Obstruksi Biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005). Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses.
Obstruksi Biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005). Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses.
Atresia Duodeni
Atresia duodeni adalah Suatu kondisi dimana duodenum ( bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus.
Etiologi
Gangguan pada awal masa kehamilan (minggu ke 4 dan ke 5 ).
Gangguan pembuluh darah
Banyak terjadi pada bayi premature
Tanda dan gejala
Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas.
Muntah banyak segera setelah lahir berwarna kehijauan akibat adanya empedu.
Perut kembung di daerah epigastrium.
Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kencing.
Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium.
Berat badan menurun dan sukar bertambah.
Atresia duodeni
Komplikasi
Obstruksi lumen oleh membrane utuh, fail fibrosa yang menghubungkan dua ujung kantong duodenum yang buntu pendek, atau suatu celah antara ujung-ujung duodenum yang tidak bersambung
Atresia membranosa adalah bentuk yang paling sering obstruksinya terjadi di sebelah distal ampula vateri pada kebanyakan penderita.
Obstruksi duodenum dapat juga disebabkan oleh kompresi ekstrinsik seperti pancreas anular atau oleh pita-pita laad pada penderita malrotasi.
Atresia Esophagus
Atresia esophagus adalah kelainan bawaan dimana ujung saluran esophagus buntu 60% biasanya disertai dengan hidramnion. Atresia esophagus terjadi pada 1 dari 3000-4500 kelhiran hidup, sekitar sepertiga anak yang terkena lahir premature
Kelainan- kelainan lain dalam atresia esophagus
KALSIA
Kalasia adalah kelainan yang terjadi pada bagian bawah esophagus ( pada persambungan dengan lambung ) yang tidak dapat menutup rapat sehingga bayi sering regurgitasi bila dibaringkan.
AKALSIA
Merupakan kebalikan dari kalsia, pada akalasia bagian distal esophagus tidak dapat membuka dengan baik sehingga terjadi keadaan seperti stenosis atau atresia.
Etiologi
Pada kasus polahidramnion ibu
Bayi dalam keaadaan kurang bulan / kurang cukup bulan
Jika kateter yang digunakan untuk resusitasi saat lahir tidak bisa masuk kedalam lambung
Jika bayi mengeluarkan sekresi mulut berlebihan
Jika terjadi tersedak, sianosis, atau pada waktu berupaya menelan makanan.
Tanda Dan Gejala
Liur yang menetes terus menerus dari mulut bayi
Liur berbuih
Adanya aspirsai ketika bayi diberi minum
Bayi tampak sianosis akibat aspirasi yang dialami
Saat bayi diberi minum bayi akan mengalami batuk seperti tercekik
Muntah yang proyektil
PENGERTIAN
Obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005)
ETIOLOGI
Obstruksi biliaris ini disebabkan oleh :
Batu empedu
Karsinoma duktus biliaris
Karsinoma kaput pankreas
Radang duktus biliaris komunis
Ligasi yang tidak disengaja pada duktus komunis (Sarjadi,2005)
Kista dari saluran empedu
Limfe node diperbesar dalam porta hepatis
Tumor yang menyebar ke sistem empedu (Zieve David,2009
PATOFISIOLOGI
Sumbatan saluran empedu dapat terjadi karena kelainan pada dinding empedu misalnya ada tomor atau penyempitan karena trauma. Batu empedu dan cacing askariasis sering dijumpai sebagai penyebab sumbatan didalam lumen saluran. Pankreasitis, tumor caput pankreas, tumor kandung empedu atau anak sebar tumor ganas di daerah ligamentum hepato duodenale dapat menekan saluran empedu dari luar menimbulkan gangguan aliran empedu. (Reskoprojo,1995)
Kurangnya bilirubin dalam saluran usus bertanggung jawab atas tinja pucat biasanya dikaitkan dengan obstruksi empedu. Penyebab gatal (pruritus) yang berhubungan dengan obtruksi empedu yang tidak jelas. Sebagian percaya mungkin berhubungan dengan akumulasi asam empedu di kulit. Selain itu, mungkin berkaitan dengan pelepasan opioid endogen. (Judarwanto,2009)
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses. (Ngastiyah,2005)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan bilirubin)
2.Rontgen perut (tampak hati membesar)
3.Breath test
4.USG
5.Skrening hati
6.CT Scan
Penyakit duktus biliaris intrahepatik :
Atresia biliaris
Sirosis biliaris primer
Kolangitis sklerosing
PENATALAKSAAN
1.Medis
Penatalaksanaan medisnya dengan tindakan operasi. (Ngastiyah,2005)
2.Asuhan kebidanan
a.Mempertahankan kesehatan bayi (pemberian makan yang cukup gizi sesuai dengan kebutuhan, serta menghindarkan kontak infeksi).
