Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh perendaman ekstrak jeruk nipis terhadap profil protein pada ikan tongkol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil protein pada ikan tongkol sebelum dan sesudah direndam dengan ekstrak jeruk nipis dengan konsentrasi dan waktu perendaman yang berbeda untuk mengetahui pengaruhnya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya fokus pada menghilangkan b
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
This presentation is talking about composition of fish meal. Regarding it's change in Protein and lipid we discuss about mechanism of deterioration and processing.
Pencernaan Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus dan tape ubi kayu.
Kata kunci : Pencernaan Karbohidrat, Pencernaaan Protein, Pencernaan Lemak, Penentuan Kadar Asam Total.
This presentation is talking about composition of fish meal. Regarding it's change in Protein and lipid we discuss about mechanism of deterioration and processing.
Pencernaan Karbohidrat adalah Menguji daya amilolitik amilase saliva, pencernaan amilum oleh ekstrak pankreas, dan pencernaan amilum masak oleh asam. Pada Pencernaan Protein dapat disimpulkan bahwa Mengetahui proses hidrolisis protein oleh pepsin dan Mengetahui proses hidrolisis protein oleh enzim-enzim proteolitik pankreas. Sedangkan pada Pencernaan Lemak dapat disimpulkan bahwa mengetahui pencernaan lemak oleh pankreas. Pada Penetapan Kadar Asam Total dapat disimpulkan bahwa Mengetahui cara pengujian kadar asam laktat pada susu dan yoghurt, dan Mengetahui kadar asam asetat pada ubi kayu kukus dan tape ubi kayu.
Kata kunci : Pencernaan Karbohidrat, Pencernaaan Protein, Pencernaan Lemak, Penentuan Kadar Asam Total.
Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...Mujiyanto -
Analisa dilakukan untuk mengetahui kebiasaan makan ikan beronang (Siganus virgatus) yang tertangkap oleh nelayan di kepulauan Karimunjawa pada bulan April, Juli, Oktober, dan November 2011. Jumlah total contoh ikan sebanyak 81 ekor, dengan kisaran ukuran panjang 13,5 – 21 cm dan berat 33 – 170 gram. Hasil menunjukkan bahwa ikan beronang termasuk herbivora. Makanan utamanya tumbuhan (98,28 %), makanan tambahan adalah fitoplankton (0,22 %) dan detritus (1,50%).
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Bab 1
1. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein adalah salah satu zat gizi makro memiliki fungsi di dalam tubuh
yaitu untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah
ada. Protein tersusun atas dua puluh asam amino yang berbeda. Tubuh manusia
tidak dapat mensintesis sembilan asam amino diantaranya isoleusin, leusin, lisin,
methionin, fenilalanin, threonin, triptofan, valin, dan histidin. Asam amino
tersebut dikenal sebagai asam amino esensial yang hanya didapat dengan
mengonsumsi sejumlah makanan (Purwaningsih et al., 2013). Protein memiliki
peran penting dalam makhluk hidup, sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa
jenis protein memiliki peran fisiologis. Kekurangan perotein dapat menyebabkan
gizi kurang dan gizi buruk termasuk marasmus dan kwashiorkor (Suyadi, 2009).
Salah satu cara mendapatkan protein adalah dengan mengkomsumsi ikan.
Ikan merupakan sumber protein yang mempunyai arti penting bagi kesehatan
karena mengandung asam lemak tak jenuh berantai panjang (terutama yang
tergolong asam lemak omega-3), vitamin serta makro dan mikro mineral (Kaiang
et al., 2016). Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan jenis ikan yang populer
dipasaran dan banyak diminati konsumen. Selain rasanya enak, juga mempunyai
kandungan Omega-3 yang tinggi yang baik untuk kesehatan. Salah satu jenis ikan
yang paling banyak dikonsumsi karena mudah didapat, harga relatif murah, dan
kandungan proteinnya yang tinggi (Hikmawati & Sulistyorini, 2006).
repository.unimus.ac.id
2. 15
Daging ikan tongkol (Euthynnus affinis) mempunyai komposisi kimia yang
terdiri dari air 69,40%; lemak 1,50%; protein 25,00%; abu 2,25%; dan karbohidrat
0,03%. Protein ikan terdiri dari sarcoplasma yang terdapat pada otot daging dan
protein miofibrilar yang terdiri dari myofibril serta jaringan penghubung yang
mengandung stroma (Sanger, 2010). Kekurangan yang dimiliki oleh protein
biota perairan adalah proteinnya yang mudah dicerna oleh tubuh dan
kelengkapan asam amino di dalamnya (Purwaningsih et al., 2013).
