Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika seperti perpindahan, kecepatan, dan percepatan dinyatakan dengan vektor, sedangkan skalar hanya memiliki besaran saja seperti temperatur, tekanan, energi, massa dan waktu. Vektor direpresentasikan dengan simbol anak panah dan dapat ditulis menggunakan vektor satuan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika ini membahas tentang penjumlahan vektor, termasuk metode grafis, jajaran genjang, dan analitis untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih. Guru akan menjelaskan konsep-konsep tersebut dan memberikan contoh soal kepada siswa.
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika seperti perpindahan, kecepatan, dan percepatan dinyatakan dengan vektor, sedangkan skalar hanya memiliki besaran saja seperti temperatur, tekanan, energi, massa dan waktu. Vektor direpresentasikan dengan simbol anak panah dan dapat ditulis menggunakan vektor satuan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika ini membahas tentang penjumlahan vektor, termasuk metode grafis, jajaran genjang, dan analitis untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih. Guru akan menjelaskan konsep-konsep tersebut dan memberikan contoh soal kepada siswa.
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
1. Vektor adalah besaran fisika yang memiliki besar dan arah. Vektor dapat dijumlahkan menggunakan metode jajar genjang atau polygon.
2. Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara grafis maupun analitis dengan menggunakan rumus penjumlahan vektor.
3. Komponen-komponen vektor dapat diuraikan menjadi vektor-vektor komponen yang saling tegak lurus untuk mempermudah penye
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk sifat-sifatnya, operasi matematika vektor seperti jumlah, selisih, perkalian titik dan silang, serta contoh soalnya.
Besaran fisika dan satuan merupakan topik yang membahas tentang besaran skalar dan vektor, besaran pokok dan turunan, sistem satuan dan SI, analisis dimensi, vektor posisi dan operasi aljabar vektor. Topik ini juga membahas tentang pengukuran besaran fisika, model pengamatan, dan penentuan angka penting hasil pengukuran.
Besaran skalar memiliki nilai besar saja tanpa arah, sedangkan besaran vektor memiliki nilai besar dan arah. Vektor dapat dijumlahkan dan dikalikan, baik secara titik maupun silang. Perkalian titik vektor menghasilkan skalar, sedangkan perkalian silang menghasilkan vektor baru.
Dokumen ini membahas tentang penjumlahan vektor untuk siswa SMA kelas XII semester 1. Dokumen ini menjelaskan pengertian vektor dan skalar, jenis-jenis vektor, penjumlahan vektor secara aljabar dan geometri, serta sifat-sifat penjumlahan vektor.
1. Modul ini membahas konsep vektor dan operasi-operasi matematika pada vektor seperti penjumlahan dan perkalian vektor.
2. Terdapat berbagai metode untuk menjumlahkan vektor seperti metode jajar genjang dan metode polygon.
3. Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara analitis menggunakan rumus penjumlahan vektor atau menggunakan komponen-komponen vektor.
Vektor dan skalar adalah dua jenis besaran yang umum ditemui dalam fisika. Vektor memiliki besar dan arah sedangkan skalar hanya memiliki besar. Dokumen ini menjelaskan pengertian, operasi penjumlahan dan perkalian vektor, serta contoh penerapannya dalam menentukan besar dan arah hasil vektor dari beberapa vektor lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor dan skalar, penggambaran vektor, operasi matematika vektor seperti jumlah, selisih, perkalian skalar dan vektor, serta contoh soal terkait vektor.
Bab 4 membahas tentang vektor, termasuk pengertian vektor, operasi pada vektor seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian skalar vektor, serta proyeksi vektor. Diberikan pula contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1. Vektor adalah besaran fisika yang memiliki besar dan arah. Vektor dapat dijumlahkan menggunakan metode jajar genjang atau polygon.
2. Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara grafis maupun analitis dengan menggunakan rumus penjumlahan vektor.
3. Komponen-komponen vektor dapat diuraikan menjadi vektor-vektor komponen yang saling tegak lurus untuk mempermudah penye
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk sifat-sifatnya, operasi matematika vektor seperti jumlah, selisih, perkalian titik dan silang, serta contoh soalnya.
Besaran fisika dan satuan merupakan topik yang membahas tentang besaran skalar dan vektor, besaran pokok dan turunan, sistem satuan dan SI, analisis dimensi, vektor posisi dan operasi aljabar vektor. Topik ini juga membahas tentang pengukuran besaran fisika, model pengamatan, dan penentuan angka penting hasil pengukuran.
Besaran skalar memiliki nilai besar saja tanpa arah, sedangkan besaran vektor memiliki nilai besar dan arah. Vektor dapat dijumlahkan dan dikalikan, baik secara titik maupun silang. Perkalian titik vektor menghasilkan skalar, sedangkan perkalian silang menghasilkan vektor baru.
