Sesi 1 - Asinkron - Eksplorasi Konsep - B. Asesmen Diagnostik.pptx.pdfpurwozoom
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen diagnostik non-kognitif untuk mengetahui latar belakang sosial dan emosi siswa, serta asesmen diagnostik kognitif untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa. Guru perlu mempersiapkan alat ukur, melakukan diagnosis, dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil asesmen.
Sesi 1 - Asinkron - Eksplorasi Konsep - B. Asesmen Diagnostik.pptx.pdfsubhanashari
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen diagnostik non-kognitif untuk mengetahui latar belakang sosial dan emosi siswa, serta asesmen diagnostik kognitif untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa. Guru perlu mempersiapkan alat ukur, melakukan diagnosis, dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil asesmen.
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen non-kognitif untuk mengetahui kondisi psikososial siswa dan asesmen kognitif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi. Asesmen diagnostik dilakukan dengan tahapan persiapan soal, pelaksanaan, diagnosis hasil, dan tindak lanjut berupa pembelajaran remedial.
Sesi 1 - Asinkron - Eksplorasi Konsep - B. Asesmen Diagnostik.pptx.pdfpurwozoom
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen diagnostik non-kognitif untuk mengetahui latar belakang sosial dan emosi siswa, serta asesmen diagnostik kognitif untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa. Guru perlu mempersiapkan alat ukur, melakukan diagnosis, dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil asesmen.
Sesi 1 - Asinkron - Eksplorasi Konsep - B. Asesmen Diagnostik.pptx.pdfsubhanashari
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen diagnostik non-kognitif untuk mengetahui latar belakang sosial dan emosi siswa, serta asesmen diagnostik kognitif untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa. Guru perlu mempersiapkan alat ukur, melakukan diagnosis, dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil asesmen.
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen non-kognitif untuk mengetahui kondisi psikososial siswa dan asesmen kognitif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi. Asesmen diagnostik dilakukan dengan tahapan persiapan soal, pelaksanaan, diagnosis hasil, dan tindak lanjut berupa pembelajaran remedial.
Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam asesmen kurikulum yang meliputi asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non-kognitif, kemudian menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasilnya. Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan dalam karakteristik, fungsi, teknik, dan dokumentasinya
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non kognitif. Asesmen non kognitif melihat kesejahteraan emosi siswa dan aktivitas belajar di rumah, sedangkan asesmen kognitif mengukur capaian kompetensi untuk menentukan kelas tambahan. Hasil asesmen dianalisis untuk menyesuaikan pembelajaran.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Teks ini membahas tentang asesmen diagnostik kognitif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Asesmen diagnostik dapat dilakukan secara berkala untuk mengukur kemampuan dasar siswa. Tahapannya meliputi persiapan soal uji, pelaksanaan uji, dan diagnosis hasil untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran.
Asesmen diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan hasil asesmen tersebut. Asesmen ini mencakup penilaian kognitif dan non-kognitif untuk memahami kondisi siswa secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan peserta didik. Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif untuk mengukur penguasaan materi dan non kognitif untuk mengukur kondisi psikologis. Asesmen dilakukan dengan langkah persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut seperti memberikan soal, menganalisis hasil, dan menent
Dokumen tersebut membahas tentang melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Ada dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif dan non kognitif. Asesmen diagnostik kognitif digunakan untuk mengukur penguasaan materi, sedangkan non kognitif untuk mengukur kondisi psikologis dan emosional siswa. Langkah-langkahnya meliputi persiapan soal, pelaksanaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar murid; (2) Asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, baik kognitif maupun nonkognitif; (3) Hasil asesmen digunakan guru untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik, tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran untuk mengukur pencapaian peserta didik."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam asesmen kurikulum yang meliputi asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non-kognitif, kemudian menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasilnya. Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan dalam karakteristik, fungsi, teknik, dan dokumentasinya
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non kognitif. Asesmen non kognitif melihat kesejahteraan emosi siswa dan aktivitas belajar di rumah, sedangkan asesmen kognitif mengukur capaian kompetensi untuk menentukan kelas tambahan. Hasil asesmen dianalisis untuk menyesuaikan pembelajaran.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Teks ini membahas tentang asesmen diagnostik kognitif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Asesmen diagnostik dapat dilakukan secara berkala untuk mengukur kemampuan dasar siswa. Tahapannya meliputi persiapan soal uji, pelaksanaan uji, dan diagnosis hasil untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran.
Asesmen diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan hasil asesmen tersebut. Asesmen ini mencakup penilaian kognitif dan non-kognitif untuk memahami kondisi siswa secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan peserta didik. Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif untuk mengukur penguasaan materi dan non kognitif untuk mengukur kondisi psikologis. Asesmen dilakukan dengan langkah persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut seperti memberikan soal, menganalisis hasil, dan menent
Dokumen tersebut membahas tentang melakukan asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Ada dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif dan non kognitif. Asesmen diagnostik kognitif digunakan untuk mengukur penguasaan materi, sedangkan non kognitif untuk mengukur kondisi psikologis dan emosional siswa. Langkah-langkahnya meliputi persiapan soal, pelaksanaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar murid; (2) Asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, baik kognitif maupun nonkognitif; (3) Hasil asesmen digunakan guru untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik, tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran untuk mengukur pencapaian peserta didik."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
6. Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen
diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai
berikut:
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
bawah rata-rata
TUjuan Asesmen Diagnostik
7. Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Tips
Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaan penting
pada asesmen ini!
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
9. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan
Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
Bercerita Menulis Menggambar
10. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanya jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
• Berikan penguatan
• Berikan pertanyaan
lanjutan untuk menggali
lebih dalam
• Mengembalikan fokus jika
jawaban mulai
menyimpang
Saat siswa
menjawab pertanyaan
• Langsung menjawab
pertanyaan siswa
• Membantu siswa untuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Saat siswa
balik bertanya
• Mencoba mengarahkan
kembali pertanyaan
• Memparafrasekan
pertanyaan agar lebih
mudah dipahami
• Menunggu beberapa saat
Saat siswa
menjawab pertanyaan
11. 2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa
serta orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal
pembelajaran
• Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak
berdiskusi empat mata
12. Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin
yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Penting
!Gurumelakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan
untuk mengejar target
kurikulum.
13. 1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
•
•
•
2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang)
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
14. •
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak
paham”
Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
•
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATPsesuai
fasenya
Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
Penting
!Gurumenyesuaikan
aktivitas dan materi
belajar di kelas
dengan peningkatan
rata-rata semua
murid di kelas