b.Memberikan penjelasan kepada orang tua bahwa keadaan kuning pada bayi berbeda dengan bayi lain yang kuning akibat hiperbilirubin biasa yang hanya dapat dengan terapi sinar atau terapi lain. (Ngastiyah,2005)
pengertian
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Usus terlihat dari luar melalui selaput peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang).
etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi omfalokel yang telah dipostulatkan adalah
Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu
yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omfalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti
Infeksi dan penyakit pada ibu
Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
Kelainan genetik
Defesiensi asam folat
Hipoksia
Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
Asupan gizi yang tak seimbang
Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
Patofisiologi
Selama perkembangan embrio,
kelemahan dalam dinding abdomen
herniasi pada isi usus pada salah satu sisi umbilicus (kanan)
organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong
malrotasi dan menurun nya kapasitas abdomen
Usus sebagian besar bekembang di luar rongga abdomen janin
usia 10 minggu seharusnya usus dari extra peritoneum akan masuk ke rongga perut
Bila terhambat maka.
akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati
. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion
gejala
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol
jika lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Prenatal, ultrasound
Pemeriksaan radiology
Echocardiography fetus
komplikasi
Komplikasi dini: infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.
Kekurangan nutrisi
terjadi sepsis jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama
Nekrosis: kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan sel akut atau trauma dan berpotensi terjadi peradangan.
Kelainan kongenital dinding perut
penatalaksanaan
terapi
medis
keperawatan
labioskiziz, labiospatokiziz dan atresia esopagussri wahyuni
Defenisi
Labioskizis adalah kelainan congenital sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi kedua bibir, rahang dan palatum anterior.
Palatoskizis adalah kelainan congenital sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi.
Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+).
PENYEBAB
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Faktor Genetik atau keturunan
Kurang Nutrisi
Radiasi
Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi
Pengaruh obat teratogenik,
Multifaktoral dan mutasi genetic.
Diplasia ektodermal
Syndrome atau malformasi yang disertai adanya sumbing bibir
sumbing yang terjadi pada kelainan kromosom
ATRESIA ESOPAGUS
Faktor obat
Faktor radiasi
Faktor gizi
Deferensasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan dari masing –masing menjadi esopagus dan trachea
Perkembangan sel endoteal yang lengkap
Tumor esophagus.
Kehamilan dengan hidramnion
Bayi lahir prematur,
PENANGANAN
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Tahap sebelum operasi
Tahap sewaktu operasi
Tahap setelah operasi
ATRESIA ESOPAGUS
Pasang sonde lambung no. 6 – 8 F yang cukup halus. Dan radioopak sampai di esophagus yang buntu. Lalu isap air liur secara teratur setiap 10 – 15 menit.
Pada Gross type II, tidur terlentang kepala lebih tinggi. Pada Gross type I, tidur terlentang kepala lebih rendah. Bayi dipuasakan dan diinfus. Kemudian segera siapkan operasi.(FKUI.1982).
Atresia Ani atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna.Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum.
Atresia Duodeni
Atresia duodeni adalah Suatu kondisi dimana duodenum ( bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus.
Etiologi
Gangguan pada awal masa kehamilan (minggu ke 4 dan ke 5 ).
Gangguan pembuluh darah
Banyak terjadi pada bayi premature
Tanda dan gejala
Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas.
Muntah banyak segera setelah lahir berwarna kehijauan akibat adanya empedu.
Perut kembung di daerah epigastrium.
Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kencing.
Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium.
Berat badan menurun dan sukar bertambah.
Atresia duodeni
Komplikasi
Obstruksi lumen oleh membrane utuh, fail fibrosa yang menghubungkan dua ujung kantong duodenum yang buntu pendek, atau suatu celah antara ujung-ujung duodenum yang tidak bersambung
Atresia membranosa adalah bentuk yang paling sering obstruksinya terjadi di sebelah distal ampula vateri pada kebanyakan penderita.
Obstruksi duodenum dapat juga disebabkan oleh kompresi ekstrinsik seperti pancreas anular atau oleh pita-pita laad pada penderita malrotasi.
Atresia Esophagus
Atresia esophagus adalah kelainan bawaan dimana ujung saluran esophagus buntu 60% biasanya disertai dengan hidramnion. Atresia esophagus terjadi pada 1 dari 3000-4500 kelhiran hidup, sekitar sepertiga anak yang terkena lahir premature
Kelainan- kelainan lain dalam atresia esophagus
KALSIA
Kalasia adalah kelainan yang terjadi pada bagian bawah esophagus ( pada persambungan dengan lambung ) yang tidak dapat menutup rapat sehingga bayi sering regurgitasi bila dibaringkan.
