor = 350
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
ā€¢ Terdapat 2 penyelesaian menghitung skor
rata-rata
a. Penyelesaian cara kontinum
b. Penyelesaian dengan rumus interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Penyelesaian Cara kontinum
Jumlah skor keseluruhan = 5 x 100 responden = 500 ( jika semua menjawab ss )
Jumlah skor keseluruhan = 1 x 100 responden = 100 ( jika semua menjawab sts )
Jumlah skor hasil hitung peneliti = 350
100 200 300 350 400 500
STS TS RG ST SS
Kesimpulan :
Maka rata-rata skor senilai 350 terletak interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Penyelesaian dengan rumus interval
Y = angka skor tertinggi likert x jumlah responden
Y= 5 x 100 = 500 ( jika semua menjawab ss )
i (interval ) = Angka Indeks/ angka tertinggi skor likert
Angka indeks = 100
i = 100/5
= 20
i = 20..... Ini adalah interval atau jarak dari ..terendah 0 %
hingga ..tertinggi 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Buatlah intervalnya
ā€¢ Angka 0 % - 19,99% = Sangat tidak setuju
ā€¢ Angka 20 % - 39,99% = Tidak setuju
ā€¢ Angka 40 % - 59,99% = Ragu-ragu
ā€¢ Angka 60 % - 79,99% = Setuju
ā€¢ Angka 80 % - 100% = Sangat setuju
Maka penyelesaian akhir;
Rumus Indeks% = Total skor/ Y x 100
= 350/500 x 100
= 70%
ā€¢ Berarti 70% ada pada interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk pilihan ganda
ā€œProsedur kerja baru akan segera diterapkan
dalam waktu dekatā€
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2.Skala Guttman, adalah skala pengukuran yang memberikan jawaban yang tegas seperti
jawaban YA atau Tidak, Benar atau Salah, Pernah atau Tidak Pernah dst.
Data yang diperoleh dapat berupa interval atau rasio. Skor jawaban yang tertinggi / alternatif
jawaban Ya bernilai 1 dan yang terendah/ alternatif jawaban tidak bernilai nol
Contoh
1.Pernahkah anda bermasalah dengan rekan kerja anda?
a.Pernah b. Tidak Pernah
2. Bagaimana keadaan lingkungan kerja anda
a. Baik b. Tidak Baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
3. Skala Diferensial Semantik, adalah skala untuk menentukan sikap dalam bentuk garis
dengan jawaban sangat positip terletak di bagian kanan garis dan sangat negatif terletak di
sebelah kiri garis. Apabila jawaban responden semakin mendekati ujung garis maka kriteria
tersebut yang dirasakan responden.
Contoh; Peneliti melakukan sebuah penelitian di kafe Kopi mengenai kualitas pelayanan kafe
Kopi. Peneliti meminta responden menjawab pertanyaan berikut ini.
ā€œBagaimana tanggapan Anda terhadap pelayanan di kafe Kopiā€?
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Responden A diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X) pada angka di garis yang
sesuai dengan tanggapannya, misalkan pelanggan menyatakan kafe kopi memberikan
pelayanan yang sangat baik maka responden A memberi tanda (X) pada angka 7
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
4.Skala Peringkat, adalah skala dengan beberapa kategori respon yang menilai sebuah objek
pada suatu skala dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti berupa angka saja atau
kuantitatif. Yang terpenting peneliti dalam hal ini harus dapat mengartikan angka yg diberikan
pada alternatif jawaban.
Skala peringkat digunakan untuk mengukur sikap, fenomena sosial
Contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan tehadap kafe
Kopi
Pertanyaannya;
ā€œ Seberapa baik kondisi kafe Kopiā€
Berilah jawaban dengan angka:
1.Bila sangat tidak baik
2.Bila kurang baik
3.Bila cukup baik
4.Bila sangat baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Jawablah dengan memberi tanda centang pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan
persepsi anda pada tabel berikut;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Misalnya angket tersebut disebarkan pada 10 responden dan diperoleh hasil sbb;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Perhitungan;
