SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMP/MTs KELAS VII
MATEMATIKA
BAB 1
BILANGAN BULAT
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Pada garis bilangan diletakkan bilangan bulat, terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
 Bilangan positif
 Bilangan cacah
 Bilangan negatif
1. Garis Bilangan
Bilangan bulat positif
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
Bilangan bulat negatif Nol
Bilangan cacah
Mengenal Bilangan Bulat
A
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Untuk membaca atau menulis bilangan bulat, perlu mengetahui nilai
tempat dari setiap angka penyusunan suatu bilangan. Sementara itu,
untuk membandingkan dua bilangan bulat perlu memahami konsep
dari garis bilangan bulat.
2. Membaca, Menulis, dan Membandingkan Bilangan Bulat
Catatan: cara membandingkan dua bilangan bulat yang bernilai sangat
kecil atau sangat besar adalah dengan memperhatikan angka-angka
penyusunanya.
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat
B
1. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat
Penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan.
Contoh:
Jadi, −4 + (−3) = −7.
0 1 2
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
−4
−3
Tentukan hasil penjumlahan −4 + (−3)
Jawab:
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Diketahui sumbangan untuk bakti sosial dari dermawan terkumpul sebesar Rp1.750.000.
Sebesar Rp150.000 digunakan untuk biaya trasportasi penyalurana bantuan. Berapa
besar sumbangan yang disalurkan?
Jawab:
Besar sumbangan yang disalurkan = 7.150.000 − 150.000
= 1.60.000
Jadi, besar sumbangan yang disalurkan adalah 1.600.000.
2. Operasi Pengurangan pada Bilangan Bulat
Contoh:
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Sebuah bus berangkat dari terminal Kota A menuju Kota D melalui Kota B dan Kota C. Dari terminal Kota A
naik 40 penumpang, di terminal Kota B turun 9 Penumpang dan naik 15 Penumpang, kemudian di terminal
Kota C turun 12 penumpang dan naik 7 penumpang. Berapa Banyak penumpang yang turun di Kota D?
Jawab:
Banyak penumpanag di Kota A = 40 dan banyak penumpang berangkat dari Kota B adalah
40 − 9 + 15 = 46
Banyak penumpang berangkat dari Kota C = 46 − 12 + 7 = 41.
Jadi, banyak penumpang yang turun di terminal Kota D adalah 41 orang.
3. Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan
Contoh:
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
4. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
Sifat tertutup
Penjumlahan bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya akan menghasilakan
bilangan bulat.
Sifat memiliki elemen identitas 0
Sembarang bilangan bulat jika di jumlahkan dengan 0, maka menghasilkan
bilangan bulat itu sendiri.
a + 0 = 0 + a = a
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Sifat memiliki invers
Sebarang bilangan bulat jika di jumlahkan dengan inversnya, maka hasilnya
sama dengan elemen identitasnya 0.
a + (−a) = (−a) + a = 0
Sifat asosiatif
Sifat asosiatif merupakan sifat pengelompakan pada penjumlahan bilangan bulat.
a + b = b + a
Sifat komutatif
Sifat komutatif merupakan sifat pertukaran pada penjumlahan bilangan bulat.
(a + b) + c = a + (b + c)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Bilangan Bulat
C
1. Operasi Perkalian pada Bilangan Bulat
Pada operasi perkalian bilanga bulat perlu diperhatikan aturan berikut.
Bilangan 1 × Bilangan 2 Hasil Perkalian
Positif (+) × Positif (+) Positif (+)
Positif (+) × Negatif (−) Negatif (−)
Negatif (−) × Positif (+) Negatif (−)
Negatif (−) × Negatif (−) Positif (+)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Untuk pembagian pada bilangan bulat a ÷ b = c adalah banyaknya pengurangan
berulang bilangan b sebanyak c kali terhadap a sehingga hasilnya 0.
2. Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat
Jika a ÷ b = c, maka a = c × b
Bilangan 1 ÷ Bilangan 2 Hasil Pembagian
Positif (+) ÷ Positif (+) Positif (+)
Positif (+) ÷ Negatif (−) Negatif (−)
Negatif (−) ÷ Positif (+) Negatif (−)
Negatif (−) ÷ Negatif (−) Positif (+)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Contoh:
Sebuah teko berisi 3 liter kopi yang dituang ke dalam gelas berkapasitas 250 cc.
Jika Donita akan menyediakan 48 gelas kopi, berapa banyak teko berisi kopi yang
disediakan oleh Donita?
Jawab:
Isi sebuah gelas = 250 cc = 250 mL.
Isi teko = 3 Liter = 3.000 cc = 3.000 mL.
Kopi yang dibutuhkan untuk 48 gelas = 48 × 250 mL = 12.000 mL.
Banyak teko yang dibutuhkan = 1.000 ÷ 3.000 = 4
Jadi, banyak teko berisi kopi yang disediakan Donita adalah 4 buah.
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Pada penyelesain operasi hitung perkalian dan pembagain,
penyelesain yang harus dilakukan, yaitu dahulukan operasi hitung
yang terletak di depan terlebih dahulu lajutkan pada operasi hitung
setelahnya.
3. Operasi Hitung Campuran Perkalian dan Pembagian
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
4. Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat
Sifat tertutup
Perkalian bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya akan menghasilakan
bilangan bulat.
Sifat memiliki elemen identitas 1
Sembarang bilangan bulat jika dijumlahkan dengan 1, maka menghasilkan
bilangan bulat itu sendiri.
a × 1 = 1 × a = a
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Sifat distribuif
Sifat distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan.
a × (𝑏 + a) = (a × b) + (a × c)
Sifat asosiatif
Sifat asosiatif merupakan sifat pengelompakan pada perkalian bilangan bulat.
a × b = b × a
Sifat komutatif
Sifat komutatif merupakan sifat pertukaran pada perkalian bilangan bulat.
(a × b) × c = a × (b × c)
a × (𝑏 − a) = (a × b) − (a × c)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Terdapat urutan dalam penyelesain operasi hitung campuran:
1. operasi yang terdapat di dalam tanda kurung,
2. operasi pada perkalian dan pembagian, dengan mendahulukan operasi yang
terletak di depan,
3. operasi penjumlahan dan pengurangan, dengan mendahulukan operasi yang
terletak di depan.
Operasi Hitung Campuran Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian
D
Contoh:
Tentukan hasil 4 − 5 × (−3).
Jawab:
4 − 5 × (−3) = 4 −(−15) = 4 + 15 = 19
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perpangkatan adalah perkalian berulang. Perkalian berulang a sebanyak n faktor
dituliskan sebagai berikut.
Perpangkatan Bilangan Bulat
E
a × a × a × a × . . . × a = 𝑎𝑛
sebanyak n faktor
Contoh:
Tentukan (2 × (−3))4.
Jawab:
(2 × −3 )4 = (−6)4
= (−6) × −6 × −6 × −6 = 1.296
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Jika bilangan bulat tak nol a membagi habis bilangan tak bulat tak nol b, maka
a merupakan faktor dari b.
Faktorisasi Prima
F
Contoh:
Faktor dari 12 adalah bilangan-bilangan yang bila dikalian, hasilnya 12.
Jawab:
1 × 12 = 12
2 × 6 = 12
3 × 4 = 12
1. Faktorisas Suatu Bilangan
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Bilangan prima adalah bilangan asli yang memiliki dua faktor, yaitu angka 1
dan bilangan itu sendiri.
Contoh:
Perhatikan perkalian berikut.
Jawab:
1 × 5 = 5
1 × 7 = 7
1 × 23 = 23
2. Bilangan Prima dan Komposit
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Faktorisasi prima adalah Pemfaktoran bilangan menjadi bentuk perkalian bilangan-
bilangan prima. Faktorisasi prima dapat ditentukan dengan pohon faktor.