Dokumen ini membahas tentang penjumlahan vektor untuk siswa SMA kelas XII semester 1. Dokumen ini menjelaskan pengertian vektor dan skalar, jenis-jenis vektor, penjumlahan vektor secara aljabar dan geometri, serta sifat-sifat penjumlahan vektor.
1. Modul ini membahas konsep vektor dan operasi-operasi matematika pada vektor seperti penjumlahan dan perkalian vektor.
2. Terdapat berbagai metode untuk menjumlahkan vektor seperti metode jajar genjang dan metode polygon.
3. Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara analitis menggunakan rumus penjumlahan vektor atau menggunakan komponen-komponen vektor.
Vektor dan skalar adalah dua jenis besaran yang umum ditemui dalam fisika. Vektor memiliki besar dan arah sedangkan skalar hanya memiliki besar. Dokumen ini menjelaskan pengertian, operasi penjumlahan dan perkalian vektor, serta contoh penerapannya dalam menentukan besar dan arah hasil vektor dari beberapa vektor lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor dan skalar, penggambaran vektor, operasi matematika vektor seperti jumlah, selisih, perkalian skalar dan vektor, serta contoh soal terkait vektor.
Bab 4 membahas tentang vektor, termasuk pengertian vektor, operasi pada vektor seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian skalar vektor, serta proyeksi vektor. Diberikan pula contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
a.Vektor.ppt
1. Besaran Skalar dan
Besaran Vektor
Angka Penting
Sumber Gambar
http://theworldoffii.blogspot.com/2008/0
7/alat-ukur-massa.html
Sumber Gambar : site:
gurumuda.files.wordpress.com
2. Adaptif
Besaran Skalar
Besaran yang hanya dinyatakan dengan nilai
dan satuannya disebut besaran skalar
Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Panjang
Waktu
Energi
3. Adaptif
Besaran Skalar
Perhitungan besaran-besaran skalar dapat dilakukan dengan
menggunakan aturan-aturan aljabar biasa
Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh
1) Suhu (300 K + 200 K) = 500 K
2) A dan B masing-masing melakukan usaha 200 J
dan -50 Joule maka usaha total A dan B adalah
200 J + (-50 Joule ) = 150 Joule.
4. Adaptif
Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang
memiliki arah dan nilai
Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh : percepatan, kecepatan, gaya, momentum,
perpindahan, kedudukan, impuls dan lain-lain
Vektor digambarkan berupa
garis lurus beranak panah,
dengan panjang garis
menyatakan besar vektor
dan arah panah
menyatakan arah vektor
AB
A
B
b
Gambar vektor AB dan vektor
b
5. Adaptif
Komponen Vektor
Vektor dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang
masing-masing searah sumbu x dan y pada koordinat kartesius
Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait
b
b
b
b
x
y
θ
b
x
= b cos θ
b
y
= b sin θ
6. Adaptif
Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang
besarnya satu satuan
Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Vektor dapat dinyatakan dalam vektor satuannya
b
b̂
b = b b= besar atau nilai vektor
= vektor satuan
b̂
Contoh ĉ
c = 5
7. Adaptif
Vektor satuan
Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait
y
z
x
ˆ
i
k̂
j
ˆ
k̂
j
ˆ
ˆ
i =Vektor satuan yang searah sumbu x
=Vektor satuan yang searah sumbu y
=Vektor satuan yang searah sumbu z
8. Adaptif
Vektor satuan
Penulisan vektor dengan vektor
satuan pada koordinat kartesius
Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh
c = 4 + 5 +8
ˆ
i j
ˆ k̂
Berarti vektor memiliki nilai vektor 4
satuan searah sumbu x, 5 satuan searah
sumbu y dan 8 satuan searah sumbu z
c
10. Adaptif
Penjumlahan Vektor
Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait
b
c
c
b
d = +
Misalkan
Untuk menentukan vektor dapat
Dilakukan dengan tiga metode :
d
1. Metode grafis
2. Metode analitis
14. Adaptif
Penjumlahan Vektor Metode
Grafis
Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait
3. Cara menguraikan vektor terhadap sumbu x dan y
b
c
x
y
α
β
bx
cx
cy
by
bx = b cos α
cx = c cos β
by = b sin α
cy = c sin β
15. Adaptif
Penjumlahan Vektor Metode
Grafis
Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait
d = dx + dy
ˆi j
ˆ
Bila
d
dx
dy
dy = by + (-cy)
dx = bx + cx
2
2
y
x d
d
d
Arah vektor dapat ditentukan
dengan cara :
d
d
dy
Sin
atau
d
dx
cos