Pengolahan bahan pangan berprotein yang tidak dikontrol dengan baik dapat
menyebabkan terjadinya penurunan nilai gizinya. Secara umum pengolahan bahan
pangan berprotein dapat dilakukan secara fisik, kimia atau biologis. Secara fisik
biasanya dilakukan dengan penghancuran atau pemanasan, secara kimia dengan
penggunaan pelarut organik, pengoksidasi, alkali, asam atau belerang dioksida
dan secara biologis dengan hidrolisa enzimatis atau fermentasi (Palupi et al,
2007). Masyarakat melakukan perendaman ekstrak jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) pada ikan untuk mencegah bau amis yang ditimbulkan
karena berkurangnya kesegaran ikan terutama berasal dari amonia, trimethylamin,
asam lemak yang mudah menguap dan hasil-hasil oksidasi dari asam lemak
(Poernomo et al., 2004). Penelitian Poernomo dkk (2004) tentang penggunaan
ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) untuk menghilangkan bau amis dengan
konsentrasi 5% v/v, 10% v/v, dan 15% v/v dalam waktu perendaman yang tidak
disebutkan. Hasil penelitian Poernomo dkk (2004) yang cukup efektif dalam
mengurangi bau amis petis ikan layang menggunakan ekstrak jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) dengan konsentrasi 15% v/v dan hasil uji proksimat menunjukkan
repository.unimus.ac.id
3. 16
bahwa tidak mempengaruhi zat gizi yang ada pada petis ikan layang. Pada
penelitian sebelumnya tidak memaparkan waktu perendaman pada petis ikan
layang dan tidak melakukan penelitian tentang profil protein dengan metode SDS-
PAGE.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka perlu adanya penelitian tentang profil
protein pada ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang direndam dengan ekstrak jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) 15% v/v, 20% v/v selama 10, 15 dan 20 menit dengan
metode SDS-PAGE, sehingga masyarakat mengetahui waktu perendaman yang
baik pada profil protein yang terkandung didalam daging ikan tongkol
(Euthynnus affinis).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah gambaran profil protein pada ikan
tongkol (Euthynnus affinis) yang direndam dengan ekstrak jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) 15% v/v, 20% v/v selama 10, 15 dan 20 menit.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
perendaman ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap profi protein ikan
tongkol (Euthynnus affinis).
repository.unimus.ac.id
4. 17
1.3.2.Tujuan khusus
1.3.2.1. Mengidentifikasi profil protein pada ikan tongkol (Euthynnus affinis)
sebelum perendam ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 15% v/v dan
20% v/v.
1.3.2.2. Mengidentifikasi profil protein pada ikan tongkol (Euthynnus affinis)
sesudah direndaman ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 15% v/v,
20% v/v selama 10, 15 dan 20 menit.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.Manfaat bagi Insitusi
Manfaat penelitian ini bagi institusi adalah memberikan sumbangsih
keilmuan dan literatul khususnya dalam bidang Biomolekuler.
1.4.2.Manfaat bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah pengetahuan tentang
profil protein dari proses perendaman ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia).
1.4.3.Manfaat bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah memberikan informasi
tentang waktu perendaman yang baik terhadap profil protein pada ikan tongkol
(Euthynnus affinis) yang direndam dengan ekstrak jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) 15% v/v dan 20% v/v.
repository.unimus.ac.id
5. 18
1.5. Originalitas Penelitian
Tabel 1. Originalitas Penelitian
NO Nama penerbit/peneliti Judul Hasil
1 Djoko Poernomo, Sugeng Heri
Suseno dan Agus Wijatmoko.
Departemen Teknologi Hasil
Perikanan FPIK – IPB, 2004
Pemanfaatan Asam
Cuka, Jeruk Nipis
(Citrus Aurantifolia)
dan Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi)
untuk Mengurangi Bau
Amis Petis Ikan
Layang (DecSapterus
spp.)
Perlakuan penggunaan
ekstrak jeruk nipis sebesar
15% v/v cukup efektif dalam
mengurangi bau amis petis
ikan layang. Hasil uji
proksimat menunjukkan
bahwa perlakuan
menggunakan ekstrak jeruk
nipis tidak mempengaruhi zat
gizi yang ada pada petis ikan.
2 Akhmad Mubarok.
Universitas Muhammadiyah
Semarang, 2015
Profil protein ikan
tongkol yang direndam
larutan tawas berbasis
SDS-PAGE
Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa profil
protein yang direndam tawas
mengalami pengendapan
protein.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Poernomo
dkk (2004) yang berfokus pada pengamatan menghilangkan bau amis pada ikan
akibat perendaman ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan penelitian
Mubarok (2015) yang menggunakan tawas. Pada penelitin ini digunakan ekstrak
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 15% v/v dan 20% v/v dengan tujuan melihat
pengaruh terhadap profil protein pada ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang
direndam selama 10, 15 dan 20 menit.
repository.unimus.ac.id