Apabila semua responden menjawab dengan skor tertinggi 4 maka skor kriteria totalnya
adalah; 4 x 7 x 10 = 280. Jumlah skor dari pengumpulan data = 179 dengan demikian apabila
di presentasekan kualitas kondisi restaurant menurut persepsi pelanggan adalah ;
(179:280)x100% = 63,92% dari kriteria yang ditetapkan.
Adapun kategori skornya adalah;
- angka 70 = 1 x 7 x 10 (sangat tidak baik)
- angka 140 = 2 x 7 x 10 (kurang baik)
- angka 210 = 3 x 7 x 10 (cukup baik)
- angka 280 = 4 x 7 x 10 (sangat baik)
Kesimpulan ; kondisi kafe Kopi termasuk dalam kategori mendekati cukup baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Skala Pengukuran : Skala pengukuran adalah serangkaian aturan
yg dibutuhkan untuk mengkuantitaifkan data dari pengukuran
suatu variabel
SKALA
UKUR
ORDINAL
INTERVAL
RASIO
NOMINAL
ā€¢ Skala Nominal, skala yg digunakan untuk memberikan simbol,
lambang, lanel, nama suatu kategori sehingga memudahkan
pengelompokkan data menurut kategori. Misal ; jenis kelamin,
profesi, agama dsb
ā€¢ Skala Ordinal, skala yang menyatakan kategori sekaligus
peringkat dimana peringkat tersebut menunjukkan urutan
penilaian
ā€¢ Skala Interval, skala yg memiliki urutan dan jarak yang sama
antara kategori titik terdekatnya serta tidak mempunyai nilai
nol mutlak
ā€¢ Skala Rasio, skala dng tingkat pengukuran tertinggi karena
mewakili semua skala dan mempunyai nilai nol yang mutlak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
DATA
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Skala Pengukuran
ā€¢ Data yg
mempunyai
nilai nol
mutlak
ā€¢ Data yg tidak
pnya nilai nol
mutlak
ā€¢ Data angka yg
berfungsi sbg
simbol
ā€¢ Data
berjenjang
dengan jarak
tidak sama
1.Ordinal 2.Nominal
4.Rasio
3.Interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
ā€¢ Contoh skala ukur ordinal
Nilai ujian sbb; Peringkat
1 2 3 4 5
Nama Nilai Peringkat
Ali 70 3
Umar 90 1
Budi 85 2
Iwan 65 4
Toni 60 5
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur ordinal
Pernyataan positif
ā€œ Pendapatan yang saya terima
memadaiā€
Pilihan Jawaban
4) Sangat setuju
3) Setuju
2) Tidak setuju
1) Sangat tidak setuju
Pernyataan negatif
ā€œ Pendapatan yang saya terima tidak
memadaiā€
Pilihan Jawaban
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
4) Sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur nominal
Latar belakangPendidikan
(1). Bukan sarjana
(2). Sarjana Muda
(3). Sarjana
Jenis Kelamin
1. Pria 2. Wanita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur Interval
ā€œBerapa kali anda pergi ke tempat rekreasi dalam satu bulanā€
Angka 1,3,5 merupakan angka yang menunjukkan kategori,
peringkat, sekaligus tingkat kesukaan seberapa sering pergi
ketempat rekreasi dan mempunyai jarak yang sama sebesar 2
Alternatif Jawaban Jumlah Persentase
1 kali
3 kali
5 kali
35 orang
45 orang
20 orang
35%
45%
20%
Total 100 orang 100%
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur interval
Pertanyaan Kuisioner;
Apakah anda merasa pelayanan di hotel ini memuaskan memuaskan
- Puas (4) bukan berarti dua kali dari tidak puas (2), tetapi jarak puas sama ke sangat
puas sebesar 1 dan jarak tidak puas ke kurang puas juga sama sebesar 1
Skala Penilaian Skala Sikap
1 Sangat tidak puas
2 Tidak puas
3 Kurang puas
4 Puas
5 Sangat puas
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur Rasio
ā€œ Berapa penghasilan andaā€?
kesimpulan ;
pendapatan tertinggi 2,5 kali dari pendapatan
< Rp.5000
Pendapatan Jumlah Persentase
Rp.0
< Rp. 5.000
Rp.5000 ā€“ Rp.10.000
> Rp.10.000
20 orang
180 orang
420 0rang
380 orang
2 %
18 %
42 %
38 %
Total 1000 orang 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
suhu udara dalam satuan celcius terdapat nilai nol
derajat celcius sehingga jika terdapat dua suhu yang
berbeda dapat dikatakan berapa kalinya ,
misal;
Jakarta 27 derajat celcius dan di Abu Dhabi 42
derajat celcius maka suhu di Abu Dhabi kurang lebih
2 kali lipat dari Jakarta
Bayu Fitri Hutami., SE, MT

