SlideShare a Scribd company logo
ASPEK HUKUM
BIDANG ASURANSI
1
PENGATURAN ASURANSI
KUHPerdata
KUHD (Ps. 246 s/d 308)
UU Nomor 2 Th 1992 tentang Usaha
Perasuransian
Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang
Asuransi Kerugian
Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan & Tata
Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi
Kerugian
KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha 2
PENGERTIAN ASURANSI
Pasal 246 KUHD: Asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang
tak tertentu.
3
LANJUTAN …
Asuransi (pertanggungan) adalah
perjanjian dua pihak, dengan nama
pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, utk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yg diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu
pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan (Ps 1 UU No.
2/1992). 4
TIGA HAL DLM ASURANSI
1. Penanggung: pihak yang berjanji membayar jika
peristiwa pada unsur ke tiga terlaksana.
2. Tertanggung: pihak yang berjanji membayar uang
kepada pihak penanggung.
3. Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi (evenement)
5
UNSUR-UNSUR PSL 246 KUHD
1. Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268 KUHD)
2. Adanya peristiwa tak tentu
3. Adanya kerugian
6
PERBEDAAN ASURANSI DG
PERJUDIAN
1. Thd perjudian/pertaruhan UU tdk
memberikan akibat hukum. Dari
perjudian yg timbul adlh naturlijke
verbintenis, sdgkan dari asuransi timbul
suatu perikatan sempurna.
2. Kepentingan dalam asuransi adalah
karena adanya peristiwa tak tentu itu utk
tdk terjadi, di luar/sebelum ditutup
perjanjian. Sdgkan perjudian
kepentingan atas peristiwa tdk tentu itu
baru ada pd kedua belah pihak dengan
diadakannya perjudian/perj pertaruhan. 7
SYARAT SYAHNYA PERJ.
ASURANSI
Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt
Ditambah ketentuan Psl 251 KUHD ttg pemberitahuan
(notification), ykni tertanggung wajib memberitahukan
kpd penanggung mengenai keadaan obyek asuransi.
Apabila lalai maka pertanggungan menjdi batal.
8
SAAT TERJADINYA PERJ.
ASURANSI
Asuransi bersifat konsensual-perjanjian
harus dibuat tertulis dlam suatu akta yg
disebut Polis (Psl 255 ayat (1) jo 258 (1)
KUHD)
Pembuktian adanya kata sepakat – polis
belum ada pembuktian dilakukan dg sgl
catatan, nota, surat perhitungan,
telegram
Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat
khusus– harus tertulis dalam polis, jika
janji-janji/syarat2 khusus tidak
tercantum dlm polis maka janji2 tsb 9
POLIS SEBAGAI BUKTI
TERTULIS
Isi Polis (kecuali asuransi jiwa)/Psl 256 KUHD:
1. Hari pembuatan perjanjian asuransi
2. Nama tertanggung, utk diri sendiri atau utk org ketiga.
3. Uraian yg jelas mengenai benda obyek asuransi
4. Jumlah yg dipertanggungkan.
5. Bahaya2 yg ditanggung oleh penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan & berakhir yg menjadi tanggungan
penanggung.
7. Premi asuransi
8. Umumnya semua keadaan yg perlu diketahui oleh
penanggung & segala syarat yg diperjanjikan antara pihak-
pihak.
Dlm polis juga hrs dicantumkan isi polis dr berbagai asuransi
yg diadakan lebih dahulu (sebelumnya), dg ancaman batal jika
tidak dicantumkan (Psl 271, 272, 280, 603, 606, 615 KUHD).
10
JENIS-JENIS POLIS
Polis maskapai
Polis bursa (Amsterdam & Rotterdam)
Polis Lloyds
Polis perjalanan (voyage policy)
Polis waktu (time policy)
11
KLAUSULA DLM POLIS
Klausula Premier Risque
Klausula All Risk (kecuali 276 & 249 KUHD).
Klausula sudah mengetahui
Klausula renuntiatie (renunciation)
Klausula from Particular Average (FPA)
Klausula with Particular Average (WPA)
12
ASURANSI UTK PIHAK KETIGA
Harus dinyatakan dg tegas dlm polis, jika tidak
tertanggung dianggap telah diadakan utk dirinya
sendiri.
Cara mengadakan asuransi pihak ke 3:
1. Pemberian kuasa umum (general autorization)
2. Pemberian kuasa khusus (Special autorization)
3. Tanpa Kuasa (without autorization)
13
KEWAJIBAN PEMBERITAHUAN
DARI TERTANGGUNG
Syarat syahnya pertanggungan/asuransi
Setiap pemberitahuan yg keliru atau tdk
benar, atau setiap tdk memberitahukan
hal-hal yg diketahui oleh tertanggung
walaupun dg itikad baik, shg seandainya
penanggung setelah dia mengetahui
keadaan sebenarnya benda itu dia tdk
akan mengadakan asuransi, atau dg
syarat2 yg demikian itu, mengakibtkan
batalnya asuransi.
14
PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG (EKSONERASI)
Cacat sendiri pada benda pertanggungan
Kesalahan tetanggung sendiri
Eksonerasi karena pemberatan risiko
15
OBYEK ASURANSI
Benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia,
tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan yang
dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang nilainya.
16
PEMBAGIAN JENIS ASURANSI
1. Asuransi Kerugian
2. Asuransi Jumlah (sejumlah uang)
3. Asuransi Campuran
17
JENIS ASURANSI MENURUT PSL
247 KUHD ANTARA LAIN:
1. Asuransi thd bahaya kebakaran.
2. Asuransi thd bahaya yg mengancam hasil pertanian
yg belum dipaneni.
3. Asuransi jiwa.
4. Asuransi thd bahaya di laut.
5. Asuransi pengangkutan darat & perairan darat.
18
PRINSIP-PRINSIP DLM
ASURANSI
1. Prinsip Kepentingan yg dapat
diasuransikan (insurable interest) : hak
subyektif yg mungkin akan lenyap atau
berkurang krn peristiwa tdk tentu.
2. Prinsip Itikad Baik (Utmost Goodfaith)
3. Prinsip Keseimbangan (Idemniteit
Principle)
4. Prinsip Subrograsi (Subrogration
Principle)
5. Prinsip Sebab akibat (Causaliteit
Principle)
6. Prinsip Kontribusi
7. Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bg
re-asuransi. 19
PERBEDAAN ASURANSI KERUGIAN
DAN ASURANSI JUMLAH
1. Para pihak
2. Hal yg dipertanggungkan
3. Prestasi penanggung
4. Kepentingan
5. Asas indemnitas
6. Evenemen (peristiwa tdk menentu)
20
JENIS USAHA
PERASURANSIAN
1. Usaha Asuransi Kerugian, jasa dlm
penanggulangan risisko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hk kpd pihak ketiga, yg timbul dr peristiwa
tdk pasti.
2. Usaha Asuransi Jiwa, jasa dalam
penanggulangan risiko yg dikaitkan dg
hidup/matinya seseorang yg
dipertanggungkan.
3. Usaha Reasuransi yg memberikan jasa
dalam pertanggungan ulang thd risiko yg
dihadapi oleh Perusahaan Asuransi
Kerugian dan Perusahaan Asuransi Jiwa.
21
JENIS USAHA PENUNJANG
ASURANSI
1. Usaha Pialang Asuransi.
2. Usaha Pialang Reasuransi.
3. Usaha Penilaian Kerugian Asuransi.
4. Usaha Konsultan Aktuaria.
5. Usaha Agen Asuransi.
22
BENTUK HUKUM USAHA
ASURANSI
1. Perusahaan Perseroan (Persero).
2. Koperasi.
3. Perseroan Terbatas.
4. Usaha Bersama (Mutual)
Catatan: Usaha konsultan atuaria & agen asuransi dpt
dilakukan oleh perusahaan perorangan.
23
KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
PERASURANSIAN
Perusahaan Asuransi hanya dapat didirikan oleh:
1. WNI dan atau badan hukum Indonesia yg
sepenuhnya dimiliki WNI dan atau BH Indonesia.
2. Perusahaan perasuransian yg pemiliknya sbgmn
angka 1 di atas, dg perusahaan perasuransian yg
tunduk pd hk asing.
24
PERIJINAN USAHA ASURANSI
1. Setiap usaha perasuransian wajib mdpt izin
usaha Menteri Keuangan, kecuali bagi
perusahaan yg menyelenggarakan Program
Asuransi Sosial.
2. Pemberian ijin harus dipenuhi persyaratan:
a. Anggaran dasar.
b. Susunan organisasi
c. Permodalan.
d. Kepemilikan.
e. Keahlian di bidang perasuransian.
f. Kelayakan rencana kerja.
g. Hal-hal lain yg diperlukan utk mendukung
pertumbuhan usaha peransuransian secara
sehat.
25
PEMBINAAN & PENGAWASAN
USAHA PERASURANSIAN
MELIPUTI:
1. Kesehatan Keuangan (batas tingkat
solvabilitas, retensi sendiri,
reasuransi, investasi, cadangan teknis
dan ketentuan lain yg berhubungan
dg kesehatan keuangan.
2. Penyelenggaraan usaha asuransi
(syarat2 Polis, tingkat premi,
penyelesaian klaim, persyaratan
kehlian di bidang persuransian, ktt-
an lain yg berhubungan dg
penyeleggaraan usaha. 26
KEJAHATAN PERASURANSIAN
1. Menjalankan usaha perasuransian tanpa
ijin
2. Penggelapan premi asuransi
3. Penggelapan kekayaan perusahaan
asuransi
4. Penerima, penadah, pembeli, penjual
kembali, pengagun kekayaan
perusahaan asuransi hasil penggelapan
5. Pemalsuan dokumen perusahaan
asuransi
6. Tindak pidana yg dilakukan oleh atau 27
KEPAILITAN & LIKUIDASI
PERUSAHAAN ASURANSI
1. Menteri Keuangan dapat memintakan kepada
pengadilan agar perusahaan ybs dinyatakan pailit.
2. Hak pemegang Polis atas pembagian harta
perusahaan asuransi yg dilikuidasi merupakan hak
utama.
28
TUNTUTAN KEPERDATAAN
Terhadap perusahaan perasuransian yg tdk memenuhi
ketentuan UU No. 2 Th 1992 dan peraturan
pelaksanaannya sehingga merugikan pihak lain
dimungkinkan utk dituntut secara perdata supaya
mengganti kerugian.
29
SEKIAN - MATUR NUWUN
wassalam
30