AKALSIA
Merupakan kebalikan dari kalsia, pada akalasia bagian distal esophagus tidak dapat membuka dengan baik sehingga terjadi keadaan seperti stenosis atau atresia.
Etiologi
Pada kasus polahidramnion ibu
Bayi dalam keaadaan kurang bulan / kurang cukup bulan
Jika kateter yang digunakan untuk resusitasi saat lahir tidak bisa masuk kedalam lambung
Jika bayi mengeluarkan sekresi mulut berlebihan
Jika terjadi tersedak, sianosis, atau pada waktu berupaya menelan makanan.
Tanda Dan Gejala
Liur yang menetes terus menerus dari mulut bayi
Liur berbuih
Adanya aspirsai ketika bayi diberi minum
Bayi tampak sianosis akibat aspirasi yang dialami
Saat bayi diberi minum bayi akan mengalami batuk seperti tercekik
Muntah yang proyektil
PENGERTIAN
Obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005)
ETIOLOGI
Obstruksi biliaris ini disebabkan oleh :
Batu empedu
Karsinoma duktus biliaris
Karsinoma kaput pankreas
Radang duktus biliaris komunis
Ligasi yang tidak disengaja pada duktus komunis (Sarjadi,2005)
Kista dari saluran empedu
Limfe node diperbesar dalam porta hepatis
Tumor yang menyebar ke sistem empedu (Zieve David,2009
PATOFISIOLOGI
Sumbatan saluran empedu dapat terjadi karena kelainan pada dinding empedu misalnya ada tomor atau penyempitan karena trauma. Batu empedu dan cacing askariasis sering dijumpai sebagai penyebab sumbatan didalam lumen saluran. Pankreasitis, tumor caput pankreas, tumor kandung empedu atau anak sebar tumor ganas di daerah ligamentum hepato duodenale dapat menekan saluran empedu dari luar menimbulkan gangguan aliran empedu. (Reskoprojo,1995)
Kurangnya bilirubin dalam saluran usus bertanggung jawab atas tinja pucat biasanya dikaitkan dengan obstruksi empedu. Penyebab gatal (pruritus) yang berhubungan dengan obtruksi empedu yang tidak jelas. Sebagian percaya mungkin berhubungan dengan akumulasi asam empedu di kulit. Selain itu, mungkin berkaitan dengan pelepasan opioid endogen. (Judarwanto,2009)
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses. (Ngastiyah,2005)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan bilirubin)
2.Rontgen perut (tampak hati membesar)
3.Breath test
4.USG
5.Skrening hati
6.CT Scan
Penyakit duktus biliaris intrahepatik :
Atresia biliaris
Sirosis biliaris primer
Kolangitis sklerosing
PENATALAKSAAN
1.Medis
Penatalaksanaan medisnya dengan tindakan operasi. (Ngastiyah,2005)
2.Asuhan kebidanan
a.Mempertahankan kesehatan bayi (pemberian makan yang cukup gizi sesuai dengan kebutuhan, serta menghindarkan kontak infeksi).
b.Memberikan penjelasan kepada orang tua bahwa keadaan kuning pada bayi berbeda dengan bayi lain yang kuning akibat hiperbilirubin biasa yang hanya dapat dengan terapi sinar atau terapi lain. (Ngastiyah,2005)
pengertian
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Usus terlihat dari luar melalui selaput peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang).
etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi omfalokel yang telah dipostulatkan adalah
Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu
yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omfalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti
Infeksi dan penyakit pada ibu
Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
Kelainan genetik
Defesiensi asam folat
Hipoksia
Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
Asupan gizi yang tak seimbang
Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
Patofisiologi
Selama perkembangan embrio,
kelemahan dalam dinding abdomen
herniasi pada isi usus pada salah satu sisi umbilicus (kanan)
organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong
malrotasi dan menurun nya kapasitas abdomen
Usus sebagian besar bekembang di luar rongga abdomen janin
usia 10 minggu seharusnya usus dari extra peritoneum akan masuk ke rongga perut
Bila terhambat maka.
akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati
. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion
gejala
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol
jika lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Prenatal, ultrasound
Pemeriksaan radiology
Echocardiography fetus
komplikasi
Komplikasi dini: infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.
Kekurangan nutrisi
terjadi sepsis jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama
Nekrosis: kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan sel akut atau trauma dan berpotensi terjadi peradangan.