Contoh:
Faktorisasi prima dari 126.
3. Faktorisas Prima
126
63
3
2
3
21
7
÷
÷
÷
Jawab:
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
KPK adalah bilangan asli terkecil yang merupakan kelipatan persekutuan dua
bilangan atau lebih.
KPK dan FPB pada Bilangan Bulat Positif
G
Contoh:
Kelipatan 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 30, 36, 42, 48, 54, . . .
Kelipatan 6 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, . . .
Kelipatan persekutuan dari 6 dan 8 = 24, 48, . . .
Jadi, Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 6 dan 8 adalah 24.
1. Pengertian Kelipaan Persekutuan Terkecil (KPK)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
FPB adalah bilangan asli terbesar yang merupakan faktor persekutuan dua
bilangan atau lebih.
Contoh:
Kelipatan 40 = 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40.
Kelipatan 72 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, 72.
Faktor persekutuan dari 40 dan 72 = 1, 2, 4, 8.
Jadi, FPB dari 40 dan 72 adalah 8.
2. Pengertian Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
a. Menetukan KPK dengan fakatorisasi prima
Contoh:
Faktorisasi prima dari 60 = 22
× 3 × 𝟓.
Faktorisasi prima dari 72 = 𝟐𝟑 × 𝟑𝟐.
Faktor prima yang sama dengan pangkat tertinggi = 23dan 32.
Faktor prima lainnya = 𝟓.
Jadi, KPK dari 60 dan 72 = 23 × 32 × 5 = 360.
3. Menentukan KPK dan FPB dengan Faktorisasi Prima
KPK dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari perkalian faktor prima yang sama dengan
pangkat tertinggi dan faktor prima lain yang dimiliki bilangan-bilangan tersebut.
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
b. Menetukan FPB dengan fakatorisasi prima
Contoh:
Faktorisasi prima dari 45 = 32 × 𝟓.
Faktorisasi prima dari 150 = 2 × 𝟑 × 52.
Faktor prima yang sama dengan pangkat terendah = 𝟑 dan 𝟓.
Jadi, FPB dari 45 dan 150 = 3 × 5 = 15.
FPB dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari perkalian faktor-faktor
prima yang sama dengan pangkat rendah.
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Contoh:
FPB (8, 10) = 2.
KPK (8, 10) = 40.
FPB (8, 10) × KPK (8, 10) = 2 × 40 = 80.
4. Hubungan antara FPB dan KPK Prima
Jika a dan b adalah bilangan bulat positif, maka beraku hubungan antara
FPB dan KPK dari kedua bilangan tersebut.
FPB (a, b) × KPK (a, b) = a × b
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
a. Untung
Jika Hj > Hb, maka akan didapat untung.
U = Hj − Hb
Hb = Hj − U
Hj = Hb + U
Bilangan Bulat dalam Literasi Finansial
H
1. Harga Beli, Harga Jual, Untung, dan Rugi
Misalkan Hb = harga beli, Hj = harga jual, U = besar untung, dan R = besar rugi.
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
b. Rugi
Jika Hb > Hj, maka akan mengalami kerugian.
R = Hb − Hj
Hb = Hj + R
Hj = Hb − R
MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
2. Bruto, Neto, dan Tara
Bruto (B) = berat kotor, neto (N) = berat bersih, dan tara (T) = selisih antara
bruto dan neto.