More Related Content

Similar to BAB 3; (3.4).pdf

Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
nanangkosim24
Ā 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Christi_Natasia
Ā 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Marani Puspita
Ā 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaInterest_Matematika_2011
Ā 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
Muhammadramdhan46
Ā 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
Ā 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
michaeltristan453
Ā 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
YUSRA FERNANDO
Ā 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Eko Mardianto
Ā 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawatiMakalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
anggiliachrisnawati
Ā 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2
Lisaaa1096
Ā 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Sulistia Rini
Ā 
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdfKELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
VeyAzzahra1
Ā 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaguestf578b9
Ā 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
muhbusro
Ā 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
muhbusro
Ā 
Research method
Research methodResearch method
Research method
sefnedi
Ā 

Similar to BAB 3; (3.4).pdf (20)

Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
Ā 
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Ā 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Ā 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Ā 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Ā 
ekonomi
ekonomiekonomi
ekonomi
Ā 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
Ā 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
Ā 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
Ā 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
Ā 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Ā 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
Ā 
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawatiMakalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Ā 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2
Ā 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Ā 
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdfKELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
Ā 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meika
Ā 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
Ā 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
Ā 
Research method
Research methodResearch method
Research method
Ā 

More from BayuFitri

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BayuFitri
Ā 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdf
BayuFitri
Ā 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdf
BayuFitri
Ā 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdf
BayuFitri
Ā 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BayuFitri
Ā 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BayuFitri
Ā 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BayuFitri
Ā 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
BayuFitri
Ā 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
BayuFitri
Ā 

More from BayuFitri (20)

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
Ā 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
Ā 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
Ā 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
Ā 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdf
Ā 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
Ā 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdf
Ā 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdf
Ā 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdf
Ā 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
Ā 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
Ā 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
Ā 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
Ā 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdf
Ā 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdf
Ā 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdf
Ā 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
Ā 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
Ā 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
Ā 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
Ā 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Ā 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Ā 