Kelainan kongenital dinding perut
penatalaksanaan
terapi
medis
keperawatan
labioskiziz, labiospatokiziz dan atresia esopagussri wahyuni
Defenisi
Labioskizis adalah kelainan congenital sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi kedua bibir, rahang dan palatum anterior.
Palatoskizis adalah kelainan congenital sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi.
Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+).
PENYEBAB
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Faktor Genetik atau keturunan
Kurang Nutrisi
Radiasi
Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi
Pengaruh obat teratogenik,
Multifaktoral dan mutasi genetic.
Diplasia ektodermal
Syndrome atau malformasi yang disertai adanya sumbing bibir
sumbing yang terjadi pada kelainan kromosom
ATRESIA ESOPAGUS
Faktor obat
Faktor radiasi
Faktor gizi
Deferensasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan dari masing –masing menjadi esopagus dan trachea
Perkembangan sel endoteal yang lengkap
Tumor esophagus.
Kehamilan dengan hidramnion
Bayi lahir prematur,
PENANGANAN
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Tahap sebelum operasi
Tahap sewaktu operasi
Tahap setelah operasi
ATRESIA ESOPAGUS
Pasang sonde lambung no. 6 – 8 F yang cukup halus. Dan radioopak sampai di esophagus yang buntu. Lalu isap air liur secara teratur setiap 10 – 15 menit.
Pada Gross type II, tidur terlentang kepala lebih tinggi. Pada Gross type I, tidur terlentang kepala lebih rendah. Bayi dipuasakan dan diinfus. Kemudian segera siapkan operasi.(FKUI.1982).
Atresia Ani atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna.Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
2. Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus
atau anus tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis
ani, agenesis rektum dan atresia rektum.
Insidens kelainan ini didapatkan pada 1 : 5000 kelahiran hidup
APA ITU ATRESIA ANI ?
3. Klasifikasi atresia ani ada 4 yaitu :
1. Anal stenosis adalah terjadinya penyempitan daerah anus sehingga feses
tidak dapat keluar.
2. Membranosus atresia adalah terdapat membran pada anus.
3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum
dengan anus.
4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rectum.
KLASIFIKA
SI
KLASIFIKA
SI
4. Pada laki laki, insidens tertinggi
yang didapatkan adalah atresia
ani dengan fistula rektouretra
Sementara pada perempuan
paling banyak didapatkan atresia
ani dengan fistula
rektovestibular
KLASIFIKA
SI
6. Terdapat tiga letak Atresia ani :
1. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M. levator ani (M. puborektalis) dengan
jarak antara ujung buntu rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. Letak
supralevator biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau saluran genital.
2. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi tidak menembusnya.
3. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani sehingga jarak antara kulit dan ujung
rektum paling jauh 1 cm.
KLASIFIKA
SI
7. Penyebab pasti belum diketahui, namun ada sumber yang mengatakan atresia ani disebabkan :
Gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik.
Orang tua yang mempunyai gen carrier penyakit ini mempunyai peluang sekitar 25% untuk
diturunkan pada anaknya saat kehamilan.
30% anak yang mempunyai sindrom genetik, kelainan kromosom atau kelainan congenital lain
juga beresiko untuk menderita atresia rekti dan anus.
ETIOLOGI
8. Gejala Klinis
Kegagalan lewatnya mekonium setelah bayi lahir
Tidak ada atau stenosis (penyempitan) kanal rektal
Bayi tidak dapat BAB sampai 24 jam setelah lahir
Gangguan intestinal, pembesaran abdomen, pembuluh
darah di kulit abdomen terlihat menonjol
Bayi muntah-muntah pada usia 24-48 jam setelah lahir
Cairan muntah berwarna hijau, karena empedu berwarna
hijau dan bercampur mekonium
12. PENATALAKSANAA
N
Penatalaksanaan dalam tindakan atresia ani yaitu :
a. Pembuatan kolostomi
Kolostomi adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh
dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan
feses.
Pembuatan lubang biasanya sementara atau permanen dari
usus besar atau colon iliaka. Untuk anomali tinggi, dilakukan
kolostomi beberapa hari setelah lahir.
13.
14. PENATALAKSANAA
N
b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)
Bedah definitifnya, yaitu anoplasty dan umumnya ditunda 9 sampai 12 bulan. Penundaan
ini dimaksudkan untuk memberi waktu pelvis untuk membesar dan pada otot-otot untuk
berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah berat badannya
dan bertambah baik status nutrisinya.
15.
16. KOMPLIKA
SI
1. Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.
2. Obstruksi intestinal
3. Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan.
17. PROGNOS
IS
Hasil operasi kelainan anorektal meningkat dengan signifikan sejak
ditemukannya metode PSARP