More Related Content

Similar to Aspek Hukum Bidang Asuransi

Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
Brawijaya University
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
TubagusSyaqief
 
Asuransi n polis
Asuransi n polisAsuransi n polis
Asuransi n polis
russyhanna
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
Ari Raharjo
 
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdfDasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
GBHS1
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
Tommy Wibowo
 
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.docPerjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
GLC
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Fenti Anita Sari
 
Asuransi di Indonesia
Asuransi di IndonesiaAsuransi di Indonesia
Asuransi di Indonesia
Muhammad Ghazi
 
MAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docxMAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docx
Pajawansatu
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
PT. PumpkinCloud Angel
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
Lucky Maharani Safitri
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
Ruwaidah Hadiyanti
 
asuransi.ppt
asuransi.pptasuransi.ppt
asuransi.ppt
yessypardede
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
AnsariMH
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 

Similar to Aspek Hukum Bidang Asuransi (20)

Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
SENIN-11-MEI-20-HUKUM-BISNIS-jam-20.00-on-line-ap-Zoom-Dr-Christianus-Manihur...
 
Asuransi n polis
Asuransi n polisAsuransi n polis
Asuransi n polis
 
Uu 02 1992
Uu 02 1992Uu 02 1992
Uu 02 1992
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdfDasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.docPerjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
 
Asuransi di Indonesia
Asuransi di IndonesiaAsuransi di Indonesia
Asuransi di Indonesia
 
MAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docxMAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docx
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptx
 
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
 
asuransi.ppt
asuransi.pptasuransi.ppt
asuransi.ppt
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 

Recently uploaded

Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 

Recently uploaded (13)

Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 

Aspek Hukum Bidang Asuransi

  • 2. PENGATURAN ASURANSI KUHPerdata KUHD (Ps. 246 s/d 308) UU Nomor 2 Th 1992 tentang Usaha Perasuransian Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan & Tata Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha 2
  • 3. PENGERTIAN ASURANSI Pasal 246 KUHD: Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 3
  • 4. LANJUTAN … Asuransi (pertanggungan) adalah perjanjian dua pihak, dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, utk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yg diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan (Ps 1 UU No. 2/1992). 4
  • 5. TIGA HAL DLM ASURANSI 1. Penanggung: pihak yang berjanji membayar jika peristiwa pada unsur ke tiga terlaksana. 2. Tertanggung: pihak yang berjanji membayar uang kepada pihak penanggung. 3. Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi (evenement) 5
  • 6. UNSUR-UNSUR PSL 246 KUHD 1. Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268 KUHD) 2. Adanya peristiwa tak tentu 3. Adanya kerugian 6
  • 7. PERBEDAAN ASURANSI DG PERJUDIAN 1. Thd perjudian/pertaruhan UU tdk memberikan akibat hukum. Dari perjudian yg timbul adlh naturlijke verbintenis, sdgkan dari asuransi timbul suatu perikatan sempurna. 2. Kepentingan dalam asuransi adalah karena adanya peristiwa tak tentu itu utk tdk terjadi, di luar/sebelum ditutup perjanjian. Sdgkan perjudian kepentingan atas peristiwa tdk tentu itu baru ada pd kedua belah pihak dengan diadakannya perjudian/perj pertaruhan. 7
  • 8. SYARAT SYAHNYA PERJ. ASURANSI Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt Ditambah ketentuan Psl 251 KUHD ttg pemberitahuan (notification), ykni tertanggung wajib memberitahukan kpd penanggung mengenai keadaan obyek asuransi. Apabila lalai maka pertanggungan menjdi batal. 8
  • 9. SAAT TERJADINYA PERJ. ASURANSI Asuransi bersifat konsensual-perjanjian harus dibuat tertulis dlam suatu akta yg disebut Polis (Psl 255 ayat (1) jo 258 (1) KUHD) Pembuktian adanya kata sepakat – polis belum ada pembuktian dilakukan dg sgl catatan, nota, surat perhitungan, telegram Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat khusus– harus tertulis dalam polis, jika janji-janji/syarat2 khusus tidak tercantum dlm polis maka janji2 tsb 9
  • 10. POLIS SEBAGAI BUKTI TERTULIS Isi Polis (kecuali asuransi jiwa)/Psl 256 KUHD: 1. Hari pembuatan perjanjian asuransi 2. Nama tertanggung, utk diri sendiri atau utk org ketiga. 3. Uraian yg jelas mengenai benda obyek asuransi 4. Jumlah yg dipertanggungkan. 5. Bahaya2 yg ditanggung oleh penanggung. 6. Saat bahaya mulai berjalan & berakhir yg menjadi tanggungan penanggung. 7. Premi asuransi 8. Umumnya semua keadaan yg perlu diketahui oleh penanggung & segala syarat yg diperjanjikan antara pihak- pihak. Dlm polis juga hrs dicantumkan isi polis dr berbagai asuransi yg diadakan lebih dahulu (sebelumnya), dg ancaman batal jika tidak dicantumkan (Psl 271, 272, 280, 603, 606, 615 KUHD). 10
  • 11. JENIS-JENIS POLIS Polis maskapai Polis bursa (Amsterdam & Rotterdam) Polis Lloyds Polis perjalanan (voyage policy) Polis waktu (time policy) 11
  • 12. KLAUSULA DLM POLIS Klausula Premier Risque Klausula All Risk (kecuali 276 & 249 KUHD). Klausula sudah mengetahui Klausula renuntiatie (renunciation) Klausula from Particular Average (FPA) Klausula with Particular Average (WPA) 12
  • 13. ASURANSI UTK PIHAK KETIGA Harus dinyatakan dg tegas dlm polis, jika tidak tertanggung dianggap telah diadakan utk dirinya sendiri. Cara mengadakan asuransi pihak ke 3: 1. Pemberian kuasa umum (general autorization) 2. Pemberian kuasa khusus (Special autorization) 3. Tanpa Kuasa (without autorization) 13
  • 14. KEWAJIBAN PEMBERITAHUAN DARI TERTANGGUNG Syarat syahnya pertanggungan/asuransi Setiap pemberitahuan yg keliru atau tdk benar, atau setiap tdk memberitahukan hal-hal yg diketahui oleh tertanggung walaupun dg itikad baik, shg seandainya penanggung setelah dia mengetahui keadaan sebenarnya benda itu dia tdk akan mengadakan asuransi, atau dg syarat2 yg demikian itu, mengakibtkan batalnya asuransi. 14