B = N + T
N = B − T
T = B − N

More Related Content

Similar to BAB 1 Bilangan Bulat Buku 1A.pptx (20)

Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptxBAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
 
materi matematika mi mu buntaran
materi matematika mi mu buntaranmateri matematika mi mu buntaran
materi matematika mi mu buntaran
 
Matematika kelas 6 sd
Matematika kelas 6 sdMatematika kelas 6 sd
Matematika kelas 6 sd
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revised
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
Bilanganbulat
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
Bilanganbulat
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
3
33
3
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahan
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
1. BAB I. OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT.pptx
1. BAB I. OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT.pptx1. BAB I. OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT.pptx
1. BAB I. OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT.pptx
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

BAB 1 Bilangan Bulat Buku 1A.pptx

  • 1. MEDIA MENGAJAR UNTUK SMP/MTs KELAS VII MATEMATIKA
  • 3. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Pada garis bilangan diletakkan bilangan bulat, terbagi menjadi tiga bagian yaitu:  Bilangan positif  Bilangan cacah  Bilangan negatif 1. Garis Bilangan Bilangan bulat positif 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 Bilangan bulat negatif Nol Bilangan cacah Mengenal Bilangan Bulat A
  • 4. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Untuk membaca atau menulis bilangan bulat, perlu mengetahui nilai tempat dari setiap angka penyusunan suatu bilangan. Sementara itu, untuk membandingkan dua bilangan bulat perlu memahami konsep dari garis bilangan bulat. 2. Membaca, Menulis, dan Membandingkan Bilangan Bulat Catatan: cara membandingkan dua bilangan bulat yang bernilai sangat kecil atau sangat besar adalah dengan memperhatikan angka-angka penyusunanya.
  • 5. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat B 1. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat Penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan. Contoh: Jadi, −4 + (−3) = −7. 0 1 2 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 −4 −3 Tentukan hasil penjumlahan −4 + (−3) Jawab:
  • 6. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Diketahui sumbangan untuk bakti sosial dari dermawan terkumpul sebesar Rp1.750.000. Sebesar Rp150.000 digunakan untuk biaya trasportasi penyalurana bantuan. Berapa besar sumbangan yang disalurkan? Jawab: Besar sumbangan yang disalurkan = 7.150.000 − 150.000 = 1.60.000 Jadi, besar sumbangan yang disalurkan adalah 1.600.000. 2. Operasi Pengurangan pada Bilangan Bulat Contoh:
  • 7. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Sebuah bus berangkat dari terminal Kota A menuju Kota D melalui Kota B dan Kota C. Dari terminal Kota A naik 40 penumpang, di terminal Kota B turun 9 Penumpang dan naik 15 Penumpang, kemudian di terminal Kota C turun 12 penumpang dan naik 7 penumpang. Berapa Banyak penumpang yang turun di Kota D? Jawab: Banyak penumpanag di Kota A = 40 dan banyak penumpang berangkat dari Kota B adalah 40 − 9 + 15 = 46 Banyak penumpang berangkat dari Kota C = 46 − 12 + 7 = 41. Jadi, banyak penumpang yang turun di terminal Kota D adalah 41 orang. 3. Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan Contoh:
  • 8. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs 4. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat Sifat tertutup Penjumlahan bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya akan menghasilakan bilangan bulat. Sifat memiliki elemen identitas 0 Sembarang bilangan bulat jika di jumlahkan dengan 0, maka menghasilkan bilangan bulat itu sendiri. a + 0 = 0 + a = a