BAB 3; (3.4).pdf

  • 1. 3.4 Variabel Penelitian ā€¢ Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja yang menjadi variabel utama, variabel turunan, variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dan variabel intervening ā€¢ Definisi Operasional Variabel (DOV) penelitian.Definisi operasional variabel disajikan dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi: nama variabel, definisi operasional, satuan pengukuran, dan alat ukur yang digunakan.
  • 2. TABEL DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 3. Judul : Pengaruh hubungan kepribadian dan motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan Hotel ABC Jakarta Variabel Bebas ā€œ kepribadianā€ dan ā€œmotivasi berprestasiā€ Variabel Tidak Bebas ā€œKinerjaā€ Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 4. Variabel bebas (1) ā€¢ Definisi Kepribadian; ā€œKepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya.ā€( Robbins, 2007) Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 5. Lebih lanjut menurut Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) , kepribadian dapat digolongkan menjadi ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 6. Variabel Definisi Indikator Skala Kepribadian Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya. (Robbins, 2007) Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Likert Variabel Definisi Indikator Skala Kepribadian (Variabel X1 ) Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya. (Robbins, 2007) Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 7. Variabel bebas (2) ā€œ Motivasi Berprestasiā€ menurut konsep David McClelland., 2002 adalah: Achievement motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond others), to achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan, ā€œmotivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasilā€. Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi , yaitu : ā€œdriven by work, unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek feedbackā€. Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi. Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 8. Variabel Definisi Indikator Skala Motivasi berprestasi (X2) ā€œMotivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasilā€ (David McClelland., 2002 ) dimensi motivasi berprestasi, ( Uma Sekaran, 2003 ) 1.Senantiasa tekun bekerja 2. Sulit untuk santai 3. Tidak sabar pada ketidakefektifan 4. Menyukai tantangan tingkat menengah 5. Ingin segera memperoleh umpan balik atas hasil kerjanya Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 9. Variabel tidak bebas (Y) Definisi Kinerja; ā€œMenurut Mathis (2002), kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasiā€ Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 10. Menurut Mathis (2002) kinerja karyawan ditentukan oleh; a. Kuantitas kerja yang terdiri dari volume kerja dalam kondisi normal, target kerja dapat terpenuhi sesuai perhitungan, standar kerja yang ditentukan perusahaan b. Kualitas kerja yang terdiri dari Kerapihan, Ketelitian, Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan serta cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan c. Pemanfaatan waktu yg terdiri dari Pekerjaan yg berhasil diselesaikan dengan tuntas, tepat waktu dan berkesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas d. Kerjasama yg mengedepankan sifat toleransi, kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan, dapat dipercaya rekan kerja dan dapat bekerjasama dengan baik Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 11. Variabel Definisi Indikator Skala Kinerja (Variabel tidak bebas Y ) Menurut Mathis (2002), kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi Kuantitas kerja 1. Volume kerja yang di hasilkan di atas kondisi normal 2. Target kerja dapat terpenuhi dengan penuh perhitungan 3. Standar kerja ditentukan oleh perusahaan Kualitas kerja 1. Kerapihan 2. Ketelitian 3. Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan 4.Cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan Pemanfaatan waktu 1. Pekerjaan diselesaikan dengan tuntas 2. Semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu 3. Kesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas Kerjasama 1. Toleransi 2. Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan 3. Dapat dipercaya rekan kerja 4. Dapat bekerjasama dengan baik Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 12. 1.Skala Likert, adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial dimana variabel yang akan diukur di jabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan titik awal untuk menyususn item-itenm pernyataan. Satu indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan dan jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari sangat positip menjadi sangat negatif. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 13. ā€¢ Biasanya menggunakan kata-kata: sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju ā€¢ Skala likert mempunyai dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positip dan pernyataan negatif. ā€¢ Pernyataan positip diberi skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 tidak setuju, skor 3 setuju. skor 4 sangat setuju ā€¢ Pernyataan negatif diberi skor 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 tidak setuju, 4 sangat tidak setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 14. Contoh Pernyataan Positip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan memadai Alternatif Jawaban : Sangat setuju (4) Setuju (3) Tidak Setuju (2) Sangat tidak setuju (1) Pernyataan Negatip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan tidak memadai Alternatif Jawaban : Sangat setuju (1) Setuju (2) Tidak Setuju (3) Sangat tidak setuju (4) Skala likert dengan empat alternatif atau alternatif genap akan mendapatkan instrumen yang valid dan reliable di bandingkan skala likert dengan alternatif ganjil. Alternatif ganjil memberikan cenderung menghasilkan jawaban yang netral atau tidak memihak Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 15. ā€¢ Instrumen penelitian yang menggunakan skala sikap likert dapat dibuat dalam bentuk; a.Check list b.Pilihan ganda Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 16. a. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk Check list SS = Sangat setuju skor = 5 ST = Setuju skor = 4 RG = Ragu-ragu skor = 3 TS = Tidak setuju skor = 2 STS = Sangat tidak setuju skor = 1 No Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1. 2. Saya tipikal orang yang mampu bekerja dibawah tekanan target pekerjaan ............... āˆš Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 17. b. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk pilihan ganda ā€œProsedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu dekatā€ Alternatif jawaban dan silahkan dilingkari sesuai dengan pendapat anda a.Sangat tidak setuju b.Tidak setuju c.Netral d.Setuju e.Sangat setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 18. Contoh menghitung skala likert SS = Sangat setuju skor = 5 ST = Setuju skor = 4 RG = Ragu-ragu skor = 3 TS = Tidak setuju skor = 2 STS = Sangat tidak setuju skor = 1 No Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1. 2. 3. Saya tipikal orang yang mampu bekerja dibawah tekanan target pekerjaan ............................... ............................... āˆš āˆš āˆš Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 19. Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah orang yg menjawab skor ā€¢ Misalkan didapat hasil pengumpulan kuesioner yg diberikan pada 100 orang responden sbb; 25 orang menjawab SS 40 orang menjawab ST 5 orang menjawab RG 20 orang menjawab TS 10 orang menjawab STS Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 20. Perhitungan rekapitulasi total skor secara keseluruhan Rumus : Jumlah orang x nilai skor 25 orang yg menjawab SS = 25 X 5 = 125 40 orang yg menjawab ST = 40 X 4 = 160 5 orang yg menjawab RG = 5 X 3 = 15 20 orang yg menjawab TS = 20 X 2 = 40 10 orang yg menjawab STS = 10 X 1 = 10 Jumlah total skor = 350 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 21. ā€¢ Terdapat 2 penyelesaian menghitung skor rata-rata a. Penyelesaian cara kontinum b. Penyelesaian dengan rumus interval Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 22. Penyelesaian Cara kontinum Jumlah skor keseluruhan = 5 x 100 responden = 500 ( jika semua menjawab ss ) Jumlah skor keseluruhan = 1 x 100 responden = 100 ( jika semua menjawab sts ) Jumlah skor hasil hitung peneliti = 350 100 200 300 350 400 500 STS TS RG ST SS Kesimpulan : Maka rata-rata skor senilai 350 terletak interval setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 23. Penyelesaian dengan rumus interval Y = angka skor tertinggi likert x jumlah responden Y= 5 x 100 = 500 ( jika semua menjawab ss ) i (interval ) = Angka Indeks/ angka tertinggi skor likert Angka indeks = 100 i = 100/5 = 20 i = 20..... Ini adalah interval atau jarak dari ..terendah 0 % hingga ..tertinggi 100 % Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 24. Buatlah intervalnya ā€¢ Angka 0 % - 19,99% = Sangat tidak setuju ā€¢ Angka 20 % - 39,99% = Tidak setuju ā€¢ Angka 40 % - 59,99% = Ragu-ragu ā€¢ Angka 60 % - 79,99% = Setuju ā€¢ Angka 80 % - 100% = Sangat setuju Maka penyelesaian akhir; Rumus Indeks% = Total skor/ Y x 100 = 350/500 x 100 = 70% ā€¢ Berarti 70% ada pada interval setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 25. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk pilihan ganda ā€œProsedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu dekatā€ a.Sangat tidak setuju b.Tidak setuju c.Netral d.Setuju e.Sangat setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 26. 2.Skala Guttman, adalah skala pengukuran yang memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban YA atau Tidak, Benar atau Salah, Pernah atau Tidak Pernah dst. Data yang diperoleh dapat berupa interval atau rasio. Skor jawaban yang tertinggi / alternatif jawaban Ya bernilai 1 dan yang terendah/ alternatif jawaban tidak bernilai nol Contoh 1.Pernahkah anda bermasalah dengan rekan kerja anda? a.Pernah b. Tidak Pernah 2. Bagaimana keadaan lingkungan kerja anda a. Baik b. Tidak Baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 27. 3. Skala Diferensial Semantik, adalah skala untuk menentukan sikap dalam bentuk garis dengan jawaban sangat positip terletak di bagian kanan garis dan sangat negatif terletak di sebelah kiri garis. Apabila jawaban responden semakin mendekati ujung garis maka kriteria tersebut yang dirasakan responden. Contoh; Peneliti melakukan sebuah penelitian di kafe Kopi mengenai kualitas pelayanan kafe Kopi. Peneliti meminta responden menjawab pertanyaan berikut ini. ā€œBagaimana tanggapan Anda terhadap pelayanan di kafe Kopiā€? Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 28. Responden A diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X) pada angka di garis yang sesuai dengan tanggapannya, misalkan pelanggan menyatakan kafe kopi memberikan pelayanan yang sangat baik maka responden A memberi tanda (X) pada angka 7 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 29. 4.Skala Peringkat, adalah skala dengan beberapa kategori respon yang menilai sebuah objek pada suatu skala dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti berupa angka saja atau kuantitatif. Yang terpenting peneliti dalam hal ini harus dapat mengartikan angka yg diberikan pada alternatif jawaban. Skala peringkat digunakan untuk mengukur sikap, fenomena sosial Contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan tehadap kafe Kopi Pertanyaannya; ā€œ Seberapa baik kondisi kafe Kopiā€ Berilah jawaban dengan angka: 1.Bila sangat tidak baik 2.Bila kurang baik 3.Bila cukup baik 4.Bila sangat baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 30. Jawablah dengan memberi tanda centang pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi anda pada tabel berikut; Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 31. Misalnya angket tersebut disebarkan pada 10 responden dan diperoleh hasil sbb; Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 32. Perhitungan; Apabila semua responden menjawab dengan skor tertinggi 4 maka skor kriteria totalnya adalah; 4 x 7 x 10 = 280. Jumlah skor dari pengumpulan data = 179 dengan demikian apabila di presentasekan kualitas kondisi restaurant menurut persepsi pelanggan adalah ; (179:280)x100% = 63,92% dari kriteria yang ditetapkan. Adapun kategori skornya adalah; - angka 70 = 1 x 7 x 10 (sangat tidak baik) - angka 140 = 2 x 7 x 10 (kurang baik) - angka 210 = 3 x 7 x 10 (cukup baik) - angka 280 = 4 x 7 x 10 (sangat baik) Kesimpulan ; kondisi kafe Kopi termasuk dalam kategori mendekati cukup baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 33. Skala Pengukuran : Skala pengukuran adalah serangkaian aturan yg dibutuhkan untuk mengkuantitaifkan data dari pengukuran suatu variabel SKALA UKUR ORDINAL INTERVAL RASIO NOMINAL
  • 34. ā€¢ Skala Nominal, skala yg digunakan untuk memberikan simbol, lambang, lanel, nama suatu kategori sehingga memudahkan pengelompokkan data menurut kategori. Misal ; jenis kelamin, profesi, agama dsb ā€¢ Skala Ordinal, skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat dimana peringkat tersebut menunjukkan urutan penilaian ā€¢ Skala Interval, skala yg memiliki urutan dan jarak yang sama antara kategori titik terdekatnya serta tidak mempunyai nilai nol mutlak ā€¢ Skala Rasio, skala dng tingkat pengukuran tertinggi karena mewakili semua skala dan mempunyai nilai nol yang mutlak Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 36. Skala Pengukuran ā€¢ Data yg mempunyai nilai nol mutlak ā€¢ Data yg tidak pnya nilai nol mutlak ā€¢ Data angka yg berfungsi sbg simbol ā€¢ Data berjenjang dengan jarak tidak sama 1.Ordinal 2.Nominal 4.Rasio 3.Interval Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 38. ā€¢ Contoh skala ukur ordinal Nilai ujian sbb; Peringkat 1 2 3 4 5 Nama Nilai Peringkat Ali 70 3 Umar 90 1 Budi 85 2 Iwan 65 4 Toni 60 5 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 39. Contoh skala ukur ordinal Pernyataan positif ā€œ Pendapatan yang saya terima memadaiā€ Pilihan Jawaban 4) Sangat setuju 3) Setuju 2) Tidak setuju 1) Sangat tidak setuju Pernyataan negatif ā€œ Pendapatan yang saya terima tidak memadaiā€ Pilihan Jawaban 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak setuju 4) Sangat tidak setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 40. Contoh skala ukur nominal Latar belakangPendidikan (1). Bukan sarjana (2). Sarjana Muda (3). Sarjana Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 41. Contoh skala ukur Interval ā€œBerapa kali anda pergi ke tempat rekreasi dalam satu bulanā€ Angka 1,3,5 merupakan angka yang menunjukkan kategori, peringkat, sekaligus tingkat kesukaan seberapa sering pergi ketempat rekreasi dan mempunyai jarak yang sama sebesar 2 Alternatif Jawaban Jumlah Persentase 1 kali 3 kali 5 kali 35 orang 45 orang 20 orang 35% 45% 20% Total 100 orang 100% Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 42. Contoh skala ukur interval Pertanyaan Kuisioner; Apakah anda merasa pelayanan di hotel ini memuaskan memuaskan - Puas (4) bukan berarti dua kali dari tidak puas (2), tetapi jarak puas sama ke sangat puas sebesar 1 dan jarak tidak puas ke kurang puas juga sama sebesar 1 Skala Penilaian Skala Sikap 1 Sangat tidak puas 2 Tidak puas 3 Kurang puas 4 Puas 5 Sangat puas Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 43. Contoh skala ukur Rasio ā€œ Berapa penghasilan andaā€? kesimpulan ; pendapatan tertinggi 2,5 kali dari pendapatan < Rp.5000 Pendapatan Jumlah Persentase Rp.0 < Rp. 5.000 Rp.5000 ā€“ Rp.10.000 > Rp.10.000 20 orang 180 orang 420 0rang 380 orang 2 % 18 % 42 % 38 % Total 1000 orang 100 % Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 44. Contoh; suhu udara dalam satuan celcius terdapat nilai nol derajat celcius sehingga jika terdapat dua suhu yang berbeda dapat dikatakan berapa kalinya , misal; Jakarta 27 derajat celcius dan di Abu Dhabi 42 derajat celcius maka suhu di Abu Dhabi kurang lebih 2 kali lipat dari Jakarta Bayu Fitri Hutami., SE, MT