  • 15. PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG (EKSONERASI) Cacat sendiri pada benda pertanggungan Kesalahan tetanggung sendiri Eksonerasi karena pemberatan risiko 15
  • 16. OBYEK ASURANSI Benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan yang dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang nilainya. 16
  • 17. PEMBAGIAN JENIS ASURANSI 1. Asuransi Kerugian 2. Asuransi Jumlah (sejumlah uang) 3. Asuransi Campuran 17
  • 18. JENIS ASURANSI MENURUT PSL 247 KUHD ANTARA LAIN: 1. Asuransi thd bahaya kebakaran. 2. Asuransi thd bahaya yg mengancam hasil pertanian yg belum dipaneni. 3. Asuransi jiwa. 4. Asuransi thd bahaya di laut. 5. Asuransi pengangkutan darat & perairan darat. 18
  • 19. PRINSIP-PRINSIP DLM ASURANSI 1. Prinsip Kepentingan yg dapat diasuransikan (insurable interest) : hak subyektif yg mungkin akan lenyap atau berkurang krn peristiwa tdk tentu. 2. Prinsip Itikad Baik (Utmost Goodfaith) 3. Prinsip Keseimbangan (Idemniteit Principle) 4. Prinsip Subrograsi (Subrogration Principle) 5. Prinsip Sebab akibat (Causaliteit Principle) 6. Prinsip Kontribusi 7. Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bg re-asuransi. 19
  • 20. PERBEDAAN ASURANSI KERUGIAN DAN ASURANSI JUMLAH 1. Para pihak 2. Hal yg dipertanggungkan 3. Prestasi penanggung 4. Kepentingan 5. Asas indemnitas 6. Evenemen (peristiwa tdk menentu) 20
  • 21. JENIS USAHA PERASURANSIAN 1. Usaha Asuransi Kerugian, jasa dlm penanggulangan risisko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hk kpd pihak ketiga, yg timbul dr peristiwa tdk pasti. 2. Usaha Asuransi Jiwa, jasa dalam penanggulangan risiko yg dikaitkan dg hidup/matinya seseorang yg dipertanggungkan. 3. Usaha Reasuransi yg memberikan jasa dalam pertanggungan ulang thd risiko yg dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan Perusahaan Asuransi Jiwa. 21
  • 22. JENIS USAHA PENUNJANG ASURANSI 1. Usaha Pialang Asuransi. 2. Usaha Pialang Reasuransi. 3. Usaha Penilaian Kerugian Asuransi. 4. Usaha Konsultan Aktuaria. 5. Usaha Agen Asuransi. 22
  • 23. BENTUK HUKUM USAHA ASURANSI 1. Perusahaan Perseroan (Persero). 2. Koperasi. 3. Perseroan Terbatas. 4. Usaha Bersama (Mutual) Catatan: Usaha konsultan atuaria & agen asuransi dpt dilakukan oleh perusahaan perorangan. 23
  • 24. KEPEMILIKAN PERUSAHAAN PERASURANSIAN Perusahaan Asuransi hanya dapat didirikan oleh: 1. WNI dan atau badan hukum Indonesia yg sepenuhnya dimiliki WNI dan atau BH Indonesia. 2. Perusahaan perasuransian yg pemiliknya sbgmn angka 1 di atas, dg perusahaan perasuransian yg tunduk pd hk asing. 24
  • 25. PERIJINAN USAHA ASURANSI 1. Setiap usaha perasuransian wajib mdpt izin usaha Menteri Keuangan, kecuali bagi perusahaan yg menyelenggarakan Program Asuransi Sosial. 2. Pemberian ijin harus dipenuhi persyaratan: a. Anggaran dasar. b. Susunan organisasi c. Permodalan. d. Kepemilikan. e. Keahlian di bidang perasuransian. f. Kelayakan rencana kerja. g. Hal-hal lain yg diperlukan utk mendukung pertumbuhan usaha peransuransian secara sehat. 25
  • 26. PEMBINAAN & PENGAWASAN USAHA PERASURANSIAN MELIPUTI: 1. Kesehatan Keuangan (batas tingkat solvabilitas, retensi sendiri, reasuransi, investasi, cadangan teknis dan ketentuan lain yg berhubungan dg kesehatan keuangan. 2. Penyelenggaraan usaha asuransi (syarat2 Polis, tingkat premi, penyelesaian klaim, persyaratan kehlian di bidang persuransian, ktt- an lain yg berhubungan dg penyeleggaraan usaha. 26
  • 27. KEJAHATAN PERASURANSIAN 1. Menjalankan usaha perasuransian tanpa ijin 2. Penggelapan premi asuransi 3. Penggelapan kekayaan perusahaan asuransi 4. Penerima, penadah, pembeli, penjual kembali, pengagun kekayaan perusahaan asuransi hasil penggelapan 5. Pemalsuan dokumen perusahaan asuransi 6. Tindak pidana yg dilakukan oleh atau 27
  • 28. KEPAILITAN & LIKUIDASI PERUSAHAAN ASURANSI 1. Menteri Keuangan dapat memintakan kepada pengadilan agar perusahaan ybs dinyatakan pailit. 2. Hak pemegang Polis atas pembagian harta perusahaan asuransi yg dilikuidasi merupakan hak utama. 28
  • 29. TUNTUTAN KEPERDATAAN Terhadap perusahaan perasuransian yg tdk memenuhi ketentuan UU No. 2 Th 1992 dan peraturan pelaksanaannya sehingga merugikan pihak lain dimungkinkan utk dituntut secara perdata supaya mengganti kerugian. 29
  • 30. SEKIAN - MATUR NUWUN wassalam 30