  • 9. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Sifat memiliki invers Sebarang bilangan bulat jika di jumlahkan dengan inversnya, maka hasilnya sama dengan elemen identitasnya 0. a + (−a) = (−a) + a = 0 Sifat asosiatif Sifat asosiatif merupakan sifat pengelompakan pada penjumlahan bilangan bulat. a + b = b + a Sifat komutatif Sifat komutatif merupakan sifat pertukaran pada penjumlahan bilangan bulat. (a + b) + c = a + (b + c)
  • 10. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat C 1. Operasi Perkalian pada Bilangan Bulat Pada operasi perkalian bilanga bulat perlu diperhatikan aturan berikut. Bilangan 1 × Bilangan 2 Hasil Perkalian Positif (+) × Positif (+) Positif (+) Positif (+) × Negatif (−) Negatif (−) Negatif (−) × Positif (+) Negatif (−) Negatif (−) × Negatif (−) Positif (+)
  • 11. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Untuk pembagian pada bilangan bulat a ÷ b = c adalah banyaknya pengurangan berulang bilangan b sebanyak c kali terhadap a sehingga hasilnya 0. 2. Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat Jika a ÷ b = c, maka a = c × b Bilangan 1 ÷ Bilangan 2 Hasil Pembagian Positif (+) ÷ Positif (+) Positif (+) Positif (+) ÷ Negatif (−) Negatif (−) Negatif (−) ÷ Positif (+) Negatif (−) Negatif (−) ÷ Negatif (−) Positif (+)
  • 12. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Contoh: Sebuah teko berisi 3 liter kopi yang dituang ke dalam gelas berkapasitas 250 cc. Jika Donita akan menyediakan 48 gelas kopi, berapa banyak teko berisi kopi yang disediakan oleh Donita? Jawab: Isi sebuah gelas = 250 cc = 250 mL. Isi teko = 3 Liter = 3.000 cc = 3.000 mL. Kopi yang dibutuhkan untuk 48 gelas = 48 × 250 mL = 12.000 mL. Banyak teko yang dibutuhkan = 1.000 ÷ 3.000 = 4 Jadi, banyak teko berisi kopi yang disediakan Donita adalah 4 buah.
  • 13. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Pada penyelesain operasi hitung perkalian dan pembagain, penyelesain yang harus dilakukan, yaitu dahulukan operasi hitung yang terletak di depan terlebih dahulu lajutkan pada operasi hitung setelahnya. 3. Operasi Hitung Campuran Perkalian dan Pembagian
  • 14. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs 4. Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat Sifat tertutup Perkalian bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya akan menghasilakan bilangan bulat. Sifat memiliki elemen identitas 1 Sembarang bilangan bulat jika dijumlahkan dengan 1, maka menghasilkan bilangan bulat itu sendiri. a × 1 = 1 × a = a
  • 15. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Sifat distribuif Sifat distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan. a × (𝑏 + a) = (a × b) + (a × c) Sifat asosiatif Sifat asosiatif merupakan sifat pengelompakan pada perkalian bilangan bulat. a × b = b × a Sifat komutatif Sifat komutatif merupakan sifat pertukaran pada perkalian bilangan bulat. (a × b) × c = a × (b × c) a × (𝑏 − a) = (a × b) − (a × c)
  • 16. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Terdapat urutan dalam penyelesain operasi hitung campuran: 1. operasi yang terdapat di dalam tanda kurung, 2. operasi pada perkalian dan pembagian, dengan mendahulukan operasi yang terletak di depan, 3. operasi penjumlahan dan pengurangan, dengan mendahulukan operasi yang terletak di depan. Operasi Hitung Campuran Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian D Contoh: Tentukan hasil 4 − 5 × (−3). Jawab: 4 − 5 × (−3) = 4 −(−15) = 4 + 15 = 19
  • 17. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Perpangkatan adalah perkalian berulang. Perkalian berulang a sebanyak n faktor dituliskan sebagai berikut. Perpangkatan Bilangan Bulat E a × a × a × a × . . . × a = 𝑎𝑛 sebanyak n faktor Contoh: Tentukan (2 × (−3))4. Jawab: (2 × −3 )4 = (−6)4 = (−6) × −6 × −6 × −6 = 1.296
  • 18. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Jika bilangan bulat tak nol a membagi habis bilangan tak bulat tak nol b, maka a merupakan faktor dari b. Faktorisasi Prima F Contoh: Faktor dari 12 adalah bilangan-bilangan yang bila dikalian, hasilnya 12. Jawab: 1 × 12 = 12 2 × 6 = 12 3 × 4 = 12 1. Faktorisas Suatu Bilangan
  • 19. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Bilangan prima adalah bilangan asli yang memiliki dua faktor, yaitu angka 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh: Perhatikan perkalian berikut. Jawab: 1 × 5 = 5 1 × 7 = 7 1 × 23 = 23 2. Bilangan Prima dan Komposit
  • 20. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Faktorisasi prima adalah Pemfaktoran bilangan menjadi bentuk perkalian bilangan- bilangan prima. Faktorisasi prima dapat ditentukan dengan pohon faktor. Contoh: Faktorisasi prima dari 126. 3. Faktorisas Prima 126 63 3 2 3 21 7 ÷ ÷ ÷ Jawab:
  • 21. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs KPK adalah bilangan asli terkecil yang merupakan kelipatan persekutuan dua bilangan atau lebih. KPK dan FPB pada Bilangan Bulat Positif G Contoh: Kelipatan 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 30, 36, 42, 48, 54, . . . Kelipatan 6 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, . . . Kelipatan persekutuan dari 6 dan 8 = 24, 48, . . . Jadi, Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 6 dan 8 adalah 24. 1. Pengertian Kelipaan Persekutuan Terkecil (KPK)
  • 22. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs FPB adalah bilangan asli terbesar yang merupakan faktor persekutuan dua bilangan atau lebih. Contoh: Kelipatan 40 = 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40. Kelipatan 72 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, 72. Faktor persekutuan dari 40 dan 72 = 1, 2, 4, 8. Jadi, FPB dari 40 dan 72 adalah 8. 2. Pengertian Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
  • 23. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs a. Menetukan KPK dengan fakatorisasi prima Contoh: Faktorisasi prima dari 60 = 22 × 3 × 𝟓. Faktorisasi prima dari 72 = 𝟐𝟑 × 𝟑𝟐. Faktor prima yang sama dengan pangkat tertinggi = 23dan 32. Faktor prima lainnya = 𝟓. Jadi, KPK dari 60 dan 72 = 23 × 32 × 5 = 360. 3. Menentukan KPK dan FPB dengan Faktorisasi Prima KPK dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari perkalian faktor prima yang sama dengan pangkat tertinggi dan faktor prima lain yang dimiliki bilangan-bilangan tersebut.
  • 24. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs b. Menetukan FPB dengan fakatorisasi prima Contoh: Faktorisasi prima dari 45 = 32 × 𝟓. Faktorisasi prima dari 150 = 2 × 𝟑 × 52. Faktor prima yang sama dengan pangkat terendah = 𝟑 dan 𝟓. Jadi, FPB dari 45 dan 150 = 3 × 5 = 15. FPB dari dua bilangan atau lebih diperoleh dari perkalian faktor-faktor prima yang sama dengan pangkat rendah.
  • 25. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs Contoh: FPB (8, 10) = 2. KPK (8, 10) = 40. FPB (8, 10) × KPK (8, 10) = 2 × 40 = 80. 4. Hubungan antara FPB dan KPK Prima Jika a dan b adalah bilangan bulat positif, maka beraku hubungan antara FPB dan KPK dari kedua bilangan tersebut. FPB (a, b) × KPK (a, b) = a × b
  • 26. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs a. Untung Jika Hj > Hb, maka akan didapat untung. U = Hj − Hb Hb = Hj − U Hj = Hb + U Bilangan Bulat dalam Literasi Finansial H 1. Harga Beli, Harga Jual, Untung, dan Rugi Misalkan Hb = harga beli, Hj = harga jual, U = besar untung, dan R = besar rugi.
  • 27. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs b. Rugi Jika Hb > Hj, maka akan mengalami kerugian. R = Hb − Hj Hb = Hj + R Hj = Hb − R
  • 28. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs 2. Bruto, Neto, dan Tara Bruto (B) = berat kotor, neto (N) = berat bersih, dan tara (T) = selisih antara bruto dan neto. B = N + T N = B − T T = B − N